KONSEP
PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
Oleh : Ir. Marsono, S.Pd.T., M.Pd.,Ph.D
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang terjadi
dalam kehidupan ini. Belajar menjadikan individu dapat
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya sejak
lahir. Kebutuhan individu untuk belajar akan berlangsung
sepanjang hayat karena belajar berarti aktifitas yang
dilakukan individu agar memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Pada dasarnya, proses belajar dilaksanakan
PENDAHULUAN
Pembelajaran microteaching adalah cara latihan
praktek mengajar di dalam laboratorium untuk melatih
beragam keterampilan mengajar bagi guru atau calon guru
pada situasi yang dikontrol oleh pembimbing. Latihan yang
dilakukan bertujuan agar guru dan calon mampu
menguasai keterampilan dasar mengajar. Pembelajaraan
microteaching adalah tempat untuk guru/calon guru untuk
melakukan latihan dalam rangka pengelolaan kelas yang
KONSEP PEMBELAJARAN
MENURUT PARA AHLI
• Morgan, belajar ialah setiap
perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan
dan pengalaman. Ciri-ciri belajar
adalah 1) belajar merujuk suatu
kegiatan yang terjadi pada diri
individu yang dilakukan secara
sadar, 2) belajar adalah interaksi
seseorang dengan lingkungan
sekelilingnya, 3) adanya
perubahan perilaku merupakan
tanda terhadinya hasil belajar.
• Hilgsrf Brower,
belajar ialah
perubahan dalam
perbuatan melalui
aktifitas, praktik dan
pengalaman.
Vagne, Briggs dan Vager ialah
rangkaian aktifitas yang
didesain dalam rangka
terlaksananya proses
belajar peserta didik.
Pembelajaran ialah proses
• pokok pendidikan yang
menyebablan
terlaksananya interaksi
pendidk dan peserta didil
dengan cara dialog dan
kritis sehingga efektifitas
pembelajaran terjadi
Kata microteaching dari bahasa Inggris, micro diartikan kecil, sedang teaching
diartikan mengajar. Microteaching diartikan sebagai mengajar kecil, bearti bahwa
microteaching merupakan suatu aktifitas mengajar yang disederhanakan atau
diperkecil. Allen & Eve (1968) mengemukakan defenisi microteaching yaitu proses
pengajaran yang diperkecil waktu dan ukuran kelasnya. Aggrawal (2006)
berpendapat bahwa microteaching adalah program pelatihan yang mempunyai tujuan
untuk menyederhanakan kompleksitas proses pengajaran. Cliff dkk (1976)
mengemukakan defenisi microteaching sebagai suatu program pelatihan guru yang
mengurangi situasi pengajaran menjadi pertemuan yang lebih sederhana dan lebih
terkontrol yang dicapai dengan membatasi praktik mengajar pada keterampilan
tertentu dan mengurangi waktu dan ukuran kelasnya. (Heriyanti, 2021). Istilah
pembelajaran microteaching dimulai dilaksanakan di
Stanford University USA tahun 1963. Di Indonesia, tahun 1077 dilaksanakan seminar
untuk merekomendasikan pembelajaran microteaching dimasukkan pada silabus
kurikulum di lembaga pendidikan guru. (Adek, 2021) .
Pembelajaran microteaching adalah salah satu
strategi untuk melakukan praktek mengajar bagi guru dan
calon guru. Mengajar merupakan kegiatan yang kompleks
yang melibatkan berbagai komponen seperti merumuskan
tujuan, menetapkan bahan ajar, menyampaikan materi,
penggunaan metode, pembimbingan belajar, penggunaan
media belajat, pemberian motivasi, pengelolaan kelas,
pemberian evaluasi. Olehnya itu, agar guru dan calon guru
1. Pengajaran yang nyata (dilakukan dalam model yang sesungguhnya)
tetapi memiliki konsep dalam bentuk mini.
2. Latihan yang dilakukan dipusatkan pada penguasaan keterampilan
dasar mengajar, mendapatkan informasi mengenai tingkat belajar peserta
didik
untuk menjadi umpan balik bagi kesanggupan guru/calon guru.
3. Pembelajaran yang dilakukan untuk peserta didik yang memiliki latar
belakang yang beragam dan disesuaikan dengan kemampuan
pengetahuan pada usia tertentu.
4. Melakukan kontrol yang ketat bagi tempat yang digunakan untuk latihan
dalam laboratorium microteaching.
5. Adanya low threat situation agar dapat memberikan kemudahan bagi
guru/calon guru dalam mempelajari keterampilan dasar mengajar.
6. Disediakan low risk situation yang memberikan kemungkinan
guru/calon guru berperan secara aktif
dalam pembelajaran.
7. Menyediakan kesempatan untuk mengulangi latihan pada waktu
tertentu.
