Mukjizat Al-Quran memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari mukjizat nabi-nabi sebelumnya. Mukjizat Al-Quran bersifat abadi, berkelanjutan, dan sesuai dengan isi risalah agama Islam. Al-Quran juga menantang umat manusia secara rasional melalui keindahan bahasa dan isyarat-isyarat ilmiahnya.
1. Al-Quran adalah kitab suci Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia.
2. Al-Quran memuat berbagai keistimewaan seperti terpelihara selamanya, mudah difahami, dan mengandung petunjuk untuk berbagai aspek kehidupan.
3. Penemuan-penemuan sains modern semakin membuktikan kebenaran isi Al-Quran walaupun diturunkan ratusan tahun lalu.
Qashash al-Qur'an dapat diringkas sebagai berikut:
Qashash al-Qur'an adalah kisah-kisah mengenai nabi-nabi, umat terdahulu, dan peristiwa-peristiwa masa lalu, kini dan akan datang yang diceritakan dalam Al-Qur'an. Kisah-kisah tersebut bermanfaat untuk memberikan pelajaran bagi umat manusia.
Buku ini membahas tentang kaum-kaum di masa lampau yang telah dihancurkan karena mengingkari nabi-nabi yang diutus Allah kepada mereka. Pembahasan meliputi kaum Nuh, kaum 'Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, kaum Lut, Fir'aun yang tenggelamkan, kaum Saba, dan penghuni gua. Tujuannya adalah mengingatkan manusia agar tidak berbuat zalim seperti kaum-kaum tersebut dan menerima ajaran
Mukjizat Al-Quran memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari mukjizat nabi-nabi sebelumnya. Mukjizat Al-Quran bersifat abadi, berkelanjutan, dan sesuai dengan isi risalah agama Islam. Al-Quran juga menantang umat manusia secara rasional melalui keindahan bahasa dan isyarat-isyarat ilmiahnya.
1. Al-Quran adalah kitab suci Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia.
2. Al-Quran memuat berbagai keistimewaan seperti terpelihara selamanya, mudah difahami, dan mengandung petunjuk untuk berbagai aspek kehidupan.
3. Penemuan-penemuan sains modern semakin membuktikan kebenaran isi Al-Quran walaupun diturunkan ratusan tahun lalu.
Qashash al-Qur'an dapat diringkas sebagai berikut:
Qashash al-Qur'an adalah kisah-kisah mengenai nabi-nabi, umat terdahulu, dan peristiwa-peristiwa masa lalu, kini dan akan datang yang diceritakan dalam Al-Qur'an. Kisah-kisah tersebut bermanfaat untuk memberikan pelajaran bagi umat manusia.
Buku ini membahas tentang kaum-kaum di masa lampau yang telah dihancurkan karena mengingkari nabi-nabi yang diutus Allah kepada mereka. Pembahasan meliputi kaum Nuh, kaum 'Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, kaum Lut, Fir'aun yang tenggelamkan, kaum Saba, dan penghuni gua. Tujuannya adalah mengingatkan manusia agar tidak berbuat zalim seperti kaum-kaum tersebut dan menerima ajaran
Al-Qur'an memiliki berbagai mukjizat seperti ketepatan ilmu pengetahuan, keindahan bahasa, dan pengaruh psikologis yang kuat. Tidak ada yang mampu meniru al-Qur'an atau menemukan ketidakbenaran di dalamnya. Al-Qur'an juga mengandung hukum-hukum yang adil dan relevan di segala zaman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas kajian Alquran dari berbagai aspek, termasuk aspek saintifik.
2. Ayat Alquran telah menyinggung ilmu geologi dan fenomena alam seperti pergerakan gunung, meskipun belum diketahui oleh sarjana pada masa lalu.
3. Penemuan ilmuwan modern seperti teori piringan tektonik sebenarnya sejalan dengan apa yang telah digambarkan
Dokumen tersebut merangkum sudut pandang Al Quran terhadap alam, manusia, dan tujuan penciptaan. Al Quran menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan manusia beserta petunjuk-Nya dalam bentuk ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat qauliyah seperti Al Quran. Al Quran juga menjelaskan fungsi dan tujuan penciptaan alam semesta dan manusia serta mengajak kita untuk mempelajari
1. Wahyu dalam Islam adalah pemberitahuan Allah kepada nabi melalui berbagai cara seperti bisikan, isyarat, atau ilham.
2. Konsep wahyu dan kenabian penting dalam Islam karena agama-agama semitik seperti Islam berdasarkan pada wahyu.
3. Al-Quran diyakini sebagai kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, bukan karya manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang i'jaz al-Quran atau kemukjizatan Al-Quran. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi i'jaz, perbedaan antara mukjizat Al-Quran dengan mukjizat nabi lain, serta beberapa segi kemukjizatan Al-Quran seperti gaya bahasa, susunan kalimat, isyarat ilmiah, dan pemberitaan berita gaib.
Inti dari dokumen tersebut adalah bahwa Al-Qur'an dan Hadis adalah sumber utama pengetahuan bagi umat Islam, yang mengatur berbagai aspek kehidupan dan merupakan acuan untuk menilai keabsahan ilmu pengetahuan lainnya. Al-Qur'an juga telah mengandung banyak hakekat ilmiah yang baru ditemukan kebenarannya di kemudian hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kemukjizatan Al-Quran dari berbagai perspektif. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang jumlah dan aspek kemukjizatan Al-Quran, antara lain keindahan bahasa, kandungan ilmu pengetahuan, pemberitahuan perkara ghaib, dan ketelitian syariatnya. Al-Quran diakui sebagai mukjizat yang tak terkalahkan oleh manusia.
Teks tersebut membahas beberapa bukti keotentikan Al Quran, meliputi tantangan Allah kepada manusia untuk meniru Al Quran, aspek pendukung keotentikan seperti keseimbangan kata-kata, dan penjelasan mengenai ayat-ayat yang mutasyabihat dan muhkam. Juga disebutkan bahwa walaupun beberapa ayat turun secara tiba-tiba, penelitian kemudian menemukan banyak rahasia ilmu pengetahuan dan sejarah di d
Al-Qur'an memiliki berbagai mukjizat seperti ketepatan ilmu pengetahuan, keindahan bahasa, dan pengaruh psikologis yang kuat. Tidak ada yang mampu meniru al-Qur'an atau menemukan ketidakbenaran di dalamnya. Al-Qur'an juga mengandung hukum-hukum yang adil dan relevan di segala zaman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas kajian Alquran dari berbagai aspek, termasuk aspek saintifik.
2. Ayat Alquran telah menyinggung ilmu geologi dan fenomena alam seperti pergerakan gunung, meskipun belum diketahui oleh sarjana pada masa lalu.
3. Penemuan ilmuwan modern seperti teori piringan tektonik sebenarnya sejalan dengan apa yang telah digambarkan
Dokumen tersebut merangkum sudut pandang Al Quran terhadap alam, manusia, dan tujuan penciptaan. Al Quran menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan manusia beserta petunjuk-Nya dalam bentuk ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat qauliyah seperti Al Quran. Al Quran juga menjelaskan fungsi dan tujuan penciptaan alam semesta dan manusia serta mengajak kita untuk mempelajari
1. Wahyu dalam Islam adalah pemberitahuan Allah kepada nabi melalui berbagai cara seperti bisikan, isyarat, atau ilham.
2. Konsep wahyu dan kenabian penting dalam Islam karena agama-agama semitik seperti Islam berdasarkan pada wahyu.
3. Al-Quran diyakini sebagai kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, bukan karya manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang i'jaz al-Quran atau kemukjizatan Al-Quran. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi i'jaz, perbedaan antara mukjizat Al-Quran dengan mukjizat nabi lain, serta beberapa segi kemukjizatan Al-Quran seperti gaya bahasa, susunan kalimat, isyarat ilmiah, dan pemberitaan berita gaib.
