SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai sebuah
sistem, seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur dan
mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang ada.
Salah satu aktivitas dalam manajemen penyelenggaraan sebuah lembaga
pendidikan adalah manajemen kesiswaan.
Dalam lembaga pendidikan, siswa atau murid merupakan subjek didik yang
dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilannya dalam meperoleh
layanan pendidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses
belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
siswa sebagai subjek di lembaga pendidikan.
Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang belum menerapkan
manajamen kesiswaan sesuai dengan prosedur yang seharusnya, ini bisa
disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai manajemen kesiswaan oleh
oknum-oknum di sekolah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik membahas mengenail hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan, sehingga pada gilirannya nanti
diharapkan dapat diimplementasikan dalam proses pedidikan, sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen kesiswaan?
2. Apa tujuan dari manajemen kesiswaan?
3. Apa prinsip-prinsip dari manajemen kesiswaan?
4. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam manajemen kesiswaan?
5. Bagaimana peranan guru dalam manajemen kesiswaan?
2
C. Tujuan
1. Mengetahuai pengertian dari manajemen kesiswaan.
2. Mengetahui tujuan dari manajemen kesiswaan.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dari Manajemen kesiswaan.
4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam manajemen
pendidikan.
5. Mengetahui peranan guru dalam manajemen kesiswaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kesiswaan
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
kesiswaan. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata
monus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.
Manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya secara
efisien disertai penetapan cara pelaksanaanya oleh seluruh jajaran dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.1
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata siswa berarti
Murid, Pelajar. Secara etimologi, siswa adalah siapa yang terdaftar
sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan.2
Dengan demikian,
manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.3
1
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Penigkatan Mutu Penndiidikan, (bandung : Alfabeta,
2007), 52.
2
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Rajawali, 1986), 11.
3
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 45.
4
Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data
peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bagian dari
manajemen sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam
menentukan keberhasilan manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan
dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat)
dari lembaga pendidikan.4
Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan,
penerimaan, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa
menamatkan pendidikan melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungya proses belajar megajar yang efektif.5
2. Tujuan Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan
sekolah.6
Adapun tujuan mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan
sekolah adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minat siswa.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4
Prof. Dr. Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga 2007), 141.
5
Soetipja Dan Raflis Kosasi, Profesi Guru, (Jakarta ; PT. Rineke Cipta, 2004), 165.
6
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 46.
5
d. Dengan terpenuhinya a, b, dan c di atas diharapkan siswa dapat
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar
dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan
pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial
emosional, di samping ketrampilan-ketrampilan lain.
Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak
yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial,
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi masing-masing.
Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data yang lengkap tentang
peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan
ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klapper,
buku laporan keadaan siswa, buku presensi siwa, buku rapor, daftar
kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya. 7
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan
Berkenaan dengan manajemen kesiswaan, ada beberapa prinsip
dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini8
:
a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka.
b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi
fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya.
Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang beragam,
sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara
optimal.
7
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 47.
8
Hasbullah, Otonomi pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 121.
6
c. Pada dasarnya siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka
menyenangi apa yang diajarkan.
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
4. Kegiatan Dalam Manajemen Kesiswaan
Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga
bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan
penamatan program siswa disekolah.9
a. Penerimaan Siswa
Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada
siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu.
b. Pembinaan Siswa
Yang dimaksud dengan pembinaansiswa adalah pemberian
layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam
maupundi luar jam belajarnya di kelas. Pembinaan kepada siswa
dilakukan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar
akan tugas-tugas belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam rangka pembinaan siswa ini adalah: 1) memberikan orientasi
kepada siswa baru, 2) mengatur dan atau mencatat kehadiran siswa, 3)
mencatat prestasi dan kegiatan siswa, dan 4) mengatur disiplin siswa
di sekolah.10
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan
siswa ini adalah11
:
1) Orientasi siswa baru.
9
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 165.
10
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
11
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
7
2) Pengaturan kehadiran siswa. Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk melakukan pencatatan kehadiran siswa ini diantaranya
