Dokumen tersebut membahas tentang analisis kemiskinan partisipatif di Kabupaten Formasi Kebumen. Secara garis besar dibahas tentang pentingnya data kemiskinan yang akurat dalam merencanakan program penanggulangan kemiskinan, serta kerangka kerja analisis kemiskinan partisipatif untuk melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan."
Dokumen tersebut membahas tiga strategi utama untuk meningkatkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (SAKIP) di kabupaten/kota Jawa Barat tahun 2022, yaitu: (1) mengadaptasi penjenjangan kinerja sesuai peraturan terbaru, (2) memanfaatkan aplikasi dalam pemberian reward dan hukuman, (3) menyempurnakan pelaporan kinerja.
Dokumen tersebut merupakan panduan pemantauan program penanggulangan kemiskinan yang mencakup konsep pemantauan program secara umum beserta acuan-acuan khusus untuk memantau beberapa program penanggulangan kemiskinan utama seperti Program Keluarga Harapan, Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Siswa Miskin, Raskin, Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, dan Kredit Usaha Rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan sebagai dasar penetapan anggaran daerah untuk penanggulangan kemiskinan. Dibahas pula konsep dasar pemantauan dan evaluasi, tujuan, bentuk informasi, tahapan pelaksanaan, dan manfaat informasi hasil pemantauan dan evaluasi bagi pengambilan kebijakan dan tata kelola pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kemiskinan partisipatif di Kabupaten Formasi Kebumen. Secara garis besar dibahas tentang pentingnya data kemiskinan yang akurat dalam merencanakan program penanggulangan kemiskinan, serta kerangka kerja analisis kemiskinan partisipatif untuk melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan."
Dokumen tersebut membahas tiga strategi utama untuk meningkatkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (SAKIP) di kabupaten/kota Jawa Barat tahun 2022, yaitu: (1) mengadaptasi penjenjangan kinerja sesuai peraturan terbaru, (2) memanfaatkan aplikasi dalam pemberian reward dan hukuman, (3) menyempurnakan pelaporan kinerja.
Dokumen tersebut merupakan panduan pemantauan program penanggulangan kemiskinan yang mencakup konsep pemantauan program secara umum beserta acuan-acuan khusus untuk memantau beberapa program penanggulangan kemiskinan utama seperti Program Keluarga Harapan, Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Siswa Miskin, Raskin, Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, dan Kredit Usaha Rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan sebagai dasar penetapan anggaran daerah untuk penanggulangan kemiskinan. Dibahas pula konsep dasar pemantauan dan evaluasi, tujuan, bentuk informasi, tahapan pelaksanaan, dan manfaat informasi hasil pemantauan dan evaluasi bagi pengambilan kebijakan dan tata kelola pemerintahan.
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis KinerjaDadang Solihin
Pembangunan daerah dilakukan melalui upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dan memberdayakan masyarakat agar tercipta lingkungan yang memungkinkan peningkatan kesejahteraan. Pembangunan melibatkan interaksi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip good governance. SPPN bertujuan untuk menjamin tercapainya koordinasi, integrasi, dan partisipasi masy
3 paparan-p3bm-dep-kemiskinan -20101223212448__1-1abdul aziz
Dokumen tersebut merangkum tentang Perencanaan, Penganggaran dan Pemantauan yang Berpihak pada Masyarakat Miskin (P3BM) yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan masalah kemiskinan. P3BM telah menghasilkan tiga buku panduan dan alat analisis untuk membantu perencanaan, penganggaran, dan pemantauan program yang lebih berfokus pada penanggulangan ke
Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) merupakan sistem yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan serta menghubungkan mereka dengan program dan layanan sesuai kebutuhan, serta mengidentifikasi keluhan masyarakat dan memastikan penanganannya. SLRT bertujuan mengintegrasikan informasi, data, dan layanan untuk meningkatkan akses kelompok rentan terhadap perlindungan sosial secara komprehens
06 pb sinergi mekanisme pernecanaan program pnpm dgn musrembang-by syahrunSyahrun Nazil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sinergi mekanisme perencanaan program pemberdayaan masyarakat dengan musrenbang.
