Diantara wujud rahmat Allah atas hamba2nya adalah diputusnya sebagian hal yg sangat mereka cintai di dunia.
Tujuannya agar mereka tidak menggantungkan harapan sedikitpun kepada dunia hingga merasa tenang dengannya.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Kaâab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: âApakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?â, âPernahâ jawab Umar. Ubai bertanya kembali:âBagaimana ketika anda melewatinya?â Umar menjawab: âSaya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duriâ. Ubai akhirnya mengatakan: âItulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.â
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Diantara wujud rahmat Allah atas hamba2nya adalah diputusnya sebagian hal yg sangat mereka cintai di dunia.
Tujuannya agar mereka tidak menggantungkan harapan sedikitpun kepada dunia hingga merasa tenang dengannya.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Kaâab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: âApakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?â, âPernahâ jawab Umar. Ubai bertanya kembali:âBagaimana ketika anda melewatinya?â Umar menjawab: âSaya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duriâ. Ubai akhirnya mengatakan: âItulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.â
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaErwin Wahyu
Â
Materi ini saya persembahkan untuk para sahabat yang telah berhijrah dan sedang meniti jalan ketaatan di jalan Allah SWT.
Download file benttuk PPT & DOC di https://goo.gl/X6t1Vi
Semoga bermanfaat...
Surga sebagai bentuk harapan bagi manusia agar senantiasa komitmen dengan ajaran Islam, termasuk dalam kategori raja' (harapan) yang menjadi salah satu dari 3 unsur utama spiritual Islam selain cinta Allah dan takut terhadap azab-Nya.
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
Menjadi seorang pengemban dakwah adalah satu pekerjaan dan kewajiban mulia jika dituntasakan. Tugas ini hanya mampu dipikul orang pilihan dan yang terbaik dari orang-orang diantaranya. Jika menjadi pengemban dakwah itu mulia, bagaiman dengan pembina dakwah? Tentu akan lebih memuliakan dirinya, karena ia akan menjadi tempat peraduan dan tempat peristirahatan untuk menyemangati kembali serta menciptakan pengemban dakwah yang tangguh.
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaErwin Wahyu
Â
Materi ini saya persembahkan untuk para sahabat yang telah berhijrah dan sedang meniti jalan ketaatan di jalan Allah SWT.
Download file benttuk PPT & DOC di https://goo.gl/X6t1Vi
Semoga bermanfaat...
Surga sebagai bentuk harapan bagi manusia agar senantiasa komitmen dengan ajaran Islam, termasuk dalam kategori raja' (harapan) yang menjadi salah satu dari 3 unsur utama spiritual Islam selain cinta Allah dan takut terhadap azab-Nya.
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
Menjadi seorang pengemban dakwah adalah satu pekerjaan dan kewajiban mulia jika dituntasakan. Tugas ini hanya mampu dipikul orang pilihan dan yang terbaik dari orang-orang diantaranya. Jika menjadi pengemban dakwah itu mulia, bagaiman dengan pembina dakwah? Tentu akan lebih memuliakan dirinya, karena ia akan menjadi tempat peraduan dan tempat peristirahatan untuk menyemangati kembali serta menciptakan pengemban dakwah yang tangguh.
Berdakwah sesungguhnya adalah bisnis yang kita lakukan dengan Alloh, karena Alloh akan memberi balasan berupa syurga kepada orang-orang yang menyeru kepada Islam
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. âBarangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan
Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang
menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
bahagianpun di akhirat.â (Asy-Syuuraa 42 : 20)
2. Ahkirat
1. Amal saleh yg masih
berbekas sesudah mati
2. Ilmu yg bermanfaat
3. Anak yang saleh
3. âJika mati seorang anak Adam maka putuslah segala amalnya, kecuali tiga
perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang
mendoakannyaâ. (HR Muslim)
Rasulullah bersabda, âSesungguhnya pahala orang Mukmin yang menyusul
amalnya setelah dia meninggal dunia adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan,
anak-anak saleh yang dia tinggalkan, atau mushaf (Al-Quran) yang dia wariskan,
atau masjid yang dia bangun, atau rumah yang dia bangun untuk para ibnu sabil,
atau selokan yang dia alirkan untuk kepentingan umum, atau sedekah yang dia
keluarkan dari hartanya pada waktu sehat dalam hidupnya, akan menyusul
amalnya sesudah matinyaâ. (HR Ibnu Majah)
4. Rasulullah SAW bersabda, âSenyum kalian bagi saudaranya adalah
sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk
saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang
yang tersesat juga sedekah.â (HR Tirmizi dan Abu Dzar).
