Dokumen tersebut membahas kebijakan dan pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2014/2015, termasuk perubahan peraturan, fungsi hasil ujian, dan persiapan pelaksanaan ujian secara Computer Based Test."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sosialisasi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021, termasuk tujuan, ketentuan, dan persyaratan bagi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa peserta.
Dokumen tersebut merangkum program pertukaran mahasiswa merdeka antar perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan pengalaman belajar di luar kampus asal serta mengenal keanekaragaman budaya di nusantara. Program ini mencakup kegiatan akademik dan sosial kemasyarakatan bagi mahasiswa peserta.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2014/2015, termasuk perubahan peraturan, fungsi hasil ujian, dan persiapan pelaksanaan ujian secara Computer Based Test."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sosialisasi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021, termasuk tujuan, ketentuan, dan persyaratan bagi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa peserta.
Dokumen tersebut merangkum program pertukaran mahasiswa merdeka antar perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan pengalaman belajar di luar kampus asal serta mengenal keanekaragaman budaya di nusantara. Program ini mencakup kegiatan akademik dan sosial kemasyarakatan bagi mahasiswa peserta.
Berdasarkan dokumen tersebut, ada beberapa perubahan kebijakan Ujian Nasional tahun 2015. Pertama, hasil Ujian Nasional tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan siswa, melainkan hanya sebagai pertimbangan seleksi dan pemetaan mutu pendidikan. Kedua, Ujian Nasional akan diselenggarakan menggunakan metode Computer Based Test pada beberapa sekolah rintisan. Ketiga, hasil Ujian Nasional akan memberikan kategori cap
Sistem Pembinaan Guru Profesional memberikan kerangka untuk meningkatkan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru, penilaian kinerja guru, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memastikan kualitas pelayanan pendidikan.
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianmond niel
Dokumen tersebut menjelaskan struktur program Ijazah Sarjana Muda Perguruan dengan Kepujian yang ditawarkan oleh Institut Pendidikan Guru Malaysia. Program ini bertujuan untuk melahirkan guru sekolah rendah yang berkualiti dalam bidang Pendidikan Jasmani Pendidikan Rendah. Struktur program terdiri daripada kursus wajib, kursus teras, kursus elektif, dan amalan profesional selama empat tahun untuk mengumpul 133 kredit
Dokumen tersebut merangkum kerjasama antar instansi pemerintah dalam program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) 2008-2013 untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Program ini memiliki 4 komponen utama yaitu reformasi pendidikan calon guru, peningkatan mutu berkelanjutan guru di tingkat sekolah, sistem insentif untuk kinerja guru, serta monitoring dan evaluasi mutu pendidikan.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). RPL digunakan untuk mengakui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh seseorang dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau pendidikan informal. Dokumen tersebut menjelaskan tiga bentuk RPL, proses pengajuan ijin penyelenggaraan RPL oleh perguruan tinggi, serta persyar
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat pemetaan mutu pendidikan bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Bagi satuan pendidikan, pemetaan mutu membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta merencanakan pengembangan. Bagi pemerintah daerah, pemetaan mutu menyediakan data untuk perencanaan pendidikan dan mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan sekolah. Dokumen ini juga membahas strategi pemanfaatan
Berdasarkan dokumen tersebut, ada beberapa perubahan kebijakan Ujian Nasional tahun 2015. Pertama, hasil Ujian Nasional tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan siswa, melainkan hanya sebagai pertimbangan seleksi dan pemetaan mutu pendidikan. Kedua, Ujian Nasional akan diselenggarakan menggunakan metode Computer Based Test pada beberapa sekolah rintisan. Ketiga, hasil Ujian Nasional akan memberikan kategori cap
Sistem Pembinaan Guru Profesional memberikan kerangka untuk meningkatkan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru, penilaian kinerja guru, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memastikan kualitas pelayanan pendidikan.
