SlideShare a Scribd company logo
KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
KOMPETENSI:
MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN BAJA DAN
ALUMINIUM
MODUL / SUB-KOMPETENSI:
MEMBUAT SAMBUNGAN BATANG ALUMINIUM
DENGAN PAKU KELING RIVET DAN BAUT SEKERUP
WAKTU :
16 JAM
KODE MODUL:
TBG - F06
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2002
i
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Membuat Sambungan Batang Aluminium Dengan Paku
Keling Rivet dan Baut Sekerup” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai
panduan peserta diklat / siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
membentuk salah satu bagian dari kompetensi “Melaksanakan Pekerjaan
Sambungan Baja dan Aluminium”.
Dengan modul ini, diharapkan peserta diklat ( siswa ) dapat melaksanakan
kegiatan belajar praktek membuat beberapa bentuk sambungan batang aluminium
menggunakan alat sambung paku keling rivet dan baut sekerup, sebagai salah satu
kemampuan dasar untuk dapat mengerjakan konstruksi aluminium dalam bidang
pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan gedung.
Modul ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan efektifitas proses
pembelajaran, khususnya ketrampilan mengenai pelaksanaan pekerjaan konstruksi
aluminium dalam teknik bangunan gedung. Namun demikian modul ini tentu masih
belum sempurna, untuk itu Guru / Pembimbing peserta diklat diharapkan dapat
menyempurnakannya sesuai kondisi dan kebutuhan.
Penyusun
ii
DESKRIPSI
Modul ini terdiri dari 2 (tiga) kegiatan belajar yaitu : Kegiatan Belajar 1
Mengenal bahan dan cara menyambung konstruksi aluminium, Kegiatan Belajar 2 :
Membuat konstruksi aluminium dengan alat sambung paku keling rivet dan baut
sekerup.
Kegiatan Belajar 1 membahas pengenalan bahan konstruksi aluminium
untuk bangunan gedung, cara memotong dan cara menyambung. Kegiatan Belajar
2 membahas cara mengerjakan konstruksi aluminium dengan sambungan paku
keling rivet dan baut sekerup. Dalam setiap kegiatan belajar terdapat lembar tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa beserta petunjuk penilaiannya.
iii
PETA MODUL
BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK
BANGUNAN (TBG)
ORIENTASI: MANDIRI
MATERI
PRODUK
TIF
MATERI
PRODUKTIF
(Mandiri)
TBG-A01 TBG-K01 / TGB-AA01
TBG-A02 TBG-K02 / TGB-AA01
TBG-A03 TBG-K03 / TGB-AA01
TBG-A04 TBG-L01 / KKY-DD01
TBG-A05 TBG-L02 / KKY-DD02
TBG-A06 TBG-L03 / KKY-DD03
TBG-A07 TBG-M01 / KKY-EE01
TBG-A08 TBG-M02 / KKY-EE01
TBG-B01 TBG-M03 / KKY-EE01
TBG-B02 TBG-N01/ KKY-GG01
TBG-B03 TBG-O01 / KKY-HH01
TBG-B04 TBG-O02 / KKY-HH02
TBG-B05 TBG-P01 / KKY-II01
TBG-B06 TBG-P02 / KKY-II02
TBG-B07 TBG-P03 / KKY-II03
TBG-C01 TBG-P04 / KKY-II04
TBG-D01 TBG-P05 / KKY-II05
TBG-D02 TBG-P06 / KKY-II06
TBG-D03 TBG-Q01 / KBB-CC01
TBG-E01 TBG-Q02 / KBB-CC02
TBG-E02 TBG-Q03 / KBB-CC03
TBG-E03 TBG-Q04 / KBB-CC04
TBG-E04 TBG-Q05 / KBB-CC05
TBG-E05 TBG-Q06 / KBB-CC06
TBG-F01 TBG-R01 / KBB-DD01
TBG-F02 TBG-R02 / KBB-DD02
TBG-F03 TBG-R03 / KBB-DD03
TBG-F04 TBG-R04 / KBB-DD04
TBG-F05 TBG-R05 / KBB-DD05
TBG-F06 TBG-R06 / KBB-DD06
TBG-G01 TBG-R07 / KBB-DD07
TBG-G02 TBG-S01 / KBB-EE01
TBG-H01 TBG-S02 / KBB-EE02
TBG-H02 TBG-S03 / KBB-EE03
TBG-H03 TBG-S04 / KBB-EE04
MATERI
PRODUK
TIF
MATERI
PRODUKTIF
(Mandiri)
TBG-H04 TBG-T01 / KBB-GG01
TBG-T02 / KBB-GG02
TBG-T03 / KBB-GG03
TBG-T04 / KBB-GG04
TBG-U01 / KBB-HH01
TBG-U02 / KBB-HH02
TBG-U03 / KBB-HH03
TBG-U04 / KBB-HH04
TBG-V01 / KBA-FF01
TBG-V02 / KBA-FF02
TBG-V03 / KBA-FF03
TBG-V04 / KBA-FF04
TBG-V05 / KBA-FF05
TBG-W01 / TPF-AA01
/ KKY-JJ03
TBG-W02 / TPF-AA02
/ KKY-JJ04
TBG-W03 / TPF-AA03
TBG-W04 / TPF-AA04
TBG-X01 / TPF-CC01
TBG-X02 / TPF-CC02
TBG-X03 / TPF-CC03
TBG-X04 / TPF-CC04
TBG-X05 / TPF-CC05
TBG-Y01 / TPF-EE01
TBG-Y02 / TPF-EE02
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
36 59
Modul yang dibahas
iv
PETA MODUL
BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG (TBG)
ORIENTASI: INDUSTRI
KONSENTRASI
MATERI
PRODUK
TIF)
TGB
Teknik
Gambar
Bangunan
KKY
Teknik
Konstruksi
Kayu
KBB
Teknik
Konstruksi
Batu dan Beton
KBA
Teknik
Konstruksi
Baja dan
Aluminium
TPF
Teknik
Pekerjaan
Finising
TBG-A01 TBG-TGB-AA01 TBG-KKY-AA01 TBG-KBB-AA01 TBG-KBA-AA01 TBG-TPF-AA01
/ KKY-JJ04
TBG-A02 TBG-TGB-AA02 TBG-KKY-AA02 TBG-KBB-AA02 TBG-KBA-AA02 TBG-TPF-AA02
/ KKY-JJ03
TBG-A03 TBG-TGB-AA03 TBG-KKY-AA03 TBG-KBB-AA03 TBG-KBA-AA03 TBG-TPF-AA03
/ KKY-JJ05
TBG-A04 TBG-TGB-BB01
/ KBA-BB01
TBG-KKY-BB01 TBG-KBB-AA04 TBG-KBA-AA04 TBG-TPF-AA04
/ KKY-JJ06
TBG-A05 TBG-TGB-BB02
/ KBA-BB02
TBG-KKY-BB02 TBG-KBB-AA05 TBG-KBA-AA05 TBG-TPF-BB01
TBG-A06 TBG-TGB-BB03
/ KBA-BB03
TBG-KKY-BB03 TBG-KBB-AA06 TBG-KBA-AA06 TBG-TPF-BB02
TBG-A07 TBG-TGB-BB04
/ KBA-BB04
TBG-KKY-BB04 TBG-KBB-AA07 TBG-KBA-AA07 TBG-TPF-BB03
TBG-A08 TBG-TGB-BB05
/ KBA-BB05
TBG-KKY-BB05 TBG-KBB-AA08 TBG-KBA-BB01 TBG-TPF-BB04
TBG-B01 TBG-TGB-BB06
/ KBA-BB06
TBG-KKY-CC01 TBG-KBB-AA09 TBG-KBA-BB02 TBG-TPF-BB05
TBG-B02 TBG-TGB-BB07
/ KBA-BB07
TBG-KKY-CC02 TBG-KBB-BB01 TBG-KBA-BB03 TBG-TPF-CC01
v
KONSENTRASI
MATERI
PRODUK
TIF)
TGB
Teknik
Gambar
Bangunan
KKY
Teknik
Konstruksi
Kayu
KBB
Teknik
Konstruksi
Batu dan Beton
KBA
Teknik
Konstruksi
Baja dan
Aluminium
TPF
Teknik
Pekerjaan
Finising
TBG-B03 TBG-TGB-BB08
/ KBA-BB08
TBG-KKY-CC03 TBG-KBB-BB02 TBG-KBA-BB04 TBG-TPF-CC02
TBG-B04 TBG-TGB-CC01
/ KBB-AA07
TBG-KKY-CC04 TBG-KBB-BB03 TBG-KBA-BB05 TBG-TPF-CC03
TBG-B05 TBG-TGB-CC02
/ KBB-AA06
TBG-KKY-CC05 TBG-KBB-CC01 TBG-KBA-BB06 TBG-TPF-CC04
TBG-B06 TBG-TGB-CC03
/ KBB-AA05
TBG-KKY-CC06 TBG-KBB-CC02 TBG-KBA-BB07 TBG-TPF-CC05
TBG-B07 TBG-TGB-CC04
/ KBB-AA04
TBG-KKY-DD01 TBG-KBB-CC03 TBG-KBA-BB08 TBG-TPF-DD01
TBG-C01 TBG-TGB-CC05
/ KBB-AA09
TBG-KKY-DD02 TBG-KBB-CC04 TBG-KBA-CC01 TBG-TPF-DD02
TBG-D01 TBG-TGB-DD01
/ KKY-KK01
TBG-KKY-DD03 TBG-KBB-CC05 TBG-KBA-CC02 TBG-TPF-EE01
TBG-D02 TBG-TGB-DD02
/ KKY-KK02
TBG-KKY-EE01 TBG-KBB-CC06 TBG-KBA-CC03 TBG-TPF-EE02
TBG-D03 TBG-TGB-DD03
/ KKY-KK03
TBG-KKY-EE02 TBG-KBB-DD01 TBG-KBA-CC04 TBG-TPF-FF01
TBG-E01 TBG-TGB-DD04
/ KKY-KK04
TBG-KKY-EE03 TBG-KBB-DD02 TBG-KBA-CC05 TBG-TPF-FF02
TBG-E02 TBG-TGB-EE01
/ KBA-CC01
TBG-KKY-FF01 TBG-KBB-DD03 TBG-KBA-CC06
TBG-E03 TBG-TGB-EE02
/ KBA-CC02
TBG-KKY-FF02 TBG-KBB-DD04 TBG-KBA-CC07
TBG-E04 TBG-TGB-EE03
/ KBA-CC03
TBG-KKY-GG01 TBG-KBB-DD05 TBG-KBA-CC08
vi
KONSENTRASI
MATERI
PRODUK
TIF)
TGB
Teknik
Gambar
Bangunan
KKY
Teknik
Konstruksi
Kayu
KBB
Teknik
Konstruksi
Batu dan Beton
KBA
Teknik
Konstruksi
Baja dan
Aluminium
TPF
Teknik
Pekerjaan
Finising
TBG-E05 TBG-TGB-EE04
/ KBA-CC04
TBG-KKY-HH01 TBG-KBB-DD06 TBG-KBA-DD01
TBG-F01 TBG-TGB-EE05
/ KBA-CC05
TBG-KKY-HH02 TBG-KBB-DD07 TBG-KBA-DD02
TBG-F02 TBG-TGB-EE06
/ KBA-CC06
TBG-KKY-II01 TBG-KBB-EE01 TBG-KBA-DD03
TBG-F03 TBG-KKY-II02 TBG-KBB-EE02 TBG-KBA-DD04
TBG-F04 TBG-KKY-II03 TBG-KBB-EE03 TBG-KBA-DD05
TBG-F05 TBG-KKY-II04 TBG-KBB-EE04 TBG-KBA-DD06
TBG-F06 TBG-KKY-II05 TBG-KBB-FF01 TBG-KBA-DD07
TBG-G01 TBG-KKY-II06 TBG-KBB-FF02 TBG-KBA-DD08
TBG-G02 TBG-KKY-JJ01 TBG-KBB-FF03 TBG-KBA-DD09
TBG-H01 TBG-KKY-JJ02 TBG-KBB-FF04 TBG-KBA-DD10
TBG-H02 TBG-KKY-JJ03 TBG-KBB-FF05 TBG-KBA-EE01
TBG-H03 TBG-KKY-JJ04 TBG-KBB-FF06 TBG-KBA-EE02
TBG-H04 TBG-KKY-JJ05 TBG-KBB-FF07 TBG-KBA-EE03
TBG-KKY-JJ06 TBG-KBB-FF08 TBG-KBA-EE04
TBG-KKY-JJ07 TBG-KBB-GG01 TBG-KBA-EE05
TBG-KKY-JJ08 TBG-KBB-GG02 TBG-KBA-EE06
TBG-KKY-KK01 TBG-KBB-GG03 TBG-KBA-EE07
TBG-KKY-KK02 TBG-KBB-GG04 TBG-KBA-EE08
TBG-KKY-KK03 TBG-KBB-HH01 TBG-KBA-EE09
TBG-KKY-KK04 TBG-KBB-HH02 TBG-KBA-FF01
TBG-KBB-HH04 TBG-KBA-FF03
TBG-KBA-FF04
TBG-KBA-FF05
vii
KONSENTRASI
MATERI
PRODUK
TIF)
TGB
Teknik
Gambar
Bangunan
KKY
Teknik
Konstruksi
Kayu
KBB
Teknik
Konstruksi
Batu dan Beton
KBA
Teknik
Konstruksi
Baja dan
Aluminium
TPF
Teknik
Pekerjaan
Finising
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
JUMLAH
MODUL
36 29 43 45 47 20
KETERANGAN:
TBG: Teknik Bangunan Gedung (Bidang Keahlian)
TGB: Teknik Gambar Bangunan (Program Keahlian)
KKY: Teknik Konstruksi Kayu (Program Keahlian)
KBB: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (Program Keahlian)
KBA: Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium (Program Keahlian)
TPF: Teknik Pekerjaan Finising (Program Keahlian)
Modul yang dibahas
viii
PRASYARAT
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ( tugas-tugas ) yang ada dalam modul
ini dengan baik, siswa seharusnya sudah belajar mengenai :
• Pengetahuan macam-macam bahan konstruksi bangunan dari aluminium
dan spesifikasinya.
• Pengetahuan macam-macam alat potong dan alat sambung untuk
konstruksi aluminium dan cara menggunakannya.
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DESKRIPSI ii
PETA MODUL iii
PRASYARAT viii
DAFTAR ISI ix
PERISTILAHAN (GLOSSARY) 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 2
TUJUAN AKHIR MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengenal Bahan dan Cara Menyambung
Konstruks Aluminium
1. Tujuan Pembelajaran 4
2. Pengetahuan 4
3. Lembar Latihan 20
• Soal-soal dan Tugas Siswa 20
• Petunjuk Penilaian 21
KEGIATAN BELAJAR 2 : Membuat Konstruksi Aluminium Dengan Alat 22
Sambung Paku Keling Rivet dan Baut Sekerup
1. Pengetahuan Dasar 22
2. Lembar Kerja 22
• Tujuan 22
• Gambar Kerja 23
• Bahan dan Alat 27
• Keselamatan Kerja 27
• Langkah Pengerjaan 28
• Petunjuk Penilaian 29
LEMBAR KUNCI JAWABAN 30
DAFTAR PUSTAKA 32
