4. Latar belakang
• Jurnal ini berfokus pada masalah pentingnya pendidikan keuangan
dalam kurikulum sekolah sebagai respons terhadap peningkatan
perhatian dari pembuat kebijakan di seluruh dunia terhadap literasi
keuangan.
• Mengingat literasi keuangan memiliki peran krusial dalam
kesejahteraan individu, banyak negara, termasuk negara-negara
OECD dan ekonomi besar yang sedang berkembang seperti Cina
dan India, telah memulai pengimplementasian program pendidikan
keuangan.
5. Latar Belakang
• Program-program ini banyak yang dirancang untuk
diterapkan di sekolah-sekolah dengan harapan bahwa
pendidikan keuangan yang diberikan pada tahun-tahun
formatif dapat memiliki dampak yang efektif dan
berkelanjutan terhadap hasil jangka panjang.
• Jurnal ini mengkontribusikan ke literatur dengan
menyajikan analisis meta-kuantitatif pertama yang fokus
secara eksklusif pada dampak pendidikan keuangan
berbasis sekolah di kalangan anak-anak dan remaja,
berdasarkan 37 studi eksperimental independen yang
memenuhi kriteria tertentu
6. Tinjauan pustaka
Dalam penelitian ini, landasan teori yang dijelaskan mencakup beberapa aspek penting terkait dengan pendidikan
keuangan di sekolah:
• Pentingnya Literasi Keuangan: Penelitian mengakui literasi keuangan sebagai kunci kesejahteraan individu,
berdasarkan penelitian empiris yang ketat (Lusardi & Mitchell, 2014). Ini menunjukkan bahwa literasi keuangan
memiliki peran signifikan dalam memastikan kesejahteraan finansial individu.
• Pendidikan Keuangan di Sekolah: Dengan berbagai program pendidikan keuangan yang diperkenalkan di
seluruh dunia, terutama di negara-negara OECD dan ekonomi besar yang sedang berkembang seperti Cina
dan India (OECD, 2015), penelitian ini menyoroti kebutuhan dan efektivitas pendidikan keuangan yang
diimplementasikan dalam kurikulum sekolah. Program semacam itu diharapkan dapat mencapai cakupan
universal dan mengatasi permintaan rendah terhadap pendidikan keuangan sukarela di tahap selanjutnya
dalam siklus hidup.
7. • Dampak Pendidikan Keuangan: Dengan fokus pada anak-anak dan remaja,
penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan dalam literatur dengan
menyediakan analisis meta-kuantitatif pertama tentang dampak pendidikan
keuangan berbasis sekolah. Ini berusaha untuk mengevaluasi seberapa efektif
pendidikan keuangan dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku keuangan di
kalangan siswa. Willis, L. E. (2011)
• Kebijakan dan Implementasi: Mengingat variasi dalam desain dan cakupan
program pendidikan keuangan, penelitian ini juga mengakui pentingnya memahami
determinan efektivitas program tersebut, seperti intensitas pengajaran, kualitas
materi, dan metode pengajaran.
8. Metode analisis
• Penelitian ini menggunakan metode meta-analisis
kuantitatif untuk mengintegrasikan hasil dari
berbagai studi eksperimental dan kuasi-
eksperimental mengenai program pendidikan
keuangan di sekolah. Fokus utama adalah pada
dampak pendidikan keuangan terhadap
pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan
siswa. Berikut adalah rincian metode penelitian
yang digunakan:
9. • Dasar Empiris: Analisis meta-kuantitatif ini
didasarkan pada kumpulan studi empiris yang
melaporkan dampak program pendidikan
keuangan di sekolah pada anak-anak dan remaja.
Total ada 37 studi independen (eksperimental dan
kuasi-eksperimental) yang memenuhi kriteria
inklusi tertentu, 18 di antaranya adalah eksperimen
acak (Randomized Controlled Trials, RCTs).
10. • Pengukuran Efek: Dalam meta-analisis ini, variabel dependen
terdiri dari statistik ringkasan yang dilaporkan dalam penelitian
primer, sementara variabel eksplanatori dapat mencakup
karakteristik desain penelitian, kelompok sasaran, atau program
pendidikan khusus. Meta-analisis dianggap berguna untuk
menjawab tiga jenis pertanyaan penelitian umum tentang
literatur empiris:
• arah dan ukuran efek rata-rata (tertimbang) dari perlakuan,
• konsistensi hasil di antara studi, dan
• karakteristik studi atau program yang dapat menjelaskan heterogenitas
dalam temuan yang dilaporkan.
