SlideShare a Scribd company logo
Pertanyaan
1
Pertanyaan
2
Pertanyaan
3
Pertanyaan
4
Pertanyaan
5
Pertanyaan
6
Pertanyaan
7
Pertanyaan
8
Istirahat
Sesi II
• Respons terhadap masing2 pertanyaan ASSIST
dijawab dlm bentuk pilihan (mis. Bulanan, mingguan,
dll)
• Masing2 respons punya nilai (mis. Pertanyaan 2
punya skor 0, 2, 3, 4, atau 6)
• Skor dari P2 – P7 dijumlahkan utk mendapatkan skor
keterlibatan zat spesifik
Skoring ASSIST
Contoh Skoring Ganja (Kanabis)
Apa arti
skor
ASSIST?
INTERPRETASI SKOR KETERLIBATAN ZAT
SPESIFIK
Alkohol Semua jenis zat
psikoaktif
0 – 10 Risiko rendah 0 - 3 Risiko rendah
11 - 26 Risiko sedang 4 - 26 Risiko sedang
27 + Risiko tinggi 27 + Risiko tinggi
Tidak, tidak pernah
Skor 0 = risiko rendah
Ya, tapi tdk dlm 3 bulan terakhir
Skor 1 = Risiko rendah – sedang (menggunakan penilaian klinis)
Ya, dlm 3 bulan terakhir
Skor 2, utk menentukan pola penggunaan menyuntik & penilaian klinis:
Sekali seminggu atau kurang, atau kurang dr 3 hari berturut2: risiko sedang
Lebih dari sekali seminggu, 3 atau lebih hari berturut-turut: risiko tinggi
Arti Skor Pengguna
Napza Suntik
HUBUNGAN SKOR ASSIST
DENGAN INTERVENSI YANG TEPAT
Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan
Intervensi Singkat
Teknik konseling :
1. Untuk membantu pecandu & korban
penyalahgunaan narkoba;
2. Untuk meningkatkan tilikan diri (insight)
3. Mendorong terjadinya perubahan tingkah laku
4. Dilakukan pendekatan berintensitas rendah &
berdurasi pendek
Komponen Intervensi Singkat ASSIST
1. Tanyakan kesediaan melihat dan membahas hasil
ASSIST
2. Berikan umpan balik menggunakan kartu umpan balik
• Gunakan kartu laporan untuk menyediakan umpan balik
• Pengantar untuk memberikan advis dan info
• Catat skor ASSIST dalam tabel dan perlihatkan tingkat
risiko & arti masing-masing skor
• Beri tanda rendah, sedang atau tinggi untuk masing-
masing zat
10 Langkah Intervensi
Singkat
Skor
Keterlibatan
Zat
Spesifik
Jelaskan
Arti
Skor
3. Sarankan mengurangi risiko dengan membantu klien menyadari kerterkaitannya
dengan penggunaan zat
4. Tekankan bahwa klien juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan
Klien bertanggungjawab pada keputusan mereka tentang penggunaan zat
Memelihara kontrol diri adalah faktor motivasi penting untuk mau berubah
“keputusan apa yang akan Anda ambil berkaitan dengan zat yang kamu gunakan
adalah terserah pada Anda… kami hanya mengajak Anda untuk mengetahui
berbagai dampak yang kamu alami berkaitan dengan pola penggunaan zat anda saat
ini”
5. Tanyakan pendapat klien terkait hasil skor ASSIST
(peduli pada skor ASSIST)
6. Tanyakan hal-hal baik terkait penggunaan zat
(penggunaan kalimat terbuka dan tertutup)
7. Tanyakan hal-hal yang kurang baik atau negatif
terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka
dan tertutup)
8. Rangkum apa yang dikatakan klien pada langkah 6 dan 7
“Sekalipun ada manfaat yang Anda rasakan ketika
menggunakan … tapi Anda juga mengatakan bahwa ini
membuat Anda merasa ……..”
9. Tanyakan tingkat kekhawatiran mereka terkait hal-hal
yang kurang baik dari penggunaan zat
10. Berikan laporan umpan balik atau bahan bacaan untuk
dibawa pulang. Informasi khusus (leaflet) tentang
penggunaan zat
Istirahat
Sesi III
Latihan Kasus
• Kita akan berlatih menggunakan ASSIST dengan
contoh kasus.
• Siapkan lembar ASSIST anda dan alat tulis
(pensil).
Tn. Nicholas, 40 tahun, datang dengan keluhan dalam sebulan terakhir tidak dapat konsentrasi, tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari yang biasa dia lakukan setelah 3 hari tidak memakai sabu. Klien juga mengeluh badannya mulai tidak
enak, gemeteran dan mulut terasa kering. Klien ingin mencoba menurunkan penggunaan sabu dan menggantinya dengan
minum alkohol lebih dari biasanya dalam 1 bulan terakhir ini, tetapi hal itu sulit dilakukan. Klien mulai menggunakan alkohol
sejak 2 tahun yang lalu 1-2 kali dalam seminggu. Selain itu klien juga pernah mencoba menggunakan ganja pada usia 18