1
PERISTILAHAN (GLOSSARY)
Rolling Door : Pintu gulung / pintu rol vertikal dengan gulungan / rol berada
diatas lubang pintu, untuk menutupnya harus dengan cara
ditarik ke bawah sampai menyentuh lantai.
Folding Gate : Pintu gerbang yang membuka dan menutupnya arah
mendatar dengan diberi rel di bagian atas dan bawah, di
bagian bawah pintu dipasang roda-roda yang menumpu pada
rel, sedang di bagian atas tidak dipasang roda.
Krei : Rangkaian pita-pita aluminium lebar ± 3 cm yang disusun
Sedemikian rupa menggunakan benang - benang yang
dirancang khusus sehingga pita-pita tersebut bisa diatur
dengan posisi tegak, datar ataupun miring, juga dapat ditarik
merapat ke atas bila ingin dibuka. Krei biasanya dipasang di
bagian dalam jendela kaca sebagai pengganti kain gordin.
Awning : Sejenis bahan penutup atap tetapi biasanya untuk teras atau
sebagai atap tambahan di atas jendela bagian luar agar untuk
melindungi dari sengatan sinar matahari. Awning terbuat dari
pita aluminium ( pelat tipis lebar ± 3 cm ) dengan warna
bermacam-macam yang dirangkai satu sama lain membentuk
suatu lembaran atap yang dapat dibentuk mengikuti bentuk
konstruksi perletakannya.
2
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara berurutan karena
kegiatan belajar disusun berdasarkan urutan yang perlu dilalui.
2. Bila dalam mengerjakan tugas praktek pada Kegiatan Belajar 1 anda sudah
mendapat nilai minimum 70, maka anda boleh meneruskan pada Kegiatan
Belajar 2.
3. Usahakan setiap menempuh kegiatan belajar / mengerjakan tugas praktek
dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Bertanyalah kepada Guru/Pembimbing bila mengalami kesulitan dalam
memahami materi belajar.
5. Anda dapat menggunakan referensi atau sumber informasi yang menunjang
bila dalam modul ini terdapat hal-hal yang kurang jelas/ kurang lengkap.
6. Dalam mengerjakan tugas praktek utamakan ketelitian, kebenaran, dan
kualitas hasil pekerjaan. Jangan membuang-buang waktu saat mengerjakan
tugas dan juga jangan terburu-buru yang menyebabkan kurangnya ketelitian
dan menimbulkan kesalahan.
7. Setelah tugas praktek telah anda selesaikan, sebelum diperiksa oleh Guru /
Pembimbing sebaiknya periksalah sendiri terlebih dahulu secara cermat,
dan perbaikilah / sempurnakanlah bila ada kekurangan atau kesalahan.
3
TUJUAN AKHIR MODUL
Setelah selesai mempelajari dan mengerjakan tugas praktek membuat
beberapa bentuk konstruksi sambungan aluminium diharapkan siswa memiliki
keterampilan mengerjakan konstruks sambungan batang aluminium dengan
sambungan paku keling rivet ataupun baut sekerup dengan baik dan benar sesuai
ketentuan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi aluminium dalam
teknik bangunan gedung.
4
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1:
MENGENAL BAHAN DAN CARA MENYAMBUNG
KONSTRUKSI ALUMINIUM
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa memahami macam-macam bentuk bahan teknik dari aluminium
dalam teknik konstruksi bangunan gedung, cara memotong dan menyambung
konstruksi aluminium.
2. PENGETAHUAN
a. Mengenal Aluminium Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan Gedung
Dalam bidang teknik konstruksi bangunan dewasa ini aluminium telah
banyak digunakan sebagai bahan konstruksi khususnya untuk bangunan
gedung. Kini di pasaran banyak tersedia bahan aluminium dalam berbagai
macam bentuk profil. Pabrik aluminium seperti PT. YKK ALUMICO
INDONESIA dan PT. ALEXINDO di Jakarta telah memproduksi berbagai
macam bentuk bahan konstruksi dari aluminium. Bahan konstruksi bangunan
gedung dari aluminium tersebut antara lain :
- berbentuk batangan dengan berbagai macam profil penampang. Setiap
batangnya tersedia dengan panjang 6 meter, bentuk dan ukuran profil
sangat bervariasi secuai dengan kegunaannya dalam konstruksi antara
lain ; profil-profil batang untuk kusen, profil-profil batang untuk rangka
daun pintu, untuk konstruksi kusen dan daun jendela, untuk tiang / rangka
dinding partisi (penyekat ruang), untuk Rolling door, untuk Folding gate,
dan sebagainya.
- berbentuk pita / pelat tipis dengan lebar tertentu ( missal ± 30 mm )
tersedia dalam bentuk gulungan ( rol ), biasanya untuk bahan awning dan
krei.
- juga bentuk-bentuk profil khusus seperti Handle daun pintu dan profil-
profil khusus lainnya.
Berikut ini disajikan contoh-contoh bentuk profil penampang batang
aluminium untuk berbagai jenis konstruksi, yang secara umum digunakan
dalam konstruksi bangunan gedung yang kini telah banyak dijual di toko-toko
aluminium :
5
A
B
t
Profil-Profil Ceklokan Kusen
Profil C Profil M
Profil Jeep Profil Mobilan
PROFIL-PROFIL KUSEN
Profil Kusen Pada Tiang Bulat
90°
25.9
17
A
B
101.6
KETERANGAN :
1) Kusen 4" x 1 3/4"
Tebal ( t ) = 1.35 mm
A = 4" = 101.6 mm
B = 1 3/4" = 44.5 mm
2) Kusen 3" x 1 1/2"
Tebal ( t ) = 1.15 mm
A = 3" = 76.2 mm
B = 1 1/2" = 38 mm
6
PROFIL-PROFIL RANGKA
DAUN PINTU FLOOR HINGE
Profil Ambang Tegak
Profil Ceklokan
Ambang Datar
Profil Ambang Datar Atas
69.5
44.5
42.2
63.4
Tebal ( t ) = 1.4 mm
Profil Ambang Datar Bawah
114
42.2
7
Profil Ambang Tegak
PROFIL-PROFIL RANGKA
DAUN PINTU SWING
60
34
100
110 120
Profil Ceklokan
Ambang Datar
30 30 30
Ambang Datar
Tengah
Ambang Datar Atas
Ambang Datar Bawah
Tebal ( t ) = 1.4 mm
43
12.7
Profil Tatapan
8
PROFIL KUSEN DAN
RANGKA DAUN JENDELA
Tebal ( t ) = 1.5 mm
Profil Rangka Daun Jendela
40
43.4
40
28 56
13
Profil-Profil Tatapan Daun Jendela
Tebal ( t ) = 1.5 mm
4624
40
Profil-Profil Tatapan Kusen Jendela Kaca Mati
Tebal ( t ) = 1.5 mm
Profil Tatapan Kusen Jendela Kombinasi
Kaca Mati Dan Daun Jendela
Tebal ( t ) = 1.5 mm
50
40
9
28.2
50.8 36.8
Ambang Datar Bawah
70
25.4
25.4
35
PROFIL-PROFIL RANGKA
DAUN PINTU SLIDING
Tebal ( t ) = 1.2 mm
Ambang Datar Atas Profil Ambang Tegak
28.2
35
76.2
Profil Rel Atas
Profil Rel Bawah
41.217.5 17.5
7.8
17.4
26.5
35.6
78.8
22.2 22.2
78.8
Profil Kusen Pintu Sliding
10
PROFIL-PROFIL UNTUK
DINDING PARTISI
60.2
31.1
70
13.9
60
70
70
15.5
13.9
12
60
13.9
90°
13.9
70
70
60.2
100
4.9
4.9
60
Profil-Profil Ceklokan Kusen
Tebal ( t ) = 1.1 mm
Profil Penutup Sambungan
Papan Gypsum
Tebal ( t ) = 1.1 mm
Profil Kusen Partisi
Tebal ( t ) = 1.1 mm
Profil Tiang Segiempat
Tebal ( t ) = 1.1 mm
Profil Tiang Bulat
Tebal ( t ) = 1.1 mm
Profil Kusen Pada Tiang Bulat
Tebal ( t ) = 1.1 mm
11
PROFIL-PROFIL UNTUK
ROLLING DOOR DAN
FOLDING GATE
Tebal ( t ) = 1 mm
58
50
60
80.5
135°
Profil Rolling Shutter
118
28.5
Tebal ( t ) = 1.53 mm
107108.5
Tebal ( t ) = 1.2 mm
Profil Folding Gate
43
12
PROFIL SIKU ( L ), PROFIL "U" , PROFIL
HOLLOW SEGI EMPAT DAN PROFIL KHUSUS
Profil "L" ( SIKU )
Tebal ( t ) = 1 @ 1.3 mm
Profil "U"
Profil Hollow Segiempat
Tebal ( t ) = 1.2 mm
Tebal ( t ) = 1 @ 1.3 mm
Profil Handle Daun Pintu
Profil Hollow Khusus
44.3
31
86.3
Tebal ( t ) = 2.8 mm
13
b. Mengenal Alat Sambung Konstruksi Aluminium
Untuk mengerjakan suatu konstruksi aluminium diperlukan pengetahuan
tentang alat sambung dan cara menyambung. Dalam pekerjaan konstruksi
aluminium untuk bangunan gedung seperti ; kusen, daun pintu / jendela, dan
sebagainya pada umumnya menggunakan alat sambung berupa paku keling
rivet atau baut sekerup.
Untuk hubungan konstruksi aluminium dengan dinding tembok atau beton
maka diperlukan fiser dari bahan plastik yang ditanam dalam tembok atau
beton. Fiser ditanam setelah bidang tembok atau beton dilubangi dengan bor
beton. Setelah fiser ditanam maka konstruksi aluminium dapat ditempelkan
dengan cara disekerupkan pada fiser tersebut.
Mengenal Paku Keling Rivet :
Bentuk Paku Keling Rivet
L
d
Tangkai rivet
Paku keling rivet Ø d
Kepala tangkai rivet
Leher tangkai rivet
Paku keling rivet terdapat dalam beberapa macam ukuran diameter ( d ),
pajang paku ( L ) juga terdapat beberapa macam. Namun yang banyak
digunakan adalah paku keling rivet dengan ∅ 3 mm panjang 10 mm. Untuk
pemasangan engsel-engsel pintu maka digunakan diameter yang lebih
besar.
Sedangkan diameter tangkai rivet juga terdapat dalam beberapa ukuran
tergantung diameter paku kelingnya, contoh ; untuk paku keling ∅ 3 mm
tangkai rivetnya berdiameter 1½mm, sedang untuk paku keling ∅ 5 mm
tangkai rivetnya berdiameter 2 mm.
Pada ujung tangkai rivet terdapat kepala yang berfungsi sebagai penekan
paku keling pada saat pengelingan rivet berlangsung, sedangkan ujung
tangkai lainnya sepanjang ± 30 mm dimasukkan ke dalam alat rivet untuk
dijepit dan ditarik sehingga kepala tangkai menekan paku keling dilakukan
berulang-ulang hingga tangkai putus di bagian leher dan ujung paku
membengkak dan mengancing sambungan dengan kuat.
14
Mengenal Baut Sekerup :
Bentuk-Bentuk Baut Sekerup
L
L
2/3 L
d
D
d
D
L
d
D
Baut sekerup ada 2 ( dua ) macam :
1) Baut sekerup dengan ulir penuh sepanjang batang ( sepanjang L ). Baut
ini jenis inilah yang sering digunakan untuk penyambungan batang
aluminium. Terdapat berbagai macam ukuran diameter dengan panjang
yang bervariasi, namun yang umum digunakan adalah baut dengan
panjang ½” dan ¾” dengan diameter ± 3 mm.
2) Baut sekerup dengan ulir sepanjang 2/3 dari panjang baut ( sepanjang
2/3 L ). Baut ini biasanya dipakai untuk pemasangan konstruksi
aluminium ( misalnya kusen ) menempel pada dinding tembok atau
beton, juga untuk memasang engsel daun pintu. Untuk pemasangan baut
