Dokumen tersebut membahas tentang perancangan alat peraga sistem hidrolik power steering untuk keperluan pembelajaran. Dokumen menjelaskan latar belakang permasalahan, komponen-komponen power steering, prinsip kerjanya, dan langkah-langkah perancangan serta pembuatan alat peraga.
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, dan bentuk-bentuk perawatan yang dilakukan untuk memperpanjang umur penggunaan aset dan menjamin ketersediaan serta keselamatan operasi peralatan."
PLTS merupakan solusi infrastruktur listrik yang tepat untuk desa di Indonesia karena dapat diimplementasikan dengan cepat di seluruh wilayah dengan biaya pemasangan rendah dan perawatan mudah. PLTS mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari sepanjang tahun dan ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik angin dan profil kecepatan angin pada berbagai ketinggian, termasuk profil angin logaritmik, profil angin melalui hubungan pangkat Hellmann, dan koefisien hambatan permukaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana angin terbentuk dan komponen-komponen pembangkit listrik tenaga angin.
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, dan bentuk-bentuk perawatan yang dilakukan untuk memperpanjang umur penggunaan aset dan menjamin ketersediaan serta keselamatan operasi peralatan."
PLTS merupakan solusi infrastruktur listrik yang tepat untuk desa di Indonesia karena dapat diimplementasikan dengan cepat di seluruh wilayah dengan biaya pemasangan rendah dan perawatan mudah. PLTS mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari sepanjang tahun dan ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik angin dan profil kecepatan angin pada berbagai ketinggian, termasuk profil angin logaritmik, profil angin melalui hubungan pangkat Hellmann, dan koefisien hambatan permukaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana angin terbentuk dan komponen-komponen pembangkit listrik tenaga angin.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen energi listrik. Secara singkat, manajemen energi adalah proses ilmu untuk meningkatkan efektivitas pemakaian energi. Prinsip utamanya adalah melaksanakan penggunaan energi secara lebih efisien. Dokumen ini juga membahas sumber-sumber energi terbarukan dan tidak terbarukan serta upaya konservasi dan diversifikasi energi yang dilakukan Indonesia.
Kepmenpan nomor 63_tahun_2003_pedoman_pelayanan_publikRendyTa Zha
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Sistem pembangkitan tenaga listrik memanfaatkan berbagai sumber energi alam seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, air, angin, dan matahari. Energi alam ini diubah menjadi energi listrik melalui pembangkit-pembangkit seperti PLTU, PLTG, PLTA, dan PLTN. Tenaga listrik yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke konsumen melalui sistem transmisi dan distribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 yang merupakan pedoman untuk instalasi listrik tegangan rendah dan menengah. PUIL 2000 merupakan revisi dari PUIL 1987 yang dirumuskan oleh panitia revisi dan ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelangsungan pasokan listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem. Konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatan secara bijaksana dan kesinambungan persediaannya dengan memelihara keanekaragaman. Dokumen juga membahas tentang tantangan dalam melaksanakan konservasi sumber daya alam seperti tekanan penduduk dan tingkat kesadaran masyarak
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Modul perkuliahan ini membahas tentang pengantar teknik industri dan perancangan produk, meliputi proses perancangan produk mulai dari identifikasi peluang, evaluasi proyek, alokasi sumber daya, hingga pengembangan produk. Juga dibahas variasi perancangan produk dan ruang lingkup perancangan produk seperti ide-ide, persaingan pasar, perlindungan konsumen dan biaya perancangan.
Dokumen tersebut berisi tentang perencanaan pembelajaran mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan kelas XI yang mencakup pemetaan kompetensi, identifikasi KI dan KD, serta rencana pelaksanaan pembelajaran.
berisi materi tentang definisi manajemen proyek, sasaran utama manajemen proyek, kegiatan dalam manajemen proyek, ruang lingkup proyek serta 6 tahapan manajemen proyek
Modul ini membahas perancangan sistem mekanik pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Terdiri dari dua bagian utama yaitu perancangan turbin air dan perancangan tata letak turbin di lokasi. Pada bagian perancangan turbin air dibahas jenis-jenis turbin air, karakteristiknya, dan cara memilih turbin yang sesuai berdasarkan head dan debit air yang tersedia. Sedangkan pada bagian perancangan tata letak turbin di lokasi dib
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya
El documento describe los aspectos necesarios para el trabajo en equipo, incluyendo el liderazgo efectivo, la comunicación abierta y un ambiente de trabajo armonioso. Explica que el trabajo en equipo involucra a varios individuos trabajando juntos hacia un objetivo común. También identifica algunos roles clave como el coordinador, relator y especialista. Finalmente, destaca la importancia de establecer confianza, metas comunes y responsabilidad compartida entre los miembros del equipo.
El documento presenta información sobre la legislación colombiana de seguridad social. Define los principios de eficiencia, universalidad y solidaridad del sistema de seguridad social integral colombiano. Explica que tienen derecho a la seguridad social aquellas personas que tengan algún tipo de ingreso económico. Además, nombra los tres libros que conforman la Ley 100 de 1993, describiendo el objetivo de cada uno sobre pensiones, seguridad social en salud, y riesgos profesionales.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen energi listrik. Secara singkat, manajemen energi adalah proses ilmu untuk meningkatkan efektivitas pemakaian energi. Prinsip utamanya adalah melaksanakan penggunaan energi secara lebih efisien. Dokumen ini juga membahas sumber-sumber energi terbarukan dan tidak terbarukan serta upaya konservasi dan diversifikasi energi yang dilakukan Indonesia.
Kepmenpan nomor 63_tahun_2003_pedoman_pelayanan_publikRendyTa Zha
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Sistem pembangkitan tenaga listrik memanfaatkan berbagai sumber energi alam seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, air, angin, dan matahari. Energi alam ini diubah menjadi energi listrik melalui pembangkit-pembangkit seperti PLTU, PLTG, PLTA, dan PLTN. Tenaga listrik yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke konsumen melalui sistem transmisi dan distribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 yang merupakan pedoman untuk instalasi listrik tegangan rendah dan menengah. PUIL 2000 merupakan revisi dari PUIL 1987 yang dirumuskan oleh panitia revisi dan ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelangsungan pasokan listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem. Konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatan secara bijaksana dan kesinambungan persediaannya dengan memelihara keanekaragaman. Dokumen juga membahas tentang tantangan dalam melaksanakan konservasi sumber daya alam seperti tekanan penduduk dan tingkat kesadaran masyarak
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Modul perkuliahan ini membahas tentang pengantar teknik industri dan perancangan produk, meliputi proses perancangan produk mulai dari identifikasi peluang, evaluasi proyek, alokasi sumber daya, hingga pengembangan produk. Juga dibahas variasi perancangan produk dan ruang lingkup perancangan produk seperti ide-ide, persaingan pasar, perlindungan konsumen dan biaya perancangan.
