SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
KELOMPOK 25
MUHAMMAD REZA PAREGA 2613141042
SYAHRIVAL ILHAM 2613141043
HANDRIAN INDRA SANJAYA 2613141044
HARIS NUGRAHA 2613141045
LABORATORIUM FISIKA, FAKULTAS TEKNIK,
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2015
MODUL I
PENGUKURAN DASAR
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
• Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari
fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-
benar tepat.
• Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga.
Rahang dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam
atau sisi dalam suatu benda. Rahang luar untuk mengukur
diameter luar atau sisi luar suatu benda. Sedangkan penduga
digunakan untuk mengukur kedalaman. Skala pada jangka
sorong memiliki skala dalam cm dan mm.
• Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda
yang memiliki ukuran maksimum sekitar 2,50 cm. Benda yang
akan diukur panjangnya dijepit di antara bagian A dan B, untuk
menggunakan bagian B harus memutar sekrup bagian C pada
mikrometer sekrup dalam 0,5 mm.
• Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam
suatu benda. Massa tiap benda selalu sama dimana benda
tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (Kg).
ALAT, BAHAN DAN TATA
CARA PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN
• Alat
 Jangka sorong
 Mikrometer sekrup
 Neraca teknis
• Bahan
 Besi
 Kuningan
 Tembaga
TATA CARA PRAKTIKUM
• Jangka Sorong
 Benda yang akan diukur dijepit pada rahang a-b, rahang a-b untuk
mengukur bagian luar dari benda dan rahang c-d untuk mengukur
diameter dalam spesimen.
 Jepit benda pada rahang lalu dikunci dengan lingkaran yang ada
pada jangka sorong agar benda rapat dengan jangka sorong.
 Skala utama dan skala nonius menunjukkan hasil pengukuran.
 Catat hasil pengukuran.
• Mikrometer Sekrup
 Putarkan roda bagian pemutar kasar untuk memperpanjang jarak a-
b.
 Masukkan benda ke antara a-b.
 Putarkan roda pemutar kasar sehingga benda terjepit.
 Jika sudah pas, kunci dengan penguat.
 Hitung dan catat hasil pengukuran
• Neraca Teknis
 Datarkan terlebih dahulu neraca yang akan dipakai
dengan cara menyeimbangkan jarum yang menggantung
sampai ke titik tengah.
 Timbang beban yang akan diukur yang ditempatkan di
salah satu lengan neraca teknis.
 Untuk mengukurnya dapat menyimpan beban bernilai
pada lengan yang lainnya untuk mengetahui berat yang
diukur.
