SlideShare a Scribd company logo
Laporan Hasil Pelaksanaan
Diklat dan Bimtek,
Usulan Langkah Lanjutan
Penulis : HAFECS dan HAFECS Research & Publication
Tahun Terbit: 2019
Penerbit : HAFECS Press
Laporan Hasil Pelaksanaan
Diklat dan Bimtek, Usulan Langkah Lanjutan
Penulis :
HAFECS Research & Publication
Penyella Naskah :
Tsaqif Ahmad Rifwanda, S.Pd.
Desain :
Tsaqif Ahmad Rifwanda, S.Pd.
Penerbit:
HAFECS Press
Jl. Brigjen Hasan Basri, Handil Bakti, Ray V, Alalak, Kabupaten
Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan 70581
Terbit tahun 2019
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Dilarang memperbanyak buku sebagian atau seluruh buku tanpa izin tertulis dari penerbit
Untuk membangun kompetensi secara bertahap bagi para guru agar lebih efektif dalam mengajar.
Efektivitas pengajaran guru diukur dari respon siswa selama proses pembelajaran, bukan saat pengerjaan
soal ujian. HAFECS menggunakan Learning Taxonomy A, B, E, C (Affection, Behavior, Engagement,
Cognition). Efektivitas pengajaran diukur berdasarkan respon siswa di 4 dimensi (A, B, E, C) tersebut.
Tujuan Program
Metode Teaching Mastery Framework yang difokuskan pada aspek Pedagogical Content Knowledge (PCK) dan
Highly Order Thinking Skills (HOTS), serta bagaimana kedua aspek ini dikembangkan dalam rencana
pembelajaran yang bisa dijalankan oleh para guru.
Metode yang Dipakai
Yogyakarta ( 4 Oktober dan 22 Oktober 2019 )
Banjarmasin (6-7 Oktober 2019)
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Format Kegiatan
Pre Test
Kegiatan Hari
1
Post Test
Pengumpulan
Video 1 +
review
Pengumpulan
Video 2 +
review
Yogyakarta
Kegiatan Hari
2 + Review
Video
Pre Test
Kegiatan Hari
1
Post Test
Kegiatan Hari
ke 2
Pengumpulan
Video 1 +
review
Banjarmasin
Pengumpulan
Video 2 +
review
Ukuran Keberhasilan Program
1. Capaian Peserta Program
Target peserta sebanyak 40
 Yogyakarta (45 Peserta)
 Banjarmasin (47 Peserta)
Yogyakarta Banjarmasin
2. Pre-Test & Post-Test
0%
39%
59%
2% 11%
76%
0%
30%
20%
10%
50%
40%
70%
60%
80%
0-25 25-50 50-75
11%
2%
75-100
Persen
Jumlah
Peserta
Range Nilai
Persentase Sebaran Nilai Peserta Sebelum dan Sesudah Bimtek
Before After
Soal Pre-Test & Post-Test berjumlah 25 soal
Banjarmasin
Kesimpulan
Total Peserta Di Banjarmasin 46
Peserta yang nilainya mengalami peningkatan setelah Bimtek: 27
Peserta yang nilainya mengalami penurunan setelah Bimtek: 12
Peserta yang nilainya stagnan: 7
Persentase Perubahan Nilai Peserta Pasca Bimtek Persentase
Persentasi peserta dengan peningkatan nilai test setelah
Bimtek: 59%
Persentasi peserta dengan penurunan nilai test setelah
Bimtek: 26%
Persentase peserta dengan delta nilai stagnan: 15%
Rata-rata peningkatan nilai peserta dari total peserta yang
mengalami peningkatan hasil tes pasca Bimtek
Total peningkatan nilai 452
Jumlah peserta yang nilainya meningkat 27
Rata-rata peningkatan nilai (dalam poin) 16.74
Rata-rata peningkatan nilai (dalam persen) 16.74%
Rata-rata penurunan nilai peserta dari total peserta yang mengalami
penurunan hasil tes pasca Bimtek
Total penurunan nilai -92
Jumlah peserta yang nilainya menurun 12
Rata-rata penurunan nilai (dalam poin) -7.67
Rata-rata penurunan nilai (dalam persen) 7.67%
78%
54%
37%
30%
20%
10%
0%
40%
60%
50%
90%
80%
70%
2%
2%
0-25
20%
7%
25-50 50-75
7%
75-100
Persen
Jumlah
Peserta
Range Nilai
Persentase Sebaran Nilai Peserta Sebelum dan Sesudah Bimtek
Before After
Yogyakarta
Kesimpulan
Total Peserta Di Jogja Hingga Selesai 41
Peserta yang nilainya mengalami peningkatan setelah Bimtek: 36
Peserta yang nilainya mengalami penurunan setelah Bimtek: 3
Peserta yang nilainya stagnan: 2
Persentase Perubahan Nilai Peserta Pasca Bimtek Persentase
Persentasi peserta dengan peningkatan nilai test setelah
Bimtek: 88%
Persentasi peserta dengan penurunan nilai test setelah
Bimtek: 7%
Persentase peserta dengan delta nilai stagnan: 5%
Rata-rata peningkatan nilai peserta dari total peserta yang
mengalami peningkatan hasil tes pasca Bimtek
Total peningkatan nilai 576
Jumlah peserta yang nilainya meningkat 36
