Latihan Uji Kompetensi 1 PKR_WAHYU RAMAN_859545891.pdf
1. NAMA : WAHYU RAMAN
NIM : 859545891
MK : Pembelajaran Kelas Rangkap
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
27
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan
contohnya!
20
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
14
Skor Total 61
JAWAB
1. Pembelajaran kelas rangkap tetap relevan di era digital ini karena beberapa alasan utama:
1. Peningkatan Aksesibilitas:
Dalam era digital, akses terhadap informasi dan pendidikan menjadi lebih mudah.
Siswa dapat mengakses sumber belajar dari berbagai platform online, termasuk video
pembelajaran, ebook, dan aplikasi edukasi.
2. Pengembangan Keterampilan Kolaborasi:
Pembelajaran kelas rangkap memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan sesama
mereka dalam lingkungan digital. Mereka dapat berkolaborasi melalui proyek-proyek
daring, diskusi forum, dan penggunaan alat kolaboratif.
Contoh kasus yang dapat diambil dari berita adalah implementasi pembelajaran kelas
rangkap di sekolah-sekolah yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan kolaborasi
dan akses pendidikan. Misalnya, sebuah sekolah di daerah pedesaan menggunakan
platform pembelajaran daring untuk menghubungkan siswa mereka dengan guru-guru dari
kota besar. Melalui kelas rangkap, siswa di pedesaan dapat belajar dari pengajar yang
memiliki keahlian khusus, yang mungkin tidak tersedia di lingkungan sekolah mereka.
Dengan cara ini, teknologi memungkinkan siswa dari berbagai latar belakang mendapatkan
pendidikan yang berkualitas tanpa harus berpindah tempat atau biaya yang tinggi.
2. 2. Pembelajaran kelas rangkap adalah pendekatan pembelajaran di mana dua atau lebih kelas
dengan tingkat atau mata pelajaran yang berbeda terlibat dalam kegiatan pembelajaran bersama.
Prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran kelas rangkap melibatkan kolaborasi, penggunaan
teknologi, peningkatan aksesibilitas, dan peningkatan interaksi sosial. Berikut adalah beberapa
prinsip pembelajaran kelas rangkap beserta contohnya:
1. Kolaborasi antara Kelas:
Siswa dari kelas yang berbeda bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran atau proyek
bersama. Contohnya, siswa kelas dasar dapat bekerja sama dengan siswa kelas menengah
untuk membuat proyek seni yang melibatkan elemen-elemen dari kedua tingkatan.
2. Penggunaan Teknologi :
Teknologi digunakan untuk menghubungkan kelas yang berbeda, memfasilitasi
komunikasi, dan berbagi sumber daya secara online. Contohnya, penggunaan platform
pembelajaran daring untuk menyelenggarakan diskusi antar kelas atau mengakses materi
pelajaran secara bersama-sama.
3. Peningkatan Aksesibilitas :
Pembelajaran kelas rangkap dapat meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya dan
pengalaman pembelajaran yang beragam. Misalnya, melibatkan kelas dari berbagai
sekolah atau wilayah geografis untuk berpartisipasi dalam lokakarya online dengan ahli
bidang tertentu.
4. Peningkatan Interaksi Sosial :
Siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang
yang berbeda, memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang dunia. Contohnya,
siswa dari negara yang berbeda dapat berkolaborasi dalam proyek global untuk memahami
budaya dan tradisi satu sama lain.
5. Dukungan Berbasis Komunitas :
Pembelajaran kelas rangkap dapat melibatkan partisipasi orang tua, komunitas, atau ahli
lokal untuk memberikan pandangan dan pengalaman tambahan kepada siswa. Contohnya,
mengundang ahli lingkungan lokal untuk memberikan kuliah tamu bersama kepada siswa
kelas biologi dan kelas ekologi.
Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, pembelajaran kelas rangkap memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih kaya dan mendalam bagi siswa, memfasilitasi kolaborasi lintas tingkatan
dan mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai sumber, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.
3. Model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 adalah salah satu pendekatan pembelajaran
kolaboratif di bawah Kerangka Dasar Kurikulum 2013 di Indonesia. Angka 221 dan 222
merujuk pada jumlah siswa dan guru di dalam kelas, dengan 2 guru dan 21 siswa di kelas 221,
dan 2 guru dan 22 siswa di kelas 222. Dalam model ini, dua kelas tersebut berkolaborasi dalam
3. kegiatan pembelajaran, menggabungkan potensi dan sumber daya mereka untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih beragam dan berinteraksi.
Contoh penerapan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 dalam tema Kurikulum 2013:
1. Tema: Keberagaman Budaya dan Seni di Indonesia**
1. Kegiatan Penyelidikan Bersama :
Siswa dari kelas 221 dan 222 bersama-sama melakukan penelitian tentang
keberagaman budaya dan seni tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Mereka
mengumpulkan informasi, gambar, dan benda-benda seni tradisional, lalu
mempresentasikan hasil temuan mereka kepada kelas secara bersama-sama. Kolaborasi
ini memungkinkan siswa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
keragaman budaya di Indonesia.
2. Kolaborasi Seni Pertunjukan :
Siswa kelas 221 mempelajari tarian tradisional dari suku tertentu, sementara siswa
kelas 222 mempelajari seni musik tradisional dari suku yang sama atau berbeda.
Setelah belajar secara terpisah, mereka berkolaborasi untuk membuat pertunjukan seni
yang menggabungkan tarian dan musik tradisional. Hal ini tidak hanya memperkaya
pengetahuan seni siswa tetapi juga mengajarkan mereka tentang kerjasama tim dan
apresiasi terhadap seni tradisional.
3. Proyek Kerjasama Masyarakat :
Siswa dari kedua kelas bekerja sama dengan komunitas lokal yang melestarikan seni
dan budaya tradisional. Mereka mengumpulkan cerita-cerita orang tua atau nenek
moyang di komunitas tersebut tentang tradisi lokal, lalu membuat dokumentasi berupa
buku atau video untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada siswa di sekolah dan
masyarakat sekitar.
Melalui penerapan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 dalam tema
"Keberagaman Budaya dan Seni di Indonesia", siswa tidak hanya memahami keragaman
budaya negara mereka tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaborasi, penelitian,
dan apresiasi seni, sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum 2013 yang menekankan pada
pengembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan holistik siswa.