Dokumen tersebut membahas beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia seperti Pithecanthropus, Meganthropus, Homo, dan Hobbit. Jenis-jenis manusia purba tersebut memiliki ciri khas seperti ukuran tengkorak dan otak, tinggi badan, serta fitur wajah dan gigi yang berbeda-beda.
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
Manusia purba hidup di Indonesia antara 1-2 juta tahun lalu. Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan fosilnya di Indonesia adalah Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus sp., dan Homo sp. Manusia-manusia purba ini hidup secara berpindah-pindah dan bergantung pada lingkungan alam.
Dokumen tersebut merangkum sejarah penemuan fosil manusia purba di Indonesia, mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Wajakensis. Beberapa jenis fosil yang ditemukan meliputi Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, dan Homo Soloensis. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan budaya manusia purba tersebut.
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
Dokumen tersebut membahas penemuan fosil manusia purba di Indonesia dan Asia, termasuk jenis-jenisnya seperti Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo. Fosil-fosil tersebut ditemukan oleh para ilmuwan seperti Eugene Dubois, Von Koeningswald, dan Jacob.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di berbagai belahan dunia, mulai dari Meganthropus paleojavanicus, Pithecantropus, Homo Soloensis, Homo Sapiens, Sinanthropus pekinensis, Homo rhodesiensis, Homo floresiensis, Homo sapiens bassilus, dan Eoanthropus dowson. Jenis-jenis manusia purba tersebut dibedakan berdasarkan ciri fisik, lokasi penemuan, dan perkiraan usia.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, mulai dari Meganthropus, Pithecanthropus, hingga Homo. Jenis-jenis tersebut berbeda dalam ukuran otak, postur tubuh, dan tingkat perkembangan. Temuan-temuan fosil manusia purba memberikan gambaran evolusi manusia secara berkelanjutan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia seperti Pithecanthropus, Meganthropus, Homo, dan Hobbit. Jenis-jenis manusia purba tersebut memiliki ciri khas seperti ukuran tengkorak dan otak, tinggi badan, serta fitur wajah dan gigi yang berbeda-beda.
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
Manusia purba hidup di Indonesia antara 1-2 juta tahun lalu. Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan fosilnya di Indonesia adalah Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus sp., dan Homo sp. Manusia-manusia purba ini hidup secara berpindah-pindah dan bergantung pada lingkungan alam.
Dokumen tersebut merangkum sejarah penemuan fosil manusia purba di Indonesia, mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Wajakensis. Beberapa jenis fosil yang ditemukan meliputi Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, dan Homo Soloensis. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan budaya manusia purba tersebut.
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
Dokumen tersebut membahas penemuan fosil manusia purba di Indonesia dan Asia, termasuk jenis-jenisnya seperti Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo. Fosil-fosil tersebut ditemukan oleh para ilmuwan seperti Eugene Dubois, Von Koeningswald, dan Jacob.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di berbagai belahan dunia, mulai dari Meganthropus paleojavanicus, Pithecantropus, Homo Soloensis, Homo Sapiens, Sinanthropus pekinensis, Homo rhodesiensis, Homo floresiensis, Homo sapiens bassilus, dan Eoanthropus dowson. Jenis-jenis manusia purba tersebut dibedakan berdasarkan ciri fisik, lokasi penemuan, dan perkiraan usia.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, mulai dari Meganthropus, Pithecanthropus, hingga Homo. Jenis-jenis tersebut berbeda dalam ukuran otak, postur tubuh, dan tingkat perkembangan. Temuan-temuan fosil manusia purba memberikan gambaran evolusi manusia secara berkelanjutan di Indonesia.
1. Beberapa penemuan fosil manusia purba penting di Indonesia adalah di Sangiran, Trinil, dan Ngandong.
2. Jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup antara lain Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo.
3. Terjadi perdebatan apakah Pithecanthropus masuk kategori manusia atau kera akibat penemuan fosilnya. Perdebatan ini berakhir dengan kesimpulan bahwa Pithecanthropus masuk genus Homo.
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari penemuan fosil hingga jenis-jenis manusia purba yang ditemukan seperti Pithecantropus erectus, Homo soloensis, dan Homo floresiensis beserta ciri khas masing-masing.
Dokumen tersebut membahas penemuan fosil manusia purba di Indonesia mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Wajakensis yang ditemukan dari berbagai masa Plestosen di Indonesia. Fosil-fosil tersebut memberikan gambaran perkembangan fisik manusia purba.
