SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Pengertian etimologi:
Ilmu Nuzul Qur’an adalah ilmu
yang membahas tentang proses
turunnya al-Qur’an
Pengertian terminologi: proses
mempermaklumkan al-Qur’an
dengan cara dan sarana yang
dikehendaki oleh Allah sehingga
dapat diketahui oleh malaikat
untuk disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Ada tiga pendapat:
1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari luh
mahfuz ke langit dunia pada malam Qadar,
kemudian diturunkan kepada Nabi SAW
secara berangsur-angsur.
2. Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia setiap
tahun sesuai dengan kebutuhan pada
malam Qadar, kemudian diturunkan secara
bertahap kepada Nabi SAW.
3. Allah telah menjadikan malam Qadar
sebagai awal penurunan al-Qur’an secara
bertahap kepada Nabi SAW, tanpa melewati
langit dunia.
HIKMAH AL-QUR’AN TURUN BERANGSUR2:
1. Meneguhkan hati Nabi SAW dalam
menjalankan dakwahnya.
2. Kesesuaian dengan peristiwa, situasi dan
kondisi masyarakat yang dituju.
3. Untuk mendidik masyarakat yang sedang
tumbuh atau menagalami perubahan.
4. Mempermudah dalam menghafal dan
memahami isi kandungan al-Qur’an.
5. Membuktikan bahwa al-Qur’an benar2 kalam
Allah bukan kalam Muhammad.
 Terdiri dari dua bagian:
 A. Ayat.
 Secara etimologi bermakna: mu’jizat (QS.
2/211), alamat/tanda (QS. 2/248), ibrah
(QS. 2/248), menakjubkan (QS. 23/50),
bukti/ petunjuk (QS. 30/22).
 Secara terminologi bermakna:
sekumpulan lafaz yang memiliki permulaan
dan akhiran yang terhimpun dalam sebuah
surat dalam al-Qur’an.
 Ulama sepakat menyatakan bahwa sistimatika
ayat-ayat al-Qur’an adalah bersifat Tauqifi:
yakni berdasarkan petunjuk Nabi SAW dan Nabi
tentu melalui petunjuk Tuhan.
 Alasanya karena setiap tahun sekali Malaikat
Jibril datang kepada Nabi SAW untuk
mentadarus ulang hafalan Nabi sekaligus
memberi petunjuk susunan ayat-ayatnya.
 B. Surat.
 - Secara etimologi bermakna: tempat
pemberhentian, kemuliaan, bangunan yang
tinggi, indah, tanda, tulang bangunan tembok.
 - Secara terminologi bermakna: sekumpulan
ayat-ayat al-Qur’an yang berdiri sendiri dan
memiliki pembuka dan penutup.
 - Surat2 al-Qur’an diklasifikan menjadi 4: at-
tiwal (surat yang panjang),al-mi’un (terdiri dari
100 ayat lebih), al-matsani (ayatnya kurang dari
100 ayat), al-mufashshal (surat2 pendek).
 Ada dua pendapat:
1. Tauqifi: yakni berdasarkan petunjuk Nabi SAW.
Alasannya karena: 1) adanya kesepakatan
sahabat untuk menerima mushaf Usmani, 2)
adanya hadis yang menjelaskan bahwa Nabi
yang menentukan urutannya, 3) adanya
ketidaksesuaian surat2 yang sejenis.
2. Ijtihadi: yakni berdasarkan ijtihad sahabat.
Alasannya karena: 1) adanya perbedaan mushaf
Usmani dengan mushaf para sahabat, 2) adanya
ijtihad tim kodifikasi dalam menentukan urutan
surat al-anfal dan at-taubah masuk ke dalam
kelompok at-tiwal dan tidak dipisah dengan
basmalah.
 Ada tiga teori yang dipakai:
 - Teori geografis:
 teori yang berorientasi pada tempat turunnya
al-Qur’an. Jadi makkiyah adalah ayat-ayat
yang turun di Mekah baik sebelum hijrah
maupun setelah hijrah. Sedangkan madaniyah
adalah ayat-ayat yang turun di Medinah dan
sekitarnya termasuk Badar, Quba, Uhud dan
lainnya. Teori ini memiliki kelebihan karena
definisinya yang tegas, namun tidak
mencakup ayat yang turun di luar Mekah
Medinah.
Kelebihan teori geografis: Rumusannya jelas ,dan
tegas, sehingga semua ayat yang turun di Mekah
masuk kelompok makkiyah, meskipun turunnya
setelah Nabi hijrah. Dan semua ayat yang turun di
Medinah masuk kelompok madaniyah.
