Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai termodinamika untuk siswa kelas XI IPA menggunakan media komputer dan animasi.
2. Materi yang diajarkan meliputi sistem dan proses, usaha gas, dan hukum termodinamika dengan indikator mengidentifikasi pengertian sistem dan proses.
3. Evaluasi pembelajaran meliputi kuis, tugas, dan pengamatan aktivitas siswa
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
Dokumen tersebut membahas pengembangan materi pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar digital, dan instrumen penilaian sikap serta pengetahuan. Termasuk di dalamnya adalah pengertian materi pembelajaran, jenis-jenis pengetahuan, pengembangan media, sumber belajar digital, dan teknik penilaian sikap."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar sibernetik melihat belajar sebagai pengolahan informasi di mana siswa memproses stimulus dari luar melalui memori mereka.
2. Ada beberapa model pemrosesan informasi seperti sensory receptor, working memory, dan long term memory yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, diolah, dan disimpan.
3. Teori ini menekankan pentingnya mengorganisasi pembelajaran dengan mempertimbangkan ke
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
Teks tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran berbantuan komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Tujuannya adalah memahami pengertian pembelajaran berbantuan komputer dan mengetahui hipotesis penelitian terkait pembelajaran berbantuan komputer."
Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai termodinamika untuk siswa kelas XI IPA menggunakan media komputer dan animasi.
2. Materi yang diajarkan meliputi sistem dan proses, usaha gas, dan hukum termodinamika dengan indikator mengidentifikasi pengertian sistem dan proses.
3. Evaluasi pembelajaran meliputi kuis, tugas, dan pengamatan aktivitas siswa
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
Dokumen tersebut membahas pengembangan materi pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar digital, dan instrumen penilaian sikap serta pengetahuan. Termasuk di dalamnya adalah pengertian materi pembelajaran, jenis-jenis pengetahuan, pengembangan media, sumber belajar digital, dan teknik penilaian sikap."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar sibernetik melihat belajar sebagai pengolahan informasi di mana siswa memproses stimulus dari luar melalui memori mereka.
2. Ada beberapa model pemrosesan informasi seperti sensory receptor, working memory, dan long term memory yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, diolah, dan disimpan.
3. Teori ini menekankan pentingnya mengorganisasi pembelajaran dengan mempertimbangkan ke
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
Teks tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran berbantuan komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Tujuannya adalah memahami pengertian pembelajaran berbantuan komputer dan mengetahui hipotesis penelitian terkait pembelajaran berbantuan komputer."
Teks tersebut membahas teori proses pengolahan informasi menurut beberapa tokoh seperti Robert Gagne, Slavin, Tulving, dan Ausubel. Teori ini melihat belajar sebagai proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Informasi diproses melalui memori inderawi, jangka pendek, dan jangka panjang. Teori ini memberikan perspektif baru tentang pembelajaran yang efektif.
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
Teori belajar kognitif dan beberapa teori belajar berbasis kognitivisme seperti teori kognitif Gestalt, teori belajar medan kognitif Kurt Lewin, dan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Teori-teori tersebut membahas proses kognitif dalam belajar manusia meliputi persepsi, ingatan, pemikiran, dan pengolahan informasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
Modul ajar ini membahas tentang berpikir komputasional melalui kegiatan pemecahan masalah dengan menerapkan teknik algoritma dan strategi algoritmik. Modul ini menjelaskan tentang algoritma, dekomposisi, dan pola berpikir komputasional serta mencakup topik pencarian, pengurutan, tumpukan, dan antrean yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun program komputer.
Makalah Pengorganisasian Informasi Pengetahuan Dalam Ingatan ManusiaErni Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengolahan informasi adalah proses mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat informasi yang diterima dari lingkungan. Sistem memori manusia terdiri dari memori jangka pendek, jangka panjang, dan kerja. Implikasi pengolahan informasi dalam pembelajaran adalah membantu proses belajar dan meningkatkan kapas
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
Makalah ini membahas teori belajar pemrosesan informasi yang diajukan oleh Robert Gagne. Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Teori ini memandang belajar sebagai proses pengolahan informasi yang terdiri dari delapan tahapan.
