Abstrak: Perkecambahan merupakan permulaan
munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan
pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Faktorfaktor
yang terpenting pada umumnya
mempengaruhi perkecambahan biji-biji adalah air,
aerasi, temperatur, dan cahaya. Laju perkecambahan
berlangsung lebih lambat pada kelembaban tanah
yang mendekati titik layu. Kandungan air yang
kurang dari batas optimum biasanya menghasilkan
imbibisi sebagian dan memperlambat atau menahan
perkecambahan. Imbibisi ditentukan oleh jenis
benih/tanaman, selain itu juga ditentukan oleh faktor
luar sepertti ketersediaan air dalam media tumbuh
antara biji dan air tanah. Oleh karena itu tujuan dari
praktikum ini untuk mengetahui luas persinggungan
antara benih dan air tanah (seed-soil contact). Dalam
praktikum ini mengunakan biji kacang tanah yang
ditanam di lubang sterofoam yang telah di lubangi.
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa
jumlah benih yang berkecambah pada ukuran
sterofoam besar terdapat 6 benih, ukuran sedang
terdapat 2 benih, sedangkan pada ukuran kecil
terdapat 7 benih yang berkecambah. Setelah tujuh
hari dilakukan pengamatan banyak benih kacang
tanah tidak tumbuh yang disebakan oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
Kata Kunci: Perkecambahan, Imbibisi, Kacang
Tanah
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijauannisaulia
Merumuskan Masalah
Objeknya : Kacang Hijau
Variabel :- Variable Bebas :Kelembapan Udara- Variable Terikat :Tinggi Perkecambahan- Variable Kontrol :Media kapas
Bagaimana kelembapan udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah?
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembapan udara dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan kecambah?
Hipotesis :
Jika ditaruh didalam ruang yang kelembapan udara tinggi, maka perkecambahan kacang hijau akan lebih cepat tumbuh dibanding perkecambahan di ruang terbuka
Melakukan Eksperimen:
Alat :
kacang hijau
gunting
label nama
4 buah bekas gelas air mineral
plastik
Bahan :
kacang hijau
kapas
air
Cara Kerja :
Sediakan 4 model sampel, dimana 2 sampel akan dibiarkan di tempat terbuka & sampel lainnya akan ditutup dengan plastik. Keempat model sampel ini akan diberikan perlakuan yang sama, model sampel akan diberi air dengan mangkok yang ada dibawahnya setiap 1 hari sekali dan pengukuran di laksanakan setiap 2 hari dari waktu penanaman
Kesimpulan :
Kelembapan udara dapat mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan karena pada
pengukuran terdapat biji kecambah.
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijauannisaulia
Merumuskan Masalah
Objeknya : Kacang Hijau
Variabel :- Variable Bebas :Kelembapan Udara- Variable Terikat :Tinggi Perkecambahan- Variable Kontrol :Media kapas
Bagaimana kelembapan udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah?
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembapan udara dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan kecambah?
Hipotesis :
Jika ditaruh didalam ruang yang kelembapan udara tinggi, maka perkecambahan kacang hijau akan lebih cepat tumbuh dibanding perkecambahan di ruang terbuka
Melakukan Eksperimen:
Alat :
kacang hijau
gunting
label nama
4 buah bekas gelas air mineral
plastik
Bahan :
kacang hijau
kapas
air
Cara Kerja :
Sediakan 4 model sampel, dimana 2 sampel akan dibiarkan di tempat terbuka & sampel lainnya akan ditutup dengan plastik. Keempat model sampel ini akan diberikan perlakuan yang sama, model sampel akan diberi air dengan mangkok yang ada dibawahnya setiap 1 hari sekali dan pengukuran di laksanakan setiap 2 hari dari waktu penanaman
Kesimpulan :
Kelembapan udara dapat mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan karena pada
pengukuran terdapat biji kecambah.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Luas persinggungan antara benih dan air tanah prodben mkalah fix
1. LUAS PERSINGGUNGAN ANTARA BENIH DAN AIR TANAH
Henik Triwulandari
201410200311103
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak: Perkecambahan merupakan permulaan
munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan
pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Faktor-
faktor yang terpenting pada umumnya
mempengaruhi perkecambahan biji-biji adalah air,
aerasi, temperatur, dan cahaya. Laju perkecambahan
berlangsung lebih lambat pada kelembaban tanah
yang mendekati titik layu. Kandungan air yang
kurang dari batas optimum biasanya menghasilkan
imbibisi sebagian dan memperlambat atau menahan
perkecambahan. Imbibisi ditentukan oleh jenis
benih/tanaman, selain itu juga ditentukan oleh faktor
luar sepertti ketersediaan air dalam media tumbuh
antara biji dan air tanah. Oleh karena itu tujuan dari
praktikum ini untuk mengetahui luas persinggungan
antara benih dan air tanah (seed-soil contact). Dalam
praktikum ini mengunakan biji kacang tanah yang
ditanam di lubang sterofoam yang telah di lubangi.
