SlideShare a Scribd company logo
Modul 6Penciptaan
Karya Musik Anak Sd
Sebelum kita mendalami cara-cara penciptaan lagu/nyanyian untuk anak
SD, terlebih dahulu kita pahami ciri-ciri lagu untuk anak SD. Pemahaman
ini dirasa penting agar lagu yang akan kita buat nanti dapat dinyanyikan
dengan baik oleh anak-anak. Anak usia SD masih senang bermain,
sehingga dunia anak dapat dikatakan sebagai dunia bermain. Sekarang
mari kita lihat beberapa karakteristik lagu anak-anak SD yang perlu
diperhatikan dalam proses penciptaan.
Kelompok 4
Rentimaria
Alfredoris
Pembuatan dan Pengembangan Tema
Lagu
Setelah memahami karakteristik lagu anak-anak SD, kini saatnya kita beralih pada proses pembuatan
tema lagu. Tema lagu merupakan ide dasar yang menjadi landasan seluruh lagu. Tema yang menarik dan
sesuai dengan dunia anak-anak akan menciptakan lagu yang menarik dan mudah diterima oleh mereka.
Pertama-tama, kita perlu membuat motif lagu yang akan dikembangkan menjadi melodi utuh. Motif ini
dapat berupa beberapa nada dan ritme yang menarik. Coba nyanyikan motif yang Anda buat beberapa
kali, dan perhatikan apakah nada dan ritmenya sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak SD. Jika
perlu, perbaiki motif tersebut sehingga menjadi motif yang baik. Selanjutnya, motif lagu yang sudah Anda
buat dapat dikembangkan dengan berbagai teknik, seperti repetisi (pengulangan) dan sekuens
(pengulangan pada tingkat yang berbeda). Repetisi dapat dilakukan langsung setelah motif asli atau
beberapa birama kemudian. Teknik ini dapat digunakan untuk menekankan suatu kesan atau
mengingatkan kembali. Sedangkan sekuens berarti mengulang motif pada tingkat nada yang lebih tinggi
atau lebih rendah, sehingga terjadi perubahan interval. Dengan teknik-teknik pengembangan seperti ini,
Anda dapat menciptakan melodi yang menarik dan sesuai dengan dunia anak-anak SD. Selanjutnya,
lagu tersebut dapat dilengkapi dengan teks lirik yang menggunakan bahasa sederhana dan konkret, agar
mudah dipahami oleh anak-anak.
Sekuens (Pengulangan Pada Tingkat
Yang Berbeda)
1 Sekuens Naik
Sekuens naik adalah pengembangan motif dengan cara mengulang motif asli pada
tingkat nada yang lebih tinggi. Hal ini akan mengakibatkan perubahan interval pada
melodi. Misalnya, jika motif awal bergerak naik dari nada do ke mi, maka sekuens
naiknya akan mengulangi pola yang sama tetapi mulai dari nada mi ke sol. Teknik ini
sering digunakan untuk menciptakan kesan peningkatan, ketegangan, atau mencapai
klimaks dalam suatu lagu. Contohnya dapat dilihat pada lagu "Satu Nusa Satu Bangsa"
yang memiliki sekuens naik pada bagian intro.
2 Sekuens Turun
Selain sekuens naik, pengembangan motif juga dapat dilakukan dengan sekuens turun.
Dalam hal ini, motif asli diulang pada tingkat nada yang lebih rendah. Misalnya, jika motif
awal bergerak naik dari do ke mi, maka sekuens turunnya akan mengulangi pola yang
sama tetapi mulai dari mi ke do. Sekuens turun cenderung menciptakan kesan
penurunan, peredaan, atau kesedihan dalam lagu. Teknik ini juga sering digunakan
untuk membuat transisi yang halus antar bagian lagu.
Argumentasi (Pembesaran)
Selain teknik repetisi dan sekuens, motif lagu untuk anak SD juga dapat
dikembangkan melalui argumentasi atau pembesaran. Dalam hal ini, motif yang
terdiri dari beberapa nada dapat diperbesar intervalnya. Namun, tidak semua
interval dalam motif perlu diperbesar. Contohnya dapat dilihat pada lagu "Hari
Merdeka", di mana interval terakhir diperbesar, sementara interval-interval
sebelumnya tetap.
Pembesaran interval ini umumnya digunakan untuk menciptakan peningkatan
ketegangan dalam lagu, misalnya pada kalimat pertanyaan atau bagian
pengulangan. Teknik ini dapat membuat melodi nampak lebih dramatis dan
menarik perhatian anak-anak. Selain pembesaran interval, motif juga dapat
dikembangkan dengan memperbesar nilai nadanya. Caranya adalah dengan
menggandakan durasi atau memperlambat tempo sehingga seolah-olah terjadi
pembesaran nilai nada, meskipun motif aslinya tetap. Teknik ini dapat membuat
lagu terdengar lebih agung, heroik, atau memperkuat klimaks dalam sebuah
komposisi.
Deminisi (Pengecilan Interval) dan Inversi
(Pembalikan)
Pengecilan Interval
Selain mengembangkan motif lagu melalui
pembesaran interval, kita juga dapat
menggunakan teknik deminisi atau pengecilan
