Makalah ini membahas tentang mutlaq dan muqayyad, amr dan nahy. Mutlaq adalah lafazh yang menunjukkan hakikat tanpa batasan, sedangkan muqayyad menunjukkan hakikat dengan batasan tertentu. Hukum mutlaq dan muqayyad berlaku sama jika sebab dan hukumnya sama. Amr adalah perintah, sedangkan nahy adalah larangan.
Makalah ini membahas tentang pengertian mutlaq dan muqayyad serta amr dan nahy dalam hukum Islam. Mutlaq berarti tidak dibatasi sedangkan muqayyad berarti terbatas oleh suatu syarat. Hukum mutlaq berlaku secara mutlak sedangkan hukum muqayyad berlaku sesuai dengan pembatasannya. Amr berarti perintah sedangkan nahy berarti larangan.
Makalah ini membahas tentang pengertian mutlaq dan muqayyad serta amr dan nahy dalam hukum Islam. Mutlaq berarti tidak dibatasi sedangkan muqayyad berarti terbatas oleh suatu syarat. Hukum mutlaq berlaku secara mutlak sedangkan hukum muqayyad berlaku sesuai dengan pembatasannya. Amr berarti perintah sedangkan nahy berarti larangan.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum, termasuk pengertian dan jenis-jenisnya. Manthuq adalah arti yang ditunjukkan secara langsung oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang tersirat. Manthuq dibagi menjadi nash dan zahir, sedangkan mafhum dibagi menjadi muwafaqah dan mukholafah."
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq dijelaskan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang difahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Terdapat beberapa macam manthuq dan mafhum, serta penjelasan mengenai mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Makalah ini membahas tentang pengertian mutlaq dan muqayyad serta amr dan nahy dalam hukum Islam. Mutlaq berarti tidak dibatasi sedangkan muqayyad berarti terbatas oleh suatu syarat. Hukum mutlaq berlaku secara mutlak sedangkan hukum muqayyad berlaku sesuai dengan pembatasannya. Amr berarti perintah sedangkan nahy berarti larangan.
Makalah ini membahas tentang pengertian mutlaq dan muqayyad serta amr dan nahy dalam hukum Islam. Mutlaq berarti tidak dibatasi sedangkan muqayyad berarti terbatas oleh suatu syarat. Hukum mutlaq berlaku secara mutlak sedangkan hukum muqayyad berlaku sesuai dengan pembatasannya. Amr berarti perintah sedangkan nahy berarti larangan.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum, termasuk pengertian dan jenis-jenisnya. Manthuq adalah arti yang ditunjukkan secara langsung oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang tersirat. Manthuq dibagi menjadi nash dan zahir, sedangkan mafhum dibagi menjadi muwafaqah dan mukholafah."
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq dijelaskan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang difahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Terdapat beberapa macam manthuq dan mafhum, serta penjelasan mengenai mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Makalah ini membahas Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang utama. Ia menjelaskan pengertian Al-Qur'an, kehujjahannya sebagai sumber hukum berdasarkan kebenaran dan kemukjizatannya, serta pandangan para imam madzhab tentang Al-Qur'an sebagai sumber hukum. Makalah ini juga membahas sistematika hukum dalam Al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang i'jazul al-Qur'an, mulai dari pengertian i'jazul al-Qur'an, pendapat ulama tentang kemu'jizatan al-Qur'an, kadar kemu'jizatan al-Qur'an, dan aspek-aspek kemu'jizatan al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang hakim, mahkum fih, dan mahkum alaih. Hakim adalah Allah sebagai pembuat hukum syara' secara hakiki. Mahkum fih adalah perbuatan manusia sebagai objek hukum. Mahkum alaih adalah mukallaf yang harus memenuhi syarat kemampuan memahami hukum dan keahlian untuk dituntut.
Makalah ini membahas tentang i'jazul al-Qur'an, mulai dari pengertian i'jazul al-Qur'an, pendapat ulama tentang kemujizatan al-Qur'an, kadar kemujizatan al-Qur'an, dan aspek-aspek kemujizatan al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama dalam Islam. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu pengertian Al-Qur'an, kehujjahan Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama berdasarkan kebenaran dan kemukjizatannya, serta penjelasan Al-Qur'an terhadap hukum dan sistematika hukum di dalamnya.
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah ini membahas tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah Al-Quran. Tafsir didefinisikan sebagai penjelasan makna Al-Quran, ta'wil adalah memindahkan makna lahir ke makna batin, sedangkan tarjamah adalah menerjemahkan Al-Quran ke bahasa lain.
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang kaidah-kaidah bahasa dalam ushul fiqih. Terdapat empat poin pembahasan utama yaitu pengertian 'am, takhsis 'am, macam-macam takhsis al-'am, dan pengertian khos beserta macam-macamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum Islam dan Al-Quran. Sumber hukum Islam utama adalah Al-Quran dan sunah, sedangkan ijtihad, ijma', dan qiyas merupakan alat bantu untuk memahami hukum yang terkandung di dalamnya. Al-Quran didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan diawali dengan surat Al-Fatihah serta diakhiri dengan surat an-Naas.
