Makalah ini membahas tentang Posyandu dan KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk memantau pertumbuhan balita. Posyandu adalah forum komunikasi pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dan gizi. Revitalisasi Posyandu bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dengan mendekati sumber daya masyarakat. KMS digunakan untuk memantau pertumbuhan balita se
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian target kesehatan nasional. Program ini melakukan pendekatan proaktif ke keluarga di wilayah kerja puskesmas untuk mengatasi masalah prioritas seperti stunting dan penyakit tidak menular.
Dokumen tersebut membahas lima pendekatan dalam promosi kesehatan, yaitu: (1) pendekatan medis, (2) pendekatan perilaku, (3) pendidikan, (4) berpusat pada klien, dan (5) perubahan sosial. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi dan tujuan setiap pendekatan serta contoh-contoh penerapannya dalam kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Kementerian ini mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan kesehatan nasional serta pengembangan sistem kesehatan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian target kesehatan nasional. Program ini melakukan pendekatan proaktif ke keluarga di wilayah kerja puskesmas untuk mengatasi masalah prioritas seperti stunting dan penyakit tidak menular.
Dokumen tersebut membahas lima pendekatan dalam promosi kesehatan, yaitu: (1) pendekatan medis, (2) pendekatan perilaku, (3) pendidikan, (4) berpusat pada klien, dan (5) perubahan sosial. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi dan tujuan setiap pendekatan serta contoh-contoh penerapannya dalam kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Kementerian ini mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan kesehatan nasional serta pengembangan sistem kesehatan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdfayatunFililmi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar promosi kesehatan, sejarahnya, Ottawa Charter tahun 1986 yang memperkenalkan 3 strategi promosi kesehatan, logo promosi kesehatan, definisi promosi kesehatan menurut beberapa lembaga kesehatan, ruang lingkupnya yang terdiri dari 5 area, sasaran promosi kesehatan, dan kontak person penulis dokumen.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sejarah berdirinya puskesmas di Indonesia dan peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Definisi puskesmas, visi misi, wilayah kerja, tugas dan fungsi puskesmas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanannya.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdfayatunFililmi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar promosi kesehatan, sejarahnya, Ottawa Charter tahun 1986 yang memperkenalkan 3 strategi promosi kesehatan, logo promosi kesehatan, definisi promosi kesehatan menurut beberapa lembaga kesehatan, ruang lingkupnya yang terdiri dari 5 area, sasaran promosi kesehatan, dan kontak person penulis dokumen.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sejarah berdirinya puskesmas di Indonesia dan peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Definisi puskesmas, visi misi, wilayah kerja, tugas dan fungsi puskesmas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanannya.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Posyandu adalah forum komunikasi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia. Posyandu membagi kegiatannya menjadi empat jenis berdasarkan tingkat perkembangannya.
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, sasaran, pelaksana, tugas kader, dan hal yang harus dikuasai kader Posyandu.
Makalah ini membahas tentang Posyandu sebagai sistem pelayanan terpadu yang dikelola oleh dan untuk masyarakat dengan dukungan petugas kesehatan. Posyandu bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, membudayakan pola hidup sehat, serta meningkatkan peran serta masyarakat. Kegiatan utama Posyandu meliputi program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi,
1. Bidan Wina mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan tugas di desa terpencil
2. Salah satu masalah utama adalah kesulitan transportasi untuk merujuk ibu hamil yang akan bersalin
3. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, masalah transportasi teratasi dengan diberikannya bantuan mobil ambulance
Rencana aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa Telok Tampang dalam menggunakan fasilitas kesehatan posyandu melalui serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi yang disebut Gerakan Sadar Posyandu atau Radarpos. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama satu bulan dan mencakup konsultasi, pembuatan bahan edukasi, koordinasi dengan petugas kesehatan dan kader posyandu
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola secara sukarela oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, dan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu dibentuk melalui survei dan musyawarah desa untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan melakukan kegiatan secara berkala di tempat yang mudah
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola secara sukarela oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, dan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu diselenggarakan setiap bulan di tempat yang mudah dijangkau masyarakat dengan menggunakan 5 meja untuk kegiatan seperti pendaftaran, penimbangan, pengisian data
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola secara sukarela oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, dan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu diselenggarakan setiap bulan di tempat yang mudah dijangkau masyarakat dengan bantuan 5 kader kesehatan minimum dan petugas kesehatan.
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola secara sukarela oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, dan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu diselenggarakan setiap bulan dengan 5 kegiatan utama dan dapat melakukan kegiatan tambahan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Balita & Lansia. Posyandu adalah kegiatan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kegiatan, dan tingkat perkembangan Posyandu Balita serta memperkenalkan Posyandu Lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, pemberdayaan, keadilan, dan manfaat. Dokumen ini juga membahas tentang profil dan fasilitas pelayanan Puskesmas Kota Matsum."