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianmond niel
Dokumen tersebut menjelaskan struktur program Ijazah Sarjana Muda Perguruan dengan Kepujian yang ditawarkan oleh Institut Pendidikan Guru Malaysia. Program ini bertujuan untuk melahirkan guru sekolah rendah yang berkualiti dalam bidang Pendidikan Jasmani Pendidikan Rendah. Struktur program terdiri daripada kursus wajib, kursus teras, kursus elektif, dan amalan profesional selama empat tahun untuk mengumpul 133 kredit
Dokumen tersebut merangkum kerjasama antar instansi pemerintah dalam program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) 2008-2013 untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Program ini memiliki 4 komponen utama yaitu reformasi pendidikan calon guru, peningkatan mutu berkelanjutan guru di tingkat sekolah, sistem insentif untuk kinerja guru, serta monitoring dan evaluasi mutu pendidikan.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). RPL digunakan untuk mengakui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh seseorang dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau pendidikan informal. Dokumen tersebut menjelaskan tiga bentuk RPL, proses pengajuan ijin penyelenggaraan RPL oleh perguruan tinggi, serta persyar
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat pemetaan mutu pendidikan bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Bagi satuan pendidikan, pemetaan mutu membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta merencanakan pengembangan. Bagi pemerintah daerah, pemetaan mutu menyediakan data untuk perencanaan pendidikan dan mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan sekolah. Dokumen ini juga membahas strategi pemanfaatan
Similar to MB26_Paparan Mendikbudristek_Agst2023.pdf (20)
The Lightning Network is enabling widespread adoption of bitcoin in El Salvador by making transactions fast and low-cost. Lightning allows tiny amounts of bitcoin to be sent and received off the bitcoin blockchain through a growing network of channels. This is powering Strike, an app that people in El Salvador's 70% cash economy are using to send and receive bitcoin to buy fruits and vegetables. While Lightning may be the most important project for bitcoin, the team behind its development at Lightning Labs, led by CEO Elizabeth Stark, has avoided publicity to focus on the technical work.
Lab safety is important both before and during lab work. Some key things to do beforehand include planning your lab attire and reviewing safety procedures. Proper lab attire includes closed-toe shoes, long pants, safety goggles and lab coats. Safe practices in the lab involve keeping work areas clean and uncluttered, using equipment properly, and wearing appropriate protective gear. If an accident occurs, students should alert their teacher and follow procedures for getting first aid. At the end of the lab, students should clean up their work areas and safely store any chemicals or equipment. Safety should always be the top priority in the science lab.
The document discusses whether Bitcoin is a better portfolio diversifier than gold for Chinese investors based on an analysis of sectoral stock and bond data from China between 2010-2020. It aims to test if Bitcoin is a profitable investment for Chinese investors by estimating the joint distribution of returns for portfolios containing Bitcoin, stocks, bonds, and gold using a multivariate Student-t copula approach. The study contributes to literature by considering the specific case of China where Bitcoin is prohibited but remains a popular investment, and by analyzing impacts of different stock sectors on portfolio risk when including Bitcoin or gold.
Kuliah ini membahas analisa laporan keuangan. Terdapat aturan kuliah seperti presensi paling telat 18.00, komponen penilaian 30% tugas, 30% UTS, 40% UAS, dan toleransi ketidakhadiran 5 kali. Metode kuliah terdiri dari sesi pembukaan, pengerjaan tugas, pembahasan tugas dan materi, serta penutup. Tugas akhir berupa analisis laporan keuangan perusahaan secara kelompok yang disampaikan pada pertem
The document discusses internal controls and fraud prevention. It provides examples of fraud cases where key internal controls were missing. These missing controls included segregation of duties, establishment of responsibility, documentation procedures, physical controls, and independent internal verification. The examples show how lacking these controls enabled fraudulent activities where employees were able to misappropriate assets or receive payments improperly. Strong internal controls are important for preventing fraud.