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu âalaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda:
"Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang
kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil
adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah
sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada
waktu Dhuha"
5. Shadaqah jariyah
⢠Shadaqah jariyah adalah suatu ketaatan yg dilakukan oleh
seseorang untuk mengharapkan ridha Allah Subhaanahu Wa
Taâala, agar orang-orang umum bisa memanfaatkan harta yg
disedakahkannya tersebut sehingga pahalanya mengalir baginya
sepanjang barang tersebut masih ada.
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âApabila
manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali
dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau
anak shaleh yang mendoâakannya.â (HR. Muslim).
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam juga bersabda,
âBarangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah
Allah, niscaya Allah membangunkan untuknya sebuah rumah di
dalam surga.â (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Ilmu yang Bermanfaat
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âBarangsiapa
mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang
mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang
mengamalkannya sedikitpun.â (HR. Ibnu Majah).
Sama saja apakah dia mengajarkan ilmu tersebut kepada seseorang atau
berupa buku yang orang-orang mempelajarinya setelah kematiannya.
⢠Dari âAisyahâradhiyallahu âanhaâdia berkata, bahwa Rasulullah
Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âOrang yang mengajarkan
kebaikan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan-ikan
yang ada di dalam lautan.â (HR. Al Bazzar).
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âBarangsiapa yang
menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala
sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak
mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa
menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa
orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa
mereka sedikitpun.â (HR. Muslim).
7. Anak shaleh yg mendoâakan orang
tuanya
⢠Anak termasuk usaha orang tua, sehingga
amalan-amalan shaleh yang diamalkan si anak,
juga akan menjadikan orang tua mendapatkan
pahala amalan tersebut, tanpa mengurangi
pahala anak tersebut sedikit pun.
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda,
âSesungguhnya sebaik-baik yang kamu makan
adalah yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu,
dan sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk
usaha kamu.â (HR. At-Tirmidzi, An-Nasaâi dan
Ibnu Majah).
8. Apabila manusia, hewan atau burung memakan
tanaman milik orang yg telah meninggal
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âTidaklah seorang
Muslim menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan dari tanaman
tersebut merupakan sedekahnya (orang yang menanam). Dan apa yang
dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Dan apa yang
dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan
sedekahnya. Dan apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman
tersebut merupakan sedekahnya. Dan tidaklah dikurangi atau diambil
oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya.â
(HR. Muslim).
⢠Imam Nawawiârahimahullahâberkata mengomentari hadits di atas,
âHadits ini menunjukkan keutamaan menanam dan mengelola tanah,
dan bahwa pahala orang yang menanam tanaman itu mengalir terus
selagi yang ditanam atau yang berasal darinya itu masih ada sampai hari
kiamat.â
⢠Hal ini berbeda dengan sedekah jari-yah, karena tanaman itu tidak
dimaksudkan (diniatkan) sebagai sedekah jariyah, akan tetapi hasil yang
dimakan dari tanaman ter-sebut menjadi sedekah jariyah tanpa ke-inginan
dari pemiliknya atau ahli warisnya.
9. Bersiaga di jalan Allah
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam
bersabda, âBersiaga di jalan Allah (menjaga
jika musuh menyerang) sehari semalam lebih
baik dari pada puasa dan mendirikan shalat
satu bulan, dan apabila (orang yang bersiaga
tersebut) meninggal dunia maka amalan yang
sedang dia kerjakan tersebut (pahalanya
terus) mengalir kepadanya, rezekinya terus
disampaikan kepadanya dan dia terjaga dari
ujian (kubur).â (HR. Muslim).