interval. Dalam hal ini, motif yang terdiri dari
beberapa nada dapat dikembangkan dengan
memperkecil intervalnya. Namun, tidak semua
interval dalam motif perlu diperkecil. Bisa saja
hanya sebagian interval saja yang diperkecil,
sementara interval lainnya tetap. Contoh
penggunaan teknik deminisi dapat dilihat pada
cuplikan lagu di atas.
Selain memperkecil interval, pengembangan
motif juga dapat dilakukan dengan memperkecil
nilai nada atau mengubah "irama motif".
Caranya adalah dengan membagi durasi nada
menjadi lebih pendek, sehingga tempo lagu
terkesan lebih cepat. Atau, nada-nada dalam
motif tetap sama, namun tempo dimainkan lebih
cepat, sehingga seolah-olah terjadi pengecilan
nilai nada.
Inversi (Pembalikan)
Teknik lain yang dapat digunakan untuk
mengembangkan motif adalah inversi atau
pembalikan. Jika motif awal memiliki alur melodi
naik, maka inversinya akan membalik alur
melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi
ini dilakukan dengan cara membalik interval-
interval pada motif asli.
Meskipun alur melodinya berubah, namun irama
dari motif asli tetap tidak berubah. Teknik inversi
ini dapat memberikan variasi yang menarik
pada lagu, sekaligus menghindari kesan
monoton atau membosankan. Dengan adanya
perbedaan arah melodi, lagu akan terdengar
lebih dinamis dan ekspresif.
Pembuatan Pola Ritmik
Setelah mempelajari penciptaan nyanyian untuk anak SD, Anda telah dapat membuat melodi lagu.
Langkah selanjutnya adalah bagaimana memainkan melodi tersebut secara instrumentalia. Dalam hal
ini, Anda perlu membuat pola irama yang sesuai dan memilih instrumen pengiring yang tepat.
Dalam penyusunan musik instrumental untuk anak SD, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, karakteristik bunyi dan register masing-masing instrumen. Instrumen dengan register yang
terjangkau oleh anak SD akan lebih mudah dimainkan. Kedua, tingkat kesulitan teknik permainannya.
Instrumen yang sederhana akan lebih sesuai untuk anak pemula. Ketiga, hasil perpaduan bunyi dari
beberapa instrumen. Kombinasi instrumen yang harmonis dan tidak terlalu ramai akan lebih nyaman
didengar oleh anak-anak. Keempat, apakah instrumen tersebut dimainkan secara natural atau dengan
transposisi.
Misalnya, lagu "Bintang Kecil" memang mudah dinyanyikan oleh anak SD karena interval dan registernya
sederhana. Namun, jika dimainkan secara instrumentalia dengan recorder, akan kurang tepat. Hal ini
karena tanda mula lagu di atas 1#, sehingga nada d', fis', dan d" cukup sulit dimainkan oleh anak SD
yang baru belajar recorder. Faktor teknis seperti ini perlu diperhatikan dalam penyusunan musik
instrumental untuk anak.
Menentukan Tipe Ketukan
Langkah pertama dalam membuat pola irama adalah menentukan tipe ketukan yang akan digunakan.
Meskipun setiap tanda birama memiliki ketukan berat sendiri, tipe ketukan yang dipilih dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Jenis tipe ketukan per birama dapat berupa ketukan 1, 2, 3, atau 4. Pemilihan tipe
ketukan ini akan memengaruhi pola irama yang akan disusun selanjutnya.
Pengembangan Pola Ritmik
Setelah menentukan tipe ketukan yang akan digunakan, pola ritmik dasar yang telah dibahas
sebelumnya dapat dikembangkan lebih lanjut. Dalam proses pengembangan ini, kita akan
menempatkan bagian-bagian dari pola ritmik ke dalam masing-masing ketukan berat dan ringan. Salah
satu contoh pola irama yang sudah dikenal adalah irama waltz. Pada irama waltz, aksen atau ketukan
berat terdapat hanya pada ketukan pertama saja (tipe 1 ketukan). Ini berarti, elemen ritmik yang lebih
kuat atau menonjol akan ditempatkan pada ketukan pertama, sementara ketukan kedua dan ketiga
akan berisi nada-nada atau pukulan yang lebih ringan. Dengan memahami karakteristik irama waltz ini,
kita dapat mulai mengembangkan pola ritmiknya. Misalnya, pada ketukan pertama bisa diisi dengan not
seperempat atau tidak penuh (sinkopasi), sementara ketukan kedua dan ketiga diisi dengan not
seperdelapan. Atau, ketukan pertama dapat dimainkan oleh instrumen bernada rendah (bass drum,
bass gitar), lalu ketukan kedua dan ketiga oleh instrumen bernada tinggi (simbal, gitar akustik). Variasi-
variasi semacam ini dapat memberikan warna ritmik yang lebih menarik dalam aransemen lagu anak-
anak. Contoh pengembangan pola ritmik waltz lainnya adalah dengan memainkan nada-nada setengah