11. • Kriteria Inklusi: Studi yang termasuk dalam analisis ini adalah
mereka yang
• (i) melaporkan tentang dampak program pendidikan keuangan
di sekolah pada anak-anak dan remaja,
• (ii) menyediakan penilaian kuantitatif dari efek perlakuan yang
memungkinkan pengkodean statistik ukuran efek dan standar
kesalahannya, dan
• (iii) mengandalkan pada kelompok kontrol dalam estimasi
dampak intervensi.
12. • Standarisasi Statistik: Untuk mengagregasi efek perlakuan
yang dilaporkan dalam berbagai studi, statistik ini harus
distandarisasi menjadi metrik umum. Meta-analisis ini
menggunakan ukuran efek statistik bebas skala, yaitu "bias
corrected standardized mean difference" (Hedges’ g), untuk
setiap estimasi yang dilaporkan dalam studi.
13. • Model Meta-analitik: Ada beragam model yang tersedia, yang
masing-masing membuat asumsi yang berbeda, termasuk
pendekatan "fixed-effect" dan "random-effect". Dalam studi ini,
pendekatan efek acak dipilih sebagai pendekatan yang disukai
karena tingkat heterogenitas yang tinggi di antara studi primer,
yang menyulitkan untuk mengasumsikan adanya satu efek
nyata yang umum.
14. • Pengujian : Untuk mengecek robustness dari temuan, studi ini
juga melakukan berbagai model estimasi, termasuk OLS
(Ordinary Least Squares) sederhana dan model efek tetap
(WLS - Weighted Least Squares), serta memperhitungkan
potensi bias seleksi publikasi.
• Melalui metode meta-analisis ini, penelitian bertujuan untuk
memberikan bukti empiris yang komprehensif tentang
efektivitas pendidikan keuangan di sekolah, dengan
mempertimbangkan heterogenitas dalam desain studi,
karakteristik target, dan elemen desain program pendidikan
16. • Hedges g: Ukuran efek standar yang digunakan dalam meta-analisis untuk mengukur besarnya efek
pendidikan keuangan, dengan rata-rata sebesar 0.162.
• SE (Standard Error): Rata-rata kesalahan standar dari estimasi ukuran efek, dengan rata-rata sebesar
0.065.
• SE² (Standard Error Squared): Rata-rata kuadrat dari kesalahan standar, digunakan dalam perhitungan
statistik lebih lanjut, dengan rata-rata sebesar 0.008.
• RCT (Randomized Controlled Trials): Proporsi studi yang menggunakan RCT, dengan rata-rata sebesar
0.763, menunjukkan bahwa sebagian besar studi dalam analisis adalah RCT.
• High income economy: Proporsi studi yang dilakukan di ekonomi berpenghasilan tinggi, dengan rata-
rata sebesar 0.519.
• Delay (in weeks): Waktu rata-rata dalam minggu antara intervensi pendidikan keuangan dan pengukuran
hasilnya, dengan rata-rata 17.17 minggu.
• Intensity (in hours): Durasi rata-rata intervensi pendidikan keuangan dalam jam, dengan rata-rata 19.90
jam.
• Elementary school, Middle school, High school: Proporsi studi yang dilakukan di tingkat pendidikan
yang berbeda, dengan elementary school (sekolah dasar) di 0.239, middle school (sekolah menengah
pertama) di 0.490, dan high school (sekolah menengah atas) di 0.271.
• Class size (no. of students): Ukuran rata-rata kelas, dalam hal jumlah siswa, dengan rata-rata 25.808
17. • Dari meta-analisis ini, ditemukan bahwa efek pendidikan pada
pengetahuan lebih besar daripada pada perilaku, yang sesuai
dengan literatur sebelumnya dan intuitif. Berdasarkan 70
estimasi ukuran efek dari 31 studi, efek rata-rata pada
pengetahuan keuangan adalah sekitar 0.33 satuan deviasi
standar (SD), sementara efek rata-rata pada perilaku adalah
sekitar 0.07 SD dari 107 estimasi ukuran efek dari 22 studi.
18. • Pada perilaku keuangan, efek rata-rata tercatat sebesar
0.07 SD, dari 107 estimasi ukuran efek yang berasal
dari 22 studi.