Makalah ini membahas Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang utama. Ia menjelaskan pengertian Al-Qur'an, kehujjahannya sebagai sumber hukum berdasarkan kebenaran dan kemukjizatannya, serta pandangan para imam madzhab tentang Al-Qur'an sebagai sumber hukum. Makalah ini juga membahas sistematika hukum dalam Al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang i'jazul al-Qur'an, mulai dari pengertian i'jazul al-Qur'an, pendapat ulama tentang kemu'jizatan al-Qur'an, kadar kemu'jizatan al-Qur'an, dan aspek-aspek kemu'jizatan al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang hakim, mahkum fih, dan mahkum alaih. Hakim adalah Allah sebagai pembuat hukum syara' secara hakiki. Mahkum fih adalah perbuatan manusia sebagai objek hukum. Mahkum alaih adalah mukallaf yang harus memenuhi syarat kemampuan memahami hukum dan keahlian untuk dituntut.
Makalah ini membahas tentang i'jazul al-Qur'an, mulai dari pengertian i'jazul al-Qur'an, pendapat ulama tentang kemujizatan al-Qur'an, kadar kemujizatan al-Qur'an, dan aspek-aspek kemujizatan al-Qur'an.
Makalah ini membahas tentang Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama dalam Islam. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu pengertian Al-Qur'an, kehujjahan Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama berdasarkan kebenaran dan kemukjizatannya, serta penjelasan Al-Qur'an terhadap hukum dan sistematika hukum di dalamnya.
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah ini membahas tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah Al-Quran. Tafsir didefinisikan sebagai penjelasan makna Al-Quran, ta'wil adalah memindahkan makna lahir ke makna batin, sedangkan tarjamah adalah menerjemahkan Al-Quran ke bahasa lain.
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang kaidah-kaidah bahasa dalam ushul fiqih. Terdapat empat poin pembahasan utama yaitu pengertian 'am, takhsis 'am, macam-macam takhsis al-'am, dan pengertian khos beserta macam-macamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum Islam dan Al-Quran. Sumber hukum Islam utama adalah Al-Quran dan sunah, sedangkan ijtihad, ijma', dan qiyas merupakan alat bantu untuk memahami hukum yang terkandung di dalamnya. Al-Quran didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan diawali dengan surat Al-Fatihah serta diakhiri dengan surat an-Naas.
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang penyusunan penilaian media pembelajaran dengan lima langkah yaitu membuat rencana dan tujuan pembelajaran, menentukan teknik penilaian, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, dan penyesuaian pembelajaran. Ada dua teknik penilaian yakni tes dan non-tes yang masing-masing memiliki jenisnya sendiri.
Makalah ini membahas tentang manajemen perpustakaan sekolah, dengan menjelaskan pengertian perpustakaan sekolah dan manajemen perpustakaan sekolah, implementasi perpustakaan sekolah dalam pendidikan, pengembangan koleksi, serta visi, misi dan kebijakan perpustakaan sekolah. Juga dibahas kendala dalam manajemen perpustakaan sekolah."
Makalah ini membahas tentang fiqih muamalah dengan merangkum beberapa poin penting. Pertama, fiqih muamalah adalah pengetahuan tentang hukum-hukum yang mengatur hubungan antar manusia dalam aktivitas ekonomi dan sosial. Kedua, ruang lingkup fiqih muamalah dibagi menjadi adabiyah dan madaniyah. Ketiga, prinsip-prinsip fiqih muamalah adalah berdasarkan persetujuan k
Makalah ini membahas tentang fiqih janazah, mulai dari menjenguk orang sakit, tanda-tanda sakaratul maut, ta'ziyah, dan perawatan jenazah seperti memandikan, mengafani, menshalati, dan menguburkan."
Makalah ini membahas tentang dana pensiun yang meliputi pengertian,dasar hukum,jenis,struktur organisasi,dan pembentukan dana pensiun. Ada dua jenis dana pensiun yaitu dana pensiun pemberi kerja dan dana pensiun lembaga keuangan. Setiap dana pensiun memiliki struktur organisasi berupa pengurus dan dewan pengawas.
Makalah ini membahas tentang dana pensiun yang terdiri dari dua jenis yaitu dana pensiun pemberi kerja dan dana pensiun lembaga keuangan. Dana pensiun bertujuan memberikan jaminan kesejahteraan bagi karyawan pada masa pensiun dengan menghimpun dan mengelola dana secara khusus.
Makalah ini membahas tentang integral yang merupakan operasi invers dari diferensiasi. Integral dibagi menjadi integral tak tentu dan integral tertentu. Integral tak tentu belum memiliki batasan sedangkan integral tertentu memiliki batasan atas dan bawah. Integral bermanfaat dalam berbagai bidang seperti ekonomi, teknologi, dan fisika."