KONSEP PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
PELAKSANAAN PROGRAM
Mengatasi keterbatasan waktu yang dibutuhkan
pada latihan mengajar yang dilakukan secara
tradisional .
Keterampilan mengajar yang kompleks bisa dirinci
menjadi keterampilan tertentu dan bisa melakukan
latihan dengan berurut.
Pembelajaran mikro dilaksanakan dengan tujuan
untuk lebih memperluas peluang berlatih mengajar
karena adanya guru/calon guru banyak
membutuhkan latihan tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
Memberikan fasilitas,
melakukan pelatihan dan
pembinaan kepada
guru/calon guru sehingga
memiliki kemampuan
menguasai keterampilan
dasar mengajar.
Memberikan fasilitas, melakukan
pelatihan dan
pembinaan kepada guru/calon
guru sehingga dapat
menguasai keterampilan sesuai
yang diatur oleh
undang-undang dan peraturan
Melakukan latihan penampilan dan keterampilan
mengajar yang dilaksanakan secara bertahap
secara khusus agar didapatkan keterampilan yang
maksimal selaras dengan tuntutan profesi.
Memberikan kesempatan untuk melakukan latihan
dan mengoreksi dan memberikan penilaian
mengenai keunggulan dan kelemahan mengenai
kemampuan mengajarnya serta memberikan
kesempatan untuk melakukan
perbaikan dan mengadakan peningkatan atas
keunggulan dan kelemahannya, sehingga guru
MANFAAT PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
1. Manfaat bagi Mahasiswa Calon Guru
a. Memberikan latihan tahap demi tahap dari setiap keterampilan mengajar
yang perlu penguasaan yang dapat dikontrol dan terkendali.
b. Memberikan pengetahuan mengenai tingkat keunggulan dan
kelemahannya dari setiap bentuk keterampilan mengajar yang perlu
dimilikinya.
c. Mendapatkan informasi yang obyektif, akurat dan lengkap dari kegiatan
latihan yang dilaksanakannya melewati pihak observer.
d. Melakukan proses pelatihan ulang dalam rangka memperbaiki
kekurangan juga melakukan peningkatan terhadap kemampuan yang
dimilikinya.
MANFAAT PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
2. Manfaat bagi Guru
a. Memberikan latihan tahap demi tahap dari setiap keterampilan mengajar
yang perlu penguasaan yang dapat dikontrol dan terkendali.
b. Memberikan pengetahuan mengenai tingkat keunggulan dan
kelemahannya dari setiap bentuk keterampilan mengajar yang perlu
dimilikinya.
c. Mendapatkan informasi yang obyektif, akurat dan lengkap dari kegiatan
latihan yang dilaksanakannya melewati pihak observer.
d. Melakukan proses pelatihan ulang dalam rangka memperbaiki
kekurangan juga melakukan peningkatan terhadap kemampuan yang
dimilikinya.
MANFAAT PEMBELAJARAN
MICROTEACHING
1. Manfaat bagi Supervisor
a. Mendapatkan data yang akurat dan menyeluruh tingkat kesanggupan
guru/calon guru terhadap keterampilan mengajar sesuai dengan tuntutan
profesinya.
b. Memberikan solusi, saran dam masukan yang sesuai dengan fakta karena
berdasarkan ppadainformasi lengkap yang cocok dengan hasil
observasi dari pembimbingan dengan melakukan pembelajaran microteaching.
c. Sebagai petunjuk untuk menentukan kebijakan yang sesuai bagi
pengembangan karir.
d. Sebagai petunjuk dalam pembuatan kebijakan pada pelaksanaan proses
pembinaan bagi usaha untuk mengembangkan mutu penampilan guru.
(uswatun, 2020).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan pembelajaran microteaching antara lain
1. Sebagai tempat pelatihan bagi guru/calon guru sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya.
2. Pembelajaran microteaching membiasakan guru/calon guru untuk membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran.
3. Guru/calon guru diberikan kesempatan untuk belajar mengenai sikap dan minat peserta didik
karena dapat memberikan gambaran tentang meadaan yang sebenarnya dalam kelas.
4. Meningkatkan rasa percaya diri dan opoptimiguru/calon guru ketika mengajar di hadapan peserta didik dalam
kelas.
Kelemahan pembelajaran microteaching antara lain
1. Teman sejawat yang anggap sebagai peserta didik,
dirasakan hanya sebuah sandiwara sehingga pembelajaran yang wajar tidak tercapai.
2. Pelatihan yang dilaksanakan secara berulang dengan peserta didik dan materi yang memiliki kesamaan akan
menyebabkan kebosanan.
3. Tidak terlibatnya guru sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran terasa kurang cocok dengan keadaan yang
terjadi di sekolah.
4. Pembelajaran yang dilaksanakan sekali saja membuat Materinya terasa masih sangat kurang.
TERIMA KASIH
Oleh : Ir. Marsono, S.Pd.T., M.Pd., Ph.D

MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO MICRO

  • 1.
