SlideShare a Scribd company logo
Laporan Kegiatan Review dan Lessons Learned Watch Terminal
Wisma LPP Yogyakarta, 12 – 15 Juni 2006


Pengantar
Watch Terminal telah berhasil menyelenggarakan pertemuan Review dan Lessons
Learned Watch Terminal pada hari Senin – Jum’at, 12 – 15 Juni 2006 di Wisma LPP
Yogyakarta. Ada 15 peserta yang hadir, mereka berasal dari 15 organisasi pengawasan.

Pertemuan kali ini merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan penguatan
jaringan organisasi pengawasan yang mendapatkan dukungan “Local Subsidy” dari GTZ-
SfGG (November 2005 – November 2006). Sebelumnya Watch Terminal sudah
mengadakan pertemuan simpul di Bali (Desember 2005) dan Jambi (Januari 2006).
Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dengan organisasi-organisasi pengawasan
“Besar” yang ada di Jakarta (Maret 2006). Watch Terminal turut berpartisipasi pula
dalam Lokakarya Sosialisi RUU Administrasi Pemerintahan dan Sosialisasi Inpres No 5
tahun 2002 yang bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara,
KPK, GTZ-SfGG dan Partnership (April 2006). Watch Terminal mencoba mengambil
pembelajaran dari dinamika jaringan yang telah ada dengan mengadakan pertemuan
dengan coordinator jaringan (Mei 2006).

Tujuan
Dalam pertemuan ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
   1. Watch Terminal memiliki draft kode etik
   2. Watch Terminal memiliki sistem keanggotaan
   3. Watch Terminal mampu menyusun beberapa agenda dalam rangka
      keberlanjutannya
   4. Watch Terminal memiliki agenda kerja untuk satu tahun kedepan


Metode
Dr. Michael Hollaender memperkenalkan satu metode baru “Open Space“ kepada
peserta, yang kemudian menjadi metode untuk berdiskusi dalam pertemuan ini.
Prinsip dasar diskusi dengan metode open space:
    1. Adanya pengorganisasian yang baik
    2. Anggota dalam satu kelompok memiliki ketertarikan pada hal yang sama (jika
        dalam proses merasa tidak cocok bisa pindah ke kelompok yang lain.
    3. Adanya batasan waktu yang ditentukan oleh masing-masing pemimpin diskusi

Di awal peserta akan menentukan isu-isu yang akan didiskusikan. Setelah ada
kesepakatan isu mana yang akan didiskusikan, maka orang yang mengusulkan isu yang
telah disepakati, akan menjadi pemimpin diskusi. Pemimpin diskusi akan menyusun
persiapan untuk diskusi, misalnya saja alur, pokok-pokok pikiran, lama waktu serta
perlengkapan yang dibutuhkan. Setelah itu, dia akan mengundang peserta lain ke dalam
kelompoknya. Pemimpin diskusi bertugas untuk membuat dokumentasi di akhir diskusi
dan mempresentasikannya.
Proses
Pada hari pertama, peserta berproses untuk menyusun draft kode etik Watch Terminal.
Ada satu perbedaan pandangan yang cukup mencolok diantara peserta tentang pola relasi
dengan objek yang diawasi (pemerintah). Satu pihak sangat menolak segala bentuk
persentuhan dengan pemerintah, pihak lain masih mau bertemu dan bekerja bersama-
sama dengan pemerintah (untuk proyek khusus).

Untuk menjembatani kedua ide, peserta kemudian dibagi dalam dua kelompok. Masing-
masing kelompok menyusun draft kode etik. Dalam pleno, kedua draft dipertemukan
hingga disepakati dalam satu draft kode etik.

Pada hari kedua dan ketiga, peserta mendiskusikan dan memutuskan beberapa hal tentang
keberlanjutan Watch Terminal, keanggotaan dan rencana aksi setahun kedepan.

Salah satu action plan yang disepakati di hari ketiga, maka pada hari keempat Watch
Terminal berdiskusi dan menyusun rencana kampanye pengawasan dana bencana. Di
akhir acara, Watch Terminal membuat press release tentang pengawasan dana bencana
yang akan disebarkan dimedia lokal masing-masing peserta. Untuk wilayah DIY, press
release tersebut dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Jum’at, 16 Juni 2006.

Rumusan Hasil
Hasil I    :

                                          DRAFT KODE ETIK WATCH TERMINAL
Roh dihidupi :
     1. Mengakui NKRI
     2. UUD 45 dan Pancasila
     3. Konstitusional > tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku
Prinsip-prinsip dasar pengawasan
                1. Pro rakyat
          2. Transparan dan akuntabel
          3. Menghormati HAM
          4. Mengakui dan menghormati norma-norma yang berlaku di masyarakat.
          5. Mengakui dan menghormati nilai-nilai lokal yang ada di masyarakat
          6. Tidak diskriminatif
          7. Berperspektif gender
Kewajiban:
     1. Setiap pekerja dan atau organisaasi pengawas wajib menjunjung tinggi harkat dan martabatnya.
     2. Setiap pekerja dan atau organisaasi pengawas wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip-prinsip transparansi,
          akuntabilitas dan partisipatif.
     3. Dalam melakukan kerja pengawas wajib mengutamakan unsur gender mainstreaming.
     4. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas wajib memberikan informasi kepada sesama organisasi
          pengawas.
Hak
     1. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak atas info dari organisasi pengawas yang lain
     2. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak mendapatkan atas perlakuan yang setara dan
          kebebasan berpendapat.
     3. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak atas akses terhadap event, donor, capacity building,
          tool kit dsb.
Larangan
1. Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menerima segala bentuk fasilitas dan imbalan dari objek
         pengawas dan pihak terkait lainnya (sangat diperdebatkan)
    2.   Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menjadi kuasa hukum, konsultan dari pihak yang diawasi.
    3.   Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang melakukan diskriminasi terhadap sesama pekerja organisasi
         pengawas.
    4.   Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menerima dana dari donor yang mensyaratkan hal-hal yang
         dapat menghambat kerja pengawas
Sanksi
    1. Pekerja dan atau organisasi pengawas yang melanggar kode etik dengan serta merta kehilangan hak
         sebagai anggota Clearing House Watch Terminal.

