Karya tulis ilmiah memberikan paparan tentang peran pemuda dalam keluarga , sekolah,masyarakat dan negara. namun ternyata pemuda saat ini banyak sekali kita temukan menggunakan obat-obatan terlarang untuk kesenangan. dalam makalah ini dipaparkan bagaimana proses ketergantungan pemuda terhadap narkoba, dampak dari penggunaan narkoba oleh pemuda, dan upaya untuk mengatasi masalah narkoba tersebut.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Karya tulis ilmiah memberikan paparan tentang peran pemuda dalam keluarga , sekolah,masyarakat dan negara. namun ternyata pemuda saat ini banyak sekali kita temukan menggunakan obat-obatan terlarang untuk kesenangan. dalam makalah ini dipaparkan bagaimana proses ketergantungan pemuda terhadap narkoba, dampak dari penggunaan narkoba oleh pemuda, dan upaya untuk mengatasi masalah narkoba tersebut.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Makalah
Zat adiktif
Disusun oleh :
1. Fenti sintiani
2. Fitriyani
3. Reza dwiyantoro
4. M.Shaefulloh
5. Taniah
Kelas : X TKJ2
SMK NEGERI 1 LOSARANG
Jl. Raya Pantura Losarang Kab. Indramayu, Telp. 0234-507237 Fax. 0243-507238 Kode Pos : 45253
www.smkn1losarang.sch.id
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................4
A. Pengertian Narkoba...............................................................................4
B. Pengertian zat adiktif.............................................................................5
C. Macam-macam adiktif ..........................................................................5
D. Ciri-ciri pengguna zat adiktif ..............................................................5
E. Bahaya penyalahgunaan zat adiktif.....................................................5
F. Pencegahan zat adiktif..........................................................................5
BAB III PENUTUP .................................................................................................6
A. Kesimpulan .............................................................................................6
3. KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang Zat Adiktif Untuk kedua
kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad SAW semoga
selalu terlimpahkan. Amien.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu guru yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini saya mengupas
sekelumit tentang Zat Adiktif.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada
gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
maupun bagi pembaca makalah ini.
Wasalamuallaikum wr.wb
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain)
adalah bahan/zat/obat jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA (BNP Jabar, 2010). Masalah
penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah
yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat
berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana hubungan
faktor internal dan faktor eksternal dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna
NAPZA.
C. Tujuan
Tujuan adalah untuk mengetahui hubungan faktor internal dan faktor eksternal dengan
kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian narkoba
Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalah artikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
B.pengertian zat adiktif
Zat adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi
oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan
atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus
yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa, atau zat
yang bukan narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan. Contohnya seperti :
kopi, rokok, miras(alkohol), dll. Bisa juga di katakan bahwa Zat adiktif adalah istilah untuk
zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah
narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun
semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika
menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungannya terbagi dalam 3
golongan, yaitu:
Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi
kuat untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
6. C.macam-macam zat adiktif
Macam-macam zat adiktif
a. Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja
terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang
sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan
lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi
susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah
makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya
nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi
tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat gangguan jiwa.
b. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu,
morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa
nyeri pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan
kecanduan yang akhirnya menyebabkan kematian.
7. Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk,
perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan
kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah
buang air besar, dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal
berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu
makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis
atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas
pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.
c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil
ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai
anaestetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral.
Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi
gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.
Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian.
d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan
sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis
8. kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang
memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk,
malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian
diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar,
muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak
bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun,
pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
e. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung
ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan
meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat
meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-
paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan
gangguan kehamilan.
f. Alkohol
9. Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras
ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama.
Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam
bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan
muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa.
Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali
turun, dan banyak bicara sendiri.
D. Tanda-tanda pengguna zat adiktif
Ciri-Ciri Orang Yang Menggunakan Zat Adiktif
1. Fisik
-Berat badan turun drastis.
-Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman.
-Buang air besar dan air kecil kurang lancar.
-Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
-Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan.
-Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
-Sering batuk-pilek berkepanjangan.
-Mengeluarkan air mata yang berlebihan.
-Mengeluarkan keringat yang berlebihan.
-Kepala sering nyeri, persendian ngilu.
2. Emosi
-Sangat sensitif dan cepat bosan.
-Jika ditegur atau dimarahi malah membangkang.
-Mudah curiga dan cemas
-Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul atau berbicara kasar kepada orang
disekitarnya, termasuk kepada anggota keluarganya. Ada juga yang berusaha
menyakitidiri sendiri..
3. Perilak
-Malas dan sering melupakan tanggung jawab/tugas rutinnya.
-Menujukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
-Di rumah waktunya dihabiskan untuk menyendiri di kamar, toilet, gudang, kamar mandi,
ruang-ruang yang gelap.
-Nafsu makan tidak menentu.
-Takut air, jarang mandi.
-Sering menguap.
-Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya,
misalnya untuk membeli obat.
-Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan
pulang lewat tengah malam.
-Selalu kehabisan uang, barang-barang pribadinya pun hilang dijual.
-Suka berbohong dan gampang ingkar janji.
-Sering mencuri baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.
