presentasi ini menjelas tentang Perbedaan Prinsip XRD, XRF.
apa itu XRD dan XRF?
XRD (X-Ray Diffraction), salah satu teknik analisa untuk stuktur suatumineral, garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin, dll
XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
nb: disarankan membuka ppt dengan microsoft office 2016
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
presentasi ini menjelas tentang Perbedaan Prinsip XRD, XRF.
apa itu XRD dan XRF?
XRD (X-Ray Diffraction), salah satu teknik analisa untuk stuktur suatumineral, garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin, dll
XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
nb: disarankan membuka ppt dengan microsoft office 2016
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirunamstrongrey
Proses pembuatan gong melalui 8 tahap, dimulai dari meleburkan timah dan tembaga, pelebaran lempengan, pembentukan menjadi wadah, pembentukan pencon dan pembatas, meratakan dan mengukur, metak, melaras, dan penyelesaian akhir dengan mengikir dan menggerinda. Bahan baku utama adalah timah dan tembaga dengan perbandingan 1:3 yang diolah menjadi gong tradisional Jawa oleh Perajin
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
Dokumen tersebut menjelaskan tentang lambang-lambang keselamatan yang digunakan di laboratorium beserta penjelasan singkat tentang makna, contoh, dan tindakan pencegahan untuk setiap lambang. Lambang-lambang tersebut meliputi irritant, toxic, corrosive, flammable, oxidizing, explosive, extremely flammable, radioactive, dan marine pollutant. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan alat pelindung diri yang digunakan dalam pekerjaan, sepert
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum fisika tentang pengukuran tegangan dan kuat arus listrik. Ringkasannya adalah: Siswa melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus pada rangkaian sederhana dengan mengubah tegangan sumber daya dan mencatat hasilnya pada tabel. Dari hasil pengukuran diperoleh hubungan antara tegangan dan kuat arus berbanding lurus.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi larutan cuka tak diketahui menggunakan larutan NaOH 0,1 M. Percobaan dilakukan dengan menitrasi larutan cuka dengan larutan NaOH sambil diindikasi dengan fenolftalein hingga terjadi perubahan warna, lalu rata-rata hasil titrasi digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan cuka.
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRATExpecially Assa
Penilaian pada Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran UNSRAT mencakup penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif bertujuan memberikan umpan balik kemajuan belajar mahasiswa, sedangkan penilaian sumatif menggunakan metode Penilaian Akhir Patokan untuk menentukan nilai akhir mahasiswa pada setiap modul.
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
Teks tersebut memberikan contoh soal dan pembahasan mengenai kesetimbangan kimia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang konsep kesetimbangan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti temperatur dan tekanan, serta cara menghitung nilai konstanta kesetimbangan untuk berbagai reaksi kimia.
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankSriwijaya University
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank. pembuatannya saya melalui Excel lalu saya simpan dalam bentuk PDF. saya juga menuliskan Rumus dalam menentukan rank (Grade)
Makalah ini membahas tentang hubungan manusia, sains, teknologi, dan seni serta dampak pengembangan dan penggunaannya. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian masing-masing subjek, hubungan antara keempat elemen, dan dampak positif maupun negatif dari pembangunan dan penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni."
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirunamstrongrey
Proses pembuatan gong melalui 8 tahap, dimulai dari meleburkan timah dan tembaga, pelebaran lempengan, pembentukan menjadi wadah, pembentukan pencon dan pembatas, meratakan dan mengukur, metak, melaras, dan penyelesaian akhir dengan mengikir dan menggerinda. Bahan baku utama adalah timah dan tembaga dengan perbandingan 1:3 yang diolah menjadi gong tradisional Jawa oleh Perajin
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
Dokumen tersebut menjelaskan tentang lambang-lambang keselamatan yang digunakan di laboratorium beserta penjelasan singkat tentang makna, contoh, dan tindakan pencegahan untuk setiap lambang. Lambang-lambang tersebut meliputi irritant, toxic, corrosive, flammable, oxidizing, explosive, extremely flammable, radioactive, dan marine pollutant. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan alat pelindung diri yang digunakan dalam pekerjaan, sepert
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum fisika tentang pengukuran tegangan dan kuat arus listrik. Ringkasannya adalah: Siswa melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus pada rangkaian sederhana dengan mengubah tegangan sumber daya dan mencatat hasilnya pada tabel. Dari hasil pengukuran diperoleh hubungan antara tegangan dan kuat arus berbanding lurus.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi larutan cuka tak diketahui menggunakan larutan NaOH 0,1 M. Percobaan dilakukan dengan menitrasi larutan cuka dengan larutan NaOH sambil diindikasi dengan fenolftalein hingga terjadi perubahan warna, lalu rata-rata hasil titrasi digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan cuka.