sekerup pada tembok atau beton maka diperlukan alat tambahan yang
disebut Fiser. Fiser terbuat dari bahan plastik. Tembok atau beton yang
akan disekerup dilubangi terlebih dahulu dengan mesin bor beton,
setelah itu fiser dimasukkan kedalam lubang tersebut. Pemasangan baut
sekerup dikenakan pada fiser tersebut hingga mengancing dengan kuat..
Adapun bentuk fiser adalah sebagai berikut :
FISER
L
d
Ukuran fiser yang sering dipakai adalah berdiameter luar ∅ 6 mm dan ∅
6 mm ( biasa disebut Fiser S-6 dan S-8 ).
15
c. Mengenal Alat-Alat Pekerjaan Konstruksi Aluminium
1) Alat Ukur
Alat ukur biasanya menggunakan roll meter dari pita baja, yaitu berfungsi
untuk mengukur jarak atau mengukur rencana panjang potongan batang.
2) Pensil
Digunakan untuk menandai rencana as lubang paku keling atau baut,
melukis / menandai rencana pemotongan batang, mengukur benda kerja.
3) Alat Potong Aluminium
Untuk memotong aluminium dapat dilakukan secara manual dan secara
mekanik :
• Memotong aluminium secara manual menggunakan gergaji besi
bertangkai dengan gerakan oleh tangan manusia atau dengan gunting
seng. Dengan alat ini disamping kerjanya lambat juga hasil
potongannya kasar, sehingga biasanya masih perlu dikikir hingga
halus dan lurus rata.
• Memotong aluminium secara mekanik menggunakan mesin gergaji
circle yang digerakkan dengan tenaga listrik. Mesin potong khusus
untuk aluminium dilengkapi dengan penjepit benda kerja yang akan
dipotong, juga pengatur sudut arah pemotongan ( missal meyerong
30°, 45°, 60° dan sebagainya ). Dengan menggunakan mesin potong
ini memiliki beberapa keuntungan antara lain :
- hasil potongan lebih akurat ( presisi )
- hasil potongan halus ( tak perlu dikikir )
- lebih cepat proses pemotongannya.
Agar tidak cepat panas dan juga serbuk gergaji tidak menyebar
sebaiknya olesi terlebih dahulu dengan minyak pelumas pada circle
yang bergesekan dengan aluminium.
4) Alat Keling Rivet
Alat ini disebut juga Tang Rivet, fungsinya adalah untuk memasang paku
keling rivet pada penyambungan konstruksi aluminium.
Bentuk Tang Rivet seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini :
16
ALAT KELING RIVET
( TANG RIVET )
KETERANGAN :
1. Stang Rivet
2. Stang Kokang Rivet
3. Mur Rivet
4. Lubang Tangkai Paku Rivet
5. Cadangan Mur Rivet ( berbeda diameter lubang )
4 3
2
5
1
5) Mesin Bor Elektrik ( Alat Pelubang )
Mesin bor digunakan untuk membuat lubang tempat memasang paku
keling atau baut sekerup pada batang aluminium yang disambung, juga
digunakan untuk membuat lubang tempat fiser pada tembok atau beton.
Untuk membuat lubang pada aluminium menggunakan mesin dan mata
bor khusus untuk logam / besi, sedangkan untuk membuat lubang pada
tembok atau beton menggunakan mesin dan mata bor khusus untuk batu
beton.
17
6) Obeng
Obeng digunakan untuk memasang / menancapkan baut sekerup pada
benda kerja. Jneis obeng yang dapat dipakai bisa jenis obeng minus ( - )
ataupun jenis obeng plus ( + ) tergantung bentuk alur obeng yang ada
pada kepala baut sekerup.
7) Siku
Siku yang dipakai pada pekerjaan konstruksi aluminium sama dengan
siku pada pekerjaan konstruksi kayu. Alat ini digunakan untuk mengatur
atau mentrol kesikuan sambungan yang dipersyaratkan harus siku (
tegak Lurus ).
d. Cara Memasang Paku Keling Rivet Pada Sambungan Aluminium
Untuk menyambung aluminium dengan paku keling rivet dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Lukis ( tandai ) as lubang paku keling pada aluminium dengan tanda
center mark ( + ).
2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan
paku keling, menggunakan bor listrik untuk logam / besi.
3) Masukkan paku keling lengkap dengan tangkai rivetnya ke dalam
lubang tersebut sebagai berikut :
Aluminium yang disambung
Paku keling rivet
Tangkai rivet
4) Pasang alat rivet ( tang rivet ) dengan posisi stang pengokang dalam
keadaan membuka dan tangkai paku keling masuk seluruhnya ke
dalam mur rivet , seperti gambar di bawah :
18
5) Lakukan gerakan mengokang dengan dua tangan beberapa kali
hingga kepala tangkai rivet mendesak ujung paku keling menjadi
membengkak dan mengancing sambungan, lakukan gerakan
mengokang tersebut sampai tangkai rivet putus terlepas dari paku
keling. ( Bila tang rivet masih baik maka dengan 2 @ 3 kali kokang
tangkai rivet sudah putus ). Gerakan mengokang seperti gambar
berikut ini :
gerakan mengokang
19
6) Keluarkan potongan tangkai rivet yang masih berada di dalam alat
rivet dengan cara dijungkir seperti gambar berikut ini sambil stang
kokang digerak-gerakkan hingga potongan tangkai rivet terlepas
keluar.
digerak-gerakkan
7) Hasil pemasangan paku keling rivet seperti gambar di bawah ini :
e. Cara Memasang Baut Sekerup
Untuk menyambung aluminium dengan baut sekerup dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Lukis ( tandai ) as lubang baut sekerup pada aluminium dengan tanda
center mark ( + ).
2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan
baut sekerup, menggunakan bor listrik untuk logam / besi. Diameter
lubang harus lebih kecil dari diameter baut sekerup yang akan
dipasang, ini dimaksudkan agar baut sekerup ketika disekrupkan
dapat menggigit aluminium dengan kuat.
3) Pasang baut sekerup pada lubang tersebut dengan cara diputar pakai
obeng sambil ditekan secukupnya hingga kepala baut sekerup
menekan pada aluminium yang disambung.
20
f. Cara Memasang Baut Sekerup Pada Dinding Tembok atau Beton
Untuk batang-batang aluminium yang dipasang menempel pada tembok atau
pada beton ( misalnya kusen, rel rolling door , dan sebagainya ) maka
pemasangannya menggunakan baut sekerup jenis ulir tidak penuh atau
panjang batang yang berulir 2/3 dari panjang baut, dan menggunakan fiser
yang ditanam pada tembok atau pada beton yang akan disekerup.
Cara memasangnya sebagai berikut :
1) Tentukan letak baut sekerup pada tembok / beton dan lukis ( tandai ) as
lubang baut sekerup pada bidang tembok atau beton dengan tanda
center mark ( + ) menggunakan pensil.
2) Buat lubang pada center mark tersebut menggunakan bor beton dengan
diameter lubang disesuikan dengan diameter luar fiser yang akan
ditanam. Kedalaman lubang juga disesuikan dengan panjang fiser.
3) Masukkan fiser kedalam lubang tersebut dengan cara ditekan / dipukul
hingga terbenam rata dengan permukaan tembok/beton.
4) Pasang batang aluminium yang telah dilubangi untuk tempat baut, dan
masukkan baut sekerup pada lubang tersebut ( ujung batang baut
sekerup harus tepat mengenai lubang pada fiser yang telah ditanam pada
tembok / beton. Lakukan penyekrupan baut dengan cara diputar
menggunakan obeng hingga menancap kuat dan kepala baut sekerup
sampai menekan batang aluminium.
2. LEMBAR LATIHAN
• Soal-soal dan Tugas Siswa
1) Gambarkan profil M batang aluminium untuk kusen ukuran 4” x 1¾“
beserta 3 macam profil ceklokannya dengan skala 1 : 1.
2) Sebutkan 2 (dua) macam jenis alat sambung konstruksi aluminium,
masing-masing dengan gambar penjelasnya.
3) Jelaskan langkah-langkah paku keling rivet pada sambungan aluminium.
4) Jelaskan langkah - langkah baut sekerup pada sambungan aluminium.
5) Jelaskan cara memasang konstruksi aluminium menempel pada beton
dengan baut sekerup.
21
• Petunjuk Penilaian
No Aspek Indikator
Skor
maks
Skor
Yang
dicapai
Ket
1
2
3
4
5
Soal no. 1
Soal no. 2
Soal no. 3
Soal no. 4
Soal no. 5
Tergambar dengan baik
dan benar sesuai
ketentuan
Terjawab dan tergambar
dengan benar
Terjawab dengan jelas
dan benar
Terjawab dengan jelas
dan benar
Terjawab dengan jelas
dan benar
20
20
20
20
20
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Lulus 70
Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai
Kesimpulan
LULUS /
TIDAK LULUS
22
KEGIATAN BELAJAR 2:
MEMBUAT KONSTRUKSI ALUMINIUM
DENGAN ALAT SAMBUNG PAKU KELING RIVET DAN BAUT SEKERUP
1. PENGETAHUAN DASAR
Yang dimaksud konstruksi aluminium adalah suatu bentuk benda jadi
yang tersusun atas batang-batang aluminium yang disambung satu sama lain
dengan berbagai macam bentuk sambungan. Sebagai contoh adalah konstruksi
kusen pintu / jendela, konstruksi rangka daun pintu / jendela, konstruksi rangka
dinding partisi, konstruksi rangka plafon, juga bentuk-bentuk benda jadi seperti
meja, almari dan sebagainya adalah termasuk konstruksi.
Untuk mengerjakan suatu konstruksi aluminium dikenal dua macam
teknik penyambungan yaitu : ( 1 ) teknik penyambungan dengan paku keling
rivet, dan ( 2 ) teknik penyambungan dengan baut sekerup. Dalam kegiatan
belajar ini siswa dilatih melakukan keterampilan membuat suatu konstruksi
aluminium dengan menggunakan dua macam teknik penyambungan tersebut,
termasuk teknik memasang konstruksi aluminium pada tembok menggunakan
baut sekerup dan fiser.
Dalam mengerjakan tugas membuat konstruksi aluminium, sebelum
praktek mengerjakan sambungan terlebih dahulu siswa harus berlatih cara
memotong batang aluminium baik menggunakan alat potong secara manual (
gergaji baja biasa ) maupun menggunakan mesin potong baja / aluminium
dengan bimbingan guru / instruktor.
Pengetahuan dasar tentang macam-macam bahan konstruksi aluminium,
alat sambung ( paku keling rivet dan baut sekerup ) dan cara memasangnya
pada konstruksi sambungan sudah dibahas dalam kegiatan belajar 1, namun
demikian untuk menambah wawasan pengetahuan maka siswa perlu
