materi mandiri

1. © PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
SME Banking Group
Sosialisasi Program Khusus Kredit Agunan Surat
Berharga Obligasi

2. 2
Jenis Obligasi
Dari table di atas, jenis surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan valuta rupiah
adalah ORI, Sukuk Ritel dan FR.

3. 3
Target Market
(Calon) Debitur yang memiliki obligasi di seluruh Wilayah kerja Bank Mandiri.
Risk Acceptance Criteria (RAC)
No Kriteria
1. Perorangan dengan status WNI atau Badan Usaha, baik berbadan hukum maupun non badan hukum yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2. Calon debitur dan pasangan (untuk perorangan)/pengurus dan pemegang saham (untuk badan usaha) di dalam SLIK memiliki kol lancar
dalam 12 bulan terakhir atau tidak tercatat, kecuali yang disebabkan oleh tunggakan kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan hari
tunggakan maksimal 30 hari dan/atau tunggakan kartu kredit yang sudah dilunasi, dibuktikan dengan surat keterangan lunas.
3. Tidak ada informasi negatif.
4. Tidak termasuk dalam DHN dalam 12 bulan terakhir.
5. Memiliki NPWP dan legalitas usaha sesuai bidang usahanya.
*Untuk KASB ORI/SUKUK RAC dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

4. 4
Agunan
No Ketentuan Keterangan
1. Jenis Agunan Obligasi dari pasar perdana maupun sekunder yang dibeli melalui Bank Mandiri / lembaga keuangan lain dengan
catatan efek sudah diadministrasikan di Bank Kustodi yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, yang dibuktikan
melalui portfolio statement /dokumen lain yang dipersamakan.
Tidak diperkenankan melakukan joint collateral dengan obligasi seri lain.
2. Jenis obligasi Khusus jenis FR dikecualikan FR0053.
3. LTV • Untuk FR:
Maksimal 70% dari nilai agunan/nilai FR (tanpa pembayaran kupon).
• Untuk Cluster:
Sesuai dengan cluster masing-masing.
4. Kepemilikan Agunan Agunan yang diserahkan adalah Obligasi yang telah dimiliki oleh (calon) debitur dan/atau milik pihak ketiga sesuai
SPK Segmen SME.
Dalam hal menggunakan agunan pihak ketiga, maka disyaratkan untuk menyerahkan surat kuasa untuk dilakukan
pendebetan dan/atau pemblokiran atas rekening pembayaran pokok dan kupon dalam rangka pelunasan fasilitas
kredit, serta disyaratkan untuk menyerahkan surat pernyataan persetujuan atas penyerahan obligasi sebagai agunan
atas fasilitas kredit atas nama (calon) debitur dan bersedia menerima konsekuensi sehubungan dengan penyerahan
agunan dimaksud jika di kemudian hari fasilitas kredit (calon) debitur bermasalah atau (calon) debitur wanprestasi.
*Untuk KASB ORI/SUKUK dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

5. 5
Fitur Program
No Ketentuan Keterangan
1. Limit Kredit Minimal Rp. 50.000.000,-
2. Sifat Kredit a. Non Revolving Dengan Pelunasan Sekaligus
b. Non Revolving dengan Angsuran
3. Jangka waktu a. Jangka waktu mínimum 1 (satu) bulan.
b. Non Revolving Dengan Pelunasan Sekaligus, jangka waktu maksimal 12 bulan atau maksimal 1 bulan
sebelum jatuh tempo Obligasi (mana yang tercepat) dan harus lunas pada saat jatuh tempo.
c. Non revolving angsuran, jangka waktu maksimal 3 (tiga) tahun atau maksimal 1 bulan sebelum jatuh tempo
Obligasi (mana yang tercepat).
4. Tujuan penggunaan Kredit Konsumtif atau Kredit Produktif.
5. Penarikan Kredit a. Pemindahbukuan ke rekening tabungan / giro an. Debitur di Bank Mandiri.
b. Rekening pinjaman tidak diberikan cek atau bilyet giro.
6. Suku bunga • Khusus FR :
1% di atas suku bunga FR yang berlaku.
Usulan lebih rendah dari rate tersebut dapat diberikan dengan mekanisme special rate.
• Untuk Cluster:
Sesuai dengan cluster masing-masing.
*Untuk KASB ORI/SUKUK dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