• Analisis berdasarkan kelompok umur menunjukkan
bahwa efek pendidikan keuangan terbesar terjadi di
sekolah dasar untuk pengetahuan keuangan (0.57 SD),
dibandingkan dengan sekolah menengah (0.16 SD) dan
sekolah menengah atas (0.37 SD), dengan perbedaan
antara sekolah dasar dan sekolah menengah signifikan
secara statistik
• Efek rata-rata pada pengetahuan keuangan lebih dari
dua kali lipat dibandingkan dengan hasil dari meta-
analisis sebelumnya pada orang dewasa, menunjukkan
bahwa pendidikan keuangan di sekolah berhasil
19. kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendidikan keuangan
yang diterapkan di sekolah memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan siswa.
Efeknya terutama kuat dalam meningkatkan pengetahuan keuangan,
dengan intervensi pada tingkat sekolah dasar yang menunjukkan
peningkatan terbesar.
Walaupun efek pada perilaku keuangan lebih rendah dibandingkan
dengan pengetahuan, pendidikan keuangan tetap memberikan kontribusi
penting dalam membentuk perilaku keuangan yang lebih baik.
Ini menandakan bahwa pendidikan keuangan berpotensi sebagai alat
yang efektif untuk mempersiapkan generasi muda dalam mengelola
keuangan mereka di masa depan, dengan implikasi yang melampaui
pengetahuan keuangan, potensial mempengaruhi kesejahteraan ekonomi
jangka panjang dan pengambilan keputusan keuangan yang bertanggung
jawab.
21. Latar belakang
• Latar belakang penelitian ini adalah pertumbuhan pesat dalam
penawaran perkuliahan ekonomi tingkat sarjana secara online yang
telah menarik perhatian peneliti terkait kinerja siswa antara
pengajaran online dan tatap muka.
• Masalah dalam penelitian ini meliputi kesulitan untuk secara jelas
menjawab pertanyaan apakah siswa dalam perkuliahan ekonomi tingkat
sarjana secara online berkinerja sama baiknya dengan siswa dalam
perkuliahan tatap muka, mempertimbangkan bahwa perkuliahan ekonomi
sering dianggap sebagai mata kuliah yang sulit.
• Studi ini menggunakan meta-analisis untuk menggabungkan dan
mengintegrasikan hasil dari berbagai studi empiris yang
membandingkan kinerja siswa dalam pengaturan pengajaran online dan
tatap muka, dengan tujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan
signifikan dalam kinerja siswa antara dua metode pengajaran
22.
23. • Setelah menggunakan kriteria seleksi, jumlah artikel yang
terpilih untuk dilakukan meta-analisis adalah 9 artikel.
• Proses seleksi tersebut dimulai dengan temuan awal sebanyak
79 artikel, yang kemudian dipersempit menjadi 37 artikel
berdasarkan kriteria tertentu.
• Selanjutnya, berdasarkan kriteria independensi database dan
lain-lain, jumlah tersebut dipersempit lagi menjadi 12 artikel.
Akhirnya, setelah mengeliminasi studi-studi yang berdasarkan
pada dataset yang sama dan oleh penulis yang sama, 9 studi
memenuhi semua kriteria seleksi dan digunakan dalam meta-
analisis
24. Metode
Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah meta-analisis. Dalam konteks ini, meta-analisis
digunakan untuk membandingkan kinerja siswa dalam
pengajaran ekonomi tingkat sarjana secara online dan
tatap muka.
25. Langkah-langkah yang diambil
dalam meta-analisis ini
termasuk:
• Pencarian Ekstensif Database: Dilakukan pencarian ekstensif pada database
untuk artikel yang berkaitan dengan perbandingan kinerja siswa secara online
dan tatap muka dalam pendidikan ekonomi tingkat sarjana, menghasilkan 79
studi.
• Evaluasi Studi: Sebuah panel yang terdiri dari tiga hakim mengevaluasi studi
potensial berdasarkan desain eksperimental, tujuan, populasi, dan statistik.
Empat puluh dua studi tidak memenuhi satu atau lebih kriteria ini.
• Kriteria Kuantitatif: Hanya studi dengan ukuran kuantitatif untuk kinerja siswa
secara keseluruhan yang dimasukkan, seperti skor ujian akhir, nilai akhir, atau
skor Test of Understanding in College Economics (TUCE) pada akhir kursus.
26. • Penghindaran Penggabungan Studi yang Tidak Independen: Upaya
dilakukan untuk menghindari penggabungan atau agregasi studi dengan teknik
pengukuran, variabel, dan partisipan yang sangat berbeda. Studi yang berbasis
pada dataset yang sama dan oleh penulis yang sama dieliminasi untuk menjaga
independensi sampel dan statistik.
• Analisis Statistik: Untuk analisis, statistik yang digunakan adalah "effect size"
yang menggambarkan kekuatan hubungan antara dua variabel. Dalam meta-
analisis ini, "effect size" dioperasionalisasikan dan dilaporkan menggunakan
sejumlah statistik seperti korelasi r, d, dan skor z. Statistik "d" didefinisikan
sebagai "perbedaan rata-rata standar" yang mengekspresikan jarak antara dua
rata-rata grup dalam hal deviasi standar bersama mereka. Hasil dari setiap studi
dapat dikonversi menjadi "r" untuk mengukur kekuatan asosiasi antara dua
variabel yang diskalakan interval atau rasio.
27. •Proses ini memastikan bahwa
analisis meta-analisis menghasilkan
sintesis yang komprehensif dan
reliabel dari penelitian yang ada
mengenai kinerja siswa dalam
pengajaran ekonomi tingkat sarjana
secara online dan tatap muka,
memungkinkan penarikan
kesimpulan yang lebih kuat dari yang
dapat disediakan oleh studi individu
29. Artikel yang Dianalisis: Tabel menunjukkan 9 studi yang telah dipilih
berdasarkan kriteria meta-analisis untuk mengevaluasi perbedaan dalam
kinerja siswa antara perkuliahan ekonomi tingkat sarjana yang diadakan
secara online dan tatap muka.
Ukuran Sampel (N): Kolom pertama menunjukkan jumlah subjek yang terlibat
dalam setiap studi.
Pearson’s r: Kolom kedua menunjukkan nilai korelasi Pearson yang mengukur
kekuatan dan arah hubungan antara jenis pengajaran dan kinerja siswa.
Fisher’s z: Nilai Fisher's z adalah transformasi dari nilai Pearson's r
untuk memudahkan penghitungan statistik pada data yang terdistribusi
normal.
30. • Z score: Kolom terakhir menunjukkan skor z, yang dihitung dari nilai
Fisher’s z, untuk setiap studi. Skor z mengukur jumlah deviasi standar
suatu pengamatan berada dari mean.
• Total/means: Jumlah total peserta yang digabungkan dari semua studi
adalah 3,681. Nilai rata-rata rr dari korelasi adalah -0.01 dan nilai rata-rata
zz adalah -0.052542, yang menunjukkan kecenderungan kecil tetapi
negatif antara kelas online dan kinerja siswa.
• Kesimpulan Statistik: Skor z keseluruhan zrzr adalah -0.052542, dan
interval kepercayaan 95% untuk skor z ini tidak termasuk nol (nilai z dari -
1.96 hingga +1.96 untuk n = 3,654). Ini menunjukkan bahwa perbedaan
dalam kinerja siswa antara jenis pengajaran online dan tatap muka secara
statistik signifikan dan bahwa hipotesis nol yang menyatakan tidak ada
perbedaan dapat ditolak.
31. Hasil penelitian yang dijelaskan dalam tabel menunjukkan bahwa secara keseluruhan,
terdapat kecenderungan negatif dalam kinerja siswa yang mengikuti perkuliahan ekonomi
tingkat sarjana secara online dibandingkan dengan yang mengikuti secara tatap muka.
Meta-analisis dari sembilan studi yang berbeda, melibatkan total 3,681 siswa,
menunjukkan nilai rata-rata korelasi Pearson rr yang hampir nol dan nilai rata-rata Fisher’s
z yang negatif (zr=−0.052542zr=−0.052542), yang berarti bahwa secara statistik ada
perbedaan signifikan antara kinerja siswa dalam kedua metode pengajaran tersebut.
Nilai ini di luar interval kepercayaan 95%, menunjukkan cukup bukti untuk menolak
hipotesis nol bahwa tidak ada perbedaan antara pengajaran online dan tatap muka. Hasil
ini mengimplikasikan bahwa, walaupun perbedaannya kecil, perkuliahan tatap muka
mungkin lebih menguntungkan bagi kinerja siswa dalam kursus ekonomi tingkat sarjana
dibandingkan dengan pengajaran online.