Guru harus mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran karena hal itu dapat meningkatkan pemahaman siswa, memotivasi siswa untuk belajar, dan membantu siswa belajar dengan lebih baik."
Teks tersebut membahas teori proses pengolahan informasi menurut beberapa tokoh seperti Robert Gagne, Slavin, Tulving, dan Ausubel. Teori ini melihat belajar sebagai proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Informasi diproses melalui memori inderawi, jangka pendek, dan jangka panjang. Teori ini memberikan perspektif baru tentang pembelajaran yang efektif.
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
Teori belajar kognitif dan beberapa teori belajar berbasis kognitivisme seperti teori kognitif Gestalt, teori belajar medan kognitif Kurt Lewin, dan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Teori-teori tersebut membahas proses kognitif dalam belajar manusia meliputi persepsi, ingatan, pemikiran, dan pengolahan informasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
Modul ajar ini membahas tentang berpikir komputasional melalui kegiatan pemecahan masalah dengan menerapkan teknik algoritma dan strategi algoritmik. Modul ini menjelaskan tentang algoritma, dekomposisi, dan pola berpikir komputasional serta mencakup topik pencarian, pengurutan, tumpukan, dan antrean yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun program komputer.
Makalah Pengorganisasian Informasi Pengetahuan Dalam Ingatan ManusiaErni Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengolahan informasi adalah proses mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat informasi yang diterima dari lingkungan. Sistem memori manusia terdiri dari memori jangka pendek, jangka panjang, dan kerja. Implikasi pengolahan informasi dalam pembelajaran adalah membantu proses belajar dan meningkatkan kapas
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
Makalah ini membahas teori belajar pemrosesan informasi yang diajukan oleh Robert Gagne. Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Teori ini memandang belajar sebagai proses pengolahan informasi yang terdiri dari delapan tahapan.
Guru harus mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran karena hal itu dapat meningkatkan pemahaman siswa, memotivasi siswa untuk belajar, dan membantu siswa belajar dengan lebih baik."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 3_okey.docx
1. LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul 3 Pedagogik By. Masita,S.Pd.)
Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF
Judul Kegiatan
Belajar (KB)
1. Pembelajaran STEAM
2. Pembelajaran berbasis Neurosains
3. Pembelajaran Digital
4. Pembelajaran “Blended Learning”
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar
materi yang
dipelajari
1. Pembelajaran STEAM
Pembelajaran STEAM merupakan singkatan dari
pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art
and Mathematics.
STEAM dikenal di Indonesia dengan Sciences ebagai
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Technology sebagai
ilmu teknologi, Engineering sebagai ilmu teknik, Art
sebagai ilmu seni, seperti seni musik, seni lukis, dan
seni kriya, serta Mathematics sebagai ilmu
matematika.
a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kajian
fenomena alam yang melibatkan observasi dan
pengukuran untuk menjelaskan secara objektif
alam yang selalu berubah.
b. Teknologi adalah inovasi-inovasi manusia yang
digunakan untuk memodifikasi alam agar
memenuhi kebutuhan manusia dalam bentuk
peranti keras maupun cara strategis.
c. Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi
untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
d. Seni adalah adalah segala sesuatu yang
diciptakan oleh manusia yang mengandung
unsur keindahan dan mampu membangkitkan
perasaan dirinya sendiri maupun orang lain.
e. Matematika adalah ilmu tentang pola-pola dan
hubungan-hubungan yang menyediakan bahasa
bagi teknologi, IPA, dan teknik.