tahun, tetapi tidak berlanjut, karena klien kurang menyukai efek yang ditimbulkannya.
Klien sebelumnya mengunakan sabu kira-kira 2 hari sekali atau kalau ada permasalahan berat yang dihadapi dia akan
menggunakannya lebih sering. Hal tersebut dia lakukan mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keinginan kuat untuk
menggunakan sabu muncul setiap hari, tetapi klien menahan diri untuk tidak menggunakan karena alasan keuangan. Klien
mulai menggunakan sabu kurang lebih 2 tahun yang lalu, pada saat-saat tertentu saja (sekitar 1 bulan sekali ).
Satu bulan belakangan klien mulai mengalami masalah sulit tidur, setelah mendapatkan informasi dari teman, klien mulai
mencoba mengonsumsi obat-obatan seperti alprazolam pada malam hari, sekitar satu minggu sekali agar dapat beristirahat.
Klien juga seorang perokok aktif yang hampir setiap hari menghisap 4 -8 batang rokok. Dalam 3 bulan terakhir pasien pernah
merasa agak sesak, batuk-batuk dan nyeri ulu hati 1-2 hari dalam seminggu. Dalam 3 bulan terakhir istrinya pernah
menyarankannya untuk mengikuti terapi supaya berhenti merokok, minum alkohol dan tidak lagi menggunakan sabu.
Kasus I
Ariel (18 thn), mahasiswa tingkat I sebuah universitas, dibawa oleh orang tuanya ke klinik setelah
diketahui jarang masuk kuliah dan prestasi akademiknya kian menurun. Saat bersama petugas medis,
Ariel mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ia merokok hampir setiap hari, dan mengonsumsi alkohol
dua hingga tingga kali dalam satu minggu, terutama di akhir minggu, bersama dengan teman-
temannya. Hampir setiap mengonsumsi alkohol, klien minum hingga tidak sadarkan diri, sehingga
harus dibawa pulang oleh teman-temannya. Teman-teman nongkrongnya mulai menunjukkan
ketidaksukaan terhadap kebiasaan Ariel yang mabuk hingga tak sadarkan diri, dan mengingatkan Ariel
tentang hal ini.
Ariel juga pernah mengonsumsi obat-obatan jenis tramadol saat SMA. Belakangan Ia menggunakan
obat-obatan alprazolam, riclona (jenis benzodiazepine) untuk mengurangi kecemasan dan rasa
tertekan tidak dapat mengikuti mata kuliah dengan baik dan kesepian karena tidak memiliki teman
dekat di kampusnya. Ariel memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan obat-obatan hampir setiap
hari.
Kira-kira sebulan yang lalu, klien ditawari tembakau sintetik (gorila) oleh teman satu kostnya. Saat ini
Kasus II
Kasus III
Kirana 37 tahun datang ke klinik setelah mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan. Petugas
kesehatan kemudian melakukan skrining terhadap klien dan diketahui klien saat ini aktif mengonsumsi obat-
obatan dan alkohol. Klien merokok hampir setiap hari, dan menjalani pengobatan dari psikiater dengan pola
konsumsi obat yang tidak teratur. Jika klien merasa moodnya tidak enak, Ia akan menambah dosis konsumsi
obat-obatan jenis benzodiazepine. Jika obat yang diresepkan sudah habis, klien akan membeli dari pasar
gelap. Hal ini berlangsung hampir setiap hari. Setiap akhir minggu klien sering "nongkrong" dengan teman-
temannya dan mengonsumsi alkohol. Sekitar satu bulan sekali jika memiliki uang, mereka membeli sabu
secara patungan kemudian mengonsumsinya.
Kirana memiliki riwayat penggunaan heroin (putaw) dengan cara disuntikkan. Sekitar 6 bulan yang lalu Kirana
kembali mencoba menggunakan putaw, tetapi tidak berlanjut karena Ia takut kembali mengalami overdosis
dan ketergantungan. Akibat penggunaan obat-obatan yang tidak teratur, emosi klien sering tidak terkendali,
dan menyebabkan pertengkaran dengan pasangannya hampir setiap minggu saat mereka bertemu. Kirana
tidak mengalami pekerjaan tetap, sehingga pola penggunaan zatnya (terutama obat-obatan) menyebabkan Ia
hampir setiap hari mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya. Sekitar 1 minggu
sekali Kirana tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena malam sebelumnya mengonsumsi
Terima Kasih
-Semoga
Bermanfaat-