Makalah ini membahas tiga gejala psikologi yaitu perhatian, sugesti, dan kelelahan. Perhatian adalah pemusatan aktivitas individu terhadap suatu objek. Sugesti adalah pengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang. Kelelahan disebabkan aktivitas berlangsung terus menerus yang menghabiskan energi jasmani dan rohani.
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfZukét Printing
Sistem pendidik dan karakteristik pendidik dalam Surat Ar Rahman ayat 1-4 terdiri dari empat aspek utama, yaitu (1) kasih sayang, (2) penguasaan ilmu, (3) pengembangan potensi, dan (4) kemampuan berinteraksi.
1. MAKALAH
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ushul Fiqh dan Kaidah
Dosen Pengampuh oleh :
Abdul Ghafur, M.E.I.
Disusun oleh:
1. Bintara Denis Dega Akmala 22.12.07.29.0751
2. Daniel M. Rafli Agustias 22.12.07.29.0752
3. Eka Kusuma Wahyudi 22.12.07.29.0757
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI'AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2022
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita selaku umatnya. Rahmat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, Nabi
Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Ushul Fiqh dan Kaidah dengan judul " Mutlaq
dan Muqqayyad, Amr dan Nahy"
Makalah kami yang berjudul “Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy” ini
sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa
yang ingin lebih mengenal mengenai pembahasan ini. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang
membangun. Serta kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar. Tak lupa kepada Bapak Abdul Ghafur, M.E.I. selaku dosen mata
kuliah Ushul Fiqh dan Kaidah, dan teman-teman yang lain untuk memberikan
sarannya kepada kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya kepada semua
yang telah membaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Probolinggo, 1 Juni 2023
3. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………ii
Daftar Isi ………………………………………………………………….…….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…1
A. Latar Belakang …………………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...…2
C. Tujuan…………………………………………………………………..…2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….……..3
A. Definisi Mutlaq dan Muqayyadah………………………………..….…….3
B. Hukum Mutlaq dan Muqayyadah…..………………………………...……4
C. Amr…………………………..…………………………………………….7
D. Nahy…………………………………….………………………………..10
BAB III PENUTUP………………………………………………………..……13
A. Kesimpulan ……………...……………………………………………....13
B. Saran ………………...…………………………………………………...13
Daftar Pustaka……...…………………………………………………………...14
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran diturunan dalam bahasa Arab. Maka, untuk memahaminya
Diperlukan kaidah dan berbagai ilmu yang berkaitan dengan Al-Quran.
Seseorang perlu untuk mengetahui dasar umum dan ciri-ciri khasnya.
Selain itu, juga harus mempunyai pengetahuan cukup tentang ilmu yang
diperlukan dalam kadar yang dapat membantu mencapai tingkat ahli dalam disiplin
ilmu tersebut. Sehingga memiliki solusi terhadap permasalahan yang ditemui
untuk hal ini semua telah tersedia banyak pembahasan secara rinci dan kajian
yang lengkap yang bertebaran dalam berbagai cabang ilmu Bahasa Arab.
Pemahaman dan penguasaan kaidah-kaidah bahasa Arab termasuk di antaranya
mutlaq dan muqayyad, Amr dan Nahy. Di samping itu juga termasuk ke dalam
masalah pokok kajian ushul fiqih.
Hal ini bermaksud untuk menyingkap makna-makna dan lafaz-lafaz Al-
Quran sekaligus untuk menafsirkan ayat itu sendiri agar semakin jelas maksud dari
yang menurunkan Al-Quran itu sendiri yaitu Allah SWT.
Muthlaq adalah lafazh yang menun- jukkan suatu hakikat tanpa memandang
sifat atau qayyid-nya. Se-perti lafazh. Lafazh ini menunjukkan bentuk pemu- kulan
secara mutlak, tanpa memandang jumlah, alat dan lain sebagainya. Sedangkan
muqayyad adalah lafazh yang menunjukkan suatu hakikat disertai salah satu sifat-
sifatnya. Seperti lafazh "" (pukulan yang keras).
Salah satu ketetapan Allah yang berhubungan dengan perbuatan orang
mukallaf dalam bentuk iqtidha‟ adalah tuntutan dalam bentuk perintah. Tuntutan
perintah dalam istilah ushul fiqhi disebut dengan Al-Amr. Untuk itu guna
memahami tentang terjadinya suatu hukum syara‟ secara pasti dan benar, maka
sangat diperlukan kaidahkaidah ushul fiqhi, salah satu hukum taklifi yang
menggunakan kaidah ushul fiqhi adalah tuntutan Amr. Amr secara bahasa berasal
dari bahasa Arab, االمر yaitu suruhan, perintah, dan perbuatan. Sedangkan secara
istilah, tuntutan perbuatan dari atasan kepada bawahan yang didalamnya terdapat
5. 2
kaidah istimbat hukum. Amr adalah suatu lafazh yang dipergunakan oleh orang
yang lebih tinggi kedudukannya untuk menuntut kepada orang yang lebih rendah
derajatnya agar melakukan sesuatu perbuatan3 . Amr menurut Abu Zahrah ialah
perintah dari pihak yang lebih tinggi tingkatannya keapda pihak yang lebih rendah.