Dokumen tersebut berisi tentang perencanaan pembelajaran mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan kelas XI yang mencakup pemetaan kompetensi, identifikasi KI dan KD, serta rencana pelaksanaan pembelajaran.
berisi materi tentang definisi manajemen proyek, sasaran utama manajemen proyek, kegiatan dalam manajemen proyek, ruang lingkup proyek serta 6 tahapan manajemen proyek
Modul ini membahas perancangan sistem mekanik pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Terdiri dari dua bagian utama yaitu perancangan turbin air dan perancangan tata letak turbin di lokasi. Pada bagian perancangan turbin air dibahas jenis-jenis turbin air, karakteristiknya, dan cara memilih turbin yang sesuai berdasarkan head dan debit air yang tersedia. Sedangkan pada bagian perancangan tata letak turbin di lokasi dib
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya
El documento describe los aspectos necesarios para el trabajo en equipo, incluyendo el liderazgo efectivo, la comunicación abierta y un ambiente de trabajo armonioso. Explica que el trabajo en equipo involucra a varios individuos trabajando juntos hacia un objetivo común. También identifica algunos roles clave como el coordinador, relator y especialista. Finalmente, destaca la importancia de establecer confianza, metas comunes y responsabilidad compartida entre los miembros del equipo.
El documento presenta información sobre la legislación colombiana de seguridad social. Define los principios de eficiencia, universalidad y solidaridad del sistema de seguridad social integral colombiano. Explica que tienen derecho a la seguridad social aquellas personas que tengan algún tipo de ingreso económico. Además, nombra los tres libros que conforman la Ley 100 de 1993, describiendo el objetivo de cada uno sobre pensiones, seguridad social en salud, y riesgos profesionales.
The document discusses calculating pay for workers under piecework plans. It explains that straight piecework pays a set rate per unit of output, while differential piecework pays higher rates as output increases. It provides steps to calculate pay for both straight and differential piecework. An example calculates the total gross pay for a worker named Barb who produced 1,655 hats at a straight piecework rate of $0.35 per hat.
Las tres oraciones resumen lo siguiente:
1) Los átomos son la unidad básica estructural de todos los materiales de ingeniería y constan de protones, neutrones y electrones.
2) Existen diferentes tipos de enlaces atómicos como los enlaces iónicos, covalentes y mecánicos que mantienen unidos a los átomos.
3) Las fuerzas intermoleculares como las fuerzas de orientación, inducción, dispersión y repulsión determinan el comportamiento de los materiales entre los estados sólido, líquido
“Deshonestidad académica, falta de ética & como evitar el plagio”Scarlett O Hara
Este documento habla sobre la deshonestidad académica y cómo evitar el plagio. Explica que el plagio es copiar el trabajo de otros y presentarlo como propio, lo cual es común en México. También describe los diferentes tipos de plagio e insta a los estudiantes a citar correctamente las fuentes para evitar problemas. Además, enfatiza la importancia de la honestidad y la ética en el trabajo académico.
La Ley 43 de 1990 establece los principios de ética que deben seguir los contadores públicos en Colombia, como la integridad, objetividad, independencia, responsabilidad y confidencialidad. La ley busca garantizar que los contadores desarrollen su actividad de manera ética y conforme a las leyes, para proteger los intereses económicos de las personas, empresas y el Estado.
PROGETTAZIONE E SVILUPPO DI UN PLUGIN PER LA GESTIONE DELLE CAMPAGNE PUBBLICI...Mariela Nasi
La tesi presenta il lavoro realizzato per lo sviluppo di plugin per la creazione di campagne pubblicitarie online basate sulla strategia di costo per click e sulla definizione di parole chiave. L'interfaccia utente del plugin è stato sviluppato tramite l'web framework Django, successivamente, vengono effettuate delle chiamate continue alle Google AdWords API per la creazione delle campagne e degli annunci ad esse associati.
The advertisement shows female athletes using CoverGirl makeup while running, boxing, and sweating to portray strong women who don't need to fit stereotypes. It features dark backgrounds with light focused on the athletes as the camera cuts between intense scenes. The spotlit product and flashing red carpet light style the video like a camera to highlight the athletes overcoming odds while maintaining femininity.
This document lists various tools and objects associated with different occupations in Spanish. For each occupation, 4-6 related words are repeated multiple times, including names of tools, materials, vehicles, or other items used in that job. The occupations mentioned include mail carrier, cook, construction worker, firefighter, doctor, teacher, street cleaner, mechanic, dressmaker, hairdresser, carpenter, gardener, dentist, veterinarian, pharmacist, waiter, police officer, secretary, and cleaning lady.
La Unión Europea ha acordado un embargo petrolero contra Rusia en respuesta a la invasión de Ucrania. El embargo prohibirá la mayoría de las importaciones de petróleo ruso a la UE a partir de finales de año. Algunos países como Hungría aún dependen en gran medida del petróleo ruso y podrían obtener una exención temporal al embargo.
Este documento presenta actividades para niños sobre el número 1. Les pide colorear tarros que contengan un solo caramelo y coches con el número 1, además de contar elementos en tarros.
Modul ini membahas materi pembelajaran Diesel Engine 2 sebagai lanjutan dari Diesel Engine 1. Materi ini terdiri atas 4 bab yang mendalami prinsip dasar, komponen-komponen utama dan tambahan, serta pemeriksaan dan penyetelan diesel engine. Pada bab 1 dibahas daya guna engine, proses pembakaran, dan gas buang. Bab 2 menjelaskan komponen utama engine. Bab 3 menjelaskan sistem bahan bakar, udara, pelumasan, pendinginan
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan listrik untuk gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan dengan menggunakan generator sebagai sumber listrik cadangan. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang masalah ketergantungan yang tinggi terhadap PLN, tujuan penelitian untuk menjaga kehandalan sistem pembangkit listrik cadangan, serta metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka dan observasi.
Bahan ajar 14 electronic power steeringmynamesinop
1. Bahan ajar membahas tentang Electronic Power Steering (EPS) yang merupakan sistem bantuan kemudi listrik yang menggantikan sistem hidrolik konvensional untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil.