Tujuan dan fungsi Pembelajaran STEAM
a. Agar semua gender terlibat dalam pembelajaran.
b. Dapat mengasah tingkat literasi STEAM pada
peserta didik.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran STEAM
a. Prinsip perhatian dan motivasi:
b. Prinsip keaktifan
c. Prinsip keterlibatan langsung
d. Prinsip pengulangan
e. Prinsip tantangan
f. Prinsip balikan dan penguatan
g. Prinsip perbedaan individual
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana
belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
2. Sintak (langkah-langkah) Pembelajaran Berbasis
Masalah
a. Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah:
Pendidik menjelaskan apa tujuan pembelajaran,
bagaimana proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan, dan memotivasi peserta didik
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang
dapat dipilih.
b. Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik:
Pendidik membantu peserta didik mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
(menetapkan topik dan tugas).
c. Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok: Pendidik membantu peserta didik
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, dan pemecahan masalah.
d. Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya: Pendidik membantu peserta didik dalam
merencanakan serta menyiapkan karya yang
sesuai seperti, laporan dan demonstrasi.
e. Fase 5, Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah: Pendidik membantu peserta
didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
yang digunakan.
Sistem sosial berarti suasana dan norma yang
berlaku dalam pembelajaran.
Prinsip reaksi yang berkembang dalam Problem
Based Learning memosisikan pendidik sebagai
fasilitator dalam proses peserta didik melakukan
aktivitas pemecahan masalah.
Sistem penunjang Problem Based Learning adalah
segala masalah-masalah aktual yang mampu
menciptakan suasana konfrontatif dan dapat
membangkitkan proses metakognisi, berpikir kritis,
dan stategi pemecahan masalah yang bersifat
divergen.
Dampak penyerta dari Problem based Learning
meliputi peluang peserta didik memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan
memecahkan masalah, meningkatkan kemampuan
untuk memperoleh pengetahuan yangrelevan,
membangun pengetahuannya sendiri,
menumbuhkan motivasi dalam
belajar,meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam berpikir, meningkatkan komunikasi dan
bekerja sama dalam kelompoknya.
Pembelajaran STEAM yang berpusat pada proyek
didasarkan pada masalah dunia nyata.
Tantangan-tantangan yang dapat ditemukan dalam
3. pembelajaran STEAM:
a. Perbedaan pendekatan/cara dalam menerapkan
pembelajaran STEAM
b. Kurangnya standar yang jelas
c. Dianggap terlambat saat STEAM hanya
diterapkan pada pendidikan tingkat menengah
2. Pembelajaran berbasis Neurosains
Neurosains merupakan ilmu yang mempelajari
sistem syaraf otak dengan seluruh fungsinya, seperti
bagaimana proses berfikir terjadi dalam otak
manusia.
Kapasitas otak manusia => Menurut Ahli neurosain
David Perlmutter, MD (Puji, 2019), Sel otak manusia
selama masih dalam kandungan mengalami rata-
rata pertumbuhan sekitar 250.000 sel otak per
menit, dan saat dilahirkan memiliki sekitar seratus
miliar (100.000.000.000) neuron. Setiap neuron
mempunyai cabang hingga 10 ribu cabang dendrit,
yang dapat membangun sejumlah satu kuadrilion
koneksi komunikasi (Rakhmat, 2005). Ketika semua
sel neuron saling terhubung antara satu dengan
lainnya secara serentak dengan bantuan serat
dendrit dan akson, maka jumlah koneksi sel otak
kita diperkirakan sekitar seratus triliun (Jensen,
2008). Jumlah koneksi tersebut menurut para Ahli
lebih dari perkiraan jumlah atom di alam semesta
yang telah diketahui. Itulah gambaran potensi
kapasitas otak kita menurut para ahli neurosains.
Fungsi bagian otak manusia
a. Batang otak merupakan daerah otak yang
berfungsi mengendalikan pertahanan seseorang
ketika mendapatkan suatu ancaman, tekanan,
kritikan, atau ketika diliputi rasa takut.
b. Sistem limbik terdiri dari hipokampus, talamus,
hipotalamus, dan amigdala. Sistem limbik
merupakan daerah otak yang berfungsi
mengendalikan emosi seseorang.
c. korteks merupakan daerah otak yang berfungsi
mengendalikan kemampuan berfikir atau
bernalar seseorang.
