Seminar: Visualisasi Data Interaktif Data Terbuka Pemerintah Provinsi DKI Jak...Nadiar AS
Slide persentasi seminar tanggal 9 Mei 2016. Visualisasi Data Interaktif Data Terbuka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Topik Ekonomi dan Keuangan Daerah
Pentingnya Bisnis dan Studi Kelayakan Bisnis
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat terbanyak di dunia dan mayoritas didominasi usia muda dan produktif. Akan tetapi, survey dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pegangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Tingkat Pegangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2018 mencapai 5,13%, atau turun dari periode tahun sebelumnya, yaitu 5,33%. Dari presentase tersebut maka jumlah pegangguran di Indonesia saat ini mencapai 6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.
Dampak pegangguran tidak hanya menjadi masalah terhadap tingginya tingkat kriminalitas, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan daya saing bangsa. Menciptakan lebih banyak kesempatan kerja berupa di bukanya lapangan pekerjaan baru akan memiliki kontribusi yang besar dalam memengaruhi tingkat produktivitas, khususnya memberantas kemiskinan, memecahkan masalah sosial, keputusaasan, dan frustasi. Yang bisa menghadirkan kesempatan tersebut ialah ENTREPENEUR (wirausaha).
Menurut Prof. David McClelland, suatu negara yang makmur minimal harus memiliki Entrepeneur 2%dari total populasinya. Singapura saja sudah mencapai angka 7%, Malaysia 5%, dan Indonesia diperkirakan masih di bawah 2%. Oleh karena itu, bisa dilihat bahwa sebuah negara yang memiliki tingkat produktivitas tinggi di antaranya dipengaruhi oleh rasio persentase jumlah entrepreneur yang ada di negara tersebut, seperti halnya Singapura dan Malaysia.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan peran entrepreneur dalam sebuah negara adalah sebagai berikut.
1. Sebagai penggerak roda perekonomian bangsa.
2. Penyedia lapangan pekerjaan.
3. Sumber pemasukan negara dari sisi pajak.
4. Penghasil devisa negara dari aktivitas perdagangan luar negeri.
5. Ikut membantu dalam aktivitas sosial kemasyarakatan (CSR)
Menjadi entrepreneur adalah pilihan bukan urusan bakat ataupun keturunan. Entrepreneur tidak sekadar teknik, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga lebh pada sikap mental yang kuat terhadap pribadinya. Menjadi entrepreneur tidak bisa karena disuruh, dipaksa, tetapi berangkat dari niat, kemauan tinggi, kesadaran diri, hasrat, dan motivasi yang kuat disertai kemampuan belajar, berpikir, bertindak, dan berani mengambil segala risiko yang mungkin dihadapi.
Selain itu, seorang entrepreneur pada masa-masa mendatang dituntut untuk mampu menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi, baik faktor internal maupun eksternal. Untukitu, dalam menjalani setiap langkah bisnis, seorang entrepreneur harus berdasarkan pertimbangan yang matang agar keputusan yang diambil dalam aktivitas bisnis tidak berisiko gagal atau berdampak kerugian bagi bisnis yang dijalankan.
Seminar: Visualisasi Data Interaktif Data Terbuka Pemerintah Provinsi DKI Jak...Nadiar AS
Slide persentasi seminar tanggal 9 Mei 2016. Visualisasi Data Interaktif Data Terbuka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Topik Ekonomi dan Keuangan Daerah
Pentingnya Bisnis dan Studi Kelayakan Bisnis
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat terbanyak di dunia dan mayoritas didominasi usia muda dan produktif. Akan tetapi, survey dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pegangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Tingkat Pegangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2018 mencapai 5,13%, atau turun dari periode tahun sebelumnya, yaitu 5,33%. Dari presentase tersebut maka jumlah pegangguran di Indonesia saat ini mencapai 6,87 juta orang atau turun dari sebelumnya yang mencapai 7,01 juta orang.