2. EPS menggunakan komponen elektronik seperti control module, motor listrik, sensor kecepatan dan torsi untuk membantu memutar setir secara ringan.
3. Cara kerjanya adalah control module mengirimkan arus listrik ke motor berdasarkan
Power steering adalah sistem bantuan tenaga kemudi yang ditemukan pada tahun 1920 dan dipatenkan pada 1932. Ada beberapa jenis power steering, termasuk konvensional, elektrik, dan hibrid. Power steering bekerja dengan mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan mekanik untuk mempermudah penggerakan kemudi. Penggunaan yang tepat dapat menjaga sistem ini awet, seperti perawatan berkala dan menghindari pemakaian berlebihan
Dokumen tersebut merangkum pengertian sistem hidrolik, manfaatnya, dan jenis-jenis sistem hidrolik yang umum digunakan seperti pompa hidrolik, alat pengangkat kendaraan seperti dongkrak, car lift, dan safety stand.
Dokumen tersebut membahas sistem pelistrikan pada motor bakar, mencakup rangkaian penyalaan yang terdiri dari rangkaian magnet dan baterai serta fungsi komponen-komponennya, juga membahas rangkaian pengisian yang menggunakan generator dan generator regulator beserta fungsi bagian-bagiannya.
OTO.SM02.014.01 Memelihara Sistem Rem.pdfssuserc213ed
Modul ini memberikan panduan pelatihan untuk memelihara sistem rem sepeda motor. Modul ini menjelaskan tentang fungsi dan komponen sistem rem, prinsip kerja pengoperasiannya, serta prosedur dan keselamatan yang harus diperhatikan dalam pemeliharaannya. Modul ini ditujukan untuk mencapai standar kompetensi memelihara sistem rem sepeda motor secara aman dan benar.
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobilFajar Lhughu
Rangkaian kelistrikan lengkap AC mobil membahas sistem kelistrikan yang mendukung kerja AC mobil, mencakup komponen-komponen seperti baterai, sekering, saklar, relay, kopling magnet dan lainnya yang saling terhubung untuk mengatur aliran listrik yang menggerakkan komponen-komponen AC seperti kompresor, blower dan kipas pendingin.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi dari tahun ke tahun semakin
meningkat, di mana segala sesuatunya dibuat seefisien mungkin. Berbagai
usaha peningkatan telah di lakukan pada bidang otomotif. Perkembangan
teknologi pada bidang otomotif berperan besar terhadap kemajuan bidang-
bidang lainnya. Oleh sebab itu perlu adanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang
otomotif. Untuk meghasilkan tenaga ahli dibidang otomotif, maka diperlukan
fasilitas-fasilitas yang memadai sebagai bahan ajar. Salah satunya adalah
fasilitas pada praktikum, dalam praktikum dibutuhkan alat yang mudah untuk
dipahami dan dimengerti oleh praktikan. Untuk mempermuda mengerti dan
memahami cara kerja suatu alat tidaklah cukup dengan teori saja, tetapi perlu
adanya alat praktikum yang memperlihatkan langsung komponen dan cara
kerja alat tersebut.
Jenis kendaraan bermotor/mobil, merupakan peralatan yang sangat
dibutuhkan dalam dunia industri sebagai alat trasportasi, sehingga dibutuhkan
tenaga ahli yang mampu mengoperasikan, merawat, dan meperbaiki peralatan
tersebut. Pada kendaraan bermotor/mobil zaman sekarang mempunyai banyak
sistem yang sangat penting di antaranya sistem power steering. Power
steering berfungsi sebagai alat untuk membantu memperlembut atau
meringankan pengoperasian kemudi, saat mesin dalam keadaan hidup.
Khususnya pada hidrolik Power steering bekerja dengan memanfaatkan
2. 2
tenaga tekan dari fluida cair, di mana fluida cair tersebut diberi tekanan oleh
sebuah pompa.
Pada kendaraan utuh komponen-komponen hidrolik power steering tidak
nampak secara keseluruhan. Beberapa komponen terhalangi atau tertutupi oleh
komponen yang lainnya, sehingga untuk mempelajarinya cukup sulit.
Berdasarkan acuan di atas, maka kami akan mencoba membuat suatu
alat peraga untuk mengatasi keterbatasan alat praktikum sistem hidrolik power
steering. Kami akan mengangkat analisis rancang bangun alat peraga hidrolik
power steering di mana power steering yang akan digunakan adalah hidrolik
power steering milik Toyota Kijang.
Diharapkan setelah alat ini selesai, dapat menjadi alat pembelajaran bagi
mahasiswa yang lebih efektif, khususnya untuk mahasiswa program studi
teknik mesin spesialisasi otomotif .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, berikut ini dikemukakan rumusan masalah
dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan:
1. Bagai mana cara untuk mengetahui besarnya tekanan pada silinder power
steering.
2. Bagaimana mengetahui hubungan tekanan dan pembebanan pada hidrolik
power steering.
3. Bagaimana cara untuk dapat melakukan penyetelan pembebanan pada alat
peraga sistem hidrolik power steering.
3. 3
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam perancangan peraga sistem
power steering dengan berdasarkan rumusan di atas yaitu sebagai berikut :
1. Bagai mana cara untuk mengetahui besarnya tekanan pada silinder power
steering.
2. Bagaimana mengetahui hubungan tekanan dan pembebanan pada hidrolik
power steering.
3. Bagaimana cara untuk dapat melakukan penyetelan pembebanan pada alat
peraga sistem hidrolik power steering.
1.4 Manfaat Perancangan
Manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan/perancangan alat peraga
power steering yaitu sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengetahui besarnya tekanan pada silinder power steering.
2. Untuk dapat mengetahui hubungan tekanan dan pembebanan pada
hidrolik power steering.
3. Untuk dapat melakukan penyetelan pembebanan pada alat peraga sistem
hidrolik power steering.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada laporan tugas akhir ini
adalah :
1. Power steering yang digunakan adalah hidrolik power steering.
2. Penggunaan motor listrik sebagai pengganti putaran dari engine.
4. 4
3. Alat dirancang khusus diperuntukkan untuk alat pembelajaran mengenai
hidrolik power steering.
4. Alat peraga hidrolik power steering dilengkapi dengan alat pembebanan
yang dapat disetel dan juga preasure gauge sebagai indicator tekanan
minyak hidrolik.