More Related Content

Similar to Materi Skrining - 2.pptx

Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
Dita Pevensie
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
Ocha33
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganFitri Meliani
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakFitri Meliani
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
 
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.pptKonseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
ssuserfbd867
 
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).pptKonseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
PoppyRSkmMSi
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
DarulAmin9
 
PPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptxPPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptx
Rahmalisa3
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasienStudi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Riskadewi Agatha
 
5 minitantidadah
5 minitantidadah5 minitantidadah
5 minitantidadah
Azie Ab Rahman
 
Sosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat NarkobaSosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat Narkoba
Muqoffi Arkham
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanahstia_hardi
 
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiPresentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Bagus Utomo
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
eyet hidyat
 
Ppt proposal amelia
Ppt proposal ameliaPpt proposal amelia
Ppt proposal amelia
AmeliaMarlina
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophrenia
ssuserd2f638
 
Pengobatan kusta
Pengobatan kustaPengobatan kusta
Pengobatan kusta
zara larasati
 

Similar to Materi Skrining - 2.pptx (20)

Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
 
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.pptKonseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
 
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).pptKonseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
PPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptxPPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptx
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasienStudi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
 
5 minitantidadah
5 minitantidadah5 minitantidadah
5 minitantidadah
 
Sosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat NarkobaSosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat Narkoba
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
 
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiPresentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
 
Ppt proposal amelia
Ppt proposal ameliaPpt proposal amelia
Ppt proposal amelia
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophrenia
 
Pengobatan kusta
Pengobatan kustaPengobatan kusta
Pengobatan kusta
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 