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Mojokertensis, Homo Robustus, dan Homo Sapiens. Jenis-jenis manusia purba lainnya yang dibahas meliputi Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus, dan Pithecanthropus Erectus. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri fisik dan lingkungan hidup manusia-manusia pur
Dokumen tersebut membahas tentang manusia purba di Indonesia dimulai dari teori-teori terbentuknya manusia purba, jenis-jenis fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia seperti Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus, Homo floresiensis beserta ciri-cirinya, serta alat-alat yang digunakan oleh manusia purba."
Manusia purba di Indonesia mulai berkembang sejak zaman Paleolitikum dengan ditemukannya fosil-fosil seperti Meganthropus, Pithecantropus erectus, dan Homo soloensis. Berbagai jenis manusia purba ini dikenali melalui penemuan fosil dan artefak batu sederhana yang digunakan sebagai alat. Perkembangan budaya manusia purba di Indonesia dibedakan ke dalam zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum,
Dokumen tersebut membahas sejarah penemuan berbagai jenis manusia purba di Indonesia dan luar Indonesia. Di Indonesia ditemukan fosil Meganthropus, Pithecanthropus, Homo, dan Homo Sapiens. Sedangkan di luar negeri ditemukan Homo Pekinensis di Cina, Australopithecus Africanus di Afrika, dan Homo Neandherthalensis beserta Homo Cro Magnon di Eropa. Dokumen ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri fisik dan penemuan lokasi fosil
12.Prinsip Ekologi.pptx ilmu alamiah dasarNana115852
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi terbentuk konsep dan prinsip1. Dalam ilmu alamiah, kita mempelajari keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah2. Jadi, secara singkat, ilmu alamiah adalah cara kita memahami dan menjelaskan fenomena alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis
1. Beberapa penemuan fosil manusia purba penting di Indonesia adalah di Sangiran, Trinil, dan Ngandong.
2. Jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup antara lain Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo.
3. Terjadi perdebatan apakah Pithecanthropus masuk kategori manusia atau kera akibat penemuan fosilnya. Perdebatan ini berakhir dengan kesimpulan bahwa Pithecanthropus masuk genus Homo.
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari penemuan fosil hingga jenis-jenis manusia purba yang ditemukan seperti Pithecantropus erectus, Homo soloensis, dan Homo floresiensis beserta ciri khas masing-masing.
Dokumen tersebut membahas penemuan fosil manusia purba di Indonesia mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Wajakensis yang ditemukan dari berbagai masa Plestosen di Indonesia. Fosil-fosil tersebut memberikan gambaran perkembangan fisik manusia purba.
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Mojokertensis, Homo Robustus, dan Homo Sapiens. Jenis-jenis manusia purba lainnya yang dibahas meliputi Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus, dan Pithecanthropus Erectus. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri fisik dan lingkungan hidup manusia-manusia pur
Dokumen tersebut membahas tentang manusia purba di Indonesia dimulai dari teori-teori terbentuknya manusia purba, jenis-jenis fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia seperti Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus, Homo floresiensis beserta ciri-cirinya, serta alat-alat yang digunakan oleh manusia purba."
Manusia purba di Indonesia mulai berkembang sejak zaman Paleolitikum dengan ditemukannya fosil-fosil seperti Meganthropus, Pithecantropus erectus, dan Homo soloensis. Berbagai jenis manusia purba ini dikenali melalui penemuan fosil dan artefak batu sederhana yang digunakan sebagai alat. Perkembangan budaya manusia purba di Indonesia dibedakan ke dalam zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum,
Dokumen tersebut membahas sejarah penemuan berbagai jenis manusia purba di Indonesia dan luar Indonesia. Di Indonesia ditemukan fosil Meganthropus, Pithecanthropus, Homo, dan Homo Sapiens. Sedangkan di luar negeri ditemukan Homo Pekinensis di Cina, Australopithecus Africanus di Afrika, dan Homo Neandherthalensis beserta Homo Cro Magnon di Eropa. Dokumen ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri fisik dan penemuan lokasi fosil
12.Prinsip Ekologi.pptx ilmu alamiah dasarNana115852
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi terbentuk konsep dan prinsip1. Dalam ilmu alamiah, kita mempelajari keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah2. Jadi, secara singkat, ilmu alamiah adalah cara kita memahami dan menjelaskan fenomena alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptxNana115852
Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode ekstraksi minyak kelapa alami menggunakan fermentasi enzimatik dengan mikroba Lactobacillus bulgaricus. Penelitian menunjukkan bahwa L. bulgaricus mampu mengekstrak minyak kelapa dengan hasil tertinggi 27,2% dan kualitas terbaik sesuai standar, serta minyak yang diekstrak memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pendekatan metakognisi dalam belajar yang efektif dan efisien. Beberapa poin penting yang disarankan adalah menentukan gaya belajar masing-masing siswa, memperhatikan kondisi fisik dan lingkungan belajar, serta merencanakan jadwal belajar yang terstruktur dan menyenangkan.
