[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program dan kegiatan Puskesmas Negara Ratu pada bulan April 2022, termasuk visi, misi, dan inisiatif untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
2. Visi dan Misi Puskesmas Negara Ratu
1. MENURUNKAN KASUS PENYAKIT
MENULAR
2. MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN
3. MENURUNKAN AKI/ AKB
4. MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA
5. MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
6. MENINGKATKAN KINERJA DAN
KERJA SAMA LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS SEKTORAL
7. MENINGKATKAN SISTIM INFORMASI
KESEHATAN (SIK)
8. MENINGKATKAN 1 RUMAH 1 JAMBAN
VISI MENJADIKAN
KECAMATAN SUNGKAI UTARA
SEHAT TAHUN 2024
MOTTO
“TUGASKU ADALAH IBADAHKU”
TATA NILAI “NERA”
NYAMAN (selalu memberikan kenyamanan bagi pengunjung)
EDUKATIF ( memberikan Informasi kesehatan )
RAMAH ( Salam, Senyum dan Sapa menjadi Prioritas )
AMANAH ( selalu menjaga rahasia Klien secara medis )
3. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Terbaru
Visi : Terwujudkan Pelayanan Kesehatan
yang Optimal Menuju Masyarakat
Sungkai Utara Sehat tahun 2024
Misi : 1. Peningkatan Mutu dan Manajemen Kesehatan,
2. Peningkatan Pencegahan Penyakit Menular, dan Kesehatan
Lingkungan,
3. Menurunkan AKB dan AKI serta Meningkatkan Status Gizi Balita,
4. Meningkatkan Kinerja dan Kerjasama Lintas Program dan Lintas
Sektor
4. Motto dan Tata Nilai
Tata Nilai: S I A G A
S : Salam, Salam Sapa secara Sopan untuk Pelangan
I : Integritas, Petugas Konsisten dalam Melaksanakan tindakan yang sesuai
dengan Nilai, Standar,Metode, Prosedur dan Harapan Masyarakat,
A : Akuntabel, Memberikan layanan Kesehatan sesuai Pedoman dan standar
Pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan,
G : Giat, Seluruh pegawai harus terlibat dalam setiap kegiatan puskesmas secara
merata,
A : Aktif, Masyarakat dilibatkan secara aktif untuk meningkatkan mutu kesehatannya
Motto : “ MITRA UTAMA
MENUJU SEHAT “
5. Program KIA ( Kesehatan Ibu dan
Anak )
Target dan sasaran Kegiatan KIA ( K1 , K4) April
22
K1 sasaran 661 Bumil
K1 Target 100 % ( 33,3 % SD Bulan April )
K4 sasaran 661 Bumil
K4 Target 98 % ( 32,6 % sd Bulan April )
Analisis :
Ada 11 Desa yang Cakupan K1 di bawah 33,3 %
Ada 4 Desa yang cakupan K1 di atas 33,3 % (
Bangun Jaya , Gedung Batin, Kota Negara dan
Kota Negara Ilir
Dari 12 desa Cakupan K4 nya di bawah Target (
32, 6 % )
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
24.1
25.8 25.8
21.1
35.7
16.7
23.7
22.6
28.2 28.6
6.7
34.5
36.1
35.0
25.0
17.9
19.4
22.6
21.1
14.3
38.8
30.5
19.4
20.5
10.7
26.7
34.5
27.9
35.0
20.0
Cakupan K1 dan K4
K1 K4
6. Fishbone cakupan k4
Rendah nya
cakupan K4
Metode
Manusia
Sarana Dana
Lingkungan
1. Kurangnya koordinasi dan
kounikasi dengan Linpro dan
Linsek
2. Masih ada bumil yang periksa
sudah besar
3. Data sasaran yang terlalu besar
1. Taraf pendidikan
yang rendah
2. Masih ada Bides
yang tidak tingggal
didesa
3. Masih ada bumilyang
kurang peduli
1. Sarana
Penyuluhan yang
kurang
1. Belum semua
bumil ada bpjs
2. Taraf ekonomi
Rendah
1. Masih ada budaya yang
mendukung meningkatkan
kesehatan bumil
2. Pengambilan keputusan
masih dilakukan kel Besar
7. Alternatif pemecahan Masalah
rendahnya K4
Koordinasi dan komunikasi dengan Lintas Program
dan Lintas Sektor
Pembinaan bagi bidan Desa terkait peran dan
fungsinya sebagai bidan Desa
Perlu dilakukan pembentukan kader KIA ( 1 Kader 1
Desa )
Sweeping Ibu Hamil
Sistem pencatatan dan pelaporan oleh bidan Praktik
Mandiri ke Puskesmas tetap terpantau
8. Sasaran dan target Persalinan
Oleh Nakes
631 sasaran Bulin 91 %
Untuk April 2022 Target
Linakes 30,3 %
Analisis :
Masih ada 5 Desa (
Nera,Baturaja,Baru
Raharja,Neba 1, Kota Negara