 Hitung beban yang bernilai untuk mengetahui beban yang
diukur.
 Catat hasil penimbangan.
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
PENGUMPULAN DATA
Bagian Panjang Lebar Tebal
1 42,10 mm 24,10 mm 15,10 mm
2 42,20 mm 24,10 mm 15,15 mm
3 42,10 mm 24,05 mm 15,15 mm
4 42,15 mm 24,10 mm 15,20 mm
5 42,15 mm 24,15 mm 15,20 mm
 249,90 mm 120,50 mm 75,80 mm
𝑥 42,14 mm 24,10 mm 15,16 mm
 xi
2 8.878,9 mm2 2.904,0 mm2 1.149,1 mm2
( xi)2 44.394,49 mm2 14.520,25 mm2 5.745,64 mm2
Benda kerja 1 (BK-1) : Besi
Mengukur dengan jangka sorong
Bagian Tebal (T)
1 15,19 mm
2 15,21 mm
3 15,18 mm
4 15,17 mm
5 15,18 mm
Mengukur dengan mikrometer sekrup
Menimbang dengan Neraca Teknis
Massa BK -1 (m1) = 119,25 gram
Benda kerja II (BK-2) : Kuningan
Mengukur dengan jangka sorong
Bagian Panjang Lebar Tebal
1 40,00 mm 25,00 mm 17,50 mm
2 40,05 mm 25,00 mm 17,55 mm
3 40,10 mm 25,05 mm 17,50 mm
4 40,05 mm 25,00 mm 17,55 mm
5 40,10 mm 25,00 mm 17,55 mm
 200,30 mm 125,05 mm 87,65 mm
𝑥 40,06 mm 25,01 mm 17,53 mm
 xi
2
8.024,0250
mm2
3.127,5025
mm2
1.536,5075
mm2
( xi)2
40.120,09
mm2
15.637,50
mm2
7.682,52
mm2
Mengukur dengan mikrometer sekrup
Bagian Tebal (T)
1 17,075 mm
2 17,08 mm
3 17,09 mm
4 17,10 mm
5 17,11 mm
Menimbang dengan Neraca Teknis
Massa BK - 2 (m2) = 166,43 gram
Benda kerja III (BK-3) : Tembaga
Mengukur dengan jangka sorong
Bagia
n
Panjang (P) Lebar (L) Tebal (T)
1 44,90 mm 25,15 mm 17,50 mm
2 44,95 mm 25,10 mm 17,55 mm
3 44,95 mm 25,15 mm 17,60 mm
4 45,00 mm 25,10 mm 17,55 mm
5 45,00 mm 25,15 mm 17,55 mm
 224,8 mm 125,65 mm 87,75 mm
𝑥 44,96 mm 25,13 mm 17,55 mm
 xi
2
10.107,0150
mm2
3.157,587
mm2
1.540,0175
mm2
( xi)2 50.535,04 mm2
15.787,92
mm2
7.700,06 mm2
Mengukur dengan mikrometer sekrup
Bagian Tebal (T)
1 17,10 mm
2 17,09 mm
3 17,067 mm
4 17,10 mm
5 17,11 mm
Menimbang dengan Neraca Teknis
Massa BK -3 (m3) = 176,25 gram
PENGOLAHAN DATA
• Benda Kerja I : Besi
∑P = P1+P2+P3+P4+P5
= 42,1+42,2+42,1+42,15+42,15
= 210,7 mm
• Rata” =
210,7
5
mm
= 42,14 mm
• ∑X1
2(P) = P1
2+P2
2+P3
2+P4
2+P5
2
= 42,12+42,22+42,12+42,152+42,152
= 8.878,9050 mm2
• (∑X1) = (210,7)2
= 44.394,49 mm2
• ∑L = L1+L2+L3+L4+L5
= 24,1+24,1+24,05+24,1 +24,15
= 120,5 mm
• Rata” =
120,5
5
mm
= 24,1 mm
• ∑X1
2 (L) = L1
2+L2
2+L3
2+L4
2+L5
2
= 24,12+24,12+24,052+24,12+24,152
= 2.9004,0550 mm2
• (∑X1)2 = (120,5)2
= 14.520,25 mm2
• ∑T = T1 + T2 + T3 + T4 + T5
= 15,1+15,15+15,15+15,2+15,2
= 75,8 mm
• Rata” =
75,8
5
mm
= 15,16mm
• ∑X1
2 (T) = T1
2+T2