Rata-rata peningkatan nilai (dalam poin) 16
Rata-rata peningkatan nilai (dalam persen) 16%
Rata-rata penurunan nilai dari peserta yang nilainya
turun
Total penurunan nilai -32
Jumlah peserta yang nilainya menurun 3
Rata-rata penurunan nilai (dalam poin) -10.67
Rata-rata penurunan nilai (dalam persen) 10.67%
3. Perekaman Video Pengajaran
Perekaman Video Pembelajaran
di kelas dengan aplikasi PCK dan
HOTS (VIDEO 1)
Pembuatan Review Tertulis 1
Perekaman Video Pembelajaran di
kelas dengan aplikasi PCK dan
HOTS (VIDEO 1)
Pembuatan Review Tertulis 1
Keberhasilan terobosan metode video
ini berdasarkan pada beberapa aspek:
1. Para guru mau dan mampu melakukan
hal baru yang belum pernah mereka
lakukan sebelumya
2. Para guru telah mau dan mampu
merefleksikan cara pengajaran mandiri
dan memperbaikinya di video
selanjutnya
Jumlah peserta yang mengirimkan
video:
 Yogyakarta: 31 Peserta
 Banjarmasin: 18 Peserta
Video Pengajaran
Yulin Ilham, M.Pd.
4. Pertanyaan Reflektif
Beberapa serial Pertanyaan Reflektif diberikan
kepada para peserta saat kegiatan untuk
mempermudah mereka dalam menyadari
pembelajaran yang telah dilalui dan membantu
mereka mencapai tujuan dari kegiatan ini.
Keberhasilan terobosan ini:
 Para guru mampu memiliki kesamaan
catatan selama program untuk memastikan
semua peserta mendapatkan input yang
sama
 Para peserta menjawab seluruh pertanyaan
yang diberikan dan mampu membuat
mereka mencatat, terutama bagi peserta
yang tidak memiliki keinginan mencatat
Contoh:
1. Apa saja yang baru saya pelajari ?
2. Bagian mana dari cara saya mengajar atau
isi materi yang saya ajarkan yang bisa saya
perbaiki dengan pengetahuan yang baru
saja saya peroleh ?
3. Apakah siswa-siswa saya akan lebih mau
dan lebih mampu mengikuti pengajaran
saya bila saya mengubah isi materi
dan/atau cara saya mengajar setelah saya
masukkan pengetahuan yang baru saja
saya dapatkan ini ?
Overview Pelaksanaan di Yogyakarta
 Dengan sistem pelaksanaan seperti di Yogyakarta, peserta mendapatkan pengalaman lebih banyak dan
sumringah terhadap video mereka yang di bahas di sesi kedua untuk mendapatkan saran-saran
perbaikan.
 Para peserta memiliki pengetahuan yang fresh dikarenakan mereka sudah sempat mengaplikasikan
pengetahuan baru yang di dapat dalam pembelajaran
 Kendala pelaksanaan ini adalah para peserta terkendala berhadir apabila dilaksanakan pada hari yang
rentangnya jauh berbeda
Overview Pelaksanaan di Banjarmasin
 Dengan sistem pelaksanaan seperti di Banjarmasin, peserta dapat berhadir dua hari sekaligus untuk
pelaksanaan kegiatan ini
 Para peserta memiliki pengetahuan yang lengkap sebelum membuat Video Pengajaran
 Kendala pelaksanaan ini adalah ada beberapa peserta yang merasa malas untuk mengumpulkan video
pengajaran
 Peserta menginginkan pembahasan langsung atas video mereka
Video Testimoni
Video Testimoni
Usulan Langkah
Lanjutan
1. Perluasan Program
Binaan Berkelanjutan
 Pelaksanaan kegiatan serupa di daerah lain di Indonesia
 Melaksanakan kegiatan ini di beberapa sekolah pilihan
Skema Program
Pre Test
Kegiatan Hari
1
Post Test
Pengumpulan
Video 1 +
review
Pengumpulan
Video 2 +
review
Kegiatan Hari
2 + Review
Video
* Seperti skema di Yogyakarta
2. Pembinaan
Berkelanjutan
 Pembinaan bagi peserta pelatihan sebelumnya dilakukan selama 1 tahun
 Pelatihan diadakan setiap 1 bulan sekali dengan pola sebagai berikut:
Sesi1
• Pemberian materi pelatihan
• Sharing session
Sesi Video
• Perekaman video Pengajaran
• Pemberian feedback mandiri
Sesi2
• Pemberian materi pelatihan
• Pembahasan video pengajaran
2x
3. Perluasan Dampak
Pembinaan Berkelanjutan
 Setelah mengikuti kegiatan “Pembinaan Berkelanjutan” selama 3 bulan, akan dilaksanakan
peninjauan outcome dari kegiatan tersebut melalui sisi siswa ajar di sekolah, dan akan
dilakukan tindakan kepada siswa sebagai berikut:
Pre-Test
Post-Test
Pengamatan
Kegiatan
Pembelajaran
(Video)
Meninjau
peningkatan
Hasil prestasi
non-akademis
siswa
Meninjau
peningkatan
Nilai akademis
siswa
Terima Kasih
Contact Us
hafecs.id
hrp@hasnurcentre.org

