Videografi adalah teknik pengambilan gambar dan penyusunan scene untuk membentuk cerita yang mudah dinikmati pemirsa. Dokumen ini menjelaskan proses produksi video mulai dari persiapan seperti menentukan ide, membuat naskah dan storyboard, persiapan peralatan rekaman, teknik pengambilan gambar, hingga tahap pascaproduksi seperti editing, penambahan teks dan suara, serta penyimpanan hasil akhir video. Jenis
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian puppet animation dalam animasi 2D dan jenis-jenis animasi berdasarkan teknik pembuatannya seperti animasi frame, sprite, lintasan, dan karakter. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang teknik puppet animation dan cara kerja animasi stop motion dengan menggerakkan objek secara perlahan untuk menciptakan ilusi gerakan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini memberikan panduan cara mengedit video menggunakan aplikasi Filmorago pada smartphone
2. Terdapat penjelasan tahapan editing video mulai dari memulai proyek, menambahkan klip video, mengedit klip, hingga menyimpan hasil akhir video
3. Peserta diberikan tugas untuk mengedit video menggunakan aplikasi Filmorago sesuai dengan naskah dan materi pembelajaran yang telah diber
Videografi adalah teknik pengambilan gambar dan penyusunan scene untuk membentuk cerita yang mudah dinikmati pemirsa. Dokumen ini menjelaskan proses produksi video mulai dari persiapan seperti menentukan ide, membuat naskah dan storyboard, persiapan peralatan rekaman, teknik pengambilan gambar, hingga tahap pascaproduksi seperti editing, penambahan teks dan suara, serta penyimpanan hasil akhir video. Jenis
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian puppet animation dalam animasi 2D dan jenis-jenis animasi berdasarkan teknik pembuatannya seperti animasi frame, sprite, lintasan, dan karakter. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang teknik puppet animation dan cara kerja animasi stop motion dengan menggerakkan objek secara perlahan untuk menciptakan ilusi gerakan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini memberikan panduan cara mengedit video menggunakan aplikasi Filmorago pada smartphone
2. Terdapat penjelasan tahapan editing video mulai dari memulai proyek, menambahkan klip video, mengedit klip, hingga menyimpan hasil akhir video
3. Peserta diberikan tugas untuk mengedit video menggunakan aplikasi Filmorago sesuai dengan naskah dan materi pembelajaran yang telah diber
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya design brief dalam proyek desain, yaitu dokumen yang menjelaskan ruang lingkup, tujuan, dan parameter proyek desain untuk memastikan kesepakatan antara desainer dan klien."
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Multimedia untuk kelas XI tentang pembuatan obyek pada aplikasi animasi 2 dimensi. Materi akan diajarkan dalam dua pertemuan dengan tujuan agar siswa dapat menjelaskan jenis-jenis obyek, menentukan tahapan pembuatan obyek, dan membuat gambar obyek sederhana menggunakan aplikasi animasi 2D. Ke
Prinsip Animasi adalah konsep dasar dalam pembuatan animasi. prinsip ini diciptakan oleh animator Disney yaitu Ollie Johnston dan Frank Thomas.
Dalam prinsip animasi yang di utarakan kedua animator disney tersebut, mereka menyatakan ada 12 prinsip dasar animasi yang harus diketahui agar animasi yang nantinya terbuat bisa dinikmata sebagai karya seni berkualitas. prinsip-prinsipnya diantara lain adalah:
Solid Drawing
Timing & Spacing
Squash & Stretch
Anticipation
Slow in and Slow out
Arcs
Secondary Action
Follow Through & Overlapping Action
Straight Ahead Action and Pose to Pose
Staging
Appeal
Exaggeration
Itulah ke 12 prinsip dasar dalam pembuatan animasi. jika ingin mengetahui apa saja pengertian dan contoh dari ke-12 prinsip tersebut, download saja powerpoint 12 prinsip dasar animasi di bawah ini :
http://presentasimemukau.blogspot.co.id/2017/01/12-prinsip-animasipptx.html
Animasi 3D melibatkan tiga tahapan utama yaitu pra-produksi (pengembangan cerita dan desain), produksi (pembuatan model 3D, animasi, dan efek visual), serta pasca-produksi (komposisi, koreksi warna, dan finalisasi). Proses ini memungkinkan penciptaan objek dan karakter animasi 3D yang dapat digerakkan secara realistis dalam lingkungan virtual 3D.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan animasi 3D dalam iklan himbauan masyarakat karena mampu menarik perhatian penonton. Dokumen juga membahas tool yang terdapat dalam aplikasi blender untuk pengolahan gambar gerak serta kelebihan dan kekurangan blender. Selanjutnya dibahas pula tentang ukuran resolusi layar perangkat dan spesifikasi minimal komputer untuk mengolah animasi khususnya menggunakan aplikasi blender
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tekstur dan teknik-teknik realisme dalam komputer grafik 3D. Tekstur digunakan untuk memberikan kesan nyata pada objek 3D dengan memetakan gambar pada permukaan objek. Beberapa teknik realisme yang dibahas meliputi tekstur maps, environment maps, bump maps, normal maps, dan shadow maps. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis tekstur dan proses rendering 3D.
LKPD ini memberikan panduan belajar tentang desain grafis dan percetakan untuk siswa SMK kelas XI Multimedia. Buku ini terdiri dari 6 bab yang mencakup materi tentang tata cahaya, teknik pengambilan gambar, dan komposisi gambar beserta contoh soal untuk mengevaluasi pemahaman siswa."
Dokumen tersebut merupakan soal ujian akhir semester genap mata pelajaran Desain Grafik dan Percetakan untuk kelas XI Komputer Keahlian Multimedia di SMK Muhammadiyah Singkut. Soal tersebut membahas tentang tata cahaya, jenis-jenis cahaya dan fungsinya, pengaturan dasar kamera melalui segi tiga exposure, fungsi teknologi AI pada kamera modern, serta penjelasan miss focus dan cara menghindarinya.
Dokumen tersebut membahas delapan teknik dasar gerakan kamera yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar video dan film, yaitu zoom, dolly, panning, crab, tilting, pedestal, arc, dan follow. Gerakan kamera dapat membangun suasana dramatis dan mengarahkan perhatian penonton, serta menciptakan visual yang lebih dinamis dan ekspresif. Setiap teknik gerakan kamera memiliki fungsi tersendiri dalam menyampaikan makna atau
O documento discute conceitos e etapas de concept art e design de personagens, incluindo: I) conceitos gerais de concept art e character design; II) método e técnica para desenvolver um design de personagem; III) técnica de matte painting para concept art. Também fornece exemplos de briefings, fichas de personagens, estilos visuais e guides de estilo.