adalah:
a) Papan absensi harian siswa (per kelas dan per sekolah)
b) Buku absensi harian siswa
c) Rekapitulasi absensi siswa.
3) Pencatatan siswa di kelas. Dalam rangka pembinaan siswa perlu
juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat berupa:
a) daftar siswa di kelas, b) grafik prestasi belajar, dan c) daftar
kegiatan siswa
4) Pembinaan disiplin siswa. Disiplin merupakan suatu keadaan di
mana sikap, penampilan, dan tingkah laku siswa sesuai dengan
tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
sekolah dan/kelas di mana mereka berada.
5) Tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat
yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa
agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah
dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman.
Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang
diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau
bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain,
sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan
yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka
bertingkah laku yang tidak pada tempatnya. Kalau ganjaran
diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif,
makahukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau
tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan
kepada siswa dalam batas-batasyang wajar, sehingga misi
mendidik siswa tercapai.
6) Promosi dan mutasi. Promosi atau kenaikan kelas adalah
perpindahan siswa dari suatu kelas ke kelas lainnya yang
8
lebihtinggi setelah memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu.
Promosi/ kenaikan kelas dilaksanakan dengan berpedoman
kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama
antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan kelas.
Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan
yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Premosi harus
dilaksanakan dengan sangat hati-hati dalam arti harus
dipertimbangkan beberapa prinsip dasar yang penting, yaitu
bahwa:
a) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan
siswa secara pribadi.
b) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor yang dicapai oleh siswa.
c) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan
prestasi yang dicapai siswa.
d) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata
pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih
tinggi. Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu
sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu.
Mutasi adalah hak setiap siswa, oleh karena itu sekolah harus
dapat memberi kesempatan kepada siswanya yang akan
menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan melalui
prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal dan
sekolah tujuan.
c. Tamat Belajar
Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata
pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan
memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamatbelajar
dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian, siswa sudah tidak
mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di sekolah yang bersangkutan
9
karena dianggap telah menguasai semua mata pelajaran atau
kurikulum sekolah.
Tamat belajar untuk sekolah menengah, pada dasarnya merupakan
pencapaian salah satu tangga untuk pendidikan lebih lanjut, atau
pencapaian suatu keterampilan yang dapat dipergunakan untuk
menopang kehidupannya di masyarakat.
5. Peranan Guru dalam Manajemen Kesiswaan
Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak
keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru
lebih banyak berperan secara tidak langsung.
Beberapa peranan guru dalam manajemen kesiswaan itu
diantaranya adalah12
:
a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil
bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan
yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan
penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru
dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah
pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa
anak untuk waktu-waktu selanjutnya.
c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil
yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/merekan
kehaidran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.
Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan
penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
12
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 168.
10
d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru
juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal
tersebut. hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat
grafik prestasi belajar siswa-siswanya.
e. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan
guru sangat penting karena guru dapat menjadi model. Untuk
membuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi, maka guru harus
mampu menjadi contoh atau panutan bagi siswa-siswanya. Guru juga
harus mampu menegakkan disiplin dan tidak merusknya sendiri. Di
samping itu guru juga harus mampu mengambil keputusan secara
bijaksana dan konsisten untuk memberikan ganjaran dan hukuman
kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya
peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan
untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta
mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian
besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan
program siswa disekolah. Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan
tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen
kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung.
B. Saran
Dalam lembaga pendidikan, siswa merupakan subjek didik yang dilayani
untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilanya dalam memperoleh layanan
pedidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar
mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
12
siswa sebagai subjek didik di lembaga pendidikan. Oleh karena itu
mahasiswa diharapkan dapat memahami segala aspek tentang manajemen
kesiswaan karena keberadaan siswa di lembaga pendidikan perlu dikelola
dengan sebaik-sebaiknya.
13
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali pers, 1986.
Hasbullah. Otonomi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004.
Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007.
Sagala, Syaiful. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2007.
Soetipja, Rafis kosasi. Profesi Guru. Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2004.
Soetipjo. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

