Anak 6 tahun sering mengalami bengong sejak 6 bulan terakhir, mengalami kesulitan belajar di kelas karena sering menggalami hal ini sebanyak 4-5 kali dalam sehari tanpa didahului demam. Kondisi ini mungkin merupakan gangguan neurologis yang perlu dievaluasi lebih lanjut.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang bayi perempuan berusia 7 bulan yang dirawat dengan diagnosis kejang demam kompleks dengan diare akut dan dehidrasi ringan-sedang serta malnutrisi berat. Pada pemeriksaan ditemukan riwayat demam dan diare yang disertai kejang dan dehidrasi ringan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang bayi perempuan berusia 7 bulan yang dirawat dengan diagnosis kejang demam kompleks dengan diare akut dan dehidrasi ringan-sedang serta malnutrisi berat. Pada pemeriksaan ditemukan riwayat demam dan diare yang disertai kejang dan dehidrasi ringan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
Laporan ini membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam. Terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti menjaga keefektifan bersih jalan nafas, mencegah resiko cedera akibat kejang, dan menurunkan suhu tubuh yang meningkat. Keluarga perlu diberikan edukasi tentang penanganan anak selama serangan demi meningkatkan pengetahuan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Terdapat 57 kasus hiperbilirubin dari 288 bayi yang dirawat di rumah sakit. Kasus ini menunjukkan gejala kuning pada seluruh tubuh setelah lahir 7 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin total sebesar 14,9 mg/dl. Bayi tersebut dirawat dan memantau perkembangannya hingga gejala kuning menghilang.
Pasien berusia 3 tahun dirawat dengan diagnosis bronkopneumonia dan status gizi baik. Pasien mengeluhkan demam dan batuk yang sudah berlangsung 3 minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi pernapasan akut dan gambaran paru bronkopneumonia. Diagnosis kerja adalah bronkopneumonia dengan status gizi baik.
Anak laki-laki berusia 13 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan lubang di langit-langit mulut yang membesar selama 2-3 bulan. Ibunya positif terinfeksi sifilis sebelum melahirkan, dan anak didiagnosis menderita sifilis kongenital berdasarkan pemeriksaan. Anak menerima pengobatan antibiotik selama 3 minggu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 11 tahun dengan keluhan utama kejang yang dirujuk ke rumah sakit setelah mengalami lima episode kejang.
2. Riwayat penyakit menunjukkan riwayat kejang sejak bayi yang sering terjadi setiap bulan tanpa pengobatan. Status gizi anak tersebut kurang.
3. Pemeriksaan menemukan fungsi
Dokumen ini berisi laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 20 bulan yang mengalami kejang demam kompleks. Anak tersebut sebelumnya mengalami demam selama 2 hari disertai batuk dan pilek, kemudian mengalami kejang selama kurang dari 15 menit sebelum dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita kejang demam dan ISPA dengan gizi yang baik.
1. Seorang perempuan 40 tahun datang dengan penurunan kesadaran dan demam. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah normal dan kaku kuduk positif. CT scan diperlukan untuk mendiagnosis pasien.
2. Seorang perempuan 40 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut disertai mual dan bintik hitam. Tekanan darah normal dan pemeriksaan neurologis normal. Profilaksis yang tepat adalah karbamazepin
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan ini membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam. Terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti menjaga keefektifan bersih jalan nafas, mencegah resiko cedera akibat kejang, dan menurunkan suhu tubuh yang meningkat. Keluarga perlu diberikan edukasi tentang penanganan anak selama serangan demi meningkatkan pengetahuan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Terdapat 57 kasus hiperbilirubin dari 288 bayi yang dirawat di rumah sakit. Kasus ini menunjukkan gejala kuning pada seluruh tubuh setelah lahir 7 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin total sebesar 14,9 mg/dl. Bayi tersebut dirawat dan memantau perkembangannya hingga gejala kuning menghilang.
Pasien berusia 3 tahun dirawat dengan diagnosis bronkopneumonia dan status gizi baik. Pasien mengeluhkan demam dan batuk yang sudah berlangsung 3 minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi pernapasan akut dan gambaran paru bronkopneumonia. Diagnosis kerja adalah bronkopneumonia dengan status gizi baik.