Cara otak kita belajar
Saat seseorang belajar, pengetahuan atau informasi
yang dipelajari akan diterima dan dikelola oleh otak
seseorang melalui sistem pengolahan informasi pada
otak. Sistem pengolahan informasi (pengetahuan)
dalam otak terdiri dari register sensorik, memori
jangka pendek atau memori kerja (Working Memory),
dan memori jangka panjang (Long Term Memory).
Register sensorik menerima input pengetahuan
melalui panca indera dan menyimpannya selama per
sekian detik. Input pengetahuan yang tidak
mendapatkan perhatian akan dibuang dan input
4. pengetahuan yang mendapatkan perhatian akan
disalurkan ke memori jangka pendek dalam bentuk
persepsi. Selanjutnya, informasi-informasi di memori
jangka pendek yang mendapatkan penguatan
melalui pengulangan-pengulangan dapat ditrasnfer
ke Long Term Memori (LTM).
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Neurosains
a. Secara umum, memori jangka pendek otak kita
berada pada kondisi terbaik untuk menyimpan
informasi pada pagi hari dan paling tidak efektif
pada sore hari, sebaliknya memori jangka
panjang kita berada pada kondisi terbaik untuk
menyimpan informasi pada sore hari.
b. Otak kita memiliki siklus bio-kognitif terkait
perhatian yang naik turun setiap 90 menit.
c. Pembelajaran akan lebih optimal, apabila mampu
mengembangkan kedua belahan otak kanan dan
kiri secara seimbang.
d. Belahan otak kanan dan kiri kita mengalami
siklus efisiensi secara bergantian setiap sembilan
puluh sampai seratus menit, dari spasial tinggi-
verbal rendah-verbal tinggi-spasial rendah.
e. Pembelajaran mencapai hasil terbaik apabila
difokuskan pada pembahasan materi, dipecah
kegiatan lain seperti kerja kelompok, kemudian
difokuskan kembali pada pembahasan materi.
f. Pembelajaran akan menarik perhatian otak, jika
memperhatikan perubahan gerakan, cahaya,
kekontrasan, dan warna.
g. Proses pembelajaran agar optimal perlu
memperhatikan beberapa faktor lingkungan.
h. Proses pembelajaran akan lebih optimal jika
peserta didik memperoleh asupan gizi dan nutrisi
yang cukup, sehingga anak memiliki hemoglobin
dalam darah (HB) yang tinggi.
i. Emosi memicu perubahan zat kimiawi dalam
tubuh yang dapat mengubah suasana hati dan
perilaku peserta didik.
Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains
a. Tahap pertama yaitu tahap persiapan. Tahap ini
merupakan tahap pemberian kerangka kerja bagi
pembelajaran baru dan mempersiapkan otak
peserta didik dengan koneksi-koneksi yang
memungkinkan.
b. Tahap kedua adalah akuisisi. Tahap akuisisi
adalah tahap penciptaan koneksi dimana neuron-
neuron dapat saling berkomunikasi satu sama
lain.
c. Tahap ketiga adalah elaborasi. Tahap elaborasi
merupakan tahap koreksi kesalahan dan
pendalaman.
d. Tahap keempat yaitu tahap formasi memori.
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap
5. pembelajaran yang merekatkan ikatan koneksi
neuron lebih kuat. Kegiatan pembelajaran
berupaya memastikan apa yang dipelajari hari
senin masih tetap ada pada hari selasa.
e. Tahap kelima yaitu tahap integrasi fungsional.
Integrasi fungsional adalah upaya untuk
memperkuat dan memperluas materi
pembelajaran. Upaya dapat dilakukan dengan
menerapkan metode pembelajaran secara
bervariasi.
3. Pembelajaran Digital
Pembelajaran digital adalah praktik pembelajaran
yang menggunakan teknologi secara efektif untuk
memperkuat pengalaman belajar peserta didik yang
menekankan instruksi berkualitas tinggi dan
menyediakan akses ke konten yang menantang dan
menarik, umpan balik melalui penilaian formatif,
peluang untuk belajar kapan saja dan di mana saja,
dan instruksi individual untuk memastikan semua
peserta didik mencapai potensi penuh mereka.