Dokumen tersebut membahas tentang program Kampus Merdeka di STIE Wiyatamandala. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar di luar kampus selama 2 semester dengan fokus pada pengembangan kompetensi hard dan soft skills agar lulusan lebih siap bersaing. Dokumen ini juga menjelaskan kurikulum, kategori kegiatan, pelaksanaan, pendanaan, dan penilaian program Kampus Merdeka.
This document discusses materiality and risk in the audit process. It begins by defining materiality as the maximum amount financial statements could be misstated without affecting user decisions. It then outlines the steps in applying materiality, including setting a preliminary judgment, allocating it to segments, estimating misstatements, and comparing to materiality. The document also defines risk and discusses the audit risk model for relating inherent, control, and detection risks. It emphasizes that risks are integrated in the audit process and affect evidence planning and evaluation of results.
1) The document provides an overview of accounting for inventory under a periodic inventory system according to IFRS and compares it to U.S. GAAP.
2) Key differences between IFRS and GAAP include IFRS allowing classification of expenses by nature or function, permitting revaluation of certain assets, and requiring two years of income statements rather than three.
3) The IASB and FASB are working on changes to financial statement presentation that would classify items similarly to the statement of cash flows and provide more detail on functional and natural line items.
Dokumen tersebut merupakan daftar kelas penunjang program Wiyatadharma tentang kepemimpinan. Program tersebut membahas konsep dasar kepemimpinan, sikap sebagai bawahan di perusahaan, perilaku bekerja sama dengan rekan setara, sikap pemimpin ideal dalam bisnis, dan penugasan pembuatan esai kepemimpinan.
2. Episode Merdeka Belajar sampai dengan hari ini
2
Episode 1
Penggantian Ujian Nasional,
Penghapusan USBN,
Penyederhanaan RPP,
Zonasi PPDB
Episode 2
Kampus Merdeka
Episode 3
Perubahan
Mekanisme BOS
Episode 4
Program Organisasi
Penggerak
Episode 5
Program Guru
Penggerak
Episode 6
Transformasi Dana
Pemerintah untuk
Pendidikan Tinggi
Episode 7
Program Sekolah
Penggerak
Episode 8
SMK Pusat
Keunggulan
Episode 9
KIP Kuliah
Merdeka
Episode 10
Perluasan Program
Beasiswa LPDP
Episode 11
Kampus Merdeka
Vokasi
Episode 12
Sekolah Aman
Berbelanja bersama
SIPLah
Episode 13
Merdeka Berbudaya
dengan Kanal
Indonesiana
Episode 14
Kampus Merdeka
dari Kekerasan
Seksual
Episode 15
Merdeka Mengajar
Episode 16
Akselerasi dan
Peningkatan Dana PAUD
dan Pendidikan Setara
Episode 17
Revitalisasi Bahasa
Daerah
Episode 18
Merdeka Berbudaya
dengan Dana
Indonesiana
Episode 19
Rapor Pendidikan
Indonesia
Episode 21
Dana Abadi
Perguruan Tinggi
Episode 22
Transformasi Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi
Negeri
Episode 20
Praktisi Mengajar
Episode 23
Buku Bacaan
Bermutu untuk
Literasi Indonesia
Episode 24
Transisi PAUD ke SD
yang Menyenangkan
Episode 25
Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan
Pendidikan
4. Pendidikan tinggi di Indonesia perlu
beradaptasi lebih cepat agar kita
mampu bersaing di tingkat dunia
4
5. Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
*) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
5
6. Sebelumnya, standar nasional pendidikan tinggi terlalu
kaku dan rinci
Perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan
keilmuan dan perkembangan teknologi.
Contoh:
1
Akibat:
Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa program sarjana wajib membuat skripsi, mahasiswa program magister wajib publikasi
dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan mahasiswa program doktor wajib publikasi dalam jurnal
internasional bereputasi.