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa
jumlah benih yang berkecambah pada ukuran
sterofoam besar terdapat 6 benih, ukuran sedang
terdapat 2 benih, sedangkan pada ukuran kecil
terdapat 7 benih yang berkecambah. Setelah tujuh
hari dilakukan pengamatan banyak benih kacang
tanah tidak tumbuh yang disebakan oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
Kata Kunci: Perkecambahan, Imbibisi, Kacang
Tanah
I. PENDAHULUAN
Perkecambahan merupakan proses perubahan
morfologis, seperti penonjolan akar lembaga
(radikula). Sedangkan secara teknis perkecambahan
merupakan permulaan munculnya pertumbuhan aktif
yang menghasilkan pecahnya kulit biji dan
munculnya semai [1]. Salah satu perubahan yang
menarik terjadi pada sebuah biji ditanam dibawah
kondisi yang menguntungkan bagi perkecambahan
meningkatkan tingkat respirasi yang cepat [2].
Faktor-faktor yang terpenting pada umumnya
mempengaruhi perkecambahan biji-biji adalah air,
aerasi, temperatur, dan cahaya. Kandungan air dalam
biji relatif rendah, dengan demikian biji memerlukan
pengambilan jumlah air yang besar sebelum
perkecambahan dapat terjadi. Pada tahap awal,
proses pengambilan air terutama dengan pengisapan,
dan biji-biji tertentu, seperti Xanthium, dapat
mengambil air dengan proses ini dari tanah yang
relatif kering. Sifat-sifat pengisapan seperti ini
berasal dari materi koloid yang dikandung dalam
biji, terutama protein dan pati. Proses pengambilan
air ini dibatasi oleh pelapis yang tidak tembus air,
dalam hal ini biji berlapis keras. Biji semacam itu
akan tetap dorman didalam tanah selama periode
yang panjang, sampai pengikisan lapisan yang tidak
tembus air oleh mikroorganisme tanah [3].
Imbibisi air merupakan awal perkecambahan.
Biji yang hidup dan mati, keduanya melakukan
imbibisi air dan membengkak; banyak air imbibisi
tergantung pada komposisi kimia biji. Protein, getah,
dan pectin lebih bersifat koloid dan hidrofilik dan
lebih banyak mengalami imbibisi air dari pada zat
tepung. Biji serealia, seperti jagung, mengalami
imbibisi air kira-kira sepertiga kali berat biji, biji
kedelai sampai separuh berat biji. Kelembaban tanah
pada kapasitas lapang pada umumnya optimal bagi
perkecambahan. Laju perkecambahan berlangsung
lebih lambat pada kelembaban tanah yang mendekati
titik layu. Kandungan air yang kurang dari batas
optimum biasanya menghasilkan imbibisi sebagian
dan memperlambat atau menahan perkecambahan.
Imbibisi ditentukan oleh jenis benih/tanaman, selain
itu juga ditentukan oleh faktor luar sepertti
ketersediaan air dalam media tumbuh antara biji dan
air tanah. Oleh karena itu tujuan dari praktikum ini
untuk mengetahui luas persinggungan antara benih
dan air tanah (seed-soil contact).
II. BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain seed box, sterofoam, dan cutter.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain benih kacang tanah (Arachis hypogaea),
pasir, dan air.
Metode Praktikum
Adapun langkah kerja praktikum ini sebagai
berikut: menyiapkan seed box kemudian mengisi
dengan pasir steril hingga ¾ bagian dan memberi
air secukupnya. Menutup sterofoam yang telah
dilubangi dengan lubang yang berbeda-beda
2. kemudian menempatkan benih kacang tanah
disetiap lubang. Setelah 7 hari, menghitung jumlah
benih yang telah berkecambah secara sempurna.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan
bahwa jumlah benih yang berkecambah pada
ukuran sterofoam besar terdapat 6 benih, ukuran
sterofoam sedang terdapat 2 benih yang
berkecambah, sedangkan pada ukuran kecil terdapat
7 benih yang berkecambah. Sebagaimana yang
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil jumlah benih yang berkecambah
ulangan
Ukuran sterofoam
Besar Sedang Kecil
I 1 1 1
II 0 0 0
III 1 0 2
IV 1 0 2
V 2 1 2
Setelah tujuh hari dilakukan pengamatan
banyak benih kacang tanah tidak tumbuh yang
disebakan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor-yang mempengaruhi perkecambahan benih
antara lain faktor internal: tingkat kemasakan benih
dan ukuran benih, faktor eksternal: temperatur,
cahaya, oksigen dan air [4]. Pada dasarnya
perkecambahan ditentukan oleh faktor-faktor yang
ada di dalam biji, antara lain embrio dan endosperm
sebagai cadangan makanan. Dengan adanya embrio
yang hidup menyebabkan pembelahan sel-sel pada
jaringan titik tumbuh semakin meningkat. Akhirnya
terjadi pemanjangan bagian (organ) dari biji yang
pertama yaitu calon akar, biasanya 2-3 hari setelah
tanam. Kemudian diikuti oleh calon batang
koleoptil keluar dari biji 1-2 hari berikutnya dan
memanjang yang akhirnya menembus permukaan
tanah [5].
Potensial imbibisi merupakan kemampuan
atau besarnya energi benih tanaman untuk
menyerap air ke dalam ruang antar dinding sel,
sehingga dinding sel akan mengembang. Potensial
air dalam proses imbibisi berhubungan dalam
peristiwa osmosis karena osmosis merupakan
peristiwa difusi dipisahkan oleh membran atau
selaput. Apabila potensial air di dalam benih lebih
tinggi dari sekitarnya, maka tidak akan terjadi
perpindahan osmosis, sedangkan apabila potensial
air benih lebih rendah dari lingkungan sekitar
benih, maka proses imbibisi akan terjadi. Hal
tersebut dikarenakan air bergerak dari potensial air
yang tinggi ke potensial yang rendah [6].
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum
ini antara lain:
1. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan
bahwa jumlah benih yang berkecambah
pada ukuran sterofoam besar terdapat 6
benih, ukuran sedang terdapat 2 benih,
sedangkan pada ukuran kecil terdapat 7
benih yang berkecambah.
2. Setelah tujuh hari dilakukan pengamatan
banyak benih kacang tanah tidak tumbuh
yang disebakan oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
3. Potensial air dalam proses imbibisi
berhubungan dalam peristiwa osmosis
karena osmosis merupakan peristiwa difusi
dipisahkan oleh membran atau selaput.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gardner et al., 2008. Fisiologi Tanaman
Budidaya. UI Press. Jakarta.
[2] Subantoro, Renan. 2014. Pengaruh Cekaman
Kekeringan Terhadap Respon Fisiologis
Perkecambahan Benih Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L). Pengaruh Cekaman Kekeringan.
Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
Semarang. VOL. 10. NO.2. 2014 HAL 32-44
[3] Wilkins, et al,. 1989. Fisiologi Tanaman. Bina
Aksara. Jakarta.
[4] Sutopo, L 2002. Teknologi Benih. Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
[5] Aak . 1993. Jagung. Kanisius. Yogyakarta.
[6] Indradewa. 2009. Fisiologi Tumbuhan Dasar
Jilid 1. ITB Press. Bandung.