6. 6
Fitur Program
No Ketentuan Keterangan
7. Biaya Pengelolaan Custody • Khusus FR :
Obligasi yg belum diadministrasikan di Custody Bank Mandiri namun akan dijadikan agunan, dapat tetap di
proses dengan syarat dilakukan transfer efek terlebih dahulu.
Terhadap biaya Custody tersebut, tidak diperkenankan dilakukan keringanan melalui mekanisme special
rate.
• Untuk Cluster:
Sesuai dengan cluster masing-masing. Contoh biaya custody untuk cluster yakni sebesar 0.15% p.a dari nilai
ORI / sukuk yang akan dijaminkan.
Obligasi yang telah
diadministrasikan di Bank Mandiri
Obligasi yang belum
diadministrasikan di Bank Mandiri
0,15% dari nilai obligasi yang diblokir
sebagai agunan.
0,15% dari nilai obligasi yang akan
diadministrasikan di Custody Bank
Mandiri.
*Untuk KASB ORI/SUKUK dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

7. 7
Kewenangan Memutus Kredit
Limit Back to Back Non Back to Back
s.d. Rp250 Miliar PKMK Kategori B Komite Kredit Kategori B
s.d. Rp10 Miliar PKMK Kategori C Komite Kredit Kategori C
s.d. Rp5 Miliar PKMK Kategori D Komite Kredit Kategori D
Bilamana dalam pelaksanaan pemberian fasilitas kredit terdapat hal-hal yang belum diatur atau berbeda dengan nota program ini,
namun tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Peraturan Bank Indonesia (Regulator), maka dengan selektif
dapat dipertimbangkan melalui Nota Analisa Kredit (NAK) dan dimintakan persetujuan kepada Komite Kredit 1 (satu) tingkat lebih
tinggi, serendah-rendahnya Kategori B.
*Untuk KASB ORI/SUKUK dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

8. 8
Ketentuan Khusus
1. Proses kredit dikecualikan dari pemenuhan RAC General, RAC Top Up, KLB dan perubahannya.
2. Proses kredit tidak menggunakan NICE.
3. Nota analisa yang digunakan adalah Nota Analisa KASB.
4. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam nota program ini tetap mengacu pada ketentuan Manual Produk Kredit Agunan Surat
Berharga yang berlaku.
Monitoring & Coding
Dalam rangka mempermudah monitoring Program Khusus Kredit Agunan Surat Berharga FR menggunakan coding sebagai berikut :
1. Facility Code
a. Tujuan Konsumtif : O01 – KASB IDR
b. Tujuan Produktif : O05 – KASB IDR (Modal Kerja)
O09 – KASB IDR (Investasi)
2. Purpose Code : SM189
*Untuk KASB ORI/SUKUK dapat diatur khusus sesuai masing-masing cluster

9. 9
Ketentuan Tambahan
1. Implementasi Program Khusus Kredit Agunan Surat Berharga FR dengan plafon sebesar Rp 500 Miliar.
2. Jangka waktu program FR berlaku sampai dengan 31 Desember 2021.
*Plafon dan jangka waktu program KASB ORI/SUKUK diatur khusus sesuai masing-masing cluster