2. Diperlukan harmonisasi antara proses perencanaan PNPM dengan musrenbang agar lebih efektif dan tidak terjadi tumpang tindih.
3. Terdapat beberapa tantangan dalam mengintegrasikan kedua proses perencanaan tersebut seperti perbedaan jadwal dan proses
Dokumen tersebut memberikan ringkasan capaian kegiatan Program KOTAKU di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2016, mencakup lokasi pendampingan, komposisi tim pendamping, capaian program, target penyelesaian dokumen perencanaan, dan desain pengembangan kegiatan.
Renstra BNN 2015-2019 memberikan kerangka kerja untuk mewujudkan visi BNN menjadi lembaga yang profesional dalam menangani narkoba dengan menetapkan tujuan peningkatan kualitas penanggulangan narkoba dan sasaran strategis penguatan regulasi, pemberantasan peredaran gelap narkoba, serta peningkatan kualitas SDM.
Panduan ini memberikan panduan bagi kabupaten/kota untuk melaksanakan percepatan implementasi perencanaan sanitasi berdasarkan SSK dengan fokus pada peningkatan akses sanitasi dan pengembangan layanan sanitasi berkelanjutan. Panduan ini terdiri atas empat proses (milestone) yaitu komitmen awal kepala daerah, penetapan kebijakan, uji coba model layanan, dan perluasan layanan. Pokja kabupaten/kota akan mendapat
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAPBagus ardian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai review dokumen NUAP (Neighborhood Upgrading Action Plan) yang disusun sebagai bagian dari proyek peningkatan kawasan permukiman dan perumahan NUSP-2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2). Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran review dokumen NUAP, metode yang digunakan, kondisi kekumuhan yang ada, dan pembagian peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam menangg
Dokumen tersebut membahas tentang panduan fasilitasi musrenbang integrasi. Musrenbang merupakan kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif yang melibatkan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum dan regulasi terkait musrenbang serta pengalaman pelaksanaan program-program sebelumnya yang mendorong dilakukannya integrasi antar program pembangunan.
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...Habibullah
Teks tersebut membahas tentang pemetaan sebaran masyarakat miskin berdasarkan penerima Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dan manfaat program BLT bagi rumah tangga sasaran. Teks ini menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan kerangka pemikiran mengenai pemetaan kemiskinan dan kategorisasi kemiskinan untuk menentukan sasaran penerima manfaat program BLT.
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis KinerjaDadang Solihin
Pembangunan daerah dilakukan melalui upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dan memberdayakan masyarakat agar tercipta lingkungan yang memungkinkan peningkatan kesejahteraan. Pembangunan melibatkan interaksi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip good governance. SPPN bertujuan untuk menjamin tercapainya koordinasi, integrasi, dan partisipasi masy
3 paparan-p3bm-dep-kemiskinan -20101223212448__1-1abdul aziz
Dokumen tersebut merangkum tentang Perencanaan, Penganggaran dan Pemantauan yang Berpihak pada Masyarakat Miskin (P3BM) yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan masalah kemiskinan. P3BM telah menghasilkan tiga buku panduan dan alat analisis untuk membantu perencanaan, penganggaran, dan pemantauan program yang lebih berfokus pada penanggulangan ke
Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) merupakan sistem yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan serta menghubungkan mereka dengan program dan layanan sesuai kebutuhan, serta mengidentifikasi keluhan masyarakat dan memastikan penanganannya. SLRT bertujuan mengintegrasikan informasi, data, dan layanan untuk meningkatkan akses kelompok rentan terhadap perlindungan sosial secara komprehens
06 pb sinergi mekanisme pernecanaan program pnpm dgn musrembang-by syahrunSyahrun Nazil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sinergi mekanisme perencanaan program pemberdayaan masyarakat dengan musrenbang.