Sedangkan kelemahannya: rumusannya tidak
mampu mencakup seluruh ayat al-Qur’an, karena
terdapat sejumlah ayat yang turun di luar kawasan
kota Mekah dan Medinah. Seperti ayat 45 surat
Zuhruf:
 - Teori subyektif:
 teori yang berorientasi pada subyek siapa yang
dipanggil atau dituju oleh ayat. Ciri utama teori
ini adalah ditandai dengan ungkapan yang
berbeda. Ayat makkiyah adalah ayat yang
ditujukan pada warga Mekah dengan ungkapan
“ya ayyuhannas”. Sedangkan ayat madaniyah
adalah ayat yang ditujukan pada warga Medinah
dengan ungkapan “ya ayyuhallazi naamanu”.
Teori ini lebih mudah dipahami, namun banyak
ayat yang tidak bisa diketahui karena tidak ada
kalimat panggilan di awalnya.
Kelebihan teori subyektif: rumusannya lebih
mudah dimengerti , karena dengan memakai
kriteria obyek yang dituju dengan panggilan
khusus seperti itu akan lebih cepat dikenal.
Penduduk Mekah dipanggil dengan “hai manusia”
secara umum, karena memang belum banyak yang
beriman. Sedangkan penduduk Medinah dipanggil
“hai orang mukmin” secara khusus, karena
memang sudah banyak yang beriman.
Kelemahannya: Rumusannya tidak dapat dijadikan
batasan, arena tidak dapat mencakup seluruh ayat
al-Qur’an, karena ternyata ayat yang dimulai
dengan panggilan seperti itu hanya sebanyak511
ayat.
 - Teori historis:
 teori yang berorientasi pada sejarah waktu
turunnya al-Qur’an, yakni peristiwa hijrah.
Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum Nabi
hijrah ke Medinah, sedangkan madaniyah adalah
ayat yang turun setelah Nabi Hijrah ke Medinah.
Kelebihan Teori ini dianggap yang paling baik,
karena semua ayat al-Qur’an dapat
diklasifikasikan secara jelas. Hanya dengan
batasan sebelum dan setelah hijrah, karena
semua ayat al-Qur’an pasti turun di antara dua
masa itu.
- Teori content analisis:
-teori yang didasarkan pada isi atau kandungan
dari setiap ayat dan surat al-Qur’an. Jadi
makkiyah adalah ayat yang berisi tentang kisah
para nabi, rasul dan umat terdahulu. Sedangkan
madaniyyah adalah ayat yang berisi tentang
hukum, hudud, faraid dan lain.
-Kelebihannya: kriterianya mudah dipahami.
-Kelemahannya: kriterianya tidak praktis, karena
harus membaca ayat dan melihat isi
kandungannya.
1. Makkiyah: 1) diawali dengan panggilan “ya
ayyuhannas”, 2) di dalamnya terdapat kata
“kalla”, 3) di dalamnya terdapat ayat sajadah, 4)
di awalnya terdapat huruf muqatta’ah, 5) di
dalamnya terdapat kisah2 nabi, dan lainnya.
2. Madaniyah: 1) di dalamnya terdapat ayat2
hukum, 2) di dalamnya terdapat perintah jihad,
3) juga ayat tentang munafik, 4) seruan pada
orang yahudi nasrani, 5) diawali dengan
panggilan “ya ayyuhallazi naamanu”.
1. Dapat mengetahui mana ayat yang turun
lebih awal.
2. Mudah mengetahui ayat-ayat yang
mengalami proses nasakh.
3. Dapat mengetahui sejarah penetapan
hukum.
4. Dapat mengetahui hikmah disyariatkannya
suatu hukum .
5. Dapat mengetahui perbedaan tahap-tahap
dakwah Islam.
 DEFENISI.
- Secara etimologi: mu’jizat berarti melemahkan
atau menjadikan tidak mampu.
- Secara terminologi: mu’jizat adalah suatu
peristiwa luar biasa yang dialami oleh seorang
nabi, yang mengandung tantangan, dan
tantangan itu gagal dilayani.
- Kriterianya: bersifat luar biasa, ada unsur
melemahkan, dialami oleh seorang nabi,
menjadi bukti kenabian, mengandung tantangan
yang gagal dilayani.
 Aspek bahasa dan sastra.
 - mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak
pada fenomena yang kongkrit.
 - serasi dalam susunan tata bunyi harakah,
sukun, mad, dan nasal.
 - serasi dalam uslubnya yang menyerupai
puisi.
 - memiliki nilai simponi yang tinggi sehingga