Keterangan untuk Larangan
    1. Bentuk fasilitas:
             a. Tidak untuk pribadi/ lembaga
             b. Tetapi untuk kepentingan umum
    2. Imbalan, ada dua pemikiran
             a. jelas ditolak
             b. Boleh asal tidak melewati batas wajar/ umumnya (tidak mempengaruhi dan bertentangan dengan
                  kerja pengawasan).


Hasil II          :
                                             a. KEANGGOTAAN
Rekomendasi
    1. Istilah
        Sebutan untuk lembaga/ individu yang bergabung di WT adalah anggota Clearing House.
    2. Yang boleh bergabung menjadi anggota Clearing House
        a. LSM/ individu aktivis LSM
        b. KSM/ Komunitas dan atau Individu di dalamnya.
    3. Mitra strategis
        a. Lembaga/ Pusat Studi Perguruan Tinggi
        b. Lembaga donor
        c. Ormas/ OKP
        d. Lembaga pemerintah
        e. Lembaga negara
        f. LSM internasional
    4. Prosedur atau Syarat
        a. Menerima kode etik WT
        b. Direkomendasikan oleh anggota Clearing House (minimal 2 lembaga) dalam satu region
        c. Memenuhi persyaratan administrasi, seperti form kesediaan mendukung kegiatan WT, profil dsb.
    5. Kriteria
        a. Melakukan kerja-kerja pengawasan atau mendukung kerja-kerja pengawasan
        b. Tidak menerima dana operasional maupun dana program dari pemerintah.


                             b. PENDANAAN KEBERLANJUTAN Watch Terminal
Kondisi saat ini
WT didukung oleh GTZ-SFGG untuk beberapa kegiatan hingga bulan November 2006 dari segi pendanaan.
SATUNAMA menjadi pengelola WT dengan memberikan dukungan untuk komunikasi dan staf.
Kedepannya WT membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan:
    1. Komunikasi: HP, email, telepon
    2. Pertemuan jaringan
3. Kebutuhan publikasi hasil-hasil WT
    4. Kebutuhan untuk petugas/ komunikator/ SDM/ Tim kerja WT
    5. Kebutuhan Update data base,dll.
Untuk menjawab kebutuhan pendanaan WT ada dua alternatif yang bisa dilakukan bisa dengan :
    1. Swadaya ( misalnya MCW siap ditempati untuk pertemuan), bersedia menjadi relawan WT untuk update
        data base (ini bisa per region)
    2. Penggalangan dana dengan bersama-sama mencari donor untuk WT, atau usaha fundraising lainnya

Untuk menjaga kepercayaan, transparansi dan akuntabilitas keluar masuknya dana, Tim Kerja WT harus memberikan
laporan pada jaringan di WT


                                            c. JENIS PELAYANAN

Kebutuhan:
    1. Capacity Building
            a. Technical assisten
            b. Magang
            c. Pelatihan
    2. Informasi dan data
            a. Peraturan/ UU/ Kebijakan
            b. Tool kit
            c. Pasar donor
    3. Advokasi
            a. Konsultasi
            b. Pendampingan hukum

Solusi:
    1. Capacity Building
           a. Menyediakan informasi tentang nara sumber >keahlian ( kalau memungkinkan dari jaringan)
                 Data base:
                         Resources person (tenaga ahli)
                         GOWAS
                         Advokat >lembaga
                         Donor
                         Lembaga Pemerintah (mitra strategis)
           b. Menyediakan informasi pelatihan dan magang ( terutama/ kalau bisa dari anggota jaringan)
    2. Cara mendapatkan informasi dan data
           a. Website
           b. Millis
           c. Pos/ kurir
    3. Advokasi
    4. Menyediakan kontak person/ lembaga (kalau memungkinkan menyediakan dana untuk advokasi).


                                              d. RELEVANSI WT

WT masih dianggap sangat relevan karena banyaknya kebutuhan organisasi pengawasan dan pengawasan terhadap
pemerintah itu sendiri yang sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh jaringan atau pun koordinasi yang sudah
dilakukan oleh berbagai organisasi pengawasan dan jaringannya. Manfaat WT bagi sangat relevan adalah networking,
akses informasi dan database. Salah satu kebutuhan besar yang didiskusikan adalah kurangnya tenaga ahli yang
memback-up kerja pengawasan pemerintah.
e. MANAJEMEN WT

Materi Diskusi
     pengelolaan WT
     Pola relasi ( WT dengan anggota jaringan dan WT dengan eksternal)
     Tanggung jawab WT
     Support anggota/ jaringan untuk WT
     Format jaringan WT

Pola Relasi dalam WT
                LSM
                                                                          LSM