Dokumen tersebut membahas tahapan pra-produksi dalam pembuatan film dokumenter, termasuk aktivitas pengembangan cerita, perencanaan produksi, penulisan skenario, dan riset. Tahap pra-produksi merupakan tahap perencanaan dimana tim produksi menyusun konsep dan rencana yang akan menjadi pedoman selama proses produksi dan hasil akhir film.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik dasar videografi mulai dari sudut pandang kamera, bidang pandang, hukum sepertiga, jenis tipe shot, teknik pergerakan kamera seperti zooming, panning, dan lainnya.
2. Hal penting lainnya adalah pemahaman penggunaan kamera serta tahapan memastikan kualitas rekaman video yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya design brief dalam proyek desain, yaitu dokumen yang menjelaskan ruang lingkup, tujuan, dan parameter proyek desain untuk memastikan kesepakatan antara desainer dan klien."
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Multimedia untuk kelas XI tentang pembuatan obyek pada aplikasi animasi 2 dimensi. Materi akan diajarkan dalam dua pertemuan dengan tujuan agar siswa dapat menjelaskan jenis-jenis obyek, menentukan tahapan pembuatan obyek, dan membuat gambar obyek sederhana menggunakan aplikasi animasi 2D. Ke
Prinsip Animasi adalah konsep dasar dalam pembuatan animasi. prinsip ini diciptakan oleh animator Disney yaitu Ollie Johnston dan Frank Thomas.
Dalam prinsip animasi yang di utarakan kedua animator disney tersebut, mereka menyatakan ada 12 prinsip dasar animasi yang harus diketahui agar animasi yang nantinya terbuat bisa dinikmata sebagai karya seni berkualitas. prinsip-prinsipnya diantara lain adalah:
Solid Drawing
Timing & Spacing
Squash & Stretch
Anticipation
Slow in and Slow out
Arcs
Secondary Action
Follow Through & Overlapping Action
Straight Ahead Action and Pose to Pose
Staging
Appeal
Exaggeration
Itulah ke 12 prinsip dasar dalam pembuatan animasi. jika ingin mengetahui apa saja pengertian dan contoh dari ke-12 prinsip tersebut, download saja powerpoint 12 prinsip dasar animasi di bawah ini :
http://presentasimemukau.blogspot.co.id/2017/01/12-prinsip-animasipptx.html
Animasi 3D melibatkan tiga tahapan utama yaitu pra-produksi (pengembangan cerita dan desain), produksi (pembuatan model 3D, animasi, dan efek visual), serta pasca-produksi (komposisi, koreksi warna, dan finalisasi). Proses ini memungkinkan penciptaan objek dan karakter animasi 3D yang dapat digerakkan secara realistis dalam lingkungan virtual 3D.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan animasi 3D dalam iklan himbauan masyarakat karena mampu menarik perhatian penonton. Dokumen juga membahas tool yang terdapat dalam aplikasi blender untuk pengolahan gambar gerak serta kelebihan dan kekurangan blender. Selanjutnya dibahas pula tentang ukuran resolusi layar perangkat dan spesifikasi minimal komputer untuk mengolah animasi khususnya menggunakan aplikasi blender
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tekstur dan teknik-teknik realisme dalam komputer grafik 3D. Tekstur digunakan untuk memberikan kesan nyata pada objek 3D dengan memetakan gambar pada permukaan objek. Beberapa teknik realisme yang dibahas meliputi tekstur maps, environment maps, bump maps, normal maps, dan shadow maps. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis tekstur dan proses rendering 3D.
LKPD ini memberikan panduan belajar tentang desain grafis dan percetakan untuk siswa SMK kelas XI Multimedia. Buku ini terdiri dari 6 bab yang mencakup materi tentang tata cahaya, teknik pengambilan gambar, dan komposisi gambar beserta contoh soal untuk mengevaluasi pemahaman siswa."
Dokumen tersebut merupakan soal ujian akhir semester genap mata pelajaran Desain Grafik dan Percetakan untuk kelas XI Komputer Keahlian Multimedia di SMK Muhammadiyah Singkut. Soal tersebut membahas tentang tata cahaya, jenis-jenis cahaya dan fungsinya, pengaturan dasar kamera melalui segi tiga exposure, fungsi teknologi AI pada kamera modern, serta penjelasan miss focus dan cara menghindarinya.
Dokumen tersebut membahas delapan teknik dasar gerakan kamera yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar video dan film, yaitu zoom, dolly, panning, crab, tilting, pedestal, arc, dan follow. Gerakan kamera dapat membangun suasana dramatis dan mengarahkan perhatian penonton, serta menciptakan visual yang lebih dinamis dan ekspresif. Setiap teknik gerakan kamera memiliki fungsi tersendiri dalam menyampaikan makna atau
O documento discute conceitos e etapas de concept art e design de personagens, incluindo: I) conceitos gerais de concept art e character design; II) método e técnica para desenvolver um design de personagem; III) técnica de matte painting para concept art. Também fornece exemplos de briefings, fichas de personagens, estilos visuais e guides de estilo.
Dokumen tersebut membahas tahapan pra-produksi dalam pembuatan film dokumenter, termasuk aktivitas pengembangan cerita, perencanaan produksi, penulisan skenario, dan riset. Tahap pra-produksi merupakan tahap perencanaan dimana tim produksi menyusun konsep dan rencana yang akan menjadi pedoman selama proses produksi dan hasil akhir film.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik dasar videografi mulai dari sudut pandang kamera, bidang pandang, hukum sepertiga, jenis tipe shot, teknik pergerakan kamera seperti zooming, panning, dan lainnya.
2. Hal penting lainnya adalah pemahaman penggunaan kamera serta tahapan memastikan kualitas rekaman video yang dihasilkan.
Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi kd 7 indEko Supriyadi
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengambilan gambar produksi film dan video, meliputi definisi film dan komponennya, jenis-jenis kamera film dan video beserta bagian-bagiannya, serta cara kerja kamera digital dalam memproses gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengoperasian kamera video, mulai dari pengertian kamera video, bagian-bagiannya, jenis kamera video berdasarkan kegunaan dan harga yaitu kamera consumer, prosumer, dan profesional, serta langkah-langkah dasar mengoperasikan kamera video.
PROPOSAL Perkenalan IP Camera Video Monitoring 2laga wicaksono
Dokumen tersebut membahas tentang sistem CCTV berbasis IP yang menggunakan kamera jaringan dan perekam video jaringan. Sistem ini memungkinkan pengawasan video secara remote dari mana saja melalui jaringan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa fitur dan keunggulan teknologi CCTV berbasis IP.
