STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...sumadhijono
The background of this research are the high of vehicle uses can be caused the increase of high fuel consumption and today is very rare, the rarity of fuel currently happen give the widely impact, by make innovation of fuel heater tool in this heater box it can be press the fuel quantities more economical. The purpose of this research are to examines whether fuel heating effect with radiator water flow to diesel automotive fuel consumption.
Design of this research is using research method with pipe coil number variable 1 (5 grooves) and pipa 2 (7 grooves) uses bio solar fuel and pertamina dex in RPM 1000, 1500 and 2000. This research done in repair garage in Sidoarjo housing.
The result of the research showed that fuel consumption with early heating fuel come into lowering compare to line without heater either in bio solar fuel and pertamina dex. After the data testing already done it is show the effect of bio solar fuel consumption in line 1 undergo the consumption reduction respectively as 4,01492 % and occur thermal efficiency improvement of 0,0958% with heating as 57106,01 W and line 2 undergo the consumption reduction respectively as 10,5636 % and occur thermal efficiency improvement of 0,103% with heating as 79371,42 W. In this study fuel consumption of pertamina dex in line 1 faces consumption reduction correspondingly 5,36545 % and get thermal efficiency improvement of 0,106% with heating 57212,09 W and line 2 undergo the consumption reduction respectively as 10,6087% and occur thermal efficiency improvement of 0,1124% with heating as 7951,28 W. Based on the research yield and discussion can be concluded that there is the effect of fuel heating with radiator water flow in diesel automotive. The suggestion for the car user it should be required a box place modification of fuel heater tools because it can be help saving the fuel.
Keywords : heater box, fuel variation, pipe length, fuel consumption
ARIF RAHMAN, Bambang Indrayadi & Novi Tria Susanti, (2012), Simulasi Sistem Persediaan Spare Part Dengan Pendekatan Compound Poisson Process, Proceeding Industrial Engineering Conference, Yogyakarta, pp. 7.1-7.7
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...sumadhijono
The background of this research are the high of vehicle uses can be caused the increase of high fuel consumption and today is very rare, the rarity of fuel currently happen give the widely impact, by make innovation of fuel heater tool in this heater box it can be press the fuel quantities more economical. The purpose of this research are to examines whether fuel heating effect with radiator water flow to diesel automotive fuel consumption.
Design of this research is using research method with pipe coil number variable 1 (5 grooves) and pipa 2 (7 grooves) uses bio solar fuel and pertamina dex in RPM 1000, 1500 and 2000. This research done in repair garage in Sidoarjo housing.
The result of the research showed that fuel consumption with early heating fuel come into lowering compare to line without heater either in bio solar fuel and pertamina dex. After the data testing already done it is show the effect of bio solar fuel consumption in line 1 undergo the consumption reduction respectively as 4,01492 % and occur thermal efficiency improvement of 0,0958% with heating as 57106,01 W and line 2 undergo the consumption reduction respectively as 10,5636 % and occur thermal efficiency improvement of 0,103% with heating as 79371,42 W. In this study fuel consumption of pertamina dex in line 1 faces consumption reduction correspondingly 5,36545 % and get thermal efficiency improvement of 0,106% with heating 57212,09 W and line 2 undergo the consumption reduction respectively as 10,6087% and occur thermal efficiency improvement of 0,1124% with heating as 7951,28 W. Based on the research yield and discussion can be concluded that there is the effect of fuel heating with radiator water flow in diesel automotive. The suggestion for the car user it should be required a box place modification of fuel heater tools because it can be help saving the fuel.