                                           WT/C
                                            H


             LSM
                                                                          LSM


                                            LSM




Hasil Diskusi:
 Pola relasinya terbuka tetapi WT bertanggungjawab untuk mengelola info, komunikasi dan dana.
 Ada kewajiban memberikan info secara tetap (waktunya)
 Penghambat:
          o Tertumpu pada satu orang
          o Tertumpu pada satu lembaga
          o Alat komunikasi
          o Web kurang partisipatif
          o Tidak ada komputer
 Fungsi CH:
          o Menyebarkan informasi kepada jaringan
          o Sebagai alat/ media/ komunikasi
          o Jejaring informasi
 Hak dan kewajiban (CH, anggota); materi apa saja yang harus dikirimkan
 Perlu tidak merumuskan tema untuk WT setelah ada analisis yang kemudian dipublikasi oleh WT
 Lalu lintas info tesendat (email, surat, fax, modul dll dikirim melalui CD atau dicetak).
 Bagi yang tidak terjangkau internet bisa melalui simpul atau teman yang dekat
 Setiap anggota secara otomatis menyebarkan info
 Simpul diaktifkan/ orang baru per region
 Aktifkan milis dan website (sering tidak bisa diakses)
Rekomendasi
    1. Password untuk sub moderator
    2. Sms setiap minggu
    3. Penawaran Isu dari Lembaga(update 1 bulan sekali)
Market Watch Terminal
No    Lembaga                    Penawaran                                 Kebutuhan
                                     1. alat belajar/ modul
                                     2. tool kit
                                     3. pengalaman advokasi
                                     4. kasus-kasus
                                     5. aturan teknis dibawah UU/PP,
                                         seperti Perda, SK Mendagri,
                                         dll.

 Penawaran
    o Web dibantu Nanang
    o Lembaga kuasi negara ( seperti KPK, KON, Komisi Yudusial, komisi kejaksaan, komisi Kepolisian, NGO di
        jakarta).

                                 f. SHARING PEMANTAUAN DANA BENCANA

Modus korupsi
    1. Laporan ganda (Double Accounting)
    2. Mark up
    3. Mark down
    4. Sasaran/ objek korban
Pendanaan
    1. Swadaya
    2. Pemerintah
    3. Donor

Metode pemantauan dan advokasi
    1. Representasi organisasi pengawas masuk bagian dalam tim yang dibentuk oleh pemerintah yang
           mengawasi langsung proses penyaluran bantuan atau lainnya.
    2. Luar sistem:
              a. Posko-posko pengaduan
              b. Tim investigator
Advokasi
Kalau di lapangan ada indikasi korupsi, penggelapan/ pidana lain diverifikasi dan diaporkan ke pihak yang terkait:
    1. Aparat
    2. Badan rekonstruksi
    3. Masyarakat/ pers

Jenis-jenis pidana:
     1. Pencurian
     2. Penggelapan
     3. korupsi

Rekomendasi:
    1. WT menyediakan dan mendistribusikan info dan data pengalaman (buku panduan, tool kit, modul, dll)
       tentang pemantauan dana bencana.
    2. WT membahas regulasi yang substansinya
             a. Kewajiban laporan bagi seluruh pihak
             b. Jaminan hukum bagi pemantau
             c. Kewajiban audit publik (akuntan)

Fase bencana:
    1. Relief (tanggap darurat)
    2. Rekonstruksi dan rehabilitasi
BUDGET TRACKING
   1. Dana publik > pemenuhan hak ekosob warga (survivor)
   2. Hutang . IFI's
   3. Pemerintah (APBN, APBD I, II) > dana stabilisasi (tak terduga)
   4. Privat:
            Negara tetangga
            Asing ( CRS, OXFORM, dll)
            Masyarakat

Mekanisme:
    1. Cash for work > mengerjakan sendiri perbaikan atau rekonstruksi fisik yang rusak dengan mendapatkan
        bayaran ( hilangnya semangat kebersamaan dan tolong menolong pada masyarakat)
    2. Ketergantungan > masyarakat merasa akan selalu ada bantuan yang datang untuk kelangsungan hidup
        mereka

PEMENUHAN HAK EKOSOB
Peta persoalan > apa saja yang menjadi kendala pada wilayah tertentu ( tiap wilayah akan berbeda)
Peta kebutuhan > apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak warga
Kesesuaian antara persoalan, kebutuhan dengan pemenuhannya.


                               g. STRATEGI PENANGGULANGAN KORUPSI APBD

Poin diskusi:
   a. Mengapa penanggulangan korupsi APBD diperlukan?
   b. Apa strategi penanggulangan korupsi APBD?
   c. Bagaimana memanfaatkan WT dalam strategi penanggulangan korupsi APBD?
Best practices ( MCW, BCW, FITRA, dll).
Terobosan hukum > ditulis dan dipublikasikan
Strategi advokasi

Menghadapi korupsi APBD:
  a. Litigasi
  b. Non Litigasi
     Tingkat penguatan basis
     Menjadikan korupsi APBD sebagai issu bersama
     • Harus berjaringan
     • Persiapkan data yang valid


