1. Evaluasi Kelaikan Bangunan Gedung Pertemuan
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kabupaten
Lamongan dengan Metode Rapid Assessment
Mokh Sukiman1, Annisa Kesy Garside2
1 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Kabupaten Lamongan
2 Program Profesi Insinyur, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang
Email: imanarchie1980@gmail.com
2. Kerusakan gedung pertemuan IPHI Kabupaten Lamongan:
atap yang melendut dan bocor, plafond yang sering jatuh, retakan pada
tembok, lantai amblas pada salah satu sisi, dan secara keseluruhan
bangunan terkesan miring.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pilihan perbaikan dan/atau
perkuatan dengan cara memeriksa dan menilai secara cepat pada
komponen-komponen Bangunan Gedung Pertemuan IPHI.
3. Lokasi penelitian adalah Gedung Pertemuan dan Kantor di kompleks
Sekretariat IPHI Kabupaten Lamongan. Data bangunan dijelaskan sebagai
berikut:
• Nama bangunan : Gedung Pertemuan dan Kantor
• Alamat bangunan : Jalan Sumargo 24, Kelurahan Sidoharjo, Kec.
Lamongan, Kab. Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
• Posisi koordinat : 7°07'46 "S, 112°25'03"E
• Fungsi bangunan : Fungsi Sosial dan Budaya
• Klasifikasi kompleksitas : Tidak Sederhana
4. • Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan untuk
mendapatkan data primer dan kajian dokumen untuk mendapatkan data
sekunder.
• Data primer berupa data deskriptif diambil di lapangan dengan melihat dan
memeriksa kerusakan komponen arsitektur dan struktur bangunan.
• Data sekunder yang dibutuhkan adalah dokumen rencana teknis, As Built
Drawing.
• Alat yang dipergunakan dalam melakukan pemeriksaan struktur gedung
diantaranya sebagai berikut: kamera digital, meteran, milimeter/jangka
sorong.
• Metode pemeriksaanyang digunakan adalah rapid assessment yaitu
memeriksa dan menilai secara cepat pada komponen-komponen yang
dapat dilihat pada Tabel berikut.
5. (1) (2) (4) (5)
1 PONDASI Pondasi estimasi 0 %
2 STRUKTUR unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
3 ATAP % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
4 PLAFOND % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
5
DINDING Batu bata/ Partisi
%
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0 %
Kaca unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Pintu unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Kusen unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
6 LANTAI Penutup Lantai % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
7 UTILITAS Instalasi Listrik estimasi 0,00%
Instalasi Air estimasi 0,00%
Drainase Limbah m1 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
8 FINISHING Langit-langit % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Dinding % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Kusen/Pintu unit 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
0 ,0 % Tid ak A d a Ke rus akan
(10) (11)
Hitung Kerusakan
1,00
Kolom
0 %
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
Balok
Pelat
(7) (8) (9)
0,20 0,40 0,60 0,80
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
N O
KOM P ON
EN
S U B
KOM P ON EN
S A T JM LH
KLA S IF IKA S I KER U S A KA N
TIN GKA T KER U S A KA N
1 2 3 4 5
(3) (6)
6. NO KOMPONEN SUB KOMPONEN SATUAN JUMLAH
KLASIFIKASI KERUSAKAN
TINGKAT KERUSAKAN
1 2 3 4 5
0,20 0,40 0,60 0,80 1,00
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 PONDASI Pondasi estimasi
Penurunan > 1/250 L sehingga menimbulkan kerusakan struktur atasnya.
Tanah di sekeliling bangunan naik
6%
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
2 STRUKTUR Kolom unit 28,00 0,00 0,00 0,00 22,00 0,63 0,00 62,86%
19%
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
Balok unit 48,00 20,00 0,08 0,00 24,00 0,30 0,00 0,00 38,33%
Pelat unit 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,00 100,00%
3 ATAP % 0,00 0,00 40% 0,24 0,00 60% 0,60 8,40%
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
4 PLAFOND % 0,00 0,00 0,00 0,00 100% 1,00 8,00%
5
DINDING Batu bata/Partisi
%
0,00 0,00 0,00 0,00 100% 1,00 6,96% 11%
Hitung Kerusakan
Komponen Lain
Kaca unit 80 0,00 0,00 0,00 0,00 80,00 1,00 1,25%
Pintu unit 11 0,00 0,00 0,00 0,00 11,00 1,00 1,00%
Kusen unit 91 0,00 0,00 0,00 0,00 91,00 1,00 1,50%
6 LANTAI Penutup Lantai % 0,00 0,00 0,00 0,00 100% 1,00 10,00%
7 UTILITAS Instalasi Listrik estimasi
Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil jalur kabel
instalasi shortage, sehingga armature rusak ringan hingga berat, sehingga
biaya perbaikan 20-50% dari biaya instalasi baru,
3,00%
Instalasi Air estimasi
Pompa –pompa rusak total, motor terbakar, dibanyak tempat terbuka
dan tutup pipa-pipa bocor, keran-keran tidak berfungsi, sehingga
perbaikan instalasi perlu menyeluruh, dengan perkiraan biaya lebih dari
50% dari biaya instalasi baru
1,50%
Drainase Limbah m1 1 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,00 1,50%
8 FINISHING Finishing Langit-langit % 0,00 0,00 0,00 0,00 100% 1,00 4,00%
Finishing Dinding % 0,00 0,00 0,00 0,00 100% 1,00 7,00%
Finishing Kusen/Pintu unit 91 0,00 0,00 0,00 0,00 91,00 1,00 4,00%
83,6% Rusak Berat
7. Dokumentasi kerusakan komponen atap:
Kuda-kuda baja yang telah, namun kondisi
sambungan mur-baut maupun las tidak
terdapat keretakan, diakibatkan struktur
kuda-kuda baja tidak mampu menahan beban
sendiri. Elevasi baseplate berdasarkan
pengukuran tidak sama, sehingga permukaan
atap bergelombang.