atau seperempat not pada ketukan kedua dan ketiga, sementara ketukan pertama tetap diisi oleh nada-
nada seperempat atau not penuh. Dengan demikian, irama waltz yang pada dasarnya teratur dapat
diperkaya menjadi lebih dinamis dan variatif, namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Pemilihan Instrumen Musik Pengiring
Ketukan Berat
Dari contoh-contoh
sebelumnya, kita dapat
melihat bahwa ketukan berat
dalam pola irama umumnya
dimainkan oleh instrumen
musik yang memiliki suara
rendah atau register bass.
Instrumen-instrumen tersebut
dapat berupa bass drum, bas
gitar, cello, atau alat musik
lainnya yang memiliki
karakteristik suara besar dan
berat. Penempatan instrumen-
instrumen ini pada ketukan
berat akan memberikan
fondasi ritmik yang kuat dan
mengikat dalam aransemen
lagu anak-anak.
Ketukan Ringan
Sementara itu, ketukan ringan
dalam pola irama biasanya
dimainkan oleh instrumen
musik dengan register treble
atau suara tinggi. Contohnya
adalah simbal, gitar akustik,
atau bahkan piano pada
register atas. Instrumen-
instrumen ini memainkan
pola-pola ritmik yang lebih
ringan dan mengisi celah-
celah di antara ketukan berat,
menciptakan tekstur ritmik
yang lebih hidup dan
bervariasi.
Sinkopasi
Selain itu, sinkopasi atau
nada-nada yang tidak jatuh
pada ketukan utama dapat
dimainkan oleh berbagai jenis
instrumen, baik yang bernada
rendah maupun tinggi. Hal ini
memberikan peluang untuk
memainkan motif-motif ritmik
yang tidak konvensional,
namun tetap harmonis dengan
pola irama utama. Pemilihan
instrumen untuk memainkan
sinkopasi ini dapat
disesuaikan dengan karakter
lagu dan efek musikal yang
diinginkan.
Dalam combo band atau ansambel musik untuk anak-anak, instrumen-instrumen yang biasa digunakan
untuk memainkan pola irama adalah piano, gitar, bas gitar, dan drum set. Kelompok instrumen ini sering
disebut sebagai rhythm section, yang berperan memberikan dasar ritmik dan harmoni bagi lagu.
Walaupun piano dan gitar juga bisa memainkan melodi, namun peran utama mereka lebih kepada
memainkan pola-pola ritmik pendukung.
Pola Irama Perkusi Tanpa Nada
Susunan Alat Musik Perkusi
Apabila lagu anak-anak SD akan dimainkan dengan instrumen perkusi tanpa nada (unpitched), maka
susunan alat musik yang dapat digunakan memiliki banyak variasi. Salah satu contohnya adalah
menggunakan kombinasi drum set, timbales, cowbell, dan shaker. Drum set akan memainkan pola
irama dasar dengan ketukan berat pada bass drum dan ketukan ringan pada snare drum serta simbal.
Timbales dapat mengisi aksen-aksen ritmik, sementara cowbell dan shaker memberikan tekstur ritme
yang lebih halus dan bervariasi. Pemilihan instrumen perkusi yang tepat akan menciptakan suasana
musikal yang semarak dan menarik bagi anak-anak SD.
Kesimpulan: Penciptaan Lagu Anak SD
Kepekaan Terhadap Dunia Anak
Menciptakan lagu yang menarik dan
sesuai untuk anak-anak Sekolah Dasar
(SD) membutuhkan pemahaman yang
mendalam mengenai dunia anak-anak.
Guru atau komposer harus peka terhadap
karakteristik, minat, dan cara berpikir anak-
anak di usia tersebut. Hanya dengan
memahami dunia anak secara
komprehensif, mereka dapat menghasilkan
lagu-lagu yang benar-benar mengena di
hati dan pikiran anak-anak.
Penguasaan Teknik Komposisi
Selain kepekaan terhadap dunia anak,
penciptaan lagu anak SD juga
membutuhkan penguasaan teknik-teknik
komposisi musik yang memadai. Guru atau
komposer harus mahir dalam
mengembangkan motif lagu, memainkan
dengan teknik repetisi, sekuens,
argumentasi, dan lain-lain. Pemahaman
yang mendalam mengenai elemen-elemen
musik seperti melodi, ritme, harmoni, dan
dinamika akan sangat membantu dalam
menciptakan lagu yang berkualitas dan
menarik bagi anak-anak.
Observasi Lingkungan Anak
Proses penciptaan lagu anak SD tidak
cukup hanya dengan mengandalkan
kreativitas, tetapi juga membutuhkan
pengamatan langsung dan tidak langsung
terhadap kehidupan serta kejiwaan anak-
anak. Guru atau komposer perlu terlibat
dalam kegiatan anak-anak sehari-hari,
memperhatikan cara mereka bermain,
Harmonisasi Ide Musik dan Lirik
Dalam menciptakan lagu anak SD, tema
atau ide dasar lagu perlu diolah dan
dituangkan dalam bentuk musikal yang
selaras. Selain itu, lirik lagu juga harus
sesuai dengan dunia anak, menggunakan
bahasa yang sederhana dan kongkret.
Keselarasan antara ide musikal dan lirik