Modul ini membahas tentang multimedia dan video, termasuk pengertian multimedia, penggunaannya dalam berbagai bidang seperti periklanan dan pendidikan, istilah-istilah terkait video seperti keyframe dan frame, jenis video analog dan digital beserta format datanya, aplikasi pengolah video, teknik editing video linear dan non-linear, serta tugas belajar untuk mahasiswa.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
MODUL PENGOPRASIAN KAMERA VIDEO
1. HERRYCRIPTON@GMAIL.COM @HERRYCMG 081262001424 HERRY210
SMK PENCAWAN
JL. BUNGA NCOLE NO. 50
KOTA MEDAN, 20136
smkpencawan@gmail.com
0618363786
HERRY CRIPTON GM
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO
HERRY CRIPTON GM
KD 3.2 MEMAHAMI PENGOPRASIAN KAMERA VIDEO DENGAN
PROSEDUR
Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu
pembuatan video, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam
adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-
adegan.
Kamera dioperasikan oleh kru yang biasa disebut kameramen,
kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan
sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus
mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik
memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur
dalam pengambilan gambar, dan sebagainya.
Sincerely,
HERRY CRIPTON GM
2. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
A. PENGERTIAN KAMERA VIDEO
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah
satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer
yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan
mengubah ke mode digital elektronis.
Kamera video atau yang biasa disebut camcorder (Kamera Perekam) merupakan
perangkat elektronik yang menggabungkan kamera video dan perekam video ke
dalam satu unit. Camcorder awal
berbasis tape, merekam sinyal
analog ke kaset video. Pada
tahun 2006, perekaman digital
menjadi hal biasa, dengan pita
digantikan oleh media
penyimpanan seperti mini-HD,
microDVD, memori flash internal dan kartu SD .Video/Film adalah rangkaian banyak
Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan
rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat
perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda
antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Satuan untuk frame ratr adalah fps (frame per second).
3. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
B. SEJARAH KAMERA VIDEO
Kamera video yang awalnya dirancang untuk siaran televisi berukuran besar
dan berat, dipasang di atas tumpuan khusus dan disambungkan ke perekam jarak
jauh di ruang terpisah. Ketika teknologi meningkat, perekaman video di luar studio
dimungkinkan dengan kamera video ringkas dan perekam video portabel, unit
perekaman yang dapat dilepas dapat dibawa ke lokasi pemotretan. Meskipun
kameranya sendiri kompak, kebutuhan akan perekam terpisah membuat
pemotretan di tempat menjadi pekerjaan dua orang. Perekam kaset video khusus
diperkenalkan oleh JVC ( VHS ) dan Sony ( U-matic , dengan Betamax ) yang merilis
model untuk pekerjaan seluler. Perekam portabel berarti rekaman video yang
direkam dapat ditayangkan pada berita sore, karena tidak lagi diperlukan untuk
mengembangkan film.
Pada tahun 1983, Sony merilis camcorder pertama, sistem Betacam ,
untuk penggunaan profesional. Komponen utama adalah unit perekam-kamera
tunggal, menghilangkan kabel antara kamera dan perekam dan meningkatkan
kebebasan operator kamera. Betacam menggunakan format kaset yang sama (pita
0,5 inci atau 1,3 sentimeter) seperti Betamax, tetapi dengan format rekaman yang
berbeda dan tidak kompatibel. Itu menjadi perlengkapan standar untuk berita siaran.
Sony merilis camcorder konsumen pertama pada tahun 1983, Betamovie
BMC-100P. Inimenggunakan kaset Betamax dan diletakkan di bahu operator,
karena desain yang tidak memungkinkan pegangan satu tangan. Tahun itu, JVC
merilis camcorder VHS-C pertama. Kodak mengumumkan format camcorder baru
pada tahun 1984, format video 8 mm . Sony memperkenalkan format Video8 8
mm yang ringkas pada tahun 1985.
Pada tahun itu, Panasonic , RCA dan Hitachi mulai memproduksi camcorder
4. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
menggunakan kaset VHS ukuran penuh dengan kapasitas tiga jam. Camcorder yang
dipasang di bahu ini digunakan oleh videofil , videografer industri, dan studio TV
kampus. Camcorder ukuran penuh Super-VHS (S- VHS) dirilis pada tahun 1987,
menyediakan cara yang murah untuk mengumpulkan segmen berita atau videografi
lainnya. Sony memutakhirkan Video8, merilis Hi8 dalam persaingan dengan S-VHS.
Teknologi digital muncul dengan Sony D1 , perangkat yang merekam data
yang tidak terkompresi dan membutuhkan bandwidth dalam jumlah besar untuk
waktunya. Pada tahun 1992 Ampex memperkenalkan DCT , format video digital
pertama dengan kompresi data menggunakan algoritma diskrit cosine transform
yang ada di sebagian besar format video digital komersial. Pada tahun 1995 Sony,
JVC, Panasonic dan produsen kamera video lainnya meluncurkan DV , yang menjadi
standar de facto untuk produksi video rumahan, pembuatan film independen dan
jurnalisme warga . Tahun itu, Ikegami memperkenalkan Editcam (sistem
perekaman video tanpa tap pertama). Camcorder yang menggunakan media DVD
populer pada pergantian abad ke-21 karena kenyamanan untuk dapat
memasukkan disk ke dalam DVD player keluarga; Namun, kemampuan DVD,
karena keterbatasan format, sebagian besar terbatas pada peralatan tingkat
konsumen yang ditargetkan untuk orang-orang yang tidak mungkin menghabiskan
banyak upaya untuk mengedit video rekaman video mereka.
5. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
C. PERKEMBANGAN KAMERA VIDEO
1. Kamera Video Pertama
Kamera video paling awal dikembangkan oleh John Logie Baird, berdasarkan
mekanisme piringan Nipkow digunakan dalam siaran percobaan antara 1920-
30-an. Desain kamera yang menngunakan komponen elektronika sepenuhnya
berdasarkan kamera video tabung seperti iconoscope Vladimir Zworykin dan image
dissector Philo Farnsworth menggantikan sistem Baird pada 1930.
2. Kamera Video Televisi
Kamera video pertama yang digunakan untuk merekam gambar berwarna
muncul di studio televisi pada akhir 1950-an. Desain kamera video awal
memanfaatkan tabung vakum yang semakin lama menjadi semakin panas.
Seiring perkembangan teknologi, ukuran tabung menjadi semakin kecil sehingga
ukuran kamera video pun semakin kecil. Akhirnya, tabung pada kamera video
digantikan dengan komponen solid-state dan kamera video televisi menjadi
sangat portabel. Berkat inovasi ini, kita sekarang dapat melihat berita langsung
saat kejadian dan mengabadikan video untuk dinikmati generasi mendatang.