2+T3
2+T4
2+T5
2
= 15,12+15,152+15,152+15,22+15,22
= 1.149,1350 mm2
• (∑X1)2 = (75,8)2
= 5.245,64 mm2
• Volume = P x L x T
= 42,14 x 24,1 x 15,16
= 15.396,1018 mm3
Nilai Ketidakpastian ( ∆P , ∆𝐿 , ∆T )
∆P =
1
𝑛
𝑛 ∑𝑝1
2 −(∑𝑝1)2
𝑛−1
=
1
5
5 8.878,9050−44.394,44
5−1
=
1
5
0,035
4
= 0,0187 mm
P1 = Rata–Rata P + ∆P
= 42,14 + 0,0187
= 42,1578 mm
P2 =Rata–Rata - ∆P
= 42,14 – 0,0187
= 42,1213 mm
∆L =
1
𝑛
𝑛 ∑𝐿1
2 −(∑𝐿1)2
𝑛−1
=
1
5
5 2.904,0550 −14.520,25
5−1
=
1
5
0,025
4
=
1
5
0,00625
=
1
5
𝑥 0,079
= 0,0158 mm
L1 = Rata–Rata L + ∆L
= 24,1+ 0,0158
= 24,1158 mm
L2 = Rata–Rata - ∆L
= 24,1 – 0,0158
= 24,0842 mm
∆𝑇 =
1
𝑛
𝑛 ∑𝑇1
2 −(∑𝑇1)2
𝑛−1
=
1
𝑛
5 1.149,1350 −5.745,64
5−1
=
1
5
0,035
4
=
1
5
0,00875
= 0,0187 mm
T1 = Rata–Rata T + ∆𝑇
= 15,16 + 0,0187
= 15,1787 mm
T2 = Rata – Rata - ∆T
= 15,16 – 0,0187
= 15,1413 mm
Nilai Ketidakpastian Volume dan Nilai interval
∆𝑉
𝑉
=
∆𝑃
𝑃
+
∆𝐿
𝐿
+
∆𝑇
𝑇
∆𝑉=
∆𝑃
𝑃
+
∆𝐿
𝐿
+
∆𝑇
𝑇
𝑥 𝑉
=
0,0187
42,14
+
0,0158
24,1
+
0,0187
15,16
𝑥 15.396,101
= 0,00229 x 15.396,101
= 35,257 mm3
V1 = V + ∆V
= 15.396,101+ 35,257
= 15.431,358mm2
V2 = V - ∆P
= 15.396,101– 35,257
= 15.360,844 mm2
Nilai massa jenis benda dan nilai interval
𝜌 =
𝑚
𝑉
=
119,25
15.396,101
= 0,0077 g/mm3
𝜌
1 =
𝑚
𝑉1
=
119,25
15.431,358
= 0,0077 g/mm3
𝜌
2 =
𝑚
𝑉2
=
119,25
15.360,844
= 0,0077 g/mm3
ANALISA
ANALISA
• Dalam setiap pengukuran dapat memunculkan data yang
berbeda-beda tergantung dari ketelitian penggunaan alat ukur
juga kondisi alat ukur, serta keterbatasan dalam kemampuan
membaca serta cara membacanya
• Faktor-faktor kesalahannya adalah pada pembacaan alat ukur,
kemampuan praktikan menggunakan serta membaca skala
pada alat ukur.
• Setiap pengukuran memiliki hasil yang berbeda-beda
tergantung keadaan alat ukur, ketelitian alat ukur, metode
pengambilan data dan kemampuan praktikan dalam
pengukuran
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mendefinisikan karakterisik suatu benda secara kuantitatif.
• Pengukuran harus dilakukan dengan cermat dan teliti juga
perlu memerhatikan kondisi dari alat ukurnya agar dapat
meminimalisir kesalahan pengukuran.
• Untuk mengukur panjang dan lebar lebih baik menggunakan
jangka sorong sedangkan untuk mengukur ketebalan
menggunakan mikrometer sekrup.
• Kesalahan pada pembacaan alat ukur, kemampuan praktikan
dalam menggunakan alat ukur, keadaan alat ukur, ketelitian
alat ukur serta metode pengambilan data merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran.