Dalam bahasa Arab, bentuk Amr dengan menggunakan shigat if`al ( افعال (yang
berarti “kerjakan” dan litaf`al yang berarti “hendaklah engkau mengerjakan”.
Menurut aslinya, bentuk shigat Amr adalah menunjukkan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Mutlaq dan Muqayyad ?
2. Bagaimana hukum Mutlaq dan Muqayyad ?
3. Apa yang dimaksud Amr dan jelaskan sighot sighotnya ?
4. Apa yang dimaksud Nahy dan jelaskan sighot sighotnya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Mutlaq dan Muqayyad
2. Agar mahasiswa paham bagaimana hukum Mutlaq dan Muqayyad
3. Agar mahasiswa paham Apa yang dimaksud Amr beserta sighot sighotnya
4. Agar mahasiswa paham Apa yang dimaksud Nahy beserta sighot sighotnya
6. 3
BAB II
PEMABAHASAN
A. Definisi Mutlaq dan Muqayyad
Muthlaq adalah lafazh yang menun- jukkan suatu hakikat tanpa memandang
sifat atau qayyid-nya. Seperti lafazh ََبَرَض. Lafazh ini menunjukkan bentuk pemu-
kulan secara mutlak, tanpa memandang jumlah, alat dan lain sebagainya.
Sedangkan muqayyad adalah lafazh yang menunjukkan suatu hakikat disertai salah
satu sifat-sifatnya. Seperti lafazh " ضربة قاسية " (pukulan yang keras). Muthlaq dan
muqa yyad. Menurut qaul mukhtar, muthlaq ia lah suatu lafazh yang menunjukkan
hakikat suatu perkara tanpa batas-batas tertentu.1
Mutlaq secara bahasa artinya tidak terikat, kebalikan muqayyad. Secara
istilah ada beberapa pengertian yang dihimpun oleh Amir Syarifuddin dalam
bukunya “Ushul Fiqh”, yang diambil dari berbagai sumber, yaitu:
1. Menurut Khudhari Beik, mutlaq ialah lafadz yang memberi petunjuk terhadap
satu atau beberapa satuan yang mencakup tanpa ikatan yang terpisah secara lafdzi.
2. Menurut Abu Zahrah, mutlaq ialah lafadz yang memberi petunjuk terhadap
maudhu’nya tanpa memandang kepada satu, banyak, atau sifatnya, tetapi memberi
petunjuk kepada hakikat sesuatu menurut apa adanya.
3. Ibnu Subki memberikan definisi bahwa mutlaq adalah lafadz yang memberi
petunjuk kepada hakikat sesuatu tanpa ikatan apa-apa.
Sedangkan Muqayyad secara bahasa artinya sesuatu yang terikat atau yang
diikatkan kepada sesuatu. Pengertian secara istilah ialah suatu lafadz yang
menunjukkan hakikat sesuatu yang terikat dengan suatu seperti sifat.2
1
Purnasiswa 2015 MHM Lirboyo. (2015). Pengantar Memahami LUBBUL USHUL.
Aghitsna Publisher
2
Nurpini Aulia Rapika. https://sinar5news.com/pengertian-mutlak-dan-muqayad/. Di akses
pada 1 Juni 2023
7. 4
B. Hukum Mutlaq dan Muqayyad
1. Jika sebab dan hukum yang ada dalam mutlaq sama dengan sebab dan hukum
yang ada dalam muqayyad (an yattahida fi alhukm wa al-sababi). Maka dalam hal
ini hukum yang ditimbulkan oleh ayat yang mutlaq tadi harus ditarik atau dibawa
kepada hukum ayat yang berbentuk muqayyad. Contoh:
a. Ayat Mutlaq Surat al-Maidah ayat 3 tentang darah yang diharamkan,
yaitu:َّ
َ
ِّ ََّّللا ِّْريَغِّلََّلِّهُاَأَم ََو ِّير ِّزْن ِّخَْالُم ْحَل ََوُمَّدال ََوُةَتْيَمَْالُمُكْيَلَعَ ْتَم ِّّرُح
ِ
ِهِب
Artinya ; Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah..
Ayat ini menerangkan bahwa darah yang diharamkan ialah meliputi semua
darah tanpa terkecuali, karena lafaz “dam” (darah) bentuknya mutlaq tidak
diikat oleh sifat atau hal-hal lain yang mengikatnya. Adapun sebab ayat ini
ialah “dam” (darah) yang di dalamnya mengandung hal-hal bahaya bagi
siapa yang memakannya, sedangkan hukumnya adalah haram. Kemudian
dalam teks lain ia disebutkan secara muqayyad, yaitu membatasinya dengan
lafaz masfủhan (yang mengalir). Hal ini sebagaimana terdapat dalam ayat
muqayyad berikut ini.
b. Ayat Muqayyad: Surat al-An’am ayat 145, dalam masalah yang sama
yaitu “dam” (darah) yang diharamkan.