5. Konstruksi dibuat sederhana agar mudah dalam perawatan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dari penulis laporan tugas akhir ini, maka
penulis membagi penulisan ke dalam 6 (enam) bab pokok bahasan yang
meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang berbagai macam teori termasuk defenisi alat,
komponen-komponen yang digunakan dan dasar-dasar pembuatan rancang
bangun Alat Peraga Hidrolik Power Steering.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis membahas lokasi pembuatan alat dan bahan, prosedur
kerja dan teknik analisis data yang dijelaskan secara bertahap.
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBUATAN
Bab ini membahas perhitungan komponen meliputi perhitungan perencanaan
puli dan sabuk yang digunakan serta pembuatan komponen-komponen.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang pengujian dan pengambilan data, serta
perbandingan data yang diperoleh setelah pengujian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran
5. 5
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini memuat sumber-sumber yang dijadikan sebagai referensi
dalam penulisan proposal yang sifatnya berupa tekstual.
6. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Alat Peraga Power Steering Sistem Hidrolik
Berdasarkan beberapa referensi yang ada, defenisi alat peraga power
steering tidak didefinisikan secara langsung, tetapi didefenisikan secara
terpisah antara alat peraga, power steering dan system hidrolik.
Ada beberapa defenisi alat peraga, defenisi power steering dan system
hidrolik. Salah satu definisi yang dikemukakan oleh Sudjana (2002: 59)
bahwa “Alat peraga adalah alat dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien.” Sejalan dengan itu menurut Nasution dalam Nuruzzahri (1985: 100)
mengemukakan bahwa “Alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar
agar lebih efektif”.
Menurut beberapa ahli di bidang teknik otomotif mendefinisikan power
steering berdasarkan fungsi dan cara pengoperasiannnya. Salah satu definisi
power steering yang dikemukaka pada Daihatsu Astra Motor (1990:36) bahwa
“Power steering adalah salah satu bagian dari sistem kemudi tenaga yang
berfungsi untuk membantu memberikan tenaga guna meringankan
pengoperasian kemudi” Sejalan dengan itu Arisepa (2009:2) mengemukakan
bahwa “Power steering merupakan sistem kemudi yang mempunyai tujuan
untuk memperingan pengoperasian kemudi.”
“Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran
7. 7
Dari definisi alat peraga, power steering dan sistem hidrolik di atas maka
dapat disimpulkan bahwa alat peraga power steering sistem hidrolik adalah
alat bantu praktikum yang dapat memperlihatkan secara langsung cara kerja
komponen-komponen dimana pengoperasian kemudi sangat ringan yang
merupakan teknologi yang memanfaatkan gerakan zat cair yakni oli.
Defenisi yang di paparkan oleh Sudjana tentang alat peraga lebih
lengkap dibandingkan oleh Nasution dan penjelasan pengertian sistem power
steering yang dikemukakan pada Daihatsu Astra Motor lebih jelas, karena
mendefinisikan sistem power steering disertai dengan fungsi dan kegunaan
dari sistem power steering itu sendiri. Sedangkan menurut Arisepa
mendefinisikan sistem power steering hanya berdasarkan pengoperasiannya.
2.2 Komponen – Komponen Hidrolik Power Steering
Komponen merupakan bagian-bagian alat yang saling mendukung
dalam suatu proses sehingga siklus kerja dapat tercapai.. Dari referensi yang
ada, komponen – komponen sistem power steering salah satunya
dikemukakan pada Daihatsu Astra Motor (1990:38) yaitu “ 1) Main shaft in
steering column, 2) Vane pump, 3) Reservoir tank, 4) Control Valve, 5) Gear
housing, 6) Power cylinder ” Selain itu, komponen sistem power steering
dikemukakan oleh Arisepa (2009:3) yaitu “ 1) Poros utama kemudi, 2) Pompa
hidrolik, 3) Tabung reservoir, 4) Gear housing, 5), Control valve, 6) silinder
power steering.
8. 8
Dari uraian komponen power steering yang dikemukakan oleh kedua
sumber di atas yaitu Daihatsu Astra Motor, perbedaannya terletak pada bahasa
yang digunakan. Arisepa menggunakan beberapa bahasa Indonesia dalam
penulisan komponen power steering dan Daihatsu Astra Motor menggunakan
Bahasa Inggris.
2.3 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik Power Steering
Dari beberapa literatur yang membahas masalah otomotif, ditemukan
prinsip kerja power steering yang dikemukakan di bawah ini.
“Prinsip kerja hidrolik power steering adalah saat mendapat tenaga dari
putaran mesin yang diteruskan menggunakan V-Belt ke vane pump melalui
pulley. Putaran tersebut mendorong fluida ke piston dalam power steering.
Sehingga apabila roda kemudi di putar (kiri atau kanan), maka fluida
bertekanan ini akan mendorong piston sehingga putaran roda kemudi terasa
ringan.” (Latif 2011:04).
Prinsip kerja sistem hidrolik power steering yang lain dikemukakan di
bawah ini.
“Prinsip kerja Hidrolik Power Steering dari sistem kemudi yang
menggunakan peralatan hidrolis adalah bekerja untuk meringankan
pengemudian, adapun sumber tenaganya dari pompa yang menggunakan
putaran mesin.” (Toyota Astra Motor, 1994 : 58)
Kedua prinsip kerja hidrolik power steering di atas adalah prinsip
kerja pada power steering sesungguhnya, sedangkan prinsip kerja alat peraga
hidrolik power steering pada dasarnya sama dengan prinsip kerja sistem
power steering yang dikemukakan di atas, hanya saja pada alat peraga power
steering sumber putaran berasal dari motor lisrik sebagai pengganti putaran
dari mesin. Namun kedua prinsip kerja yang dikemukakan diatas kurang
jelas, karena belum menjelaskan prinsip kerja berdasarkan komponen-
9. 9
komponennya secara khusus. Selain dari itu, prinsip kerja yang dikemukakan
oleh Hendrahadi lebih tepat dibandingkan dengan prinsip kerja yang
dikemukakan pada Toyota Astra Motor. Karena prinsip kerja yang
dikemukakan oleh Hendrahadi lebih terperinci.