  • 2.
    PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatuaktifitas yang terjadi dalam kehidupan ini. Belajar menjadikan individu dapat menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya sejak lahir. Kebutuhan individu untuk belajar akan berlangsung sepanjang hayat karena belajar berarti aktifitas yang dilakukan individu agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pada dasarnya, proses belajar dilaksanakan
  • 3.
    PENDAHULUAN Pembelajaran microteaching adalahcara latihan praktek mengajar di dalam laboratorium untuk melatih beragam keterampilan mengajar bagi guru atau calon guru pada situasi yang dikontrol oleh pembimbing. Latihan yang dilakukan bertujuan agar guru dan calon mampu menguasai keterampilan dasar mengajar. Pembelajaraan microteaching adalah tempat untuk guru/calon guru untuk melakukan latihan dalam rangka pengelolaan kelas yang
  • 4.
    KONSEP PEMBELAJARAN MENURUT PARAAHLI • Morgan, belajar ialah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Ciri-ciri belajar adalah 1) belajar merujuk suatu kegiatan yang terjadi pada diri individu yang dilakukan secara sadar, 2) belajar adalah interaksi seseorang dengan lingkungan sekelilingnya, 3) adanya perubahan perilaku merupakan tanda terhadinya hasil belajar. • Hilgsrf Brower, belajar ialah perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktik dan pengalaman. Vagne, Briggs dan Vager ialah rangkaian aktifitas yang didesain dalam rangka terlaksananya proses belajar peserta didik. Pembelajaran ialah proses • pokok pendidikan yang menyebablan terlaksananya interaksi pendidk dan peserta didil dengan cara dialog dan kritis sehingga efektifitas pembelajaran terjadi
  • 5.
    Kata microteaching daribahasa Inggris, micro diartikan kecil, sedang teaching diartikan mengajar. Microteaching diartikan sebagai mengajar kecil, bearti bahwa microteaching merupakan suatu aktifitas mengajar yang disederhanakan atau diperkecil. Allen & Eve (1968) mengemukakan defenisi microteaching yaitu proses pengajaran yang diperkecil waktu dan ukuran kelasnya. Aggrawal (2006) berpendapat bahwa microteaching adalah program pelatihan yang mempunyai tujuan untuk menyederhanakan kompleksitas proses pengajaran. Cliff dkk (1976) mengemukakan defenisi microteaching sebagai suatu program pelatihan guru yang mengurangi situasi pengajaran menjadi pertemuan yang lebih sederhana dan lebih terkontrol yang dicapai dengan membatasi praktik mengajar pada keterampilan tertentu dan mengurangi waktu dan ukuran kelasnya. (Heriyanti, 2021). Istilah pembelajaran microteaching dimulai dilaksanakan di Stanford University USA tahun 1963. Di Indonesia, tahun 1077 dilaksanakan seminar untuk merekomendasikan pembelajaran microteaching dimasukkan pada silabus kurikulum di lembaga pendidikan guru. (Adek, 2021) .
  • 6.
    Pembelajaran microteaching adalahsalah satu strategi untuk melakukan praktek mengajar bagi guru dan calon guru. Mengajar merupakan kegiatan yang kompleks yang melibatkan berbagai komponen seperti merumuskan tujuan, menetapkan bahan ajar, menyampaikan materi, penggunaan metode, pembimbingan belajar, penggunaan media belajat, pemberian motivasi, pengelolaan kelas, pemberian evaluasi. Olehnya itu, agar guru dan calon guru
  • 7.
    1. Pengajaran yangnyata (dilakukan dalam model yang sesungguhnya) tetapi memiliki konsep dalam bentuk mini. 2. Latihan yang dilakukan dipusatkan pada penguasaan keterampilan dasar mengajar, mendapatkan informasi mengenai tingkat belajar peserta didik untuk menjadi umpan balik bagi kesanggupan guru/calon guru. 3. Pembelajaran yang dilakukan untuk peserta didik yang memiliki latar belakang yang beragam dan disesuaikan dengan kemampuan pengetahuan pada usia tertentu. 4. Melakukan kontrol yang ketat bagi tempat yang digunakan untuk latihan dalam laboratorium microteaching. 5. Adanya low threat situation agar dapat memberikan kemudahan bagi guru/calon guru dalam mempelajari keterampilan dasar mengajar. 6. Disediakan low risk situation yang memberikan kemungkinan guru/calon guru berperan secara aktif dalam pembelajaran. 7. Menyediakan kesempatan untuk mengulangi latihan pada waktu tertentu. KONSEP PEMBELAJARAN MICROTEACHING
  • 8.