Mengatur secara kaku alokasi waktu (menit) dalam 1 sks untuk bentuk pembelajaran tertentu
(contoh: 1 sks kuliah terdiri atas kuliah tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60
menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu).
6
7. Padahal perguruan tinggi perlu menyesuaikan bentuk
pembelajaran agar lebih relevan dengan dunia nyata
Sejak Kampus Merdeka dan Kedaireka diluncurkan pada tahun 2020:
● Lebih dari 760.000 mahasiswa telah
berkegiatan di luar program studi dan di luar
kampus.
● Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara
perguruan tinggi dan industri telah terjadi, dengan
melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan
5.600 dosen.
Perguruan tinggi perlu ruang lebih luas untuk mengakui dan menilai
hasil pembelajaran di luar kelas.
1
7
8. Melalui Merdeka Belajar Episode ke-26, standar nasional
pendidikan tinggi bertransformasi menjadi lebih sederhana
Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework) mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci.
Contoh penyederhanaan
pengaturan terjadi pada:
Standar kompetensi
lulusan
Standar proses
pembelajaran dan penilaian
1
8
Lingkup standar
9. Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing terdiri atas delapan
standar, yaitu:
1. standar hasil
2. standar isi
3. standar proses
4. standar penilaian
Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing hanya terdiri atas tiga
standar yaitu:
1. standar luaran
2. standar proses
3. standar masukan
Memberikan ruang lebih luas kepada perguruan tinggi untuk mendefinisikan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai misinya serta situasi dan kondisi setempat.
Sebelum
Dampak positif
Penyederhanaan lingkup standar
Sesudah
9
Mengurangi beban pelaporan dalam proses akreditasi.
5. standar pelaksana
6. standar sarpras
7. standar pengelolaan
8. standar pendanaan
10. Rumusan kompetensi sikap,
pengetahuan umum, dan keterampilan
umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa sarjana/sarjana terapan
wajib membuat skripsi.
Mahasiswa magister/magister terapan
wajib menerbitkan makalah di jurnal
ilmiah terakreditasi.
Mahasiswa doktor/doktor terapan wajib
menerbitkan makalah di jurnal
internasional bereputasi.
Kompetensi tidak lagi dijabarkan secara rinci.
Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terintegrasi.
Tugas akhir dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk
lainnya, tidak hanya skripsi/tesis/disertasi.
Jika program studi sarjana/sarjana terapan sudah menerapkan
kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas
akhir dapat dihapus/tidak lagi bersifat wajib.
Mahasiswa program magister/magister terapan dan doktor/doktor
terapan wajib diberikan tugas akhir, namun tidak wajib diterbitkan
di jurnal.
Program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir.
Menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program studi sarjana/sarjana terapan.
Mendorong perguruan tinggi menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan Tridharma.
Penyederhanaan standar kompetensi lulusan
10
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
11. Penyederhanaan standar proses pembelajaran dan penilaian
Mengatur pembagian waktu
(menit) per 1 sks, seperti tatap muka
50 menit per minggu, penugasan
terstruktur 60 menit per minggu, dan
kegiatan mandiri 60 menit per
minggu.
Penilaian mata kuliah hanya dalam
angka/huruf dan dihitung sebagai
indeks prestasi/IPK.
1 sks didefinisikan sebagai 45 jam*) per semester, dengan
pembagian waktu ditentukan oleh masing-masing perguruan
tinggi.
Penilaian mata kuliah tidak hanya berbentuk indeks prestasi tapi
juga dapat berbentuk lulus atau tidak lulus (pass/fail).
✓ Khusus pada mata kuliah yang berbentuk kegiatan di luar
kelas (seperti kegiatan Kampus Merdeka) atau
menggunakan uji kompetensi.
✓ Mata kuliah pass/fail tidak dihitung dalam indeks
prestasi/IPK.
Perguruan tinggi dapat menentukan distribusi sks yang terbaik sesuai karakteristik mata kuliah, tidak terbatas pada
kegiatan belajar dalam kelas.