More Related Content

Viewers also liked

Compartir a Jesus es todo - 01 que-reino_estamos_construyendo
Compartir a Jesus es todo - 01  que-reino_estamos_construyendoCompartir a Jesus es todo - 01  que-reino_estamos_construyendo
Compartir a Jesus es todo - 01 que-reino_estamos_construyendo
Mario Sánchez
 
Seminario 1 consuebalanda
Seminario 1 consuebalandaSeminario 1 consuebalanda
Seminario 1 consuebalanda
Consuelo Balanda
 
Columna de winogradsky
Columna de winogradskyColumna de winogradsky
Columna de winogradsky
Ruben Larico Lopez
 
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступниківнавчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
jekah
 
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчаннянаказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
jekah
 
Cfgs probabilidad-problemas resueltos
Cfgs probabilidad-problemas resueltosCfgs probabilidad-problemas resueltos
Cfgs probabilidad-problemas resueltos
Christian Infante
 
Bab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhanBab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhan
Amirul Nizam Alfian
 
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng cao
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng caodịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng cao
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng caokaitlyn625
 
Karppauksen terveysvaikutukset
Karppauksen terveysvaikutukset Karppauksen terveysvaikutukset
Karppauksen terveysvaikutukset
Reijo Laatikainen
 
Protagonista de la semana: Manuel
Protagonista de la semana: ManuelProtagonista de la semana: Manuel
Protagonista de la semana: ManuelÁlvaro Benítez
 
chuyên làm clip quảng cáo uy tín
chuyên làm clip quảng cáo uy tínchuyên làm clip quảng cáo uy tín
chuyên làm clip quảng cáo uy tínangel750
 
Post wikileaks
Post wikileaks Post wikileaks
Post wikileaks
macampos
 
свято матері
свято матерісвято матері
свято матері
jekah
 
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129Iñaki Agirre
 
Acercandote al mundo_de_las_empresas
Acercandote al mundo_de_las_empresasAcercandote al mundo_de_las_empresas
Acercandote al mundo_de_las_empresas
Cristian Salazar C.
 

Viewers also liked (20)

Compartir a Jesus es todo - 01 que-reino_estamos_construyendo
Compartir a Jesus es todo - 01  que-reino_estamos_construyendoCompartir a Jesus es todo - 01  que-reino_estamos_construyendo
Compartir a Jesus es todo - 01 que-reino_estamos_construyendo
 
Seminario 1 consuebalanda
Seminario 1 consuebalandaSeminario 1 consuebalanda
Seminario 1 consuebalanda
 
Presentasi gupres
Presentasi gupresPresentasi gupres
Presentasi gupres
 
Columna de winogradsky
Columna de winogradskyColumna de winogradsky
Columna de winogradsky
 
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступниківнавчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
навчання з охорони праці новопризначених керівників, заступників
 
5Griegosascensoesparta
5Griegosascensoesparta5Griegosascensoesparta
5Griegosascensoesparta
 
Linus
LinusLinus
Linus
 
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчаннянаказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
наказ. підсумки олімпіади з трудового навчання
 
Cfgs probabilidad-problemas resueltos
Cfgs probabilidad-problemas resueltosCfgs probabilidad-problemas resueltos
Cfgs probabilidad-problemas resueltos
 
Bab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhanBab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhan
 
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng cao
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng caodịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng cao
dịch vụ làm tvc quảng cáo chất lượng cao
 
Servicio al cliente
Servicio al clienteServicio al cliente
Servicio al cliente
 
Karppauksen terveysvaikutukset
Karppauksen terveysvaikutukset Karppauksen terveysvaikutukset
Karppauksen terveysvaikutukset
 
Iv 1151 4
Iv 1151 4Iv 1151 4
Iv 1151 4
 
Protagonista de la semana: Manuel
Protagonista de la semana: ManuelProtagonista de la semana: Manuel
Protagonista de la semana: Manuel
 
chuyên làm clip quảng cáo uy tín
chuyên làm clip quảng cáo uy tínchuyên làm clip quảng cáo uy tín
chuyên làm clip quảng cáo uy tín
 
Post wikileaks
Post wikileaks Post wikileaks
Post wikileaks
 
свято матері
свято матерісвято матері
свято матері
 
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129
RedIRIS JJTT2012 El Gobierno Abierto y la escucha activa-Agirre-20121129
 
Acercandote al mundo_de_las_empresas
Acercandote al mundo_de_las_empresasAcercandote al mundo_de_las_empresas
Acercandote al mundo_de_las_empresas
 

Similar to Modul 1

Besaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smkBesaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smk
emri3
 
BAB IV
BAB IVBAB IV
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
RESISKOM21MFATHURRAH
 
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
RESISKOM21MFATHURRAH
 
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranMateri Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
ChrysantPutraNunuhit
 
BESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptxBESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptx
MuhammadFajar40173
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawiesu Herman
 
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptBab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
marlina sihombing
 
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.pptPertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
Lailaa17
 
besaran dan satuan di.ppt
besaran dan satuan di.pptbesaran dan satuan di.ppt
besaran dan satuan di.ppt
Luthfie Zaidan
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuanAbdul Qodir
 
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANSAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
Muhammad Amirul
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
rasyidridho61
 