                                                      LITIGASI
                     Peluang                                             Hambatan
   Pidana                                                Pidana
    • MoU Kajati, Kajagung, Kajari                         • Ada RAT hukum (moral)
    • Kepres 5/ 2004                                       • Kurang reverensi hukum
    • Sebareskrim mabes Polri                              • Masih ada peraturan, per UUan yang
    • Judicial Review, ke MA                                   isinya belum baik (terkait ijin pemeriksaan
    • Permohonan JR ke MK                                      bagi pejabat.
    • Tokoh adat/ agama dapat menjadi saksi                • Belum ada UU perlindungan saksi
        (Padang)                                           • Intervensi politik dalam PH
   Perdata                                               Perdata
    • Sema No 2/ 2000, Legal Standing, Class               1. Dalam UU korupsi LS + CA tidak diatur
        Action                                                  jelas
NON LITIGASI
                    Peluang                                             Hambatan
     Situasi politik sudah agak lebih baik                  Hasil advokasi belum terukur dengan baik
       daripada di orba                                      Kurangnya SDM (menganalisis, membuat
     Beberapa darerah mengimsiasi perda                      pelaporan penyidik)
       transparansi dan partrisipasi                         Sulitnya penyebaran informasi korupsi ke
     Pers, kelompok agama memberikan                         basis
       dukungan dalam pemberantasan korupsi
Rekomendasi:
    1. WT fasilitasi akses ke aturan, konsultasi
    2. Publikasi Success stories
    3. Kerja bersama awasi APBD
    4. Info kegiatan pejabat ke daerah

                                                h. ADVOKASI ADD

Mengapa ADD?
   1. Merupakan ujung tombak penyelenggara pemerintahan
   2. Penyumbang terbesar PDN

Apa itu ADD?
Alokasi Dana Desa, yang digunakan untuk pembangunan di desa

Bagaimana ADD?
    1. 10% dana pengembangan pemerintah daerah ke desa: gaji
    2. Sesuai rumusan ADDP/ ADDM

Apa dasar hukum ADD?
    1. PP 72 dan 73 tahun 2005
    2. UU no 32 dan 33

Bagaimana strategi advokasinya.?
Pengawalan RAPBD di eksekutif dan legislatif.

Peran WT dalam Advokasi ADD
    1. Melakukan inventaris daerah yang sudah mengimplementasikan ADD
    2. Mendistribusikan semua kebijakan-kebijakan nasional yang berhubungan dengan ADD
    3. Memfasilitasi gerakan bersama untuk advokasi
    4. Memfasilitasi distribusi informasi keberhasilan-keberhasilan advokasi ADD
    5. Linkage ke jaringan/ lembaga yang sudah melakukan

APBD dan ADD: WT menggalang dukungan untuk advokasi nasional bagi daerah/ kasus tertentu.
NB: success story bisa jadi ajang belajar bagi ayng belum


                                           i. REGION Watch Terminal

    Region:
              a.   Sumut, NAD, Sumbar, Kep. Riau, Riau (Nanang dan Alex)
              b.   Bengkulu, Lampung, Sumsel, Jambi, Babel (Beka dan Budi)
              c.   Jawa Barat, DKI, Banten (Ari, Arif)
              d.   Jateng, DIY, Jatim ( Hadi dan Alief)
              e.   Bali ( Wawan)
              f.   NTT ( Paul)
              g.   Papua (FOKER/ Ister Burako)
h.   NTB ( Aida)
             i.   Sulawesi ( Ewin)


                                        j. UP DATE DATABASE WT
Data base
    1. Kebutuhan dan penawaran (questioner/ form, penyebaran, update, raker-- July)
    2. Advokat ( Wawan)
    3. GOWAS (semua)
    4. Donor ( GTZ)
    5. Lembaga pemerintahan ( mitra strategis -- Ari dan Arif)
    6. Peraturan ( Arif)
    7. Pelaksanaan PP, dll di wilayah

Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari pertemuan Review dan Lessons Learned Watch Terminal :
           1. Kursus singkat “Strategi Menghadapi Pengadilan Kasus Korupsi bagi
               Organisasi Pengawasan” di Madiun pada minggu kedua bulan Juli 2006.
               Madiun Corruption Watch menyediakan akomodasi dan konsumsi gratis
               bagi 50 peserta. Bali Corruption Watch menjadi penghubung untuk
               pembicara Prof. Pandyo, Zen Bajeber dan Wayan Sudite. Peserta
               berswadaya untuk membiayai transportasi masing-masing. Akan
               diusulkan kepada GTZ-SfGG supaya sebagian Local Subsidy
               dipergunakan untuk membantu peserta dari luar Jawa yang tidak memiliki
               biaya.
           2. Bekerja sama dengan DPD dan BCW, mengundang organisasi
               pengawasan untuk hadir pada rapat umum antara DPD, Kejaksanaan dan
               Masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur
           3. Kampanye Pengawasan Dana Bencana, mendorong lahirnya UU
               Penanganan Bencana, mempublikasikan press release di berbagai wilayah.
           4. Up date database (j) di bulan Juli dengan sekaligus menguji coba kinerja
               region.
           5. Memperbaiki saluran komunikasi melalui mailing list dan sms
           6. Memperbaiki website Watch Terminal supaya mudah diakses
           7. Memperkenalkan Watch Terminal kepada calon anggota potensial dan
               mengajak mereka bergabung dengan Watch Terminal



Dilaporkan oleh Metta Yanti
Yogyakarta, 16 Juni 2006

More Related Content

Viewers also liked

Running PHP on a Java container
Running PHP on a Java containerRunning PHP on a Java container
Running PHP on a Java container
netinhoteixeira
 
207140073 박정선
207140073 박정선207140073 박정선
207140073 박정선parkjungsun
 
Migrating To A Course Management System
Migrating To A Course Management SystemMigrating To A Course Management System
Migrating To A Course Management System
Jeff Getchell
 
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
Carmine Gallo
 
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
Carmine Gallo
 
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
Carmine Gallo
 

Viewers also liked (6)

Running PHP on a Java container
Running PHP on a Java containerRunning PHP on a Java container
Running PHP on a Java container
 
207140073 박정선
207140073 박정선207140073 박정선
207140073 박정선
 
Migrating To A Course Management System
Migrating To A Course Management SystemMigrating To A Course Management System
Migrating To A Course Management System
 
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
The Power of Foursquare: 7 Innovative Ways to Get Your Customers to Check In ...
 