mampu mempengaruhi pembaca.
 - memiliki sinonim dan homonim yang
beragam.
 - memiliki keseimbangan redaksi serta jumlah
bilangan.
 Aspek isyarat ilmi’ah.
 - tentang reproduksi manusia.
 - tentang kejadian alam semesta.
 - kejadian awan.
 - sistem kehidupan lebah.
 - tentang klorofil.
 - tentang fenomena gunung.
 - tentang pertemuan dua laut
 - tentang peredaran bulan
 - dan lainnya.
Aspek kisah/sejarah:
- Kemenangan bangsa romawi atas persi
- Kisah ashabul kahfi.
- Kisah zulkarnain.
- Terbenamnya kota iram
- Banjir nabi Nuh.
- Tenggelamnya fir’aun
- Perang badar.
- Perang uhud.
- Isra’ mi’raj.
- Dan lainnya.
A. Akidah.
Ruang lingkup pembahasan akidah:
 berkaitan dengan persoalan ketuhanan: wujud
Tuhan, nama, sifat dan perbuatannya.
 berkaitan dengan persoalan nubuwah: disini
termasuk persoalan kitab suci, mu’jizat.
 berkaitan dengan persoalan metafisika:
termasuk malaikat, jin dan setan.
 berkaitan dengan persoalan sam’iyyat:
ternasuk surga, neraka, alam kubur, alam
barzah.
B. Syari’ah.
 berkaitan dengan ajaran-ajaran islam berupa
norma-norma agama yang harus ditatati , baik
yang bersifat individu maupun kolektif.
Contohnya:
 - ibadah shalat.
 - ibadah puasa.
 - ibadah zakat.
 - ibadah haji.
 - ibadah mu’amalah.
C. Akhlak.
Sebuah kondisi mental yang tertanam kuat
dalam jiwa seseorang, kemudian muncul
dalam bertuk perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Istilah lain dari Akhlak (sama atau beda):
• Etika
• Moral
• Tingkah laku
• Sopan santun
• Aturan
• Tata tertib
D. Sejarah (kisah-kisah).
Kisah dalam al-Qur’an ada tiga: 1) Kisah para
nabi, 2) kisah umat terdahulu, 3) kisah yang
dialami oleh Nabi Muhammad sendiri.
Tujuan kisah dalam al-Qur’an: untuk menggugah,
menjadi pelajaran bagi umat manusia dalam
menjalani kehidupan secara lebih baik.
Bukti kerasulan Muhammad.
- Menjadi uswatun hasanah.
- Mengokohkan hati Muhammad.
- Mengungkap kebohongan ahli kitab.
- Menggugah perasaan.
- Menjelaskan prinsip dakwah.
E. Iptek.
• Yang dimaksud Iptek disini bukan berarti al-
Qur’an memuat teori-teori ilmiah. Namun lebih
kepada isyarat-isyarat ilmiah, yang bertujuan
untuk memotivasi umat Islam untuk selalu
memaksimalkan potensi akal fikirannya dalam
rangka mengelola alam semesta.
Fungsinya:
1. memberikan bekal metodologi bagi para da’i
tentang sikap Islam terhadap iptek.
2. memberikan informasi ilmi’ah (I’jaz ilmi) .
Ada banyak fungsi/kedudukan al-Qur’an:
A. Fungsi utama adalah sebagai hidayah:
Hidayah bagi manusia ada 4 tingkat:
1) Hidayah naluri (instink).
2) Hidayah panca indra.
3) Hidayah akal fikiran.
4) Hidayah agama/iman (al-Qur’an).
B. Kedudukan yang utama sebagai
sumber hukum.
- Dalam Islam sumber hukum ada banyak, tapi
yang lazim disepakati ada 4: al-Qur’an, as-
Sunnah, ijma, qiyas.
1. Al-Qur’an sumber hukum utama: QS. al-Maidah:
44,45,47, orang yang tidak berhukum dengan
hukum al-Qur’an dianggap sebagai orang kafir,
zalim, dan fasik.
2. As-Sunnah sumber hukum kedua: hadis dari
Mu’az bin Jabal, “jika tidak ada dalam al-Qur’an,
maka akan diambil dari hadis.
3. Ijma.
 Kesepakatan para ulama tentang satu persoalan
yang berkaitan dengan hukum. Artinya jika tidak
ada dasarnya dalam al-Qur’an dan as-Sunnah,
maka dilihat dari ijma para ulama, seperti ijma
sahabat tentang bolehnya kodifikasi al-Qur’an
4. Qiyas.
 Pengambilan kesimpulan dari suatu prinsip
hukum pada masa tertentu dengan mengacu
pada prinsip hukum sebelumnya berdasarkan
kesamaan illat, seperti haramnya minuman
keras.
 Sebagai mu’jizat
 Sebagai syifa
 Sebagai furqan
 Sebagai
 sebagai