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisimengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
Ririn Wijayanti
 
BAB II
BAB IIBAB II
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanEko Supriyadi
 

Similar to Modul 1 (20)

Besaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smkBesaran dan satuan fisika smk
Besaran dan satuan fisika smk
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
BAB IV
BAB IVBAB IV
BAB IV
 
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
 
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
 
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranMateri Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
 
BESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptxBESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptx
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
 
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptBab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
 
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.pptPertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt
 
besaran dan satuan di.ppt
besaran dan satuan di.pptbesaran dan satuan di.ppt
besaran dan satuan di.ppt
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan
 
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANSAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Satuan.pptx
 
2885044.ppt
2885044.ppt2885044.ppt
2885044.ppt
 
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisimengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuan
 

More from Haris Nugraha (13)

Modul 8
Modul 8Modul 8
Modul 8
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Modul 6
Modul 6Modul 6
Modul 6
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Modul 5
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Modul 2 fix
Modul 2 fixModul 2 fix
Modul 2 fix
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Modul 8
Modul 8Modul 8
Modul 8
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Modul 6
Modul 6Modul 6
Modul 6
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Modul 5
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Modul 2 fix
Modul 2 fixModul 2 fix
Modul 2 fix
 

Modul 1

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR KELOMPOK 25 MUHAMMAD REZA PAREGA 2613141042 SYAHRIVAL ILHAM 2613141043 HANDRIAN INDRA SANJAYA 2613141044 HARIS NUGRAHA 2613141045 LABORATORIUM FISIKA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG 2015
  • 4. LANDASAN TEORI • Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar- benar tepat. • Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga. Rahang dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam atau sisi dalam suatu benda. Rahang luar untuk mengukur diameter luar atau sisi luar suatu benda. Sedangkan penduga digunakan untuk mengukur kedalaman. Skala pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm.
  • 5. • Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda yang memiliki ukuran maksimum sekitar 2,50 cm. Benda yang akan diukur panjangnya dijepit di antara bagian A dan B, untuk menggunakan bagian B harus memutar sekrup bagian C pada mikrometer sekrup dalam 0,5 mm. • Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Massa tiap benda selalu sama dimana benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (Kg).