mengadakan survei / observasi di lapangan baik di toko besi, toko aluminium, ,
bengkel konstruksi aluminium, maupun langsung di tempat pekerjaan konstruksi
bangunan gedung yang sedang mengerjakan konstruksi aluminium.
2. LEMBAR KERJA
• Tujuan
Siswa dapat membuat konstruksi aluminium sederhana berupa rangka meja
kaca menempel dinding menggunakan alat sambung paku keling rivet dan baut
sekerup sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.
23
• Gambar Kerja
Kaca Rayban 5 mm
A
A
1000
500
MEMBUAT MEJA KACA MENEMPEL DINDING
DENGAN KONSTRUKSI ALUMINIUM
Dinding
750
300
muka lantai
Tampak Atas
Potongan A-A
Bingkai Aluminium
dari profil Hollow
Segiempat 1"x 11/2"
Meja Kaca
Dinding
Fiser & Sekerup
Fiser & Sekerup
1 2 3
4
5
24
Detail 1
pk rivet Ø 3 mm
profil L 1/2"x3/4"
profil Hollow segiempat 1"x11/2 "
profil L 1" x 1"
baut sekerup Ø 3 mm - 1/2"
pk rivet Ø 3 mm
profil L 1" x 1"
19.05
25.4
12.7
DETAIL-DETAIL SAMBUNGAN
38.1
25.4
25.4 38.1
5
25.412.7
25
Detail 2
Detail 3
12.7
25.4
25.412.7
5
19.05
profil L 1/2"x3/4"
38.1
profil Hollow segiempat 1"x11/2"
profil Hollow segiempat 1"x11/2"
profil L 1/2"x3/4"
5
19.05
38.1
profil L 1/2"x3/4"
profil Hollow segiempat 1"x11/2"
profil L 1" x 1"
pk rivet Ø 3 mm
baut sekerup
Ø 3 mm - 1/2"
profil L 1/2"x3/4"
26
Detail 4
Detail 5
38.1
baut sekerup Ø 3 mm - 1/2"
pk rivet Ø 3 mm
profil Hollow
segiempat 1"x11/2"
profil L 1/2"x3/4"
baut sekerup
Ø 5 mm - 21/4"
Fiser S8 ( Ø 8 )
Dinding
profil Hollow
segiempat 1"x11/2"
25.425.4
38.1
27
• Bahan dan Alat
1. Bahan
a. Batang aluminium ; - profil Hollow segiempat 1” x 1½“
- profil L 1” x 1”
- profil L ½” x ¾”
b. Paku keling rivet ∅ 3 mm panjang 10 mm
c. Baut sekerup ; - baut sekerup ulir penuh ∅ 3 mm panjang ½”
- baut sekerp ulir 2/3 L ∅ 5 mm panjang 60 mm
- fiser S-8 ( bertdiameter luar ∅ 8 mm )
2. Alat Kerja
a. Pensil
b. Roll meter 3 m
c. Alat rivet ( Tang Rivet )
d. Obeng minus ( - )
e. Alat pengukur kesikuan ( siku )
f. Alat potong aluminium : - gergaji baja biasa + kikir penghalus, atau
- mesin potong aluminium circle ∅ 12”
g. Mesin bor aluminium + mata bor ∅ 3 mm
h. Mesin bor beton + mata bor ∅ 8 mm
• Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya dengan cara yang benar, bila
belum mengerti bertanyalah kepada guru / instruktor yang mengajar.
2. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan misal baju kerja lengan panjang, sepatu kerja, kaca mata, masker,
kaos tangan, dan sebagainya.
3. Periksa kondisi alat-alat dan persiapkan dengan baik sebelum anda gunakan
( bila ada kelainan atau masalah sampaikan pada guru / instruktor agar
mendapatkan penanganan ).
4. Hati-hati dan berkonsentrasilah saat bekerja, terutama pada saat
menggunakan mesin potong aluminium dan mesin bor ( benda kerja harus
dijepit dengan kuat pada posisi yang tepat ).
5. Keselamatan kerja yang harus diperhatikan meliputi ; keselamatan diri,
keselamatan alat, keselamatan benda kerja, dan keselamatan tempat kerja (
lingkungan kerja ).
6. Bila menemui hambatan atau permasalahan dalam mengerjakan tugas
konsultasilah kepada Guru / Instruktor.
7. Hati-hati di dalam menggunakan atau meletakkan bahan dan alat-alat kerja,
agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
28
8. Setelah pekerjaan selesai, kumpulkan alat-alat dengan disersihkan dan sisa
bahan diletakkan pada tempat yang semestinya dan aman, serta bersihkan
kembali tempat kerja dengan baik.
9. Bila tugas sudah selesai anda kerjakan, periksalah sendiri terlebih dahulu
sebelum dinilai oleh Guru / Instruktor.
• Langkah Pengerjaan
1. Pelajari terlebih dahulu lembar kerja terutama gambar kerja secara teliti.
2. Hitung kebutuhan bahan alumnium, paku keling rivet, baut sekerup, fiser,
dan potongan-potongan profil L ( siku ) penyambung.
3. Persiapkan bahan aluminium dan alat-alat kerja sesuai kebutuhan, serta atur
tempat kerja agar bebas dari kotoran atau benda-benda lain yang
mengganggu.
4. Lakukan pemotongan batang-batang aluminium sesuai kebutuhan termasuk
potongan profil siku penyambung.
5. Pasanglah potongan-potongan profil siku penyambung pada batang
aluminium dengan penempatan yang benar sesuai gambar kerja
menggunakan paku keling rivet atau baut sekerup yang sesuai.
6. Mulailah mengerjakan / merangkai sambungan demi sambungan dengan
urutan yang benar agar tidak mengalami kesulitan pada saat merakit
konstruksi secara keseluruhan, oleh karena itu cermatilah kembali gambar
kerja sehingga dapat menentukan pekerjaan mana yang harus didahulukan.
Pada saat merangkai batang-batang harus sambil diperiksa ketepatan
ukuran, kesikuan, ataupun sudut kemiringan batang.
Keterangan : cara memasang alat-alat sambung sudah dipelajari pada
kegiatan belajar sebelumnya.
7. Setelah pekerjaan sambungan-sambungan telah dikerjakan / terakit dengan
baik, pasanglah konstruksi tersebut pada dinding menggunakan baut
sekerup dan fiser :
- Buatlah lubang-lubang baut sekerup pada batang-batang
aluminium yang akan ditempelkan ke dinding.
- Tempelkan konstruksi aluminium tersebut pada dinding dengan
terlebih dahulu ukur posisinya dari muka lantai dan tandailah
tempat yang akan dipasangi fiser pada dinding.
- Buatlah lubang-lubang untuk fiser pada dinding menggunakan
mesin bor beton dengan mata bor ∅ 8 mm dengan kedalaman
lubang sesuaikan dengan panjang fiser yang akan ditanam.
- Tanam / benamkan fiser pada masing-masing lubang yang telah
dipersiapkan.
- Pasang konstruksi aluminium pada dinding dengan cara dibaut
sekerup dikenakan masing-masing fiser menggunakan alat obeng
hingga terpasang dengan kuat dan posisi yang tepat.
- Pasang kaca meja ( bila kaca telah dipersiapkan )
8. Periksakan hasil pekerjaan anda kepada Guru / Instruktor untuk dinilai.
29
• Petunjuk Penilaian
Nama Kegiatan Belajar : Membuat konstruksi aluminium dengan alat
sambung paku keling rivet dan baut sekerup
No Aspek Indikator
Skor
maks
Skor
Yang
dicapai
Ket
1 Hasil Kerja a. Ketepatan ukuran
b. Kerapian
c. Kesikuan
d. Kekuatan konstruksi
25
25
25
25
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Lulus 70
Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai
Kesimpulan
LULUS /
TIDAK LULUS
30
LEMBAR KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Lembar Latihan Kegiatan Belajar 1 :
1. Batang kusen aluminium Profil M ukuran 4” x 1¾” dan profil -profil ceklokan :
1.35
101.6
44.5
Profil-Profil Ceklokan Kusen
Profil M
2. Dua macam alat sambung konstruski aluminium adalah : paku keling rivet dan
baut sekerup ;
Bentuk-Bentuk Baut Sekerup
L
L
2/3 L
d
D
d
D
L
d
D
Bentuk Paku Keling Rivet
L
d
Tangkai rivet
Paku keling rivet Ø d
Kepala tangkai rivet
Leher tangkai rivet
31
3. Langkah-langkah memasang paku keling rivet pada sambungan aluminium :
- Melukis letak as lubang paku keling pada aluminium dengan tanda center
mark ( + ).
- Membuat lubang dengan bor listrik untuk besi/aluminium pada center mark
tersebut.
- Masukkan ujung paku keling lengkap dengan tangkai rivetnya ke dalam
lubang tersebut.
- Gunakan alat rivet ( tang rivet ) untuk melakukan pengelingan dengan cara
tangkai paku rivet dimasukkan pada lubang mur rivet hingga mur rivet
merapat/menyentuh paku keling, kemudian lakukan gerakan mengokang
dengan dua tangan beberapa kali hingga kepala tangkai rivet tertarik
mendesak ujung paku keling hingga membengkak dan mengancing
sambungan, lakukan sampai tangkai rivet putus terlepas dari paku keling.
- Seltelah pengelingan selesai keluarkan potongan tangkai rivet yang berada
di dalam alat rivet dengan cara alat rivet dijungkir sambil stang kokang
digerak-gerakkan dan potongan tangkai rivet terlepas keluar.
4. Langkah-langkah mengerjakan sambungan konstruksi aluminium dengan baut
sekerup:
- Melukis letak as lubang baut sekerup pada aluminium yang akan disambung
dengan tanda center mark ( + ).
- Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan baut
sekerup, menggunakan bor listrik untuk aluminium / besi. Diameter lubang
sebaiknya lebih kecil dari diameter baut sekerup yang akan dipasang, ini
dimaksudkan agar baut sekerup ketika disekerupkan dapat menggigit
aluminium dengan kuat.
- Pasang baut sekerup pada lubang tersebut dengan cara diputar pakai obeng
sambil ditekan secukupnya hingga kepala baut sekerup menekan pada
aluminium yang disambung.
5. Langkah-langkah memasang konstruksi aluminium menempel beton :
- Tentukan letak baut sekerup pada tembok / beton dan lukis ( tandai ) as
lubang baut sekerup pada bidang tembok atau beton dengan tanda center
mark ( + ) menggunakan pensil.
- Buat lubang pada center mark tersebut menggunakan bor beton dengan
diameter lubang disesuikan dengan diameter luar fiser yang akan ditanam.
Kedalaman lubang juga disesuikan dengan panjang fiser.
- Masukkan fiser kedalam lubang tersebut dengan cara ditekan / dipukul
hingga terbenam rata dengan permukaan tembok/beton.
- Pasang batang aluminium yang telah dilubangi untuk tempat baut, dan
masukkan baut sekerup pada lubang tersebut ( ujung batang baut sekerup
harus tepat mengenai lubang pada fiser yang telah ditanam pada tembok /
beton. Lakukan penyekrupan baut dengan cara diputar menggunakan obeng
hingga menancap kuat dan kepala baut sekerup sampai menekan batang
aluminium.
32
DAFTAR PUSTAKA
PT. YKK ALUMICO INDONESIA. _____. Aluminium Arsitektural. Jakarta : ____