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Balita & Lansia. Posyandu adalah kegiatan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kegiatan, dan tingkat perkembangan Posyandu Balita serta memperkenalkan Posyandu Lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas Depok III. Pedoman ini mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup pelayanan, standar ketenagaan, fasilitas, dan tatalaksana pelayanan upaya kesehatan di puskesmas tersebut."
Dokumen tersebut membahas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di Indonesia, termasuk pos pelayanan terpadu (Posyandu), pondok bersalin desa (Polindes), dana sehat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berperan dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga membahas tujuan dibentuknya UKBM dan berbagai upaya pemberdayaan sumber daya masyarakat untuk mening
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Makalah posyandu dan kms
1. MAKALAH Posyandudan KMS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak terjadinya krisis kegiatan Posyandu juga ikut menurun, oleh
karena itu untuk meningkatkan kegiatan Posyandu kembali telah
diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :411.3/536/SJ
tanggal 3 Maret 1999 tentang Revitalisasi Posyandu. Tetapi dalam
pelaksanaannya dan menghadapi era otonomi dan desentralisasi
dianggap penting bahwa pedoman tersebut perlu diperbarui dan
disesuaikan dengan tuntutan perkembangan. Oleh karena itu telah
diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
Nomor :411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Umum
Revitalisasi Posyandu yang ditujukan kepada Gubernur dan
Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, yang merupakan pembaharuan
atau surat edaran Menteri Dalam Negeri yanglalu.
Surat edaran tersebut diharapkan dapat dijadaikan acuan bersama
dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan
status gizi masyarakat melalui Posyandu dimasa yang mendatang
dengan semangat kebersamaan dan keterpaduan sesuai dengan fungsi
masing-masing. Revitalisasi Posyandu ini dititik beratkan pada strategi
pendekatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dengan akses
kepada modal social budaya masyarakat yang didasarkan atas nilai-nilai
tradisi gotong royong yang telah mengakar didalam kehidupan
masyarakat menuju kemandirian dan keswadayaan masyarakat. Ada 6
point dalam surat edaran tersebut untuk meningkatkan kegiatan
Posyandu dan juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah
yaitu :
o Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar
dan peningkatan status gizi masyarakat.
o Posyandu mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar
berbasis masyarakat.
o Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat
agar berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya.
2. o Posyandu perlu dilanjutkan sebagai upaya investasi pembangunan
sumber daya manusia yang dilaksanakan secara merata.
o Pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya dengan melibatkan peran masyarakat (LSM, ormas,
sektor swasta, dunia usaha, lembaga/negara donor dll).
o Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam
melaksanakan revitalisasi Posyandu yang secara teknis masing-masing
daerah dapat menyesuaikan.
Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau
pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya
aktivitas Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan
pertumbuhan anak melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan anak tidak dapat dipantau secara dini sehingga
menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan. Hal ini
sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini
melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas
kesehatan sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang
pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS, maka telah disusun buku
Panduan Penggunaan KMS balita bagi petugas kesehatan.
BAB II
DASAR TEORI
I. POSYANDU
A. Pengertian
posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan
kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi
dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan
keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan
3. nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini
yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan
akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3
intervensi yaitu :
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan
untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan
ibu sampai usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan
untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik
maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan
bangsa dan negara.
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan
sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan
pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk
intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.
B. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat
Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar
Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan
Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu
2. Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat
Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan
Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan
3. Bagi Puskesmas
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan
kesehatan strata 1
Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian
pelayanan secara terpadu
4. Bagi Sektor Lain
Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-
masing
C. Jenis Posyandu
4. Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan
intervensi sebagai berikut :
1. Posyandu pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan
kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan
pelatihan dasar lagi.
2. Posyandu madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang
atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan
Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian
posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk
posyandu madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah
dilengkapi dengan metoda simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah
dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program
tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
3. Posyandu purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)
lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah
ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di
tingkat ini adalah :
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat
menetukan sendiri pengembangan program di posyandu
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat
yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.
4. Posyandu mandiri (warna biru)
Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5
kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat melaksanakan sumber
dana dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya
dilakukan pembinaan program dana sehat, memperbanyak program
tambahan sesuai dengan masalah dan pendekatan PKMD.
D. Dasar Pelaksanaan
5. Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing
No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985
tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan
Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program –
program pembangunan masyarakat desa
3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan
peranan kader pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing-
masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes
dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara
paripurna.
E. Tujuan penyelenggara Posyandu.
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu
Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya
yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
F. Pengelola Posyandu.
a. Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan
mutu Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
6. 1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim.