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
Talk Like TED: 3 Unbreakable Laws of Communication
 
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
The Storyteller's Secret: 3 Keys to Mastering Storytelling to Win Hearts and ...
 

Similar to Laporan review wt

006. Prosedur Stakeholders Engagement.doc
006. Prosedur  Stakeholders Engagement.doc006. Prosedur  Stakeholders Engagement.doc
006. Prosedur Stakeholders Engagement.doc
HeriHermawan66
 
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptxbimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
ismail792469
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etik
zahroannisa4
 
Project Citizen.pptx
Project Citizen.pptxProject Citizen.pptx
Project Citizen.pptx
DadangSuryaKencanaOP
 
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010awakmila
 
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.pptMateri 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
karminadewi1
 
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
Article33
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
Hafidz Wahyuddin
 
Kelompok 5 aspek bisnis bidang ti
Kelompok 5 aspek bisnis bidang tiKelompok 5 aspek bisnis bidang ti
Kelompok 5 aspek bisnis bidang ti
FarhanYazid6
 
bimtek tim Verifikasi slide.pptx
bimtek tim Verifikasi slide.pptxbimtek tim Verifikasi slide.pptx
bimtek tim Verifikasi slide.pptx
ismail792469
 
Materi 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bkMateri 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bk
Zakki Nurul Amin
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Dede Sutisna
 
Slaid etikapenggunaan internet lama
Slaid  etikapenggunaan internet  lamaSlaid  etikapenggunaan internet  lama
Slaid etikapenggunaan internet lamaSiti Nooraini
 
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
Gusti_Ketut_Suardika
 
Materi 4 : Manfaat tik
Materi 4 : Manfaat tikMateri 4 : Manfaat tik
Materi 4 : Manfaat tik
Nanang Kurniawan
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
Antoni Butarbutar
 
Manfaat t ik
Manfaat t ikManfaat t ik
Manfaat t ik
Nanang Kurniawan
 
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart GovernmentOptimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Dadang Solihin
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Dadang Solihin
 

Similar to Laporan review wt (20)

006. Prosedur Stakeholders Engagement.doc
006. Prosedur  Stakeholders Engagement.doc006. Prosedur  Stakeholders Engagement.doc
006. Prosedur Stakeholders Engagement.doc
 
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptxbimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
bimtek tim Verifikasi slide NEW.pptx
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etik
 
Project Citizen.pptx
Project Citizen.pptxProject Citizen.pptx
Project Citizen.pptx
 
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010
Tor penilaian kebutuhan pacc aceh may 2010
 
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.pptMateri 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
 
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
RW1 Mekanisme Transparansi Pendapatan Migas (bahasa)
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 
Kelompok 5 aspek bisnis bidang ti
Kelompok 5 aspek bisnis bidang tiKelompok 5 aspek bisnis bidang ti
Kelompok 5 aspek bisnis bidang ti
 
bimtek tim Verifikasi slide.pptx
bimtek tim Verifikasi slide.pptxbimtek tim Verifikasi slide.pptx
bimtek tim Verifikasi slide.pptx
 
Materi 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bkMateri 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bk
 
Litbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa DepanLitbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa Depan
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
 
Slaid etikapenggunaan internet lama
Slaid  etikapenggunaan internet  lamaSlaid  etikapenggunaan internet  lama
Slaid etikapenggunaan internet lama
 
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
 
Materi 4 : Manfaat tik
Materi 4 : Manfaat tikMateri 4 : Manfaat tik
Materi 4 : Manfaat tik
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
 
Manfaat t ik
Manfaat t ikManfaat t ik
Manfaat t ik
 
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart GovernmentOptimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 

