SlideShare a Scribd company logo
LEMBARAN ASISTENSI
Kelas : 2A Kelompok : I
Jurusan : Teknik Sipil Ketua : Muhammad Firdaus
Program Studi : D-III TKBG Miftahul Jannah
Instruktur I : BAkhtiar A. Wahab, S.T., M.T. Muhammad Haikal
NIP : 19631112 199103 1 005 Imro Atul Husna
Muhammad Johan
Ning Baizura
NO Tanggal Uraian Paraf
PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PEMBUATAN MINIATUR RANGKA ATAP SEBAGAI SOLUSI
UNTUK MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL
Oleh :
KELOMPOK I
1. Muhammad Firdaus (2020224010017)
2. Miftahul Jannah (2020224010013)
3. Muhammad Haikal (2020224010018)
4. Imro Atul Husna (2020224010010)
5. Muhammad Johan (2020224010020)
6. Ning Baizura (2020224010042)
Dosen Pembimbing :
Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T.
(19631112 199103 1 005)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek Tepat Guna disusun oleh kelompok I dari kelas 2A TKBG
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe. Praktek ini dilaksanakan
selama 7 hari terhitung mulai tanggal 8 Juni s/d 16 Juni 2022 yang dilaksanakan di
Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pada kurikulum
semester IV Program Diploma III Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan
Teknik Sipil tahun 2022 di Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Lhokseumawe, 21 Juni 2022
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T.
Nip. 19631112 199103 1 005
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Tepat
Guna tepat pada waktunya. Selawat beriring salam penulis sanjung sajikan
kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau .
Laporan praktek pengujian tanah ini merupakan bagian dari hasil praktek yang
telah lakukan di Bengkel Teknik Sipil selama 7 hari.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan dan
kesalahan baik dari segi penulisan, pembahasan, dan pengolahan data, maka untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan penulisan ini.
Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini, maka dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Syukri, S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Sipil
2. Bapak Bakhiar A. Wahab, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing
3. Serta teman-teman satu tim yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan ini
nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya, semoga
Allah SWT selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Lhokseumawe, 21 Juni 2022
Penulis,
Kelompok II
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................................... 1
1.3 Manfaat..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna............................................................ 2
2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna................................................................. 3
2.3 Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna............................................................... 4
2.4 Syarat-Syarat ............................................................................................ 4
2.5 Konstruksi Rangka Atap .......................................................................... 5
2.5.1 Atap................................................................................................... 5
2.5.2 Bagian-Bagian dari Konstruksi Atap ................................................ 5
2.5.3 Bentuk-Bentuk Konstruksi Atap....................................................... 8
BAB III JOB PEKERJAAN............................................................................... 13
3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap ...................................................... 13
3.1.1 Tujuan ............................................................................................. 13
3.1.2 Peralatan dan Bahan........................................................................ 13
3.1.3 Keselamatan Kerja .......................................................................... 14
3.1.4 Langkah Kerja................................................................................. 14
3.1.5 Gambar Kerja.................................................................................. 20
3.1.6 Dokumentasi ................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 27
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 27
4.2 Saran....................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat
Guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta
sesuai dengan fungsinya didalam Masyarakat Tradisional yang modern.
Secara teknis Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi
tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi
juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi
Tepat Guna.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep dasar dari “Teknologi Tepat Guna”, Jenis-Jenis
dan manfaat didalam masyarakat lokal yang modern.
1.3 Manfaat
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, diharapkan :
 Memahami Pengertian Teknologi Tepat Guna
 Mengetahui Jenis Teknologi Tepat Guna
 Memahami Pengaruh Teknologi Tepat Guna di dalam Masyarakat
 Memotivasi agar kita dapat Berinovasi dan Pengembangkan Teknologi
Tepat Guna berbasis IT di dalam Masyarakat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat
guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai
dengan fungsinya.Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG
adalah teknologi yangdigunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang
menyebutnya teknologi tepat guna sebagaiteknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan
teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga
merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan
yang dikehendaki, teknologi tepatguna haruslah menerapkan metode yang hemat
sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan
dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan
mencemari lingkungan.
Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan
sebagai TTG,yaitu:
1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber
yang tersedia banyak di suatu tempat.
2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat.
3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang
sebenarnyadalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam
dikepala perencananya.
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh
jadimemerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi
tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan
3
masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di
lain tempat. Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan
terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna
Teknologi Tepat Guna (TTG) awalnya diusulkan oleh E.F. Schumacher,
seorang ekonom berkebangsaan Inggris dan menjadi inspirasi salah satu bukunya
yang sangat terkenal berjudul Small is Beautiful. Schumacher adalah Dewan
Penasihat Batubara Inggris (British Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah
untuk Burma dan selanjutnya untuk India. Schumacher mendirikan Intermediate
Technology Development Group (ITDG) pada tahun 1966. Pendekatannya
mendapat perhatian pada tahun 1960-an sebagai gerakan social selama krisis energi
tahun 1970-an dan sebagai gerakan lingkungan. ITDG masih ada hingga sekarang
di bawah organisasi riset aksi yang bertujuan untuk “memperlihatkan dan
mengadvokasi pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi
untukmengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang''.
Pada awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan
intermediat teknologi, yang berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di
negara berkembangdan teknologi maju padat modal dari dunia barat. Istilah
teknologi tepat guna dalam konteksyang spesifik dan kadang-kadang umum
dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunanyang digunakan untuk
mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dankebutuhan
dasar manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi
iniharuslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja,
hemat energi,ramah lingkungan, dikontrol dan dipelihara oleh masyarakat
setempat.
Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan untuk istilah 'tepatguna'
dan 'teknologi' adalah “penerapan pengatahuan ilmiah untuk tujuan praktis
sehingga cocok untuk orang, kondisi, keempatan atau tempat tertentu”. Definisi ini
berimplikasi bahwa “tepat guna” dapat bervariasi dan oleh sebab itu istilah
4
teknologi tepat guna tidak dapat tepat didefinisikan.Secara umum, istilah teknologi
tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologiuntuk negara berkembang.
2.3 Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna (TTG)
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG,
dapatdikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak
berarti sebagaibatasan) adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung
pertanian,industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat disuatu tempat.
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh
keterampilan setempat.
4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam,
energi, bahansecara lebih baik dan optimal.
6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak
luar (self-realiance motivated).
2.4 Syarat-Syarat
Syarat Teknologi bisa dikatan tepat sasaran atau dikatakan Teknologi Tepat
Guna yaitu:
1. Biaya murah
2. Mudah dibangun
3. Mudah dirawat
4. Berdaya guna
5. Berhasil guna
6. Aman digunakan siapapun
7. Ramah lingkungan
5
2.5 Konstruksi Rangka Atap
2.5.1 Atap
Atap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian
dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan
untukgenteng kemiringan minimal 350 dan maksimal 650, kalau atap
menggunakan seng atau alumunium kemiringannya 18 – 20 0. Kuda-kuda
merupakan bagian yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara kuda
– kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang sampai 4m supaya ukuran gording
dan balok bubungan tidak terlalu besar.
Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan,
membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi rangka
atap pada bangunan . Dalam pekerjaan ini diambil salah satu contoh konstruksi
kuda-kuda bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 7,00 m.
2.5.2 Bagian – bagian dari konstruksi atap :
a. Kuda – kuda
b. Konstruksi kuda – kuda terdiri dari (balok meyilang di atas usuk,
c. ukuran 2/3 cm
d. Balokk tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm)
e. Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
f. Ander (balok vertical di tengak, ukuran 8/12 cm)
g. Skor (balok diagonal di tengah, ukran 8/12 cm)
h. Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm)
i. Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
j. Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda,ukuran 8/12 cm)
k. Nook (balok meyilang di atas ander, ukkuran 812 cm)
l. Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
m. Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat,ukuran 5/7 cm)
n. Reng
6
 Berikut adalah bagian kuda-kuda dan fungsinya :
1. Kaki kuda-kuda :
Kaki kuda-kuda ini berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan
beban diatasnya.Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring
yang menunjukan sudut kemiringan atap.
2. Balok Datar
Yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal
yang terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda.
3. Balok penggantung
Yaitu batang tegak yang berfungsi untuk menahan lentukan yang terjadi
pada balok datar
4. Balok penyokong
Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar
tidak melengkung oleh beban dari balok gording.
5. Balok gapit
Berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur
kesamping.
6. Usuk atau Kaso
Ukuran yang dipakai adalah 5/7 dan dipasang menumpu pada balok
gording,balok bubungan dan balok tembok.
7. Bubungan genteng.
Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah 2/20 dan dipasang pada
balok bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya.
7
DETAIL A
Gambar 2.5.2 (a)
DETAIL B
Gambar 2.5.2 (b)
DETAIL C
Gambar 2.5.2 (c)
8
2.5.3 Bentuk-bentuk Konstruksi Atap
Bentuk konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan
perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang
banyak terdapat adalah :
a. Atap Datar
Bentuk atap yang paling sederhana adalah atap datar atau rata. Atap datar
biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya
bisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng
yang tebal. Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat
miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
Gambar 2.5.3 (a)
b. Atap Sandar ( sengkuap )
Atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan
misalnya; selasar atau emperan.
Gambar 2.5.3 (b)
c. Atap Pelana ( kampung )
Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun –
bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang
bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.
9
Gambar 2.5.3 (c)
d. Atap Tenda ( lancip )
Atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan
lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama. Atap tenda terdiri dari empat
bidang atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring
adalah dibubungan miring yang disebut jurai.
Gambar 2.5.3 (d)
e. Atap Limas ( perisai )
Atap limas teridiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu
garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada
nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang
berbentuk segitiga.
Gambar 2.5.3 (e)
10
f. Atap mansard
Bentuk ini seolah olah terdiri dari dua atap atap yang terlihat bersusun atau
bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita,
karena sebetulnya atap ini dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di
negara kita.
Gambar 2.5.3 (f)
g. Atap Menara
Bentuk atap menara sam dengan atap tenda, bedanya atap menara
puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai
pada bangunan – bangunan gereja, atap menara masjid dan lain – lain.
Gambar 2.5.3 (g)
h. Atap Piramida
Bentuk atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya.
Bentuk denah bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya,
Gambar 2.5.3 (h)
11
i. Atap Minangkabao
Atap minangkabau seolah-olah berbentuk tandukpada tepi kanan dan kiri.
Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatera.
Gambar 2.5.3 (i)
j. Atap Joglo
Bentuk atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya
seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa
Barat.
Gambar 2.5.3 (j)
k. Atap Setengah Bola ( Kubah )
Bentuk atap melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk
bangunan masjid dan gereja.
Gambar 2.5.3 (k)
12
l. Atap Gergaji
Atap ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Atap ini
bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.
Gambar 2.5.3 (l)
13
BAB III
JOB PEKERJAAN
3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap
3.1.1 Tujuan
Mahasiswa memahami secara detail tahap pelaksanaan pekerjaan Rangka
Atap, dalam hal ini dapat berupa pemilihan bahan dan cara-cara yang dilakukan
dalam pekerjaan tersebut.
3.1.2 Peralatan dan Bahan
A. Peralatan yang digunakan :
1. Penggaris siku
2. Pensil
3. Meteran
4. Gergaji potong
5. Palu besi
6. Busur derajat
7. Mesin ketam perata
8. Mesin ketam penebal
9. Mesin gergaji potong
10. Mesin gergaji belah
11. Mesin gergaji pita
B. Bahan yang digunakan :
1. Kayu ukuran ½ cm
2. Kayu ukuran 1/1,4 cm
3. Kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm
4. Multiplek 18 mm
5. Paku ukuran ¾ ”
6. Lem kayu
7. Cat
14
3.1.3 Keselamatan Kerja
1. Patuhilah insuktur.
2. Gunakan masker penutup hidung dan mulut pada saat melakukan
percobaan ini untuk menghindari masuknya debu
3. Gunakan Sarung Tangan
4. Berhati-hati saat menggunakan mesin pada saat melakukan
pemotongan ataupun pengetaman pada kayu
3.1.4 Langkah Kerja
A. Pemotongan dan Pengetaman Kayu
1. Mengetam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata,
halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan yang lainnya.
2. Memotong kayu dengan lebar dan tebal yang sudah ditentukan.
15
B. Membuat Dinding
1. Siapkan multiplek dengan ketebalan 18 mm
2. Potong multiplek sesuai gambar kerja yang sudah direncanakan
dengan ukuran 800 mm (2 buah), 400 mm (3 buah), dan 200 mm (2
buah).
3. Rangkai dan paku multiplek yang sudah dipotong sesuai dengan
gambar kerja yang sudah direncanakan.
C. Pekerjaan Perangkaian Kuda-Kuda
1. Membuat Tiang Kuda-Kuda (Ander)
 Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm
 Kayu dengan ukuran ½ cm yang sudah dipotong lalu dilukis agar
kemiringan pada kedua sisinya sesuai dengan kemiringan sudut
pada kaki kuda-kuda yang membentuk sudut 45°.
Dinding
16