Penggerak PKK
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
b. Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan
terdiri dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam
pembinaan Posyandu yaitu :
1. Tingkat Propinsi : - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyarakat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- d.l.l
2 Tingkat Kab/Kodya :
- Kantor Depkes/Kantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- d.I.I
3 Tingkat Kecamatan :
• Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas
Lapangan, KB,Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
• PD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas :
• Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
• Menyiapkan kader.
• Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
• Menyusunan rencana.
• Melakukan pemantauan dan bimbingan.
• Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
• Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.
5. Kegiatan Pokok Posyandu :
KIA
KB
lmunisasi.
Gizi.
7. Penanggulangan Diare.
Pembentukan Posyandu.
a. Langkah – langkah pembentukan :
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat
kecamatan.
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah
bimbinganteknis unsur kesehatan dan KB .
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas
diri,sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu.
5) Pelatihan kader Posyandu.
6) Pembinaan.
b. Kriteria pembentukan Posyandu.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan
Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
lebih tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100 balita.
8. c. kriteria kader Posyandu :
1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.
6. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD,
Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan
dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat
dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Meja V : Pelayanan KB Kes :
Imunisasi�
Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat�
tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.�
Pembagian pil atau kondom �
Pengobatan ringan.�
Kosultasi� KB-Kes.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan
Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Bidan desa, perawat ).
b. Sasaran Posyandu :
• Bayi/Balita.
• Ibu hamil/ibu menyusui.
• WUS dan PUS.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1) Kesehatan ibu dan anak :
• Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
• Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii
danAgustus)
• PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
• lmunisasi.
9. • Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terliat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
3) Pemberian Oralit dan pengobatan.
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan
materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu
tergambar melalui cakupan SKDN
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya
Keberhasila Posyandu berdasarkan :
Petugas pada meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh Kader PKK
sedangkan meja V merupakan meja pelayanan paramedic (Bidan desa,
perawat, petugas KB).
c. Dana.
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui
gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa
lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang
dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.
G. SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat
guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem
Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan
Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih
terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan
aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang
tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Mekanisme Operagional SIP :
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu
di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina
LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan
informasi Posyandu.
10. 3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD
dengan menggunakan instrumen :
a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok
Dasa Wisma (kader PKK) .
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari
s/d Desember.
f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
g. Data hasil kegiatan Posyandu.
H. Pembiayaan Posyandu
1.Sumber Daya
a. Masyarakat
1) Iuran Pengguna Posyandu
2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
3) Sumbangan dari perorangan atau kelompok
masyarakat
4. Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb
b. Swasta/ Dunia Usaha
Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat
perusahaan dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga
sukarelawan.
c. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana
hasilnya dapat disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya
Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA)
d. Pemerintah
bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu.
II. KMS (Kartu Menuju Sehat)
1. Definisi
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
11. anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus
selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus
selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang
tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
2. Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat)
a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
b) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
(Depkes RI, 2000)
3. Cara Memantau Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan
ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat
badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan
bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis
pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak.
Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti
pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000).
a. Balita naik berat badannya bila :
1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
12. Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
b. Balita tidak naik berat badannya bila :
1) Garis pertumbuhannya turun, atau
2) Garis pertumbuhannya mendatar, atau
3) Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna
dibawahnya.
Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
c. Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita
mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus,
sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.3. Indikator KMS bila pertumbuhan balita mengalami gangguan
pertumbuhan dan perlu perhatian khusus
13. d. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya
balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung
dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e. Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap
bulannya.
f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu
pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
4. Pengukuran status gizi dengan NCHS
Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :
1) Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.
2) Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO
– NHCS.
3) Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS. (
Supariasa, 2002)
Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).
1) Berat badan
Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8
2) Tinggi badan
Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
5. Manfaatnutrisi
a. Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara.
Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang
14. rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus
bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang
masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
b. Makanan sebagai suku cadang
Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru
sembuh dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak.
Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan
sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya.
Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit
berlangsung, makin banyak zat makanan yang harus ditambahkan.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan
bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru
melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
seperti mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun
tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung,
serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun,
makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya
harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari
(Nadesul, 2001).
Balita naik berat badannya bila :
1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
Balita tidak naik berat badannya bila :
1) Garis pertumbuhannya turun, atau
2) Garis pertumbuhannya mendatar, atau
3) Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna
dibawahnya.
15. Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita
mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus,
sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya
balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung
dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
16. f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah
satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
6. Pengukuran status gizi dengan NCHS
Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :
1) Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.
2) Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart
WHO – NHCS.
3) Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO –
NHCS.
( Supariasa, 2002)
Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).
1) Berat badan
Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8
2) Tinggi badan
Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
7. Manfaat nutrisi
a. Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara.
Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang
rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus
bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang
masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
b. Makanan sebagai suku cadang
Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru
sembuh dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak.
Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan
sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya.
Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit
berlangsung, makin banyak zat makanan yang harus ditambahkan.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi.
Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
seperti mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun
tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung,
serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun,
makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya
17. harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari
(Nadesul, 2001).
8.Contoh KMS
Kartu Menuju Sehat yang Dipakai di Indonesia
Bagian-Bagian dari KMS (http://www.dkk-bpp.com)
a. Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri
setiap kelompok usia dalam KMS
b. Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari
sumber berat badan. Angka-angka yang terdapat pada ujung garis
berat badan setiap kelompok usia dalam kilogram.
c. Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada
kolom-kolom bernomor yang menyatakan usia balita dalam bulan.
d. Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada
setiap kelompok usia. Kolom–kolom ini disediakan untuk menuliskan
nama-nama bulan secara berurutan sesudah bulan kelahiran.
e. Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan
bergaris tebal. Kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir
balita serta tahunnya.
18. Pertumbuhan balita yang baik apabila mengikuti arah lengkungan garis
pada KMS. Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan
balita pada KMS adalah sebagai berikut :
a. Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak
yang baik/ meningkat berarti ibu telah cukup memberi makanan
dengan gizi seimbang.
b. Grafik pertumbuhan anak tidak naik berkaitan dengan nafsu makan
anak menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak
baik), atau penyebab lain yang perlu digali dari ibu.
9. Cara Mengisi KMS
Identitas
Mengisi Berat Badan Lahir
Tanggal Lahir
Mengisi bulan dalam KMS
Memplot Berat Badan: BB diletakkan di garis tegak/ vertical
Terdapat 2 variasi:
1. Menurut bulan kunjungan. ( tiap kunjungan, 1 titik BB di KMS).
2. Menurut Umur, dibulatkan kebawah ( umur 2 bulan dan umur 2 bulan
lebih 3 minggu ditempat yang sama).
Tidak harus digaris tegak
Titik garis berat badan jika umurnya tepat di tanggal lahir bulan itu. (
kelebihan 1 minggu berarti maju ¼ kolom)
Membuat Grafik
Menghubungkan 2 titik di KMS
Ada 2 pendapat:
1) Hanya dapat dihubungkan apabila bulan sebelumnya dating ke posyandu
menimbang
2) Arah pertumbuhan/ trend dapat dihubungkan kapan saja.
a. 5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN
Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1(arah garis pertumbuhan
melebihi arah garis baku)
Tumbuh normal atau N2(arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan
arah garis baku)
Growth Faltering atai T1 (arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku
atau pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)
Flat-Growth atau T2 (arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap)
Loss of Growth atau T3 (arah garis pertumbuhan turun dari arah garis baku)
b. Pengertian tumbuh normal
19. Yaitu pertumbuhan normal jika berat badan dan panjang badan tumbuh pada
persentil yang sama.
Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS tumbuh normal jika grafik
pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang
mengandung makna: uatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia
sejak dini.
2. Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan
kegiatan KB-Kes serta kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai
keluafga sejahtera .
3. Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi
dan Penanggulangan Diare.
4. SIP (Sistem Informasi Posyandu) adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat
guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu.
5. Posyandu mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan
ciri sebagai berikut :
• Kegiatan secara teratur dan mantap.
• Cakupan program/kegiatan baik.
• Mempunyai program tambahan.
• Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap.
6. Dengan pemantauan pertumbuhan yang benar akan dapat dilakukan
deteksi dini hambatan pertumbuhan.
7. Penatalaksanaan hambatan pertumbuhan secara komprehensif akan
dapat mencegah terjadinya gagal tumbuh fan malnutrisi
8. Anak dapat tumbuh kembang optimal.
20. BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Syarial R, Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan,
disajikan pada "Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara", Medan,
1998.
Departemen Dalam Negeri: Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 0 Tahun
1990. Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Jakarta, 1990.
Eacang, I, Ilmu kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni,1986.
Kanwil Depkes RI Propinssi Sumatera Utara: Mekanisme Operasional
Sistem Informasi Posyandu (SIP), disajikan pada Temu Karya Tim
Pembina LKMD, Tingkat Propinsi Sumatera Utara, Dalam Rangka
Peningkatan Mutu Posyandu Pada Tanggal 5-6 Desember 1996 di Bina
Graha Pemdasu Medan, Medan 1996.
Tim Pengerak PKK Pusat dan Direktorat Jendral PMD : Posyandu dan
Perkembangan, Jakarta,1993.
Tim Penggerak PKK Pusat : Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional IV
PKK, 11-14 Februari di Jakarta, Jakarta, 1993.
Tim Pengerak PKK Pusat: Hasil Rumusan Lokakarya Nasional
Peningkatan Mutu Posyandu di Jakarta, 30 Oktober -1 Nopember 1996,
Jakarta, 1996.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-
pendahuluan-latar-belakang.html#ixzz2QcJfdRX7