َْلُق ََ
ل َ
ُد ِّجَأ يِّف اَم ََي ِّوحُأ ََّيَلِّإ اًم َّرَحُم َىَلَع َمِّعاَط َ
ُهُمَعْطَي ََّ
لِّإ َْنَأ
ََنوُكَي َ
ًةَتْيَم َْوَأ اًمَد اًحوُفْسَم َْوَأ َ
َم ْحَل َير َِّز
ْن ِّخ َ
ُهَّنِّإَف َس ْج ِّر َْوَأ اًقْسِّف
ََّلِّهُأ َِّْريَغِّل َ
ِّ َّّللا َِّهِّب َۚ َِّنَمَف ََّرُطْضا ََرْيَغ َاغَب ََ
ل َو َادَع ََّنِّإَف ََكَّب َر
َورُفَغ َيم ِّح َر
8. 5
Artinya: Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,
kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging
babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan
terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang".
2. Hukum berbeda namun sebab sama (an yahtalifa fi al-hukm wa yattahida fi al-
sababi), seperti kata “tangan” dalam wudhu’ dan tayammum. Dalam masalah
wudhu’ lafaz tersebut datang secara muqayyad, yaitu dibatasi sampai siku, maka
dalam hal ini yang mutlaq tidak bisa ditarik kepada muqayyad.
Contoh dalam surat al-Maidah (5:6) sebagaimana berikut ini :
a. Ayat Muqayyad
اَي اَهُّيَأ ََنيِّذَّال واُنَمآ اَذِّإ َْمُت ْمُق ىَلِّإ َ
ِّة َ
َلَّصال واُلِّسْغاَف َْمُكَهوُج ُو َْمُكَيِّدْيَأ َو
ىَلِّإ َِّقِّفا َرَمْال واُحَس ْما َو َْمُكِّسوُء ُرِّب َْمُكَلُج ْرَأ َو ىَلِّإ َِّنْيَبْعَكْال َۚ َْنِّإ َو َْمُتْنُك
ًابُنُج وا ُرَّهَّاطَف
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub
Maka mandilah….”
b. Ayat Mutlaq
َْنِّإ َو َْمُتْنُك َىَض ْرَم َْوَأ َىَلَع َرَفَس َْوَأ ََءاَج َدَحَأ َْمُكْن ِّم ََن ِّم َِّطِّئَاغْال َْوَأ َ
ُمُتْسَم َ
ل
ََءاَسِّّنال َْمَلَف ُواد َِّجت ًَءاَم واُمَّمَيَتَف ًاديِّعَص ًابِّّيَط واُحَس ْماَف َْمُكِّهوُج ُوِّب َْمُكيِّدْيَأ َو َ
ُهْن ِّم
Artinya: “…dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
9. 6
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu……”
3. Hukumnya sama tetapi sebab yang melatar belakanginya berbeda (an yattahida
fi al-hukm wa yahtalifa fi alsababi). Dalam hal ini ada dua bentuk:
Taqyid atau batasannya hanya satu. Seperti memerdekakan seorang budak
(raqabah) sebagai kaffâarat dhihâr, kaffarat pembunuhan yang tak disengaja, dan
kaffâarat sumpah. Pada kaffâarat dhihâr, teks datang secara mutlaq, firman Allah
SWT:
ََنيِّذَّال َو ََنو ُرِّهاَظُي َْن ِّم َْمِّهِّئاَسِّن َ
َّمُث ََنُودوُعَي اَمِّل واُلاَق َُري ِّر ْحَتَف َةَبَق َر َْن ِّم َِّلْبَق َْنَأ
اَّساَمَتَي َۚ َْمُكِّلَذ ََنوُظَعوُت َِّهِّب َۚ َ
ُ َّّللا َو اَمِّب ََنوُلَمْعَت َيرِّبَخ
Artinya; Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak
menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan
seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang
diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Hukum dan sebab yang membelatar belakanginya berbeda (an yahtalifa fi al-hukm wa
al-sababi). Seperti lafaz yadun (tangan) dalam kasus pencurian dan wudhu’. Dalam kasus
pencurian ia datang dalam bentuk muthlaq. Firman Allah SWT:
a. Ayat Mutlaq
َُق ِّارَّسال َ
ُةَق ِّارَّسال َو واُعَطْقاَف اَمُهَيِّدْيَأ ًَءا َزَج اَمِّب اَبَسَك ًَ
الَكَن ََن ِّم َ
ِّ َّّللا َ
ۚ
َ
ُ َّّللا َو َيز ِّزَع َيمِّكَح
Artinya; “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
b. Ayat Muqayyad
اَي اَهُّيَأ ََنيِّذَّال واُنَمآ اَذِّإ َْمُت ْمُق ىَلِّإ َ
ِّة َ
َلَّصال واُلِّسْغاَف َْمُكَهوُج ُو َْمُكَيِّدْيَأ َو
ىَلِّإ َِّقِّفا َرَمْال واُحَس ْما َو َْمُكِّسوُء ُرِّب َْمُكَلُج ْرَأ َو ىَلِّإ َِّنْيَبْعَكْال َۚ َْنِّإ َو َْمُتْنُك
ًابُنُج وا ُرَّهَّاطَف
10. 7
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,
C. Amr
Menurut jumhur ulama ushul, definisi amr adalah lafazh yang menunjukkan
tuntutan dari atasan kepada bawahannya untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Adapun menurut bahasa amr itu berrati perintah .Definisi tersebut tidak