More Related Content

Similar to Materi ke 4. Berbagai cara nuzulul-qur_an.ppt

Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of TafsirHakim Ahma
 
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdf
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdfsejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdf
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdfPaulJhon5
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir4n9ry_61rd5
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamRemaja Sufi
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksAkram Atjeh
 
Ppt PSI 1D makki dan madani
Ppt PSI 1D makki dan madaniPpt PSI 1D makki dan madani
Ppt PSI 1D makki dan madaniqoida malik
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahandreanapulu
 
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-Qarim
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-QarimIntelektual Ulama Dalam Al-Quran al-Qarim
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-QarimAll Regats
 
PPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptxPPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptxantungjos
 
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuan
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuanUSHUL FIQH : Kajian fiqh perempuan
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuanChusna anee
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 

Similar to Materi ke 4. Berbagai cara nuzulul-qur_an.ppt (20)

Ulumul qur an n 6
Ulumul qur an n 6Ulumul qur an n 6
Ulumul qur an n 6
 
Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of Tafsir
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
Modul Agama Islam
Modul Agama IslamModul Agama Islam
Modul Agama Islam
 
Pengertian ulumul qur
Pengertian ulumul  qurPengertian ulumul  qur
Pengertian ulumul qur
 
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdf
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdfsejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdf
sejarahturunnyaalquran-141209082658-conversion-gate02(1).pdf
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
Ulumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki MadaniUlumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki Madani
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
 
Ppt PSI 1D makki dan madani
Ppt PSI 1D makki dan madaniPpt PSI 1D makki dan madani
Ppt PSI 1D makki dan madani
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyah
 