More Related Content

Similar to Modul 6 penciptaan karya musik anak sd pptx

Topik 2.2 seni muzik
Topik 2.2 seni muzikTopik 2.2 seni muzik
Topik 2.2 seni muzik
mamadanial
 
Seni Musik bab4
Seni Musik bab4Seni Musik bab4
Seni Musik bab4
SMPK Stella Maris
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
Rpt pendidikan muzik tahun 4
Rpt pendidikan muzik tahun 4Rpt pendidikan muzik tahun 4
Rpt pendidikan muzik tahun 4dayanadin83
 
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suaraBab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
SMPK Stella Maris
 
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptxKELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
DiahAmbarwati10
 
Unit 1 asas teori muzik
Unit 1 asas teori muzikUnit 1 asas teori muzik
Unit 1 asas teori muzikSanty Humvee
 
Nyanyian dan suara dalam nyanyian
Nyanyian dan suara dalam nyanyianNyanyian dan suara dalam nyanyian
Nyanyian dan suara dalam nyanyian
haziqkamu
 
129512841 teknik-berlatih-paduan-suara
129512841 teknik-berlatih-paduan-suara129512841 teknik-berlatih-paduan-suara
129512841 teknik-berlatih-paduan-suaraFadzlun Jamali
 
Teori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraejaTeori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraeja
natan090482
 
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolahMakalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
Yunan Malifah
 
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptxMATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
fabianushermawan
 
Seni Musik bab11
Seni Musik bab11Seni Musik bab11
Seni Musik bab11
SMPK Stella Maris
 
38932936 teknik-berlatih-paduan-suara
38932936 teknik-berlatih-paduan-suara38932936 teknik-berlatih-paduan-suara
38932936 teknik-berlatih-paduan-suaraFadzlun Jamali
 
