Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik dasar videografi mulai dari sudut pandang kamera, bidang pandang, hukum sepertiga, jenis tipe shot, teknik pergerakan kamera seperti zooming, panning, dan lainnya.
2. Hal penting lainnya adalah pemahaman penggunaan kamera serta tahapan memastikan kualitas rekaman video yang dihasilkan.
Materi ini disajikan pada diklat PEMBUATAN VIDEO BERBASIS SMARTPHONE UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN DIMASA COVID-19, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB pada program Cloud Teacher Training.
Materi ini disajikan pada diklat PEMBUATAN VIDEO BERBASIS SMARTPHONE UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN DIMASA COVID-19, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB pada program Cloud Teacher Training.
2. ⚫Berikut kita akan mempelajari lebih dalam mengenai hal
tersebut :
⚫1. Sudut Pandang Kamera (Angle)
⚫Top Shot, Top shot adalah pengambilan gambar dari atas,
biasanya pengambilan ini diambil pada untuk kondisi ruang
tajam sempit, atau memperlihatkan kegiatan / pergerakan
sesuatu, atau menampilkan keramaian / kepadatan sesuatu.
⚫High Angle, Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga
kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya. Hight
Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan
keseluruhan set beserta obyek obyeknya. Dengan posisi high
camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak
kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah,
kehilangan dominasi.
3. ⚫Eye Level / Normal, Pengambilan gambar tepat simetris
dengan objek, bias dikatakan segaris dengan objek yang di
shot, namun untuk pengambilan gambar seperti ini haruslah
ada objek yang menarik atau dinamis agar tidak menampikan
efek bosan pada sang penikmat photo.
⚫Low Angle, Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga
kamera harus mendongak untuk merekam gambar subyek.
Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran
tinggi obyek, memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis.
⚫Crazy Angle, Merupakan kebalikan dari Top Shot, pengambilan
gambar diambil dari bawah object.
4.
5. 2. Bidang Pandang / Framing
Bidang pandangan atau
framing adalah suatu langkah
pengambilan gambar yang
harus menentukan luas bidang
pandangan untuk suatu obyek
utama dan obyek lainnya
dalam hubungannya dengan
latar belakang. Macam bidang
pandangan atau framing :
6. ⚫3. Hukum Sepertiga (Rule of the Third)
⚫Dalam dunia Fotografi atau Videografi dikenal sebuah teknik
yang disebut Hukum Sepertiga (Rule of the Third). Ini adalah
salah satu teknik framing yang digunakan untuk mengatur
objek atau komposisi suatu gambar pada sebuah frame. Teknik
ini dilakukan dengan cara membagi 3 ruang dalam frame, baik
secara horizontal maupun vertical.
⚫Menempatkan Objek di garis pinggir Perbedaan hasil gambar
Fotografer amatir dengan professional biasanya dapat ditebak
dari cara pertama ini. Kebanyakan amatir meletakan objek
ditengah, sebagai contoh memotret orang ditengah – tengah
frame, walaupun hal ini tidak dapat dibilang salah, namun
secara estetika, hasil gambar ini tidak dapat dibilang menarik,
kecuali pada kondisi – kondisi tertentu. Cobalah letakan objek
di garis pinggir kanan atau kiri dari frame
7. Menempatkan Objek di Garis bawah
Untuk pengambilan panorama, atau objek yang luas, letakanlah objek berada di
garis bawah, namun untuk penempatak objek yang berdinamika, letakan di
sebelah pinggir, sehingga masih aja ruang yang dapat menampilakan keindahan
sekitarnya, seperti contoh pegunungan
9. Frame Rate
Frame rates adalah ukuran kecepatan frame/gambar yang ditunjukkan per
detiknya, satuannya frame per second (fps).
Video pada dasarnya tersusun dari foto atau gambar-diam (satuan gambar
yang sebetulnya tidak bergerak) yang diganti-ganti setiap sepersekian
detik. Saking cepatnya, maka otak kita sudah tidak bisa melihatnya sebagai
gambar diam, tapi sudah menjadi gambar bergerak (moving picture atau
movie).
10. Motion Blur
Secara sederhananya motion blur adalah hilangnya detail ketika kita melihat sesuatu
yang bergerak dengan sangat cepat. Hal ini tidak lain karena mata kita hanya memiliki
area fokus yang terbatas. Ketika kita melihat objek yang diem—atau ketika melihat
objek yang bergerak pelan dimana mata kita masih bisa ngikutin gerakannya, kita bisa
melihat dengan jelas tanpa kehilangan detil visual sedikit pun.
Di dunia film, motion blur muncul karena kita melihat sekumpulan gambar yang
ditayangkan dalam waktu yang singkat. Untuk sebuah film yang dimainkan di frame
rates 25fps, maka setiap framenya hanya akan muncul di depan mata kita untuk 40
millisecond (1/25 detik), kemudian ada sepersekian detik lagi untuk jeda dan diikuti
oleh frame yang baru.