Materi Skrining - 2.pptx

  • 6.
  • 8.
  • 12. • Respons terhadap masing2 pertanyaan ASSIST dijawab dlm bentuk pilihan (mis. Bulanan, mingguan, dll) • Masing2 respons punya nilai (mis. Pertanyaan 2 punya skor 0, 2, 3, 4, atau 6) • Skor dari P2 – P7 dijumlahkan utk mendapatkan skor keterlibatan zat spesifik Skoring ASSIST
  • 13. Contoh Skoring Ganja (Kanabis)
  • 14. Apa arti skor ASSIST? INTERPRETASI SKOR KETERLIBATAN ZAT SPESIFIK Alkohol Semua jenis zat psikoaktif 0 – 10 Risiko rendah 0 - 3 Risiko rendah 11 - 26 Risiko sedang 4 - 26 Risiko sedang 27 + Risiko tinggi 27 + Risiko tinggi
  • 15. Tidak, tidak pernah Skor 0 = risiko rendah Ya, tapi tdk dlm 3 bulan terakhir Skor 1 = Risiko rendah – sedang (menggunakan penilaian klinis) Ya, dlm 3 bulan terakhir Skor 2, utk menentukan pola penggunaan menyuntik & penilaian klinis: Sekali seminggu atau kurang, atau kurang dr 3 hari berturut2: risiko sedang Lebih dari sekali seminggu, 3 atau lebih hari berturut-turut: risiko tinggi Arti Skor Pengguna Napza Suntik
  • 16. HUBUNGAN SKOR ASSIST DENGAN INTERVENSI YANG TEPAT Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan
  • 17. Intervensi Singkat Teknik konseling : 1. Untuk membantu pecandu & korban penyalahgunaan narkoba; 2. Untuk meningkatkan tilikan diri (insight) 3. Mendorong terjadinya perubahan tingkah laku 4. Dilakukan pendekatan berintensitas rendah & berdurasi pendek
  • 19. 1. Tanyakan kesediaan melihat dan membahas hasil ASSIST 2. Berikan umpan balik menggunakan kartu umpan balik • Gunakan kartu laporan untuk menyediakan umpan balik • Pengantar untuk memberikan advis dan info • Catat skor ASSIST dalam tabel dan perlihatkan tingkat risiko & arti masing-masing skor • Beri tanda rendah, sedang atau tinggi untuk masing- masing zat 10 Langkah Intervensi Singkat
  • 22. 3. Sarankan mengurangi risiko dengan membantu klien menyadari kerterkaitannya dengan penggunaan zat 4. Tekankan bahwa klien juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan Klien bertanggungjawab pada keputusan mereka tentang penggunaan zat Memelihara kontrol diri adalah faktor motivasi penting untuk mau berubah “keputusan apa yang akan Anda ambil berkaitan dengan zat yang kamu gunakan adalah terserah pada Anda… kami hanya mengajak Anda untuk mengetahui berbagai dampak yang kamu alami berkaitan dengan pola penggunaan zat anda saat ini”
  • 23. 5. Tanyakan pendapat klien terkait hasil skor ASSIST (peduli pada skor ASSIST) 6. Tanyakan hal-hal baik terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka dan tertutup) 7. Tanyakan hal-hal yang kurang baik atau negatif terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka dan tertutup)
  • 24. 8. Rangkum apa yang dikatakan klien pada langkah 6 dan 7 “Sekalipun ada manfaat yang Anda rasakan ketika menggunakan … tapi Anda juga mengatakan bahwa ini membuat Anda merasa ……..” 9. Tanyakan tingkat kekhawatiran mereka terkait hal-hal yang kurang baik dari penggunaan zat 10. Berikan laporan umpan balik atau bahan bacaan untuk dibawa pulang. Informasi khusus (leaflet) tentang penggunaan zat
  • 26. Latihan Kasus • Kita akan berlatih menggunakan ASSIST dengan contoh kasus. • Siapkan lembar ASSIST anda dan alat tulis (pensil).
  • 27. Tn. Nicholas, 40 tahun, datang dengan keluhan dalam sebulan terakhir tidak dapat konsentrasi, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dia lakukan setelah 3 hari tidak memakai sabu. Klien juga mengeluh badannya mulai tidak enak, gemeteran dan mulut terasa kering. Klien ingin mencoba menurunkan penggunaan sabu dan menggantinya dengan minum alkohol lebih dari biasanya dalam 1 bulan terakhir ini, tetapi hal itu sulit dilakukan. Klien mulai menggunakan alkohol sejak 2 tahun yang lalu 1-2 kali dalam seminggu. Selain itu klien juga pernah mencoba menggunakan ganja pada usia 18 tahun, tetapi tidak berlanjut, karena