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-Qarim
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-QarimIntelektual Ulama Dalam Al-Quran al-Qarim
Intelektual Ulama Dalam Al-Quran al-Qarim
 
PPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptxPPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptx
 
ulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptxulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptx
 
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuan
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuanUSHUL FIQH : Kajian fiqh perempuan
USHUL FIQH : Kajian fiqh perempuan
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Pemikiran M arkoun
Pemikiran M arkounPemikiran M arkoun
Pemikiran M arkoun
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 

More from tarbiyaislamia

Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptx
Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptxMateri ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptx
Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptxtarbiyaislamia
 
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppt
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).pptMateri ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppt
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppttarbiyaislamia
 
Ateri ke 4._asbabun-nuzul Al-Qur'an.ppt
Ateri ke 4._asbabun-nuzul  Al-Qur'an.pptAteri ke 4._asbabun-nuzul  Al-Qur'an.ppt
Ateri ke 4._asbabun-nuzul Al-Qur'an.ppttarbiyaislamia
 
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppt
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).pptMateri ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppt
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppttarbiyaislamia
 
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppt
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.pptMateri ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppt
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppttarbiyaislamia
 
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptx
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptxMateri pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptx
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptxtarbiyaislamia
 

More from tarbiyaislamia (6)

Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptx
Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptxMateri ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptx
Materi ke 6 al-quran_dan_sejarah_pemeliharaannya.pptx
 
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppt
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).pptMateri ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppt
Materi ke 5_Metode,_dan__Pendekatan_Menafsirkan_Al-Qur’an (1).ppt
 
Ateri ke 4._asbabun-nuzul Al-Qur'an.ppt
Ateri ke 4._asbabun-nuzul  Al-Qur'an.pptAteri ke 4._asbabun-nuzul  Al-Qur'an.ppt
Ateri ke 4._asbabun-nuzul Al-Qur'an.ppt
 
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppt
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).pptMateri ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppt
Materi ke3_Mukjizat_ Kitab suci Al_Qur’an (1).ppt
 
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppt
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.pptMateri ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppt
Materi ke 2_Mengenal_Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah.ppt
 
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptx
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptxMateri pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptx
Materi pertemuan 2 filsafat YUNANI KUNO.pptx
 