Laporan review wt

  • 1. Laporan Kegiatan Review dan Lessons Learned Watch Terminal Wisma LPP Yogyakarta, 12 – 15 Juni 2006 Pengantar Watch Terminal telah berhasil menyelenggarakan pertemuan Review dan Lessons Learned Watch Terminal pada hari Senin – Jum’at, 12 – 15 Juni 2006 di Wisma LPP Yogyakarta. Ada 15 peserta yang hadir, mereka berasal dari 15 organisasi pengawasan. Pertemuan kali ini merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan penguatan jaringan organisasi pengawasan yang mendapatkan dukungan “Local Subsidy” dari GTZ- SfGG (November 2005 – November 2006). Sebelumnya Watch Terminal sudah mengadakan pertemuan simpul di Bali (Desember 2005) dan Jambi (Januari 2006). Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dengan organisasi-organisasi pengawasan “Besar” yang ada di Jakarta (Maret 2006). Watch Terminal turut berpartisipasi pula dalam Lokakarya Sosialisi RUU Administrasi Pemerintahan dan Sosialisasi Inpres No 5 tahun 2002 yang bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, KPK, GTZ-SfGG dan Partnership (April 2006). Watch Terminal mencoba mengambil pembelajaran dari dinamika jaringan yang telah ada dengan mengadakan pertemuan dengan coordinator jaringan (Mei 2006). Tujuan Dalam pertemuan ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu : 1. Watch Terminal memiliki draft kode etik 2. Watch Terminal memiliki sistem keanggotaan 3. Watch Terminal mampu menyusun beberapa agenda dalam rangka keberlanjutannya 4. Watch Terminal memiliki agenda kerja untuk satu tahun kedepan Metode Dr. Michael Hollaender memperkenalkan satu metode baru “Open Space“ kepada peserta, yang kemudian menjadi metode untuk berdiskusi dalam pertemuan ini. Prinsip dasar diskusi dengan metode open space: 1. Adanya pengorganisasian yang baik 2. Anggota dalam satu kelompok memiliki ketertarikan pada hal yang sama (jika dalam proses merasa tidak cocok bisa pindah ke kelompok yang lain. 3. Adanya batasan waktu yang ditentukan oleh masing-masing pemimpin diskusi Di awal peserta akan menentukan isu-isu yang akan didiskusikan. Setelah ada kesepakatan isu mana yang akan didiskusikan, maka orang yang mengusulkan isu yang telah disepakati, akan menjadi pemimpin diskusi. Pemimpin diskusi akan menyusun persiapan untuk diskusi, misalnya saja alur, pokok-pokok pikiran, lama waktu serta perlengkapan yang dibutuhkan. Setelah itu, dia akan mengundang peserta lain ke dalam kelompoknya. Pemimpin diskusi bertugas untuk membuat dokumentasi di akhir diskusi dan mempresentasikannya.
  • 2. Proses Pada hari pertama, peserta berproses untuk menyusun draft kode etik Watch Terminal. Ada satu perbedaan pandangan yang cukup mencolok diantara peserta tentang pola relasi dengan objek yang diawasi (pemerintah). Satu pihak sangat menolak segala bentuk persentuhan dengan pemerintah, pihak lain masih mau bertemu dan bekerja bersama- sama dengan pemerintah (untuk proyek khusus). Untuk menjembatani kedua ide, peserta kemudian dibagi dalam dua kelompok. Masing- masing kelompok menyusun draft kode etik. Dalam pleno, kedua draft dipertemukan hingga disepakati dalam satu draft kode etik. Pada hari kedua dan ketiga, peserta mendiskusikan dan memutuskan beberapa hal tentang keberlanjutan Watch Terminal, keanggotaan dan rencana aksi setahun kedepan. Salah satu action plan yang disepakati di hari ketiga, maka pada hari keempat Watch Terminal berdiskusi dan menyusun rencana kampanye pengawasan dana bencana. Di akhir acara, Watch Terminal membuat press release tentang pengawasan dana bencana yang akan disebarkan dimedia lokal masing-masing peserta. Untuk wilayah DIY, press release tersebut dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Jum’at, 16 Juni 2006. Rumusan Hasil Hasil I : DRAFT KODE ETIK WATCH TERMINAL Roh dihidupi : 1. Mengakui NKRI 2. UUD 45 dan Pancasila 3. Konstitusional > tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku Prinsip-prinsip dasar pengawasan 1. Pro rakyat 2. Transparan dan akuntabel 3. Menghormati HAM 4. Mengakui dan menghormati norma-norma yang berlaku di masyarakat. 5. Mengakui dan menghormati nilai-nilai lokal yang ada di masyarakat 6. Tidak diskriminatif 7. Berperspektif gender Kewajiban: 1. Setiap pekerja dan atau organisaasi pengawas wajib menjunjung tinggi harkat dan martabatnya. 2. Setiap pekerja dan atau organisaasi pengawas wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas dan partisipatif. 3. Dalam melakukan kerja pengawas wajib mengutamakan unsur gender mainstreaming. 4. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas wajib memberikan informasi kepada sesama organisasi pengawas. Hak 1. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak atas info dari organisasi pengawas yang lain 2. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak mendapatkan atas perlakuan yang setara dan kebebasan berpendapat. 3. Setiap pekerja dan atau organisasi pengawas berhak atas akses terhadap event, donor, capacity building, tool kit dsb. Larangan