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraBab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
SMPK Stella Maris
 
Desain
DesainDesain
Desainfita23
 
Seni Musik
Seni MusikSeni Musik
Seni Musik
Stephen Jordan
 

Similar to Modul 6 penciptaan karya musik anak sd pptx (20)

Topik 2.2 seni muzik
Topik 2.2 seni muzikTopik 2.2 seni muzik
Topik 2.2 seni muzik
 
Seni Musik bab4
Seni Musik bab4Seni Musik bab4
Seni Musik bab4
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Rpt pendidikan muzik tahun 4
Rpt pendidikan muzik tahun 4Rpt pendidikan muzik tahun 4
Rpt pendidikan muzik tahun 4
 
Kaedah kodaly
Kaedah kodalyKaedah kodaly
Kaedah kodaly
 
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suaraBab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
Bab 11 menyanyi dengan lebih satu suara
 
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptxKELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
 
Kja pmz
Kja pmzKja pmz
Kja pmz
 
Unit 1 asas teori muzik
Unit 1 asas teori muzikUnit 1 asas teori muzik
Unit 1 asas teori muzik
 
Nyanyian dan suara dalam nyanyian
Nyanyian dan suara dalam nyanyianNyanyian dan suara dalam nyanyian
Nyanyian dan suara dalam nyanyian
 
129512841 teknik-berlatih-paduan-suara
129512841 teknik-berlatih-paduan-suara129512841 teknik-berlatih-paduan-suara
129512841 teknik-berlatih-paduan-suara
 
Teori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraejaTeori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraeja
 
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolahMakalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
 
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptxMATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
MATERI SENBUD 9 - SEM 2.pptx
 
Seni Musik bab11
Seni Musik bab11Seni Musik bab11
Seni Musik bab11
 
38932936 teknik-berlatih-paduan-suara
38932936 teknik-berlatih-paduan-suara38932936 teknik-berlatih-paduan-suara
38932936 teknik-berlatih-paduan-suara
 
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraBab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
 
Elemen muzik
Elemen muzikElemen muzik
Elemen muzik
 
Desain
DesainDesain
Desain
 
Seni Musik
Seni MusikSeni Musik
Seni Musik
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
YuniTriAstuti6
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
9.2. KISI-KISI SAJ Seni Budaya 2024 SHARE.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