10. Menggali kubur untuk mengubur
seorang Muslim
⢠Dari Abu Rafiâ Radhiyallahu âAnhu, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âBarang
siapa yang memandikan jenazah dan ia menyembunyikan
cacat jenazah tersebut, niscaya dosanya diampuni
sebanyak 40 dosa. Dan barangsiapa yang mengafani
jenazah, niscaya Allah akan memakaikan kepadanya kain
sutera yang halus dan tebal dari surga. Dan barang siapa
yang menggali kuburan untuk jenazah dan dia
memasukkannya ke dalam kuburan tersebut, maka dia
akan diberi pahala seperti pahala membuatkan rumah,
yang jenazah itu dia tempatkan (di dalamnya) sampai hari
kiamat.â (HR. Al Baihaqi dan Al Hakim. Al Hakim berkata,
âHadits ini sesuai syarat Imam Muslimâ, dan Imam Adz-
Dzahabi menyetujuinya
11. AMALAN YG BERASAL DR USAHA2
ORANG LAIN
⢠1. Doâa untuk mayat
Orang yang telah meninggal akan mendapatkan
manfaat dari doâa orang lain pada beberapa
tempat/waktu yaitu:
⢠a. Doâa ketika akan meninggal atau setelah meninggal
Dari Ummu Salamah, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, Jika
kalian mengunjungi orang yang sakit atau orang yang
telah meninggal maka ucapkanlah kebaikan,
sesungguhnya para malaikat mengaminkan apa-apa
yang kalian ucapkan.â (HR. Muslim).
12. AMALAN YG BERASAL DR USAHA2
ORANG LAIN
⢠b. Doâa untuk mayat dalam shalat jenazah
Dari Abu Umamah Radhiyallahu âAnhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu
âAlaihi Wa Sallam bersabda, âJika kalian menyalatkan jenazah, maka
murnikanlah doâa untuknya.â (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
⢠Dari Auf bin Malik Radhiyallahu âAnhuma, dia berkata, Rasulullah
Shallallahu âAlaihi Wa Sallam menyalatkan satu jenazah, lalu saya
hafalkan doâanya. Beliau berdoâa,
⢠âYa Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, jauhkanlah dia (dari musibah),
maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya,
mandikanlah dia dengan air, dengan es dan embun, bersihkanlah ia dari
kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian yang putih dibersihkan dari
kotoran. Berilah ia ganti kampung yang lebih baik dari kampungnya (di
dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang
lebih baik dari istrinya (di dunia). Masukkanlah ia ke dalam surga,
lindungilah ia dari adzab kubur dan adzab neraka.â Lalu Auf bin Malik
berkata, âSampai-sampai aku membayangkan sekiranya akulah mayat
itu.â (HR. Muslim).
13. AMALAN YG BERASAL DR USAHA2 ORANG LAIN
⢠c. Memohonkan ampun untuk mayat
Dari âUtsman bin âAffan Radhiyallahu âAnhu, dia berkata, âKebiasaan Rasulullah
Shallallahu âAlaihi Wa Sallam apabila selesai menguburkan mayat, beliau berdiri lalu
bersabda, âMohonkanlah ampunan untuk saudaramu dan mintalah keteguhan,
sesungguhnya sekarang dia sedang ditanya.â (HR. Abu Dawud dan Hakim).
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam juga bersabda, âSesungguhnya Allah sungguh
akan mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Hamba tadi berkata,
âYa Rabb, bagaimana bisa saya mendapatkan derajat ini?â Allah menjawab, âKarena
istighfar anakmu untukmu.â (HR, Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).
⢠Nabi Shallallahu âAlaihi Wa Sallam menyebut anak, karena anak yang biasanya
beristighfar untuk orang tuanya. Penyebutan anak di sini sebagai keumuman, bukan
sebagai pembatasan manfaat hanya dari anak. Maka seorang Muslim mana saja
meminta ampun untuk saudaranya Muslim yang lain, niscaya hal itu bermanfaat
baginya.
⢠d. Doâa untuk yang telah meninggal ketika kuburannya diziarahi
Dari Buraidah, dia berkata, âRasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam mengajari para
sahabat jika ziarah kubur, agar hendaklah mereka mengatakan:
⢠âSemoga keselamatan bagi kalian wahai penghuni kubur dari golongan muâmin dan
muslim. Kami insya Allah pasti akan menyusul kalian. Kalian bagi kami adalah
pendahulu dan kami bagi kalian adalah pengikut. Aku memohonkan bagi diri kami
dan kalian keselamatan.â (HR. Muslim).
14. AMALAN YG BERASAL DR USAHA2
ORANG LAIN
⢠Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âDoâa seorang
Muslim untuk saudaranya (sesama Muslim) yang tidak ada di
hadapannya merupakan (doâa) mustajabah (dikabulkan). Di dekat
kepala orang yang berdoâa tersebut ada malaikat yang ditugaskan,
setiap dia berdoâa kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut
berkata, âAmin dan semoga kamu mendapatkan hal yang sama.â
(HR. Muslim).
Doâa tersebut berlaku bagi orang yang masih hidup dan juga bagi
yang telah meninggal dunia.
⢠2. Banyaknya Orang yang Menyalatkan Jenazah
Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âTidak ada satu
jenazah pun yang dishalatkan oleh sekelompok Muslim yang
mencapai seratusâsemuanya meminta buat si mayatâkecuali
permintaan mereka buat si mayat itu diterima.â (HR. Muslim).
15. AMALAN YG BERASAL DR USAHA2
ORANG LAIN
⢠Boleh jadi sang mayit juga diampuni dosanya jika dishalatkan oleh
kurang dari seratus orang asalkan orang-orang yang menyalatkan
itu termasuk orang-orang yang bertauhid. Rasulullah Shallallahu
âAlaihi Wa Sallam bersabda, âTidak ada seorang Muslim pun yang
wafat, lalu jenazahnya dishalatkan oleh 40 orang yang tidak
menyekutukan Allah dengan apa pun, kecuali Allah menereima
permintaan mereka buat mayat itu.â
⢠3. Pujian Kebaikan Buat Orang yang Telah Meninggal
Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wa Sallam bersabda, âBarang siapa
yang kalian puji dengan kebaikan maka pasti baginya surga, dan
barang siapa yang kalian sebut-sebut kejelekannya maka pasti
baginya neraka.â (HR. Bukhari dan Muslim).
Wallahu Aâlam (Al Fikrah)
16. Allah mengampuni dosa manusia
Doâa yang selalu terucap dari lisan kita setiap kali memohon pada Allah
adalah doâa mohon ampunan. Hal ini menandakan bahwa sepanjang
hidupnya manusia tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan. Namun Allah
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
17. 1. Istighfar
⢠Istighfar bisa dianalogikan sebagai penghapus atau tipe-x
yang biasa digunakan saat kita menulis. Kalau kita salah
tulis pakai penghapus atau tipe-x agar tulisan bersih dan
rapi bebas dari coretan.
⢠Demikian juga dengan istighfar, bisa digunakan untuk
mengoreksi kekhilafan-kekhilafan kecil selama kita
beraktifitas. Gunakanlah alat ini setiap hari, setiap waktu
sepanjang hayat.
⢠Insya Allah gubahan yang kita hasilkan selama hidup akan
bersih dan rapi bebas dari kesalahan dan coretan. Dalam
setiap aktifitas senantiasa sisipkan istigfar, mohon
ampunan pada Allah, karena tak satupu dari kita yang luput
dari khilaf dan dosa.
18. 2. Bersusah payah dalam mencari
rizki yang halal
⢠Dosa tidak saja terhapuskan melalui pahala
ibadah-ibadah ritual. Adakalanya Allah
menghapus dosa kita atas usaha dan jerih
payah kita dalam mencari rizki yang halal.
⢠Setiap keletihan, kelelahan, dan setiap butir
keringat yang dicucurkan akan dihitung
sebagai penebus dosa. Jadi jangan pernah
menyerah dan putus asa.
19. 3. Mengikhlaskan bila terzalimi
⢠Ikhlas adalah sifat terpuji dan mulia.
Mengikhlaskan bila terzalimi dan tidak
mengungkit-ungkit kesalahan orang lain adalah
sifat orang-orang yang berjiwa besar.
⢠Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang
mengikhlaskan bila ia terzalimi dan hanya
menyerahkan segala urusannya hanya pada Allah.
⢠Allah Maha Pengampun dan sungguh luas
ampunanNya. Sepatutnya pulalah kalau manusia
mempunyai sifat pemaaf. Maka maafkanlahâŚ.dan
dapatkan ampunan dari Allah.
20. 4. Bersusah payah dalam mencari ilmu
⢠Allah memuliakan orang yang beriman dan
berilmu beberapa derajat. Begitu utama
kedudukan ilmu sehingga Allah memberi ganjaran
penghapusan dosa bagi para pencari ilmu.
21. 5. Sakit dan kemudian bersabar
menjalaninya.
⢠Sabar adalah kekuatan. Saat sakit mendera raga,
hati dan jiwa yang sabar menghadapinya akan
dihapuskan dosanya oleh Allah.
⢠Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berkata; âKetika
Ku timpakan musibah pada seorang hamba, lalu
ia bersabar, sungguh Aku malu menghitung
dosanya pada Hari Kiamatâ.
22. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran
itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian. ( al
Israaâ 82 )
23. Beban terbesar dan terberat dalam diri dan hidup setiap kita,
adalah kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosanya
menggunung
24. Dosa Dosa Kita
⢠âDan (bukankah) telah Kami lepaskan darimu (beban)
dosamu, yang memberatkan (membebani) punggungmuâ
(QS. Al-Insyiraah: 2-3).
⢠Oleh karena itu, salah satu kebutuhan asasi kita sebagai
orang beriman, sebenarnya adalah bagaimana bisa
terbebaskan dan terlepaskan dari beban-beban terbesar
dan terberat itu.
⢠Dimana hal itu tiada lain hanyalah dengan terhapuskannya
kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosa kita. Sedangkan
sarana utama penghapus itu adalah amal saleh. Rasulullah
shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang artinya): ââŚdan
ikutilah perbuatan buruk itu dengan amal kebaikan yang
akan menghapuskannyaâŚâ
25. Amal Saleh penghapus dosa
⢠Maka pada prinsipnya, setiap amal saleh
sebenarnya berpotensi untuk menjadi faktor
dan sarana penghapus serta penebus dosa!
Namun ternyata, disaat yang sama, terdapat
beberapa bentuk dan jenis amal tertentu
yang lebih istimewa sebagai wasilah utama
pelebur dosa
⢠Dua puluh Amal saleh penhapus dosa
26. 1. Tobat
⢠Tobat dengan taubatan nashuha dan banyak-banyak beristighfar. Ini
merupakan amal yang menjadi sarana paling utama bagi penghapusan
dosa. Oleh karena itu perintah, seruan dan anjuran untuk bertobat dan
beristighfar ini, tersebar di banyak ayat Al-Qurâan dan hadits Nabi
shallallahu âalaihi wasallam. Allah Taâala berfirman (yang artinya): âDan
bertobatlah kalian semuanya kepada Allah, wahai orang-orang yang
beriman, agar kalian beruntung dan berjayaâ (QS. An-Nuur: 31).
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang artinya): âSungguh
aku beristighfar dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh
puluh kaliâ (HR. Al-Bukhari).Dalam riwayat lain: âWahai umat manusia,
bertobatlah kepada Allah. Sungguh aku bertobat kepada Allah dalam
sehari seratus kaliâ (HR. Muslim).
⢠Sementara itu Allah menjamin dan menjanjikan untuk menerima tobat
setiap orang yang bertobat dengan sebenar-benarnya. Rasulullah
shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang artinya): âBarangsiapa yang
bertobat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah akan
menerima tobatnyaâ (HR. Muslim).
27. 2. Wudhu
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang artinya):
âBarangsiapa berwudhu dengan cara yang sempurna, maka dosa-dosanya
akan keluar dari tubuhnya, sampai (ada yang) keluar dari
kuku-kukunyaâ (HR. Muslim).
⢠âApabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu lalu
membasuh wajahnya, maka langsung gugurlah dari wajahnya setiap
dosa akibat pandangan matanya, bersama air atau bersama tetes
terakhir dari air (bekas basuhan wajah). Dan ketika ia membasuh
kedua tangannya, maka langsung gugurlah dari kedua tangannya
setiap dosa yang telah diperbuat kedua tangan itu, bersama air atau
bersama tetesan terakhir air (bekas basuhan tangan), sampai ia
bersih dari dosa-dosa. Dan saat ia membasuh kedua kakinya, maka
akan gugurlah setiap dosa akibat langkah kedua kakinya, bersama
air atau bersama tetes terakhir dari air (bekas basuhan kaki)â (HR.
Muslim dari Abu Hurairah).
28. 3. Shalat
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang
artinya): âBagaimana menurut kalian, sendainya ada
sebuah sungai (dengan airnya yang sangat jernih) di
depan pintu rumah seseorang dari kalian. Dimana ia
selalu mandi di sungai itu 5 kali setiap harinya, apakah
mungkin masih akan tersisa kotoran di tubuhnya
meskipun hanya sedikit? Mereka (para sahabat) pun
menjawab: Tentu saja tidak akan tersisa sedikitpun
kotoran di tubuhnya! Beliaupun lalu bersabda: âNah,
begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya
Allah akan menghapus dosa-dosaâ (HR. Muttafaq
âalaih).
29. 4. Langkah kaki menuju masjid
⢠Melangkah kaki berjalan ke Masjid
untuk shlat jamaah akan
menghapuskan dosa
30. ⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang
artinya): âMaukan kalian aku beritahu tentang amal yang
dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan
meninggikan derajat? Mereka (para sahabat) menjawab
spontan: Tentu saja mau ya Rasulallah. Beliau kemudian
melanjutkan sabdanya: âYaitu menyempurnakan wudhu
meskipun dalam kondisi berat, banyaknya langkah
menuju masjid, dan semangat menunggu dari satu shalat
ke shalat berikutnya. Itulah ribath (berjaga-jaga di pos
jihad) yang sebenarnya! Itulah ribath yang sebenarnyaâ
(HR. Muttafaq âalaih).
31. 6. Puasa.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda
(yang artinya): âBarangsiapa berpuasa Ramadhan
atas dasar keimanan dan pengharapan akan
pahala, maka akan diampunkan dosa-dosanya
yang telah laluâ (HR. Muttafaq âalaih).
Sebagaimana hadits-hadits lain juga menegaskan
bahwa, puasa sunnah hari Arafah dan puasa
âAsyuraâ memiliki fadhilah istimewa sebagai
penghapus dosa-dosa yang telah lalu dan yang
akan datang.
32. 7. Qiyam Ramadhan (Shalat sunnah
tarawih).
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âBarangsiapa
melakukan shalat qiyam Ramadhan
(tarawih)atas dasar keimanan dan
pengharapan akan pahala, maka akan
dihapuskan dosa-dosanya yang telah laluâ
(HR. Muttafaq âalaih).
33. ⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âBarangsiapa
melakukan qiyamullail (tarawih) pada
malam lailatul qadar, atas dasar keimanan
dan pengharapan akan pahala, maka akan
dihapuskan dosa-dosanya yang telah laluâ
(QS. Muttafaq âalaih).
34. 9. Umrah.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âUmrah satu
ke umrah yang lainnya menjadi
penebus dosa-dosa antara keduanya.
Adapun haji yang mabrur, maka tiada
balasan (yang pantas) atasnya kecuali
Surgaâ (HR. Muslim).
35. 10. Haji.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âBarangsiapa
berhaji ke Baitullah ini, lalu tidak
melanggar larangan (haji) dan tidak
berbuat dosa maksiat, maka ia akan
kembali bersih dari dosa, seperti saat
baru dilahirkan oleh ibunyaâ (HR.
Muttafaq âalaih).
36. 11. Sedekah.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âSedekah itu
akan memadamkan (menghapuskan)
dosa, sebagaimana air memadamkan
apiâ (HR. At. Tirmidzi).
37. 12. Dzikrullah (dzikir kepada
Allah) Taâala.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang artinya):
âMaukah kalian Aku beritahu tentang amal yang paling baik
untuk kalian, yang paling suci bagi Raja (Tuhan) kalian, yang
paling utama untuk meninggikan derajat kalian, dan yang lebih
baik bagi kalian daripada berinfak emas dan perak, bahkan yang
lebih baik bagi kalian daripada bertemu musuh (dalam perang
jihad) sampai kalian berhasil membunuh mereka atau mereka
yang justru membunuh kalian? Mereka (para sahabat)
menjawab: Tentu saja kami mau tahu ya Rasulallah! Dan
Beliaupun lalu bersabda: â(Amal itu adalah) dzikrullah (berdzikir
kepada Allah) Taâalaâ (HR. At. Tirmidzi)
⢠âBarangsiapa berucap dzikir âSubhanallahi, wa bihamdihiâ
(Maha Suci Allah, Dan Maha Terpujilah Diaâ, dalam sehari
seratus kali, maka akan dihapuskan dosa-dosanya, meskipun
sebanyak buih lautanâ (HR. Muttafaq âalaih).
38. 13. Bersabar terhadap
musibah.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âTiada satu
musibahpun yang menimpa seorang
muslim, baik berupa kepenatan, kepedihan,
kegundahan, kesedihan, gangguan,
maupun kesusahan, termasuk duri yang
mengenainya, melainkan dengan semuanya
itu Allah akan menghapuskan dosa-dosanyaâ
(HR. Al-Bukhari).
39. 14. Berucap syahadat dan dzikir
seusai mendengar kumandang
adzan.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda (yang
artinya): âBarangsiapa yang ketika (seusai) mendengar
muadzin, mengucapkan: âAsyhadu allaa ilaaha illallahu
wahdahu laa syariika lah, wa anna Muhammadan âabduhu
wa rasuluh. Radhiitu billahi rabbaa, wa bi-Muhammadin
rasuulaa, wa bil-Islami diinaaâ (Aku bersaksi bahwa, tiada
tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah, satu-satu-Nya,
tiada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa, Muhammad adalah
hamba Allah dan rasul-Nya. Aku ridha Allah sebagai tuhan,
Muhammad sebagai rasul, dan Islam sebagai agama).
(Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut), maka akan
diampunkan dosa-dosanyaâ (HR. Muslim).
40. 15. Shalat dua rakaat setelah terpeleset
dlm sebuah dosa (shalat tobat).
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âTidak ada seorang
hambapun yang melakukan suatu dosa, lalu
bersuci (berwudhu) dengan sempurna, dan
shalat dua rakaat, kemudian beristighfar
memohon ampun kepada Allah, melainkan
akan diampunkanâ (HR. Abu Dawud).
41. 16. Dakwah di jalan Allah.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âBarangsiaapa
mengajak kepada suatu petunjuk
(kebaikan), maka ia akan mendapakan
pahala atas ajakannya itu, dan juga pahala
lain yang sama seperti pahala orang-orang
yang mengikuti petujuk kebaikan tersebut,
tanpa mengurangi sedikitpun dari paahala
merekaâ (HR. Muslim).
42. 17. Membezuk orang sakit.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda
(yang artinya): âTiada seorang muslimpun yang
membezuk sesama muslim yang sedang sakit pada
pagi hari, melainkan ada 70.000 malaikat yang
mendoakannya sampai petang. Dan jika
membezuknya pada sore hari, maka akan ada pula
70.000 malaikat yang memohonkan rahmat
untuknya sampai esok pagi. Dan ia akan
mendapatkan sebuah taman di Surga (karenanya)â
(HR. At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
43. 18. Bakti kepada kedua orang
tua.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âSungguh rugi!
Sungguh rugi! Sungguh rugi!â. Ditanyakan
kepada beliau: Siapakah dia ya Rasulallah?
Beliau menjawab: âSeseorang yang masih
mendapati ibu bapaknya dimasa tua, baik
kedua-duanya ataupun salah satunya, lalu
ia tidak masuk Surga (karenanya)â (HR.
Muslim).
44. 19. Menanggung dan
menyantuni anak yatim.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam
bersabda (yang artinya): âAku dan
penanggung/penyantun anak yatim, nanti
di Surga seperti ini. Beliau menunjuk
dengan dua jari mulia beliau, jari telunjuk
dan jari tengahâ (HR. Al-Bukhari).
45. 20. Shalat jenazah dan
menyertainya sampai pemakaman.
⢠Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam bersabda
(yang artinya): âBarangsiapa yang menghadiri
penyelenggaraan jenazah sampai dishalatkan, maka
ia akan memperoleh pahala satu qirath. Dan
barangsiapa yang menghadirinya sampai
dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala dua
qirath. Ditanyakan: Apa maksud dua qirath itu?
Beliau menjawab: âSeukuran dua gunung besarâ
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
46. âDan (bukankah) telah Kami lepaskan
darimu (beban) dosamu, yang
memberatkan (membebani)
punggungmuâ (QS. Al-Insyiraah: 2-3).