10. 10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari minggu ketiga bulan Oktober sampai
dengan minggu ketiga November 2011. Tugas akhir ini dilakukan di bengkel
saudara Dayat dan finishing di lakukan di Bengkel Otomotif Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang pada bulan awal bulan Agustus hingga
akhir September 2012.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan alat peraga power
steering terdiri dari :
• Laptop/komputer (Autodesk Inventor professional 2013)
• Mesin las listrik
• Mesin gerinda
• Mesin bor
• Amplas
• Mesin Bubut
• Ragum
• Gergaji besi
• Kunci pas/ring no.12, no.14 & no.19
• Kuas cat/Spray Gun
• Spidol marker
11. 11
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga power
steering terdiri dari:
• 1 set Power Steering Toyota Kijang.
• Roda/ban , Sock breaker, Batang kemudi/roda kemudi.
• Motor listrik AC 3 phase dengan kecepatan putar 1500 rpm (2 HP).
• MCB 200/400 Volt, 16A.
• Steker listrik 3 phase, 4 terminal (16A).
• Papan (tebal 10mm).
• Cable ties.
• Kabel 3 phase, 4 terminal 2.5mm.
• Puli.
• Sabuk.
• Besi profil “L”.
• Besi profil “U”.
• Besi plat
• Pipa kuningan diameter 6mm.
• Sambungan pipa diameter 6mm (sambungan 3 line).
• Presure gauge 350psi
• Roda trolley 4 buah.
• Cat minyak & tinner super (cat warna biru, hitam dan merah).
12. 12
3.3 Prosedur/Langkah Kerja
3.3.1 Langkah Perancangan
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam langkah perancangan
alat peraga power steering yaitu sebagai berikut :
• Membuat desain ( gambar kerja ) dari alat yang akan dibuat dengan
menggunakan software Autodesk Inventor Professional pada
komputer.
• Merancang rangkaian kelistrikan pada motor listrik.
• Merancang beberapa komponen-komponen lainnya, yaitu:
• Rangka
• Lengan penekan roda
• Dudukan pompa hidrolik & motor listrik
• Plat penekan roda
• Pengikat silinder power steering
• Sambungan saluran preasure gauge
13. 13
Diagram Alir Pembuatan
3.1 Gambar diagram alir
Pengujian Alat
Mulai
Studi Kasus
Gambar Sketsa
Analisa Peracangan
PERANCANGAN
Rangka, Rangkaian listrik, Perancagan
dudukan Pompa hidrolik dan dudukan motor
listrik.
Faktor
Keamanan
Evaluasi
Perancangan
Gambar Kerja
Pembuatan dan Perakitan
Berhenti
Tidak
Ya
Ya
Tidak
14. 14
3.3.2. Langkah Pembuatan Komponen
Setelah proses perancangan selesai, proses selanjutnya yaitu proses
pembuatan. Proses pembuatan alat peraga power steering dilakukan
berdasarkan pengelompokan komponen-komponennya. Adapun langkah
pembuatannya yaitu sebagai berikut:
1. Pembuatan Rangka
Fungsi dari rangka adalah untuk menopang dan memberikan bentuk
pada rangkaian sehingga komponen yang lain dapat terangkai dan
melekat pada rangka. Rangka terbuat dari besi profil “L” yang tersusun
sedemikian rupa hingga membentuk satu kesatuan.
2. Pembuatan Lengan Penekan Roda
Lengan penekan roda terbuat dari plat dan besi profil “L” yang
merupakan alat untuk menopang plat penekan roda secara vertikal ke
atas guna untuk pemberian pembebanan. Besar kecilnya pembebanan
dapat disetel dengan cara mengencangkan atau melonggarkan baut
penyetel yang terdapat pada lengan penyetel. Untuk menambah
pembebanan dilakukan dengan cara mengencangkan baut, dan
sebaliknya untuk mengurangi atau menghilangkan pembebanan
dilakukan dengan cara melonggarkan baut penyetel pembebanan.
3. Pembuatan Plat Penekan Roda
Plat penekan roda terbuat dari besi plat dan besi profil “L”. Plat
penekan roda berfungsi untuk menerima dorongan dari lengan penekan
15. 15
guna menekan roda vertikal ke atas dan juga sebagai landasan atau
dudukan dari roda.
4. Pembuatan Dudukan Pompa Hidrolik dan Dudukan Motor
Dudukan adalah tempat melekatnya komponen terhadap rangka dalam
hal ini pompa hidrolik dan motor. Khusus pada dudukan motor dibuat
berupa jalur agar supaya posisi motor dapat disetel maju dan mundur
dan pada dudukan pompa hidrolik menggunakan pengikat yang dapat
disetel yang terbuat dari plat besi.
5. Pembuatan Pengikat Silinder Power Steering
Pengikat berfungsi untuk mengikat silinder pada rangka, yang terbuat
dari plat yang dibentuk setengah lingkaran mengikuti ukuran dari
silinder.
Adapun komponen – komponen standar yang digunakan dalam
perancangan dan pembuatan alat ini, yaitu :
1. Motor listrik
2. Silinder power steering
3. Pompa hidrolik power steering
4. Preasure gauge
5. Pegas roda depan Suzuki Carry
6. Roda/ban
7. Roda kemudi
8. Roda trolley
9. Sabuk
16. 16
10. Puli
11. Baut dan mur
12. Kabel 3 phase
3.3.3. Langkah Perakitan
Langkah terahir dari tahap perancangan yaitu tahap perakitan.
Urutan proses perakitan komponen-komponen alat peraga power
steering yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan pemasangan roda trolley pada keempat sudut bagian
bawa rangka dengan menggunakan las listrik.
2. Melakukan pemasangan sock breker dan rooda pada rangka
menggunakan las listrik dan lengan ayun sock breaker
menggunakan baut dan mur.
3. Melakukan pemasangan lengan penekan menggunakan baut dan
mur no.12.
4. Melakukan pemasangan plat penekan roda menggunakan baut dan
mur no.12.
5. Melakukan pemasangan, silinder power steering. Menggunakan
pengikat yang direkatkan pada rangka menggunakan baut dan mur
no.12.
6. Melakukan pemasangan pompa hidrolik power steering
menggunakan baut dan mur
7. Melakukan pemasangan preasure gauge pada silinder
menggunakan kunci pas no.14 dan no.17
17. 17
8. Melakukan pemasangan house power steering menggunakan kunci
pas no.17 dan no.19
9. Melakukan pemasangan stabilizer pada lengan ayun sock breaker
dengan menggunakan las listrik dan pada rangka menggunakan
mur.