More Related Content

What's hot

penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
Agus Fitriyanto
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
فهرودين سفي
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
intan mustika
 
Pc spun piles wika
Pc spun piles wikaPc spun piles wika
Pc spun piles wika
Doby Yuniardi
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
Rd Rosyadi
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
MOSES HADUN
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Komar Rudin
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
Avhat Civil
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
Gilang Ramadhani
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Muhammad Umari
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
MOSES HADUN
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
alpian nur
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
Wendo Enyos
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
Fajar Istu
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
Mira Pemayun
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
Fajar Istu
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
 
17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik
caturprasetyo11tgb1
 

What's hot (20)

penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
 
Pc spun piles wika
Pc spun piles wikaPc spun piles wika
Pc spun piles wika
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
Menghitung berat-bangunan-dengan-etabs-v-9-0-7
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik
 

Similar to Membuat sambungan batang_aluminium_dengan_paku_keling_rivet_dan_baut_sekerup

Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton i
wina athfi
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
Ayubkhan Kks
 
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptxSKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
darmadi27
 
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docxContoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
dadangashar884
 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000Botak Doohan Jr
 
SISTEM BEKALAN AIR PANAS
SISTEM BEKALAN AIR PANASSISTEM BEKALAN AIR PANAS
SISTEM BEKALAN AIR PANAS
Mohd Norazizi
 
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
YusufNugroho11
 
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian PipaTahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Joy Irman
 
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOATANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
DirgaHardirama
 
2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton
ahmad fuadi
 

Similar to Membuat sambungan batang_aluminium_dengan_paku_keling_rivet_dan_baut_sekerup (12)

Hand out struktur beton i
Hand out struktur beton iHand out struktur beton i
Hand out struktur beton i
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
 
Proposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendraProposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendra
 
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptxSKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
SKK FORM ORIGINAL GEDUNG (oke).pptx
 
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docxContoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
Contoh Justifikasi Pembangunan gedung perkantoran.docx
 
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
 
Tutorial sap v11
Tutorial sap v11Tutorial sap v11
Tutorial sap v11
 
SISTEM BEKALAN AIR PANAS
SISTEM BEKALAN AIR PANASSISTEM BEKALAN AIR PANAS
SISTEM BEKALAN AIR PANAS
 
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
 
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian PipaTahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
 
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOATANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
 
2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton2006 08-pekerjaan beton
2006 08-pekerjaan beton
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Membuat sambungan batang_aluminium_dengan_paku_keling_rivet_dan_baut_sekerup