More Related Content

Similar to Laporan-Diklat-Bimtek-HAFECS.pdf

229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
Yuss Hariadi
 
Sistem Penjaminan Mutu.pptx
Sistem Penjaminan Mutu.pptxSistem Penjaminan Mutu.pptx
Sistem Penjaminan Mutu.pptx
SudjiantoSumo
 
Layout Video Apres 1.pptx
Layout Video Apres 1.pptxLayout Video Apres 1.pptx
Layout Video Apres 1.pptx
MHADISUSANTOSUSANTO
 
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdfBEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
Joko Listiyono
 
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdfLK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
AhmadTaajuddiyn
 
LK 3.1 Best Practices
LK 3.1 Best Practices LK 3.1 Best Practices
LK 3.1 Best Practices
wie88
 
Training evaluation
Training evaluationTraining evaluation
Training evaluation
raminatha
 
Best Practices PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
Best Practices  PPG Daljab UNJ Nur ApriadiBest Practices  PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
Best Practices PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
MAKANJENGSEPUH
 
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
PrioDwisantosa2
 
Analisi video kel imam bonjol
Analisi video kel imam bonjolAnalisi video kel imam bonjol
Analisi video kel imam bonjol
Tyuzz Thulalit
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
PebriFitri
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
donyaktani20
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
donyaktani20
 