Keywords : heater box, fuel variation, pipe length, fuel consumption
ARIF RAHMAN, Bambang Indrayadi & Novi Tria Susanti, (2012), Simulasi Sistem Persediaan Spare Part Dengan Pendekatan Compound Poisson Process, Proceeding Industrial Engineering Conference, Yogyakarta, pp. 7.1-7.7
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. TUGAS RESUME PAPER
Nama Kelompok :
- Fauzi Fadhlurrahman (170101406)
- Lusi Lestari (170101294)
Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasok
Dosen : M. Tirtana Siregar S,TP,MT
2. ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN
BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK PADA
PT. KUTILANG PAKSI MAS DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
3. PT kutilang paksi mas (KPM) didirikan pada tahun 1997. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang energi minyak dan gas. PT KPM telah ada di kota palu sejak tanggal 29
april 2012. Dikota palu PT KPM mengelolah salah satu pembangkit listrik tenaga
diesel. Perusahaan ini harus menjaga persediaan yang ekonomis jika persediaan terlalu
sedikit maka perusahaan tersebut beresiko mengalami kehabisan BBM yang berakibat
tidak tersedianya aliran listrik di sebagian kota palu atau jika terlalu banyak persediaan
mengakibatkan terlalu banyak modal yang terpakai untuk penyimpanan. Berdasarkan
pembahasan diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul
“ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKAR
PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT KUTILANG PAKSI MAS DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)”.
LATAR BELAKANG
4. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
menentukan persediaan dan biaya total persediaan
BBM jenis solar yang ekonomis pada PT Kutilang
Paksi Mas dengan menggunakan metode Economic
Order Quantity (EOQ).
RUMUSAN MASALAH
5. TUJUAN DAN FUNGSI PERSEDIAAN
Tiga alasan perlunya persediaan bagi perusahaan
Unsur Ketidakpastian
Permintaan Unsur Ketidakpastian
Supplier
Unsur Ketidakpastian
Tenggang Waktu
Pemesanan
TUJUAN
Memberikan layanan yang
terbaik pada pelanggan
Mengantisipasi
kemungkinan kekurangan
Memperlancar proses
produksi
Menghadapi fluktuasi
harga
6. Manfaat yang dapat diambil adalah:
1. Mengetahui jumlah persediaan dan biaya total persediaan BBM
Jenis Solar yang ekonomis pada PT Kutilang Paksi Mas dengan
melalui metode Economic Order Quantity (EOQ).
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
penelitian lebih lanjut.
MANFAAT
7. 1. Penelitian dibatasi pada penggunaan BBM jenis
solar satu periode yaitu pada tahun 2014.
2. Data yang diambil dalam penelitian ini hanya data
kuantitatif yaitu berupa :
a. Jumlah pemesanan BBM dalam satu periode.
b. Biaya pemesanan BBM dalam satu periode.
c. Harga BBM perliter.
BATASAN MASALAH
8. Prosedur Penelitian
Prosedur dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan studi literatur dengan mengumpulkan materi dari buku-buku,
artikel, dan jurnal yang didapat dari perpustakaan dan perpustakaan online.
2. Menganalisa masalah.
3. Memulai penelitian.
4. Pengambilan data.
5. Menentukan variable dari setiap masalah.
6. Menentukan model matematis.
7. Menyelesaikan model menggunakan metode EOQ.
8. Menyimpulkan hasil penelitian.
9. Selesai.
METODE PENELITIAN
10. PT Kutilang Paksi Mas (KPM) melakukan pemesanan bahan bakar terhitung setiap hari. Data yang
diperoleh dari perusahaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
11. Komponen biaya persediaan
Berdasarkan analisis biaya persediaan bahan bakar minyak (BBM) terdapat tiga komponen biaya, yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan harga BBM per liter.
Komponen biaya persediaan bahan bakar minyak pada PT Kutilang Paksi Mas disajikan pada tabel berikut.
12. Frekuensi pemesanan (F) merupakan banyaknya pemesanan bahan
bakar dalam setahun yang dilakukan oleh PT KPM. Dalam hal ini PT.
KPM melakukan pemesanan bahan bakar setiap hari selama setahun
dengan asumsi dalam setahun terdapat 365 hari. Jadi frekuensi
pemesanan bahan bakar yang dilakukan PT. KPM adalah sebanyak 365
kali dalam setahun
FREKUENSI PEMESANAN
13. 1. Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Per Pesan
Berdasarkan komponen biaya yang dipengaruhi oleh persediaan seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka kita dapat mengetahui total biaya persediaan yang dikeluarkan PT. Kutilang
Paksi Mas.