hanya ditujukan pada lafazh yang memakai sighat amr,tetapi ditujukan pula pada
semua kalimat yang mengandung perintah, karena kalimat perintah tersebut
terkadang menggunakan kalimat majazi (samar).Namun yang paling penting dalam
amr adalah bahwa kalimat tersebut mengandung unsur tuntutan untuk mengerjakan
sesuatu.3
Adapun shigat (bentuk-bentuk) lafazh Amr yang digunakan untuk meminta
suatu perbuatan agar dikerjakan adalah : 4
1. Fi‟il Amr (perintah Langsung)7 Misalnya Firman Allah, Qs. Al. Baqarah/2:43.
واُميِّقَأ َو َ
َة َ
َلَّصال واُتآ َو َ
َةاَك َّزال واُعَك ْار َو ََعَم ََنيِّعِّكا َّرال
Artimya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku'
2. Fi‟il Mudharik yang dimausuki lam Amr8 . seperti kata Firman Allah : Al-
Imran/3:104
َْنُكَتْل َو َْمُكْن ِّم َةَّمُأ ََنوُعْدَي ىَلِّإ َِّْريَخْال ََنو ُرُمْأَي َو َِّفو ُرْعَمْالِّب ََن ْوَهْنَي َو َِّنَع
َِّرَكْنُمْال َۚ ََكِّئَلوُأ َو َ
ُمُه ََنوُحِّلْفُمْال
3
https://www.garismu.com/2017/03/makalah-usul-fiqh-amar-dan-nahyi.html. Di akses pada 1
Juni 2023
4
Thalib Dahlan M. (2021) . Al-Amr. ISSN Cetak 1089-934
11. 8
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
3. Amr menggunakan isim fi’il amr (kata benda yang bermakna kata kerja) seperti
yang ada dalam QS. Al-Maidah ayat 105.
ا اَهُّيَأ ََنيِّذَّال واُنَمآ َْمُكْيَلَع َْمُكَسُفْنَأ َۚ ََ
ل َْمُك ُّرُضَي َْنَم ََّلَض اَذِّإ َْمُتْيَدَتْها َۚ ىَلِّإ
َ
ِّ َّّللا َْمُكُع ِّج ْرَم اًعي ِّمَج َْمُكُئِّّبَنُيَف اَمِّب َْمُتْنُك ََنوُلَمْعَت
Artinya: Wahaii orang-orang yang beriman! jagalah dirimu; (karena) orang yang
sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk.
Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
4. Amr menggunakan masdar pengganti fi’il seperti yang ada dalam QS. Al-
Baqarah ayat 83.
َ
ْذِّإ َو َانْذَخَأ ََقاَثي ِّم يِّنَب ََليِّئا َرْسِّإ ََ
ل ََنُودُبْعَت ََّ
لِّإ َ
َ َّّللا َِّنْيَدِّلا َوْالِّب َو اًناَس ْحِّإ يِّذ َو
َىَب ْرُقْال َىَمَاتَيْال َو َِّنيِّكاَسَمْال َو واُلوُق َو َ ِّ
اسَّنلِّل اًنْسُح واُميِّقَأ َو َ
َة َ
َلَّصال واُتآ َو
َ
َةاَك َّزال َ
َّمُث َْمُتْيَّل ََوت ََّ
لِّإ ًَ
يَلِّلَق َْمُكْن ِّم َْمُتْنَأ َو ََنوُض ِّرْعُم
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada orangtua, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan bertutur katalah yang baik
kepada manusia, laksanakan shalat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu
berpaling (mengingkari) janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan
kamu (masih) jadi pembangkang.
5. Amr menggunakan kalimat berita yang mengandung perintah atau permintaan
seperti yang terdapat dalam QS. Al-baqarah ayat 228.
َُتاَقَّلَطُمْال َو ََنْصَّب ََرتَي ََّنِّهِّسُفْنَأِّب َ
َةَث َ
َلَث َوء ُرُق َ
ۚ ََ
ل َو َُّل ِّحَي ََّنُهَل َْنَأ ََن ْمُتْكَي اَم
ََقَلَخ َ
ُ َّّللا يِّف ََّنِّه ِّماَح ْرَأ َْنِّإ ََّنُك ََّن ِّم ْؤُي َ
ِّ َّاّللِّب َِّم ْوَيْال َو َِّر ِّخ ْ
اْل َۚ ََّنُهُتَلوُعُب َو َُّقَحَأ
12. 9
ََّنِّهِّّد َرِّب يِّف ََكِّلَذ َْنِّإ ُوادا َرَأ اًح َ
َلْصِّإ َ
ۚ ََّنُهَل َو َُلْث ِّم يِّذَّال ََّنِّهْيَلَع َِّفو ُرْعَمْالِّب َ
ۚ
َِّلاَج ِّّرلِّل َو ََّنِّهْيَلَع َةَج َرَد َۚ َ
ُ َّّللا َو َيز ِّزَع َيمِّكَح
Artinya: Dan para istri yang diceraikan hendaklah menahan diri (menunggu) tiga
kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-
suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)
menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu
tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
6. Amr menggunakan أمـرdan يأمـرseperti dalam QS al-Nisa ayat 58.
ََّنِّإ َ
َ َّّللا َْمُك ُرُمْأَي َْنَأ ُّواد َؤُت َِّتَاناَمَ ْ
اْل َىَلِّإ اَهِّلْهَأ اَذِّإ َو َْمُت ْمَكَح ََنْيَب َ ِّ
اسَّنال َْنَأ
واُمُك ْحَت َِّلْدَعْالِّب َۚ ََّنِّإ َ
َ َّّللا اَّمِّعِّن َْمُكُظِّعَي َِّهِّب َۚ ََّنِّإ َ
َ َّّللا ََناَك اًعي ِّمَس ا ًري ِّ
صَب
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
7. Amr menggunakan kata فـرض seperti dalam QS al-Ahzab ayat 50.
اَي اَهُّيَأ َُّيِّبَّنال اَّنِّإ َانْلَل ْحَأ ََكَل ََكَجا َو ْزَأ يِّت َّ
الَل ََتْيَتآ ََّنُه َورُجُأ اَم َو َْتَكَلَم ََكُني ِّمَي
اَّم ِّم ََءَا
َفَأ َ
ُ َّّللا ََكْيَلَع َِّتَانَب َو ََك ِّّمَع َِّتَانَب َو ََكِّتاَّمَع َِّتَانَب َو ََكِّلاَخ َِّتَانَب َو ََكِّت َ
الَخ
يِّت َّ
الَل ََن ْرَجَاه ََكَعَم َ
ًةَأ َر ْما َو َ
ًةَن ِّم ْؤُم َْنِّإ َْتَبَه َو اَهَسْفَن َ
ِّ ّيِّبَّنلِّل َْنِّإ َ
َدا َرَأ َُّيِّبَّنال َْنَأ
اَهَحِّكْنَتْسَي َ
ًةَصِّلاَخ ََكَل َْن ِّم َِّنُود ََنيِّن ِّم ْؤُمْال َۚ َ
ْدَق َان ْمِّلَع اَم َانْض َرَف َْمِّهْيَلَع يِّف
َْمِّه ِّاج َو ْزَأ اَم َو َْتَكَلَم َْمُهُناَمْيَأ ََ
َْليَكِّل ََنوُكَي ََكْيَلَع َج َرَح َ
ۚ ََناَك َو َ
ُ َّّللا ا ًروُفَغ
اًمي ِّح َر
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang
telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang
13. 10
termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah
untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki
bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak
perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara
perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang
menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai
pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami
telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri
mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan
bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Keadaan Amr setelah adanya qorina, adanya suatu qorinah sudah cukup
dapat mengubah hakikat arti amr itu sendiri.
D. Nahy
Secara bahasa nahyi bisa berarti larangan dan mencegah. Adapun dalam
istilah ushul, nahyi berarti : “annahyu huwa thalabul kaffa a’nil fi’lin”, artinya :
“tuntutan untuk meningggalkan perbuatan “. Jumhur ulama sepakat bahwa pada
asalnya nahyi itu mengandung hukum haram karena semua bentuk larangan akan
mendatangkan kerusakan. Contohnya larangan merusak alam, larangan berzina,
larangan berlaku riba, dan sebagainya. Jika larangan- larangan tersebut dilanggar
oleh manusia , maka akan mengakibatkan kerusakan dan kemusnahan bagi
kehidupan manusia.
Selanjutnya bentuk-bentuk nahy atau larangan yang ada di dallam al-Qur‟an
juga beragam seperti yang ada pada amr. Adapun bentuk-bentuk tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Menggunakan fi’il Mudhari’(kata kerja) yang dimasuki La nahy, seperti yang
adadalam QS. Al-Isra‟ ayat 31.
ََ
ل َو واُلُتْقَت َْمُكَد َ
ل ْوَأ َ
َةَيْشَخ َق َ
َل ْمِّإ َۚ َُن ْحَن َْمُهُق ُز َْرن َْمُكَّايِّإ َو َۚ ََّنِّإ َْمُهَلْتَق ََناَك
اًئْط ِّخ ا ًريِّبَك
14. 11
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah
yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
2. Menggunakan kata حـرم seperti dalam firman Allah QS. Al-A‟raf ayat 33.
َْلُق اَمَّنِّإ َ
َم َّرَح ََيِّّب َر ََش ِّاح َوَفْال اَم ََرَهَظ اَهْن ِّم اَم َو ََنَطَب َ
َمْث ِّ ْ
اْل َو ََيْغَبْال َو َِّْريَغِّب
َِّّقَحْال َْنَأ َو واُك ِّرْشُت َ
ِّ َّاّللِّب اَم َْمَل َْل ِّّزَنُي َِّهِّب اًناَطْلُس َْنَأ َو واُلوُقَت ىَلَع َ
ِّ َّّللا اَم ََ
ل
ََنوُمَلْعَت
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu
yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-
adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".