Prinsip-Prinsip Penerapan Pembelajaran Digital
a. Personalisasi
b. Partisipasi aktif peserta didik
c. Aksesibilitas
d. Penilaian
Dasar-dasar pemanfaatan Pembelajaran Digital
sebagai berikut:
a. Mengkaitkan pembelajaran digital ke
pembelajaran offline
b. Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah
pengetahuan (sebuah materi)
c. Mendapatkan umpan balik yang
berkesinambungan dan analisis kemajuan
d. Mengaktifkan keterlibatan sosial (social
engagement)
e. Belajar melalui pendekatan campuran (mix
approach);
Fungsi pembelajaran digital yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
sebagai alat komunikasi, alat mengakses informasi,
dan alat pendidikan atau pembelajaran.
Ragam Pembelajaran Digital
Contoh aplikasi penerapan pembelajaran digital.
a. Mobile learning (M-Learning): handphone
b. Media Sosial (Social Media): facebook chat, line,
whatsapp, yahoo messenger, atau skype.
c. Pembelajaran berbasis permainan (Games Based
Learning): berfokus pada permainan
d. Pembelajaran Elektronik Berbasis “Awan” atau
Cloud: software as a service, platform as a service,
dan infrastructure as a service.
6. 4. Pembelajaran “Blended Learning”
Blended learning dapat diartikan sebagai campuran
atau kombinasi dari pola pembelajaran satu dengan
yang lainnya.
Pembelajaran blended learning tidak hanya sekedar
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran di
kelas. Namun dalam pembelajaran blended learning
keberadaan teknologi lebih difokuskan untuk
memfasilitasi peserta didik dalam mengeskplorasi
materi bahan ajar dan mendapatkan pengalaman
belajar secara mandiri.
Karakteristik pembelajaran ‘Blended Learning’
a. Model blended learning menggabungkan berbagai
cara penyampaian, model pendidikan, gaya
pembelajaran, dan menggunakan berbagai media
berbasis teknologi.
b. Model pembelajaran blended learning merupakan
kombinasi dari pola pembelajaran langsung (tatap
muka), belajar mandiri, dan pembelajaran
menggunakan sistem online.
c. Guru dan orangtua memiliki peran yang sama
penting, dimana guru berperan sebagai fasilitator
dan orangtua berperan sebagai pendukung.
Model-model pembelajaran ‘Blended Learning’
a. Model Rotasi (Rotation Model)
Berikut beberapa model kelas yang termasuk
pada kategori model rotasi (rotation model):
1) Model Kelas Station Rotation
2) Model Kelas Lab/Whole Group Rotation
3) Model Kelas Flipped (Flipped Clasroom)
4) Model Rotasi Individu (Individual Rotation)
b. Model Kelas Flex
c. Model Self-Blend
d. Model Enriched-Virtual
e. Memilih model kelas yang sesuai
Merancang model pembelajaran ‘Blended Learning’
Dalam merancang model pembelajaran blended
learning, pengajar perlu menguasai bagaimana cara
mengintegrasikan pembelajaran online dengan
pembelajaran tatap muka.
Unsur-Unsur Model Pembelajaran Blended Learning
a. Mengintegrasikan pembelajaran online dengan
pembelajaran tatap muka
b. Menyusun Aktifitas Pembelajaran dengan model
Blended Learning
c. Evaluasi Pembelajaran Model Blended Learning
d. Program Aplikasi atau Platform untuk
Pembelajaran Model Blended Learning
2 Daftar materi
yang sulit
dipahami di
modul ini
1. Prinsip STEAM
2. Pembelajaran berbasis Neurosains
7. 3 Daftar materi
yang sering
mengalami
miskonsepsi
1. Tujuan dan fungsi STEAM
2. Prinsip Neurosains
3. Model-model pembelajaran blended