Aulya_TQM.pdf
Aulya_TQM.pdfAulya_TQM.pdf
Aulya_TQM.pdf
na113
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdf
YudinBanuna
 
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdfLA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
AripKurniawan6
 
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdfLK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
PGSD4KunniiSyaadah
 
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdfBest Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
RiyanTSSJ
 
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdfBest Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
RiyanTSSJ
 
1 simulasi daring
1 simulasi daring1 simulasi daring
1 simulasi daring
Ateu Ateu
 

Similar to Laporan-Diklat-Bimtek-HAFECS.pdf (20)

229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
229012495200_YUS HARIADI_BEST PRACTICE.pdf
 
Sistem Penjaminan Mutu.pptx
Sistem Penjaminan Mutu.pptxSistem Penjaminan Mutu.pptx
Sistem Penjaminan Mutu.pptx
 
Layout Video Apres 1.pptx
Layout Video Apres 1.pptxLayout Video Apres 1.pptx
Layout Video Apres 1.pptx
 
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdfBEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
BEST PRACTICES JOKO LISTIYONO.pdf
 
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdfLK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdf
 
LK 3.1 Best Practices
LK 3.1 Best Practices LK 3.1 Best Practices
LK 3.1 Best Practices
 
Training evaluation
Training evaluationTraining evaluation
Training evaluation
 
Best Practices PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
Best Practices  PPG Daljab UNJ Nur ApriadiBest Practices  PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
Best Practices PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
 
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
 
Analisi video kel imam bonjol
Analisi video kel imam bonjolAnalisi video kel imam bonjol
Analisi video kel imam bonjol
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
Aulya_TQM.pdf
Aulya_TQM.pdfAulya_TQM.pdf
Aulya_TQM.pdf
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdf
 
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdfLA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
LA-PI_ hasil diskusi diskusi kelompok 2.docx.pdf
 
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdfLK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
LK 3.1 Best Practice_Kunnii Sya'adah.pdf
 
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdfBest Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
 
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdfBest Practices---Muhammad Riyanto.pdf
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
 