3. Menggunakan kata نهى seperti dalam firman Allah QS. Al-Hasyr ayat 7.
اَم ََءاَفَأ َ
ُ َّّللا َىَلَع َِّهِّلوُس َر َْن ِّم َِّلْهَأ َى َرُقْال َ
ِّ َّ ِّ َ
ِلَف َِّلوُس َّرلِّل َو يِّذِّل َو َىَب ْرُقْال
َىَمَاتَيْال َو َِّنيِّكاَسَمْال َو َِّنْبا َو َِّليِّبَّسال َْيَك ََ
ل ََنوُكَي َ
ًةَلُود ََنْيَب َِّءاَيِّنْغَ ْ
اْل َْمُكْن ِّم َۚ
اَم َو َ
ُمُكَاتآ َُلوُس َّرال َ
ُهوُذُخَف اَم َو َْمُكاَهَن َ
ُهْنَع واُهَتْناَف َۚ واُقَّتا َو َ
َ َّّللا َ
ۚ ََّنِّإ َ
َ َّّللا
َ
ُديِّدَش َ
ِّباَقِّعْال
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk
Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja
di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
4. Menggunakan Fi’il amr yang mengandung larangan seperti dalam yang ada
dalam QS. Al-Ahzab ayat 48.
15. 12
ََ
ل َو َ
ِّع ِّطُت ََني ِّرِّفاَكْال ََنيِّقِّفَانُمْال َو َ
ْعَد َو َْمُهاَذَأ َْلَّك ََوت َو ىَلَع َ
ِّ َّّللا َۚ َىَفَك َو َ
ِّ َّاّللِّب
ًَ
يَلِّك َو
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu,
janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan
cukuplah Allah sebagai Pelindung.5
5
Aulanni'am, Saputra Tri Andi (2021). Kaidah Amr-Nahy Qorina, dan penafsiran Quraish sihap
tentang jilbab. Jurnal Al-Wajid
16. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muthlaq adalah lafazh yang menun- jukkan suatu hakikat tanpa memandang
sifat atau qayyid-nya. Seperti lafazh ََبَرَض. Lafazh ini menunjukkan bentuk pemu-
kulan secara mutlak, tanpa memandang jumlah, alat dan lain sebagainya.
Sedangkan muqayyad adalah lafazh yang menunjukkan suatu hakikat disertai salah
satu sifat-sifatnya. Seperti lafazh " ضربة قاسية " (pukulan yang keras). Muthlaq dan
muqa yyad. Menurut qaul mukhtar, muthlaq ia lah suatu lafazh yang menunjukkan
hakikat suatu perkara tanpa batas-batas tertentu.
Menurut jumhur ulama ushul, definisi amr adalah lafazh yang menunjukkan
tuntutan dari atasan kepada bawahannya untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Adapun menurut bahasa amr itu berrati perintah . Secara bahasa nahyi
bisa berarti larangan dan mencegah. Adapun dalam istilah ushul, nahyi berarti :
“annahyu huwa thalabul kaffa a’nil fi’lin”, artinya : “tuntutan untuk meningggalkan
perbuatan “. Jumhur ulama sepakat bahwa pada asalnya nahyi itu mengandung
hukum haram karena semua bentuk larangan akan mendatangkan kerusakan.
B. Saran
Maka dari itu penting untuk memahami perbedaan antara mutlaq dan muqayyad
serta konteksnya. Ini membantu dalam mengetahui bagaimana melaksanakan
perintah secara tepat sesuai dengan batasan dan kondisi yang berlaku. Memahami
konsep Amr dan Nahy membantu dalam memahami tindakan yang dianjurkan atau
dilarang dalam Islam. Hal ini memungkinkan kita untuk mengikuti ajaran Islam
dengan lebih baik dan menghindari perbuatan yang diharamkan.
17. 14
DAFTAR PUSTAKA
Aulanni'am, Saputra Tri Andi (2021). Kaidah Amr-Nahy Qorina, dan penafsiran
Quraish sihap tentang jilbab. Jurnal Al-Wajid
https://www.garismu.com/2017/03/makalah-usul-fiqh-amar-dan-nahyi.html. Di
akses pada 1 Juni 2023
Nurpini Aulia Rapika. https://sinar5news.com/pengertian-mutlak-dan-muqayad/.
Di akses pada 1 Juni 2023
Purnasiswa 2015 MHM Lirboyo. (2015). Pengantar Memahami LUBBUL
USHUL. Aghitsna Publisher
Thalib Dahlan M. (2021) . Al-Amr. ISSN Cetak 1089-934