dan Hanakau) yang capaian
nya di April 2022 di bawah
30,3 % 0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
23.2
27.1
33.9
36.1 35.7 35.3
37.5
34.5
23.7
11.1
50.0
53.6
22.4
35.0
21.1
Linakes
9. Fishbone analisis Persalinan O/ Nakes
Rendahnya persalinan
oleh Nakes
Manuasia
Metode
Material Dana Lingkungan
1. Masih ada Bides yang
tidak ditempat
2. Kopetensi yang masih
kurang
3. Peran serta
suami/keluarga masih
kurang
1. Penyuluhan yang kurang
informative
2. Kurangnya kerjasama
dengan sector lain
1. Minimnya Alkes /
kurang/rusak
2. Tidak semua memiliki alat
sterilisasi sesuai standar
1. Terhambatnya
anggaran
persalinan oleh
nakes
1.Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya bantuan
persalian oleh nakes
10. Permasalahan dan
Rencana Tindak Lanjut
Analisis Masalah
1. Kurang kerjasamanya bidan desa
BPM terkait Pelaporan atau data
Alternatif pemecahan masalah
1. Melakukan sweeping bumil
2. Bidan desa berkordinasi dengan BPM terkait data
3. Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan
4. Koordinasi dengan Kader dan Parades terkait
IbuHamil Baru
5. Memastikan semua data ibu hamil dilaporkan baik
dari bidan desa maupun BPM
11. Posyandu Lansia
No Kegiatan Sasaran
Target SPM Capaian
% Jumlah % Jumlah
TW 1
% Jmlh
1. Jumlah Posyandu . 15 desa 100 25 pos 100 25 pos 100 25 pos
2.
Jumlah kunjungan Pra
Lansia dan Lansia
10.526 100 10.526 100 10.526 59.2 1.559
3.
Jumlah Lansia umur 60 th
ke atas dg tingkat
kemandirian A
3.483 100 3.483 100 3.483 57,2 498
4.
Jumlah Lansia umur 60 th
ke atas dg tingkat
kemandirian B
437 100 437 100 437 42,8 63
5.
Jumlah Lansia umur 60 th
ke atas dg tingkat
kemandirian C (Kunjungan
ke rmh lansia yg tdk bs dtg
lg ke posyandu)
291 100 291 100 291 9,7 7
13. No.
Masalah Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut
1
Rendahnya ASI Ekslusif
Kurangnya Pengetahuan Ibu
mengenai pendidikan,motivasi
Melakukan edukasi pada ibu hamil
maupun ibu menyusui
sikap,pekerjaan ibu serta kondisi
kesehatan ibu
Pengetahuan ibu tentang ASI
merupakan salah satu faktor yang
penting
Serta pengaruh terhadap iklan susu
formula. dalam kesuksesan proses menyusui.
menjelaskan pentingnya 1000 HPK
yang didukung dengan pemberian ASI
Ekslusif.
2
Balita Kurus
Faktor penyebab langsung dan tidak
langsung, penyebab langsung
dikarenakan penyakit infeksi serta
tingkat konsumsi pangan.
Melakukan edukasi pada ibu balita di
posyandu serta meningkatkan
pengetahuan ibu tentang gizi seimbang
dan porsi yang tepat untuk balita agar
nutrisi balita tercukupi.
14. KASUS Stunting :
2 Desa( Desa Ciamis 14 anak dan
Negeri Ratu 11 anak ) berjumlah 25
kasus
Kasus balita kurus 23 Kasus ( 17 laki-
laki , 15 wanita )
Telah dilakukan deteksi dini kasus
stunting
Koordinasi Lintas Sektor (
Camat,KUA, Diknas dan Lintas
Program )
15. Analisa dan Fisbone D/S
Cakupan
penimbangan di
posyandu ( D/S
22,6%)
Metode
Manusia
Lingkungan
Dana
Material
Kurangnya rasa
peduli dan peran
serta masy
tentang prog
puskesmas
Kurang kerjasama
petugas
kesehatan dengan
instansi lain dan
prog lain
SDM kurang mengerti
pentingnya pengukuran
berkala pada balita
Adanya
pandemi
Panic
attack
Alat ukur yang
tidak ada disetiap
pos, serta kurang
mengerti cara
penggunaaan alat
Penggunaan
dana U/
Pandemi
Recorfusing
16. Inovasi Program Gizi Terkait Stunting
Stunting merupakan bentuk gagal tumbuh kembang yang
menyebabkan gangguan pertumbuhan linear pada balita akibat
dari ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama, mulai dari
masa kehamilan sampai usia 24 bulan. Masalah stunting
merupakan masalah gizi intergenerasi. Wanita yang stunting
akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, yang
kemudian berkontribusi dalam siklus malnutrisi dalam
kehidupan.