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRATExpecially Assa
Penilaian pada Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran UNSRAT mencakup penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif bertujuan memberikan umpan balik kemajuan belajar mahasiswa, sedangkan penilaian sumatif menggunakan metode Penilaian Akhir Patokan untuk menentukan nilai akhir mahasiswa pada setiap modul.
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
Teks tersebut memberikan contoh soal dan pembahasan mengenai kesetimbangan kimia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang konsep kesetimbangan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti temperatur dan tekanan, serta cara menghitung nilai konstanta kesetimbangan untuk berbagai reaksi kimia.
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankSriwijaya University
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank. pembuatannya saya melalui Excel lalu saya simpan dalam bentuk PDF. saya juga menuliskan Rumus dalam menentukan rank (Grade)
Makalah ini membahas tentang hubungan manusia, sains, teknologi, dan seni serta dampak pengembangan dan penggunaannya. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian masing-masing subjek, hubungan antara keempat elemen, dan dampak positif maupun negatif dari pembangunan dan penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni."
Makalah ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ICT dalam pendidikan, termasuk pengertian ICT dan teknologi pendidikan, serta faktor-faktor seperti keterbatasan sumber daya pendidikan dan ketidakmerataan kesempatan yang mempengaruhi perkembangan ICT."
Beberapa sarana informasi dan komunikasi yang pernah saya gunakan antara lain:
1. Telepon
2. Handphone
3. Komputer
4. Televisi
5. Radio
6. Surat kabar
7. Majalah
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).docanisa321586
Teknisi sumber belajar adalah tenaga pendidikan yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis sumber belajar untuk mendukung proses pembelajaran. Tugas utama teknisi sumber belajar meliputi pengembangan sistem pembelajaran, pelayanan media, produksi media sederhana, pelatihan, dan administrasi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dampaknya terhadap aktivitas pendidikan. 2) Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam dunia pendidikan seperti sebagai sumber belajar, alat bantu pembelajaran, dan fasilitas pendidikan. 3) Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan mutu p
Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik yang mencakup ruang lingkup, hubungan dengan teknik elektro, dan proses pengambilan keputusan. Ekonomi teknik digunakan untuk menentukan faktor ekonomi dalam memilih alternatif solusi teknik dengan mempertimbangkan biaya dan manfaatnya. Hubungan ekonomi teknik dengan teknik elektro terkait penentuan komponen yang efisien dari sisi biaya. Proses peng
Makalah ini membahas dampak perkembangan teknologi internet terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan dan masyarakat secara umum. Teknologi internet telah membawa pengaruh besar namun juga menimbulkan tantangan baru bagi masyarakat."
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikansarjispdi
1. Makalah ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ICT dalam pendidikan, dengan menjelaskan pengertian teknologi pendidikan dan ICT, perkembangan teknologi pendidikan, serta manfaatnya dalam pendidikan. 2. Faktor-faktor yang dijelaskan meliputi keterbatasan sumber daya pendidikan, ketidakmerataan akses pendidikan, dan model pendidikan yang kurang relevan. 3. Teknologi pendidikan
1. LEMBARAN ASISTENSI
Kelas : 2A Kelompok : I
Jurusan : Teknik Sipil Ketua : Muhammad Firdaus
Program Studi : D-III TKBG Miftahul Jannah
Instruktur I : BAkhtiar A. Wahab, S.T., M.T. Muhammad Haikal
NIP : 19631112 199103 1 005 Imro Atul Husna
Muhammad Johan
Ning Baizura
NO Tanggal Uraian Paraf
2. PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PEMBUATAN MINIATUR RANGKA ATAP SEBAGAI SOLUSI
UNTUK MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL
Oleh :
KELOMPOK I
1. Muhammad Firdaus (2020224010017)
2. Miftahul Jannah (2020224010013)
3. Muhammad Haikal (2020224010018)
4. Imro Atul Husna (2020224010010)
5. Muhammad Johan (2020224010020)
6. Ning Baizura (2020224010042)
Dosen Pembimbing :
Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T.