Inti dari dokumen tersebut adalah bahwa Al-Qur'an dan Hadis adalah sumber utama pengetahuan bagi umat Islam, yang mengatur berbagai aspek kehidupan dan merupakan acuan untuk menilai keabsahan ilmu pengetahuan lainnya. Al-Qur'an juga telah mengandung banyak hakekat ilmiah yang baru ditemukan kebenarannya di kemudian hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kemukjizatan Al-Quran dari berbagai perspektif. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang jumlah dan aspek kemukjizatan Al-Quran, antara lain keindahan bahasa, kandungan ilmu pengetahuan, pemberitahuan perkara ghaib, dan ketelitian syariatnya. Al-Quran diakui sebagai mukjizat yang tak terkalahkan oleh manusia.
Teks tersebut membahas beberapa bukti keotentikan Al Quran, meliputi tantangan Allah kepada manusia untuk meniru Al Quran, aspek pendukung keotentikan seperti keseimbangan kata-kata, dan penjelasan mengenai ayat-ayat yang mutasyabihat dan muhkam. Juga disebutkan bahwa walaupun beberapa ayat turun secara tiba-tiba, penelitian kemudian menemukan banyak rahasia ilmu pengetahuan dan sejarah di d
2. Pengertian Mukjizat
Fungsi Mukjizat bagi Nabi
Kemukjizatan Al-Qur’an
Aspek-Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an
STIDHI
3. Kata “Mukjizat” menurut Quraish Shihab berasal dari
bahasa Arab أعجزyang berarti “melemahkan atau
menjadikan tidak mampu”, sedangkan “ةta’” marbutah
pada kata معجزةmenunjukkan makna mubalaghah
(superlative) (M. Quraish Shihab, 1999: 23).
Menurut kamus besar Purwo Darminto adalah
“kejadian ajaib/luar bisaa yang sukar dijangkau oleh
kemampuan manusia”
Manna’ Khalil al-Qattan menjelaskan bahwa
pengertian “Kelemahan” secara umum ialah
ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, sehingga
nampaklah kemampuan dari “mu’jiz”(sesuatu yang
melemahkan).
STIDHI
4. Pertama; kejadian luar biasa yang “sukar” dijangkau
oleh kemampuan manusia, namun bukan berarti tidak
masuk akal (Q.S. Yunus (10): 39).
Kedua; dibawa oleh seorang Nabi. Seandainya
peristiwa luar biasa tersebut terjadi bukan pada nabi
meskipun secara fungsi ada kesamaan dengan
mukjizat, bisakah disebut mukjizat?
Keempat; sebagai bukti kerasulan.
Kelima; mengandung tantangan bagi orang yang tidak
beriman.
STIDHI
5. Al-Qur’an sesuatu yang luar biasa yang tidak
dapat disaingi (dipadani) oleh karya apapun (Al-
Isra/17: 88).
Diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad
sebagai bukti kerasulan.
Menantang siapa saja yang tidak beriman.
STIDHI
6. Aspek bahasa dan sastra
Aspek isyarat ilmiah
Aspek kisah-kisah purba
Aspek hukum
STIDHI
7. 1. Peserta membentuk lima kelompok.
2. Peserta menentukan ketua, sekretaris, dan jubir.
3. Peserta mendapatkan lembaran-lembaran ayat
untuk didiskusikan di masing-masing kelompok.
4. Peserta memberikan komentar dari masing-
masing ayat, dan mengkategorikan termasuk
dalam bentuk mukjizat apa.
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan.
STIDHI
8. Tidak ada satu faktapun seseorang yang dapat
menyaingi atau meniru al-Qur’an.