17. Lanjutan
Rangkaian Kegiatan Pencegahan Stunting Di Puskesmas Negara Ratu
Kunjungan rumah khusus stunting ( ibu hamil KEK dan balita stunting)
Penyuluhan pada remaja putri disekolah sekaligus pemberian TTD
Kegiatan Kesehatan reproduksi calon pengantin Kerjasama dengan KUA
Membuat kelas atau kelompok ibu dan balita
Pelatihan dan sosialisasi pada kader Kesehatan tentang stunting dan pemberian makanan pada
bayi dan anak ( PMBA)
Apabila ditemukan msalah pda kelompok sasaran makan akan dilakukan intervensi lanjutan ke
fasilitas pelayanan Kesehatan yang ada diwilayah terdekat. Setelah itu dilakukan edukasi dan
intervensi pada kelompok sasaran di harapkan ada perubahan perilaku dan bisa menerapkan
dalam kehidupan sehari hari.
Pengembanagan ingin tetap dilakukan secara berkala selama masa pandemic covid 19
18. Lanjutan
Inovasi “ BEKAL CENTINI NERA”
Adalah sebuah inovasi yang dilakukan dikelas ibu dan balita dengan cara
memberikan edukasi dan membawa bekal makanan tinggi protein dan
memberikan contoh menu serta contoh makanan yang tinggi protein berupa “
pudding daun kelor, nugget jamur tiram, omelet jamur tiram”.
Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan jadwal 1 tahun 4 kali kegiatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengedukasi ibu hamil dan ibu balita lalu
mendemonstrasikan contoh menu gizi seimbang untuk ibu hamil dengan porsi
makan yang dibutuhkan.
19. Program Promkes
No Urutan Kegiatan Sasaran
Target Capaian TW 1
% %
1.
Persentase Desa yang memiliki
kebijakan PHBS.
15 desa 100 25
2.
Persentase Kepesertaan JKN
Mandiri
35.538 JIWA 70 17
3.
Persentase desa yang
mengalokasikan minimal 10%
anggarannya untuk bidang
kesehatan
15 desa 100 25
4.
Cakupan Penyuluhan dan pembiaan
rumah tangga ber PHBS
7.158 KK 75 18
5. Cakupan rumah tangga ber PHBS 7.158KK 75 18
20. masalah
Cakupan rumah tangga ber PHBs masih
rendah
Rendahnya Asi Eklusif
Merokok
Rencana Tindak Lanjut
Koordinasi dengan Pihak Lintas sector untuk pembinaan
masyarakat dalam ber PHBs di setiap tatanan
Koordinasi dengan lintas program Gizi untuk meningkatkan
capaian Asi Eklusif dengan menggalakkan penyuluhan dan
pembinaan tentang Asi Eklusif
Pembentukan Inovasi serta membuat Toga dan Taga
Edukasi,Pembinaandan penyuluhan tentang bahaya rokok
dalam ruang lingkup rumah tangga ( ibu Rumah tangga
melalui Posyandu, kelas ibu hamil dll
21. Promkes
Masalah
Belum ada pengukur Panjang
Badan
Meja Kursi posyandu tidak
memadai
Buku Register tidak lengkap
Balok SKDN terbaru tidak ada
Masih kurang nya pengetahuan
Kader tentang posyandu yang baik
dan benar
Rencana Tindak Lanjut
Koordinasi dengan Lintas Sektor ( Sarana dan
Prasarana Posyandu, Penggerakan Masyarakat
untuk kegiatan Posyandu dan Lintas Program (
Pengadaan alat ukur, Bagan Balok SKDN dan
pembinaan lainnya )
Pembinaan Kader Posyandu setiap 3 bulan (
dilakukan di Posyandu )
Pemberian Reward bagi kader yang memenuhi
standar pengetahuan tentang posyandu
22. Program Kesling
No Urutan Kegiatan Sasaran
Target SPM Capaian
Jumlah Capaian
% Jumlah % Jumlah
TW 1
% Jmlh % Jumlah
1. Rumah Sehat 6,794 90 6,114 30 1,834 40 2,455 40 2,455
2. Pengawasan TTU memenuhi syarat 270 90 243 45 65 70 155 70 155
3. Pengawasan TPM memenuhi syarat 255 95 229 45 103 50 115 50 115
4. Pengawasan air bersih 6,341 90 5,706 30 1,711 60 3,150 60 3,150
5. Pengawasan jamban 4,789 90 4,310 30 1,293 75 3,250 75 3,250
6. Desa ODF 2 100 2 100 2 0 0 0 0
23. No. Masalah Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut
1
Rumah Sehat
1. langit-langit rumah tidak bersih
2. jendela rumah tidak terbuka
3. lantai belum kedap air
4. pencahayaan di dalam rumah kurang
5. jamban yang tidak layak
Mengubah pola hidup bersih dan sehat dengan cara
rutin membersihkan langit-langit, menyapu rumah
dan halaman, membuka jendela dan memperbaiki
jamban (leher angsa).