10. 10
Mekanisme Proses Kredit KASB Agunan Obligasi
Mekanisme Proses fasilitas Kredit Agunan Surat Berharga :
1) PBO mereferalkan (calon) debitur kepada ARR/RM/SRM.
Terhadap (calon) debitur yang bersedia kemudian akan
dilampirkan portfolo statement kepemilikan obligasi.
2) ARR/RM/SRM melakukan collect data.
3) ARR/RM/SRM meminta konfirmasi kepemilikan obligasi
ke Bank Custody Bank Mandiri melalui WMG.
4) Bank Custody melakukan konfirmasi obligasi setelah
menerima permintaan konfirmasi.
5) WMG meneruskan konfirmasi obligasi oleh Bank Custody
ke SME.
6) Setelah menerima konfirmasi (Portfolio Statement) dari
Bank Custody Bank Mandiri, ARR/RM/SRM melakukan
proses kredit sesuai ketentuan yang berlaku di segmen
SME.
7) ARR/RM/SRM melakukan input data ke dalam sistem IPS
dengan memilih facility code dan purpose code sesuai
ketentuan.
8) Approval dari pemegang kewenangan.
Apabila ditolak maka proses berakhir, apabila disetujui
lanjut ke tahap selanjutnya.

11. 11
Mekanisme Proses Kredit KASB Agunan Obligasi
Mekanisme Proses fasilitas Kredit Agunan Surat Berharga:
9) ARR/RM/SRM menyusun SPPK untuk kemudian ditawarkan kepada
(calon) debitur.
10) RCO melakukan pembuatan perjanjian kredit, accesoir & gadai.
11) SME Area melakukan tanda tangan PK dengan Debitur, pengikatan
gadai, serta mengajukan pemblokiran agunan obligasi kepada Bank
Custody Bank Mandiri Melalui WMG.
12) RCO melakukan review compliance dokumen legal dan melakukan
order blokir agunan obligasi ke Bank Custody melalui WMG.
13) WMG meneruskan permintaan blokir agunan obligasi ke Bank
Custody.
14) Bank Custody melakukan blokir agunan obligasi dan mengirimkan
email konfirmasi ke WMG.
15) WMG meneruskan konfirmasi pemblokiran obligasi dari Custody
ke RCO.
16) RCO melakukan compliance review dan menerima hasil
konfirmasi blokir agunan obligasi. Konfirmasi agunan sebagai
sarana control agunan telah dikuasai oleh custody.
17) Setelah PK dan Pengikatan agunan ditandatangani debitur
dan/atau pemilik obligasi dan konfirmasi pemblokiran obligasi
yang menjadi agunan diterima oleh CO dari Bank Custody melalui
WMG, CO melakukan compliance Review untuk pencairan kredit ke
rekening operasional debitur.
18) Pencairan.

12. 12
Mekanisme Pemblokiran Rekening Obligasi
Dalam rangka pengamanan atas fasilitas kredit, maka setiap rekening obligasi yang dijadikan agunan harus diblokir secara system dengan
mekanisme :
a. Apabila kredit disetujui, Bisnis mengajukan pemblokiran rekening obligasi yang menjadi agunan kepada CO dengan melampirkan portfolio
kepemilikan obligasi dan Surat Kuasa Blokir agunan obligasi.
b. CO melakukan review atas Surat Kuasa Blokir agunan obligasi.
c. CO mengajukan pemblokiran rekening obligasi kepada unit kerja WMG dengan melampirkan Surat Kuasa Blokir agunan obligasi Debitur
melalui email tim.srtberharga@bankmandiri.co.id. Batas waktu pengajuan pemblokiran adalah pukul 14.00 WIB. Pengajuan yang dikirimkan
setelah melewati waktu akan diproses hari kerja berikutnya.
d. Pada akhir hari (pukul 14.00 WIB), unit kerja WMG membuat rekapitulasi pengajuan blokir rekening obligasi kepada Bank Kustodi melalui
email termasuk namun tidak terbatas kepada rmcustody@bankmandiri.co.id.
e. Bank Kustodi melakukan review atas Surat Kuasa Blokir agunan obligasi yang dilampirkan oleh unit kerja WMG saat pengajuan pemblokiran.
f. Apabila telah sesuai, Bank Kustodi melakukan pemblokiran rekening obligasi sesuai dengan pengajuan yang disampaikan oleh WMG. Batas
waktu pengajuan pemblokiran kepada Bank Kustodi adalah pukul 15.00 WIB. Apabila pengajuan setelah waktu tersebut maka diproses hari
kerja berikutnya.
g. Setelah melakukan pemblokiran, pada hari yang sama Bank Kustodi menyampaikan surat konfirmasi pemblokiran rekening obligasi kepada
unit kerja WMG melalui email tim.srtberharga@bankmandiri.co.id.
h. Unit kerja WMG menyampaikan surat konfirmasi pemblokiran rekening obligasi kepada Credit Operations.