11. Arti ‘p’ dan ‘i’ dalam frame rate
Huruf ‘p’ dalam 25p, 30p, dst artinya progressive. Sedangkan kalau kamu menemukan
‘i’ seperti 50i atau 60i, artinya interlace.
Progressive dan interlace adalah dua cara video ditayangkan di monitor.
Progressive artinya setiap baris pixel akan ditampilkan berurutan (1,2,3,dst).
Sedangkan interlace artinya setiap baris akan ditampilkan bergantian antara baris
ganjil dan genap.
12. Jenis Format Video yg digunakan beberapa
negara
NTSC adalah singkatan dari National Television Standards Committee (Komite
Standar Televisi Nasional); itu adalah standar televisi pertama untuk AS yang
kemudian digunakan di Jepang, Kanada, dan banyak negara lain.NTSC
ditampilkan pada 29,97 frame per detik.
PAL singkatan dari Phase Alternate Line (Garis Alternasi Fase) diputar di
negara-negara Eropa dan ditampilkan dalam 25 frame per detik.
13. TEKNIK CAMERA VIDEO SHOOTING
⚫Bayangkan jika kita meanalogikan kamera sebagai
pencerita, hal yang langsung menyentuh,
menghubungkan antara dunia film dan penonton, pasti
kita tidak ingin sang pencerita tampil dengan keseadaan.
Sang pencerita haruslah menarik, tidak membosankan,
tidak statis dan tidak kaku. Itulah alasan mengapa
Videografi, ilmu yang mempelajari tata cara pengambilan
gambar dibutuhkan. Video yang menarik, haruslah
memenuhi beberapa syarat.Syarat – syarat itu di rangkum
dalam Videografi. Tidak jauh berbeda dengan Photografi..
14. TEKNIK CAMERA VIDEO SHOOTING
⚫Pemahaman penggunaan kamera, dan teknik
pengambilan gambar saling terikat dengan teknik
Photografi, namun hal yang membedakan keduannya
adalah, Videografi merupakan teknik pengambilan
Gambar yang bergerak, lebih dari satu single gambar,
Maka dari itu ada beberapa hal yang ditambahkan dalam
Videografi, seperti teknik menggerakan kamera untuk
menciptakan rasa tertentu, tidak hanya Framing dan
angle.
15. Tipe Shot
Extreme wide shot (EWS)
Extreme wide shot biasanya digunakan untuk menunjukkan lingkungan di sekitar
subjek. Bisanya tipe shot ini untuk membangun suasana dan subjek hampir tidak
terlihat karena sudut pandangn yang diambil sangat luas. Selain itu tipe shot ini juga
suka digunakan dalam film yang menggunakan banyak orang seperti tentara dalam
jumlah besar.
16. Very wide shot (VWS)
Very wide shot masih memperlihatkan area yang sangat luas, hanya saja lebih sempit
dibandingkan dengan extreme wide shot. Kamu masih dapat mengambil banyak
subjek dalam satu frame dan subjek dapat cukup terlihat. Tetapi fungsi dari
pengambilan ini adalah untuk membangun suasana lingkungan di sekitar subjek.
17. Wide shot (WS)
Pada pengambilan wide shot subjek dapat teridentifikasi cukup jelas. Biasanya juga
dikenal dengan istilah long shot, full shot dan biasanya subjek ditampilkan secara
menyeluruh dengan adanya jarak di atas dan di bawah subjek.
18. Mid shot (MS)
Mid shot juga dikenal dengan sebutan medium shot yang memperlihatkan beberapa
bagian dari subjek secara lebih dekat. Biasanya menampilkan bagian pinggang sampai
kepala. Tipe shot ini sering digunakan sebagai tahapan awal sebelum kameraman
mengambil gambar lebih dekat dan memperlihatkan emosi subjek. Fungsinya untuk
memberikan informasi, misalnya saat wawancara, ataupun saat dialog dalam film.
19. Medium close up (MCU)
Medium close up biasanya memperlihatkan wajah subjek mulai dari dada sampai
kepala. Tipe shot ini dapat memperlihatkan emosi subjek.
20. Close up (CU)
Tipe ini biasanya digunakan untuk menekankan emosi subjek dengan mengambil
hanya bagian kepala saja. Close up dapat menampilkan detail pada adegan sehingga
penonton dapat ikut merasakan emosi yang ingin disampaikan.
21. Extreme close up (ECU / XCU)
Extreme close up digunakan untuk menampilkan detail subjek seperti mata, hidung,
mulut. Biasanya tipe ini jarang digunakan dan kalau pun digunakan perlu ada alasan
yang cukup kuat.
22. Over The Shoulder Shot (OS)
Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang
lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama
lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain
sedangkan yang lain mendengarkan.