  • 3. 1. Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menerima segala bentuk fasilitas dan imbalan dari objek pengawas dan pihak terkait lainnya (sangat diperdebatkan) 2. Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menjadi kuasa hukum, konsultan dari pihak yang diawasi. 3. Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang melakukan diskriminasi terhadap sesama pekerja organisasi pengawas. 4. Pekerja dan atau organisasi pengawas dilarang menerima dana dari donor yang mensyaratkan hal-hal yang dapat menghambat kerja pengawas Sanksi 1. Pekerja dan atau organisasi pengawas yang melanggar kode etik dengan serta merta kehilangan hak sebagai anggota Clearing House Watch Terminal. Keterangan untuk Larangan 1. Bentuk fasilitas: a. Tidak untuk pribadi/ lembaga b. Tetapi untuk kepentingan umum 2. Imbalan, ada dua pemikiran a. jelas ditolak b. Boleh asal tidak melewati batas wajar/ umumnya (tidak mempengaruhi dan bertentangan dengan kerja pengawasan). Hasil II : a. KEANGGOTAAN Rekomendasi 1. Istilah Sebutan untuk lembaga/ individu yang bergabung di WT adalah anggota Clearing House. 2. Yang boleh bergabung menjadi anggota Clearing House a. LSM/ individu aktivis LSM b. KSM/ Komunitas dan atau Individu di dalamnya. 3. Mitra strategis a. Lembaga/ Pusat Studi Perguruan Tinggi b. Lembaga donor c. Ormas/ OKP d. Lembaga pemerintah e. Lembaga negara f. LSM internasional 4. Prosedur atau Syarat a. Menerima kode etik WT b. Direkomendasikan oleh anggota Clearing House (minimal 2 lembaga) dalam satu region c. Memenuhi persyaratan administrasi, seperti form kesediaan mendukung kegiatan WT, profil dsb. 5. Kriteria a. Melakukan kerja-kerja pengawasan atau mendukung kerja-kerja pengawasan b. Tidak menerima dana operasional maupun dana program dari pemerintah. b. PENDANAAN KEBERLANJUTAN Watch Terminal Kondisi saat ini WT didukung oleh GTZ-SFGG untuk beberapa kegiatan hingga bulan November 2006 dari segi pendanaan. SATUNAMA menjadi pengelola WT dengan memberikan dukungan untuk komunikasi dan staf. Kedepannya WT membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan: 1. Komunikasi: HP, email, telepon 2. Pertemuan jaringan
  • 4. 3. Kebutuhan publikasi hasil-hasil WT 4. Kebutuhan untuk petugas/ komunikator/ SDM/ Tim kerja WT 5. Kebutuhan Update data base,dll. Untuk menjawab kebutuhan pendanaan WT ada dua alternatif yang bisa dilakukan bisa dengan : 1. Swadaya ( misalnya MCW siap ditempati untuk pertemuan), bersedia menjadi relawan WT untuk update data base (ini bisa per region) 2. Penggalangan dana dengan bersama-sama mencari donor untuk WT, atau usaha fundraising lainnya Untuk menjaga kepercayaan, transparansi dan akuntabilitas keluar masuknya dana, Tim Kerja WT harus memberikan laporan pada jaringan di WT c. JENIS PELAYANAN Kebutuhan: 1. Capacity Building a. Technical assisten b. Magang c. Pelatihan 2. Informasi dan data a. Peraturan/ UU/ Kebijakan b. Tool kit c. Pasar donor 3. Advokasi a. Konsultasi b. Pendampingan hukum Solusi: 1. Capacity Building a. Menyediakan informasi tentang nara sumber >keahlian ( kalau memungkinkan dari jaringan) Data base:  Resources person (tenaga ahli)  GOWAS  Advokat >lembaga  Donor  Lembaga Pemerintah (mitra strategis) b. Menyediakan informasi pelatihan dan magang ( terutama/ kalau bisa dari anggota jaringan) 2. Cara mendapatkan informasi dan data a. Website b. Millis c. Pos/ kurir 3. Advokasi 4. Menyediakan kontak person/ lembaga (kalau memungkinkan menyediakan dana untuk advokasi). d. RELEVANSI WT WT masih dianggap sangat relevan karena banyaknya kebutuhan organisasi pengawasan dan pengawasan terhadap pemerintah itu sendiri yang sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh jaringan atau pun koordinasi yang sudah dilakukan oleh berbagai organisasi pengawasan dan jaringannya. Manfaat WT bagi sangat relevan adalah networking, akses informasi dan database. Salah satu kebutuhan besar yang didiskusikan adalah kurangnya tenaga ahli yang memback-up kerja pengawasan pemerintah.
  • 5. e. MANAJEMEN WT Materi Diskusi  pengelolaan WT  Pola relasi ( WT dengan anggota jaringan dan WT dengan eksternal)  Tanggung jawab WT  Support anggota/ jaringan untuk WT  Format jaringan WT Pola Relasi dalam WT LSM LSM WT/C H LSM LSM LSM Hasil Diskusi:  Pola relasinya terbuka tetapi WT bertanggungjawab untuk mengelola info, komunikasi dan dana.  Ada kewajiban memberikan info secara tetap (waktunya)  Penghambat: o Tertumpu pada satu orang o Tertumpu pada satu lembaga o Alat komunikasi o Web kurang partisipatif o Tidak ada komputer  Fungsi CH: o Menyebarkan informasi kepada jaringan o Sebagai alat/ media/ komunikasi o Jejaring informasi  Hak dan kewajiban (CH, anggota); materi apa saja yang harus dikirimkan  Perlu tidak merumuskan tema untuk WT setelah ada analisis yang kemudian dipublikasi oleh WT  Lalu lintas info tesendat (email, surat, fax, modul dll dikirim melalui CD atau dicetak).  Bagi yang tidak terjangkau internet bisa melalui simpul atau teman yang dekat  Setiap anggota secara otomatis menyebarkan info  Simpul diaktifkan/ orang baru per region  Aktifkan milis dan website (sering tidak bisa diakses) Rekomendasi 1. Password untuk sub moderator 2. Sms setiap minggu 3. Penawaran Isu dari Lembaga(update 1 bulan sekali)