 Atur ander pada balok tarik hingga posisi ander tegak lurus
terhadap balok tarik.
2. Membuat Kaki Kuda-Kuda (Balok Tekan)
 Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah
 Lukis kayu membentuk sudut 45° untuk nantinya bisa
disambungkan pada ander.
 Malkan kaki kuda-kuda tersebut, ujung bawah dengan balok tarik
dan ujung atas pada ander yang sudah dibuat dengan kemiringan
balok tekan 30° terhadap balok tarik.
 Rakitlah kaki kuda-kuda dengan balok tarik serta ander, sehingga
membentuk segitiga siku-siku.
 Dengan cara yang sama rakitlah untuk kaki kuda-kuda yang
satunya (sebelah).
3. Membuat Balok Tarik
 Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah
 Tandailah kebutuhan lebar efektif balok tarik sesuai dengan lebar
bangunan.
 Lukis kedua ujungnya membentuk sudut 45°.
 Rakitlah balok tarik dengan kaki kuda-kuda serta ander sehingga
membentuk segitiga siku-siku.
4. Membuat Skor (Balok Sokong)
 Siapkan kayu dengan panjang sebanyak 2 buah
 Malkan kayu tersebut, ujung satu pas di pertengahan kaki kuda-
kuda dan ujung yang lain pada ujung bawah ander yang dilebihkan
± 2 cm dari balok tarik
 Dengan cara yang sama malkan untuk balok skor yang satunya.
17
 Rangkai semua batang kuda-kuda tadi sehingga menjadi konstruksi
kuda-kuda.
 Pasanglah balok gapit dan perkuatlah dengan bait kuda, sehingga
membentuk konstruksi.
D. Memasang Kuda-Kuda
 Kuda-kuda yang sudah di rangkai, dipakukan pada dinding yang
sebelumnya sudah dibuat. Disini kami menggunakan 4 kuda-kuda
sesuai dengan gambar kerja.
E. Memasang Ikatan Angin
1. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm
2. Ambil dua kayu lalu pasang menyilang diantara kuda-kuda. Ikatan
angin ini berfungsi untuk mengikat kuda-kuda agar tidak mudah
bergerak ke arah horizontal.
Kaki
Kuda-kuda
Ikatan
Angin
Balok Sokong
Tiang Kuda-kuda
Balok Tarik
18
F. Memasang Nok
1. Gunakan kayu dengan lebar dan tebal yang sama dengan ander,
potong kayu sedalam 1 cm, lebar sama dengan tebalnya ander yaitu 1
cm
2. Lakukan hal yang sama pada setiap pertemuan ander dengan
memotong kayu sedalam 1 cm.
3. Pasanglah nok diatas ander dengan potongan kayu sedalam 1 cm pada
setiap ander harus pas masuk.
4. Nok diletakkan secara tertidur atau sisi yang panjang dari
penampangnya berada dibawah.
5. Pakukan nok untuk lebih memperkuat..
G. Memasang Gording
1. Atur jarak antar gording dengan jarak 6 cm.
2. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm
3. Pakukan gording yang diletakkan diatas kaki kuda-kuda dengan jarak
yang sudah diatur, kanan dan kirinya harus siku.
Balok Nok
19
H. Memasang Listplank
1. Gunakan kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm
2. Listplank dipaku pada setiap tumpuan. Untuk tumpuan nya terlebih
dahulu harus dicek kelurusan dan kesikuannya.
I. Pekerjaan Finishing
1. Gunakan dempul pada setiap sambungan baik pada kuda-kuda
maupun rangka atap lainnya untuk menutupi lubang pada setiap
sambungan.
Gording
Lisplank
20
2. Amplas kayu agar permukaan kayu mulus, rata dan dempulan pada
sambungan bisa terlihat lebih rapi yang nantinya akan memudahkan
kita pada saat pengecatan.
3. Lakukan pengecatan pada miniatur rangka atap agar terlihat lebih
cantik, untuk warna cat bisa disesuaikan. Disini kami menggunakan
cat warna krim untuk dinding, warna biru untuk listplank, dan warna
coklat untuk rangka atap nya.
3.1.5 Gambar Kerja
21
22
23
24
25
3.1.6 Dokumentasi
26
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut, Teknologi
Tepat Guna (TTG) bertujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen
modern ke dalam praktek (dunia nyata dan perilaku masyarakat) dalam upaya
optimalisasi hasil produksi/pendapatannya.
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan,
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai
tambah dari aspekekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat
murah dan mudah serta memiliki nilai guna (manfaat/kemaslahatan) yang tinggi
bagi masyarakat.
Teknologi Tepat Guna sebagai salah satu instrumen penting dalam
pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Proses facilitating merupakan salah
satu penentu keberhasilan dalam pengadopsian dan pengembangan teknologi
tepat guna oleh masyarakat.
4.2 Saran
a. Dalam pelaksanaan praktek mahasiswa diharapkan tetap fokus agar tidak
terjadi kecelakaan pada saat menggunakan mesin pemotong dan alat
lainnya.
b. Jangan bersenda saat menjalankan job Pekerjaan.
c. Mahasiswa sebaiknya menjaga kebersihan alat yang akan digunakan
selama praktek berlangsung.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://novithasari03.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teknologi-tepat-guna.html
http://himdika.blogspot.co.id/2015/02/teknologi-tepat-guna.html
http://www.astalog.com/119/mengenal-teknologi-tepat-guna.htm
http://dokumen.tips/documents/pengertian-teknologi-tepat-guna.html
http://www.kompasiana.com/syamsiro/teknologi-tepat-guna-untuk-masa-depan-
indonesia_56508a27b49373880b5e459c
http://www.kizzio.com/444-teknologi-tepat-guna.htm
http://www.bigdata-bestpractices.com/2015/04/contoh-teknologi-tepat-guna.html
http://syamsuddin-ideris.blogspot.co.id/2008/11/teknologi-tepat-guna
pendidikan.html
http://rianasariindriani.blogspot.co.id/2012/12/pengaruh-iptek-terhadap-
transportasi.html
http://meraihmimpi2.blogspot.co.id/2014/11/v- behaviorurldefaultvmlo.html
http://docplayer.info/5232-Teknologi-tepat-guna-ttg-dalam-perspektif-
pemberdayaan-masyarakat.html
https://baybayuu.wordpress.com/2013/10/25/teknologi-tepat-guna-bukan-tatap-
luna/
https://blogkatakatakita.wordpress.com/2011/11/23/dampak-perkembangan-
-terhadap-kehidupan-manusia/