10. Melakukan pemasangan motor listrik menggunakan baut no.12.
11. Melakukan pemasangan instalasi listrik (MCB, kabel)
menggunakan obeng plus(+)
12. Melakukan pemasangan belt pada pompa hidrolik dan motor listrik
13. Melakukan pemasangan kemudi menggunakan mur no.24
14. Melakukan finishing. Dalam finising dilakukan pengecatan
komponen-komponen.
Setiap pemasangan komponen menggunakan baut dengan ukluran baut
yang disesuaikan dengan kondisi yang memungkinkan dalam merekatkan
komponen-komponen tersebut (baut/mur yang digunakan pada rangkaian
no.12, no.14, no.17, no.19 dan no.24).
3.4 Prosedur Pengujian
a. Sebelum MCB pada posisi ON, terlebih dahulu komponen – komponen
alat peraga dipastikan telah terpasang dengan baik.
b. Menghubungkan rangkaian motor pada sumber listrik AC 3 phase.
c. Memposisikan MCB pada posisi ON sehingga motor listrik berputar, dan
secara otomatis pompa hidrolik yang berhubungan dengan motor ikut
berputar.
18. 18
d. Melakukan penyetelan pembebanan. Dalam hal ini penyetelan dilakukan
dengan cara mengencangkan baut penyetel pada pembebanan yang
ditentukan.
e. Memutar roda kemudi berbalasan kekiri dan ke kanan (full).
f. Mengamati perubahan tekanan hidrolik di dalam silinder melalui preasure
gauge.
g. Lakukan langkah d, e dan f sebanyak 5 kali dengan pemberian
pembebanan yang berbeda.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah melakukan proses pengujian, maka diperoleh data yang akan
dianalisis secara deskriptif atau dengan menggunakan metode perbandingan
menggunakan grafik ataupun tabel. Dimana data yang sudah terkumpul
dianalisis dengan melihat alat apakah dapat berfungsi seperti pada sistem
power steering yang semestinya
19. 19
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBUATAN
4.1 Perhitungan Komponen
1. Perencanaan Puli
Kecepatan putaran motor yang tersedia adalah 1500 Rpm dengan
daya sebesar 2 HP. Untuk meringankan kerja motor maka puli pada beban
dalam hal ini pompa hidrolik harus lebih besar dan juga untuk
mempermudah pengadaan puli maka disesuaikan dengan persediaan
ukuran puli yang tersedia di pasaran. Dengan pertimbangan demikian
maka puli yang digunakan pada motor berdiameter 64 mm dan pada puli
pompa 100 mm. Jika diketahui putaran motor 1500 Rpm maka putaran
puli motor juga sama, sedangkan putaran puli pompa hidrolik belum
diketahui. Untuk menghitung putaran puli dapat dicari menggunakan
persamaan berikut (Dwi Arya, 2009) :
𝑛1
𝑛2
=
𝑑2
𝑑1
Di mana : 𝑛1 = putaran poros motor (Rpm)
𝑛2 = putaran poros pompa (Rpm)
𝑑1 = diameter puli motor (mm)
𝑑2 = diameter puli pompa (mm)
Maka :
𝑛1
𝑛2
=
𝑑2
𝑑1
20. 20
1500
𝑛2
=
100
64
100. 𝑛2 = 96000
𝑛2 = 960 rpm
2. Perencanaan sabuk
Untuk menghitung panjang sabuk yang digunakan, dipergunakan rumus
berikut (Prajitno, 2001) : “L = 𝜋(r1 + r2) + 2(x) +
(𝑟1+𝑟2)2
𝑥
”
Jarak kedua sumbu poros (x) = 423 mm = 16.65 in
Diameter puli motor (d1) = 64 mm (r1 = 32mm = 1.26 in)
Diameter puli pompa (d2) = 100 mm (r2 = 50mm = 1.96 in)
Maka panjang sabuk yang digunakan:
L = 𝜋(r1 + r2) + 2(x) +
(𝑟1+𝑟2)2
𝑥
= 3,14(1.26 + 1.96) + 2(16.65) +
(1.26 +1.96)2
16.65
= 10.11+ 33.3 + 0.62
= 44.03 in
Panjang sabuk yang tersedia yang paling mendekati 44.03in adalah 45 in
4.2. Pembuatan Komponen
Adapun tahap-tahap pengerjaan tiap komponen adalah:
21. 21
1. Pembuatan Rangka
Fungsi dari rangka adalah untuk menopang dan memberikan
bentuk pada rangkaian sehingga komponen yang lain dapat terangkai dan
melekat pada rangka. Rangka terbuat dari besi profil “L”, profil “U” dan
besi plat yang tersusun sedemikian rupa hingga membentuk satu kesatuan.
Rangka Bahan Alat
Profil “L”
Profil “U”
Besi plat
Cat minyak
Spidol marker
Mesin gerinda
Mesin bor
Mesin las
Amplas
Adapun proses pembuatan rangka dilakukan dengan cara :
Mengukur dan menandai besi profil “L”, profil “U” dan besi plat
menggunakan spidol marker guna untuk pemotongan sesuai dengan
ukuran gambar kerja.
Memotong besi profil “L”, profil “U” dan besi plat menggunakan
mesin gerinda dengan bilah khusus untuk memotong.
Setelah memotong, proses selanjutnya adalah perakitan rangka
dimulai dengan menyambung beberapa potongan sesuai dengan
gambar menggunakan las listrik.
Melubangi rangka sesuai ukuran pada gambar menggunakan mesin
bor guna untuk pemasangan komponen yang menggunakan baut dan
mur.
22. 22
Merapikan hasil pengelasan pada rangka dengan menggunakan
gerinda dan amplas.
Langka terahir melakukan pengecatan pada rangka agar terlihat lebih
baik.
2. Pembuatan Plat Penekan Roda
Plat penekan roda terbuat dari besi plat dan besi profil “U”. Plat
penekan roda berfungsi untuk menerima dorongan dari lengan penekan
guna menekan roda vertikal ke atas dan juga sebagai landasan atau
dudukan dari roda.
Rangka Bahan Alat
Profil “U”
Plat besi
Cat minyak
Spidol
marker
Mesin
gerinda
Mesin bor
Mesin las
Amplas
Adapun proses pembuatan plat penekan roda dilakukan dengan cara :
Mengukur dan menandai besi profile “U” dan besi pelat menggunakan
spidol marker guna untuk pemotongan sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
Memotong besi profile “U” dan besi plat menggunakan mesin gerinda
dengan bilah khusus untuk memotong.
23. 23
Menggunaan las listrik, kemudian menyambungkannya ke besi plat
sesuai dengan gambar.