2. Diperlukan harmonisasi antara proses perencanaan PNPM dengan musrenbang agar lebih efektif dan tidak terjadi tumpang tindih.
3. Terdapat beberapa tantangan dalam mengintegrasikan kedua proses perencanaan tersebut seperti perbedaan jadwal dan proses
Dokumen tersebut memberikan ringkasan capaian kegiatan Program KOTAKU di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2016, mencakup lokasi pendampingan, komposisi tim pendamping, capaian program, target penyelesaian dokumen perencanaan, dan desain pengembangan kegiatan.
Renstra BNN 2015-2019 memberikan kerangka kerja untuk mewujudkan visi BNN menjadi lembaga yang profesional dalam menangani narkoba dengan menetapkan tujuan peningkatan kualitas penanggulangan narkoba dan sasaran strategis penguatan regulasi, pemberantasan peredaran gelap narkoba, serta peningkatan kualitas SDM.
Panduan ini memberikan panduan bagi kabupaten/kota untuk melaksanakan percepatan implementasi perencanaan sanitasi berdasarkan SSK dengan fokus pada peningkatan akses sanitasi dan pengembangan layanan sanitasi berkelanjutan. Panduan ini terdiri atas empat proses (milestone) yaitu komitmen awal kepala daerah, penetapan kebijakan, uji coba model layanan, dan perluasan layanan. Pokja kabupaten/kota akan mendapat
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAPBagus ardian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai review dokumen NUAP (Neighborhood Upgrading Action Plan) yang disusun sebagai bagian dari proyek peningkatan kawasan permukiman dan perumahan NUSP-2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2). Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran review dokumen NUAP, metode yang digunakan, kondisi kekumuhan yang ada, dan pembagian peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam menangg
Dokumen tersebut membahas tentang panduan fasilitasi musrenbang integrasi. Musrenbang merupakan kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif yang melibatkan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum dan regulasi terkait musrenbang serta pengalaman pelaksanaan program-program sebelumnya yang mendorong dilakukannya integrasi antar program pembangunan.
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...Habibullah
Teks tersebut membahas tentang pemetaan sebaran masyarakat miskin berdasarkan penerima Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dan manfaat program BLT bagi rumah tangga sasaran. Teks ini menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan kerangka pemikiran mengenai pemetaan kemiskinan dan kategorisasi kemiskinan untuk menentukan sasaran penerima manfaat program BLT.
Disampaikan pada Diskusi Pendalaman Instrumen Evaluasi Pelaksanaan Penyederhanaan Birokrasi dan Penyetaraan Jabatan, Sekretarian Eksekutif KPRBN
Jakarta, 21 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Sharing Session BPSDM Provinsi Kalimantan Tiimur
Samarinda, 21 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. FOKUS EVALUASI SAKIP 2023
2
Laporan Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
(Instansi Pemerintah)
Laporan Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
Tema Prioritas
(nasional)
Tema Pengentasan Kemiskinan
• Mendapatkan gambaran umum terkait Kapasitas
Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan dalam
konteks Akuntabilitas Kinerja
• Catatan/temuan terkait Akuntabilitas kinerja
Pemerintah dalam pengelolaan Program Kemiskinan
dalam Konteks Akuntabilitas Kinerja
• Rekomendasi terkait Upaya untuk mempercepat
pengentasan kemiskinan (dalam konteks akuntabilitas
kinerja)
• Perkembangan nilai AKIP
• Catatan/temuan terkait Perkembangan
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
• Rekomendasi kepada pimpinan K/L/D terkait
hal-hal yang diperlukan untuk peningkatan
kualitas implementasi SAKIP
• Catatan dan rekomendasi khusus terkait tema
prioritas (bagi yang dievaluasi zoom)