    PELAKSANAAN PROGRAM Mengatasi keterbatasanwaktu yang dibutuhkan pada latihan mengajar yang dilakukan secara tradisional . Keterampilan mengajar yang kompleks bisa dirinci menjadi keterampilan tertentu dan bisa melakukan latihan dengan berurut. Pembelajaran mikro dilaksanakan dengan tujuan untuk lebih memperluas peluang berlatih mengajar karena adanya guru/calon guru banyak membutuhkan latihan tersebut.
  • 9.
    TUJUAN PEMBELAJARAN MICROTEACHING Memberikan fasilitas, melakukanpelatihan dan pembinaan kepada guru/calon guru sehingga memiliki kemampuan menguasai keterampilan dasar mengajar. Memberikan fasilitas, melakukan pelatihan dan pembinaan kepada guru/calon guru sehingga dapat menguasai keterampilan sesuai yang diatur oleh undang-undang dan peraturan Melakukan latihan penampilan dan keterampilan mengajar yang dilaksanakan secara bertahap secara khusus agar didapatkan keterampilan yang maksimal selaras dengan tuntutan profesi. Memberikan kesempatan untuk melakukan latihan dan mengoreksi dan memberikan penilaian mengenai keunggulan dan kelemahan mengenai kemampuan mengajarnya serta memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan mengadakan peningkatan atas keunggulan dan kelemahannya, sehingga guru
  • 10.
    MANFAAT PEMBELAJARAN MICROTEACHING 1. Manfaatbagi Mahasiswa Calon Guru a. Memberikan latihan tahap demi tahap dari setiap keterampilan mengajar yang perlu penguasaan yang dapat dikontrol dan terkendali. b. Memberikan pengetahuan mengenai tingkat keunggulan dan kelemahannya dari setiap bentuk keterampilan mengajar yang perlu dimilikinya. c. Mendapatkan informasi yang obyektif, akurat dan lengkap dari kegiatan latihan yang dilaksanakannya melewati pihak observer. d. Melakukan proses pelatihan ulang dalam rangka memperbaiki kekurangan juga melakukan peningkatan terhadap kemampuan yang dimilikinya.
  • 11.
    MANFAAT PEMBELAJARAN MICROTEACHING 2. Manfaatbagi Guru a. Memberikan latihan tahap demi tahap dari setiap keterampilan mengajar yang perlu penguasaan yang dapat dikontrol dan terkendali. b. Memberikan pengetahuan mengenai tingkat keunggulan dan kelemahannya dari setiap bentuk keterampilan mengajar yang perlu dimilikinya. c. Mendapatkan informasi yang obyektif, akurat dan lengkap dari kegiatan latihan yang dilaksanakannya melewati pihak observer. d. Melakukan proses pelatihan ulang dalam rangka memperbaiki kekurangan juga melakukan peningkatan terhadap kemampuan yang dimilikinya.
  • 12.
    MANFAAT PEMBELAJARAN MICROTEACHING 1. Manfaatbagi Supervisor a. Mendapatkan data yang akurat dan menyeluruh tingkat kesanggupan guru/calon guru terhadap keterampilan mengajar sesuai dengan tuntutan profesinya. b. Memberikan solusi, saran dam masukan yang sesuai dengan fakta karena berdasarkan ppadainformasi lengkap yang cocok dengan hasil observasi dari pembimbingan dengan melakukan pembelajaran microteaching. c. Sebagai petunjuk untuk menentukan kebijakan yang sesuai bagi pengembangan karir. d. Sebagai petunjuk dalam pembuatan kebijakan pada pelaksanaan proses pembinaan bagi usaha untuk mengembangkan mutu penampilan guru. (uswatun, 2020).
  • 13.
    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihanpembelajaran microteaching antara lain 1. Sebagai tempat pelatihan bagi guru/calon guru sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya. 2. Pembelajaran microteaching membiasakan guru/calon guru untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. 3. Guru/calon guru diberikan kesempatan untuk belajar mengenai sikap dan minat peserta didik karena dapat memberikan gambaran tentang meadaan yang sebenarnya dalam kelas. 4. Meningkatkan rasa percaya diri dan opoptimiguru/calon guru ketika mengajar di hadapan peserta didik dalam kelas. Kelemahan pembelajaran microteaching antara lain 1. Teman sejawat yang anggap sebagai peserta didik, dirasakan hanya sebuah sandiwara sehingga pembelajaran yang wajar tidak tercapai. 2. Pelatihan yang dilaksanakan secara berulang dengan peserta didik dan materi yang memiliki kesamaan akan menyebabkan kebosanan. 3. Tidak terlibatnya guru sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran terasa kurang cocok dengan keadaan yang terjadi di sekolah. 4. Pembelajaran yang dilaksanakan sekali saja membuat Materinya terasa masih sangat kurang.
  • 14.
    TERIMA KASIH Oleh :Ir. Marsono, S.Pd.T., M.Pd., Ph.D