Kelembutan Al-Qur`an secara lafziyah yang terdapat
dalam susunan suara dan keindahan bahasa
Beberapa ayat memuat nada dan irama yang
menyenangkan bagi pendengar.
Merangkum keindahan dan kemudahan memahami
sekaligus.
Keserasian Al-Qur`an baik untuk orang awam
maupun cendekiawan.
STIDHI
9. Beberapa ayat memuat berita-berita, kejadian-
kejadian dan fakta-fakta ilmiah yang mendahului
zamannya. Sebagian baru terjawab di era sekarang.
Ayat-ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan
tidak ada yang bertentangan dengan fakta ilmiah
pengetahuan modern.
Bentuk ilmu pengetahuan yang terkandung
multidisiplin, matematika, biologi, fisika, dan
sebagainya.
STIDHI
10. Kisah dalam al-Qur’an berbeda dengan kisah pada
umumnya.
Al-Qur’an memuat kisah-kisah kehidupan manusia
yang paling purba.
Masing-masing kisah dijelaskan secara singkat, padat,
dan sarat akan nilai, namun di sisi lain tidak terlihat
sangat rigid dan kronologis, sebagaimana fakta
sejarah.
Semua cerita tersebut sangat relevan dengan kondisi
zaman.
Bahkan sebagian kisah ada yang belum terjadi, dan
beberapa baru terjadi belakangan.
STIDHI
11. Hukum-hukum yang tercatat di dalam al-Qur’an
terkadang memberikan perincian yang sangat rigid,
sementara beberapa lainnya mujmal (global) dan
perinciannya diterangkan dalam sunnah.
Hukum-hukum yang terkandung juga berlaku up to
date dari zaman ke zaman.
Di balik hukum-hukum yang dimuat, mengandung
kemaslahaatan dan keilmiahan.
STIDHI
13. • Ismun= 19 kali
• Allah=2698 kali (142x19)
• Ar-Rahman=57kali (3x19)
• Ar-Rahim=114 kali (6x19)
• Al-Hayah dan al-Maut masing-masing
sebanyak 145 kali
• An-Naf’u dan al-Fasad masing-masing
sebanyak 50 kali
• Ash-Shalihat dan as-Sayyiat masing-masing
167 kali
STIDHI
14. ... Allah memberi rezki kepada orang-orang
yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (Q.S.Al-
Baqarah 2:212)
STIDHI
15. • Alif laam Miim
• 2. Telah dikalahkan bangsa Rumawi
• 3. Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah
dikalahkan itu akan menang
• 4. Dalam beberapa tahun lagi[1164]. bagi Allah-lah
urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di
hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah
orang-orang yang beriman,
• 5. Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang
dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi
Penyayang. (Q.S. Ar-Rum 30:1-5)
STIDHI
16. • Isyarat-isyarat ilmiah di dalam Al-Qur’an
Tentang reproduksi manusia
• Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
• 37. Bukankah Dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim),
• 38. Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu
Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,
• 39. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-
laki dan perempuan. (Q.S. Al-Qiyamah 75:36-39)
STIDHI
17. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat isyarat-
isyarat atau fakta-fakta ilmiah, diantaranya:
1. Fakta ilmiah mengenai penciptaan alam
semesta (Q.S Al-Anbiyaa’ 21:30)
2. Perkawinan tumbuh-tumbuhan (QS. Al-Hijr
15:22)
3. Penyebutan fase-fase pertumbuhan janin
(QS. Al-Mu’minuun 23:12-14)
4. Fakta ilmiah tentang pembentukan hujan
(QS. Ar-Ruum 30:48 )
5. Fakta ilmiah mengenai keunikan sidik jari
(QS.Al-Qiyaamah 75:3-4)
STIDHI
19. Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Q.S. Al-Anbiya’ 21:30)
STIDHI
20. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang
mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi
segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan
antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi. (Q.S. Al-Furqan 25:53)
STIDHI