radiasi mamalia dan asal usul manusia.pptxNana115852
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Teori evolusi manusia dan bukti-bukti fosilnya
2. Perbandingan anatomi manusia dengan kera
3. Ayat-ayat Alquran yang terkait dengan penciptaan manusia
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah penggunaan fitur Library pada Edmodo untuk menyimpan berbagai file mendukung kegiatan belajar mengajar. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah file dari perangkatnya ke Edmodo dan menyimpannya dalam folder sesuai dengan mata pelajaran dan kelas. Langkah-langkahnya meliputi memilih file, memasukkannya ke folder, memastikan pengunggahan berhasil, dan mengakses
Seminar ini membahas tentang pengenalan dasar-dasar birdwatching meliputi morfologi, perilaku, ekologi burung serta kegiatan dan tujuan birdwatching. Aktivitas burung paling tinggi di pagi dan sore hari. Lokasi pengamatan harus mempertimbangkan sumber pakan, jalur migrasi, lokasi berbiak dan tidur. Alat utama yang dibutuhkan adalah teropong dan alat pencatat. Teknik pengamatan yang tepat adalah mengendap-endap, m
Dokumen ini memberikan panduan lengkap dengan gambar untuk merakit komputer mulai dari persiapan, perakitan komponen utama seperti motherboard dan processor, hingga pengujian dan pemecahan masalah. Tahapan perakitan meliputi persiapan, perakitan motherboard dan komponen lain, pengujian, dan pemecahan masalah.
Presentasi Kelompok 4 (GEOGRAFI KEHIDUPAN DI BUMI DAN SEJARAH MANUSIA).pptxNana115852
Dokumen tersebut membahas tentang geografi, faktor yang mempengaruhi geografi, letak geografis Indonesia, jenis-jenis geografi, sejarah perkembangan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan menurut perspektif Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi, yang merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dibahas pula prinsip-prinsip ekologi seperti recycling dan diversity, serta keterkaitan ekologi dengan ajaran Islam melalui beberapa ayat Al-Qur'an.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Alam pikir manusia terus berkembang sejak zaman purba hingga sekarang berkat rasa ingin tahu yang dimilikinya
2. Pada awalnya, rasa ingin tahu manusia dijawab dengan mitos-mitos yang menghubungkan fenomena alam dengan kekuatan gaib
3. Semakin bertambahnya pengetahuan, pola pikir manusia bergeser dari teologis ke filsafat dan il
Mitosis adalah suatu pembelahan sel melalui tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tujuan mitosis adalah untuk pertumbuhan dan regenerasi yang menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula
Polusi udara adalah pencemaran pada udara dengan hadirnya berbagai bahan pencemar di luar ambang batas. Sebuah jurnal yang ditebitkan LAPAN menyebutkan, beberapa bahan pencemar tersebut memiliki unsur kimia CO, NO, SO, SPM (suspended particulate matter
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
Manusia_Purba_di_indonesia.pptx
1. MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
KELOMPOK 1
- ALYSHA FITRA F
- ANNISA ALYA S.
- BIMO AJI
- CALLISTA NABILA
- KINANTI MUTIARA
- MUHAMMAD DIMAS SANDRO
- NURMA WIDYA
-PORBES TAMBUNAN
- WREYDA W
4. JENIS MANUSIA PURBA
a. Meganthropus Paleojovanicus (manusia raksasa dari jawa
purba)
• Penemu: Von Koenigswald
• Th 1936-1941 di Sangiran, Lembah Bengawan Solo.
• Fosil berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
• Ciri-ciri:
bertubuh kekar, badan tegap, berahang besar
Gerahamnya menunjukkan ciri manusia, namun mendekati ciri kera.
Manusia purba ini berukuran serba besar sehingga diberi nama
Meganthropus Palaeojavanicus artinya manusia besar dari Jawa.
