PT Asia Forestama Raya menghancurkan hutan di Riau untuk kayu bahannya. Perusahaan ini mendapatkan kayu dari hutan-hutan di Riau, Kalimantan, Sulawesi dan Ambon melalui kapal-kapal yang membawa kayu dari pulau-pulau tersebut. Aktivitas penebangan liar dan pengangkutan kayu ilegal ini menghancurkan hutan secara besar-besaran.
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
HUTAN PT ASIA
1. LEMBAR INFORMASI WALHI RIAU 06/2003
PENGHANCURAN HUTAN
OLEH PT ASIA FORESTAMA RAYA
1. Deskripsi Perusahaan
PT. Asia Forest Tama Raya terletak di kecamatan rumbai, jl. Terminal
lama dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari pusat kota
pekanbaru, dengan motor. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
perkayuan yakni mengolah bahan baku kayu menjadi kayu lapis dan
triplek. Semula perusahaan ini bernama PT. RWS (Raja Wali Sakti)
kemudian berganti dengan nama PT. RGM (Raja Garuda Mas) dan
sekarang bernama PT. AFR (Asia Forest Tama Raya)
Jalan masuk ke perusahaan dapat dilalui dengan 3 pintu masuk pertama
itu melalui pintu utama/ gerbang depan, pelabuhan sungai duku lewat
dermaga perusahaan dan jalan kuning samping perumahan penduduk.
Pimpinan perusahaan untuk wilayah pekanbaru : Ateng Pimpin dan OKP
yang berpengaruh adalah Laskar Hulu Balang, yang mana mereka
bertugas sebagai keamanan untuk perusahaan diluar satpam. Laskar
menjaga pos pertama yang ditemui sebelum sampai kepada gerbang
perusahaan.
Bahan baku berupa kayu dibawa masuk kedalam perusahaan melalui
dua jalan, yang pertama lewat sungai yang kedua lewat darat melalui
gerbang utama.
Kayu dari sungai tidak masuk setiap hari paling–paling hanya 3 kali
dalam satu bulan karena butuh waktu yang lama untuk membongkar
kayu. Dermaga ini tempat menaikkan kayu lapis. Yang nantinya akan di
bawa kesungai pakning untuk di eksport. Perusahaan punya dua
dermaga, satu untuk bongkar kayu satu lagi untuk bersandar kapal.
Tanggal 13 Maret 2003 pada subuh hari masuk satu ponton kayu bulat
dari Pulau panjang (belakang selat panjang. Yang ditarik oleh kapal TB
BAHAR 5.
PABRIK
Diareal pabrik banyak terdapat got – got yang di duga buangan air baik
dari pencucian atau lainnya yang semua bermuara kesungai siak,
namun tidak diketahui apakah telah melalui proses pengolahan atau
tidak
2. LEMBAR INFORMASI WALHI RIAU 06/2003
SUNGAI / KAPAL
Tanggal 13 maret 2003 kapal TB. Bahar 5 bongkar kayu dari pulau
panjang. Tanggal 14 Maret 2003 (jumat) TB. Bahar 5 berangkat menuju
Siak Kecil tampa ada muatan di kapal. TB. Bahar masuk dari Siak Kecil
kepelabuhan PT. AFR dengan muatan ponton 2000 ton dengan trip 2-3
trip dalam 1 bulan. Pemilik kayunya adalah hermansyah (polda riau).
Asal kayu : 1. Siak Kecil
2. Pulau Panjang
Umumnya kayu diambil dari pulau panjang karena izin di siak kecil telah
habis. Namun pompong–pompong kecil selalu juga membawa kayu dari
Siak Kecil dan kapal PT. AFR menunggu di pulau panjang. Untuk
mengangkut kayu tersebut. Waktu kapal sandar di pulau panjang hanya
6 hari sambil menunggu kayu di angkut ke kapal.
Selain mengambil kayu dari hutan Riau , perusahaan ini juga
mengambil kayu dari Kalimantan, Sulawesi, Ambon dan umumnya kayu
tersebut dibawa ke RGM Medan (Besitang) karena kayu tersebut lebih
berkualitas.
TUJUAN KAYU :
1. RGM Medan (Besitang)
2. RGM Jambi
3. RGM Pekanbaru/ Riau
NAMA – NAMA KAPAL Yang Beroperasi untuk PT. AFR:
1. TB. Bahar
2. TB. Bahar 3
3. TB. Bahar 5
4. TB. Bahar 7
5. TB. Bahar 9
6. KM. Sentosa
7. KM. Ekanusa
8. KM. Erna 2
9. Ocean Fluto
10.Union Start 78 Batam
Kontak:
1. M. Teguh Surya (Walhi Riau , 0761-33716)
2. Jasmi (KAR, 0761-33716)