Melubangi plat penekan roda menggunakan mesin bor untuk
pemasangan baut dan mur
Merapikan hasil pengelasan pada plat penekan roda dengan
menggunakan gerinda dan amplas.
Langka terahir melakukan pengecatan agar terlihat lebih baik.
3. Pembuatan Lengan Penekan Roda
Lengan penekan roda terbuat dari besi plat dan profil “L” yang
merupakan alat untuk menopang plat penekan roda secara vertikal ke atas
guna untuk pemberian pembebanan. Besar kecilnya pembebanan dapat
disetel dengan cara mengencangkan atau melonggarkan baut penyetel
yang terdapat pada lengan penyetel. Untuk menambah pembebanan
dilakukan dengan cara mengencangkan baut, dan sebaliknya untuk
mengurangi atau menghilangkan pembebanan dilakukan dengan cara
melonggarkan baut penyetel pembebanan.
Rangka Bahan Alat
Profil “L” dan
besi plat
Cat minyak
Spidol marker
Mesin gerinda
Mesin bor
Mesin las
Amplas
24. 24
Adapun proses pembuatan lengan penekan roda dilakukan dengan cara :
Mengukur dan menandai besi profile “L”dan besi plat menggunakan
spidol marker guna untuk pemotongan sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
Memotong besi profile “L” dan besi plat menggunakan mesin gerinda
dengan bilah khusus untuk memotong.
Proses selanjutnya adalah menyambung besi profil “L” dan besi plat
sesuai dengan gambar menggunakan las listrik.
Melubangi lengan penekan roda sesuai ukuran pada gambar
menggunakan mesin bor guna untuk pemasangan komponen yang
menggunakan baut dan mur.
Merapikan hasil pengelasan menggunakan gerinda dan amplas.
Langka terahir melakukan pengecatan.
4. Pembuatan Dudukan Pompa Hidrolik dan Dudukan Motor
Dudukan adalah tempat melekatnya komponen terhadap rangka
dalam hal ini pompa hidrolik dan motor. Khusus pada dudukan motor
dibuat berupa jalur pada rangka agar supaya posisi motor dapat disetel
maju dan mundur dan pada dudukan pompa hidrolik menggunakan
pengikat yang dapat disetel yang terbuat dari plat besi.
Adapun proses pembuatan lengan penekan roda dilakukan dengan cara :
Memotong rangka bagian bawa sesuai dengan gambar, guna untuk
membuat jalur untuk melekatkan motor listrik terhadap rangka
menggunakan baut dan mur.
25. 25
Memotong plat sesuai pada gambar dan melekatkannya dengan rangka
bagian bawa menggunakan las listrik guna untuk melekatkan pompa
hidrolik.
Merapikan hasil pengelasan menggunakan gerinda dan amplas.
Melakukan pengecatan.
5. Pembuatan Pengikat Silinder Power Steering
Pengikat berfungsi untuk mengikat silinder pada rangka, yang
terbuat dari plat yang dibentuk setengah lingkaran mengikuti ukuran dari
silinder.
Rangka Bahan Alat
Besi plat
Cat minyak
Spidol marker
Mesin gerinda
Ragum
Palu
Mesin bor
Amplas
Adapun proses pembuatan pengikat silinder power steering dilakukan
dengan cara :
Mengukur dan menandai besi plat menggunakan spidol marker guna
untuk pemotongan sesuai dengan ukuran gambar kerja.
Memotong besi plat sesuai dengan ukuran
Membending plat menggunakan ragum dan palu. Plat dibentuk
menjadi setengah lingkaran sesuai pada gambar.
26. 26
Melubangi pengikat silinder sesuai ukuran pada gambar menggunakan
mesin bor.
Langka terahir melakukan pengecatan.
6. Pembuatan Batang Penyetel Sabuk
Batang penyetel sabuk berfungsi untuk mengunci posisi puli/pompa
terhadap tegangan sabuk.
Rangka Bahan Alat
Besi plat
Cat minyak
Spidol marker
Mesin gerinda
Ragum
Palu
Mesin bor
Amplas
Adapun cara pembuatannya:
Mengukur dan menandai besi plat menggunakan spidol marker guna
untuk pemotongan sesuai dengan ukuran gambar kerja.
Memotong besi plat sesuai dengan ukuran.
Melubangi batang penyetel sesuai ukuran pada gambar menggunakan
mesin bor.
Langka terahir melakukan pengecatan.
27. 27
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Proses pengujian ini dilakukan setelah proses perakitan selesai.
Pengujian alat ini dilakukan sebanyak tiga kali percobaan untuk mengetahui
apakah dapat berfungsi seperti pada power steering yang ada pada kendaraan
utuh. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengujian :
Percobaan I
Besar Deformasi
Pegas Roda Bagian
Kiri & Kanan (cm)
0 1 2 3 4 5
Besar Tekanan
pada Silinder
Kemudi Diputar
Perlahan (psi)
0 50 75 100 150 190
Kecepatan Putaran
pada Puli Motor
Listrik (rpm)
1500 1500 1500 1500 1490 1490
Kecepatan Putaran
pada Puli Pompa
Hidrolik (rpm)
960 960 960 960 950 950
Tabel 5.1 Hasil Percobaan I
28. 28
Percobaan II
Besar Deformasi
Pegas Roda Bagian
Kiri & Kanan (cm)
0 1 2 3 4 5
Besar Tekanan
pada Silinder
Kemudi Diputar
Perlahan (psi)
0 50 75 100 160 200
Kecepatan Putaran
pada Puli Motor
Listrik (rpm)
1500 1500 1500 1500 1490 1490
Kecepatan Putaran
pada Puli Pompa
Hidrolik (rpm)
960 960 960 960 950 940
Tabel 5.2 Hasil Percobaan II
Percobaan III
Besar Deformasi
Pegas Roda Bagian
Kiri & Kanan (cm)
0 1 2 3 4 5
Besar Tekanan
pada Silinder
Kemudi Diputar
Perlahan (psi)
0 50 75 100 150 190
Kecepatan Putaran
pada Puli Motor
Listrik (rpm)
1500 1500 1500 1500 1490 1490
Kecepatan Putaran
pada Puli Pompa
Hidrolik (rpm)
960 960 960 960 950 950
Tabel 5.3 Hasil Percobaan III
Tabel di atas menunjukkan perubahan tekanan pada silinder pada saat
pegas diberi beban yang berbeda. Beban bertambah ditandai dengan adanya
deformasi dari pada pegas yang semakin besar/panjang. Dari hasil pengujian
tersebut diperoleh hasil yang cukup baik dimana tekanan pada silinder
bertambah seiring dengan pertabahan pembebanan.