Modul 6 penciptaan karya musik anak sd pptx

  • 1. Modul 6Penciptaan Karya Musik Anak Sd Sebelum kita mendalami cara-cara penciptaan lagu/nyanyian untuk anak SD, terlebih dahulu kita pahami ciri-ciri lagu untuk anak SD. Pemahaman ini dirasa penting agar lagu yang akan kita buat nanti dapat dinyanyikan dengan baik oleh anak-anak. Anak usia SD masih senang bermain, sehingga dunia anak dapat dikatakan sebagai dunia bermain. Sekarang mari kita lihat beberapa karakteristik lagu anak-anak SD yang perlu diperhatikan dalam proses penciptaan. Kelompok 4 Rentimaria Alfredoris
  • 2. Pembuatan dan Pengembangan Tema Lagu Setelah memahami karakteristik lagu anak-anak SD, kini saatnya kita beralih pada proses pembuatan tema lagu. Tema lagu merupakan ide dasar yang menjadi landasan seluruh lagu. Tema yang menarik dan sesuai dengan dunia anak-anak akan menciptakan lagu yang menarik dan mudah diterima oleh mereka. Pertama-tama, kita perlu membuat motif lagu yang akan dikembangkan menjadi melodi utuh. Motif ini dapat berupa beberapa nada dan ritme yang menarik. Coba nyanyikan motif yang Anda buat beberapa kali, dan perhatikan apakah nada dan ritmenya sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak SD. Jika perlu, perbaiki motif tersebut sehingga menjadi motif yang baik. Selanjutnya, motif lagu yang sudah Anda buat dapat dikembangkan dengan berbagai teknik, seperti repetisi (pengulangan) dan sekuens (pengulangan pada tingkat yang berbeda). Repetisi dapat dilakukan langsung setelah motif asli atau beberapa birama kemudian. Teknik ini dapat digunakan untuk menekankan suatu kesan atau mengingatkan kembali. Sedangkan sekuens berarti mengulang motif pada tingkat nada yang lebih tinggi atau lebih rendah, sehingga terjadi perubahan interval. Dengan teknik-teknik pengembangan seperti ini, Anda dapat menciptakan melodi yang menarik dan sesuai dengan dunia anak-anak SD. Selanjutnya, lagu tersebut dapat dilengkapi dengan teks lirik yang menggunakan bahasa sederhana dan konkret, agar mudah dipahami oleh anak-anak.
  • 3. Sekuens (Pengulangan Pada Tingkat Yang Berbeda) 1 Sekuens Naik Sekuens naik adalah pengembangan motif dengan cara mengulang motif asli pada tingkat nada yang lebih tinggi. Hal ini akan mengakibatkan perubahan interval pada melodi. Misalnya, jika motif awal bergerak naik dari nada do ke mi, maka sekuens naiknya akan mengulangi pola yang sama tetapi mulai dari nada mi ke sol. Teknik ini sering digunakan untuk menciptakan kesan peningkatan, ketegangan, atau mencapai klimaks dalam suatu lagu. Contohnya dapat dilihat pada lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" yang memiliki sekuens naik pada bagian intro. 2 Sekuens Turun Selain sekuens naik, pengembangan motif juga dapat dilakukan dengan sekuens turun. Dalam hal ini, motif asli diulang pada tingkat nada yang lebih rendah. Misalnya, jika motif awal bergerak naik dari do ke mi, maka sekuens turunnya akan mengulangi pola yang sama tetapi mulai dari mi ke do. Sekuens turun cenderung menciptakan kesan penurunan, peredaan, atau kesedihan dalam lagu. Teknik ini juga sering digunakan untuk membuat transisi yang halus antar bagian lagu.
  • 4. Argumentasi (Pembesaran) Selain teknik repetisi dan sekuens, motif lagu untuk anak SD juga dapat dikembangkan melalui argumentasi atau pembesaran. Dalam hal ini, motif yang terdiri dari beberapa nada dapat diperbesar intervalnya. Namun, tidak semua interval dalam motif perlu diperbesar. Contohnya dapat dilihat pada lagu "Hari Merdeka", di mana interval terakhir diperbesar, sementara interval-interval sebelumnya tetap. Pembesaran interval ini umumnya digunakan untuk menciptakan peningkatan ketegangan dalam lagu, misalnya pada kalimat pertanyaan atau bagian pengulangan. Teknik ini dapat membuat melodi nampak lebih dramatis dan menarik perhatian anak-anak. Selain pembesaran interval, motif juga dapat dikembangkan dengan memperbesar nilai nadanya. Caranya adalah dengan menggandakan durasi atau memperlambat tempo sehingga seolah-olah terjadi pembesaran nilai nada, meskipun motif aslinya tetap. Teknik ini dapat membuat lagu terdengar lebih agung, heroik, atau memperkuat klimaks dalam sebuah komposisi.