Materi ke 4. Berbagai cara nuzulul-qur_an.ppt

  • 1.
  • 2. Pengertian etimologi: Ilmu Nuzul Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang proses turunnya al-Qur’an Pengertian terminologi: proses mempermaklumkan al-Qur’an dengan cara dan sarana yang dikehendaki oleh Allah sehingga dapat diketahui oleh malaikat untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
  • 3. Ada tiga pendapat: 1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari luh mahfuz ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian diturunkan kepada Nabi SAW secara berangsur-angsur. 2. Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia setiap tahun sesuai dengan kebutuhan pada malam Qadar, kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi SAW. 3. Allah telah menjadikan malam Qadar sebagai awal penurunan al-Qur’an secara bertahap kepada Nabi SAW, tanpa melewati langit dunia.
  • 4. HIKMAH AL-QUR’AN TURUN BERANGSUR2: 1. Meneguhkan hati Nabi SAW dalam menjalankan dakwahnya. 2. Kesesuaian dengan peristiwa, situasi dan kondisi masyarakat yang dituju. 3. Untuk mendidik masyarakat yang sedang tumbuh atau menagalami perubahan. 4. Mempermudah dalam menghafal dan memahami isi kandungan al-Qur’an. 5. Membuktikan bahwa al-Qur’an benar2 kalam Allah bukan kalam Muhammad.
  • 5.  Terdiri dari dua bagian:  A. Ayat.  Secara etimologi bermakna: mu’jizat (QS. 2/211), alamat/tanda (QS. 2/248), ibrah (QS. 2/248), menakjubkan (QS. 23/50), bukti/ petunjuk (QS. 30/22).  Secara terminologi bermakna: sekumpulan lafaz yang memiliki permulaan dan akhiran yang terhimpun dalam sebuah surat dalam al-Qur’an.
  • 6.  Ulama sepakat menyatakan bahwa sistimatika ayat-ayat al-Qur’an adalah bersifat Tauqifi: yakni berdasarkan petunjuk Nabi SAW dan Nabi tentu melalui petunjuk Tuhan.  Alasanya karena setiap tahun sekali Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW untuk mentadarus ulang hafalan Nabi sekaligus memberi petunjuk susunan ayat-ayatnya.
  • 7.  B. Surat.  - Secara etimologi bermakna: tempat pemberhentian, kemuliaan, bangunan yang tinggi, indah, tanda, tulang bangunan tembok.  - Secara terminologi bermakna: sekumpulan ayat-ayat al-Qur’an yang berdiri sendiri dan memiliki pembuka dan penutup.  - Surat2 al-Qur’an diklasifikan menjadi 4: at- tiwal (surat yang panjang),al-mi’un (terdiri dari 100 ayat lebih), al-matsani (ayatnya kurang dari 100 ayat), al-mufashshal (surat2 pendek).
  • 8.  Ada dua pendapat: 1. Tauqifi: yakni berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Alasannya karena: 1) adanya kesepakatan sahabat untuk menerima mushaf Usmani, 2) adanya hadis yang menjelaskan bahwa Nabi yang menentukan urutannya, 3) adanya ketidaksesuaian surat2 yang sejenis. 2. Ijtihadi: yakni berdasarkan ijtihad sahabat. Alasannya karena: 1) adanya perbedaan mushaf Usmani dengan mushaf para sahabat, 2) adanya ijtihad tim kodifikasi dalam menentukan urutan surat al-anfal dan at-taubah masuk ke dalam kelompok at-tiwal dan tidak dipisah dengan basmalah.
  • 9.
  • 10.  Ada tiga teori yang dipakai:  - Teori geografis:  teori yang berorientasi pada tempat turunnya al-Qur’an. Jadi makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Mekah baik sebelum hijrah maupun setelah hijrah. Sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di Medinah dan sekitarnya termasuk Badar, Quba, Uhud dan lainnya. Teori ini memiliki kelebihan karena definisinya yang tegas, namun tidak mencakup ayat yang turun di luar Mekah Medinah.