10. Di samping itu, kondisi fisik penyalahguna NAPZA akan sangat mudah dikenali dalam
keadaan putus obat, terutama narkotika (seperti ganja, putau dan sejenisnya), yaitu
dengan ciri-ciri:
-air mata berlebihan
-banyaknya lendir dari hidung
-pupil mata membesar
-diare
-bulu kuduk berdiri
-sukar tidur
-menguap
-jantung berdebar-debar
-ngilu pada sendi
E.Bahaya penyalahgunaan zat adiktif
Bahaya penyalahgunaan zat adiktif
a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol, Alkohol dalam minuman
keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu
metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks
lainnya.
b. Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja Zat kandungan dalam ganja yang
berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah
sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi serta memperburuk aliran darah
koroner.
c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia
dapat mengakibatkan pendarahan otak.
d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam
jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih atau anemia
sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu kokain menimbulkan
perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk
ke dalam badan manusia dapat mengganggu menstruasi pada perempuan / wanita
serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria /laki-laki.
f. Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia, Inhalasia memiliki dampak buruk bagi
kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat. Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk
mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun
serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
11. Dampak Positif Zat Adiktif
Zat Aditif ternyata banyak juga yang memiliki dampak yang positif. Tentu jika penggunaan
zat tersebut disesuaikan dengan keperluan dan dosis. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi
dalam kasus obat-obatan.
Barang-barang normal juga bisa digunakan berlebihan akan berakibat tidak baik juga. Contoh
: minum obat sakit kepala untuk menyembuhkan memang di anjurkan , namun hal itu jika
dilakukan sesuai dosis. Jika meminumnya sampai dua puluh tablet, efeknya bisa saja dengan
overdosis.
Adapun dampak dampak lain yang ditimbulkan anta lain
Dampak Negatif Zat Adiktif
1.Dampak kesehatan
Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif.
-Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini mengandung
racun yang berbahaya.
2. -Mengakibatkan kanker.
-Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4. -Penurunan daya ingat.
5. -kerusakan hati/kanker hati.
6. -menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7. -Menimbulkan semangat.
8. -masa waktu berjalan lambat.
9. -Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
1 . -Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
1 . -Menimbulkan euphoria.
1. -Mual,muntah,sulit buang air besar.
1. -Kebingungan (konfusi).
1. -Berkeringat.
1. -Pingsan dan jantung berdebar-debar.
1. -Gelisah dan berubah suasana hati.
1. -Denyut nadi melambat.
1. -Tekanan darah menurun.
1. - Otot-otot menjadi lemah.
2. -Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
2. -Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
2. -Banyak bicara.
2. -Gangguan kebiasaan tidur.
2. -Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
2. -Tekanan darah meningkat.
2.Dampak sosial
Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif oleh manusia.
1. - Susah dalam bersosialisasi.
12. 2. -Tidak percaya diri.
3. -Sulit pengendalian diri.
4. -Susah menyambung pembicaraan.
5. -Berpikiran negatif pada diri sendiri.
-Bergembira secara berlebihan.
7. -Lebih banyak berdiam diri.
8. -Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
-keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
9. -Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan
tinggi alias DO / drop out.
1 -Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
1. -Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan
yang dilarang oleh ajaran agamanya.
1. - Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin..
1. -Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya mahal dan sudah
ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk
mengkonsumsi obat itu.
Dampak Ekonomi
Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat adiktif oleh
manusia, Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun. Masalah keuangan, Obat-obatan yang
dikonsumsi biasanya mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan
apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik
orang lain dan keluarga.Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan
pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada
kebutuhan pokoknya.
13. F. Pencegahan zat adiktif
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif adalah upaya yang dilakukan terhadap faktor-faktor
yang berpengaruh dan penyebab, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, agar
seorang atau kelompok masyarakat mengubah keyakinan, sikap, dan perilakunya sehingga
tidak memakai zat adiktif
Upaya penyalahgunaan zat adiktif mudah. Meskipun demikian, masih banyak yang dapat
dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan zat adiktif. Ada tiga tingkat pencegahan yaitu sebagai berikut;
1. Pencegah primer
Pencegah primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat
adiktif Pencegahaan ini biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi
mengenai bahaya narkoba dan pendekatan melalui keluarga.
Instansi pemerintah seperti, halnya BKBN lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.
Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi yang
ditunjukan kepada remaja langsung dan keluarga. Bagaimana cara mencegah penyalahgunaan
zat adiktif dikeluarga? Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
anggota keluarga terjerumus penyalahgunaan zat adiktif
a. Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif
b. Menjadikan orangtua sebagai teladan.
c. Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat adiktif
d. Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
e. Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku dimasyarakat.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan
diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi;
- Tahapan Penerimaan Awal
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
mental.
- Tahapan Dedoksifikasi dan Terapi Komplikasi Medik
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasa terdiri atas;
- Tahapan Stabilitasi
Tahapan stabilitasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan untuk mempersiapkan pengguna
kembali kemasyarakat.
- Tahapan Sosialiasi Dalam Masyarakat
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling,
membuat kelompok-kelompok dukungan, dan mengembangkan kegiatan alternatif.
14. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif , Zat adiktif akan memberikan
manfaat jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
pelayanan kesehatan. Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika diberikan
kepada pasien yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit atau setelah
menjalani suatu operasi. Contoh lain, satu jenis zat adiktif diberikan kepada pasien penderita
gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan dengan cara lain. Jika
pemakaian zat adiktif dipakai di luar tujuan yang benar, itu sudah termasuk penyalahgunaan
dan harus diupayakan pencegahannya.
Penyalahgunaan zat adiktif sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan
sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif pada diri sendiri, yaitu rusaknya
sel saraf, menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit
(jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif).
Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif, di antaranya: sering
membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan
(pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan
mengganggu ketertiban umum.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif . Pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah.
a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang
terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok
terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki
tanggung jawab membimbing anak-anaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada
Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak
dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari
lingkungan di luar rumah.
b. Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota
masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai
anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai
dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya
penyalahgunaan zat adiktif bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah
perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau
pengedar zat adiktif di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik
untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu,
setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu
diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang
lain dari kesalahan yang sama.
15. Kesimpulan
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau
adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang
jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.