3. Camcoder
Kamera Video portabel paling awalnya harus terhubung dengan mesin
perekam agar dapat bekerja. Walaupun hal mengakibatkan keterbatasan
portabilitas kamera namun masih memicu minat konsumen. Pada akhir 1970-
an, pertarungan antara format kaset VHS dan Betamax berada pada puncaknya
dan kamera video yang dikembangkan untuk memilih salah satunya sebagai
format default.
Pada tahun 1982, Sony berhasil merilis kamera Betamax pertama untuk tujuan
berita dan mengantarkan pada era comcorder video portabel. Pada tahun 1983,
6. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
Sony menyempurnakan kamera Betamax untuk pasar konsumen dan melepasnya
di pasaran. Pada tahun 1985, Panasonic merilis camcorder VHS, serta ada juga
format lain di pasaran seperti Video8 dan U- Matic. Akhirnya fromat VHS
mengalahkan Betamax dan Kaset Video camcorder dapat dijumpai dengan mudah
di rumah-rumah di seluruh dunia.
4. Kamera Video Digital
Sony juga yang pertama kali merilis kamera video digital saat merilis kamera
D1 pada tahun 1986. Tetapi video untuk D1 itu berformat uncompressed, yang
berarti bahwa video yang dapat direkam pada sebuah kaset sangat terbatas.
Pada tahun 1993, sebuah perusahaan bernama Ampex merilis kamera video
digital pertama dengan format video compressed yang disebut DCT, sehingga
meungkinkan satu kaset dapat merekam video hinga beberapa jam. Terobosan
dalam teknologi kompresi video membuka lebar-lebar keran produk dan
inovasi Sony, Panasonic, dan perusahaan teknologi lainnya. Kamera video
semakin kecil dan kualitas video semakin baik berkat teknologi digital.
5. High Defenition
Sebuah terobosan besar dalam teknologi kamera video terjadi pada tahun 2000
ketika Sony mengembangkan format yang mendukung perekaman video definisi
tinggi. Pada tahun 2003, format mini-tape diciptakan yang membantu
perekaman gambar dengan definisi yang lebih tinggi.
6. Teknologi Tanpa Kaset
Pada tahun 2003, Sony merevolusi industri kamera video dengan
mengeluarkan perekam digital tapeless (tanpa kaset) paling pertama. Pada
awalnya, Sony XDCAM berharga sangat mahal dan penjualannya sangat lambat.
Namun pada tahun 2006, Sony, Panasonic, dan produsen teknologi lainnya telah
7. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
mengembangkan format tapeless dengan harga terjangkau dan tersedia untuk
semua orang.
Sony dan Panasonic mengakibatkan teknologi video digital tapeless
meroket, dan teknologi itu segera disematkan ke ponsel dan perangkat
komputasi mobile lainnya. Webcam pertama diperkenalkan pada tahun 1991,
tapi revolusi tapeless 2006 memungkinkan kamera digital untuk diletakkan pada
perangkat kecil seperti kartu kredit.
7. Kamera 3 Dimensi
Pada tahun 2010, kamera video 3D pertama diperkenalkan, dan teknologi itu
segera disematkan pada ponsel juga. Teknologi video terbaru yang sedang
banyak diperbincangkan adalah Ultra High-Defibitioan atau 4k. Teknologi 4k
atau UHD mampu menampilkan gambar jauh lebih besar dan lebih jernih, tentu
saja membutuhkan bit rate dan media penyimpanan yang lebih besar pula. kini
dengan kamera sekecil GoPro Hero 4 mampu merekam video dengan resolusi
4k.
8. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
D. JENIS DAN KARAKTERISTIK KAMERA VIDEO
1. Kamera Studio
Kamera studio biasanya berukuran sangat besar dan cukup berat untuk
digunakan di lapangan. Karena itu, dalam penggunaannya harus disertai
dengan tripod. Untuk mendukung
pergerakan kamera, kaki tripod
dipasang dengan roda yang disebut
dengan dolly.Selain tripod, kamera
studio juga dikendalikan oleh
pedestal studio yaitu sebuah kolom
tunggal yang terdapat dalam roda untuk mendukung kamera dan dikendalikan
dengan mekanisme hidrolik atau pnematik. Jika melihat ukuran serta berat
kamera, maka kamera studio umumnya ditujukan untuk operasional di dalam
studio.
Setiap kamera studio dilengkapi dengan sebuah camera control unit atau
CCU atau disebut juga dengan remote control unit atau RCU. Camera control
unit atau unit pengontrol kamera adalah seperangkat alat yang mengendalikan
atau mengontrol sinyal video yang dikirim dari kamera dan biasanya ditempatkan
dalam sebuah ruang kontrol atau the master room control.
Camera control unit mengontrol banyak sinyal yang berasal dari kamera
termasuk warna,kontras, dan tingkat kecerahan. Di dalam ruang kontrol inilah
para teknisi video mengendalikan serta mengatur camera control unit untuk
menyesuaikan sinyal dari masing-masing kamerastudio yang terlibat dalam
proses pengambilan gambar. Kamera studio umumnya digunakan untuk
berbagai program televisi yang dilakukan dalam studio televisi dan
9. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
membutuhkan lebih dari satu kamera atau multikamera seperti berita,
wawancara, pertunjukan panel, komersial, situation comedies atau sitcom,
drama seri, dan pertunjukan instruksional yang membutuhkan video
berkualitas tinggi.
2. Kamera Lapangan
Ketika kamera studio digunakan di lapangan untuk meliput berbagai
kegiatan seperti kegiatan olahraga maka kamera tersebut dinamakan kamera
lapangan. Perbedaannya dengan
kamera studio adalah terletak pada
jenis lensa yang digunakan.
Biasanya, kamera lapangan
menggunakan lensa yang memiliki
rasio zoom yang tinggi dan berukuran lebih besar dibandingkan dengan lensa
kamera studio. Di samping ukuran dan berat, kamera lapangan juga dibekali
dengan tripod yang berat.
3. Camcorder (Kamera HDV Camcorder – Sony_HDR-FX1E)
Camcorder atau camera dan recorder adalah kamera video portable yang
dilengkapi dengan videotape recorder atau alat perekam lainnya yang dipasang
pada kamera untuk membentuk
satu unit kamera. Camcorder pada
umumnya dapat dibawa, dan
sebagian digunakan untuk produksi
televisi siaran, film amatir,
electronic news gathering (ENG)
termasuk didalamnya jurnalistik warga atau jurnalisme warga serta beberapa
aplikasi lainnya.
10. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
Awalnya, camcorder menggunakan pita untuk merekam sinyal-sinyal
kedalam kaset video secara analog. Pada tahun 2006, proses perekaman
video mulai beralih ke mode digital dimana media penyimpanan pita
digantikan oleh media penyimpanan baru seperti memori internal dan kartu
SD.
Secara umum, terdapat dua macam camcorder, yaitu camcorder
besar dan camcorder kecil. Camcorder besar memiliki ukuran sebahu yang
dilengkapi dengan lensa zoom berkualitas tinggi dengan rasio zoom tinggi.
Camcorder besar juga memiliki tiga sensor CCD dan alat perekam pada kartu
memori yang terpasang pada hard drive. Ketika menggunakan camcorder
besar, kita dapat memilih lensa yang sesuai dengan tujuan pengambilan
gambar. Lensa pada camcorder besar memiliki kualitas optik yang lebih baik
dan mekanisme zoom yang lebih lembut.
Camcorder besar juga memiliki video manual dan kontrol audio,
mengesampingkan sisi otomatis, merupakan perangkat perekam yang baik, dan
biasanya memiliki sistem pemrosesan yang lebih baik dengan menghasilkan
berbagai contoh warna yang lebih baik dan memastikan warna-warna tersebut
ketika melakukan pengambilan gambar dengan kondisi kurang cahaya.
Sementara itu, pada camcorder kecil, lensa zoom terpasang pada kamera dan
tidak dapat ditukarkan dengan lensa kamera yang lain. Hal ini menimbulkan
kesulitan ketika akan mengambil gambar dengan sudut yang lebih lebar karena
tidak bisa melakukan zoom lebih jauh lagi. Mikrofon kamera pada camcorder kecil
dipasang pada kamera.
11. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
4. HDV Camcorder (Kamera HDV Camcorder – Sony_HDR-FX1E).
High-definition-video camcorder atau HDV camcorder merupakan
kamera video yang memiliki
kualitas tinggi. HDV camcorder
memiliki lensa berkualitas tinggi,
umumnya memiliki tiga buah chip
beresolusi tinggi. Dengan lensa
kualitas tinggi, dapat
menghasilkan warna secara akurat serta gambar yang tajam, chip
menghasilkan native yang memiliki aspek rasio 16×9, serta memiliki alat
perekam video yang superior.
5. 3D Camcorder
Keberhasilan film 3D Avatar (2009) telah mendorong produksi dan
pemasaran video tiga dimensi secara masif. Melalui 3D camcorder, video dapat
melakukan perekaman ke dalam berbagai media yang berbeda dan disimpan
dalam bentuk berkas digital. Salah satu contoh kamera video 3D camcorder
adalah HD C-SDT750 keluaran Panasonic.
Prinsip dasar proyeksi gambar tiga dimensi adalah berdasarkan fakta
bahwa kedua mata manusia melihat sebuah scene dari berbagai sudut
pandang. Ketika dimasukkan ke
dalam otak, kedua buah gambar
menghasilkan gambar stereo
yang memperkuat semua isyarat
3D lainnya yang kita dapatkan.
Untuk itu, kita membutuhkan dua
kamera camcorder identik yang masing- masing memiliki sensor CMOS untuk
12. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
menggantikan kedua mata kita agar dapat melihat gambar tiga dimensi. Kedua
kamera dan lensa kembar dipasang ke dalam sebuah perangkat.
Kedua kamera mata baik kiri maupun kanan merekam sinyal HDTV pada
memori internal berkapasitas besar atau pada kartu SD. Kita dapat melihat
gambar 3D melalui monitor tanpa menggunakan kacamata 3D.
6. Kamera EFP
Kamera electronic field production atau kamera EFP adalah kamera
berkualitas tinggi yang memiliki kemiripan dengan kamera studio yang
digunakan terutama pada beberapa konfigurasi kamera. Kamera EFP hampir
tidak pernah digunakan untuk electronic news gathering (ENG) namun
digunakan di luar studio untuk membuat film dokumenter, meliput konser,
serta olahraga. Seluruh pengambilan gambar ditujukan untuk pengeditan
pasca produksi
Kamera EFP dapat di bahu atau ditempatkan pada tripod. Kamera
EFP dilengkapi lensa zoom
dengan panjang fokus yang
sangat panjang. Kamera EFP
tidak dapat merekam suatu
kejadian karena itu kamera EFP
harus dihubungkan dengan
perekam video eksternal.
Karena sebagian besar kamera EFP memiliki kualitas yang tinggi, kamera
EFP seringkali juga digunakan dalam studio dengan beberapa penyesuaian.
Ketika digunakan dalam studio, kamera EFP ditempatkan pada sebuah
kerangka kamera khusus, ditambah dengan lampu pencahayaan eksternal,
serta menggunakan jendela bidik besar yang terpasang pada kamera. Selain
13. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
itu, zoom dan fokus dipindahkan ke pegangan panning dan dihubungkan ke
lensa melalui kabel servo. Lensa EFP umumnya juga diganti dengan sebuah
lensa zoom yang lebih sesuai dengan lingkungan studio. Keseluruhan
kamera kemudian dipasang pada alas studio. Dalam konfigurasi studio,
sebagaimana kamera studio, kamera EFP juga dikendalikan melalui camera
control unit.
7. Kamera ENG.
Kamera electronic news gathering (ENG) awalnya dirancang untuk
digunakan oleh operator kamera berita dalam jurnalistik televisi. Namun kini,
kamera ENG juga digunakan untuk produksi video lainnya seperti pemutaran
drama, dokumenter, pembuatan film, dan video pelatihan perusahaan.
Kamera ENG berukuran besar dan lebih berat dan biasanya dilengkapi
dengan dudukan kamera pada bahu agar kamera dapat ditempatkan di bahu
operator kamera dengan baik. Umumnya kamera ENG dibawa dengan
menggunakan tangan sehingga memudahkan untuk mengontrol lensa zoom
bekerja.
Seperti kamera EFP, pada kamera ENG tidak terpasang alat perekam
video. Kamera ENG terhubung
dengan remote control unit dan
alat perekam eksternal.
Meskipun kamera ENG dapat
beroperasi dengan
menggunakan batere, akan jauh lebih baik apabila menggunakan power
supply yang berasal dari sumber eksternal. Hal ini dapat mencegah terjadinya
low battery selama proses pengambilan gambar. Ketika berada pada situasi
yang kritis, remote control unit dapat memberikan peluang bagi operator
14. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
video untuk mengesampingkan sirkuit otomatis pada kamera dan mengatur
ulang kamera agar dapat menampilkan kinerja yang lebih optimal dalam
berbagai kondisi. Melalui intercom headset, sutradara dapat memberikan
instruksi kepada para operator kamera ketika berlangsungnya proses
pengambilan gambar.
8. Kamera HDTV (Kamera HDTV-Bosch-KCM-125)
Kamera HDTV biasanya digunakan dalam studio dan di lapangan.