  • 6. ALAT, BAHAN DAN TATA CARA PRAKTIKUM
  • 7. ALAT DAN BAHAN • Alat  Jangka sorong  Mikrometer sekrup  Neraca teknis • Bahan  Besi  Kuningan  Tembaga
  • 8. TATA CARA PRAKTIKUM • Jangka Sorong  Benda yang akan diukur dijepit pada rahang a-b, rahang a-b untuk mengukur bagian luar dari benda dan rahang c-d untuk mengukur diameter dalam spesimen.  Jepit benda pada rahang lalu dikunci dengan lingkaran yang ada pada jangka sorong agar benda rapat dengan jangka sorong.  Skala utama dan skala nonius menunjukkan hasil pengukuran.  Catat hasil pengukuran. • Mikrometer Sekrup  Putarkan roda bagian pemutar kasar untuk memperpanjang jarak a- b.  Masukkan benda ke antara a-b.  Putarkan roda pemutar kasar sehingga benda terjepit.  Jika sudah pas, kunci dengan penguat.  Hitung dan catat hasil pengukuran
  • 9. • Neraca Teknis  Datarkan terlebih dahulu neraca yang akan dipakai dengan cara menyeimbangkan jarum yang menggantung sampai ke titik tengah.  Timbang beban yang akan diukur yang ditempatkan di salah satu lengan neraca teknis.  Untuk mengukurnya dapat menyimpan beban bernilai pada lengan yang lainnya untuk mengetahui berat yang diukur.  Hitung beban yang bernilai untuk mengetahui beban yang diukur.  Catat hasil penimbangan.
  • 11. PENGUMPULAN DATA Bagian Panjang Lebar Tebal 1 42,10 mm 24,10 mm 15,10 mm 2 42,20 mm 24,10 mm 15,15 mm 3 42,10 mm 24,05 mm 15,15 mm 4 42,15 mm 24,10 mm 15,20 mm 5 42,15 mm 24,15 mm 15,20 mm  249,90 mm 120,50 mm 75,80 mm 𝑥 42,14 mm 24,10 mm 15,16 mm  xi 2 8.878,9 mm2 2.904,0 mm2 1.149,1 mm2 ( xi)2 44.394,49 mm2 14.520,25 mm2 5.745,64 mm2 Benda kerja 1 (BK-1) : Besi Mengukur dengan jangka sorong
  • 12. Bagian Tebal (T) 1 15,19 mm 2 15,21 mm 3 15,18 mm 4 15,17 mm 5 15,18 mm Mengukur dengan mikrometer sekrup Menimbang dengan Neraca Teknis Massa BK -1 (m1) = 119,25 gram
  • 13. Benda kerja II (BK-2) : Kuningan Mengukur dengan jangka sorong Bagian Panjang Lebar Tebal 1 40,00 mm 25,00 mm 17,50 mm 2 40,05 mm 25,00 mm 17,55 mm 3 40,10 mm 25,05 mm 17,50 mm 4 40,05 mm 25,00 mm 17,55 mm 5 40,10 mm 25,00 mm 17,55 mm  200,30 mm 125,05 mm 87,65 mm 𝑥 40,06 mm 25,01 mm 17,53 mm  xi 2 8.024,0250 mm2 3.127,5025 mm2 1.536,5075 mm2 ( xi)2 40.120,09 mm2 15.637,50 mm2 7.682,52 mm2
  • 14. Mengukur dengan mikrometer sekrup Bagian Tebal (T) 1 17,075 mm 2 17,08 mm 3 17,09 mm 4 17,10 mm 5 17,11 mm Menimbang dengan Neraca Teknis Massa BK - 2 (m2) = 166,43 gram
  • 15. Benda kerja III (BK-3) : Tembaga Mengukur dengan jangka sorong Bagia n Panjang (P) Lebar (L) Tebal (T) 1 44,90 mm 25,15 mm 17,50 mm 2 44,95 mm 25,10 mm 17,55 mm 3 44,95 mm 25,15 mm 17,60 mm 4 45,00 mm 25,10 mm 17,55 mm 5 45,00 mm 25,15 mm 17,55 mm  224,8 mm 125,65 mm 87,75 mm 𝑥 44,96 mm 25,13 mm 17,55 mm  xi 2 10.107,0150 mm2 3.157,587 mm2 1.540,0175 mm2 ( xi)2 50.535,04 mm2 15.787,92 mm2 7.700,06 mm2
  • 16. Mengukur dengan mikrometer sekrup Bagian Tebal (T) 1 17,10 mm 2 17,09 mm 3 17,067 mm 4 17,10 mm 5 17,11 mm Menimbang dengan Neraca Teknis Massa BK -3 (m3) = 176,25 gram