  • 1. KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT SAMBUNGAN BATANG ALUMINIUM DENGAN PAKU KELING RIVET DAN BAUT SEKERUP WAKTU : 16 JAM KODE MODUL: TBG - F06 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2002
  • 2. i KATA PENGANTAR Modul dengan judul “Membuat Sambungan Batang Aluminium Dengan Paku Keling Rivet dan Baut Sekerup” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan peserta diklat / siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi “Melaksanakan Pekerjaan Sambungan Baja dan Aluminium”. Dengan modul ini, diharapkan peserta diklat ( siswa ) dapat melaksanakan kegiatan belajar praktek membuat beberapa bentuk sambungan batang aluminium menggunakan alat sambung paku keling rivet dan baut sekerup, sebagai salah satu kemampuan dasar untuk dapat mengerjakan konstruksi aluminium dalam bidang pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan gedung. Modul ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, khususnya ketrampilan mengenai pelaksanaan pekerjaan konstruksi aluminium dalam teknik bangunan gedung. Namun demikian modul ini tentu masih belum sempurna, untuk itu Guru / Pembimbing peserta diklat diharapkan dapat menyempurnakannya sesuai kondisi dan kebutuhan. Penyusun
  • 3. ii DESKRIPSI Modul ini terdiri dari 2 (tiga) kegiatan belajar yaitu : Kegiatan Belajar 1 Mengenal bahan dan cara menyambung konstruksi aluminium, Kegiatan Belajar 2 : Membuat konstruksi aluminium dengan alat sambung paku keling rivet dan baut sekerup. Kegiatan Belajar 1 membahas pengenalan bahan konstruksi aluminium untuk bangunan gedung, cara memotong dan cara menyambung. Kegiatan Belajar 2 membahas cara mengerjakan konstruksi aluminium dengan sambungan paku keling rivet dan baut sekerup. Dalam setiap kegiatan belajar terdapat lembar tugas yang harus dikerjakan oleh siswa beserta petunjuk penilaiannya.
  • 4. iii PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN (TBG) ORIENTASI: MANDIRI MATERI PRODUK TIF MATERI PRODUKTIF (Mandiri) TBG-A01 TBG-K01 / TGB-AA01 TBG-A02 TBG-K02 / TGB-AA01 TBG-A03 TBG-K03 / TGB-AA01 TBG-A04 TBG-L01 / KKY-DD01 TBG-A05 TBG-L02 / KKY-DD02 TBG-A06 TBG-L03 / KKY-DD03 TBG-A07 TBG-M01 / KKY-EE01 TBG-A08 TBG-M02 / KKY-EE01 TBG-B01 TBG-M03 / KKY-EE01 TBG-B02 TBG-N01/ KKY-GG01 TBG-B03 TBG-O01 / KKY-HH01 TBG-B04 TBG-O02 / KKY-HH02 TBG-B05 TBG-P01 / KKY-II01 TBG-B06 TBG-P02 / KKY-II02 TBG-B07 TBG-P03 / KKY-II03 TBG-C01 TBG-P04 / KKY-II04 TBG-D01 TBG-P05 / KKY-II05 TBG-D02 TBG-P06 / KKY-II06 TBG-D03 TBG-Q01 / KBB-CC01 TBG-E01 TBG-Q02 / KBB-CC02 TBG-E02 TBG-Q03 / KBB-CC03 TBG-E03 TBG-Q04 / KBB-CC04 TBG-E04 TBG-Q05 / KBB-CC05 TBG-E05 TBG-Q06 / KBB-CC06 TBG-F01 TBG-R01 / KBB-DD01 TBG-F02 TBG-R02 / KBB-DD02 TBG-F03 TBG-R03 / KBB-DD03 TBG-F04 TBG-R04 / KBB-DD04 TBG-F05 TBG-R05 / KBB-DD05 TBG-F06 TBG-R06 / KBB-DD06 TBG-G01 TBG-R07 / KBB-DD07 TBG-G02 TBG-S01 / KBB-EE01 TBG-H01 TBG-S02 / KBB-EE02 TBG-H02 TBG-S03 / KBB-EE03 TBG-H03 TBG-S04 / KBB-EE04 MATERI PRODUK TIF MATERI PRODUKTIF (Mandiri) TBG-H04 TBG-T01 / KBB-GG01 TBG-T02 / KBB-GG02 TBG-T03 / KBB-GG03 TBG-T04 / KBB-GG04 TBG-U01 / KBB-HH01 TBG-U02 / KBB-HH02 TBG-U03 / KBB-HH03 TBG-U04 / KBB-HH04 TBG-V01 / KBA-FF01 TBG-V02 / KBA-FF02 TBG-V03 / KBA-FF03 TBG-V04 / KBA-FF04 TBG-V05 / KBA-FF05 TBG-W01 / TPF-AA01 / KKY-JJ03 TBG-W02 / TPF-AA02 / KKY-JJ04 TBG-W03 / TPF-AA03 TBG-W04 / TPF-AA04 TBG-X01 / TPF-CC01 TBG-X02 / TPF-CC02 TBG-X03 / TPF-CC03 TBG-X04 / TPF-CC04 TBG-X05 / TPF-CC05 TBG-Y01 / TPF-EE01 TBG-Y02 / TPF-EE02 JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL 36 59 Modul yang dibahas
  • 5. iv PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG (TBG) ORIENTASI: INDUSTRI KONSENTRASI MATERI PRODUK TIF) TGB Teknik Gambar Bangunan KKY Teknik Konstruksi Kayu KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium TPF Teknik Pekerjaan Finising TBG-A01 TBG-TGB-AA01 TBG-KKY-AA01 TBG-KBB-AA01 TBG-KBA-AA01 TBG-TPF-AA01 / KKY-JJ04 TBG-A02 TBG-TGB-AA02 TBG-KKY-AA02 TBG-KBB-AA02 TBG-KBA-AA02 TBG-TPF-AA02 / KKY-JJ03 TBG-A03 TBG-TGB-AA03 TBG-KKY-AA03 TBG-KBB-AA03 TBG-KBA-AA03 TBG-TPF-AA03 / KKY-JJ05 TBG-A04 TBG-TGB-BB01 / KBA-BB01 TBG-KKY-BB01 TBG-KBB-AA04 TBG-KBA-AA04 TBG-TPF-AA04 / KKY-JJ06 TBG-A05 TBG-TGB-BB02 / KBA-BB02 TBG-KKY-BB02 TBG-KBB-AA05 TBG-KBA-AA05 TBG-TPF-BB01 TBG-A06 TBG-TGB-BB03 / KBA-BB03 TBG-KKY-BB03 TBG-KBB-AA06 TBG-KBA-AA06 TBG-TPF-BB02 TBG-A07 TBG-TGB-BB04 / KBA-BB04 TBG-KKY-BB04 TBG-KBB-AA07 TBG-KBA-AA07 TBG-TPF-BB03 TBG-A08 TBG-TGB-BB05 / KBA-BB05 TBG-KKY-BB05 TBG-KBB-AA08 TBG-KBA-BB01 TBG-TPF-BB04 TBG-B01 TBG-TGB-BB06 / KBA-BB06 TBG-KKY-CC01 TBG-KBB-AA09 TBG-KBA-BB02 TBG-TPF-BB05 TBG-B02 TBG-TGB-BB07 / KBA-BB07 TBG-KKY-CC02 TBG-KBB-BB01 TBG-KBA-BB03 TBG-TPF-CC01
  • 6. v KONSENTRASI MATERI PRODUK TIF) TGB Teknik Gambar Bangunan KKY Teknik Konstruksi Kayu KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium TPF Teknik Pekerjaan Finising TBG-B03 TBG-TGB-BB08 / KBA-BB08 TBG-KKY-CC03 TBG-KBB-BB02 TBG-KBA-BB04 TBG-TPF-CC02 TBG-B04 TBG-TGB-CC01 / KBB-AA07 TBG-KKY-CC04 TBG-KBB-BB03 TBG-KBA-BB05 TBG-TPF-CC03 TBG-B05 TBG-TGB-CC02 / KBB-AA06 TBG-KKY-CC05 TBG-KBB-CC01 TBG-KBA-BB06 TBG-TPF-CC04 TBG-B06 TBG-TGB-CC03 / KBB-AA05 TBG-KKY-CC06 TBG-KBB-CC02 TBG-KBA-BB07 TBG-TPF-CC05 TBG-B07 TBG-TGB-CC04 / KBB-AA04 TBG-KKY-DD01 TBG-KBB-CC03 TBG-KBA-BB08 TBG-TPF-DD01 TBG-C01 TBG-TGB-CC05 / KBB-AA09 TBG-KKY-DD02 TBG-KBB-CC04 TBG-KBA-CC01 TBG-TPF-DD02 TBG-D01 TBG-TGB-DD01 / KKY-KK01 TBG-KKY-DD03 TBG-KBB-CC05 TBG-KBA-CC02 TBG-TPF-EE01 TBG-D02 TBG-TGB-DD02 / KKY-KK02 TBG-KKY-EE01 TBG-KBB-CC06 TBG-KBA-CC03 TBG-TPF-EE02 TBG-D03 TBG-TGB-DD03 / KKY-KK03 TBG-KKY-EE02 TBG-KBB-DD01 TBG-KBA-CC04 TBG-TPF-FF01 TBG-E01 TBG-TGB-DD04 / KKY-KK04 TBG-KKY-EE03 TBG-KBB-DD02 TBG-KBA-CC05 TBG-TPF-FF02 TBG-E02 TBG-TGB-EE01 / KBA-CC01 TBG-KKY-FF01 TBG-KBB-DD03 TBG-KBA-CC06 TBG-E03 TBG-TGB-EE02 / KBA-CC02 TBG-KKY-FF02 TBG-KBB-DD04 TBG-KBA-CC07 TBG-E04 TBG-TGB-EE03 / KBA-CC03 TBG-KKY-GG01 TBG-KBB-DD05 TBG-KBA-CC08
  • 7. vi KONSENTRASI MATERI PRODUK TIF) TGB Teknik Gambar Bangunan KKY Teknik Konstruksi Kayu KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium TPF Teknik Pekerjaan Finising TBG-E05 TBG-TGB-EE04 / KBA-CC04 TBG-KKY-HH01 TBG-KBB-DD06 TBG-KBA-DD01 TBG-F01 TBG-TGB-EE05 / KBA-CC05 TBG-KKY-HH02 TBG-KBB-DD07 TBG-KBA-DD02 TBG-F02 TBG-TGB-EE06 / KBA-CC06 TBG-KKY-II01 TBG-KBB-EE01 TBG-KBA-DD03 TBG-F03 TBG-KKY-II02 TBG-KBB-EE02 TBG-KBA-DD04 TBG-F04 TBG-KKY-II03 TBG-KBB-EE03 TBG-KBA-DD05 TBG-F05 TBG-KKY-II04 TBG-KBB-EE04 TBG-KBA-DD06 TBG-F06 TBG-KKY-II05 TBG-KBB-FF01 TBG-KBA-DD07 TBG-G01 TBG-KKY-II06 TBG-KBB-FF02 TBG-KBA-DD08 TBG-G02 TBG-KKY-JJ01 TBG-KBB-FF03 TBG-KBA-DD09 TBG-H01 TBG-KKY-JJ02 TBG-KBB-FF04 TBG-KBA-DD10 TBG-H02 TBG-KKY-JJ03 TBG-KBB-FF05 TBG-KBA-EE01 TBG-H03 TBG-KKY-JJ04 TBG-KBB-FF06 TBG-KBA-EE02 TBG-H04 TBG-KKY-JJ05 TBG-KBB-FF07 TBG-KBA-EE03 TBG-KKY-JJ06 TBG-KBB-FF08 TBG-KBA-EE04 TBG-KKY-JJ07 TBG-KBB-GG01 TBG-KBA-EE05 TBG-KKY-JJ08 TBG-KBB-GG02 TBG-KBA-EE06 TBG-KKY-KK01 TBG-KBB-GG03 TBG-KBA-EE07 TBG-KKY-KK02 TBG-KBB-GG04 TBG-KBA-EE08 TBG-KKY-KK03 TBG-KBB-HH01 TBG-KBA-EE09 TBG-KKY-KK04 TBG-KBB-HH02 TBG-KBA-FF01 TBG-KBB-HH04 TBG-KBA-FF03 TBG-KBA-FF04 TBG-KBA-FF05
  • 8. vii KONSENTRASI MATERI PRODUK TIF) TGB Teknik Gambar Bangunan KKY Teknik Konstruksi Kayu KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium TPF Teknik Pekerjaan Finising JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL JUMLAH MODUL 36 29 43 45 47 20 KETERANGAN: TBG: Teknik Bangunan Gedung (Bidang Keahlian) TGB: Teknik Gambar Bangunan (Program Keahlian) KKY: Teknik Konstruksi Kayu (Program Keahlian) KBB: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (Program Keahlian) KBA: Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium (Program Keahlian) TPF: Teknik Pekerjaan Finising (Program Keahlian) Modul yang dibahas
  • 9. viii PRASYARAT Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ( tugas-tugas ) yang ada dalam modul ini dengan baik, siswa seharusnya sudah belajar mengenai : • Pengetahuan macam-macam bahan konstruksi bangunan dari aluminium dan spesifikasinya. • Pengetahuan macam-macam alat potong dan alat sambung untuk konstruksi aluminium dan cara menggunakannya.
  • 10. ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DESKRIPSI ii PETA MODUL iii PRASYARAT viii DAFTAR ISI ix PERISTILAHAN (GLOSSARY) 1 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 2 TUJUAN AKHIR MODUL 3 KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengenal Bahan dan Cara Menyambung Konstruks Aluminium 1. Tujuan Pembelajaran 4 2. Pengetahuan 4 3. Lembar Latihan 20 • Soal-soal dan Tugas Siswa 20 • Petunjuk Penilaian 21 KEGIATAN BELAJAR 2 : Membuat Konstruksi Aluminium Dengan Alat 22 Sambung Paku Keling Rivet dan Baut Sekerup 1. Pengetahuan Dasar 22 2. Lembar Kerja 22 • Tujuan 22 • Gambar Kerja 23 • Bahan dan Alat 27 • Keselamatan Kerja 27 • Langkah Pengerjaan 28 • Petunjuk Penilaian 29 LEMBAR KUNCI JAWABAN 30 DAFTAR PUSTAKA 32
  • 11. 1 PERISTILAHAN (GLOSSARY) Rolling Door : Pintu gulung / pintu rol vertikal dengan gulungan / rol berada diatas lubang pintu, untuk menutupnya harus dengan cara ditarik ke bawah sampai menyentuh lantai. Folding Gate : Pintu gerbang yang membuka dan menutupnya arah mendatar dengan diberi rel di bagian atas dan bawah, di bagian bawah pintu dipasang roda-roda yang menumpu pada rel, sedang di bagian atas tidak dipasang roda. Krei : Rangkaian pita-pita aluminium lebar ± 3 cm yang disusun Sedemikian rupa menggunakan benang - benang yang dirancang khusus sehingga pita-pita tersebut bisa diatur dengan posisi tegak, datar ataupun miring, juga dapat ditarik merapat ke atas bila ingin dibuka. Krei biasanya dipasang di bagian dalam jendela kaca sebagai pengganti kain gordin. Awning : Sejenis bahan penutup atap tetapi biasanya untuk teras atau sebagai atap tambahan di atas jendela bagian luar agar untuk melindungi dari sengatan sinar matahari. Awning terbuat dari pita aluminium ( pelat tipis lebar ± 3 cm ) dengan warna bermacam-macam yang dirangkai satu sama lain membentuk suatu lembaran atap yang dapat dibentuk mengikuti bentuk konstruksi perletakannya.
  • 12. 2 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara berurutan karena kegiatan belajar disusun berdasarkan urutan yang perlu dilalui. 2. Bila dalam mengerjakan tugas praktek pada Kegiatan Belajar 1 anda sudah mendapat nilai minimum 70, maka anda boleh meneruskan pada Kegiatan Belajar 2. 3. Usahakan setiap menempuh kegiatan belajar / mengerjakan tugas praktek dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Bertanyalah kepada Guru/Pembimbing bila mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar. 5. Anda dapat menggunakan referensi atau sumber informasi yang menunjang bila dalam modul ini terdapat hal-hal yang kurang jelas/ kurang lengkap. 6. Dalam mengerjakan tugas praktek utamakan ketelitian, kebenaran, dan kualitas hasil pekerjaan. Jangan membuang-buang waktu saat mengerjakan tugas dan juga jangan terburu-buru yang menyebabkan kurangnya ketelitian dan menimbulkan kesalahan. 7. Setelah tugas praktek telah anda selesaikan, sebelum diperiksa oleh Guru / Pembimbing sebaiknya periksalah sendiri terlebih dahulu secara cermat, dan perbaikilah / sempurnakanlah bila ada kekurangan atau kesalahan.
  • 13. 3 TUJUAN AKHIR MODUL Setelah selesai mempelajari dan mengerjakan tugas praktek membuat beberapa bentuk konstruksi sambungan aluminium diharapkan siswa memiliki keterampilan mengerjakan konstruks sambungan batang aluminium dengan sambungan paku keling rivet ataupun baut sekerup dengan baik dan benar sesuai ketentuan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi aluminium dalam teknik bangunan gedung.