23. ⚫ Berikut adalah hal – hal yang harus dipahami dalam dunia Videografi:
⚫ A. Sudut Pandang (Angle)
⚫ Tidaklah berbeda dengan Photografi, namun ada 2 hal yang harus
ditambahkan dalam Videografi yaitu Subjective Camera Angle dan Objective
Camera Angle. Pada Subjective Camera Angle Kamera diletakkan di tempat
seorang karakter (tokoh) yang tidak Nampak dalam layar dan
mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang
karakter tersebut. Sedangkan Objective Camera Angle Kamera merekam
peristiwa atau adegan seperti apa adanya.
⚫ B. Bidang Pandang / Framing
⚫ Sama halnya dengan Framing pada Photografi, Semua bidang pandang pada
Videografi bertolak dari bidang pandang Photografi, mulai dari ELS (Extreme
Long Shot) hingga ECU (Extreme Close Up).
⚫ C. Hukum Sepertiga (The Rule of Third)
⚫ Begitupun pada hal ini, prinsip Photografi masih digunakan dalam
Videografi.
24. ⚫ D. Pergerakan Kamera
⚫ Suatu hal yang membedakan Photografi dengan Videografi, Videografi
menghasilkan gambar yang bergerak, maka dari itu, pergerakan kamera
haruslah tersusun rapih, guna menghasilkan Video yang menarik. Berikut
adalah istilah – istilah pergerakan dalam Kamera :
⚫ Pan, Panning
25. ⚫Pan : Sebelum melakukan panning hendaknya terlebih
dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot
(adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekam
adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah
ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang
kosong ini dinamakan leading space.
26. Tilt, Tilting
⚫Tilting adalah gerakkan kamera secara
vertical,mendongak dari bawah keatas atau sebaliknya.
Tilt up : mendongak ke atas dan Tilt down : menunduk
ke bawah Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti
gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis,
mempertajam situasi. Gerakan tilt ini sebaiknya
ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.
27. Dolly, Track
⚫ Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.
Dolly in : mendekati subyek dan Dolly out: menjauhi subyek. Dolly in atau kamera
mendekati subyek, biasanya digunakan untuk membawa perasaan penonton
untuk lebih berani, kuat, dan siap menghadapi tantangan. Sedangkan Dolly out
(menjauhi subyek) bisa digunakan untuk mewakili perasaan kecewa, takut, dan
merasa inferior.
Sebagaimana penggunaan zoom in, gerakan Dolly in yang mendekati subyek
dapat membawa penonton pada satu titik pusat perhatian, perasaan tegang dan
membangun rasa keingintahuan. Sedangkan proses pelepasan ketegangan dapat
dilakukan dengan dolly out.
28. PEDESTAL
⚫Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa
dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip
Traveller. Pedestal up : kamera dinaikkan dan Pedestal down :
kamera diturunkan. Degan menggunakan teknik pedestal
up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual
dari adegan.
29. CRAB
⚫Gerakan kamera secara lateral atau menyamping,
berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri) dan Crab right ( bergerak ke
kanan).
32. FOLLOW
Follow adalah gerakan kamera mengikuti objek yang
bergerak, bisa dengan pan, tilt, ped atau yang
lainnya. Untuk menciptakan gambar yang lebih
dinamis bisa juga menggunakan crane, atau dapat
juga dilakukan dengan handheld. Crane sangat
memungkinkan menggabungkan beberapa gerakan
kamera sehingga gambar dapat terlihat dinamis.
33. ZOOM
⚫ Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek
secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang
sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. Zoom in : mendekatkan
obyek dari long shot ke close up dan Zoom out : menjauhkan obyek dari
close up ke long shot.
Melakukan zoom in biasa digunakan untuk memperjelas sesuatu hal
yang lebih penting, baik pada subyek maupun sebuah kejadian.
Pandangan yang semula mempunyai banyak subyek dapat
dikerucutkan menjadi satu atau beberapa subyek saja. Sedangkan
zoom out lebih banyak dilakukan untuk menarik penonton agar
mengetahui ruang dimana subyek berada, juga untuk menunjukkan
ada banyak hal penting yang juga bisa dilihat disekitar subyek.
Untuk banyak adegan, penggunaan zoom tidak begitu efektif
digunakan. Penggunaan Cut-to Cut saat editing dapat mempersingkat
durasi meski apa yang ingin disampaikan lewat gambar adalah sama.
34. Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
Kenali dan Pahami Kamera Video
Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai
supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar
nantinya.
Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan
Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika
memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup
durasi.
Rekaman Video yang Layak Dinikmati
35. Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton
umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:
Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi
sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang
dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme
operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan outline, skenario,
storyboard, dsb.).
Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing,
memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio
visual lainnya.
Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam
format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)