klien kurang menyukai efek yang ditimbulkannya. Klien sebelumnya mengunakan sabu kira-kira 2 hari sekali atau kalau ada permasalahan berat yang dihadapi dia akan menggunakannya lebih sering. Hal tersebut dia lakukan mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keinginan kuat untuk menggunakan sabu muncul setiap hari, tetapi klien menahan diri untuk tidak menggunakan karena alasan keuangan. Klien mulai menggunakan sabu kurang lebih 2 tahun yang lalu, pada saat-saat tertentu saja (sekitar 1 bulan sekali ). Satu bulan belakangan klien mulai mengalami masalah sulit tidur, setelah mendapatkan informasi dari teman, klien mulai mencoba mengonsumsi obat-obatan seperti alprazolam pada malam hari, sekitar satu minggu sekali agar dapat beristirahat. Klien juga seorang perokok aktif yang hampir setiap hari menghisap 4 -8 batang rokok. Dalam 3 bulan terakhir pasien pernah merasa agak sesak, batuk-batuk dan nyeri ulu hati 1-2 hari dalam seminggu. Dalam 3 bulan terakhir istrinya pernah menyarankannya untuk mengikuti terapi supaya berhenti merokok, minum alkohol dan tidak lagi menggunakan sabu. Kasus I
  • 28. Ariel (18 thn), mahasiswa tingkat I sebuah universitas, dibawa oleh orang tuanya ke klinik setelah diketahui jarang masuk kuliah dan prestasi akademiknya kian menurun. Saat bersama petugas medis, Ariel mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ia merokok hampir setiap hari, dan mengonsumsi alkohol dua hingga tingga kali dalam satu minggu, terutama di akhir minggu, bersama dengan teman- temannya. Hampir setiap mengonsumsi alkohol, klien minum hingga tidak sadarkan diri, sehingga harus dibawa pulang oleh teman-temannya. Teman-teman nongkrongnya mulai menunjukkan ketidaksukaan terhadap kebiasaan Ariel yang mabuk hingga tak sadarkan diri, dan mengingatkan Ariel tentang hal ini. Ariel juga pernah mengonsumsi obat-obatan jenis tramadol saat SMA. Belakangan Ia menggunakan obat-obatan alprazolam, riclona (jenis benzodiazepine) untuk mengurangi kecemasan dan rasa tertekan tidak dapat mengikuti mata kuliah dengan baik dan kesepian karena tidak memiliki teman dekat di kampusnya. Ariel memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan obat-obatan hampir setiap hari. Kira-kira sebulan yang lalu, klien ditawari tembakau sintetik (gorila) oleh teman satu kostnya. Saat ini Kasus II
  • 29. Kasus III Kirana 37 tahun datang ke klinik setelah mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan. Petugas kesehatan kemudian melakukan skrining terhadap klien dan diketahui klien saat ini aktif mengonsumsi obat- obatan dan alkohol. Klien merokok hampir setiap hari, dan menjalani pengobatan dari psikiater dengan pola konsumsi obat yang tidak teratur. Jika klien merasa moodnya tidak enak, Ia akan menambah dosis konsumsi obat-obatan jenis benzodiazepine. Jika obat yang diresepkan sudah habis, klien akan membeli dari pasar gelap. Hal ini berlangsung hampir setiap hari. Setiap akhir minggu klien sering "nongkrong" dengan teman- temannya dan mengonsumsi alkohol. Sekitar satu bulan sekali jika memiliki uang, mereka membeli sabu secara patungan kemudian mengonsumsinya. Kirana memiliki riwayat penggunaan heroin (putaw) dengan cara disuntikkan. Sekitar 6 bulan yang lalu Kirana kembali mencoba menggunakan putaw, tetapi tidak berlanjut karena Ia takut kembali mengalami overdosis dan ketergantungan. Akibat penggunaan obat-obatan yang tidak teratur, emosi klien sering tidak terkendali, dan menyebabkan pertengkaran dengan pasangannya hampir setiap minggu saat mereka bertemu. Kirana tidak mengalami pekerjaan tetap, sehingga pola penggunaan zatnya (terutama obat-obatan) menyebabkan Ia hampir setiap hari mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya. Sekitar 1 minggu sekali Kirana tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena malam sebelumnya mengonsumsi