13. 13
Mekanisme Penjualan Untuk Pelunasan Kredit
a. Pada hari ekesekusi obligasi, atas instruksi dari Bisnis Unit, CO menghubungi WMG untuk pemberitahuan akan adanya rencana
pencairan/penjualan obligasi. Dealer Bonds Treasury Group membuat notes sebagai flagging untuk rekening obligasi yang akan dilakukan
pencairan/ Penjualan.
b. CO memberikan instruksi pembukaan blokir obligasi kepada WMG secara tertulis melalui Nota dan disampaikan melalui email ke
timsuratberharga@bankmandiri.co.id. Instruksi disampaikan paling lambat pukul 12.00 WIB dengan mempertimbangkan cut off time dari
transaksi bonds oleh dealer treasury.
c. Unit Kerja WMG meneruskan instruksi pembukaan blokir obligasi dan pemberitahuan rencana pencairan obligasi untuk pelunasan kredit
kepada Bank Kustodi melalui email. Penyampaian instruksi harus dilakukan sebelum pukul 13.00 WIB
d. Pada hari yang sama dengan pembukaan blokir rekening obligasi, Bank Kustodi menyampaikan konfirmasi pembukaan blokir kepada WMG.
e. WMG menyampaikan konfirmasi pembukaan blokir kepada CO dan Dealer Treasury.
f. Dealer Treasury melakukan pencairan obligasi yang menjadi agunan atas dasar upaya terbaik (best effort) tergantung pada kondisi likuiditas
(harga pasar dan nominal) di pasar saat pencairan.
g. Setelah melakukan pencairan obligasi, Dealer Treasury mengirimkan konfirmasi transaksi kepada Unit Treasury Operation Cash & Trade
Operations untuk dilakukan setelmen transaksi pada tanggal setelmen.

14. 14
Mekanisme Penjualan Untuk Pelunasan Kredit
h. Pada tanggal setelmen transaksi, SME Region akan melakukan pemblokiran terhadap rekening Tabungan/Giro Debitur/pemilik obligasi yang telah
didaftarkan sebagai rekening penampungan hasil pencairan obligasi maupun Kupon.
i. Selanjutnya Unit Treasury Operation Cash & Trade Operations melakukan setelmen transaksi pencairan obligasi dan mengkreditkannya ke
rekening GNC milik Bank Custody Bank Mandiri dan selanjutnya Bank Custody mengkreditkan ke Rekening Tabungan/Giro Debitur yang telah
didaftarkan sebagai rekening penampungan hasil pencairan obligasi maupun Kupon. Dalam hal rekening tabungan/giro debitur/pemilik obligasi
belum dilakukan pemblokiran, maka hasil transaksi pencairan obligasi tidak dikreditkan ke rekening tabungan/giro debitur/pemilik obligasi sampai
dengan dilakukan pemblokiran. SME Banking Region agar menyampaikan kepada CO jika rekening tabungan/giro debitur/pemilik agunan obligasi
sudah dilakukan pemblokiran.
j. Unit Treasury Operation Cash & Trade Operations menyampaikan kepada CO dengan tembusan Unit Treasury dan Unit Wealth Management
bahwa setelmen pencairan obligasi telah dilakukan.
k. Berdasarkan bukti setelmen pencairan obligasi tersebut, CO melakukan pelunasan kredit.