Umumnya, kamera HDTV menghasilkan gambar yang lebih tajam, warna
yang lebih baik, dan lebih baik dalam hal kontras antara gelap dan terang
dibandingkan dengan kamera televisi standar.
Untuk mencapai gambar yang memiliki tingkat resolusi yang tinggi,
HDTV tidak dapat bergantung pada improvisasi sistem pemindaian
melainkan membutuhkan CCD yang berkualitas tinggi, lensa yang spesifik,
alat pemrosesan sinyal,
viewfinder, dan monitor yang
dapat mengakomodasi gambar
secara horizontal dengan aspek
rasio 16×9. Kamera HDTV
biasanya dihubungkan dengan alat perekam HDTV atau alat perekam yang
telah terpasang pada kamera seperti yang dimiliki oleh camcorder besar.
9. Kamera sinema elektronik.
Kamera sinema elektronik adalah kamera video HDTV atau
camcorder yang memiliki fitur sinematografis yang telah terpasang ataupun
tidak. Beberapa dari kamera sinema elektronik memiliki jendela bidik seperti
tube yang menampilkan gambar monokrom beresolusi tinggi dan/atau layar
lebar panel datar eksternal yang beresolusi tinggi.
15. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
Di depan lensa terdapat sebuah kotak yan dapat menahan beragam
filter. Salah satu kegunaan fitur kamera sinema elektronik dalam pembuatan
film adalah beragamnya tingkatan frames yang mungkin terjadi.
10. Kamera sinema digital.
Kamera sinema digital merupakan kamera HDTV super khusus atau
camcorder yang dapat menghasilkan gambar beresolusi tinggi secara
ekstrem. Kamera sinema digital
maksudnya kita mengunakan
sebuah kamera televisi digital
atau camcorder untuk membuat
film. Kamera sinema digital
memiliki sensor CMOS (complementary metal-oxide- semiconductor) sangat
tinggi. Kamera sinema digital dirancang mirip dengan kamera televisi
camcorder yang dapat menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
11. Kamera DSLR.
Kamera DSLR atau digital-single-lens reflex camera sejatinya
dirancang untuk fotografi. Dikarenakan kamera DSLR memiliki sensor yang
tinggi dan dapat menghasilkan gambar yang berkualitas, terkadang kamera
DSLR digunakan juga untuk produksi video atau pembuatan film
16. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
Resolusi yang tinggi dan disandingkan dengan memori kapasitas
besar menjadikan kamera DSLR
sebuah kamera yang atraktif
yang tidak hanya dapat
digunakan dalam fotografi
melainkan juga pembuatan film
Mereka yang menggunakan kamera DSLR untuk pembuatan video atau film
tidak perlu lensa khusus. Namun perlu dipahami bahwa penggunaan kamera
DSLR untuk pembuatan film dapat memberikan permasalahan tersendiri
diantaranya adalah terkait dengan posisi pengambilan gambar dan kualitas
suara yang dihasilkan
12. Telepon pintar atau smartphone
Hampir semua orang kini memiliki smartphone atau telepon pintar.
Seiring dengan perkembangan teknologi, telepon pintar pun kini semakin
pintar. Berbagai fitur disematkan ke dalam
telepon pintar guna memenuhi kebutuhan
penggunanya akan hiburan, pekerjaan,
hobi, dan alin sebagainya. Salah satu fitur
yang dimiliki kebanyakan telepon pintar
adalah kamera video. Zaman sekarang, orang tidak lagi tergantung pada
kamera video yang ada untuk merekam berbagai kejadian. Perlu dipahami
bahwa hasil gambar yang dihasilkan melalui kamera video telepon pintar
tidaklah sebaik apabila kita menggunakan kamera video lainnya.
17. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
13. CCTV
CCTV atau closed-circuit television umumnya menggunakan kamera pan tilt
zoom (PTZ) dan diperuntukkan bagi pengawasan dan/atau tujuan tertentu.
Beberapa kamera CCTV dirancang
berukuran kecil, mudah
disembunyikan, dan mampu
beroperasi tanpa pengawasan.
Kamera CCTV umumnya digunakan
dalam dunia industri atau ilmiah
yang terkadang berada dalam lingkungan yang tidak dapat diakses secara
normal atau menimbulkan ketidaknyaman bagi manusia, misalnya akibat
radiasi, paparan racun kimia, suhu tinggi, dan lian-lain
14. Kamera video khusus
Kamera video khusus adalah kamera yang digunakan untuk tujuan
penelitian ilmiah misalnya penelitian kesehatan, penelitian robotik, satelit, dan
lain sebagainya. Beberapa kamera seringkali dirancang untuk radiasi tak
tampak seperti infra merah atau sinar X.
18. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
E. PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO
Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap
gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga
berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada
kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan
gambar ke jendela intip (eye finder).
Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang
kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa
dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan
menjadi faktor pengali pada lensa.
Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh
lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang
dikenal dengan pixel
Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses
gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data
digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai
format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain
chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan
juga menentukan hasil akhir gambar.
Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang
dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
19. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
20. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
F. BAGIAN-BAGIAN KAMERA VIDEO
A. Bagian Pertama
KETERANGAN :
1. Cold Shoe atau bantalan
2. HDV/DV Interface i.Link, Input untuk memasukkan kabel i.Link yang digunakan
untuk perekaman video ataupun pemutaran video melalui VCR).
3. Lanc Blue, Digunakan untuk mengontrol transfer data video yang terhubung)
4. Headphone Jack
5. Tombol REC START/STOP.
6. Power zoom lever (Tombol untuk zooming).
7. Tombol Foto.
8. Power Switch (Tombol Power yang digunakan untuk memilih antara merekam video
melalui kaset/tape atau melalui Memory Stick Duo ketika menekan tombol hijau).
9. USB Jack.
10.Lampu Akses.
11.Memory Stick Duo slot (Wadah/tempat memasukkan memory stick duo).
12.HDMI Out Jack (Digunakan untuk memasukkan kabel yang kemudian
dihubungkan ke Monitor/TV)
13.Tombol RESET (Digunakan untuk merestart semua pengaturan kecuali tanggal dan
waktu)
14.Audio/Video Out Jack (Output untuk dihubungkan ke Monitor/TV)
15.Component Out Jack (Output penghubung pada kamera ke Monitor/TV)
21. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
B. BAGIAN KEDUA
KETERANGAN
1. Eyecup.
2. View Finder, Untuk menampilkan gambar seperti pada LCD screen.
3. LCD Screen/Touch panel, Penampil gambar atau sebagai preview gambar
yang ditangkap kamera sekaligus sebagai penyettingan kamera.
4. LCD ON/OFF Switch, Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan LCD screen.
5. Lens hood release lever, Untuk zooming/memperbesar gambar dengan
memutar bagian tersebut.