  • 5. Deminisi (Pengecilan Interval) dan Inversi (Pembalikan) Pengecilan Interval Selain mengembangkan motif lagu melalui pembesaran interval, kita juga dapat menggunakan teknik deminisi atau pengecilan interval. Dalam hal ini, motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan memperkecil intervalnya. Namun, tidak semua interval dalam motif perlu diperkecil. Bisa saja hanya sebagian interval saja yang diperkecil, sementara interval lainnya tetap. Contoh penggunaan teknik deminisi dapat dilihat pada cuplikan lagu di atas. Selain memperkecil interval, pengembangan motif juga dapat dilakukan dengan memperkecil nilai nada atau mengubah "irama motif". Caranya adalah dengan membagi durasi nada menjadi lebih pendek, sehingga tempo lagu terkesan lebih cepat. Atau, nada-nada dalam motif tetap sama, namun tempo dimainkan lebih cepat, sehingga seolah-olah terjadi pengecilan nilai nada. Inversi (Pembalikan) Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan motif adalah inversi atau pembalikan. Jika motif awal memiliki alur melodi naik, maka inversinya akan membalik alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi ini dilakukan dengan cara membalik interval- interval pada motif asli. Meskipun alur melodinya berubah, namun irama dari motif asli tetap tidak berubah. Teknik inversi ini dapat memberikan variasi yang menarik pada lagu, sekaligus menghindari kesan monoton atau membosankan. Dengan adanya perbedaan arah melodi, lagu akan terdengar lebih dinamis dan ekspresif.
  • 6. Pembuatan Pola Ritmik Setelah mempelajari penciptaan nyanyian untuk anak SD, Anda telah dapat membuat melodi lagu. Langkah selanjutnya adalah bagaimana memainkan melodi tersebut secara instrumentalia. Dalam hal ini, Anda perlu membuat pola irama yang sesuai dan memilih instrumen pengiring yang tepat. Dalam penyusunan musik instrumental untuk anak SD, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, karakteristik bunyi dan register masing-masing instrumen. Instrumen dengan register yang terjangkau oleh anak SD akan lebih mudah dimainkan. Kedua, tingkat kesulitan teknik permainannya. Instrumen yang sederhana akan lebih sesuai untuk anak pemula. Ketiga, hasil perpaduan bunyi dari beberapa instrumen. Kombinasi instrumen yang harmonis dan tidak terlalu ramai akan lebih nyaman didengar oleh anak-anak. Keempat, apakah instrumen tersebut dimainkan secara natural atau dengan transposisi. Misalnya, lagu "Bintang Kecil" memang mudah dinyanyikan oleh anak SD karena interval dan registernya sederhana. Namun, jika dimainkan secara instrumentalia dengan recorder, akan kurang tepat. Hal ini karena tanda mula lagu di atas 1#, sehingga nada d', fis', dan d" cukup sulit dimainkan oleh anak SD yang baru belajar recorder. Faktor teknis seperti ini perlu diperhatikan dalam penyusunan musik instrumental untuk anak. Menentukan Tipe Ketukan Langkah pertama dalam membuat pola irama adalah menentukan tipe ketukan yang akan digunakan. Meskipun setiap tanda birama memiliki ketukan berat sendiri, tipe ketukan yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jenis tipe ketukan per birama dapat berupa ketukan 1, 2, 3, atau 4. Pemilihan tipe ketukan ini akan memengaruhi pola irama yang akan disusun selanjutnya.
  • 7. Pengembangan Pola Ritmik Setelah menentukan tipe ketukan yang akan digunakan, pola ritmik dasar yang telah dibahas sebelumnya dapat dikembangkan lebih lanjut. Dalam proses pengembangan ini, kita akan menempatkan bagian-bagian dari pola ritmik ke dalam masing-masing ketukan berat dan ringan. Salah satu contoh pola irama yang sudah dikenal adalah irama waltz. Pada irama waltz, aksen atau ketukan berat terdapat hanya pada ketukan pertama saja (tipe 1 ketukan). Ini berarti, elemen ritmik yang lebih kuat atau menonjol akan ditempatkan pada ketukan pertama, sementara ketukan kedua dan ketiga akan berisi nada-nada atau pukulan yang lebih ringan. Dengan memahami karakteristik irama waltz ini, kita dapat mulai mengembangkan pola ritmiknya. Misalnya, pada ketukan pertama bisa diisi dengan not seperempat atau tidak penuh (sinkopasi), sementara ketukan kedua dan ketiga diisi dengan not seperdelapan. Atau, ketukan pertama dapat dimainkan oleh instrumen bernada rendah (bass drum, bass gitar), lalu ketukan kedua dan ketiga oleh instrumen bernada tinggi (simbal, gitar akustik). Variasi- variasi semacam ini dapat memberikan warna ritmik yang lebih menarik dalam aransemen lagu anak- anak. Contoh pengembangan pola ritmik waltz lainnya adalah dengan memainkan nada-nada setengah atau seperempat not pada ketukan kedua dan ketiga, sementara ketukan pertama tetap diisi oleh nada- nada seperempat atau not penuh. Dengan demikian, irama waltz yang pada dasarnya teratur dapat diperkaya menjadi lebih dinamis dan variatif, namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