5. b. Pithecanthropus (Manusia Kera)
Berasal dari kata pithekos yang berarti kera, anthropus yang
berarti manusia.
• Penemu: Dr. Eugene Dubois
• Th 1891-1893
• Ciri fisik: berbadan tegap, tulang tengkoraknya besar, bentuk
kepala lonjong, berjalan tegak, tidak mempunyai dagu.
• Volume otak 750 cc-1300 cc
• Berat badan kurang lebih 100 kg
• Tinggi badan kurang lebih 165-180 cm
6. 1. Pithecanthropus Mojokertensis
Penemu : Von Koenigswald di Desa Perning lembah Bengawan
Solo, Mojokerto pada tahun 1936.
Ciri-ciri
Berbadan tegak
Tidak memiliki dagu
Bentuk kening menonjol
Tinggi badan sekitar 165-180 cm
Volume otak sekitar 750-1.300 cc
Tulang rahang dan geraham cukup kuat
Tulang tongkorak cukup tebal dan bentuknya lonjong
MACAM MACAM PITHECANTHROPUS DI
INDONESIA
7. 2. Pithecanthropus Robustus (Manusia Kera Kuat)
Pada tahun 1939, telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia
purba oleh Weidenreich didesa Jetis, Mojokerto. Fosil manusia purba
tersebut diberi nama Pithecanthropus Robustus, sedang Von
Koeningswald menyebutnya Pithecanthropus Mojokertensis. Von
Koeningswald menganggap fosil ini sejenis dengan pithecanthropus
mojokensis.
8. 3. Pithecanthropus erectus (manusia kera berdiri tegak)
Pada tahun 1890 Eugene Dubois menemukan fosil jenis
Pithecanthropus di desa Trinil(Ngawi)Jawa Timur di dekat lembah
sungai Bengawan Solo, dengan memberi nama Pithecanthropus
Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Ciri-ciri
Tulang Rahang dan Gigi Besar dan Kuat
Tidak Berdagu
Tingi Badan Sekitar 165-170 cm
Berbadan dan Berjalan Tegak
Kening Menonjol
9. 4. Pithecanthropus Soloensis(Manusia kera dari Solo)
G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun
1931-1934 mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo
dan penemuan pertama di Ngandong(Blora) adalah fosil
Pithecanthropus Soloensis artinya manusia kera dari Solo, kemudian
ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan
hidup pada 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu diperkirakan
terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina.
Ciri-ciri
-Tengkoraknya lonjong/tebal dan massif.
-Hidung lebar&rongga mata panjang.
-Tinggi 165-180cm.
10. c. HOMO
Manusia purba jenis homo hidup di kala pleistosen atas. Diperkirakan hidup
sekitar 200.000 tahun lalu. Jenis manusia purba ini adalah yang paling maju
dibandingkan dengan yang lainnya.
Ada beberapa jenis manusia purba seperti homo habilis, homo neanderthalensis
dll.
Ciri-ciri Homo:
-Ciri fosilnya sudah mirip dengan manusia sekarang,
-volume otak berkisar 1350-1450cc.
-alat pengunyah, rahang, gigi, dan otot tengkuk sudah mengecil, otak
besar dan otak kecil sudah bekembang,
-berjalan tegak
-muka tidak terlalu menonjol
11. HOMO WAJAKENSIS
Ditemukan oleh van riestchoten pada tahun 1889 di Tulungagung.
Homo wajakensis memiliki banyak kesamaan dengan tengkorak
penduduk Australia, Aborigin. Homo wajakensis telah memiliki banyak
kemajuan. Makhluk jenis ini banyak tersebar di paparan sunda dan
Indonesia Timur.
Ciri-ciri
-Tinggi sekitar 173 cm.
-Berat badan antara 30-150 kg.
-Bervolume otak 1.630 cc.
-Bermuka datar dan lebar
-Hidung lebar dan dahi agak miring.
12. MANUSIA PURBA YANG PERNAH ADA DI
INDONESIA
Masa Jenis
Holosen Homo sapiens
Pleistosen atas (lapisan dan fauna
ngandong)
Homo wajakesis
Homo soloensis
Pleistosen tengah (lapisan dan
fauna trinil)
Pithecanthropus erectus
Pleistosen bawah (lapisan dan
fauna jetis)
Pithecanthropus robustus
Pithecanthropus mojokertnsis
Pithecanthropus paleojavanicus