  • 11. Kelebihan teori geografis: Rumusannya jelas ,dan tegas, sehingga semua ayat yang turun di Mekah masuk kelompok makkiyah, meskipun turunnya setelah Nabi hijrah. Dan semua ayat yang turun di Medinah masuk kelompok madaniyah. Sedangkan kelemahannya: rumusannya tidak mampu mencakup seluruh ayat al-Qur’an, karena terdapat sejumlah ayat yang turun di luar kawasan kota Mekah dan Medinah. Seperti ayat 45 surat Zuhruf:
  • 12.  - Teori subyektif:  teori yang berorientasi pada subyek siapa yang dipanggil atau dituju oleh ayat. Ciri utama teori ini adalah ditandai dengan ungkapan yang berbeda. Ayat makkiyah adalah ayat yang ditujukan pada warga Mekah dengan ungkapan “ya ayyuhannas”. Sedangkan ayat madaniyah adalah ayat yang ditujukan pada warga Medinah dengan ungkapan “ya ayyuhallazi naamanu”. Teori ini lebih mudah dipahami, namun banyak ayat yang tidak bisa diketahui karena tidak ada kalimat panggilan di awalnya.
  • 13. Kelebihan teori subyektif: rumusannya lebih mudah dimengerti , karena dengan memakai kriteria obyek yang dituju dengan panggilan khusus seperti itu akan lebih cepat dikenal. Penduduk Mekah dipanggil dengan “hai manusia” secara umum, karena memang belum banyak yang beriman. Sedangkan penduduk Medinah dipanggil “hai orang mukmin” secara khusus, karena memang sudah banyak yang beriman. Kelemahannya: Rumusannya tidak dapat dijadikan batasan, arena tidak dapat mencakup seluruh ayat al-Qur’an, karena ternyata ayat yang dimulai dengan panggilan seperti itu hanya sebanyak511 ayat.
  • 14.
  • 15.  - Teori historis:  teori yang berorientasi pada sejarah waktu turunnya al-Qur’an, yakni peristiwa hijrah. Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum Nabi hijrah ke Medinah, sedangkan madaniyah adalah ayat yang turun setelah Nabi Hijrah ke Medinah. Kelebihan Teori ini dianggap yang paling baik, karena semua ayat al-Qur’an dapat diklasifikasikan secara jelas. Hanya dengan batasan sebelum dan setelah hijrah, karena semua ayat al-Qur’an pasti turun di antara dua masa itu.
  • 16. - Teori content analisis: -teori yang didasarkan pada isi atau kandungan dari setiap ayat dan surat al-Qur’an. Jadi makkiyah adalah ayat yang berisi tentang kisah para nabi, rasul dan umat terdahulu. Sedangkan madaniyyah adalah ayat yang berisi tentang hukum, hudud, faraid dan lain. -Kelebihannya: kriterianya mudah dipahami. -Kelemahannya: kriterianya tidak praktis, karena harus membaca ayat dan melihat isi kandungannya.
  • 17. 1. Makkiyah: 1) diawali dengan panggilan “ya ayyuhannas”, 2) di dalamnya terdapat kata “kalla”, 3) di dalamnya terdapat ayat sajadah, 4) di awalnya terdapat huruf muqatta’ah, 5) di dalamnya terdapat kisah2 nabi, dan lainnya. 2. Madaniyah: 1) di dalamnya terdapat ayat2 hukum, 2) di dalamnya terdapat perintah jihad, 3) juga ayat tentang munafik, 4) seruan pada orang yahudi nasrani, 5) diawali dengan panggilan “ya ayyuhallazi naamanu”.
  • 18. 1. Dapat mengetahui mana ayat yang turun lebih awal. 2. Mudah mengetahui ayat-ayat yang mengalami proses nasakh. 3. Dapat mengetahui sejarah penetapan hukum. 4. Dapat mengetahui hikmah disyariatkannya suatu hukum . 5. Dapat mengetahui perbedaan tahap-tahap dakwah Islam.
  • 19.
  • 20.  DEFENISI. - Secara etimologi: mu’jizat berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. - Secara terminologi: mu’jizat adalah suatu peristiwa luar biasa yang dialami oleh seorang nabi, yang mengandung tantangan, dan tantangan itu gagal dilayani. - Kriterianya: bersifat luar biasa, ada unsur melemahkan, dialami oleh seorang nabi, menjadi bukti kenabian, mengandung tantangan yang gagal dilayani.
  • 21.  Aspek bahasa dan sastra.  - mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak pada fenomena yang kongkrit.  - serasi dalam susunan tata bunyi harakah, sukun, mad, dan nasal.  - serasi dalam uslubnya yang menyerupai puisi.  - memiliki nilai simponi yang tinggi sehingga mampu mempengaruhi pembaca.  - memiliki sinonim dan homonim yang beragam.  - memiliki keseimbangan redaksi serta jumlah bilangan.
