Praktikum ini membahas metalografi, ilmu tentang struktur material dalam skala mikroskopis. Terdapat tahapan preparasi sampel yang meliputi pemotongan, mounting, grinding, polishing, hingga etching untuk mengungkap struktur. Tiga percobaan pada baja menghasilkan struktur ferit-sementit (normalizing), austenit (annealing), dan martensit (quenching), masing-masing memiliki sifat mekanik berbeda sesuai strukturnya.
4. Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip-prinsip dasar
metalografi.
2. Memahami preparasi sample metalografi.
3. Mengetahui struktur mikro yang terbentuk
menggunakan mikroskop optik.
4. Menganalisa hubungan antara struktur
mikro dengan sifat mekanik material.
4
5. Big concept
Bring the attention of your audience over a key
concept using icons or illustrations
5
No. Proses Perlakuan Pembesaran Hasil Pengamatan
1.
Baja AISI 1045
Normalizing
200X
2.
Baja AISI 1045
Annealing
200X
3.
Baja AISI 1045
Quenching
200X
Hasil Percobaan
6. HASIL PERCOBAAN NORMALIZING
Seperti yang terlihat pada gambar
struktur mikro yang didapat pada spesimen
dengan uji normalizing, terlihat bahwa jarak
antar butirnya mengecil dan terlihat bahwa
struktur sementit (gelap) yang ada terlihat
sedikit meningkat dan struktur ferit (terang)
tetap pada kadar yang normal. Hal ini
menandakan telah terjadi sedikit
peningkatan tingkat kekerasan pada benda
spesimen uji akan tetapi tidak terlalu besar,
dan terlihat strukturnya sedikit mengecil
yang menyebabkan permukaan terlihat lebih
halus.
6
Analisa Hasil Percobaan
SEMENTIT
FERIT
7. HASIL PERCOBAAN ANNEALING
Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada
spesimen dengan proses annealing terlihat
struktur feritnya terlihat bertambah
sedangkan struktur sementitnya sedikit
berkurang dan tersebar. Yang berarti kadar
karbon yang ada pada benda spesimen
sedikit berkurang yang menandakan
spesimen uji akan memiliki keuletan yang
lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini
juga menandakan bahwa struktur yang
terbentuk pada spesimen uji annealing
berbentuk Austenit.
7
Analisa Hasil Percobaan
SEMENTIT
FERIT
8. HASIL PERCOBAAN QUENCHING
Dapat dilihat bahwa gambar disamping
memiliki beberapa bentuk yang mirip seperti
retakan, dimana hal ini disebabkan oleh
gaya dorong antar butir/kristal yang
dihasilkan karena adanya penurunan
temperatur yang sangat cepat. Dan juga
terlihat bahwa struktur ferit dan sementit
terlihat menyatu dan membentuk struktur
perlit yang bersifat sedikit keras, dan kuat.
Sehingga dapat disimpulkan fasa yang
terjadi pada benda uji hasil dari porses
Quenching adalah Fasa Martensit.
8
Analisa Hasil Percobaan
RETAKAN
PERLIT
9. 1. Pada prinsipnya, metalografi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
membahas tentang struktur yang Menyusun suatu bahan material baik itu
dalam skala makro dengan menggunakan penglihatan langsung maupun
menggunakan skala mikro dengan alat bantu berupa mikroskop optik.
2. Dalam Metalografi terdapat tahapan-tahapan yang telah ditentukan
sesuai dengan prosedur yang ada yaitu mulai pemilihan spesimen atau titik
pengamatan dari benda material, kemudian proses pemotongan dari bagian
yang sudah ditentukan sebelumnya, lalu jika benda terlalu kecil atau tajam
dilakukan tahapan mounting, dan selanjutnya menggunakan tahapan
grinding untuk meratakan permukaan spesimen uji, dilanjut dengan tahap
polishing agar permukaan benda lebih halus dan mengkilat, lalu proses
ethcing yang berfungsi untuk mengkorosi permukaan spesimen sehingga
struktur mikronya lebih terlihat. Dan kemudian yang terakhir adalah proses
pengamatan struktur mikronya dengan menggunakan mikroskop optik.
9
Kesimpulan
10. 3. Struktur mikro yang terbentuk pada spesimen uji normalizing yaitu ferit
dan sementit yang bersifat keras, kuat dan sedikit ulet, kemudian pada
spesimen annealing struktur yang terbentuk cenderung mengarah kepada
austenit yang bersifat ulet, lunak, dan memiliki ketangguhan yang cukup
tinggi, dan yang terakhir ada spesimen quenching yang memiliki struktur
mikro berupa martensit yang bersifat keras.
4. Kemudian hubungan antara struktur mikro dengan sifat mekanik
material yaitu seperti yang terlihat pada point sebelumnya yang dimana
masing-masing bentuk fasa yang ada pada struktur mikro memiliki
karakteristik masing-masing sehingga sifat mekanik dari material itu
sendiri dapat diketahui dengan melihat struktur mikro yang terbentuk pada
material tersebut.
10
Kesimpulan