Dampak pegangguran tidak hanya menjadi masalah terhadap tingginya tingkat kriminalitas, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan daya saing bangsa. Menciptakan lebih banyak kesempatan kerja berupa di bukanya lapangan pekerjaan baru akan memiliki kontribusi yang besar dalam memengaruhi tingkat produktivitas, khususnya memberantas kemiskinan, memecahkan masalah sosial, keputusaasan, dan frustasi. Yang bisa menghadirkan kesempatan tersebut ialah ENTREPENEUR (wirausaha).
Menurut Prof. David McClelland, suatu negara yang makmur minimal harus memiliki Entrepeneur 2%dari total populasinya. Singapura saja sudah mencapai angka 7%, Malaysia 5%, dan Indonesia diperkirakan masih di bawah 2%. Oleh karena itu, bisa dilihat bahwa sebuah negara yang memiliki tingkat produktivitas tinggi di antaranya dipengaruhi oleh rasio persentase jumlah entrepreneur yang ada di negara tersebut, seperti halnya Singapura dan Malaysia.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan peran entrepreneur dalam sebuah negara adalah sebagai berikut.
1. Sebagai penggerak roda perekonomian bangsa.
2. Penyedia lapangan pekerjaan.
3. Sumber pemasukan negara dari sisi pajak.
4. Penghasil devisa negara dari aktivitas perdagangan luar negeri.
5. Ikut membantu dalam aktivitas sosial kemasyarakatan (CSR)
Menjadi entrepreneur adalah pilihan bukan urusan bakat ataupun keturunan. Entrepreneur tidak sekadar teknik, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga lebh pada sikap mental yang kuat terhadap pribadinya. Menjadi entrepreneur tidak bisa karena disuruh, dipaksa, tetapi berangkat dari niat, kemauan tinggi, kesadaran diri, hasrat, dan motivasi yang kuat disertai kemampuan belajar, berpikir, bertindak, dan berani mengambil segala risiko yang mungkin dihadapi.
Selain itu, seorang entrepreneur pada masa-masa mendatang dituntut untuk mampu menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi, baik faktor internal maupun eksternal. Untukitu, dalam menjalani setiap langkah bisnis, seorang entrepreneur harus berdasarkan pertimbangan yang matang agar keputusan yang diambil dalam aktivitas bisnis tidak berisiko gagal atau berdampak kerugian bagi bisnis yang dijalankan.
1. Identifikasi dan penilaian risiko,
2. Operational risk,
3. Pihak yang Terkena Dampak Operational Risk
4. Probability dan Severity
5. Gathering information/ Pencarian Informasi
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri TIUPH2013
Presentasi(PPT) Strategi Perusahaan Bank Mandiri dibuat oleh Hans Cristianes dan Marcel Brillian , Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 2013 Universitas Pelita Harapan. Mata kuliah Strategi Perusahaan dengan Dosen pembimbing Rudy V. Silalahi, MT.
Laporan : http://www.slideshare.net/TIUPH2013/laporan-strategi-perusahaan-bank-mandiri
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
Manajemen stratejik adiek terbaru
1. DOSEN : Dr.ARASY ALIMUDIN,SE,MM
Disusun Oleh :
Adiek Ismawanto
01213158
Ekonomi Manajemen
2.
3. Faktor Intern Kekuatan (Strength)
Produk Memiliki produk tabungan dan produk kredit yang beragam
sesuai dengan kebutuhan nasabah
Pemasaran Melakukan promosi melalui website ekternal yang dimiliki,
ikut serta dalam pameran perbankan, diadakannya edukasi
perbankan kepad amasyarakat
Fasilitas Memiliki fasilitas ATM dengan jaringan yang luas, website
ekternal yang dapat dipergunakan nasabah memperoleh
informasi
SDM Memiliki karyawan yang berkompeten di bidangnya,
karyawan di bidang tertentu telah memiliki sertifikasi
manajemen risiko
Lokasi Memiliki kantor yang berada di tempat strategis
Contoh Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile (SAP)
Tanda + berarti Strength ; tanda – berarti weakness. Dalam SAP diatas terdiri dari 8 + dan 7 –
ini berarti S lebih banyak 1 poin dibandingkan dengan W
4. Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Memiliki produk tabungan dan produk
kredit yang beragam sesuai dengan
kebutuhan nasabah
4 4 / 18 = 0.22 4 0.89
Melakukan promosi melalui website
ekternal, ikut serta dalam pameran
perbankan, diadakannya edukasi perbankan
kepad a masyarakat
3 3 / 19 = 0.17 3 0.50
Memiliki fasilitas ATM dengan jaringan
yang luas, website ekternal yang dapat
diper-gunakan nasabah memperoleh
informasi
3 4 / 18 = 0.17
4 0.67
Memiliki karyawan yang berkompeten di
bidangnya, karyawan di bidang tertentu
telah memiliki sertifiasi manajemen risiko
4 4 / 18 = 0.22 4 0.89
Memiliki kantor yang berada di lokasi
strategis
4 4 / 18= 0.22 3 0.67
Total Nilai 18 1 18 3.61
Ukuran Rating Kekuatan
1 : Sedikit Kuat
2 : Agak Kuat
3 : Kuat
4 : Sangat Kuat
Ukuran Pembobotan
1 : Sedikit Penting
2 : Agak Penting
3 : Penting
4 : Sangat Penting
5. Faktor Intern Kelemahan (Weakness)
Produk
Produk kredit yang dimiliki mengenakan bunga yang cukup
tinggi
Fasilitas
Belum dimilikinya fasilitas internet banking dan mobile
banking
Pemasaran
Masih kurang dilakukannya promosi kepada masyarakat
sehingga masyarakat umum belum terlalu mengenail
informasi tentang produk yang dimiliki
SDM Perputaran karyawan yang cukup tinggi
SDM Mengalami kesulitan dalam mencari karyawan yang
diinginkan di daerah tertentu
Contoh Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile (SAP)
Tanda + berarti Strength ; tanda – berarti weakness. Dalam SAP diatas terdiri dari 8 + dan 7 –
ini berarti S lebih banyak 1 poin dibandingkan dengan W
6. Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Produk kredit yang dimiliki mengenakan
bunga yang cukup tinggi
4 4 / 16 = 0.25
- 4 -1
Belum memiliki fasilitas internet banking
dan mobile banking
3 3 / 16 = 0.19 - 2 - 0.38
Masih kurang dilakukannya promosi kepada
masyarakat sehingga masyarakat umum
belum terlalu mengenail informasi tentang
produk yang dimiliki
3 3 / 16 = 0.19 - 3 - 0.56
Perputaran karyawan yang cukup tinggi 4 3 / 16 = 0.25 - 4 -1
Mengalami kesulitan dalam mencari
karyawan yang diinginkan di daerah
2 2 / 16 = 0.13 - 3 - 0.38
Total Nilai 16 1 - 16 - 3.31
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)
Ukuran Rating Kelemahan
1 : Sedikit Lemah
2 : Agak Lemah
3 : Lemah
4 : Sangat Lemah
Ukuran Pembobotan
1 : Sedikit Penting
2 : Agak Penting
3 : Penting
4 : Sangat Penting
7. Faktor Eksternal Peluang (Opportunity)
Ekonomi Kebutuhan masyarakat akan kredit masih tinggi
Teknologi Meningkatnya transaksi nasabah dengan menggunakan
fasilitas ATM, internet banking maupun mobile banking
Pemerintah Semakin menurunnya suku bunga acuan (BI rate) yang
ditetapkan Bank Indonesia sehigga berpengaruh pada
menurunnya suku bunga kredit
Sosiokultural Semakin meningkatnya kepercayaan nasabah untuk
menyimpan uangnya di Bank
Sosiokultural
Semakin meningkatnya keinginan nasabah untuk dilayani
oleh karyawan dengan cepat, cermat dan tepat serta ramah
Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat And Opportunity Profil (ETOP)
8. Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Kebutuhan masyarakat akan kredit masih
tinggi
4 4 / 17 = 0.22
4 0. 89
Meningkatnya transaksi nasabah dengan
menggunakan fasilitas ATM, internet
banking maupun mobile banking
3 3 / 17 = 0.17 3 0.50
Semakin menurunnya suku bunga acuan (BI
rate) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
sehingga akan berpengaruh pada menurun-
nya suku bunga kredit
4 4 / 17 = 0.22 4 0.89
Semakin meningkatnya kepercayaan nasabah
untuk menyimpan uangnya di Bank
3 3 / 17 = 0.17 3 0. 50
Semakin meningkatnya keinginan nasabah
untuk dilayani oleh karyawan dengan cepat,
cermat dan tepat serta ramah
3 3 / 17 = 0.17 3 0.50
Total Nilai 17 0.94 17 3.28
Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang
(Opportunity)
Ukuran Rating Peluang
1 : Sedikit Peluang
2 : Agak Peluang
3 : Peluang
4 : Sangat Berpeluang
Ukuran Pembobotan
1 : Sedikit Penting
2 : Agak Penting
3 : Penting
4 : Sangat Penting
9. Faktor Eksternal Ancaman (Threat)
Ekonomi Semakin tingginya upah minimum karyawan yang ditetapkan
Pemerintah
Pemerintah Semakin tingginya prosentase JHT, JKK dan tunjangan
lainnya yang harus ditanggung Perusahaan
Pesaing Semakin meningkatnya kemajuan teknologi yang telah
dimiliki oleh para pesaing
Ekonomi Pelemahan rupiah terhadap mata uang asing mengakibatkan
usaha yang dimiliki nasabah juga menurun sehingga
berakibat pada kemampuan bayar nasabah
Pemerintah Semakin menurunnya suku bunga acuan (BI rate) yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia akan berpengaruh pada
suku bunga
Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat And Opportunity Profil (ETOP)
10. Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Semakin tingginya upah minimum karyawan
yang ditetapkan oleh Pemerintah
3 3 / 16 = 0.19 - 3 - 0.56
Semakin tingginya JHT, JKK dan tunjangan
lainnya yang harus ditanggung perusahaan
3 3 / 16 = 0.19 - 2 - 0.38
Semakin tingginya kemajuan teknologi yang
dimiliki oleh para pesaing
3 3 / 16 = 0.18 - 2 - 0.38
Pelemahan rupiah terhadap mata uang asing
mengakibatkan usaha nasabah menjadi
menurun sehingga berpengaruh pada
kemampuan bayar nasabah
4 4 / 16 = 0.25 - 4 - 1
Semakin menurunnya suku bunga acuan (BI
rate) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
akan berpengaruh pada menurunnya suku
bunga deposito
3 3 / 16 = 0.19 - 4 - 0.75
Total 16 1 - 15 - 3.06
Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Ancaman
(Threat)
Ukuran Rating Ancaman
1 : Sedikit Mengancam
2 : Agak Mengancam
3 : Mengancam
4 : Sangat Mengancam
Ukuran Pembobotan
1 : Sedikit Penting
2 : Agak Penting
3 : Penting
4 : Sangat Penting
11. Nilai IFAS = Total Kekuatan + Total Kelemahan
= 3.61 + (-3.31) = 0.30
Nilai EFAS = Total Peluang + Total Ancaman
= 3.28 + (-3.06) = 0.22
Nilai IFAS dan EFAS yang Diperoleh
12. DIAGRAM S W O T
Kekuatan (S) = 18 / 5 = 3.60
Kelemahan (W) = 16 / 5 = 3.20
Ancaman (T) = - 15 / 5 = 3.00
Peluang (O) = 17 / 5 = 3.40
S + W = 3.60 + (- 3.20) = 0.40
T + O = (-3.00) + 3.40 = 0.40
13. Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Ranking Prioritas Strategi
I (SO) (3.61;3.31) 11.95 1 Growth
II (ST) (3.61;3.06) 11.05 2 Kombinasi
III (WO) (3.31;3.28) 10.86 3 Stabilitas
IV (WT) (3.31;3.06) 10.13 4 Penciutan
14. 1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat
dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan
perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada
kesempatan yang ada.
2. Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap
kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
3. Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat
membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk
memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
4. Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala
kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.