3. HOW?
3
Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah dalam
pengentasan
kemiskinan
Penetapan Sample Unit kerja yang Terkait
Pengentasan Kemiskinan
Melakukan pendalaman pada K/L terkait Pengentasan
kemiskinan
Mendapatkan data-data terkait kinerja pengentasan
kemiskinan
Analisis dan Triangulasi data primer dan sekunder terkait
pengentasan kemiskinan yang didapat
4. LOKUS EVALUASI K/L
4
Kementerian/lembaga
Termasuk K/L terkait Pengentasan
kemiskinan ekstrem (berdasarkan
Inpres No.4 Tahun 2022)
Tidak termasuk K/L terkait
Pengentasan kemiskinan
Ekstrem
• Wajib untuk dilakukan wawancara mendalam
• Pemilihan sample didasarkan pada tugasnya pada
Inpres 4 tahun 2022
• Dilakukan pendalaman terkait perannya dalam
Pengentasan kemiskinan
• Dilakukan zoom apabila berdasarkan hasil pra
evaluasi diperlukan pendalaman
• Pemilihan sample dan metode evaluasi
mengikuti pola evaluasi tahun sebelumnya
• Tidak perlu dilakukan pendalaman terkait
perannya dalam pengentasan kemiskinan
6. PEMILIHAN SAMPEL PADA K/L
Bagi K/L yang berdasarkan Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem termasuk dalam K/L yang terkait
pengentasan kemiskinan ekstrem, maka pemilihan sampel diprioritaskan
pada unit kerja yang terkait dengan tugas tersebut.
Bagi K/L yang berdasarkan Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem tidak termasuk dalam K/L yang terkait
pengentasan kemiskinan ekstrem, maka pemilihan sampel menyesuaikan
pada metode tahun-tahun sebelumnya.
1
2
7. LOKUS EVALUASI PEMDA
PEMERINTAH DAERAH
Termasuk Lokus Kemiskinan
Ekstrem (10 Provinsi)
Tidak Termasuk KL Lokus
Kemiskinan Ekstrem
• Wajib untuk dilakukan wawancara
mendalam
• Apabila memiliki Logframe Kemiskinan maka
penetapan sample berdasarkan
logframe/cascading
• Apabila tidak memiliki logframe/cascading
maka penetapan sample sesuai dengan
TKPKD
• Dilakukan wawancara mendalam apabila
diperlukan.
• Apabila memiliki Logframe Kemiskinan maka
penetapan sample berdasarkan
logframe/cascading
• Apabila tidak memiliki logframe/cascading
maka penetapan sample sesuai dengan
TKPKD
8. DAFTAR PEMDA TERKAIT PERCEPATAN
PENGHAPUSAN KEMISKINAN
1. Jawa Timur (4,181 juta jiwa)
2. Jawa Barat (4,070 juta)
3. Jawa Tengah (3,831 juta)
4. Sumatera Utara (1,268 juta)
5. Nusa Tenggara Timur (1,131 juta)
6. Sumatera Selatan (1,044 juta)
7. Lampung (1,002 juta)
8. Papua (922 ribu)
9. Banten (814 ribu)
10. Aceh (806 ribu jiwa)
Sumber: BPS 2022
9. PEMILIHAN SAMPEL
PADA PEMDA
Pemilihan Unit Kerja ditentukan
berdasarkan keterlibatannya dalam
program pengentasan kemiskinan.
Bagi Pemda yang telah menetapkan kemiskinan
sebagai salah satu agenda prioritas
pembangunan dan telah menetapkan Logic
Model/Logical framework pengentasan
kemiskinan, maka penetapan sampel
berdasarkan Logframe tersebut.