(19631112 199103 1 005)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
3. i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek Tepat Guna disusun oleh kelompok I dari kelas 2A TKBG
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe. Praktek ini dilaksanakan
selama 7 hari terhitung mulai tanggal 8 Juni s/d 16 Juni 2022 yang dilaksanakan di
Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pada kurikulum
semester IV Program Diploma III Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan
Teknik Sipil tahun 2022 di Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Lhokseumawe, 21 Juni 2022
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T.
Nip. 19631112 199103 1 005
4. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Tepat
Guna tepat pada waktunya. Selawat beriring salam penulis sanjung sajikan
kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau .
Laporan praktek pengujian tanah ini merupakan bagian dari hasil praktek yang
telah lakukan di Bengkel Teknik Sipil selama 7 hari.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan dan
kesalahan baik dari segi penulisan, pembahasan, dan pengolahan data, maka untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan penulisan ini.
Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini, maka dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Syukri, S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Sipil
2. Bapak Bakhiar A. Wahab, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing
3. Serta teman-teman satu tim yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan ini
nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya, semoga
Allah SWT selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Lhokseumawe, 21 Juni 2022
Penulis,
Kelompok II
5. iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................................... 1
1.3 Manfaat..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna............................................................ 2
2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna................................................................. 3
2.3 Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna............................................................... 4
2.4 Syarat-Syarat ............................................................................................ 4
2.5 Konstruksi Rangka Atap .......................................................................... 5
2.5.1 Atap................................................................................................... 5
2.5.2 Bagian-Bagian dari Konstruksi Atap ................................................ 5
2.5.3 Bentuk-Bentuk Konstruksi Atap....................................................... 8
BAB III JOB PEKERJAAN............................................................................... 13
3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap ...................................................... 13
3.1.1 Tujuan ............................................................................................. 13
3.1.2 Peralatan dan Bahan........................................................................ 13
3.1.3 Keselamatan Kerja .......................................................................... 14
3.1.4 Langkah Kerja................................................................................. 14
3.1.5 Gambar Kerja.................................................................................. 20
3.1.6 Dokumentasi ................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 27
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 27
4.2 Saran....................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 28
6. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat
Guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta
sesuai dengan fungsinya didalam Masyarakat Tradisional yang modern.
Secara teknis Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi
tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi
juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi
Tepat Guna.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep dasar dari “Teknologi Tepat Guna”, Jenis-Jenis
dan manfaat didalam masyarakat lokal yang modern.
1.3 Manfaat
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, diharapkan :
Memahami Pengertian Teknologi Tepat Guna
Mengetahui Jenis Teknologi Tepat Guna
Memahami Pengaruh Teknologi Tepat Guna di dalam Masyarakat
Memotivasi agar kita dapat Berinovasi dan Pengembangkan Teknologi
Tepat Guna berbasis IT di dalam Masyarakat.
7. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat
guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai
dengan fungsinya.Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG
adalah teknologi yangdigunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang
menyebutnya teknologi tepat guna sebagaiteknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan
teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga
merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan
yang dikehendaki, teknologi tepatguna haruslah menerapkan metode yang hemat
sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan
dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan
mencemari lingkungan.
Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan
sebagai TTG,yaitu:
1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber
yang tersedia banyak di suatu tempat.
2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat.
3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang
sebenarnyadalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam
dikepala perencananya.
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh
jadimemerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi
tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan
8. 3
masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di
lain tempat. Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan
terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna
Teknologi Tepat Guna (TTG) awalnya diusulkan oleh E.F. Schumacher,
seorang ekonom berkebangsaan Inggris dan menjadi inspirasi salah satu bukunya
yang sangat terkenal berjudul Small is Beautiful. Schumacher adalah Dewan
Penasihat Batubara Inggris (British Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah
untuk Burma dan selanjutnya untuk India. Schumacher mendirikan Intermediate
Technology Development Group (ITDG) pada tahun 1966. Pendekatannya
mendapat perhatian pada tahun 1960-an sebagai gerakan social selama krisis energi
tahun 1970-an dan sebagai gerakan lingkungan. ITDG masih ada hingga sekarang
di bawah organisasi riset aksi yang bertujuan untuk “memperlihatkan dan
mengadvokasi pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi
untukmengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang''.