  • 22.  Aspek isyarat ilmi’ah.  - tentang reproduksi manusia.  - tentang kejadian alam semesta.  - kejadian awan.  - sistem kehidupan lebah.  - tentang klorofil.  - tentang fenomena gunung.  - tentang pertemuan dua laut  - tentang peredaran bulan  - dan lainnya.
  • 23. Aspek kisah/sejarah: - Kemenangan bangsa romawi atas persi - Kisah ashabul kahfi. - Kisah zulkarnain. - Terbenamnya kota iram - Banjir nabi Nuh. - Tenggelamnya fir’aun - Perang badar. - Perang uhud. - Isra’ mi’raj. - Dan lainnya.
  • 24.
  • 25. A. Akidah. Ruang lingkup pembahasan akidah:  berkaitan dengan persoalan ketuhanan: wujud Tuhan, nama, sifat dan perbuatannya.  berkaitan dengan persoalan nubuwah: disini termasuk persoalan kitab suci, mu’jizat.  berkaitan dengan persoalan metafisika: termasuk malaikat, jin dan setan.  berkaitan dengan persoalan sam’iyyat: ternasuk surga, neraka, alam kubur, alam barzah.
  • 26. B. Syari’ah.  berkaitan dengan ajaran-ajaran islam berupa norma-norma agama yang harus ditatati , baik yang bersifat individu maupun kolektif. Contohnya:  - ibadah shalat.  - ibadah puasa.  - ibadah zakat.  - ibadah haji.  - ibadah mu’amalah.
  • 27. C. Akhlak. Sebuah kondisi mental yang tertanam kuat dalam jiwa seseorang, kemudian muncul dalam bertuk perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Istilah lain dari Akhlak (sama atau beda): • Etika • Moral • Tingkah laku • Sopan santun • Aturan • Tata tertib
  • 28. D. Sejarah (kisah-kisah). Kisah dalam al-Qur’an ada tiga: 1) Kisah para nabi, 2) kisah umat terdahulu, 3) kisah yang dialami oleh Nabi Muhammad sendiri. Tujuan kisah dalam al-Qur’an: untuk menggugah, menjadi pelajaran bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan secara lebih baik. Bukti kerasulan Muhammad. - Menjadi uswatun hasanah. - Mengokohkan hati Muhammad. - Mengungkap kebohongan ahli kitab. - Menggugah perasaan. - Menjelaskan prinsip dakwah.
  • 29. E. Iptek. • Yang dimaksud Iptek disini bukan berarti al- Qur’an memuat teori-teori ilmiah. Namun lebih kepada isyarat-isyarat ilmiah, yang bertujuan untuk memotivasi umat Islam untuk selalu memaksimalkan potensi akal fikirannya dalam rangka mengelola alam semesta. Fungsinya: 1. memberikan bekal metodologi bagi para da’i tentang sikap Islam terhadap iptek. 2. memberikan informasi ilmi’ah (I’jaz ilmi) .
  • 30.
  • 31. Ada banyak fungsi/kedudukan al-Qur’an: A. Fungsi utama adalah sebagai hidayah: Hidayah bagi manusia ada 4 tingkat: 1) Hidayah naluri (instink). 2) Hidayah panca indra. 3) Hidayah akal fikiran. 4) Hidayah agama/iman (al-Qur’an).
  • 32. B. Kedudukan yang utama sebagai sumber hukum. - Dalam Islam sumber hukum ada banyak, tapi yang lazim disepakati ada 4: al-Qur’an, as- Sunnah, ijma, qiyas. 1. Al-Qur’an sumber hukum utama: QS. al-Maidah: 44,45,47, orang yang tidak berhukum dengan hukum al-Qur’an dianggap sebagai orang kafir, zalim, dan fasik. 2. As-Sunnah sumber hukum kedua: hadis dari Mu’az bin Jabal, “jika tidak ada dalam al-Qur’an, maka akan diambil dari hadis.
  • 33. 3. Ijma.  Kesepakatan para ulama tentang satu persoalan yang berkaitan dengan hukum. Artinya jika tidak ada dasarnya dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, maka dilihat dari ijma para ulama, seperti ijma sahabat tentang bolehnya kodifikasi al-Qur’an 4. Qiyas.  Pengambilan kesimpulan dari suatu prinsip hukum pada masa tertentu dengan mengacu pada prinsip hukum sebelumnya berdasarkan kesamaan illat, seperti haramnya minuman keras.
  • 34.  Sebagai mu’jizat  Sebagai syifa  Sebagai furqan  Sebagai  sebagai