Retak pada kolom di bawah plendes
menunjukkan retak akibat gaya geser
ditunjukkan pada Gambar akibat beban atap
dan beban lateral dari atap tidak mampu
ditahan oleh beton dan tulangan sengkang
(begel). Kondisi angkur dan tulangan pada
kolom tidak tertutup beton.
8. Dokumentasi kerusakan komponen atap:
Gording yang terpasang secara visual
mengalami lendutan bahkan ada yang
mengalami tekuk-an searah kemiringan
atap, disebabkan oleh:
a) Dimensi gording yang terpasang tidak
kuat menahan beban.
b) Klos penyangga gording tidak mampu
menahan beban dari gording.
9. Kaki kuda-kuda baja dan gording yang
melendut dapat diperbaiki dengan
mengurangi beban yang bekerja pada
struktur atap tersebut.
Perkuatan kuda-kuda untuk menahan gaya
tarik diperlukan batang tarik (yang
dipasang pada ujung bawah kaki kuda-
kuda.
Elevasi baseplate harus di-reposisi agar
pemasangan penutup atap menjadi rata.
Kolom di bawah baseplate harus
diperkuat.
diganti dengan galvalum 0,35 mm
dipasang batang tarik D19 mm
kaki kuda-kuda baja
plat plendes
1,00
beton yang dibongkar dan diganti baru
jarak sengkang maksimal 50 mm
sepanjang minimal 500 mm
10. Dokumentasi kerusakan komponen struktur
pada kolom (spalling)
Beton pada kolom telah mengalami
deteriorasi, hal ini ditandai dengan beton
mulai pengalami pengapuran dan beja
tulangan mengalami korosi. Gambar
menunjukkan lapisan selimut beton telah
mengelupas (spalling).
11. Perbaikan pada komponen kolom dapat dilakukan dengan:
Beton kolom yang retak sepanjang tulangan pokok dibobok, ditambah
dengan tulangan baru dan diganti dengan beton baru dengan mutu
yang lebih tinggi (concrete jacketing). Baja tulangan yang sudah
mengalami korosi dibersihkan sebelum dilakukan pengecoran lapisan
beton baru.
12. Dokumentasi kondisi komponen Fondasi
Fondasi gedung pada umumnya
dipasang pada tiap kolom struktur untuk
menyalurkan beban gedung ke tanah.
Kondisi tersebut tidak terdapat pada
gedung IPHI karena kolom pada titik
tertentu tidak terpasang fondasi.
13. Perkuatan komponen Fondasi
Kolom yang tidak terpasang fondasi
diperkuat dengan pemasangan
fondasi telapak setempat (fondasi
dangkal) dengan dimensi sesuai
dengan analisa struktur. Pemasangan
fondasi juga dapat ditambahkan
dengan strousspile/borpile dengan
kedalaman yang cukup.
14. Dokumentasi kondisi komponen
plafon
Kondisi plafon bagian tengah
melendut diakibatkan oleh: jarak
penggantung terlalu jauh, terdapat
rangka plafon yang lepas akibat
gerakan struktur atap, lapuk akibat
kebocoran. Perbaikan plafon pernah
dilakukan tetapi dengan menambah
plafon baru dibawah plafon lama,
sehingga secara keseluruhan
menambah beban rangka kuda-kuda
15. Dokumentasi kondisi komponen lantai
Terjadi penurunan pada urugan
dibawah lantai yang dimungkinkan
dari timbunan yang kurang padat
dapat juga diakibatkan karena
material timbunan dibawah lantai
berpindah akibat beban diatasnya,
sehingga rabat beton dibawah lantai
pecah yang mengakibatkan keramik
pecah atau nat-nya menjadi renggang.
16. Perbaikan komponen Arsitektural
Penutup atap genteng diganti dengan bahan yang lebih ringan untuk
mengurangi beban pada struktur atap dan fondasi.
Rangka plafon diganti dengan menggunakan rangka baja ringan easy
frame/metal furing. Penggantian ini bertujuan untuk mengurangi
beban yang bekerja pada struktur atap.
Penurunan permukaan lantai diakibatkan oleh tanah urugan di
bawah lantai yang mengalami penurunan/settlement.
Penurunan urugan bawah lantai dapat diatasi dengan memasang
lantai beton dengan tulangan susut untuk mencegah retak dan
akibat konsolidasi/pemampatan tanah urug
17. Kerusakan pada gedung pertemuan dan kantor IPHI dapat diakibatkan
beban yang tidak mampu ditahan oleh struktur atap dan fondasi.
Berdasarkan analisa tingkat kerusakan bangunan sebesar 83,6% maka
bangunan direkomendasikan untuk dibongkar agar tidak membahayakan
pengguna gedung, akan tetapi gedung dapat diperbaiki dengan
mengurangi beban mati bangunan menjadi lebih ringan, perkuatan kolom
dengan concrete jacketing dan perkuatan fondasi.
Sebelum pelaksanaan perbaikan disarankan perlu melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk mendapatkan data tanah, mutu material yang terpasang di
lapangan. Evaluasi struktur juga perlu dilakukan. Evaluasi struktur, data
tanah dan mutu material yang terpasang sangat mempengaruhi
keberhasilan agar perbaikan dan perkuatan struktur mencukupi
kapasitasnya, perhitungan besaran biaya perbaikan sehingga dapat
pertimbangkan bangunan dibongkar atau diperbaiki