Tidak memaksakan penilaian indeks prestasi yang kaku pada kegiatan di luar kelas atau uji kompetensi.
*) sebanding dengan sistem lain seperti European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS) 11
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
13. Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
13
14. Merdeka Belajar Episode Ke-2: Kampus Merdeka merupakan
langkah awal transformasi sistem akreditasi
Dalam episode tersebut, diumumkan bahwa:
2
1 Akreditasi diperbaharui secara otomatis setiap 5 tahun.
2
Re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan
program studi yang sudah siap naik peringkat akreditasi.
3
Re-akreditasi tetap dapat dilakukan kapan saja bila ada
indikasi penurunan kualitas perguruan tinggi/program studi.
Program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi
internasional tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional.
4
14
15. Merdeka Belajar Episode Ke-26 meneruskan transformasi dengan
meringankan beban administrasi dan finansial akreditasi
Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program
studi dapat menghasilkan berbagai status
(tidak terakreditasi, baik, baik sekali, atau unggul).
Status akreditasi disederhanakan.
Pemerintah menanggung biaya akreditasi
wajib, baik yang dilakukan BAN-PT maupun
LAM.
Proses akreditasi program-program studi
dapat dilaksanakan bersama pada tingkat
pengelola program studi.
2
Sebelum Sesudah
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Proses akreditasi dilakukan terhadap masing-
masing program studi, sehingga permintaan
data pada level fakultas/perguruan tinggi dilakukan
berulang.
15
16. Akreditasi terhadap perguruan
tinggi dan program studi
menghasilkan berbagai
status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi baik
c. terakreditasi baik sekali
d. terakreditasi unggul
Akreditasi perguruan tinggi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
Akreditasi program studi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
c. terakreditasi unggul
d. terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
Status terakreditasi berarti memenuhi SN Dikti.
Status terakreditasi unggul berarti memenuhi standar LAM.
Standar LAM harus melampaui SN Dikti.
Program studi yang mendapatkan akreditasi internasional tetap tidak perlu
menjalani proses akreditasi nasional.
Standar yang menjadi basis akreditasi lebih jelas dan sederhana.
Instrumen akreditasi juga lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Status akreditasi disederhanakan
Sebelum Sesudah
Dampak Positif
16
17. Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Status terakreditasi bersifat wajib, tapi status
terakreditasi unggul tidak bersifat wajib.
Pemerintah menanggung biaya asesmen untuk
status terakreditasi.
Perguruan tinggi menanggung biaya asesmen
untuk status terakreditasi unggul.
Perguruan tinggi tidak lagi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi yang bersifat wajib.
Perguruan tinggi yang belum mampu atau merasa belum perlu untuk program studinya mendapatkan status
terakreditasi unggul, tidak harus mengajukan asesmen akreditasi unggul ke LAM.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
17
18. Akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola
program studi
Proses akreditasi harus dilakukan terhadap masing-
masing program studi dengan permintaan data
yang berulang.
Proses akreditasi dapat dilaksanakan pada tingkat
unit pengelola program studi yaitu departemen/
jurusan/sekolah/fakultas, sehingga data yang
sama dapat diserahkan sekaligus untuk beberapa
program studi.
Akreditasi lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
18
19. Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat:
19
Perguruan Tinggi
Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi,
serta visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi.
Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua
tahun.
Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa
berlakunya selesai.
Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan.
BAN-PT dan LAM
Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib.
Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling lambat
dua tahun.
20. Dengan transformasi standar dan akreditasi pendidikan
tinggi yang lebih memerdekakan, maka:
Perguruan tinggi memiliki ruang gerak lebih luas untuk melakukan
diferensiasi misi.
Beban administrasi dan finansial perguruan tinggi untuk akreditasi
berkurang.
Perguruan tinggi bisa lebih adaptif dan fokus pada peningkatan mutu
Tridharma Perguruan Tinggi.
20