15. 15
Mekanisme Pembukaan Blokir Rekening Obligasi
a. Bisnis unit mengajukan pembukaan pemblokiran rekening obligasi secara tertulis kepada CO, disertai dokumen yang menyatakan fasilitas kredit telah
lunas atau akan dicairkan untuk kepentingan pelunasan kredit.
b. CO melakukan review atas pengajuan pembukaan blokir obligasi dan memverifikasi status fasilitas kredit.
c. Apabila telah sesuai, CO meneruskan pengajuan pembukaan blokir kepada unit kerja WMG melalui email ke tim.srtberharga@bankmandiri.co.id.
Pengajuan dilakukan sebelum pukul 14.00 WIB. Apabila melebihi waktu tersebut maka akan diproses pada hari kerja berikutnya
d. Pada akhir hari (pukul 14.00 WIB), unit kerja WMG melakukan rekapitulasi pengajuan pembukaan blokir rekening obligasi dan meneruskan kepada
Bank Kustodi. Pengajuan harus diterima Bank Kustodi sebelum pukul 14.30 WIB. Apabila melebihi waktu tersebut maka akan diproses pada hari kerja
berikutnya.
e. Bank Kustodi melakukan pembukaan blokir rekening obligasi sesuai dengan pengajuan dari WMG.
f. Maksimal T + 1 dari dilakukannya pembukaan blokir obligasi, Bank Kustodi menyampaikan konfirmasi pembukaan blokir kepada unit kerja WMG
melalui email: tim.srtberharga@bankmandiri.co.id.
g. WMG meneruskan informasi pembukaan blokir obligasi kepada CO, untuk selanjutnya informasi tersebut diteruskan CO kepada Unit Bisnis pengelola
kredit.

16. 16
Monitoring Tunggakan Fasilitas Kredit
a. Bisnis Unit dan CO wajib melakukan monitoring tunggakan Fasilitas Kredit. Dalam hal terdapat tunggakan pokok dan/atau tunggakan bunga
dan/atau tunggakan denda selama 7 (tujuh) hari kalender, maka Fasilitas Kredit dinyatakan macet (kolektibilitas 5) dan harus dilunasi dengan
mencairkan agunannya. Apabila hitungan 7 (tujuh) hari kalender jatuh pada hari libur maka pelunasan dengan penjualan obligasi dilakukan pada
hari kerja sebelum hari libur tersebut.
b. Pada hari keempat setelah terdapat tunggakan, bisnis unit menghubungi CO Group/WMG untuk melakukan penjualan agunan obligasi. Pada saat
akan dilakukan penjualan obligasi, maka Bisnis Unit wajib menginformasikan kepada debitur bahwa obligasi akan diajukan untuk penjualan dalam
rangka melunasi seluruh tunggakan pokok dan/atau bunga dari fasilitas kredit.
Penjualan obligasi mengikuti ketentuan mekanisme penjualan untuk pelunasan kredit seperti pada butir 3 terkait Mekanisme Penjualan Untuk
Pelunasan Kredit.
c. Dalam hal sudah diajukan untuk dilakukan penjualan obligasi, maka debitur tidak dapat membayar tunggakan kewajiban dan menunggu
pembayaran atas penjualan obligasi.