Bagi Pemda yang tidak memiliki logframe dalam pengentasan
kemiskinan, maka pemilihan sample mengacu pada unit kerja
yang termasuk dalam PD terkait pengentasan kemiskinan,
yaitu:
Metode Pemilihan sampel
nonprobabilistik dengan metode
pemilihan terarah (directed sample
selection)
Urusan Perencanaan
Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan Komunikasi dan informatika
Urusan Sosial
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Urusan Pekerjaan Umum
10. PENDALAMAN TERKAIT PENGENTASAN
KEMISKINAN PADA PEMERINTAH DAERAH
Fokus Pendalaman
• Keberadaan dan kualitas Logical framework
pengentasan kemisikinan
• Keselarasan program pengentasan kemiskinan
dengan logframe
• Kualitas penetapan target penurunan kemiskinan
• Keselarasan dan kesinkronan program/kegiatan
pengentasan kemiskinan oleh perangkat daerah
(dalam perencanaan dan penganggaran)
• Proses orkestrasi pelaksanaan program pengentasan
kemiskinan
• Informasi anggaran kemiskinan
10
Perencanaan dan Pelaksanaan Kinerja
1. Apakah Pemda telah menyusun Logical Framework/Logic Model dalam Pengantasan
kemiskinan (khususnya kemiskinan ekstrem)?
2. Apakah Logical framework yang disusun telah memenuhi prinsip penyusunan logical framework
berdasarkan permenpan 89/2021?
3. Apakah program pengentasan kemiskinan telah didasarkan pada logframe yang dibuat?
4. Jika Tidak, apa dasar penetapan program pengentasan kemiskinan? (program pengentasan
kemiskinan dapat juga termasuk Renaksi TKPKD)
5. Apakah penetapan target penurunan kemiskinan telah mempertimbangkan baseline, target
nasional, target provinsi, serta kemampuan sumber daya daerah?
6. Bagaimana Pemda memastikan Program/kegiatan terkait kemiskinan telah direncanakan
(masuk ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran) oleh perangkat daerah terkait?
7. Bagaimana proses orkestrasi pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di daerah
tersebut?
8. Jumlah anggaran kemiskinan:
a. Diserahkan langsung ke masyarakat dalam bentuk tunai, barang, jasa, dll
b. terkait pengelolaan program kemiskinan (perbaikan aplikasi, update data, rapat-rapat, kajian,
dll)
11. PENDALAMAN TERKAIT PENGENTASAN
KEMISKINAN PADA PEMERINTAH DAERAH
Fokus Pendalaman
• Ukuran keberhasilan yang digunakan termasuk
keberhasilan setiap PD yang terlibat
• Media untuk melakukan monitoring capaian kinerja
• Evaluasi berkala untuk mengevaluasi pelaksanaan
(ongoing) program pengentasan kemiskinan
• Pemanfaatan hasil monev program pengentasan
kemiskinan
• Mekanisme reward and punishment terhadap hasil
pelaksanaan renaksi/strategi pengentasan
kemiskinan
• Mekanisme updating data kemiskinan
11
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja
9. Apakah telah disepakati ukuran keberhasilan yang akan digunakan
untuk mengukur keberhasilan program pengentasan kemiskinan?
Termasuk keberhasilan setiap OPD terlibat?
10. Apakah terdapat media (aplikasi, maupun pertemuan berkala)
yang digunakan untuk media monitoring/pengukuran capaian
kinerja interim?
11. Apakah terdapat pertemuan berkala yang berfungsi untuk
mengevaluasi pelaksanaan (ongoing) program pengentasan
kemiskinan?
12. apa yang dibahas?
13. Apakah terdapat mekanisme perubahan program/strategi/renaksi
terkait kemiskinan jika berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan
bahwa program/strategi/renaksi yang telah ditetapkan
sebelumnya dianggap tidak lagi relevan dengan kebutuhan
pengentasan kemiskinan daerah
14. Apakah terdapat mekanisme reward dan punishment apabila
renaksi/program/strategi pengentasan kemiskinan tidak terealisasi
sesuai rencana/harapan
15. Update data kemiskinan sebagai bagian dari pengukuran
keberhasilan program kemiskinan
12. PENDALAMAN TERKAIT PENGENTASAN
KEMISKINAN PADA PEMERINTAH DAERAH
Fokus Pendalaman
• Mekanisme
Pelaporan/pertanggungjawaban
program pengentasan
kemiskinan
• Publikasi laporan/data capaian
kinerja pengentasan kemiskinan
12
Pelaporan/Pertanggungjawaban Kinerja
16.
