1. Teori interaksi simbolis
Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang
bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang
lain
Individu yang bermasalah mengarahkan individu yang
tidak bermasalah berprilaku seperti individu yang
bermasalah
2. Ada 2 pandangan dalam teori interaksi
simbolik
Teori pertama adalah teori pelabelan (labelling
theory). Menurut teori pelabelan, sebuah kondisi
sosial di dalam masyarakat dikatakan bermasalah
karena kondisi tersebut sudah dianggap sebagai suatu
masalah.
3. Teori kedua adalah konstruksionisme sosial
Masalah sosial merupakan hasil konstruksi manusia,
yang disebabkan oleh interaksi intens individu dengan
orang-orang yang mendefinisikan hal-hal
menyimpang sebagai suatu hal yang biasa atau bahkan
positif.
6. 1. KEMISKINAN
Menurut Soerjono soekanto, kemiskinan adalah
suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup untuk
memelihara diri sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental, maupun fisik dalam
kelompok tersebut
7. Bentuk kemiskinan
Kemiskinan absolut
Kemiskinan yang terjadi ketika pendapatannya tidak
bisa mencukupi kebutuhan pokok/dasar
Co: Seseorang yang bekerja tetapi pendapatannya tidak
dapat mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari
8. Kemiskinan relatif
kemiskinan yang ditentukan oleh keadaan lingkungan
tempat seseorang tinggal
kemiskinan yang didasarkan pada perbandingan
kondisi disuatu tempat dan tempat lainnya
Contoh: seseorang yang berpenghasilan cukup namun
tinggal dalam lingkungan mewah
9. Kemiskinan struktural
1. kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh
masyarakat sehingga menyebakan ketimpangan
pendapatan
2. Kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan
masyarakat kerena tidak bisa ikut mengunakan sumber-
sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi
mereka
Co: golongan masyakat kecil dibawah kolong jembatan yang
hidup ditengah-tengah Gedung bertingkat Kota jakarta
10. Kemiskinan kultural
1. Kemiskinan yang muncul sebagai akibat adanya
nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-
orang miskin, seperti malas, mudah menyerah, tidak
memiliki etos kerja dsb
2. Kemiskinan mental atau budaya yang disebabkan
pengaruh pandangan atau kebudayaan yang
dianutnya
Co: seseorang yang miskin karena malas bekerja
11. 2. Kriminalitas
Kriminalitas adalah bentuk tingkah laku yang
bertentangan dengan moral kemanusiaan (immoril),
merugikan masyarakat, sifatnya dissosiatif dan melanggar
hukum serta undang-undang pidana.
12. Menurut Donald Light, Suzanne infeld Keller dan
Craig J. Calhoun, tipe kejahatan terbagi atas:
A. Kejahatan tanpa Korban (crimes without victims)
Yaitu kejahatan yang tidak membawa korban pada
orang lain tetapi dianggap sebagai perbuatan tercela
oleh masyarakat ataupun kelompok yang berkuasa.
Contoh: mabuk-mabukan, pecandu narkoba.
13. B. Kejahatan Terorganisasi (organized crime)
Yaitu kejahatan yang dilakukan secara
berkelompok dan terstruktur untuk mencapai
tujuan tertentu
Contoh: komplotan koruptor, komplotan begal,
penadah barang curian
14. C.Kejahatan Organisasi Transnasional (transnasional
organized crime)
Yaitu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas
negara yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
dengan jaringan global.
Contoh: penyelundupan senjata dan mesiu.
15. D. Kejahatan Kerah Putih (white-collar crime)
Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang
atau orang yang berstatus tinggi dalam rangka
pekerjaannya.
Contoh: penggelapan uang perusahaan
16. E. Corporate Crime
Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh organisasi formal
dengan tujuan menaikkan keuntungan dan
meminimalisasi kerugian.
co: monopoli perdagangan, Tindakan menimbun
bahan kebutuhan pokok untuk menaikan harga jual
17. Kejahatan kerah biru(blue collar
crime)
Kejahatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang dari kelompok sosial yang berstatus rendah
Co; maling ayam, pencopet
19. Bentuk ketidakadilan
1. Streotipe
Suatu prasangka yang didasarkan pada penilaian
atau anggapan berdasarkan karakteristik prilaku orang
lain yang meliputi ras, jenis kelamin, suku bangsa dll
2. Marginalisasi
Tindakan dimana seseorang atau sesuatu diabaikan,
dikesampingkan atau dikucilkan dari situasi tertentu
20. 3. Subordinasi
Perbedaan perlakuan terhadap identitas sosial
tertentu
4. Dominasi
Sifat yang lebih mengutamakan kepentingan
kelompok mayoritas
24. Berdasarkan faktor penyebab
Pengangguran struktural
Pengangguran yang terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat
mengikuti keterampilan yang diminta oleh pasar kerja.
25. Pengangguran Konjungtur
Merupakan pengangguran yang diakibatkan oleh
adanya dampak dari perubahan-perubahan dalam
kegiatan perekonomian menyangkut naik turunnya
permintaan terhadap suatu barang
28. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena bidang-bidang produksi yang
dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang
dikerjakan dengan teknologi
29. Pengangguran Voluntary
Pengangguran jenis ini terjadi karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja,
namun orang tersebut dengan sukarela untuk tidak bekerja
30. Upaya pemecahan masalah
sosial
1. Pengendalian Sosial Preventif
adalah upaya pemecahan masalah sosial yang
dilakukan sebelum terjadi permasalahan sosial.
Upaya pengendalian ini dapat dilakukan melalui
sosialisasi, pendidikan, penyuluhan atau
nasehat agar tidak terjadi permasalahan sosial
31. 2. Pengendalian Sosial Represif/kuratif
adalah upaya permasalahan sosial yang dilakukan
setelah terjadi permasalahan sosial dengan tujuan
memulihkan dan mengembalikan keadaan