1. Cerita tentang godaan ular kepada Hawa menggambarkan bagaimana iblis menggoda manusia untuk melanggar perintah Allah dan membuat manusia jatuh ke dosa. 2. Yesus menolak godaan iblis dengan setia kepada Firman Allah, menunjukkan contoh yang benar bagi manusia untuk taat kepada Tuhan melebihi nafsu duniawi. 3. Dosa membawa akibat buruk bagi manusia seperti kehilangan kepercayaan ke

2. Godaan Ular Kepada Hawa
“Tentulah Allah berfirman: semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya bukan?
2. Jawaban perempuan; “buah dalam taman ini boleh
kami makan tetapi buah pohon yang ada di tengahyengah taman tidak boleh dimakan ataupun di
raba, nanti kami mati”
3. Ular, “sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui bahwa pada waktu kamu
memakannya, matamu akan terbuka dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tetntang yang baik dan
yang jahat.”
1.

3. Cara iblis menggoda:
Membangun kebimbangan atau keraguan di hati
Hawa akan kasih Allah
2. Menyerang, serangan tertuju kepada keutuhan dan
kebenaran mutlak yang ada pada Allah.
3. Meyakinkan, bahwa Hawa dan suaminya akan
menjadi seperti Allah. (menjadi seperti Allah
artinya: 1. Manusia sendirilah yang akan
menentukan apa yang baik dan jahat, 2. Manusia
tidak membutuhkan Allah lagi)
4. Menggoyahkan, ketaatan manusia kepada perintah
Tuhan.
1.

4. Kesediaan Hawa untuk mendengarkan suara si
Penggoda dan menerimanya sebagai kebenaran adalah:
1. Lambang perlawanan manusia kepada kemutlakan
dan kebenaran perintah Allah
2. Mengingkari kebenaran dan kemutlakan perintah
Allah melahirkan sikap tidak taat kepada perintah
Allah.
3. Sikap ketidaktaatan mendahului tindakan Hawa
memakan buah terlarang.
4. Sesudah ia makan, ia menggoda suaminya dan
suaminyapun tergoda (1 Tim 2:14)
5. Lihat! Dosa pada manusia yang satu merambat pada
manusia yang lain “dosa melahirkan dosa”
6. Demikianlah manusia menjadi budak dosa.

5. Akibatnya:
 kepercayaan kepada Allah yang tulus dan murni
berganti manjadi kesadaran akan kesalahan yang
membawa ketidaktentraman.
 keharmonisan berubah menjadi perpecahan
 melahirkan mentalitas yang melemparkan kesalahan
kepada pihak lain.

6. Bandingkan Sikap Yesus: Matius
4:1-11
 Yesus berpuasa 40 hari X 24 jam, wajar kalau lapar!
 Dalam keadaan lapar, Ia di cobai oleh Iblis!
 Perintahkan batu-batu ini menjadi roti!
 Iblis tahu Yesus berkuasa
Jawaban Yesus!
 Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah artinya ;
- manusia adalah mahluk jasmani dan rohani, sekedar
untuk memenuhi kebutuhan fisik saja tidak cukup. Kita
harus melakukannya dalam ketaatan kepada Allah.

7. Pelajaran yang di ambil dari pencobaan pertama:
 Baca Keluaran 16:15-20
Jangan serakah, ambil yang cukup untuk dirimu
sendiri.
 Kalau harus berpuas, berpuasalah agar orang lain yang
sudah lama kurang/ tidak, terpaksa bisa makan, kini
ada makan bisa mengambil dan makan.
 Manusia harus bisa hidup dalam ketaatan kepada
Allah.

8. Pencobaan kedua.
 Iblis membawa Yesus kebubungan Bait Allah!
Tujuan, untuk membuktikan kemahakuasaan-Nya. “Allah
pasti akan mengirim . . . ”
Jawaban Yesus “Janganlah engkau mencobai Tuhan
Allahmu!”
Pelajaran yang diperoleh!
 Banyak orang menyukai kepopuleran (termasyur) apa
saja mereka mau lakukan.( ektrim, berbahaya bahkan
menantang maut) apakah hal itu layak? Tentu tidak.
Sama saja mencobai Allah, mengharapkan bahwa Allah
yang akhirnya akan menyelamatkan dia.

9. Pencobaan 3, Membawa Yesus ke puncak gunung
 Menawarkan seluruh kekayaan dunia.
 Meminta Yesus bersedia menyembahnya.
 Jawaban Yesus: menolak. Karena ;
- Yesus tahu bahwa hidup manusia tidak hanya di
dasarkan pada kebutuhan materi semata-mata.
- kekayaan belaka tidak memberikan sukacita dan
kebahagiaan sejati
- manusia juga membutuhkan hal-hal non materi yang
tidak dapat diukur dengan uang.
Perhatikan hal berikut!

10. Dengan uang kita dapat membeli:
obat tetapi bukan kesehatan
makanan, tetapi bukan nafsu makan
Hiburan, tetapi bukan tawa riang
Kesunyian, tetapi bukan kedamaian hati
Keakraban, tetapi bukan cinta kasih
Informasi, tetapi bukan hikmat kebijaksanaan,
Pergaulan, tetapi bukan sahabat,
Rumah, tetapi bukan rumah tangga yang bahagia,
Tempat tidur, tetapi bukan tidur itu sendiri,
Jam, tetapi bukan waktu,
Buku, tetapi bukan otak.

11. Kesimpulan
 Ada banyak harta melimpah tetapoi hidupnya hampa
 Kita harus lebih taat kepada Allah bukan yang lain
 Ketika manusia tidak menempatkan Allah sebagai
pusat hidupnya, lahir berbagai wujud
keinginan, memilih jalan sendiri, tanpa batas dan
diatur oleh kehendak Allah.
 Manusia cenderung tidak mau di atur, ingin berbuat
sesuatu dengan keinginan hatinya, tanpa batas, tanpa
aturan serta membenarkan diri sendiri.

12. Tindakan Allah terhadap Dosa
 Kejadian 3:8-9
 Allah peduli kepda manusia
 Allah berinisiatif mencari manusia
 Allah sungguh-sungguh mengasihi manusia
 Allah yang berinisiatif menyelamatkan manusia

13. Akibat dari dosa
 Semua manusia berdosa (Roma 3:23)
 Rencana Allah sudah ada sejak manusia jatuh ke
dalam dosa (kejadian 3:15)
 Diwujudkan di dalam Yesus Kristus lewat
kelahiran, kematian dan kebangkitan-Nya.
 Rasa bersalah mendorong manusia meninggalkan
Allah, tetapi dari
 Sudut pandang Allah, Ia tetap mengasihi, karena Ia
yang menciptakan, memelihara dan mencari yang
hilang serta memulihkan citra manusia yang terlanjur
rusak oleh dosa.

14. Allah murka terhadap manusia yang menentang
Tuhan (Kel 4:14; Ayub 42:7; Ul 29:23; Rm 1:18;
maksudnya
 Allah tidak setuju terhadap perbuatan manusia,




dengan dasar pertimbangan bahwa IA kudus dan adil.
Murka Allah adalah kemarahan yang kudus, yang
tidak ada dengki dan dendam (Mark 3:5; 10:13-14)
Kemurkaan Allah menuntut manusia bertobat dan
tidak berbuat dosa lagi. (Yoh 4:1-42; 8:1-11)
Allah mencari manusia dengan penuh kasih di dalam
Yesus
Contoh Daud (2 Sam 11)