1 simulasi daring
1 simulasi daring1 simulasi daring
1 simulasi daring
 

Laporan-Diklat-Bimtek-HAFECS.pdf

  • 1. Laporan Hasil Pelaksanaan Diklat dan Bimtek, Usulan Langkah Lanjutan Penulis : HAFECS dan HAFECS Research & Publication Tahun Terbit: 2019 Penerbit : HAFECS Press
  • 2. Laporan Hasil Pelaksanaan Diklat dan Bimtek, Usulan Langkah Lanjutan Penulis : HAFECS Research & Publication Penyella Naskah : Tsaqif Ahmad Rifwanda, S.Pd. Desain : Tsaqif Ahmad Rifwanda, S.Pd. Penerbit: HAFECS Press Jl. Brigjen Hasan Basri, Handil Bakti, Ray V, Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan 70581 Terbit tahun 2019 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak buku sebagian atau seluruh buku tanpa izin tertulis dari penerbit
  • 3. Untuk membangun kompetensi secara bertahap bagi para guru agar lebih efektif dalam mengajar. Efektivitas pengajaran guru diukur dari respon siswa selama proses pembelajaran, bukan saat pengerjaan soal ujian. HAFECS menggunakan Learning Taxonomy A, B, E, C (Affection, Behavior, Engagement, Cognition). Efektivitas pengajaran diukur berdasarkan respon siswa di 4 dimensi (A, B, E, C) tersebut. Tujuan Program Metode Teaching Mastery Framework yang difokuskan pada aspek Pedagogical Content Knowledge (PCK) dan Highly Order Thinking Skills (HOTS), serta bagaimana kedua aspek ini dikembangkan dalam rencana pembelajaran yang bisa dijalankan oleh para guru. Metode yang Dipakai
  • 4. Yogyakarta ( 4 Oktober dan 22 Oktober 2019 ) Banjarmasin (6-7 Oktober 2019) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Format Kegiatan Pre Test Kegiatan Hari 1 Post Test Pengumpulan Video 1 + review Pengumpulan Video 2 + review Yogyakarta Kegiatan Hari 2 + Review Video Pre Test Kegiatan Hari 1 Post Test Kegiatan Hari ke 2 Pengumpulan Video 1 + review Banjarmasin Pengumpulan Video 2 + review
  • 5. Ukuran Keberhasilan Program 1. Capaian Peserta Program Target peserta sebanyak 40  Yogyakarta (45 Peserta)  Banjarmasin (47 Peserta) Yogyakarta Banjarmasin
  • 6. 2. Pre-Test & Post-Test 0% 39% 59% 2% 11% 76% 0% 30% 20% 10% 50% 40% 70% 60% 80% 0-25 25-50 50-75 11% 2% 75-100 Persen Jumlah Peserta Range Nilai Persentase Sebaran Nilai Peserta Sebelum dan Sesudah Bimtek Before After Soal Pre-Test & Post-Test berjumlah 25 soal Banjarmasin Kesimpulan Total Peserta Di Banjarmasin 46 Peserta yang nilainya mengalami peningkatan setelah Bimtek: 27 Peserta yang nilainya mengalami penurunan setelah Bimtek: 12 Peserta yang nilainya stagnan: 7 Persentase Perubahan Nilai Peserta Pasca Bimtek Persentase Persentasi peserta dengan peningkatan nilai test setelah Bimtek: 59% Persentasi peserta dengan penurunan nilai test setelah Bimtek: 26% Persentase peserta dengan delta nilai stagnan: 15% Rata-rata peningkatan nilai peserta dari total peserta yang mengalami peningkatan hasil tes pasca Bimtek Total peningkatan nilai 452 Jumlah peserta yang nilainya meningkat 27 Rata-rata peningkatan nilai (dalam poin) 16.74 Rata-rata peningkatan nilai (dalam persen) 16.74% Rata-rata penurunan nilai peserta dari total peserta yang mengalami penurunan hasil tes pasca Bimtek Total penurunan nilai -92 Jumlah peserta yang nilainya menurun 12 Rata-rata penurunan nilai (dalam poin) -7.67 Rata-rata penurunan nilai (dalam persen) 7.67%
  • 7. 78% 54% 37% 30% 20% 10% 0% 40% 60% 50% 90% 80% 70% 2% 2% 0-25 20% 7% 25-50 50-75 7% 75-100 Persen Jumlah Peserta Range Nilai Persentase Sebaran Nilai Peserta Sebelum dan Sesudah Bimtek Before After Yogyakarta Kesimpulan Total Peserta Di Jogja Hingga Selesai 41 Peserta yang nilainya mengalami peningkatan setelah Bimtek: 36 Peserta yang nilainya mengalami penurunan setelah Bimtek: 3 Peserta yang nilainya stagnan: 2 Persentase Perubahan Nilai Peserta Pasca Bimtek Persentase Persentasi peserta dengan peningkatan nilai test setelah Bimtek: 88% Persentasi peserta dengan penurunan nilai test setelah Bimtek: 7% Persentase peserta dengan delta nilai stagnan: 5% Rata-rata peningkatan nilai peserta dari total peserta yang mengalami peningkatan hasil tes pasca Bimtek Total peningkatan nilai 576 Jumlah peserta yang nilainya meningkat 36 Rata-rata peningkatan nilai (dalam poin) 16 Rata-rata peningkatan nilai (dalam persen) 16% Rata-rata penurunan nilai dari peserta yang nilainya turun Total penurunan nilai -32 Jumlah peserta yang nilainya menurun 3 Rata-rata penurunan nilai (dalam poin) -10.67 Rata-rata penurunan nilai (dalam persen) 10.67%