6. Viewfinder adjustment lever, Untuk mengatur pemfokusan viewfinder.
7. Hook Shoulder belt, Tempat memasang sabuk pembawa.
8. BATT RELEASE, Untuk melepaskan bterai dari slot-nya.
9. Battery Pack.
10.Charge lamp, Lampu pengisian baterai.
11.DC in Jack, Tempat memasukkan charger baterai.
12.Tombol Manual, Tombol pengaturan manual (Fokus, Zoom, eksposure, dan
sebagainya).
13.NightShot Switch, Switch untuk mengaktifkan perekaman ditempat gelap.
14.Tombol BackLight, Untuk mengatur exposure subjek backlight.
15.Tombol Info Display/Baterai.
16.Lampu Memory Mode.
17.Lampu Tape Mode.
18.Lampu Play/Edit Mode.
22. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
C. BAGIAN KETIGA
KETERANGAN :
1. Microphone.
2. Tempat Kaset.
3. Buka keluarkan zooming.
4. Lampu REC (Lampu ketika recording dilakukan).
5. Lensa Kamera.
6. Infrared Port.
7. Sabuk Pengaman Pegangan.
8. RING (Untuk Zooming/perbesaran gambar).
9. Tripod Receptacle (tempat untuk memasang tripod).
23. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
G. PROSEDUR PENGOPRASIAN KAMERA VIDEO
A. Pemilihan Dan Persiapan Kamera
Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya,
namun secara garis besar kamera terbagi tiga yaitu :
Kamera foto (still photography).
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single
picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga
setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara
kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
Kamera film (cinema photography).
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang
didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa
disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
Kamera video (video photography).
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena
menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan
yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar
hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan
elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.
Pada saat ini terdapat beragam jenis kamera yang beredar di pasaran. Ada
banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dalam memilih kamera. Berikut adalah
factor yang paling sering digunakan dalam memilih kamera:
Kemudahan Pengoperasian.
Salah satu keputusan penting sebelum membeli kamera video untuk melihat
bagaimana alat ini dioperasikan. Kameramen tentu tidak ingin kehilangan
24. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
momen menarik yang ingin diabadikan hanya karena kamera membutuhkan
beberapa kali tekanan tombol dan beberapa menit untuk mulai merekamnya.
Format Hasil Rekaman.
Bagaimana hasil rekaman kamera video bisa dilihat? Apakah harus diserahkan
terlebih dahulu ke profesional untuk mengubahnya ke format yang bisa dilihat,
atau langsung saja plug ‘n play ke komputer atau TV dan hasilnya langsung
kelihatan.
Resolusi Hasil Rekaman.
Kualitas gambar kamera video akan sangat ditentukan oleh kualitas
resolusinya. Video kamera memiliki berbagai macam resolusi yang digambarkan
mulai dari VGA sampai mega pixel. Sebagai perbandingan, layar monitor
mungkin memiliki resolusi 640×480 atau 1024×768. Jika hasil rekaman adalah
352×288, maka untuk menampilkan full screen di layar monitor harus menarik
gambar sehingga tidak sesuai dengan ukuran aslinya dan menjadi pecah.
Frame Per Second.
Kamera yang baik memiliki jumlah Frame per second (FPS) yang tinggi. FPS
yang rendah akan menyebabkan hasil rekaman video menjadi terputus-putus.
Kamera video yang paling sederhana memiliki fps 15, hasilnya masih patah-patah.
Sedangkan fps 25 sudah cukup untuk dapat diikuti mata tanpa kelihatan terputus-
putus dengan budget yang paling sedikit.
Manual Atau Otomatis?
Kamera high end memiliki full manual control. Fokus manual kontrol, kendali
eksposur secara manual, manual white balance, manual tingkat audio DNS dan
sebagainya. Kamera ini juga dapat mengatur kontrol otomatis jika kameramen
25. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
berada dalam situasi bergerak, tetapi kontrol manual lebih disukai oleh videografer
serius. Dengan stabilitas di bahu, "zoom rocker control" yang berukuran besar,
output headphone yang dilangkapi dengan "volume control" memiliki fitur
profesional yang dapat membantu Anda mengambil gambar seperti profesional.
B. PEMASANANGAN KAMERA , LENSA, DAN ASSESORIS LAIN
Kamera terdiri dari beberapa bagian. Secara umum, bagian kamera terdiri dari
lensa, tubuh kamera, dan Recorder (VCR). Secara spesifik, berikut adalah bagian-
bagian pada kamera:
Sebelum kamera digunakan, perlu dilakukan serangkaian pemasangan, pengaturan
dan pengecekan peralatan sehingga pengambilan gambar dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kamera
digunakan:
Menyiapkan lensa, battery, dan media penyimpan.
Lensa kamera biasanya dilengkapi dengan tutup pelindung yang berfungsi untuk
mencegah debu mengotori kamera pada saat tidak digunakan. Lepaskan tutup lensa
dengan cara menariknya dengan hati-hati. Selanjutnya pastikan battery dengan
daya yang cukup terpasang dengan benar dan tidak goyang. Persiapan terakhir
adalah memasang media penyimpanan. Pada kamera video, media penyimpanan
berbentuk kartu memory. Pastikan kartu memori dalam keadaan tidak terkunci
sebelum dipasangkan ke kamera
Mengambil Kamera
Jika pengambilan gambar dilakukan dengan posisi handheld (tanpa
menggunakan ripod), maka biasakan mengambil dengan tangan kiri, agar lebih
mudah jika akan dipanggul di bahu. Tapi jika kamera nantinya akan dipasangkan
26. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
di tripod, usahakan untuk mengambil kamera dengan tangan kanan. Teknik
pengambilan kamera ini mempermudah juru kamera saat akan memposisikan
kamera.
Setting Kamera
Dalam proses ini, pengesetan dilakukan melalui menu di kamera. Tidak semua
menu setting perlu diubah, karena ada beberapa yang sudah dibuat standar oleh
pabrik. Setting yang paling sering dilakukan pada sound dan speeed record.
Untuk Audio, sebaiknya gunakan 16 bit, sementara untuk speed record gunakan
Standard Play (biasanya berdurasi 60 menit).Jika dalam kondisi daruratm speed
record bisa diubah ke Long Play dengan durasi 75 menit)
Cek & Ricek
Sebelum proses rekaman dimulai, pastikan melakukan cek dan ricek untuk
perlengkapan yang digunakan di dalam pengambilan gambar diantaranya:
Apakah battery masih penuh atau belum dicharge (sebaiknya disediakan
cadangan)
Apakah mic tidak ada masalah
Apakah tripod berfungsi dengan baik
Apakah kabel sudah sesuai
Apakah stok kaset tercukupi
Apakah perlengkapan cahaya (lampu, reflector, lightmeter) berfungsi
Apakah cadangan listrik tersedia dengan cukup
C. PEMASANGAN PERALATAN PENDUKUNG KAMERA
Peralatan pendukung kamera bervariasi sesuai dengan kebutuhan
kameramen. Berikut ini adalah alat-alat pendukung yang biasa digunakan dalam
pengambilan gambar.
27. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
Tripod
Penyangga kamera dengan tiga kaki berfungsi untuk membuat kamera stabil
sehingga gambar yang diambil tidak bergoyang. Sebuah tripod mempunyai bagian-
bagian sebagai berikut:
Kamera dilekatkan dengan tripod melalui sebuat penampang kecil yang
dapat dikunci pada knob yang ada di bagian atas kamera.
Pergerakan kamera secara vertikal dan horizontal dilakukan dengan
sebuah tungkai handle.
Lampu.
Lampu diperlukan bila keadaan cahaya terlalu gelap, selain itu juga
digunakan bila ingin membuat efek tertentu yang diinginkan. Terdapat berbagai
jenis lampu yang bisa digunakan dalam produksi video. Jika memiliki dana yang
terbatas, produksi video dapat memanfaatkan lampu yang ada dengan
dimodifikasi sedemikian rupa, misalnya lampu belajar. Jika ingin memancarkan
cahaya yang fokus dapay langsung diarahkan kepada objek, namun bila ingin
cahaya yang lembut dapat dilapisi dengan kain polos yang halus.
Reflector.
Alat ini berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya dari alam atau lampu
untuk memberikan cahaya tambahan. Di pasaran, pemantul ini tersedia dalam
berbagai warna (putih, emas, perak), namun jika kemampuan dana terbatas,
reflektor bisa dibuat dari selembar kain atau styrofoam.
Microphone.
Meskipun kamera sudah dilengkapi dengan microphone internal, juga
disarankan untuk memiliki microphone eksternal. Setiap microphone memiliki taraf
28. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
hasil (level output) yang berbeda, sehingga dalam situasi yang berbeda tentunya
microphone yang dibutuhkan berbeda pula.
Earphone.
Earphone digunakan untuk mendeteksi mutu suara yang dihasilkan oleh
microphone. Dengan menggunakan earphone, segera akan diketahui jika
micrphone tidak berfungsi bagus dan ada kerusakan suara.
D. MENGUJI ASPEK PENGOPRASIAN KAMERA
Sebelum digunakan untuk mengambil gambar, beberapa aspek kamera perlu
diuji terlebih dahulu agar hasil pengambilan gambar sesuai dengan harapan.
Nyalakan terlebih dahulu kamera sebelum melakukan pengujian dengan Putar
tombol mode pada saat menekan tombol pembuka kunci (A) jika berubah dari
OFF menjadi sejajar dengan indicator status (B)
Setelah kamera menyala, lakukan pengujian untuk beberapa aspek berikut:
White Balance.
White balance bertujuan untuk mensosialisasikan lensa kamera dengan
keadaan sekitar objek perekaman. Hal ini dilakukan karena setiap tempat memiliki
cuaca, kepekaan cahaya, dan tekstur yang berbeda, sehingga dengan mengatur
white balance akan didapatkan gambar ideal yang sesuai dengan lingkungan
bersangkutan.
Focusing
Focusing adalah usaha mencari gambar objek yang paling jauh dari semua
objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat (extreme close up) dan
memposisikan gambar sejelas mungkin dengan memutar ring focus. Selanjutnya
29. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
juru kamera bisa melakukan zoom in – zoom out untuk mendapatkan variasi
gambar yang diperlukan. Jika zoom digunakan sebelum Focusing akan terjadi
blur (out of focus) saat posisi zoom in berakhir di zoom out. Para kameramen
pemula biasanya menggunakan mode auto untuk white balance dan focus.
Zooming.
Zooming digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek tanpa
memindah kamera. Dalam tombol zoom terdapat dua pilihan yaitu Zoom In untuk
memperbesar objek (T) dan Zoom Out untuk memperkecil objek.
Microphone.
Penggunaan Microphome internal banyak digunakan terutama jika kondisi
dana terbatas. Atur saklar Audio In (CH1 dan CH2) hingga beralih ke posisi front.
CH1 akan merekam audio ke saluran kiri (L-Ch) sementara CH2 akan merekam
audio ke saluran kanan (R-Ch).
Jika semua aspek tersebut dilakukan dengan baik dan sukses, maka
proses pengambilan gambar siap dilakukan.
E. PELEPASAN KAMERA DAN ALAT PENDUKUNG
Setelah proses pengambilan gambar selesai, kamera dapat dimatikan
dengan cara memutar tombol mode ke arah OFF. Jika kamera sudah dimatikan,
lepaskan kamera dari tripod dengan cara menggeser kunci knob atas ke
belakang sambil menarik kamera ke atas. Beberapa hal berikut harus
dipahami untuk merawat kamera agar awet dan tidak cepat rusak:
a) Jika kamera digunakan dalam waktu yang lama, bodi kamera akan menjadi
panas, namun ini bukan gangguan.
b) Jauhkan kamera dari peralatan yang menghasilkan medan magnet
30. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN
seperti ponsel, mikrowave oven, TV dan perlangkapan video game.
c) Jangan menggunakan kamera di dekat transmitter MULTIMEDIA atau kabel
bertigangan tinggi.
d) Jangan menyemprotkan pembasmi saranga atau zat kimia. Jika tersemprot
zat kimia, bodi kamera akan berubah bentuk dan lapisan permukaan akan
terkelupas.
e) Jika menggunakan kamera di pantai atau di tempat yang berpasir, lindungi
kamera agar tidak basah dan berpasir.
f) Jangan sampai terantuk atau terjatuh.
g) Jangan menggunakan bensin, cat atau alkohol untuk membersikan kamera.
h) Bersihkan kamera dengan kain yang lembut dan kering.
i) Jika LCD kotor, bersikan dengan kain lembut dan kering.
j) Pengembunan dapat terjadi pada LCD monitor, lap dengan kain lembut dan
kering.
k) Untuk membersikan viewfinder, terlibih dulu lepas viewfinder, lalu bersihkan.
Jika debu sulit dibersikan, gunakan kapas basah (jangan terlalu basah).
Setelah dipastikan bahwa selama digunakan sampai dimatikan kamera tidak
mengalami permasalahan, lepas battery dari kamera, kemudian pasang tutup
pelindung lensa. Terakhir masukkan kamera beserta perangkat pendukungnya ke
dalam tas penyimpanan
31. KD 3.2 TEKNIK PENGELOAHAN AUDIO VIDEO MM
SMK PENCAWAN MEDAN