Anak laki-laki berusia 13 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan lubang di langit-langit mulut yang membesar selama 2-3 bulan. Ibunya positif terinfeksi sifilis sebelum melahirkan, dan anak didiagnosis menderita sifilis kongenital berdasarkan pemeriksaan. Anak menerima pengobatan antibiotik selama 3 minggu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 11 tahun dengan keluhan utama kejang yang dirujuk ke rumah sakit setelah mengalami lima episode kejang.
2. Riwayat penyakit menunjukkan riwayat kejang sejak bayi yang sering terjadi setiap bulan tanpa pengobatan. Status gizi anak tersebut kurang.
3. Pemeriksaan menemukan fungsi
Dokumen ini berisi laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 20 bulan yang mengalami kejang demam kompleks. Anak tersebut sebelumnya mengalami demam selama 2 hari disertai batuk dan pilek, kemudian mengalami kejang selama kurang dari 15 menit sebelum dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita kejang demam dan ISPA dengan gizi yang baik.
1. Seorang perempuan 40 tahun datang dengan penurunan kesadaran dan demam. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah normal dan kaku kuduk positif. CT scan diperlukan untuk mendiagnosis pasien.
2. Seorang perempuan 40 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut disertai mual dan bintik hitam. Tekanan darah normal dan pemeriksaan neurologis normal. Profilaksis yang tepat adalah karbamazepin
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. 1
Ada video diperlihatkan ( gambaran absan) anak 4 tahun dengan kejang sudah lebih dari
30 menit,
Riwayat demam sejak 2 minggu terakhir dan anak sudah berobat dengan diagnosis demam
typhoid.
A. Jelaskan jenis kejang berdasarkan video
B. Tatalaksana awal apa yang diberikan ?
C. Jika kejang terus berlanjut, bagaimana tatalaksanax?
3. 2
Anak perempuan usia 5 tahun, keluhan berjalan tidak seperti biasanya, mendadak, sejak 1 minggu SMRS, kejang fokal
klonik kanan, 3x dalam seminggu, 1-2x/hari, interval 1-2 hari, lama 2-3 menit, selama dan sesudah kejang anak sadar.
• Tidak demam, perkembangan sebelumnya normal.
• Tidak ada keluhan lain. Demam (-), riwayat trauma kepala (-), sakit kepala (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-).
• PF : anak sadar, komunikasi baik, tidak terdapat paresis saraf craniali. Terdapat peningkatan refleks fisiologis dan
hipertonus ringan pada ekstremitas kanan. Refleks Babinski kanan negatif. (Klik video)
1) Sebutkan Gangguan pada video!
2) Sebutkan 3 diagnosis banding yang mungkin pada pasien!
3) Sebutkan pemeriksaan penunjang!
4. 3
Anto laki-laki usia 18 bulan dibawa orangtuanya ke IGD dengan riwayat terpeleset saat
anak berjalan dilantai basah, terbentur dikepala belakang 3 jam sebelumnya, tidak
pingsan ataupun kejang, anak menangis ada muntah 3x. Dari pemeriksaan fisik
CM,aktif, benjolan oksipital, tidak ada defisit neurologis, tidak ada jejas atau trauma di
t4 lain.
Sebutkan diagnosis kerja saudara
Apakah perlu dilakukan CT scan? Sebutkan alasannya
Adakah indikasi rawat inap, serta alasan
Apa edukasi kepada orangtua
5. 4
• Adi, lelaki, usia 2 tahun : keluhan belum dapat berdiri dan berjalan. Tengkurap usia 5 bulan, duduk
mandiri usia 12 bulan. Bicara kalimat terdiri dari 2 kata.
• Anak lahir prematur 28 minggu, BL 1400 gram, perawatan NICU 3 minggu dan perinatalogi 5 minggu.
Terdapat Riwayat perdarahan intraventrikel grade III.
• Pemeriksaan neurologis : anak sadar, kontak baik, bicara cukup jelas, kepala normosefali. Observasi
anak belum dapat menjimpit benda kecil dengan baik, bisa memegang sendok tetapi belum bisa membawa
ke mulut.
• Salah satu pemeriksaan neurologis menunjukkan hasil sebagai berikut (lihat video 1 dan 2).
a. Interpretasi pada video 1 dan Interpretasi pada video 2
b. Letak lesi yang ditandai oleh pemeriksaan video 1 dan video 2?
c. Tuliskan Diagnosis kerja pada pasien ?
d. Tuliskan Faktor risiko kondisi klinis pasien?