29. 29
5.2 Pembahasan
Pada alat peraga ini digunakan motor listrik tiga phase 1500 rpm dengan
daya 2HP untuk memutar pompa hidrolik sehingga pompa dapat
meningkatkan tekanan cairan hidrolik. Cairan hidrolik bertekanan tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk membantu meringankan putaran roda kemudi
saat diputar. Untuk menguji apakah alat ini berfungsi seperti power steering
pada kendaran pada umumnya, maka alat ini dilengkapi dengan penyetelan
pembebanan dan indikator tekanan minyak.
Penyetelan pembebanan dilakukan dengan cara memutar mur penyetel
dan untuk membaca tekanan minyak hidrolik dapat dilihat pada preasure
gauge. Untuk menambah pembebanan dilakukan dengan cara memutar mur
penyetel searah dengan arah jarum dan sebaliknya, memutar mur penyetel
berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi/menghilangkan pembebanan.
Dari ketiga percobaan yang telah dilakukan didapatkan data-data yang
menunjukkan tekanan cairan fluida meningkat dengan adanya pertabahan
pembebanan. Dimana pertambahan pembebanan ditandai dengan
bertambahnya deformasi pegas, semakin besar/panjangnya deformasi pegas
maka beban pada roda semakin bertambah. Akibat dari pertambahan
pembebanan membuat daya gesek pada roda bertambah. Dan hal inilah yang
membuat roda kemudi terasa berat pada saat diputar sebelum pompa hidrolik
belum diaktifkan. Untuk memastikan, berikut ini adalah grafik-grafik hasil
pengujian :
30. 30
Grafik 5.4 Grafik Pembebanan VS Tekanan Rata-rata
Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan pada silinder
bertambah seiring dengan bertambahnya besar/panjangnya deformasi pada
pegas. Sumbu “y” merupakan tekanan rata-rata dari tiga kali percobaan dan
sumbu “x” merupakan pembebanan yang diberikan, yakni dengan cara
memutar baut penyetel pembebanan hingga pegas tertekan vertical ke atas
sepanjang 1 cm dan seterusnya hingga 5 cm (pegas mengalami deformasi).
Besarnya tekanan dari silinder dapat dilihat pada preasure gauge saat kemudi
diputar perlahan hingga putaran maksimum.
1 2 3 4 5
Nilai rata-rata tekanan akibat
deformasi pegas
50 75 100 150 193.3
0
50
100
150
200
250
Grafik Pembebanan vs Tekanan
Keterangan :
sumbu "y" = tekanan (psi)
sumbu "x" = deformasi (cm)
31. 31
Grafik 5.5 Grafik Pembebanan VS Kecepatan Puli Motor Rata-rata
Pada grafik di atas putaran puli motor berkurang saat deformasi pegas
berada pada titik 4 cm yakni dari 1500 rpm menjadi 1490rpm. Hal ini
disebabkan karena pompa hidrolik mengalami beban yang lebih berat
sehingga putaran pada motor teredam.
Grafik 5.6 Grafik Pembebanan VS Kecepatan Puli Pompa Rata-rata
1 2 3 4 5
Nilai rata-rata kecepatan
puli motor akibat
deformasi
1500 1500 1500 1490 1490
1484
1486
1488
1490
1492
1494
1496
1498
1500
1502
Grafik Pembebanan VS Kecepatan Puli Motor
Keterangan :
"y" = kecepatan (rpm)
"x" = deformasi (cm)
1 2 3 4 5
Nilai rata-rata kecepatan
puli motor akibat deformasi
pegas
960 960 960 950 950
944
946
948
950
952
954
956
958
960
962
Grafik Pembebanan vs Kecepatan Puli Pompa
Keterangan :
"y" = kecepatan (rpm)
"x" = deformasi (cm)
32. 32
Pada grafik di atas sama halnya dengan puli motor, pada titik
deformasi 4 cm kecepatan putaran pada puli pompa berkurang yakni, dari 960
rpm menjadi 950 rpm.
Pada ketiga percobaan, pada saat pembebanan maksimum, roda
kemudi terasa berat untuk diputar. Setelah motor listrik dalam posisi “ON”,
pompa hidrolik aktif maka roda kemudi akan terasa ringan untuk diputar.
Pembebanan maksimum yang ditetapkan pada alat ini yakni pemberian beban
pada pegas hingga besar deformasi mencapai 5 cm.
33. 33
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Besarnya tekanan pada silinder power steering hingga pembebanan
maksimum adalah 193.3 psi.
2. Semakin besar pembebanan maka tekanan pada silinder semakin
bertambah dan sebaliknya, semakin rendah pembebanan maka tekanan
pada silinder semakin berkurang.
3. Penyetelan dilakukan dengan cara memutar baut penyetel. Memutar baut
penyetel searah jarum jam untuk menambah pembebanan dan sebaliknya
memutar baut berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi pembebanan.
4. Tekanan cairan hidrolik dalam silinder power steering akan meningkat
hanya pada saat roda kemudi diputar dan bersamaan dengan itu ada
pembebanan pada roda/pegas.
5. Putaran puli pada motor 1500 rpm dan pada saat pembebanan maksimum
menjadi 1490 rpm. Maka dapat disimpulkan bahwa beban yang diberikan
pada motor adalah beban yang kurang berpengaruh/berarti.
6.2 Saran
Adapun saran-saran dari penulis untuk perbaikan dan perawatan mesin
sangria antara lain:
34. 34
1. Melakukan pengecekan kelengkapan pada alat sebelum dan setelah
pengoperasian.
2. Membersihkan sebelum dan setelah menggunakan peralatan.
3. Melakukan perawatan, pengecekan rutin terhadap alat minimal 3 bulan
sekali.
4. Melakukan penggantian minyak hidrolik minimal tiga tahun sekali.
5. Tidak melakukan pembebanan berlebihan pada alat (pada
pembebanan/deformasi, pegas tertekan vertical ke atas maksimal 5 cm).
6. Tidak memaksakan memutar kemudi, melepas kemudi pada saat tekanan
pada preasure gauge menunjukkan tekanan maksimum untuk menghindari
kerusakan preasure gauge (tekanan maksimum yang diijinkan 300 psi).