  • 17. PENGOLAHAN DATA • Benda Kerja I : Besi ∑P = P1+P2+P3+P4+P5 = 42,1+42,2+42,1+42,15+42,15 = 210,7 mm • Rata” = 210,7 5 mm = 42,14 mm
  • 18. • ∑X1 2(P) = P1 2+P2 2+P3 2+P4 2+P5 2 = 42,12+42,22+42,12+42,152+42,152 = 8.878,9050 mm2 • (∑X1) = (210,7)2 = 44.394,49 mm2 • ∑L = L1+L2+L3+L4+L5 = 24,1+24,1+24,05+24,1 +24,15 = 120,5 mm
  • 19. • Rata” = 120,5 5 mm = 24,1 mm • ∑X1 2 (L) = L1 2+L2 2+L3 2+L4 2+L5 2 = 24,12+24,12+24,052+24,12+24,152 = 2.9004,0550 mm2 • (∑X1)2 = (120,5)2 = 14.520,25 mm2 • ∑T = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 = 15,1+15,15+15,15+15,2+15,2 = 75,8 mm
  • 20. • Rata” = 75,8 5 mm = 15,16mm • ∑X1 2 (T) = T1 2+T2 2+T3 2+T4 2+T5 2 = 15,12+15,152+15,152+15,22+15,22 = 1.149,1350 mm2 • (∑X1)2 = (75,8)2 = 5.245,64 mm2 • Volume = P x L x T = 42,14 x 24,1 x 15,16 = 15.396,1018 mm3
  • 21. Nilai Ketidakpastian ( ∆P , ∆𝐿 , ∆T ) ∆P = 1 𝑛 𝑛 ∑𝑝1 2 −(∑𝑝1)2 𝑛−1 = 1 5 5 8.878,9050−44.394,44 5−1 = 1 5 0,035 4 = 0,0187 mm P1 = Rata–Rata P + ∆P = 42,14 + 0,0187 = 42,1578 mm P2 =Rata–Rata - ∆P = 42,14 – 0,0187 = 42,1213 mm
  • 22. ∆L = 1 𝑛 𝑛 ∑𝐿1 2 −(∑𝐿1)2 𝑛−1 = 1 5 5 2.904,0550 −14.520,25 5−1 = 1 5 0,025 4 = 1 5 0,00625 = 1 5 𝑥 0,079 = 0,0158 mm L1 = Rata–Rata L + ∆L = 24,1+ 0,0158 = 24,1158 mm L2 = Rata–Rata - ∆L = 24,1 – 0,0158 = 24,0842 mm
  • 23. ∆𝑇 = 1 𝑛 𝑛 ∑𝑇1 2 −(∑𝑇1)2 𝑛−1 = 1 𝑛 5 1.149,1350 −5.745,64 5−1 = 1 5 0,035 4 = 1 5 0,00875 = 0,0187 mm T1 = Rata–Rata T + ∆𝑇 = 15,16 + 0,0187 = 15,1787 mm T2 = Rata – Rata - ∆T = 15,16 – 0,0187 = 15,1413 mm
  • 24. Nilai Ketidakpastian Volume dan Nilai interval ∆𝑉 𝑉 = ∆𝑃 𝑃 + ∆𝐿 𝐿 + ∆𝑇 𝑇 ∆𝑉= ∆𝑃 𝑃 + ∆𝐿 𝐿 + ∆𝑇 𝑇 𝑥 𝑉 = 0,0187 42,14 + 0,0158 24,1 + 0,0187 15,16 𝑥 15.396,101 = 0,00229 x 15.396,101 = 35,257 mm3 V1 = V + ∆V = 15.396,101+ 35,257 = 15.431,358mm2 V2 = V - ∆P = 15.396,101– 35,257 = 15.360,844 mm2
  • 25. Nilai massa jenis benda dan nilai interval 𝜌 = 𝑚 𝑉 = 119,25 15.396,101 = 0,0077 g/mm3 𝜌 1 = 𝑚 𝑉1 = 119,25 15.431,358 = 0,0077 g/mm3 𝜌 2 = 𝑚 𝑉2 = 119,25 15.360,844 = 0,0077 g/mm3
  • 27. ANALISA • Dalam setiap pengukuran dapat memunculkan data yang berbeda-beda tergantung dari ketelitian penggunaan alat ukur juga kondisi alat ukur, serta keterbatasan dalam kemampuan membaca serta cara membacanya • Faktor-faktor kesalahannya adalah pada pembacaan alat ukur, kemampuan praktikan menggunakan serta membaca skala pada alat ukur. • Setiap pengukuran memiliki hasil yang berbeda-beda tergantung keadaan alat ukur, ketelitian alat ukur, metode pengambilan data dan kemampuan praktikan dalam pengukuran
  • 29. KESIMPULAN • Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakterisik suatu benda secara kuantitatif. • Pengukuran harus dilakukan dengan cermat dan teliti juga perlu memerhatikan kondisi dari alat ukurnya agar dapat meminimalisir kesalahan pengukuran. • Untuk mengukur panjang dan lebar lebih baik menggunakan jangka sorong sedangkan untuk mengukur ketebalan menggunakan mikrometer sekrup. • Kesalahan pada pembacaan alat ukur, kemampuan praktikan dalam menggunakan alat ukur, keadaan alat ukur, ketelitian alat ukur serta metode pengambilan data merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran.