Panduan Penguatan Projek Profil Pancasila adalah sebuah panduan yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu dalam penguatan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan nasional. Tujuan dari Panduan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai Pancasila sehingga dapat membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai dan karakter yang kuat berdasarkan Pancasila. Panduan ini mencakup berbagai aktivitas dan materi pembelajaran yang berkaitan dengan Pancasila, seperti pelajaran sejarah, sosiologi, filsafat, dan lain-lain, untuk membentuk pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Tahapan Penyusunan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfKatadunia.ID
Demikianlah sedikit informasi dan pengetahun tentang tahapan proyek penguatan profil pelajar pancasila untuk para sahabat guru semua. Semoga tetap bersemangat dalam melahirkan dan mendidikan generasi terbaik bangsa. baca selengkapnya di https://guru.katadunia.id/6-tahapan-proyek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-terbaru/
Panduan Penguatan Projek Profil Pancasila adalah sebuah panduan yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu dalam penguatan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan nasional. Tujuan dari Panduan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai Pancasila sehingga dapat membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai dan karakter yang kuat berdasarkan Pancasila. Panduan ini mencakup berbagai aktivitas dan materi pembelajaran yang berkaitan dengan Pancasila, seperti pelajaran sejarah, sosiologi, filsafat, dan lain-lain, untuk membentuk pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Tahapan Penyusunan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfKatadunia.ID
Demikianlah sedikit informasi dan pengetahun tentang tahapan proyek penguatan profil pelajar pancasila untuk para sahabat guru semua. Semoga tetap bersemangat dalam melahirkan dan mendidikan generasi terbaik bangsa. baca selengkapnya di https://guru.katadunia.id/6-tahapan-proyek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-terbaru/
Similar to Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_PPT.pptx (20)
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
4. Gambaran Pelaksanaan P5PPRA
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan
memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar
8. Prinsip-prinsip P5PPRA
Holistik
Memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah.
Kontekstual
Upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman
nyata yang dihadapi dalam keseharian.
Berpusat Pada
Peserta Didik
Skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri
Eksploratif
Semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses
pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun
bebas
9. Prinsip-prinsip P5PPRA
Kebersamaan
seluruh kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif oleh
warga madrasah dengan gotong royong dan saling bekerjasama.
Keberagaman
seluruh kegiatan di madrasah dilaksanakan dengan tetap
menghargai perbedaan, kreatifitas, inovasi dan kearifan lokal
secara inklusif dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemandirian
Seluruh kegiatan di madrasah merupakan prakarsa dari,
oleh dan untuk warga madrasah.
Kebermanfaatan
seluruh kegiatan di madrasah harus berdampak positif
bagi peserta didik, madrasah dan masyarakat
Religiusitas
seluruh kegiatan di madrasah dilakukan dalam konteks
pengabdian kepada Allah Swt
11. Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
• Membangun budaya satuan pendidikan yang
mendukung penerapan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dan Profil Pelajar rahmatan Lil
Alamin.
13. Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
• .
• Memahami peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan
satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar rahmatan Lil Alamin.
15. Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan
.
Menyiapkan strategi pelaksanaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin di
Madrasah.
17. Alur Perencanaan Projek Profil
Membentuk Tim Fasilitator Projek Profil
1. Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek
profil
2. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek profil
sekolah dapat membentuk koordinator di level
3. Satuan Pendidikan bersama koordinator projek profil memetakan
pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan
dari masing masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek profil.
4. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim
fasilitator projek profil untuk merencanakan dan membuat modul
projek profil bagi setiap kelas atau fase.
18. Alur Perencanaan Projek Profil
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Projek Profil
Satuan pendidikan
• Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek profil
• Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek
profil:
• Mengomunikasikan projek penguatan profil pelajar kepada lingkungan satuan
pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra
• Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sesuai arahan
alokasi waktu projek profil yang sudah diatur oleh pemerintah
• Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses
berjalannya projek profil
• Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana
19. Alur Perencanaan Projek Profil
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Projek Profil
Koordinator Projek Profil
• Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau tenaga pendidik yang
memiliki pengalaman
• Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek profil di satuan
pendidikan.
• Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik agar
dapat menyelesaikan projek profil dengan sukses
• Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik yang tergabung di
dalam tim fasilitator projek profil.
• Memastikan alur projek profil memiliki aktivitas yang kaya dan beragam untuk
mengoptimalkan prinsip eksploratif.
• Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria kesuksesan
yang sudah ditetapkan.
20. Alur Perencanaan Projek Profil
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Projek Profil
Fasilitator Projek Profil
• Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat
memberikan stimulan atau tantangan yang beragam (berdiferensiasi) terhadap tema
projek profil.
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan dan
pengembangan projek profil,
• Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran
yang kontekstual dengan tema projek profil
• Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil
• Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen.
• Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara proporsional
• Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik
untuk mencari referensi sumber pembelajaran
21. Alur Perencanaan Projek Profil
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Projek Profil
Fasilitator Projek Profil
• Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
• Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik, mulai dari
awal hingga akhir pelaksanaan projek profil.
• Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap
tahapan kegiatan projek profil
• Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan
mempresentasikan projek profil mereka
• Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan
projek profil.
36. Pilihan Waktu Pelaksanaan Projek Profil
Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek profil (misalnya hari
Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek profil.
37. Pilihan Waktu Pelaksanaan Projek Profil
Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek profil. Bisa
digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang
38. Pilihan Waktu Pelaksanaan Projek Profil
Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2
minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka yang dialokasikan pada setiap
projek profil), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek profil setiap
hari selama durasi waktu yang ditentukan
39. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Modul projek penguatan profil pelajar pancasila merupakan dokumen yang
berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan
untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila
53. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Pendidik dapat menentukan elemen dan sub elemen serta capaian fase
yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Strategi
Pendidik menentukan elemen dan sub elemen serta capaian fase peserta
didik yang akan dijadikan sebagai tujuan pembelajaran berdasarkan pada
hasil asesmen diagnostik
54. Menentukan Tujuan Pembelajaran
3. Merancang Rubrik Pencapaian
Contoh matriks kompetensi dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya.
56. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
1. Pengembangan Topik Projek Profil
Contoh pengembangan topik di jenjang sekolah dasar hingga menengah atas
57. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
1. Pengembangan Topik Projek Profil
Contoh pengembangan topik di jenjang sekolah dasar hingga menengah atas
58. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
2. Pengembangan Alur Aktivitas Projek Profil
59. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
2. Pengembangan Alur Aktivitas Projek Profil
Beberapa contoh alur (sequence) projek profil
(FIDS atau Find-Imagine-Do-Share digagas oleh Kiran Bir Sethi dalam program I Can!)
60. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
2. Pengembangan Alur Aktivitas Projek Profil
Beberapa contoh alur (sequence) projek profil
61. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
2. Pengembangan Alur Aktivitas Projek Profil
Beberapa contoh alur (sequence) projek profil
62. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
• Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan
metode asesmen
• Pertimbangkan tujuan pencapaian projek profil
• Pembuatan indikator perkembangan subelemen antarfase di awal
projek
• Bangun keterkaitan antara asesmen formatif (awal dan sepanjang
projek profil) dan sumatif
• Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses
asesmen
63. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek Profil
64. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek Profil
65. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek Profil
66. Mengembangkan Topik, Alur
Aktivitas, dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek Profil
67. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Peran Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Projek Profil
68. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Contoh Alur aktivitas dan asesmen projek profil SMP
69. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Contoh Alur aktivitas dan asesmen projek profil SMP
70. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Contoh Alur aktivitas dan asesmen projek profil SMP
71. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas,
dan Asesmen Projek
3. Pengembangan Asesmen Projek Profil
Contoh Alur aktivitas dan asesmen projek profil SMP
73. Desain Integrasi Projek Profil Pelajar
dalam Kegiatan Intrakurikuler
• Pembelajarannya berbasis aktifitas/masalah/lapangan yang
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengasah sikap
secara langsung dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
• Pembelajaran dilakukan secara kolaboratif antar guru dengan
melibatkan masyarakat dan warga madrasah.
• Guru mengidentifikasi capaian pembelajaran atau tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan dimensi, elemen, sub-elemen
Profil Pelajar Pancasila dan nilai sub-nilai Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin.