Dokumen ini membahas peran sutradara dan artistik dalam drama. Ia menjelaskan sejarah penyutradaraan dari Yunani Kuno hingga abad ke-19, model penyutradaraan seperti George II, Andre Antoine dan Stanislavsky, serta tugas utama sutradara yaitu menentukan lakon, menganalisis, memilih pemain, menentukan bentuk pementasan, memblokir adegan, dan melakukan latihan dengan para pemain.

1. Memahami
Peran
Sutradara dan
Artistik
dalam Drama
Oleh:
Dr. Een Nurhasanah, S.S.,
M.A.

2. Sejarah Penyutradaraan
• terminologi Yunani sutradara (director) disebut
didaskalos yang berarti guru dan pada abad
pertengahan di seluruh Eropa istilah yang
digunakan untuk seorang sutradara dapat
diartikan sebagai master.
• pada jaman Geroge II. Seorang bangsawan
(duke) dari Saxe-Meiningen yang memimpin
sebuah grup teater dan menyelenggarakan
pementasan keliling Eropa pada akhir tahun
1870-1880.

3. Model Penyutradaraan
• George II diteruskan pada masa lahir dan
berkembangnya gaya realisme
• Andre Antoine di Perancis dengan Teater
Libre serta Stansilavsky di Rusia adalah
dua sutradara berbakat yang mulai
menekankan idealisme dalam setiap
produksinya.

4. • Max Reinhart mengembangkan
penyutradaraan dengan mengorganisasi
proses latihan para aktor dalam waktu
yang panjang.
• Gordon Craig merupakan seorang
sutradara yang menanamkan gagasannya
untuk para aktor sehingga ia menjadikan
sutradara sebagai pemegang kendali
penuh sebuah pertunjukan teater.

5. Tugas Sutradara
• Menentukan lakon,
• menganalisis lakon,
• menentukan pemain,
• menentukan bentuk dan gaya pementasan,
• memahami dan mengatur blocking,
• serta melakukan serangkaian latihan dengan
para pemain dan seluruh pekerja artistik.

6. 1. Menentukan lakon
• Naskah Jadi: menyukai, mampu,
biaya pemain dan konsisten.
• Membuat Naskah Sendiri: tema,
masalah, sinopsis, kerangka cerita,
protagonis, penyelesaian dan
menulis.

7. 2. Analisis Lakon
• Analisis Dasar: Pesan Lakon, konflik dan
penyelesaian, karakter tokoh, dan latar
cerita.
• Interpretasi: Latar, pesan, dan penokohan.
• Konsep Pementasan: Pendekatan gaya
pementasan, Pendekatan pemeranan,
dan Gambaran tata artistik.

9. 3. Memilih Pemain
• Fisik: Ciri Wajah, Ukuran Tubuh,
Tinggi Tubuh dan Ciri Tertentu.
• Kecakapan: Tubuh, wicara,
penghayatan, dan kecakapan lain.

11. 4. Menentukan Bentuk dan
Gaya Pementasan
• Menurut Penuturan Cerita: Berdasar
Naskah Lakon, dan Improvisasi.
• Menurut Bentuk Penyajian: Teater Gerak,
Teater Boneka, Teater Dramatik, Drama
Musikal, dan Teatrikalisasi Puisi.
• Menurut Gaya Penyajian: Konvensional
dan Non Konvensional.

12. 5. Blocking
• Pembagian Area Panggung

13. • Komposisi: Simetris, Asimetris dan
Keseimbangan.
• Fokus: Prinsip Dasar dan Teknik.
• Mobilitas Pemain.

14. 6. Latihan-latihan
• Membaca Teks
• Menghapal
• Merancang Blocking
Stop and Go
• Top-tail
• Run-through
• Latihan Teknik
• Dress Rehearsal