Pada awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan
intermediat teknologi, yang berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di
negara berkembangdan teknologi maju padat modal dari dunia barat. Istilah
teknologi tepat guna dalam konteksyang spesifik dan kadang-kadang umum
dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunanyang digunakan untuk
mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dankebutuhan
dasar manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi
iniharuslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja,
hemat energi,ramah lingkungan, dikontrol dan dipelihara oleh masyarakat
setempat.
Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan untuk istilah 'tepatguna'
dan 'teknologi' adalah “penerapan pengatahuan ilmiah untuk tujuan praktis
sehingga cocok untuk orang, kondisi, keempatan atau tempat tertentu”. Definisi ini
berimplikasi bahwa “tepat guna” dapat bervariasi dan oleh sebab itu istilah
9. 4
teknologi tepat guna tidak dapat tepat didefinisikan.Secara umum, istilah teknologi
tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologiuntuk negara berkembang.
2.3 Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna (TTG)
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG,
dapatdikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak
berarti sebagaibatasan) adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung
pertanian,industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat disuatu tempat.
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh
keterampilan setempat.
4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam,
energi, bahansecara lebih baik dan optimal.
6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak
luar (self-realiance motivated).
2.4 Syarat-Syarat
Syarat Teknologi bisa dikatan tepat sasaran atau dikatakan Teknologi Tepat
Guna yaitu:
1. Biaya murah
2. Mudah dibangun
3. Mudah dirawat
4. Berdaya guna
5. Berhasil guna
6. Aman digunakan siapapun
7. Ramah lingkungan
10. 5
2.5 Konstruksi Rangka Atap
2.5.1 Atap
Atap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian
dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan
untukgenteng kemiringan minimal 350 dan maksimal 650, kalau atap
menggunakan seng atau alumunium kemiringannya 18 – 20 0. Kuda-kuda
merupakan bagian yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara kuda
– kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang sampai 4m supaya ukuran gording
dan balok bubungan tidak terlalu besar.
Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan,
membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi rangka
atap pada bangunan . Dalam pekerjaan ini diambil salah satu contoh konstruksi
kuda-kuda bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 7,00 m.
2.5.2 Bagian – bagian dari konstruksi atap :
a. Kuda – kuda
b. Konstruksi kuda – kuda terdiri dari (balok meyilang di atas usuk,
c. ukuran 2/3 cm
d. Balokk tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm)
e. Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
f. Ander (balok vertical di tengak, ukuran 8/12 cm)
g. Skor (balok diagonal di tengah, ukran 8/12 cm)
h. Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm)
i. Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
j. Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda,ukuran 8/12 cm)
k. Nook (balok meyilang di atas ander, ukkuran 812 cm)
l. Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
m. Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat,ukuran 5/7 cm)
n. Reng
11. 6
Berikut adalah bagian kuda-kuda dan fungsinya :
1. Kaki kuda-kuda :
Kaki kuda-kuda ini berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan
beban diatasnya.Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring
yang menunjukan sudut kemiringan atap.
2. Balok Datar
Yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal
yang terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda.
3. Balok penggantung
Yaitu batang tegak yang berfungsi untuk menahan lentukan yang terjadi
pada balok datar
4. Balok penyokong
Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar
tidak melengkung oleh beban dari balok gording.
5. Balok gapit
Berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur
kesamping.
6. Usuk atau Kaso
Ukuran yang dipakai adalah 5/7 dan dipasang menumpu pada balok
gording,balok bubungan dan balok tembok.
7. Bubungan genteng.
Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah 2/20 dan dipasang pada
balok bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya.
13. 8
2.5.3 Bentuk-bentuk Konstruksi Atap
Bentuk konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan
perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang
banyak terdapat adalah :
a. Atap Datar
Bentuk atap yang paling sederhana adalah atap datar atau rata. Atap datar
biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya
bisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng
yang tebal. Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat
miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
Gambar 2.5.3 (a)
b. Atap Sandar ( sengkuap )
Atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan
misalnya; selasar atau emperan.
Gambar 2.5.3 (b)
c. Atap Pelana ( kampung )
Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun –
bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang
bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.
14. 9
Gambar 2.5.3 (c)
d. Atap Tenda ( lancip )
Atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan
lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama. Atap tenda terdiri dari empat
bidang atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring
adalah dibubungan miring yang disebut jurai.
Gambar 2.5.3 (d)
e. Atap Limas ( perisai )
Atap limas teridiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu
garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada
nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang
berbentuk segitiga.