17. 17
Monitoring Mark to Market Nilai Obligasi
Monitoring Mark to Market nilai agunan obligasi mengikuti tahapan sebagai berikut :
a. PIC dari Unit Treasury Operation Cash & Trade Operations menyampaikan valuasi harga obligasi kepada WMG setiap segmen. Informasi
valuasi harga berdasarkan harga acuan tengah (Mid Price) yang ditetapkan IBPA (Indonesian Bond Pricing Agency) atau Lembaga Penilai Harga
Efek lainnya. Informasi tersebut dijadikan sebagai penilaian harga pasar wajar atas obligasi. Informasi pergerakan harga obligasi tersebut
kemudian disampaikan kepada SME Banking Region secara harian/berkala.
b. SBG dan WMG akan melakukan perhitungan LTV berdasarkan perbandingan nilai outstanding kredit dibandingkan nilai Mark to Market
obligasi secara harian/berkala/sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Bank atas agunan masing-masing Debitur. Dalam hal terdapat penurunan
harga obligasi yang mempengaruhi LTV, maka Business Unit harus melakukan ha-hal sebagai berikut:
1) Pre Margin Call
Debitur dengan nilai LTV kredit berada pada rentang 70% < LTV ≤ 90%.
Dalam hal LTV sudah mencapai rentang 70% < LTV ≤ 90%, maka Business Unit harus menghubungi Debitur dan menginformasikan bahwa
nilai LTV dari Fasilitas Kredit Debitur dalam status hati-hati karena harga secara Mark to Market obligasi yang dijadikan sebagai agunan
mengalami penurunan.
…………

18. 18
Monitoring Mark to Market Nilai Obligasi
2) Margin Call
Debitur dengan nilai LTV kredit berada pada rentang 90% < LTV ≤ 95%.
Dalam hal LTV sudah mencapai rentang 90% < LTV ≤ 95%, maka:
a) T + 0 diterimanya informasi kategori Debitur, Business Unit yang dibantu oleh PBO untuk menyampaikan kepada Debitur informasi perihal
kenaikan LTV akibat penurunan nilai Mark to Market obligasi dan meminta Debitur untuk menambah agunan sesuai dengan nominal
kekurangan atau menurunkan baki debet pinjamannya dalam jangka waktu 4 (empat) hari kerja. Penambahan agunan atau penurunan
baki debet dilakukan sampai dengan LTV kembali menjadi 70%. Tambahan agunan yang dapat diaksep oleh Bank yaitu deposito/obligasi.
b) Dalam hal Debitur mengajukan penambahan agunan dalam rentang waktu tersebut (4 hari kerja), RM mengajukan blokir tambahan surat
obligasi sesuai mekanisme pemblokiran rekening obligasi atau melakukan pengikatan agunan deposito sesuai yang tercantum di dalam
Manual Produk KASB.
c) Dalam hal Debitur tidak melakukan penambahan agunan atau menurunkan baki debet pinjamannya dalam kurun waktu 4 (empat) hari
kerja, Business Unit melakukan konfirmasi ulang kepada Debitur dan menyampaikan konfirmasi penjualan obligasi yang menjadi agunan
untuk pelunasan kredit.
d) Business Unit menginstruksikan kepada CO untuk mengajukan pembukaan blokir obligasi kepada unit kerja WMG dengan memberikan
keterangan pengajuan penjualan obligasi dengan kategori margin call.
e) Mekanisme pencairan obligasi dilakukan sesuai mekanisme pencairan obligasi untuk pelunasan fasilitas kredit.

19. 19
Monitoring Mark to Market Nilai Obligasi
3) Forced Sell Confirmation
Debitur dengan nilai LTV kredit > 95%.
Dalam hal LTV sudah mencapai > 95%, maka:
a) Business Unit menyampaikan konfirmasi kepada Debitur terkait penjualan obligasi yang menjadi agunan untuk pelunasan kredit.
b) Business Unit pengelola Debitur menginstruksikan kepada CO untuk mengajukan pembukaan blokir obligasi kepada unit kerja WMG dengan
memberikan keterangan pengajuan penjualan obligasi dengan kategori Forced Sell.
c) Mekanisme pencairan obligasi dilakukan sesuai mekanisme pencairan obligasi untuk pelunasan kredit.

20. 20
Bukti Blokir di Custody
Jika diblokir sebagai agunan KASB, pilih “ Pledge”
2. Konfirmasi blokir oleh Custody
1. Menu blokir di system Custody

21. © PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Terima kasih