Jadi, besarnya jumlah pemesanan bahan bakar yang dilakukan oleh PT. Kutilang Paksi Mas
dalam sekali pesan adalah sebesar 25.065,75 liter per pesan.
TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MENURUT KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Q = ? ? ? ? .................................................................................................. (1)
14. 2. Total Biaya Persediaan Perusahaan (total inventory cost)
Dengan mengetahui biaya-biaya persediaan diatas, maka dapat dihitung total biaya persediaan perusahaan sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan mengguunakan rumus (2) dan (3) dapat diketahui biaya pemesanan per tahun adalah Rp. 574.838.500,- dan biaya penyimpanan
per tahun adalah Rp. 187.993.150,68,-.
Untuk mengetahui total biaya persediaan Perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebgai berikut :
Dari perhitungan menggunakan rumus (4) dapat diketahui total biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan selama setahun adalah Rp.
762.831.650,68,-.
Biaya pemesanan per tahun = ? ? ? ? ? ? ................................................ (2)
Biaya penyimpanan pertahun = ? 2? ...................................................... (3)
TIC= [? ? ? ]+[? 2? ]..................................................................................
(4)
15. 3. Menghitung Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Menurut Metode EOQ
Jumlah pemesanan bahan bakar yang ekonomis menggunakan metode EOQ (Q*) adalah :
Dari perhitungan menggunakan rumus (5) dapat diketahui jumlah pemesanan bahan bakar yang ekonomis menurut metode
EOQ untuk PT KPM adalah sebesar 43.831,13 liter per pesan.
4. Frekuensi Pemesanan
Dalam menghitung frekuensi pemesanan digunakan jumlah pemesanan bahan bakar yang ekonomis dengan rumus berikut :
perhitungan menggunakan rumus (6) dapat diketahui frekuensi pemesanan bahan bakar dengan menggunakan metode EOQ
adalah sebanyak 209 kali per tahun.
? ∗= 2? ? ? ............................................................................................... (5)√
? ∗= 2? ? ? ............................................................................................... (5)√
16. 5. Persediaan Pengaman (safety stock)
Dalam penelitian ini menghitung persediaan pengaman digunakan metode statistik dengan membandingkan rata-rata pemesanan bahan bakar dengan
pemesanan bahan bakar yang sesungguhnya kemudian dicari penyimpangannya.
Berdasarkan perhitungan penggunaan bahan bakar mengunakan rumus (7) diperoleh standar deviasi yaitu = 194.503,8382. Dan PT. KPM menggunakanσ
batas toleransi = 5% dibawah perkiraan dan diperoleh nilai standar normal deviasi (Z) adalah 1,65. Maka besarnya persediaan pengaman (safety stock)α
bahan bakar dapat dihitung dengan rumus sebgai berikut:
Dimana, SS = Safety Stock (persediaan pengaman)
Z = standar deviasi
= standar deviasi normalσ
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus (8) dapat diketahui persediaan pengaman (safety stock) bahan bakar yang harus disediakan oleh PT. KPM pada
tahun 2014 adalah 320.931,33 liter.
= (? ? )2? ...................................................................................................
(7)
SS = Z ......................................................................................................... (8)σ
17. 6. Pemesanan Kembali (reorder point)
Rata-rata penggunaan bahan bakar perhari (d) pada PT KPM adalah 365 hari.. Dalam melakukan pemesanan bahan bakar PT KPM memiliki waktu tenggang (lead
time) (L) selama 1 hari untuk menunggu kedatangan bahan bakar setelah terjadi pemesanan. Maka titik pemesanan kembali dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus (9) dapat diketahui bahwa titik pemesanan kembali bahan bakar berada pada 345.997,09 liter.
7. Total Biaya Persediaan ( Total Inventory Cost)
Dari variabel-variabel yang telah disebutkan sebelumnya, total biaya persediaan dapat dihitung sebagai berikut :
Dari perhitungan menggunakan rumus (10) total biaya persediaan (total inventory cost) perusahaan menggunakan metode EOQ yaitu sebesar Rp 657.466.959,63,-
ROP = dL + SS ...................................................................................... (9)
TIC = 2? ? ? ................................................................................................... (10)√