More Related Content

What's hot

LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makananLKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
Rully Novida
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
 
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docxLaporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
ChandraAdiPrasetiyo
 
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
Dhonny Azziz
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
ningrumintan
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
NiPutuAnitaMuryati
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupOperator Warnet Vast Raha
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Dimas Dwi Senggono S
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
alvinnoor
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
baiq wulan
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
Blanko soal pilihan ganda 1  2008Blanko soal pilihan ganda 1  2008
Blanko soal pilihan ganda 1 2008Eko Supriyadi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Endin Salahudin
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Adelaide Australia
 
Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila
Prilia Beck
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
kikiismayanti
 

What's hot (20)

LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makananLKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docxLaporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
 
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
7. benda hidup dan benda tak hidup (wahyuni 16141230)
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Cerdik Kelola Sampah Plastik - Fase A...
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
Blanko soal pilihan ganda 1  2008Blanko soal pilihan ganda 1  2008
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 

Similar to Manajemen Kesiswaan

Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
Administrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docxAdministrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docx
Zukét Printing
 
Administrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdfAdministrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdf
Zukét Printing
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanf1992
 
Menajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdfMenajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdf
Zukét Printing
 
Menajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docxMenajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docx
Zukét Printing
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
ermietjunaedhy
 
Manajemen siswa
Manajemen siswaManajemen siswa
Manajemen siswa
amoyrenyrosida
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan
Yesi Ratnasari
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati Rahman
 
Tuihgmh
TuihgmhTuihgmh
Tuihgmh
Linda Dewi
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Hariyatunnisa Ahmad
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
ImamTurmudzyAsysyaba2
 

Similar to Manajemen Kesiswaan (20)

Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Administrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docxAdministrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docx
 
Administrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdfAdministrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdf
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaan
 
Menajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdfMenajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdf
 
Menajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docxMenajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docx
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
 
Manajemen siswa
Manajemen siswaManajemen siswa
Manajemen siswa
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Tuihgmh
TuihgmhTuihgmh
Tuihgmh
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Manajemen Kesiswaan