2
BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)
Kotoran atau tinja manusia yang dibuang tidak
pada
tempatnya akan meyebabkan pencemaran
lingkungan, mulai dari pencemaran pada
permukaan tanah, air, dan udara yang
memberikan dampak pada masalah kesehatan,
diantaranya faktor penularan berbagai penyakit
seperti diare, kolera, disentri, tipus,
hepatiitis A, polio, dan terhambatnya
pertumbuhan balita.
1. ODF (Open Defecation Free) melalui pendataan
dan penyuluhan ke rumah tangga yang tidak
mempunyai jamban. 2.
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Merupakan suatu pendekatan untuk mengubah
perilaku sehat dan sanitasi melalui pemberdayaan
dengan metode pemicuan.
24. Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN )
NO SASARAN JUMLAH VAKSIN KET
1 PAUD 753 CAMPAK RUBELLA
2 SD / MI 4396 CAMPAK RUBELLA
3 POSYANDU ( 9 – 59BLN
)
1824 CAMPAK RUBELLA MELIHAT STATUS IMUNISASI
NYA *)
25. *) Status Imunisasi
Imunisasi Dasar + OPV ( Polio Tetes ) , IPV ( Polio Suntik ), DPT HB
Bagi Yang sudah Lengkap
Bagi yang belum lengkap
Berikan
MR/Campak
rubella
Melihat status
Imunisasinya (
untuk
melengkapinya
26. Lanjutan
Tim BIAN MELIBATKAN TIM
VAKSINATOR , Bidan Desa dan
PUSTU
Mohon Kerjasamanya demi
kelancaran Program Nasional
27. Pj TB
Capaian Sampai
dengan April 2022
kasus yang ditemukan
dan diobati 9 kasus
TW 1 8 Kasus ( 44,4 % )
1
2
1 1 1
3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Kasus TB Berobat
28. ODGJ
Kasus yang ditemukan dan telah
mendapatkan obat sesuai standar
sampai April 2022 berjumlah 17
kasus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar
Ada 4 kasus pasung di ( Negara
Ratu,Ciamis, Neba 2 dan Kota
Negara Ilir )
0
1
2
3
4
5
6
6
4
3
4
1 1 1 1
Kasus ODGJ
kasus ODGJ pasung
29. UKP
1. sosialisasi mengenai Penggunaan
Lembar Rekam Medis ( RM ) pasien
baru yang terintegrasi (CPPT )
Sosialisasi mengenai Hambatan dan
cara mengatasi dalam pelayanan
Kesepakatan singkatan-singkatan yang
dipakai dalam pelayanan
KESEPAKATAN
BERSAMA DEMI
MENINGKATKAN
PELAYANAN
YANG LEBIH BAIK
30. Admen ( Pembagian Tugas / Pj Program )
GIZI
Nike,Str.Gz Sebagai Pj. Program Gizi
Anggota
Laras,Amd.Gz dan Mutia , Amd.Gz
FARMASI
Pieter Hazmen,S.Farm.Apt sebagai Pj. Farmasi
Anggota
Delvi, Amd.Farm ( Pj. Gudang Farmasi )
Eliyana merta Putri,S.Farm,Apt
PROGRAM KIA
Yuliani,S.Tr.Keb sebagai Pj KIA
Ambar wulan , Str.keb sebagai Pj MTBS/MTBM
PJ. Program IMS/HIV Siti Fatonah,S.ST
Pj. Keswa Ns. Umar Habib,S.Kep
LABORATORIUM
Putri Fajar,Amd.AK sebagai PJ Laboratorium
Anggota : Desti Triana, Amd.AK
PROGRAM LANSIA
Yuni Wilujeng,Amd.Kep sebagai Pj Program Lansia
menggantikan Puji Astuti
PROGRAM P2
Heri Saputra,SKM sebagai Pj P2
( Program Penyakit menular )
Anggota : Umi Isnani dan Ata
(Program Penyakit Tidak Menular)
Pj Yulia Elistiawati,SKM
Anggota Indora wati dan Novi Halhaida