  • 14. 4 KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1: MENGENAL BAHAN DAN CARA MENYAMBUNG KONSTRUKSI ALUMINIUM 1. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa memahami macam-macam bentuk bahan teknik dari aluminium dalam teknik konstruksi bangunan gedung, cara memotong dan menyambung konstruksi aluminium. 2. PENGETAHUAN a. Mengenal Aluminium Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan Gedung Dalam bidang teknik konstruksi bangunan dewasa ini aluminium telah banyak digunakan sebagai bahan konstruksi khususnya untuk bangunan gedung. Kini di pasaran banyak tersedia bahan aluminium dalam berbagai macam bentuk profil. Pabrik aluminium seperti PT. YKK ALUMICO INDONESIA dan PT. ALEXINDO di Jakarta telah memproduksi berbagai macam bentuk bahan konstruksi dari aluminium. Bahan konstruksi bangunan gedung dari aluminium tersebut antara lain : - berbentuk batangan dengan berbagai macam profil penampang. Setiap batangnya tersedia dengan panjang 6 meter, bentuk dan ukuran profil sangat bervariasi secuai dengan kegunaannya dalam konstruksi antara lain ; profil-profil batang untuk kusen, profil-profil batang untuk rangka daun pintu, untuk konstruksi kusen dan daun jendela, untuk tiang / rangka dinding partisi (penyekat ruang), untuk Rolling door, untuk Folding gate, dan sebagainya. - berbentuk pita / pelat tipis dengan lebar tertentu ( missal ± 30 mm ) tersedia dalam bentuk gulungan ( rol ), biasanya untuk bahan awning dan krei. - juga bentuk-bentuk profil khusus seperti Handle daun pintu dan profil- profil khusus lainnya. Berikut ini disajikan contoh-contoh bentuk profil penampang batang aluminium untuk berbagai jenis konstruksi, yang secara umum digunakan dalam konstruksi bangunan gedung yang kini telah banyak dijual di toko-toko aluminium :
  • 15. 5 A B t Profil-Profil Ceklokan Kusen Profil C Profil M Profil Jeep Profil Mobilan PROFIL-PROFIL KUSEN Profil Kusen Pada Tiang Bulat 90° 25.9 17 A B 101.6 KETERANGAN : 1) Kusen 4" x 1 3/4" Tebal ( t ) = 1.35 mm A = 4" = 101.6 mm B = 1 3/4" = 44.5 mm 2) Kusen 3" x 1 1/2" Tebal ( t ) = 1.15 mm A = 3" = 76.2 mm B = 1 1/2" = 38 mm
  • 16. 6 PROFIL-PROFIL RANGKA DAUN PINTU FLOOR HINGE Profil Ambang Tegak Profil Ceklokan Ambang Datar Profil Ambang Datar Atas 69.5 44.5 42.2 63.4 Tebal ( t ) = 1.4 mm Profil Ambang Datar Bawah 114 42.2
  • 17. 7 Profil Ambang Tegak PROFIL-PROFIL RANGKA DAUN PINTU SWING 60 34 100 110 120 Profil Ceklokan Ambang Datar 30 30 30 Ambang Datar Tengah Ambang Datar Atas Ambang Datar Bawah Tebal ( t ) = 1.4 mm 43 12.7 Profil Tatapan
  • 18. 8 PROFIL KUSEN DAN RANGKA DAUN JENDELA Tebal ( t ) = 1.5 mm Profil Rangka Daun Jendela 40 43.4 40 28 56 13 Profil-Profil Tatapan Daun Jendela Tebal ( t ) = 1.5 mm 4624 40 Profil-Profil Tatapan Kusen Jendela Kaca Mati Tebal ( t ) = 1.5 mm Profil Tatapan Kusen Jendela Kombinasi Kaca Mati Dan Daun Jendela Tebal ( t ) = 1.5 mm 50 40
  • 19. 9 28.2 50.8 36.8 Ambang Datar Bawah 70 25.4 25.4 35 PROFIL-PROFIL RANGKA DAUN PINTU SLIDING Tebal ( t ) = 1.2 mm Ambang Datar Atas Profil Ambang Tegak 28.2 35 76.2 Profil Rel Atas Profil Rel Bawah 41.217.5 17.5 7.8 17.4 26.5 35.6 78.8 22.2 22.2 78.8 Profil Kusen Pintu Sliding
  • 20. 10 PROFIL-PROFIL UNTUK DINDING PARTISI 60.2 31.1 70 13.9 60 70 70 15.5 13.9 12 60 13.9 90° 13.9 70 70 60.2 100 4.9 4.9 60 Profil-Profil Ceklokan Kusen Tebal ( t ) = 1.1 mm Profil Penutup Sambungan Papan Gypsum Tebal ( t ) = 1.1 mm Profil Kusen Partisi Tebal ( t ) = 1.1 mm Profil Tiang Segiempat Tebal ( t ) = 1.1 mm Profil Tiang Bulat Tebal ( t ) = 1.1 mm Profil Kusen Pada Tiang Bulat Tebal ( t ) = 1.1 mm
  • 21. 11 PROFIL-PROFIL UNTUK ROLLING DOOR DAN FOLDING GATE Tebal ( t ) = 1 mm 58 50 60 80.5 135° Profil Rolling Shutter 118 28.5 Tebal ( t ) = 1.53 mm 107108.5 Tebal ( t ) = 1.2 mm Profil Folding Gate 43
  • 22. 12 PROFIL SIKU ( L ), PROFIL "U" , PROFIL HOLLOW SEGI EMPAT DAN PROFIL KHUSUS Profil "L" ( SIKU ) Tebal ( t ) = 1 @ 1.3 mm Profil "U" Profil Hollow Segiempat Tebal ( t ) = 1.2 mm Tebal ( t ) = 1 @ 1.3 mm Profil Handle Daun Pintu Profil Hollow Khusus 44.3 31 86.3 Tebal ( t ) = 2.8 mm
  • 23. 13 b. Mengenal Alat Sambung Konstruksi Aluminium Untuk mengerjakan suatu konstruksi aluminium diperlukan pengetahuan tentang alat sambung dan cara menyambung. Dalam pekerjaan konstruksi aluminium untuk bangunan gedung seperti ; kusen, daun pintu / jendela, dan sebagainya pada umumnya menggunakan alat sambung berupa paku keling rivet atau baut sekerup. Untuk hubungan konstruksi aluminium dengan dinding tembok atau beton maka diperlukan fiser dari bahan plastik yang ditanam dalam tembok atau beton. Fiser ditanam setelah bidang tembok atau beton dilubangi dengan bor beton. Setelah fiser ditanam maka konstruksi aluminium dapat ditempelkan dengan cara disekerupkan pada fiser tersebut. Mengenal Paku Keling Rivet : Bentuk Paku Keling Rivet L d Tangkai rivet Paku keling rivet Ø d Kepala tangkai rivet Leher tangkai rivet Paku keling rivet terdapat dalam beberapa macam ukuran diameter ( d ), pajang paku ( L ) juga terdapat beberapa macam. Namun yang banyak digunakan adalah paku keling rivet dengan ∅ 3 mm panjang 10 mm. Untuk pemasangan engsel-engsel pintu maka digunakan diameter yang lebih besar. Sedangkan diameter tangkai rivet juga terdapat dalam beberapa ukuran tergantung diameter paku kelingnya, contoh ; untuk paku keling ∅ 3 mm tangkai rivetnya berdiameter 1½mm, sedang untuk paku keling ∅ 5 mm tangkai rivetnya berdiameter 2 mm. Pada ujung tangkai rivet terdapat kepala yang berfungsi sebagai penekan paku keling pada saat pengelingan rivet berlangsung, sedangkan ujung tangkai lainnya sepanjang ± 30 mm dimasukkan ke dalam alat rivet untuk dijepit dan ditarik sehingga kepala tangkai menekan paku keling dilakukan berulang-ulang hingga tangkai putus di bagian leher dan ujung paku membengkak dan mengancing sambungan dengan kuat.
  • 24. 14 Mengenal Baut Sekerup : Bentuk-Bentuk Baut Sekerup L L 2/3 L d D d D L d D Baut sekerup ada 2 ( dua ) macam : 1) Baut sekerup dengan ulir penuh sepanjang batang ( sepanjang L ). Baut ini jenis inilah yang sering digunakan untuk penyambungan batang aluminium. Terdapat berbagai macam ukuran diameter dengan panjang yang bervariasi, namun yang umum digunakan adalah baut dengan panjang ½” dan ¾” dengan diameter ± 3 mm. 2) Baut sekerup dengan ulir sepanjang 2/3 dari panjang baut ( sepanjang 2/3 L ). Baut ini biasanya dipakai untuk pemasangan konstruksi aluminium ( misalnya kusen ) menempel pada dinding tembok atau beton, juga untuk memasang engsel daun pintu. Untuk pemasangan baut sekerup pada tembok atau beton maka diperlukan alat tambahan yang disebut Fiser. Fiser terbuat dari bahan plastik. Tembok atau beton yang akan disekerup dilubangi terlebih dahulu dengan mesin bor beton, setelah itu fiser dimasukkan kedalam lubang tersebut. Pemasangan baut sekerup dikenakan pada fiser tersebut hingga mengancing dengan kuat.. Adapun bentuk fiser adalah sebagai berikut : FISER L d Ukuran fiser yang sering dipakai adalah berdiameter luar ∅ 6 mm dan ∅ 6 mm ( biasa disebut Fiser S-6 dan S-8 ).
  • 25. 15 c. Mengenal Alat-Alat Pekerjaan Konstruksi Aluminium 1) Alat Ukur Alat ukur biasanya menggunakan roll meter dari pita baja, yaitu berfungsi untuk mengukur jarak atau mengukur rencana panjang potongan batang. 2) Pensil Digunakan untuk menandai rencana as lubang paku keling atau baut, melukis / menandai rencana pemotongan batang, mengukur benda kerja. 3) Alat Potong Aluminium Untuk memotong aluminium dapat dilakukan secara manual dan secara mekanik : • Memotong aluminium secara manual menggunakan gergaji besi bertangkai dengan gerakan oleh tangan manusia atau dengan gunting seng. Dengan alat ini disamping kerjanya lambat juga hasil potongannya kasar, sehingga biasanya masih perlu dikikir hingga halus dan lurus rata. • Memotong aluminium secara mekanik menggunakan mesin gergaji circle yang digerakkan dengan tenaga listrik. Mesin potong khusus untuk aluminium dilengkapi dengan penjepit benda kerja yang akan dipotong, juga pengatur sudut arah pemotongan ( missal meyerong 30°, 45°, 60° dan sebagainya ). Dengan menggunakan mesin potong ini memiliki beberapa keuntungan antara lain : - hasil potongan lebih akurat ( presisi ) - hasil potongan halus ( tak perlu dikikir ) - lebih cepat proses pemotongannya. Agar tidak cepat panas dan juga serbuk gergaji tidak menyebar sebaiknya olesi terlebih dahulu dengan minyak pelumas pada circle yang bergesekan dengan aluminium. 4) Alat Keling Rivet Alat ini disebut juga Tang Rivet, fungsinya adalah untuk memasang paku keling rivet pada penyambungan konstruksi aluminium. Bentuk Tang Rivet seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini :
  • 26. 16 ALAT KELING RIVET ( TANG RIVET ) KETERANGAN : 1. Stang Rivet 2. Stang Kokang Rivet 3. Mur Rivet 4. Lubang Tangkai Paku Rivet 5. Cadangan Mur Rivet ( berbeda diameter lubang ) 4 3 2 5 1 5) Mesin Bor Elektrik ( Alat Pelubang ) Mesin bor digunakan untuk membuat lubang tempat memasang paku keling atau baut sekerup pada batang aluminium yang disambung, juga digunakan untuk membuat lubang tempat fiser pada tembok atau beton. Untuk membuat lubang pada aluminium menggunakan mesin dan mata bor khusus untuk logam / besi, sedangkan untuk membuat lubang pada tembok atau beton menggunakan mesin dan mata bor khusus untuk batu beton.
  • 27. 17 6) Obeng Obeng digunakan untuk memasang / menancapkan baut sekerup pada benda kerja. Jneis obeng yang dapat dipakai bisa jenis obeng minus ( - ) ataupun jenis obeng plus ( + ) tergantung bentuk alur obeng yang ada pada kepala baut sekerup. 7) Siku Siku yang dipakai pada pekerjaan konstruksi aluminium sama dengan siku pada pekerjaan konstruksi kayu. Alat ini digunakan untuk mengatur atau mentrol kesikuan sambungan yang dipersyaratkan harus siku ( tegak Lurus ). d. Cara Memasang Paku Keling Rivet Pada Sambungan Aluminium Untuk menyambung aluminium dengan paku keling rivet dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Lukis ( tandai ) as lubang paku keling pada aluminium dengan tanda center mark ( + ). 2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan paku keling, menggunakan bor listrik untuk logam / besi. 3) Masukkan paku keling lengkap dengan tangkai rivetnya ke dalam lubang tersebut sebagai berikut : Aluminium yang disambung Paku keling rivet Tangkai rivet 4) Pasang alat rivet ( tang rivet ) dengan posisi stang pengokang dalam keadaan membuka dan tangkai paku keling masuk seluruhnya ke dalam mur rivet , seperti gambar di bawah :
  • 28. 18 5) Lakukan gerakan mengokang dengan dua tangan beberapa kali hingga kepala tangkai rivet mendesak ujung paku keling menjadi membengkak dan mengancing sambungan, lakukan gerakan mengokang tersebut sampai tangkai rivet putus terlepas dari paku keling. ( Bila tang rivet masih baik maka dengan 2 @ 3 kali kokang tangkai rivet sudah putus ). Gerakan mengokang seperti gambar berikut ini : gerakan mengokang
  • 29. 19 6) Keluarkan potongan tangkai rivet yang masih berada di dalam alat rivet dengan cara dijungkir seperti gambar berikut ini sambil stang kokang digerak-gerakkan hingga potongan tangkai rivet terlepas keluar. digerak-gerakkan 7) Hasil pemasangan paku keling rivet seperti gambar di bawah ini : e. Cara Memasang Baut Sekerup Untuk menyambung aluminium dengan baut sekerup dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Lukis ( tandai ) as lubang baut sekerup pada aluminium dengan tanda center mark ( + ). 2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan baut sekerup, menggunakan bor listrik untuk logam / besi. Diameter lubang harus lebih kecil dari diameter baut sekerup yang akan dipasang, ini dimaksudkan agar baut sekerup ketika disekrupkan dapat menggigit aluminium dengan kuat. 3) Pasang baut sekerup pada lubang tersebut dengan cara diputar pakai obeng sambil ditekan secukupnya hingga kepala baut sekerup menekan pada aluminium yang disambung.
  • 30. 20 f. Cara Memasang Baut Sekerup Pada Dinding Tembok atau Beton Untuk batang-batang aluminium yang dipasang menempel pada tembok atau pada beton ( misalnya kusen, rel rolling door , dan sebagainya ) maka pemasangannya menggunakan baut sekerup jenis ulir tidak penuh atau panjang batang yang berulir 2/3 dari panjang baut, dan menggunakan fiser yang ditanam pada tembok atau pada beton yang akan disekerup. Cara memasangnya sebagai berikut : 1) Tentukan letak baut sekerup pada tembok / beton dan lukis ( tandai ) as lubang baut sekerup pada bidang tembok atau beton dengan tanda center mark ( + ) menggunakan pensil. 2) Buat lubang pada center mark tersebut menggunakan bor beton dengan diameter lubang disesuikan dengan diameter luar fiser yang akan ditanam. Kedalaman lubang juga disesuikan dengan panjang fiser. 3) Masukkan fiser kedalam lubang tersebut dengan cara ditekan / dipukul hingga terbenam rata dengan permukaan tembok/beton. 4) Pasang batang aluminium yang telah dilubangi untuk tempat baut, dan masukkan baut sekerup pada lubang tersebut ( ujung batang baut sekerup harus tepat mengenai lubang pada fiser yang telah ditanam pada tembok / beton. Lakukan penyekrupan baut dengan cara diputar menggunakan obeng hingga menancap kuat dan kepala baut sekerup sampai menekan batang aluminium. 2. LEMBAR LATIHAN • Soal-soal dan Tugas Siswa 1) Gambarkan profil M batang aluminium untuk kusen ukuran 4” x 1¾“ beserta 3 macam profil ceklokannya dengan skala 1 : 1. 2) Sebutkan 2 (dua) macam jenis alat sambung konstruksi aluminium, masing-masing dengan gambar penjelasnya. 3) Jelaskan langkah-langkah paku keling rivet pada sambungan aluminium. 4) Jelaskan langkah - langkah baut sekerup pada sambungan aluminium. 5) Jelaskan cara memasang konstruksi aluminium menempel pada beton dengan baut sekerup.
