SlideShare a Scribd company logo
Musni Umar, Ph.D
Buruh Tak Sejahtera
Berkait Erat Harga Kebutuhan
Primer Tak Terkendali
Oleh Musni Umar
Sociologist and Researcher
Banyak pihak menyatakan rendahnya tingkat
kesejahteraan para buruh di Indonesia bukan
semata-mata dipicu oleh upah yang minimum. Tapi,
justru diakibatkan oleh gejolak harga-harga yang
cenderung tak terkendali.
Mengapa harga-harga kebutuhan dasar masyarakat
terutama kaum buruh menjadi tak terkendali?
Penyebabnya karena penyediaan barang-barang
kebutuhan pokok itu diserahkan ke mekanisme
pasar. Pemerintah yang sudah tergiur menjadi
negara liberal lebih percaya, mekanisme pasar
mampu menyejahterakan rakyat banyak.
Tapi, pada kenyataannya, nyaris tiap tahun kaum buruh
bergejolak menuntut kenaikan upah. Padahal, diyakini,
berapapun kenaikan upah itu dituruti, mereka tetap
saja tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara
layak. “Dulu, di era Orde Baru, dengan gaji kecil masih
bisa menabung, sekarang, dengan gaji besar pun tak
tersisa sedikit pun buat menabung,” kata sosiolog
Musni Umar .
“UMP naik berapapun tak akan mampu menolong
pekerja, karena harga sembako terus membumbung tak
terkendali,” kata Musni. Menurut dia, sangat disesalkan
ketika pemerintah hanya karena ingin bermanis-manis
di hadapan negara-negara barat, lalu menyerahkan
seluruh kebutuhan atau hajat hidup orang banyak ke
mekanisme pasar.
Yag terjadi adalah, nyaris sepanjang waktu harga tak
terkendali, di antaranya karena dikondisikan stok
barang tak pernah mencukupi permintaan. Alhasil,
ditempuhkan kebijakan darurat yang bernama impor.
Pemerintah, kata Musni, lengah karena tak
mempersiapkan mobilisasi produksi kebutuhan bahan
pokok agar tak tergantung pada mekanisme impor.
“Kini saatnya, pemerintah tak perlu malu untuk kembali
menjadi pengendali barang-barang kebutuhan pokok
dan barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang
banyak,” kata Musni lagi. Ia mendesak pemerintah
mengendalikan harga sembako untuk membantu
buruh, tani, nelayan, para penganggur , pegawai
berpenghasilan tidak tetap dan berpenghasilan kecil
baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan Nomor 115/mpp/kep/2/1998
tertanggal 27 Februari 1998, yang dimaksud dengan
sembako adalah beras dan sagu, jagung, sayuran dan
buah-buahan, daging (sapi dan ayam), susu, gula pasir,
garam beryodium, minyak goreng dan margarine, serta
minyak tanah atau gas elpiji. Menurut Musni,
kebutuhan lain yang juga mengangkut hajat hidup
orang banyak, terutama masyarakat bawah adalah air
bersih, listrik, juga sarana transportasi.
Musni menyontohkan, di Malaysia, dengan uang 3
Ringgit Malaysia (RM) atau setara dengan Rp 10 ribu,
sudah bisa makan kenyang di kantin. Sedangkan di
Jakarta, sekali makan siang di kaki lima sekalipun, tak
cukup hanya Rp 10 ribu.
“Berapa kali harga gula dan beras naik, juga susu
dan minyak goreng, apalagi kedelai yang mayoritas
impor,” kata Musni yang juga direktur eksekutif
Institute for Social Empowerment and Democracy
(Insed). Padahal, di Singapura, pemerintahnya tak
malu tetap mengendalikan harga sembako. Itu
sebabnya, di sana harga-harga tergolong murah
dilihat dari pendapatan per kapitanya. Dia
menyontohkan, uang sen dolar Singapura masih ada
harganya. Sebaliknya, uang pecah Rp 500 apalagi Rp
100 nyaris tak ada harga, tak cukup untuk
dibelanjakan barang
Hal senada juga dilontarkan Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
Menurut dia, tuntutan buruh untuk kenaikan upah yang
tinggi itu akan sia sia saja. Sebab, kenaikan upah buruh
tak akan pernah mampu mengejar gejolak harga barang
dan kebutuhan masyarakat.
• "Kenaikan upah tidak berarti karena harga barang juga
terus meningkat. Setiap kenaikan upah selalu diiringi
kenaikan harga. Dalam hal ini, pemerintah telah gagal
dalam menjaga harga," kata Sofjan yang dihubungi
secara terpisah. Karenanya, kata Sofjan, setiap unjuk
rasa para buruh tak tepat jika ditujukan ke pengusaha
atau perusahaan, tapi harusnya ke pemerintah.
(saksono)
Catatan: Tulisan ini hasil wawancara dengan Bani
saksono, 8/11/2013

More Related Content

Viewers also liked

ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
Hello Hello
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
Anasofia Valenzuela
 
Semaforo ambiental
Semaforo ambientalSemaforo ambiental
Semaforo ambiental
Luis Ovalle
 
Hemeroteca laboral
Hemeroteca laboral  Hemeroteca laboral
Hemeroteca laboral
deysi uft
 
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
Faith Albers
 
Thomas Loesel Resume
Thomas Loesel ResumeThomas Loesel Resume
Thomas Loesel Resume
Thomas Loesel
 
Tina Resume 02122015
Tina Resume 02122015Tina Resume 02122015
Tina Resume 02122015
Christina Rivera
 
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
Aalay Kapadia
 
Pritam A Mali Resume..11
Pritam A Mali Resume..11Pritam A Mali Resume..11
Pritam A Mali Resume..11
Pritam Mali
 

Viewers also liked (10)

ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
ACTIVITY NO. 1: LET'S MAKE WAVES!
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Semaforo ambiental
Semaforo ambientalSemaforo ambiental
Semaforo ambiental
 
Hemeroteca laboral
Hemeroteca laboral  Hemeroteca laboral
Hemeroteca laboral
 
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
pullingitalltogether-nutriciademo-140506094224-phpapp02
 
Thomas Loesel Resume
Thomas Loesel ResumeThomas Loesel Resume
Thomas Loesel Resume
 
Tina Resume 02122015
Tina Resume 02122015Tina Resume 02122015
Tina Resume 02122015
 
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
Project Presentation :Analysis and characterization of different high density...
 