Gambar 2.5.3 (e)
15. 10
f. Atap mansard
Bentuk ini seolah olah terdiri dari dua atap atap yang terlihat bersusun atau
bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita,
karena sebetulnya atap ini dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di
negara kita.
Gambar 2.5.3 (f)
g. Atap Menara
Bentuk atap menara sam dengan atap tenda, bedanya atap menara
puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai
pada bangunan – bangunan gereja, atap menara masjid dan lain – lain.
Gambar 2.5.3 (g)
h. Atap Piramida
Bentuk atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya.
Bentuk denah bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya,
Gambar 2.5.3 (h)
16. 11
i. Atap Minangkabao
Atap minangkabau seolah-olah berbentuk tandukpada tepi kanan dan kiri.
Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatera.
Gambar 2.5.3 (i)
j. Atap Joglo
Bentuk atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya
seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa
Barat.
Gambar 2.5.3 (j)
k. Atap Setengah Bola ( Kubah )
Bentuk atap melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk
bangunan masjid dan gereja.
Gambar 2.5.3 (k)
17. 12
l. Atap Gergaji
Atap ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Atap ini
bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.
Gambar 2.5.3 (l)
18. 13
BAB III
JOB PEKERJAAN
3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap
3.1.1 Tujuan
Mahasiswa memahami secara detail tahap pelaksanaan pekerjaan Rangka
Atap, dalam hal ini dapat berupa pemilihan bahan dan cara-cara yang dilakukan
dalam pekerjaan tersebut.
3.1.2 Peralatan dan Bahan
A. Peralatan yang digunakan :
1. Penggaris siku
2. Pensil
3. Meteran
4. Gergaji potong
5. Palu besi
6. Busur derajat
7. Mesin ketam perata
8. Mesin ketam penebal
9. Mesin gergaji potong
10. Mesin gergaji belah
11. Mesin gergaji pita
B. Bahan yang digunakan :
1. Kayu ukuran ½ cm
2. Kayu ukuran 1/1,4 cm
3. Kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm
4. Multiplek 18 mm
5. Paku ukuran ¾ ”
6. Lem kayu
7. Cat
19. 14
3.1.3 Keselamatan Kerja
1. Patuhilah insuktur.
2. Gunakan masker penutup hidung dan mulut pada saat melakukan
percobaan ini untuk menghindari masuknya debu
3. Gunakan Sarung Tangan
4. Berhati-hati saat menggunakan mesin pada saat melakukan
pemotongan ataupun pengetaman pada kayu
3.1.4 Langkah Kerja
A. Pemotongan dan Pengetaman Kayu
1. Mengetam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata,
halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan yang lainnya.
2. Memotong kayu dengan lebar dan tebal yang sudah ditentukan.
20. 15
B. Membuat Dinding
1. Siapkan multiplek dengan ketebalan 18 mm
2. Potong multiplek sesuai gambar kerja yang sudah direncanakan
dengan ukuran 800 mm (2 buah), 400 mm (3 buah), dan 200 mm (2
buah).
3. Rangkai dan paku multiplek yang sudah dipotong sesuai dengan
gambar kerja yang sudah direncanakan.
C. Pekerjaan Perangkaian Kuda-Kuda
1. Membuat Tiang Kuda-Kuda (Ander)
Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm
Kayu dengan ukuran ½ cm yang sudah dipotong lalu dilukis agar
kemiringan pada kedua sisinya sesuai dengan kemiringan sudut
pada kaki kuda-kuda yang membentuk sudut 45°.
Dinding
21. 16
Atur ander pada balok tarik hingga posisi ander tegak lurus
terhadap balok tarik.
2. Membuat Kaki Kuda-Kuda (Balok Tekan)
Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah
Lukis kayu membentuk sudut 45° untuk nantinya bisa
disambungkan pada ander.
Malkan kaki kuda-kuda tersebut, ujung bawah dengan balok tarik
dan ujung atas pada ander yang sudah dibuat dengan kemiringan
balok tekan 30° terhadap balok tarik.
Rakitlah kaki kuda-kuda dengan balok tarik serta ander, sehingga
membentuk segitiga siku-siku.
Dengan cara yang sama rakitlah untuk kaki kuda-kuda yang
satunya (sebelah).