More Related Content

What's hot

Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirunProses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
amstrongrey
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
EkoNurcahyaningrum1
 
Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
suhemah emah
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 
Mangan
ManganMangan
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
Ganti Junior
 
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikContoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Muhammad Noer
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisika
dita andina
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
Ridwan
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
Elisabeth maranatha
 
Makalah PJOK
Makalah PJOKMakalah PJOK
Makalah PJOK
Ikhsan Ajha
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASILAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
Muhammad Daffa' Wiandaputra Haribowo
 
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRATPenilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
Expecially Assa
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Yusi Rahmah
 
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankContoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Sriwijaya University
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERfarid miftah
 

What's hot (20)

Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirunProses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
Proses pembuatan gong di perajin gamelan perungu gongso palu desa wirun
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Gempa bumi
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikContoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisika
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Makalah PJOK
Makalah PJOKMakalah PJOK
Makalah PJOK
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASILAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI
 
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRATPenilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
Penilaian Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Kedokteran UNSRAT
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankContoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 

Similar to LAPORAN TEPAT GUNA.pdf

Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasarMakalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasar
Yunitha Rahmah
 
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdfMakalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
LMfikramjayaFikram
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaransarjispdi
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
sarjiaja
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
sarjispdi
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
sarjiaja
 
Hani op 4 c 1188203043 makalah
Hani op 4 c 1188203043 makalahHani op 4 c 1188203043 makalah
Hani op 4 c 1188203043 makalahhanipratiwi20
 
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdfKelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
sulistyowidodo9
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Alfan Fatoni
 
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...FKIP UHO
 
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).docTeknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
anisa321586
 
makalah vagina
makalah vaginamakalah vagina
makalah vagina
Tri Rahmadi
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
Fernando Pradita
 
Dampak Perkembangan Teknologi Internet
Dampak Perkembangan Teknologi InternetDampak Perkembangan Teknologi Internet
Dampak Perkembangan Teknologi Internet
Erni Prahesti
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
sarjispdi
 
teknologi komunikasi dan Informasi
teknologi komunikasi dan Informasiteknologi komunikasi dan Informasi
teknologi komunikasi dan Informasi
saviranorma
 
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptxTTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
rustaneffendy1
 
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen BinapentaKonsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
Rizky Widodo
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
adninrizki
 

Similar to LAPORAN TEPAT GUNA.pdf (20)

Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasarMakalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasar
 
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdfMakalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang.pdf
 
Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
 
Tugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaranTugas teknologi dan media pembelajaran
Tugas teknologi dan media pembelajaran
 
Hani op 4 c 1188203043 makalah
Hani op 4 c 1188203043 makalahHani op 4 c 1188203043 makalah
Hani op 4 c 1188203043 makalah
 
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdfKelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
Kelas_07_SMP_Dunia_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi.pdf
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
 
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).docTeknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
Teknisi Sumber Belajar (Word 97-2003).doc
 
makalah vagina
makalah vaginamakalah vagina
makalah vagina
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Dampak Perkembangan Teknologi Internet
Dampak Perkembangan Teknologi InternetDampak Perkembangan Teknologi Internet
Dampak Perkembangan Teknologi Internet
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
 
teknologi komunikasi dan Informasi
teknologi komunikasi dan Informasiteknologi komunikasi dan Informasi
teknologi komunikasi dan Informasi
 
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptxTTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
TTG DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN_TELLUMPANUAE 2023.pptx
 
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen BinapentaKonsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
Konsep kegiatan innovasi teknologi tepat guna Ditjen Binapenta
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 