6. 5
6. Skenario : Anak 13 bulan dengan kejang fokal, hemiparesis, BB
menurun. Riwayat demam tidak tinggi, batuk 2 bulan, kejang fokal.
PF: UUB membonjol, hemiparesis. Hasil analisa cairan otak:
predominan limfosit, glukosa 25, protein 200. Hasil laboratorium lain
normal
Pertanyaan:
Apa diagnosa
Tatalaksana (tulis resep).
7. 6
Skenario
Seorang anak usia 24 bulan dibawa orangtuanya ke IGD dengan riwayat kejang 4 jam
sebelum masuk RS. Kejang bersifat tonik-klonik, lamanya 10 menit, frekuensi 3 x. Menurut
orangtua anak pernah mengalami kejang saat usia 9 bulan saat demam, frekuensi 3 x.
Orangtua juga mempunyai riwayat kejang saat demam. Dari pemeriksaan fisik sensorium
CM, T: 39,5°C, BB: 10 kg.
Pertanyaan :
Sebutkan diagnosis kerja saudara
Apakah perlu dilakukan EEG dan pencitraan? Sebutkan alasannya
Sebutkan tatalaksana pasien secara lengkap
8. 7
Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ke klinik karena terlihat kuning, timbul bintik-bintik merah di
seluruh tubuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan mikrosefali dan hepatomegali. Saat hamil
hasil lab ibu CMV (+).
• Pertanyaan:
• Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini dari anamnesa dan pemeriksaan fisik?
• Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk kasus ini?
• Tatalaksana yang akan dilakukan serta monitoring yang diperlukan selama terapi?
9. 8
Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ke klinik karena terlihat kuning,
timbul bintik-bintik merah di seluruh tubuh. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan mikrosefali dan hepatomegali. Saat hamil hasil
lab ibu CMV (+).
• Pertanyaan:
• Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini dari
anamnesa dan pemeriksaan fisik?
• Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk kasus ini?
10. 9
• Skenario :
• Seorang anak laki-laki usia 9 bulan datang ke ruang emergensi dengan keluhan kejang seperti
yang terlihat di video (kejang fokal pada lengan kiri). Pasien juga mengeluhkan tidak bisa BAK.
Riwayat demam 3 hari, anak terlihat letargi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 9 gr%, Ht
27,4%, Leukosit 5000/mm3, Trombosit 150000/mm3 Gambaran MRI menunjukkan adanya T2:
terdapat penyangatan pada regio thalamus dan batang otak dengan perifokal edema di sekitarnya,
T1 C+ (Gd): terdapat gambaran open ring sign.
• Pertanyaan :
• Sebutkan diagnosis pasien tersebut
• Pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
• Sebutkan tatalaksana yang diberikan kepada pasien tersebut
11. 10
• Skenario : Bayi usia 2 bulan datang dengan penurunan
kesadaran, ada kejang, tidak ada demam. ASI ekslusif, Riwayat
pemberian vitamin K tidak ada. Dari pemeriksaan fisik dijumpai
pucat, reflex fisiologis meningkat.
• Tuliskan diagnosis kerja dan diagnosis bandingnya
• Tuliskan tatalaksananya
12. 11
• Skenario : Anak usia 5 tahun, demam subfebris kejang fokal 5
hari, sehari 2 – 3 kali, sat diajak berbicara kadang2 tidak
nyambung , tidak ada trauma sebelumnya kesan hemiparese
dextra, hasil MRI kepala hyperechoic lobus temporal
• Pertanyaan:
• Diagnosis pasien
• Pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis
• Sebutkan tatalaksana yang diberikan kepada pasien tersebut
13. Seorang anak 6 tahun sering mengalami bengong sejak 6 bulan terakhir. Dia mengalami
kesulitan belajar di kelas karena sering menggalami hal ini. Dalam sehari pasien
mengalami hal ini 4-5 kali. Tidak didapatkan demam. Anak masih aktif.
12
14. 13
• Seorang lelaki 6 bulan anak datang dengan kejang dan
demam. Dokter kemudian membuat keputusan untuk
melakukan penegakan diagnosis dengan lumbal pungsi.
•
• Pertanyaan:
• Sebutkan kontraindikasi dan indikasi lumbal pungsi
• Peragakan cara lumbal pungsi?