  • 31. 21 • Petunjuk Penilaian No Aspek Indikator Skor maks Skor Yang dicapai Ket 1 2 3 4 5 Soal no. 1 Soal no. 2 Soal no. 3 Soal no. 4 Soal no. 5 Tergambar dengan baik dan benar sesuai ketentuan Terjawab dan tergambar dengan benar Terjawab dengan jelas dan benar Terjawab dengan jelas dan benar Terjawab dengan jelas dan benar 20 20 20 20 20 Jumlah Skor Maksimal 100 Syarat Skor Minimal Lulus 70 Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai Kesimpulan LULUS / TIDAK LULUS
  • 32. 22 KEGIATAN BELAJAR 2: MEMBUAT KONSTRUKSI ALUMINIUM DENGAN ALAT SAMBUNG PAKU KELING RIVET DAN BAUT SEKERUP 1. PENGETAHUAN DASAR Yang dimaksud konstruksi aluminium adalah suatu bentuk benda jadi yang tersusun atas batang-batang aluminium yang disambung satu sama lain dengan berbagai macam bentuk sambungan. Sebagai contoh adalah konstruksi kusen pintu / jendela, konstruksi rangka daun pintu / jendela, konstruksi rangka dinding partisi, konstruksi rangka plafon, juga bentuk-bentuk benda jadi seperti meja, almari dan sebagainya adalah termasuk konstruksi. Untuk mengerjakan suatu konstruksi aluminium dikenal dua macam teknik penyambungan yaitu : ( 1 ) teknik penyambungan dengan paku keling rivet, dan ( 2 ) teknik penyambungan dengan baut sekerup. Dalam kegiatan belajar ini siswa dilatih melakukan keterampilan membuat suatu konstruksi aluminium dengan menggunakan dua macam teknik penyambungan tersebut, termasuk teknik memasang konstruksi aluminium pada tembok menggunakan baut sekerup dan fiser. Dalam mengerjakan tugas membuat konstruksi aluminium, sebelum praktek mengerjakan sambungan terlebih dahulu siswa harus berlatih cara memotong batang aluminium baik menggunakan alat potong secara manual ( gergaji baja biasa ) maupun menggunakan mesin potong baja / aluminium dengan bimbingan guru / instruktor. Pengetahuan dasar tentang macam-macam bahan konstruksi aluminium, alat sambung ( paku keling rivet dan baut sekerup ) dan cara memasangnya pada konstruksi sambungan sudah dibahas dalam kegiatan belajar 1, namun demikian untuk menambah wawasan pengetahuan maka siswa perlu mengadakan survei / observasi di lapangan baik di toko besi, toko aluminium, , bengkel konstruksi aluminium, maupun langsung di tempat pekerjaan konstruksi bangunan gedung yang sedang mengerjakan konstruksi aluminium. 2. LEMBAR KERJA • Tujuan Siswa dapat membuat konstruksi aluminium sederhana berupa rangka meja kaca menempel dinding menggunakan alat sambung paku keling rivet dan baut sekerup sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.
  • 33. 23 • Gambar Kerja Kaca Rayban 5 mm A A 1000 500 MEMBUAT MEJA KACA MENEMPEL DINDING DENGAN KONSTRUKSI ALUMINIUM Dinding 750 300 muka lantai Tampak Atas Potongan A-A Bingkai Aluminium dari profil Hollow Segiempat 1"x 11/2" Meja Kaca Dinding Fiser & Sekerup Fiser & Sekerup 1 2 3 4 5
  • 34. 24 Detail 1 pk rivet Ø 3 mm profil L 1/2"x3/4" profil Hollow segiempat 1"x11/2 " profil L 1" x 1" baut sekerup Ø 3 mm - 1/2" pk rivet Ø 3 mm profil L 1" x 1" 19.05 25.4 12.7 DETAIL-DETAIL SAMBUNGAN 38.1 25.4 25.4 38.1 5 25.412.7
  • 35. 25 Detail 2 Detail 3 12.7 25.4 25.412.7 5 19.05 profil L 1/2"x3/4" 38.1 profil Hollow segiempat 1"x11/2" profil Hollow segiempat 1"x11/2" profil L 1/2"x3/4" 5 19.05 38.1 profil L 1/2"x3/4" profil Hollow segiempat 1"x11/2" profil L 1" x 1" pk rivet Ø 3 mm baut sekerup Ø 3 mm - 1/2" profil L 1/2"x3/4"
  • 36. 26 Detail 4 Detail 5 38.1 baut sekerup Ø 3 mm - 1/2" pk rivet Ø 3 mm profil Hollow segiempat 1"x11/2" profil L 1/2"x3/4" baut sekerup Ø 5 mm - 21/4" Fiser S8 ( Ø 8 ) Dinding profil Hollow segiempat 1"x11/2" 25.425.4 38.1
  • 37. 27 • Bahan dan Alat 1. Bahan a. Batang aluminium ; - profil Hollow segiempat 1” x 1½“ - profil L 1” x 1” - profil L ½” x ¾” b. Paku keling rivet ∅ 3 mm panjang 10 mm c. Baut sekerup ; - baut sekerup ulir penuh ∅ 3 mm panjang ½” - baut sekerp ulir 2/3 L ∅ 5 mm panjang 60 mm - fiser S-8 ( bertdiameter luar ∅ 8 mm ) 2. Alat Kerja a. Pensil b. Roll meter 3 m c. Alat rivet ( Tang Rivet ) d. Obeng minus ( - ) e. Alat pengukur kesikuan ( siku ) f. Alat potong aluminium : - gergaji baja biasa + kikir penghalus, atau - mesin potong aluminium circle ∅ 12” g. Mesin bor aluminium + mata bor ∅ 3 mm h. Mesin bor beton + mata bor ∅ 8 mm • Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya dengan cara yang benar, bila belum mengerti bertanyalah kepada guru / instruktor yang mengajar. 2. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan misal baju kerja lengan panjang, sepatu kerja, kaca mata, masker, kaos tangan, dan sebagainya. 3. Periksa kondisi alat-alat dan persiapkan dengan baik sebelum anda gunakan ( bila ada kelainan atau masalah sampaikan pada guru / instruktor agar mendapatkan penanganan ). 4. Hati-hati dan berkonsentrasilah saat bekerja, terutama pada saat menggunakan mesin potong aluminium dan mesin bor ( benda kerja harus dijepit dengan kuat pada posisi yang tepat ). 5. Keselamatan kerja yang harus diperhatikan meliputi ; keselamatan diri, keselamatan alat, keselamatan benda kerja, dan keselamatan tempat kerja ( lingkungan kerja ). 6. Bila menemui hambatan atau permasalahan dalam mengerjakan tugas konsultasilah kepada Guru / Instruktor. 7. Hati-hati di dalam menggunakan atau meletakkan bahan dan alat-alat kerja, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
  • 38. 28 8. Setelah pekerjaan selesai, kumpulkan alat-alat dengan disersihkan dan sisa bahan diletakkan pada tempat yang semestinya dan aman, serta bersihkan kembali tempat kerja dengan baik. 9. Bila tugas sudah selesai anda kerjakan, periksalah sendiri terlebih dahulu sebelum dinilai oleh Guru / Instruktor. • Langkah Pengerjaan 1. Pelajari terlebih dahulu lembar kerja terutama gambar kerja secara teliti. 2. Hitung kebutuhan bahan alumnium, paku keling rivet, baut sekerup, fiser, dan potongan-potongan profil L ( siku ) penyambung. 3. Persiapkan bahan aluminium dan alat-alat kerja sesuai kebutuhan, serta atur tempat kerja agar bebas dari kotoran atau benda-benda lain yang mengganggu. 4. Lakukan pemotongan batang-batang aluminium sesuai kebutuhan termasuk potongan profil siku penyambung. 5. Pasanglah potongan-potongan profil siku penyambung pada batang aluminium dengan penempatan yang benar sesuai gambar kerja menggunakan paku keling rivet atau baut sekerup yang sesuai. 6. Mulailah mengerjakan / merangkai sambungan demi sambungan dengan urutan yang benar agar tidak mengalami kesulitan pada saat merakit konstruksi secara keseluruhan, oleh karena itu cermatilah kembali gambar kerja sehingga dapat menentukan pekerjaan mana yang harus didahulukan. Pada saat merangkai batang-batang harus sambil diperiksa ketepatan ukuran, kesikuan, ataupun sudut kemiringan batang. Keterangan : cara memasang alat-alat sambung sudah dipelajari pada kegiatan belajar sebelumnya. 7. Setelah pekerjaan sambungan-sambungan telah dikerjakan / terakit dengan baik, pasanglah konstruksi tersebut pada dinding menggunakan baut sekerup dan fiser : - Buatlah lubang-lubang baut sekerup pada batang-batang aluminium yang akan ditempelkan ke dinding. - Tempelkan konstruksi aluminium tersebut pada dinding dengan terlebih dahulu ukur posisinya dari muka lantai dan tandailah tempat yang akan dipasangi fiser pada dinding. - Buatlah lubang-lubang untuk fiser pada dinding menggunakan mesin bor beton dengan mata bor ∅ 8 mm dengan kedalaman lubang sesuaikan dengan panjang fiser yang akan ditanam. - Tanam / benamkan fiser pada masing-masing lubang yang telah dipersiapkan. - Pasang konstruksi aluminium pada dinding dengan cara dibaut sekerup dikenakan masing-masing fiser menggunakan alat obeng hingga terpasang dengan kuat dan posisi yang tepat. - Pasang kaca meja ( bila kaca telah dipersiapkan ) 8. Periksakan hasil pekerjaan anda kepada Guru / Instruktor untuk dinilai.
  • 39. 29 • Petunjuk Penilaian Nama Kegiatan Belajar : Membuat konstruksi aluminium dengan alat sambung paku keling rivet dan baut sekerup No Aspek Indikator Skor maks Skor Yang dicapai Ket 1 Hasil Kerja a. Ketepatan ukuran b. Kerapian c. Kesikuan d. Kekuatan konstruksi 25 25 25 25 Jumlah Skor Maksimal 100 Syarat Skor Minimal Lulus 70 Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai Kesimpulan LULUS / TIDAK LULUS
  • 40. 30 LEMBAR KUNCI JAWABAN Kunci Jawaban Lembar Latihan Kegiatan Belajar 1 : 1. Batang kusen aluminium Profil M ukuran 4” x 1¾” dan profil -profil ceklokan : 1.35 101.6 44.5 Profil-Profil Ceklokan Kusen Profil M 2. Dua macam alat sambung konstruski aluminium adalah : paku keling rivet dan baut sekerup ; Bentuk-Bentuk Baut Sekerup L L 2/3 L d D d D L d D Bentuk Paku Keling Rivet L d Tangkai rivet Paku keling rivet Ø d Kepala tangkai rivet Leher tangkai rivet
  • 41. 31 3. Langkah-langkah memasang paku keling rivet pada sambungan aluminium : - Melukis letak as lubang paku keling pada aluminium dengan tanda center mark ( + ). - Membuat lubang dengan bor listrik untuk besi/aluminium pada center mark tersebut. - Masukkan ujung paku keling lengkap dengan tangkai rivetnya ke dalam lubang tersebut. - Gunakan alat rivet ( tang rivet ) untuk melakukan pengelingan dengan cara tangkai paku rivet dimasukkan pada lubang mur rivet hingga mur rivet merapat/menyentuh paku keling, kemudian lakukan gerakan mengokang dengan dua tangan beberapa kali hingga kepala tangkai rivet tertarik mendesak ujung paku keling hingga membengkak dan mengancing sambungan, lakukan sampai tangkai rivet putus terlepas dari paku keling. - Seltelah pengelingan selesai keluarkan potongan tangkai rivet yang berada di dalam alat rivet dengan cara alat rivet dijungkir sambil stang kokang digerak-gerakkan dan potongan tangkai rivet terlepas keluar. 4. Langkah-langkah mengerjakan sambungan konstruksi aluminium dengan baut sekerup: - Melukis letak as lubang baut sekerup pada aluminium yang akan disambung dengan tanda center mark ( + ). - Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan baut sekerup, menggunakan bor listrik untuk aluminium / besi. Diameter lubang sebaiknya lebih kecil dari diameter baut sekerup yang akan dipasang, ini dimaksudkan agar baut sekerup ketika disekerupkan dapat menggigit aluminium dengan kuat. - Pasang baut sekerup pada lubang tersebut dengan cara diputar pakai obeng sambil ditekan secukupnya hingga kepala baut sekerup menekan pada aluminium yang disambung. 5. Langkah-langkah memasang konstruksi aluminium menempel beton : - Tentukan letak baut sekerup pada tembok / beton dan lukis ( tandai ) as lubang baut sekerup pada bidang tembok atau beton dengan tanda center mark ( + ) menggunakan pensil. - Buat lubang pada center mark tersebut menggunakan bor beton dengan diameter lubang disesuikan dengan diameter luar fiser yang akan ditanam. Kedalaman lubang juga disesuikan dengan panjang fiser. - Masukkan fiser kedalam lubang tersebut dengan cara ditekan / dipukul hingga terbenam rata dengan permukaan tembok/beton. - Pasang batang aluminium yang telah dilubangi untuk tempat baut, dan masukkan baut sekerup pada lubang tersebut ( ujung batang baut sekerup harus tepat mengenai lubang pada fiser yang telah ditanam pada tembok / beton. Lakukan penyekrupan baut dengan cara diputar menggunakan obeng hingga menancap kuat dan kepala baut sekerup sampai menekan batang aluminium.
  • 42. 32 DAFTAR PUSTAKA PT. YKK ALUMICO INDONESIA. _____. Aluminium Arsitektural. Jakarta : ____