LAPORAN TEPAT GUNA.pdf

  • 1. LEMBARAN ASISTENSI Kelas : 2A Kelompok : I Jurusan : Teknik Sipil Ketua : Muhammad Firdaus Program Studi : D-III TKBG Miftahul Jannah Instruktur I : BAkhtiar A. Wahab, S.T., M.T. Muhammad Haikal NIP : 19631112 199103 1 005 Imro Atul Husna Muhammad Johan Ning Baizura NO Tanggal Uraian Paraf
  • 2. PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN MINIATUR RANGKA ATAP SEBAGAI SOLUSI UNTUK MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL Oleh : KELOMPOK I 1. Muhammad Firdaus (2020224010017) 2. Miftahul Jannah (2020224010013) 3. Muhammad Haikal (2020224010018) 4. Imro Atul Husna (2020224010010) 5. Muhammad Johan (2020224010020) 6. Ning Baizura (2020224010042) Dosen Pembimbing : Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T. (19631112 199103 1 005) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2022
  • 3. i LEMBAR PENGESAHAN Laporan praktek Tepat Guna disusun oleh kelompok I dari kelas 2A TKBG Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe. Praktek ini dilaksanakan selama 7 hari terhitung mulai tanggal 8 Juni s/d 16 Juni 2022 yang dilaksanakan di Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pada kurikulum semester IV Program Diploma III Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil tahun 2022 di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Lhokseumawe, 21 Juni 2022 Menyetujui, Dosen Pembimbing Bakhtiar A. Wahab, S.T., M.T. Nip. 19631112 199103 1 005
  • 4. ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Tepat Guna tepat pada waktunya. Selawat beriring salam penulis sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau . Laporan praktek pengujian tanah ini merupakan bagian dari hasil praktek yang telah lakukan di Bengkel Teknik Sipil selama 7 hari. Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan, pembahasan, dan pengolahan data, maka untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan ini. Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Syukri, S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Sipil 2. Bapak Bakhiar A. Wahab, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing 3. Serta teman-teman satu tim yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan ini nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Lhokseumawe, 21 Juni 2022 Penulis, Kelompok II
  • 5. iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i KATA PENGANTAR........................................................................................... ii DAFTAR ISI.........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Tujuan....................................................................................................... 1 1.3 Manfaat..................................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2 2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna............................................................ 2 2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna................................................................. 3 2.3 Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna............................................................... 4 2.4 Syarat-Syarat ............................................................................................ 4 2.5 Konstruksi Rangka Atap .......................................................................... 5 2.5.1 Atap................................................................................................... 5 2.5.2 Bagian-Bagian dari Konstruksi Atap ................................................ 5 2.5.3 Bentuk-Bentuk Konstruksi Atap....................................................... 8 BAB III JOB PEKERJAAN............................................................................... 13 3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap ...................................................... 13 3.1.1 Tujuan ............................................................................................. 13 3.1.2 Peralatan dan Bahan........................................................................ 13 3.1.3 Keselamatan Kerja .......................................................................... 14 3.1.4 Langkah Kerja................................................................................. 14 3.1.5 Gambar Kerja.................................................................................. 20 3.1.6 Dokumentasi ................................................................................... 25 BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 27 4.1 Kesimpulan............................................................................................. 27 4.2 Saran....................................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 28
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat Guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya didalam Masyarakat Tradisional yang modern. Secara teknis Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi Tepat Guna. 1.2 Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar dari “Teknologi Tepat Guna”, Jenis-Jenis dan manfaat didalam masyarakat lokal yang modern. 1.3 Manfaat Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, diharapkan :  Memahami Pengertian Teknologi Tepat Guna  Mengetahui Jenis Teknologi Tepat Guna  Memahami Pengaruh Teknologi Tepat Guna di dalam Masyarakat  Memotivasi agar kita dapat Berinovasi dan Pengembangkan Teknologi Tepat Guna berbasis IT di dalam Masyarakat.
  • 7. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya.Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yangdigunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagaiteknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepatguna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai TTG,yaitu: 1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. 2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. 3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnyadalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya. 4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadimemerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan
  • 8. 3 masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat. Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai. 2.2 Sejarah Teknologi Tepat Guna Teknologi Tepat Guna (TTG) awalnya diusulkan oleh E.F. Schumacher, seorang ekonom berkebangsaan Inggris dan menjadi inspirasi salah satu bukunya yang sangat terkenal berjudul Small is Beautiful. Schumacher adalah Dewan Penasihat Batubara Inggris (British Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah untuk Burma dan selanjutnya untuk India. Schumacher mendirikan Intermediate Technology Development Group (ITDG) pada tahun 1966. Pendekatannya mendapat perhatian pada tahun 1960-an sebagai gerakan social selama krisis energi tahun 1970-an dan sebagai gerakan lingkungan. ITDG masih ada hingga sekarang di bawah organisasi riset aksi yang bertujuan untuk “memperlihatkan dan mengadvokasi pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi untukmengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang''. Pada awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan intermediat teknologi, yang berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di negara berkembangdan teknologi maju padat modal dari dunia barat. Istilah teknologi tepat guna dalam konteksyang spesifik dan kadang-kadang umum dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunanyang digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dankebutuhan dasar manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi iniharuslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja, hemat energi,ramah lingkungan, dikontrol dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan untuk istilah 'tepatguna' dan 'teknologi' adalah “penerapan pengatahuan ilmiah untuk tujuan praktis sehingga cocok untuk orang, kondisi, keempatan atau tempat tertentu”. Definisi ini berimplikasi bahwa “tepat guna” dapat bervariasi dan oleh sebab itu istilah
  • 9. 4 teknologi tepat guna tidak dapat tepat didefinisikan.Secara umum, istilah teknologi tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologiuntuk negara berkembang. 2.3 Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna (TTG) Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapatdikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagaibatasan) adalah sebagai berikut: 1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian,industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat disuatu tempat. 2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah. 3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat. 4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya. 5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahansecara lebih baik dan optimal. 6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated). 2.4 Syarat-Syarat Syarat Teknologi bisa dikatan tepat sasaran atau dikatakan Teknologi Tepat Guna yaitu: 1. Biaya murah 2. Mudah dibangun 3. Mudah dirawat 4. Berdaya guna 5. Berhasil guna 6. Aman digunakan siapapun 7. Ramah lingkungan
  • 10. 5 2.5 Konstruksi Rangka Atap 2.5.1 Atap Atap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan untukgenteng kemiringan minimal 350 dan maksimal 650, kalau atap menggunakan seng atau alumunium kemiringannya 18 – 20 0. Kuda-kuda merupakan bagian yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara kuda – kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang sampai 4m supaya ukuran gording dan balok bubungan tidak terlalu besar. Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan, membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi rangka atap pada bangunan . Dalam pekerjaan ini diambil salah satu contoh konstruksi kuda-kuda bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 7,00 m. 2.5.2 Bagian – bagian dari konstruksi atap : a. Kuda – kuda b. Konstruksi kuda – kuda terdiri dari (balok meyilang di atas usuk, c. ukuran 2/3 cm d. Balokk tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm) e. Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm) f. Ander (balok vertical di tengak, ukuran 8/12 cm) g. Skor (balok diagonal di tengah, ukran 8/12 cm) h. Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm) i. Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm) j. Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda,ukuran 8/12 cm) k. Nook (balok meyilang di atas ander, ukkuran 812 cm) l. Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm) m. Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat,ukuran 5/7 cm) n. Reng
  • 11. 6  Berikut adalah bagian kuda-kuda dan fungsinya : 1. Kaki kuda-kuda : Kaki kuda-kuda ini berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban diatasnya.Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring yang menunjukan sudut kemiringan atap. 2. Balok Datar Yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal yang terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda. 3. Balok penggantung Yaitu batang tegak yang berfungsi untuk menahan lentukan yang terjadi pada balok datar 4. Balok penyokong Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar tidak melengkung oleh beban dari balok gording. 5. Balok gapit Berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur kesamping. 6. Usuk atau Kaso Ukuran yang dipakai adalah 5/7 dan dipasang menumpu pada balok gording,balok bubungan dan balok tembok. 7. Bubungan genteng. Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah 2/20 dan dipasang pada balok bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya.
  • 12. 7 DETAIL A Gambar 2.5.2 (a) DETAIL B Gambar 2.5.2 (b) DETAIL C Gambar 2.5.2 (c)
  • 13. 8 2.5.3 Bentuk-bentuk Konstruksi Atap Bentuk konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang banyak terdapat adalah : a. Atap Datar Bentuk atap yang paling sederhana adalah atap datar atau rata. Atap datar biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya bisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal. Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup. Gambar 2.5.3 (a) b. Atap Sandar ( sengkuap ) Atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan misalnya; selasar atau emperan. Gambar 2.5.3 (b) c. Atap Pelana ( kampung ) Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun – bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.
  • 14. 9 Gambar 2.5.3 (c) d. Atap Tenda ( lancip ) Atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama. Atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah dibubungan miring yang disebut jurai. Gambar 2.5.3 (d) e. Atap Limas ( perisai ) Atap limas teridiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga. Gambar 2.5.3 (e)
  • 15. 10 f. Atap mansard Bentuk ini seolah olah terdiri dari dua atap atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita. Gambar 2.5.3 (f) g. Atap Menara Bentuk atap menara sam dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja, atap menara masjid dan lain – lain. Gambar 2.5.3 (g) h. Atap Piramida Bentuk atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya, Gambar 2.5.3 (h)
  • 16. 11 i. Atap Minangkabao Atap minangkabau seolah-olah berbentuk tandukpada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatera. Gambar 2.5.3 (i) j. Atap Joglo Bentuk atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Gambar 2.5.3 (j) k. Atap Setengah Bola ( Kubah ) Bentuk atap melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk bangunan masjid dan gereja. Gambar 2.5.3 (k)
  • 17. 12 l. Atap Gergaji Atap ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Atap ini bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel. Gambar 2.5.3 (l)
  • 18. 13 BAB III JOB PEKERJAAN 3.1 Membuat Miniatur Rancangan Atap 3.1.1 Tujuan Mahasiswa memahami secara detail tahap pelaksanaan pekerjaan Rangka Atap, dalam hal ini dapat berupa pemilihan bahan dan cara-cara yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut. 3.1.2 Peralatan dan Bahan A. Peralatan yang digunakan : 1. Penggaris siku 2. Pensil 3. Meteran 4. Gergaji potong 5. Palu besi 6. Busur derajat 7. Mesin ketam perata 8. Mesin ketam penebal 9. Mesin gergaji potong 10. Mesin gergaji belah 11. Mesin gergaji pita B. Bahan yang digunakan : 1. Kayu ukuran ½ cm 2. Kayu ukuran 1/1,4 cm 3. Kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm 4. Multiplek 18 mm 5. Paku ukuran ¾ ” 6. Lem kayu 7. Cat
  • 19. 14 3.1.3 Keselamatan Kerja 1. Patuhilah insuktur. 2. Gunakan masker penutup hidung dan mulut pada saat melakukan percobaan ini untuk menghindari masuknya debu 3. Gunakan Sarung Tangan 4. Berhati-hati saat menggunakan mesin pada saat melakukan pemotongan ataupun pengetaman pada kayu 3.1.4 Langkah Kerja A. Pemotongan dan Pengetaman Kayu 1. Mengetam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan yang lainnya. 2. Memotong kayu dengan lebar dan tebal yang sudah ditentukan.
  • 20. 15 B. Membuat Dinding 1. Siapkan multiplek dengan ketebalan 18 mm 2. Potong multiplek sesuai gambar kerja yang sudah direncanakan dengan ukuran 800 mm (2 buah), 400 mm (3 buah), dan 200 mm (2 buah). 3. Rangkai dan paku multiplek yang sudah dipotong sesuai dengan gambar kerja yang sudah direncanakan. C. Pekerjaan Perangkaian Kuda-Kuda 1. Membuat Tiang Kuda-Kuda (Ander)  Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm  Kayu dengan ukuran ½ cm yang sudah dipotong lalu dilukis agar kemiringan pada kedua sisinya sesuai dengan kemiringan sudut pada kaki kuda-kuda yang membentuk sudut 45°. Dinding
  • 21. 16  Atur ander pada balok tarik hingga posisi ander tegak lurus terhadap balok tarik. 2. Membuat Kaki Kuda-Kuda (Balok Tekan)  Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah  Lukis kayu membentuk sudut 45° untuk nantinya bisa disambungkan pada ander.  Malkan kaki kuda-kuda tersebut, ujung bawah dengan balok tarik dan ujung atas pada ander yang sudah dibuat dengan kemiringan balok tekan 30° terhadap balok tarik.  Rakitlah kaki kuda-kuda dengan balok tarik serta ander, sehingga membentuk segitiga siku-siku.  Dengan cara yang sama rakitlah untuk kaki kuda-kuda yang satunya (sebelah). 3. Membuat Balok Tarik  Siapkan kayu dengan ukuran ½ cm sebanyak 2 buah  Tandailah kebutuhan lebar efektif balok tarik sesuai dengan lebar bangunan.  Lukis kedua ujungnya membentuk sudut 45°.  Rakitlah balok tarik dengan kaki kuda-kuda serta ander sehingga membentuk segitiga siku-siku. 4. Membuat Skor (Balok Sokong)  Siapkan kayu dengan panjang sebanyak 2 buah  Malkan kayu tersebut, ujung satu pas di pertengahan kaki kuda- kuda dan ujung yang lain pada ujung bawah ander yang dilebihkan ± 2 cm dari balok tarik  Dengan cara yang sama malkan untuk balok skor yang satunya.
  • 22. 17  Rangkai semua batang kuda-kuda tadi sehingga menjadi konstruksi kuda-kuda.  Pasanglah balok gapit dan perkuatlah dengan bait kuda, sehingga membentuk konstruksi. D. Memasang Kuda-Kuda  Kuda-kuda yang sudah di rangkai, dipakukan pada dinding yang sebelumnya sudah dibuat. Disini kami menggunakan 4 kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja. E. Memasang Ikatan Angin 1. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm 2. Ambil dua kayu lalu pasang menyilang diantara kuda-kuda. Ikatan angin ini berfungsi untuk mengikat kuda-kuda agar tidak mudah bergerak ke arah horizontal. Kaki Kuda-kuda Ikatan Angin Balok Sokong Tiang Kuda-kuda Balok Tarik
  • 23. 18 F. Memasang Nok 1. Gunakan kayu dengan lebar dan tebal yang sama dengan ander, potong kayu sedalam 1 cm, lebar sama dengan tebalnya ander yaitu 1 cm 2. Lakukan hal yang sama pada setiap pertemuan ander dengan memotong kayu sedalam 1 cm. 3. Pasanglah nok diatas ander dengan potongan kayu sedalam 1 cm pada setiap ander harus pas masuk. 4. Nok diletakkan secara tertidur atau sisi yang panjang dari penampangnya berada dibawah. 5. Pakukan nok untuk lebih memperkuat.. G. Memasang Gording 1. Atur jarak antar gording dengan jarak 6 cm. 2. Gunakan kayu dengan ukuran 1/1,4 cm 3. Pakukan gording yang diletakkan diatas kaki kuda-kuda dengan jarak yang sudah diatur, kanan dan kirinya harus siku. Balok Nok
  • 24. 19 H. Memasang Listplank 1. Gunakan kayu ukuran 0,7 x 2,5 cm 2. Listplank dipaku pada setiap tumpuan. Untuk tumpuan nya terlebih dahulu harus dicek kelurusan dan kesikuannya. I. Pekerjaan Finishing 1. Gunakan dempul pada setiap sambungan baik pada kuda-kuda maupun rangka atap lainnya untuk menutupi lubang pada setiap sambungan. Gording Lisplank
  • 25. 20 2. Amplas kayu agar permukaan kayu mulus, rata dan dempulan pada sambungan bisa terlihat lebih rapi yang nantinya akan memudahkan kita pada saat pengecatan. 3. Lakukan pengecatan pada miniatur rangka atap agar terlihat lebih cantik, untuk warna cat bisa disesuaikan. Disini kami menggunakan cat warna krim untuk dinding, warna biru untuk listplank, dan warna coklat untuk rangka atap nya. 3.1.5 Gambar Kerja
  • 26. 21
  • 27. 22
  • 28. 23
  • 29. 24
  • 31. 26
  • 32. 27 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut, Teknologi Tepat Guna (TTG) bertujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen modern ke dalam praktek (dunia nyata dan perilaku masyarakat) dalam upaya optimalisasi hasil produksi/pendapatannya. Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspekekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat murah dan mudah serta memiliki nilai guna (manfaat/kemaslahatan) yang tinggi bagi masyarakat. Teknologi Tepat Guna sebagai salah satu instrumen penting dalam pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. Proses facilitating merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pengadopsian dan pengembangan teknologi tepat guna oleh masyarakat. 4.2 Saran a. Dalam pelaksanaan praktek mahasiswa diharapkan tetap fokus agar tidak terjadi kecelakaan pada saat menggunakan mesin pemotong dan alat lainnya. b. Jangan bersenda saat menjalankan job Pekerjaan. c. Mahasiswa sebaiknya menjaga kebersihan alat yang akan digunakan selama praktek berlangsung.
  • 33. 28 DAFTAR PUSTAKA http://novithasari03.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teknologi-tepat-guna.html http://himdika.blogspot.co.id/2015/02/teknologi-tepat-guna.html http://www.astalog.com/119/mengenal-teknologi-tepat-guna.htm http://dokumen.tips/documents/pengertian-teknologi-tepat-guna.html http://www.kompasiana.com/syamsiro/teknologi-tepat-guna-untuk-masa-depan- indonesia_56508a27b49373880b5e459c http://www.kizzio.com/444-teknologi-tepat-guna.htm http://www.bigdata-bestpractices.com/2015/04/contoh-teknologi-tepat-guna.html http://syamsuddin-ideris.blogspot.co.id/2008/11/teknologi-tepat-guna pendidikan.html http://rianasariindriani.blogspot.co.id/2012/12/pengaruh-iptek-terhadap- transportasi.html http://meraihmimpi2.blogspot.co.id/2014/11/v- behaviorurldefaultvmlo.html http://docplayer.info/5232-Teknologi-tepat-guna-ttg-dalam-perspektif- pemberdayaan-masyarakat.html https://baybayuu.wordpress.com/2013/10/25/teknologi-tepat-guna-bukan-tatap- luna/ https://blogkatakatakita.wordpress.com/2011/11/23/dampak-perkembangan- -terhadap-kehidupan-manusia/