  • 1. 1 BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai sebuah sistem, seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur dan mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang ada. Salah satu aktivitas dalam manajemen penyelenggaraan sebuah lembaga pendidikan adalah manajemen kesiswaan. Dalam lembaga pendidikan, siswa atau murid merupakan subjek didik yang dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilannya dalam meperoleh layanan pendidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan siswa sebagai subjek di lembaga pendidikan. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang belum menerapkan manajamen kesiswaan sesuai dengan prosedur yang seharusnya, ini bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai manajemen kesiswaan oleh oknum-oknum di sekolah tersebut. Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik membahas mengenail hal-hal yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan, sehingga pada gilirannya nanti diharapkan dapat diimplementasikan dalam proses pedidikan, sesuai dengan kebutuhan peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari manajemen kesiswaan? 2. Apa tujuan dari manajemen kesiswaan? 3. Apa prinsip-prinsip dari manajemen kesiswaan? 4. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam manajemen kesiswaan? 5. Bagaimana peranan guru dalam manajemen kesiswaan?
  • 2. 2 C. Tujuan 1. Mengetahuai pengertian dari manajemen kesiswaan. 2. Mengetahui tujuan dari manajemen kesiswaan. 3. Mengetahui prinsip-prinsip dari Manajemen kesiswaan. 4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam manajemen pendidikan. 5. Mengetahui peranan guru dalam manajemen kesiswaan.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Kesiswaan 1. Pengertian Manajemen Kesiswaan Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata monus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya secara efisien disertai penetapan cara pelaksanaanya oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.1 Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata siswa berarti Murid, Pelajar. Secara etimologi, siswa adalah siapa yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan.2 Dengan demikian, manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.3 1 Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Penigkatan Mutu Penndiidikan, (bandung : Alfabeta, 2007), 52. 2 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Rajawali, 1986), 11. 3 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 45.
  • 4. 4 Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bagian dari manajemen sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan.4 Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa menamatkan pendidikan melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungya proses belajar megajar yang efektif.5 2. Tujuan Manajemen Kesiswaan Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.6 Adapun tujuan mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah: a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa. b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat siswa. c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa. 4 Prof. Dr. Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga 2007), 141. 5 Soetipja Dan Raflis Kosasi, Profesi Guru, (Jakarta ; PT. Rineke Cipta, 2004), 165. 6 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 46.
  • 5. 5 d. Dengan terpenuhinya a, b, dan c di atas diharapkan siswa dapat mencapai kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka. Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, di samping ketrampilan-ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siwa, buku rapor, daftar kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya. 7 3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan Berkenaan dengan manajemen kesiswaan, ada beberapa prinsip dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini8 : a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka. b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal. 7 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 47. 8 Hasbullah, Otonomi pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 121.
  • 6. 6 c. Pada dasarnya siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan. d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor. 4. Kegiatan Dalam Manajemen Kesiswaan Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan program siswa disekolah.9 a. Penerimaan Siswa Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu. b. Pembinaan Siswa Yang dimaksud dengan pembinaansiswa adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupundi luar jam belajarnya di kelas. Pembinaan kepada siswa dilakukan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah: 1) memberikan orientasi kepada siswa baru, 2) mengatur dan atau mencatat kehadiran siswa, 3) mencatat prestasi dan kegiatan siswa, dan 4) mengatur disiplin siswa di sekolah.10 Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah11 : 1) Orientasi siswa baru. 9 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 165. 10 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166. 11 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
  • 7. 7 2) Pengaturan kehadiran siswa. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran siswa ini diantaranya adalah: a) Papan absensi harian siswa (per kelas dan per sekolah) b) Buku absensi harian siswa c) Rekapitulasi absensi siswa. 3) Pencatatan siswa di kelas. Dalam rangka pembinaan siswa perlu juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat berupa: a) daftar siswa di kelas, b) grafik prestasi belajar, dan c) daftar kegiatan siswa 4) Pembinaan disiplin siswa. Disiplin merupakan suatu keadaan di mana sikap, penampilan, dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan/kelas di mana mereka berada. 5) Tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain, sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah laku yang tidak pada tempatnya. Kalau ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif, makahukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada siswa dalam batas-batasyang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai. 6) Promosi dan mutasi. Promosi atau kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari suatu kelas ke kelas lainnya yang
  • 8. 8 lebihtinggi setelah memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu. Promosi/ kenaikan kelas dilaksanakan dengan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan kelas. Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Premosi harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati dalam arti harus dipertimbangkan beberapa prinsip dasar yang penting, yaitu bahwa: a) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan siswa secara pribadi. b) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai oleh siswa. c) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai siswa. d) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih tinggi. Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi adalah hak setiap siswa, oleh karena itu sekolah harus dapat memberi kesempatan kepada siswanya yang akan menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan melalui prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal dan sekolah tujuan. c. Tamat Belajar Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamatbelajar dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian, siswa sudah tidak mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di sekolah yang bersangkutan
  • 9. 9 karena dianggap telah menguasai semua mata pelajaran atau kurikulum sekolah. Tamat belajar untuk sekolah menengah, pada dasarnya merupakan pencapaian salah satu tangga untuk pendidikan lebih lanjut, atau pencapaian suatu keterampilan yang dapat dipergunakan untuk menopang kehidupannya di masyarakat. 5. Peranan Guru dalam Manajemen Kesiswaan Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. Beberapa peranan guru dalam manajemen kesiswaan itu diantaranya adalah12 : a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya. c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/merekan kehaidran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam menetapkan kenaikan kelas. 12 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 168.
  • 10. 10 d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya. e. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan guru sangat penting karena guru dapat menjadi model. Untuk membuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi, maka guru harus mampu menjadi contoh atau panutan bagi siswa-siswanya. Guru juga harus mampu menegakkan disiplin dan tidak merusknya sendiri. Di samping itu guru juga harus mampu mengambil keputusan secara bijaksana dan konsisten untuk memberikan ganjaran dan hukuman kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. Simpulan Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan program siswa disekolah. Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. B. Saran Dalam lembaga pendidikan, siswa merupakan subjek didik yang dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilanya dalam memperoleh layanan pedidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
  • 12. 12 siswa sebagai subjek didik di lembaga pendidikan. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan dapat memahami segala aspek tentang manajemen kesiswaan karena keberadaan siswa di lembaga pendidikan perlu dikelola dengan sebaik-sebaiknya.
  • 13. 13 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali pers, 1986. Hasbullah. Otonomi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004. Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007. Sagala, Syaiful. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2007. Soetipja, Rafis kosasi. Profesi Guru. Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2004. Soetipjo. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.