Pritam A Mali Resume..11
Pritam A Mali Resume..11Pritam A Mali Resume..11
Pritam A Mali Resume..11
 
обучающий тест
обучающий тестобучающий тест
обучающий тест
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
musniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
musniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

Musni Umar: Buruh Tak Sejahtera Berkait Erat Harga Kebutuhan Primer Tidak Terkendali

  • 2. Buruh Tak Sejahtera Berkait Erat Harga Kebutuhan Primer Tak Terkendali Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher
  • 3. Banyak pihak menyatakan rendahnya tingkat kesejahteraan para buruh di Indonesia bukan semata-mata dipicu oleh upah yang minimum. Tapi, justru diakibatkan oleh gejolak harga-harga yang cenderung tak terkendali. Mengapa harga-harga kebutuhan dasar masyarakat terutama kaum buruh menjadi tak terkendali? Penyebabnya karena penyediaan barang-barang kebutuhan pokok itu diserahkan ke mekanisme pasar. Pemerintah yang sudah tergiur menjadi negara liberal lebih percaya, mekanisme pasar mampu menyejahterakan rakyat banyak.
  • 4. Tapi, pada kenyataannya, nyaris tiap tahun kaum buruh bergejolak menuntut kenaikan upah. Padahal, diyakini, berapapun kenaikan upah itu dituruti, mereka tetap saja tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. “Dulu, di era Orde Baru, dengan gaji kecil masih bisa menabung, sekarang, dengan gaji besar pun tak tersisa sedikit pun buat menabung,” kata sosiolog Musni Umar . “UMP naik berapapun tak akan mampu menolong pekerja, karena harga sembako terus membumbung tak terkendali,” kata Musni. Menurut dia, sangat disesalkan ketika pemerintah hanya karena ingin bermanis-manis di hadapan negara-negara barat, lalu menyerahkan seluruh kebutuhan atau hajat hidup orang banyak ke mekanisme pasar.
  • 5. Yag terjadi adalah, nyaris sepanjang waktu harga tak terkendali, di antaranya karena dikondisikan stok barang tak pernah mencukupi permintaan. Alhasil, ditempuhkan kebijakan darurat yang bernama impor. Pemerintah, kata Musni, lengah karena tak mempersiapkan mobilisasi produksi kebutuhan bahan pokok agar tak tergantung pada mekanisme impor. “Kini saatnya, pemerintah tak perlu malu untuk kembali menjadi pengendali barang-barang kebutuhan pokok dan barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Musni lagi. Ia mendesak pemerintah mengendalikan harga sembako untuk membantu buruh, tani, nelayan, para penganggur , pegawai berpenghasilan tidak tetap dan berpenghasilan kecil baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta.
  • 6. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/mpp/kep/2/1998 tertanggal 27 Februari 1998, yang dimaksud dengan sembako adalah beras dan sagu, jagung, sayuran dan buah-buahan, daging (sapi dan ayam), susu, gula pasir, garam beryodium, minyak goreng dan margarine, serta minyak tanah atau gas elpiji. Menurut Musni, kebutuhan lain yang juga mengangkut hajat hidup orang banyak, terutama masyarakat bawah adalah air bersih, listrik, juga sarana transportasi. Musni menyontohkan, di Malaysia, dengan uang 3 Ringgit Malaysia (RM) atau setara dengan Rp 10 ribu, sudah bisa makan kenyang di kantin. Sedangkan di Jakarta, sekali makan siang di kaki lima sekalipun, tak cukup hanya Rp 10 ribu.
  • 7. “Berapa kali harga gula dan beras naik, juga susu dan minyak goreng, apalagi kedelai yang mayoritas impor,” kata Musni yang juga direktur eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (Insed). Padahal, di Singapura, pemerintahnya tak malu tetap mengendalikan harga sembako. Itu sebabnya, di sana harga-harga tergolong murah dilihat dari pendapatan per kapitanya. Dia menyontohkan, uang sen dolar Singapura masih ada harganya. Sebaliknya, uang pecah Rp 500 apalagi Rp 100 nyaris tak ada harga, tak cukup untuk dibelanjakan barang
  • 8. Hal senada juga dilontarkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Menurut dia, tuntutan buruh untuk kenaikan upah yang tinggi itu akan sia sia saja. Sebab, kenaikan upah buruh tak akan pernah mampu mengejar gejolak harga barang dan kebutuhan masyarakat. • "Kenaikan upah tidak berarti karena harga barang juga terus meningkat. Setiap kenaikan upah selalu diiringi kenaikan harga. Dalam hal ini, pemerintah telah gagal dalam menjaga harga," kata Sofjan yang dihubungi secara terpisah. Karenanya, kata Sofjan, setiap unjuk rasa para buruh tak tepat jika ditujukan ke pengusaha atau perusahaan, tapi harusnya ke pemerintah. (saksono) Catatan: Tulisan ini hasil wawancara dengan Bani saksono, 8/11/2013