  • 8. Pemilihan Instrumen Musik Pengiring Ketukan Berat Dari contoh-contoh sebelumnya, kita dapat melihat bahwa ketukan berat dalam pola irama umumnya dimainkan oleh instrumen musik yang memiliki suara rendah atau register bass. Instrumen-instrumen tersebut dapat berupa bass drum, bas gitar, cello, atau alat musik lainnya yang memiliki karakteristik suara besar dan berat. Penempatan instrumen- instrumen ini pada ketukan berat akan memberikan fondasi ritmik yang kuat dan mengikat dalam aransemen lagu anak-anak. Ketukan Ringan Sementara itu, ketukan ringan dalam pola irama biasanya dimainkan oleh instrumen musik dengan register treble atau suara tinggi. Contohnya adalah simbal, gitar akustik, atau bahkan piano pada register atas. Instrumen- instrumen ini memainkan pola-pola ritmik yang lebih ringan dan mengisi celah- celah di antara ketukan berat, menciptakan tekstur ritmik yang lebih hidup dan bervariasi. Sinkopasi Selain itu, sinkopasi atau nada-nada yang tidak jatuh pada ketukan utama dapat dimainkan oleh berbagai jenis instrumen, baik yang bernada rendah maupun tinggi. Hal ini memberikan peluang untuk memainkan motif-motif ritmik yang tidak konvensional, namun tetap harmonis dengan pola irama utama. Pemilihan instrumen untuk memainkan sinkopasi ini dapat disesuaikan dengan karakter lagu dan efek musikal yang diinginkan. Dalam combo band atau ansambel musik untuk anak-anak, instrumen-instrumen yang biasa digunakan untuk memainkan pola irama adalah piano, gitar, bas gitar, dan drum set. Kelompok instrumen ini sering disebut sebagai rhythm section, yang berperan memberikan dasar ritmik dan harmoni bagi lagu. Walaupun piano dan gitar juga bisa memainkan melodi, namun peran utama mereka lebih kepada memainkan pola-pola ritmik pendukung.
  • 9. Pola Irama Perkusi Tanpa Nada Susunan Alat Musik Perkusi Apabila lagu anak-anak SD akan dimainkan dengan instrumen perkusi tanpa nada (unpitched), maka susunan alat musik yang dapat digunakan memiliki banyak variasi. Salah satu contohnya adalah menggunakan kombinasi drum set, timbales, cowbell, dan shaker. Drum set akan memainkan pola irama dasar dengan ketukan berat pada bass drum dan ketukan ringan pada snare drum serta simbal. Timbales dapat mengisi aksen-aksen ritmik, sementara cowbell dan shaker memberikan tekstur ritme yang lebih halus dan bervariasi. Pemilihan instrumen perkusi yang tepat akan menciptakan suasana musikal yang semarak dan menarik bagi anak-anak SD.
  • 10. Kesimpulan: Penciptaan Lagu Anak SD Kepekaan Terhadap Dunia Anak Menciptakan lagu yang menarik dan sesuai untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai dunia anak-anak. Guru atau komposer harus peka terhadap karakteristik, minat, dan cara berpikir anak- anak di usia tersebut. Hanya dengan memahami dunia anak secara komprehensif, mereka dapat menghasilkan lagu-lagu yang benar-benar mengena di hati dan pikiran anak-anak. Penguasaan Teknik Komposisi Selain kepekaan terhadap dunia anak, penciptaan lagu anak SD juga membutuhkan penguasaan teknik-teknik komposisi musik yang memadai. Guru atau komposer harus mahir dalam mengembangkan motif lagu, memainkan dengan teknik repetisi, sekuens, argumentasi, dan lain-lain. Pemahaman yang mendalam mengenai elemen-elemen musik seperti melodi, ritme, harmoni, dan dinamika akan sangat membantu dalam menciptakan lagu yang berkualitas dan menarik bagi anak-anak. Observasi Lingkungan Anak Proses penciptaan lagu anak SD tidak cukup hanya dengan mengandalkan kreativitas, tetapi juga membutuhkan pengamatan langsung dan tidak langsung terhadap kehidupan serta kejiwaan anak- anak. Guru atau komposer perlu terlibat dalam kegiatan anak-anak sehari-hari, memperhatikan cara mereka bermain, Harmonisasi Ide Musik dan Lirik Dalam menciptakan lagu anak SD, tema atau ide dasar lagu perlu diolah dan dituangkan dalam bentuk musikal yang selaras. Selain itu, lirik lagu juga harus sesuai dengan dunia anak, menggunakan bahasa yang sederhana dan kongkret. Keselarasan antara ide musikal dan lirik