  • 8. 3. Perekaman Video Pengajaran Perekaman Video Pembelajaran di kelas dengan aplikasi PCK dan HOTS (VIDEO 1) Pembuatan Review Tertulis 1 Perekaman Video Pembelajaran di kelas dengan aplikasi PCK dan HOTS (VIDEO 1) Pembuatan Review Tertulis 1 Keberhasilan terobosan metode video ini berdasarkan pada beberapa aspek: 1. Para guru mau dan mampu melakukan hal baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumya 2. Para guru telah mau dan mampu merefleksikan cara pengajaran mandiri dan memperbaikinya di video selanjutnya Jumlah peserta yang mengirimkan video:  Yogyakarta: 31 Peserta  Banjarmasin: 18 Peserta
  • 10. 4. Pertanyaan Reflektif Beberapa serial Pertanyaan Reflektif diberikan kepada para peserta saat kegiatan untuk mempermudah mereka dalam menyadari pembelajaran yang telah dilalui dan membantu mereka mencapai tujuan dari kegiatan ini. Keberhasilan terobosan ini:  Para guru mampu memiliki kesamaan catatan selama program untuk memastikan semua peserta mendapatkan input yang sama  Para peserta menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan dan mampu membuat mereka mencatat, terutama bagi peserta yang tidak memiliki keinginan mencatat Contoh: 1. Apa saja yang baru saya pelajari ? 2. Bagian mana dari cara saya mengajar atau isi materi yang saya ajarkan yang bisa saya perbaiki dengan pengetahuan yang baru saja saya peroleh ? 3. Apakah siswa-siswa saya akan lebih mau dan lebih mampu mengikuti pengajaran saya bila saya mengubah isi materi dan/atau cara saya mengajar setelah saya masukkan pengetahuan yang baru saja saya dapatkan ini ?
  • 11. Overview Pelaksanaan di Yogyakarta  Dengan sistem pelaksanaan seperti di Yogyakarta, peserta mendapatkan pengalaman lebih banyak dan sumringah terhadap video mereka yang di bahas di sesi kedua untuk mendapatkan saran-saran perbaikan.  Para peserta memiliki pengetahuan yang fresh dikarenakan mereka sudah sempat mengaplikasikan pengetahuan baru yang di dapat dalam pembelajaran  Kendala pelaksanaan ini adalah para peserta terkendala berhadir apabila dilaksanakan pada hari yang rentangnya jauh berbeda Overview Pelaksanaan di Banjarmasin  Dengan sistem pelaksanaan seperti di Banjarmasin, peserta dapat berhadir dua hari sekaligus untuk pelaksanaan kegiatan ini  Para peserta memiliki pengetahuan yang lengkap sebelum membuat Video Pengajaran  Kendala pelaksanaan ini adalah ada beberapa peserta yang merasa malas untuk mengumpulkan video pengajaran  Peserta menginginkan pembahasan langsung atas video mereka
  • 15. 1. Perluasan Program Binaan Berkelanjutan  Pelaksanaan kegiatan serupa di daerah lain di Indonesia  Melaksanakan kegiatan ini di beberapa sekolah pilihan Skema Program Pre Test Kegiatan Hari 1 Post Test Pengumpulan Video 1 + review Pengumpulan Video 2 + review Kegiatan Hari 2 + Review Video * Seperti skema di Yogyakarta
  • 16. 2. Pembinaan Berkelanjutan  Pembinaan bagi peserta pelatihan sebelumnya dilakukan selama 1 tahun  Pelatihan diadakan setiap 1 bulan sekali dengan pola sebagai berikut: Sesi1 • Pemberian materi pelatihan • Sharing session Sesi Video • Perekaman video Pengajaran • Pemberian feedback mandiri Sesi2 • Pemberian materi pelatihan • Pembahasan video pengajaran 2x
  • 17. 3. Perluasan Dampak Pembinaan Berkelanjutan  Setelah mengikuti kegiatan “Pembinaan Berkelanjutan” selama 3 bulan, akan dilaksanakan peninjauan outcome dari kegiatan tersebut melalui sisi siswa ajar di sekolah, dan akan dilakukan tindakan kepada siswa sebagai berikut: Pre-Test Post-Test Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Video) Meninjau peningkatan Hasil prestasi non-akademis siswa Meninjau peningkatan Nilai akademis siswa