Bagaimana Mekanisme
Pelaporan/Pertanggungjawaban Kinerja
Pengentasan kemiskinan?
17. Apakah Laporan/data capaian kinerja pengentasan
kemiskinan dipublikasi/dikirimkan kepada
masyarakat/stakeholder?
13. PENDALAMAN TERKAIT PENGENTASAN
KEMISKINAN PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA
Fokus Pendalaman:
• Dasar penetapan program pengentasan
kemiskinan dan keterkaitan dengan Inpres 4/2022
• Kualitas Penetapan target program
• Keselerasan dan kesinkronan program/kegiatan
oleh unit kerja terkait (perencanaan dan
penganggaran)
• Orkestrasi pelaksanaan program pengentasan
kemiskinan
• Anggaran program/kegiatan pengentasan
kemiskinan
13
Perencanaan dan Pelaksanaan Kinerja
1.
Apakah program terkait pengentasan kemiskinan telah didasarkan pada mandat
dalam Inpres No 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan
Ekstrem?
2.
Jika Tidak, apa dasar penetapan program terkait pengentasan kemiskinan?
3.
Apakah penetapan target/hasil program terkait penurunan kemiskinan ekstrem telah
mempertimbangkan baseline, target nasional, target provinsi, serta kemampuan
sumber daya daerah?
4.
Bagaimana KL memastikan Program/kegiatan terkait kemiskinan ekstrem telah
direncanakan (masuk ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran) oleh unit
terkait?
5.
Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saudara Bagaimana proses orkestrasi
pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di level nasional?
6.
Jumlah anggaran program/kegiatan terkait kemiskinan:
a. Diserahkan langsung ke masyarakat dalam bentuk tunai, barang, jasa, dll
b. terkait pengelolaan program kemiskinan (perbaikan aplikasi, update data, rapat-
rapat, kajian, dll)
14. 14
Fokus Pendalaman
• Ukuran keberhasilan yang digunakan termasuk
keberhasilan setiap unit kerja yang terlibat
• Media untuk melakukan monitoring capaian kinerja
• Evaluasi berkala untuk mengevaluasi pelaksanaan
(ongoing) program pengentasan kemiskinan
• Pemanfaatan hasil monev program pengentasan
kemiskinan
• Mekanisme reward and punishment terhadap hasil
pelaksanaan renaksi/strategi pengentasan
kemiskinan
• Mekanisme updating data kemiskinan
PENDALAMAN TERKAIT PENGENTASAN
KEMISKINAN PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA
Pengukuran dan evaluasi Kinerja
7. Apakah telah disepakati ukuran keberhasilan yang akan digunakan
untuk mengukur keberhasilan program terkait pengentasan
kemiskinan?
8. Apakah terdapat media (aplikasi, maupun pertemuan berkala) yang
digunakan untuk media monitoring/pengukuran capaian kinerja
interim atas p?
9. Apakah terdapat pertemuan berkala yang berfungsi untuk
mengevaluasi pelaksanaan (ongoing) program terkait pengentasan
kemiskinan ekstrem? Hal-hal apa yang dibahas?
10. Apakah terdapat mekanisme perubahan program/strategi/renaksi
terkait kemiskinan jika berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan
bahwa program/strategi/renaksi yang telah ditetapkan sebelumnya
dianggap tidak lagi relevan dengan kebutuhan pengentasan
kemiskinan daerah
11. Apakah terdapat mekanisme reward dan punishment apabila
renaksi/program/strategi terkait pengentasan kemiskinan tidak
terealisasi sesuai rencana/harapan