3. Membuat Balok Tarik
Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah
Tandailah kebutuhan lebar efektif balok tarik sesuai dengan lebar
bangunan.
Lukis kedua ujungnya membentuk sudut 45°.
Rakitlah balok tarik dengan kaki kuda-kuda serta ander sehingga
membentuk segitiga siku-siku.
4. Membuat Skor (Balok Sokong)
Siapkan kayu dengan panjang sebanyak 2 buah
Malkan kayu tersebut, ujung satu pas di pertengahan kaki kuda-
kuda dan ujung yang lain pada ujung bawah ander yang dilebihkan
± 2 cm dari balok tarik
Dengan cara yang sama malkan untuk balok skor yang satunya.
22. 17
Rangkai semua batang kuda-kuda tadi sehingga menjadi konstruksi
kuda-kuda.
Pasanglah balok gapit dan perkuatlah dengan bait kuda, sehingga
membentuk konstruksi.
D. Memasang Kuda-Kuda
Kuda-kuda yang sudah di rangkai, dipakukan pada dinding yang
sebelumnya sudah dibuat. Disini kami menggunakan 4 kuda-kuda
sesuai dengan gambar kerja.
E. Memasang Ikatan Angin
1. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm
2. Ambil dua kayu lalu pasang menyilang diantara kuda-kuda. Ikatan
angin ini berfungsi untuk mengikat kuda-kuda agar tidak mudah
bergerak ke arah horizontal.
Kaki
Kuda-kuda
Ikatan
Angin
Balok Sokong
Tiang Kuda-kuda
Balok Tarik
23. 18
F. Memasang Nok
1. Gunakan kayu dengan lebar dan tebal yang sama dengan ander,
potong kayu sedalam 1 cm, lebar sama dengan tebalnya ander yaitu 1
cm
2. Lakukan hal yang sama pada setiap pertemuan ander dengan
memotong kayu sedalam 1 cm.
3. Pasanglah nok diatas ander dengan potongan kayu sedalam 1 cm pada
setiap ander harus pas masuk.
4. Nok diletakkan secara tertidur atau sisi yang panjang dari
penampangnya berada dibawah.
5. Pakukan nok untuk lebih memperkuat..
G. Memasang Gording
1. Atur jarak antar gording dengan jarak 6 cm.
2. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm
3. Pakukan gording yang diletakkan diatas kaki kuda-kuda dengan jarak
yang sudah diatur, kanan dan kirinya harus siku.
Balok Nok
24. 19
H. Memasang Listplank
1. Gunakan kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm
2. Listplank dipaku pada setiap tumpuan. Untuk tumpuan nya terlebih
dahulu harus dicek kelurusan dan kesikuannya.
I. Pekerjaan Finishing
1. Gunakan dempul pada setiap sambungan baik pada kuda-kuda
maupun rangka atap lainnya untuk menutupi lubang pada setiap
sambungan.
Gording
Lisplank
25. 20
2. Amplas kayu agar permukaan kayu mulus, rata dan dempulan pada
sambungan bisa terlihat lebih rapi yang nantinya akan memudahkan
kita pada saat pengecatan.
3. Lakukan pengecatan pada miniatur rangka atap agar terlihat lebih
cantik, untuk warna cat bisa disesuaikan. Disini kami menggunakan
cat warna krim untuk dinding, warna biru untuk listplank, dan warna
coklat untuk rangka atap nya.
3.1.5 Gambar Kerja
32. 27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut, Teknologi
Tepat Guna (TTG) bertujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen
modern ke dalam praktek (dunia nyata dan perilaku masyarakat) dalam upaya
optimalisasi hasil produksi/pendapatannya.
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan,
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai
tambah dari aspekekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat
murah dan mudah serta memiliki nilai guna (manfaat/kemaslahatan) yang tinggi
bagi masyarakat.
Teknologi Tepat Guna sebagai salah satu instrumen penting dalam
pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Proses facilitating merupakan salah
satu penentu keberhasilan dalam pengadopsian dan pengembangan teknologi
tepat guna oleh masyarakat.
4.2 Saran
a. Dalam pelaksanaan praktek mahasiswa diharapkan tetap fokus agar tidak
terjadi kecelakaan pada saat menggunakan mesin pemotong dan alat
lainnya.
b. Jangan bersenda saat menjalankan job Pekerjaan.
c. Mahasiswa sebaiknya menjaga kebersihan alat yang akan digunakan
selama praktek berlangsung.