  • 6. Market Watch Terminal No Lembaga Penawaran Kebutuhan 1. alat belajar/ modul 2. tool kit 3. pengalaman advokasi 4. kasus-kasus 5. aturan teknis dibawah UU/PP, seperti Perda, SK Mendagri, dll.  Penawaran o Web dibantu Nanang o Lembaga kuasi negara ( seperti KPK, KON, Komisi Yudusial, komisi kejaksaan, komisi Kepolisian, NGO di jakarta). f. SHARING PEMANTAUAN DANA BENCANA Modus korupsi 1. Laporan ganda (Double Accounting) 2. Mark up 3. Mark down 4. Sasaran/ objek korban Pendanaan 1. Swadaya 2. Pemerintah 3. Donor Metode pemantauan dan advokasi 1. Representasi organisasi pengawas masuk bagian dalam tim yang dibentuk oleh pemerintah yang mengawasi langsung proses penyaluran bantuan atau lainnya. 2. Luar sistem: a. Posko-posko pengaduan b. Tim investigator Advokasi Kalau di lapangan ada indikasi korupsi, penggelapan/ pidana lain diverifikasi dan diaporkan ke pihak yang terkait: 1. Aparat 2. Badan rekonstruksi 3. Masyarakat/ pers Jenis-jenis pidana: 1. Pencurian 2. Penggelapan 3. korupsi Rekomendasi: 1. WT menyediakan dan mendistribusikan info dan data pengalaman (buku panduan, tool kit, modul, dll) tentang pemantauan dana bencana. 2. WT membahas regulasi yang substansinya a. Kewajiban laporan bagi seluruh pihak b. Jaminan hukum bagi pemantau c. Kewajiban audit publik (akuntan) Fase bencana: 1. Relief (tanggap darurat) 2. Rekonstruksi dan rehabilitasi
  • 7. BUDGET TRACKING 1. Dana publik > pemenuhan hak ekosob warga (survivor) 2. Hutang . IFI's 3. Pemerintah (APBN, APBD I, II) > dana stabilisasi (tak terduga) 4. Privat:  Negara tetangga  Asing ( CRS, OXFORM, dll)  Masyarakat Mekanisme: 1. Cash for work > mengerjakan sendiri perbaikan atau rekonstruksi fisik yang rusak dengan mendapatkan bayaran ( hilangnya semangat kebersamaan dan tolong menolong pada masyarakat) 2. Ketergantungan > masyarakat merasa akan selalu ada bantuan yang datang untuk kelangsungan hidup mereka PEMENUHAN HAK EKOSOB Peta persoalan > apa saja yang menjadi kendala pada wilayah tertentu ( tiap wilayah akan berbeda) Peta kebutuhan > apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak warga Kesesuaian antara persoalan, kebutuhan dengan pemenuhannya. g. STRATEGI PENANGGULANGAN KORUPSI APBD Poin diskusi: a. Mengapa penanggulangan korupsi APBD diperlukan? b. Apa strategi penanggulangan korupsi APBD? c. Bagaimana memanfaatkan WT dalam strategi penanggulangan korupsi APBD? Best practices ( MCW, BCW, FITRA, dll). Terobosan hukum > ditulis dan dipublikasikan Strategi advokasi Menghadapi korupsi APBD: a. Litigasi b. Non Litigasi Tingkat penguatan basis Menjadikan korupsi APBD sebagai issu bersama • Harus berjaringan • Persiapkan data yang valid LITIGASI Peluang Hambatan  Pidana  Pidana • MoU Kajati, Kajagung, Kajari • Ada RAT hukum (moral) • Kepres 5/ 2004 • Kurang reverensi hukum • Sebareskrim mabes Polri • Masih ada peraturan, per UUan yang • Judicial Review, ke MA isinya belum baik (terkait ijin pemeriksaan • Permohonan JR ke MK bagi pejabat. • Tokoh adat/ agama dapat menjadi saksi • Belum ada UU perlindungan saksi (Padang) • Intervensi politik dalam PH  Perdata  Perdata • Sema No 2/ 2000, Legal Standing, Class 1. Dalam UU korupsi LS + CA tidak diatur Action jelas
  • 8. NON LITIGASI Peluang Hambatan  Situasi politik sudah agak lebih baik  Hasil advokasi belum terukur dengan baik daripada di orba  Kurangnya SDM (menganalisis, membuat  Beberapa darerah mengimsiasi perda pelaporan penyidik) transparansi dan partrisipasi  Sulitnya penyebaran informasi korupsi ke  Pers, kelompok agama memberikan basis dukungan dalam pemberantasan korupsi Rekomendasi: 1. WT fasilitasi akses ke aturan, konsultasi 2. Publikasi Success stories 3. Kerja bersama awasi APBD 4. Info kegiatan pejabat ke daerah h. ADVOKASI ADD Mengapa ADD? 1. Merupakan ujung tombak penyelenggara pemerintahan 2. Penyumbang terbesar PDN Apa itu ADD? Alokasi Dana Desa, yang digunakan untuk pembangunan di desa Bagaimana ADD? 1. 10% dana pengembangan pemerintah daerah ke desa: gaji 2. Sesuai rumusan ADDP/ ADDM Apa dasar hukum ADD? 1. PP 72 dan 73 tahun 2005 2. UU no 32 dan 33 Bagaimana strategi advokasinya.? Pengawalan RAPBD di eksekutif dan legislatif. Peran WT dalam Advokasi ADD 1. Melakukan inventaris daerah yang sudah mengimplementasikan ADD 2. Mendistribusikan semua kebijakan-kebijakan nasional yang berhubungan dengan ADD 3. Memfasilitasi gerakan bersama untuk advokasi 4. Memfasilitasi distribusi informasi keberhasilan-keberhasilan advokasi ADD 5. Linkage ke jaringan/ lembaga yang sudah melakukan APBD dan ADD: WT menggalang dukungan untuk advokasi nasional bagi daerah/ kasus tertentu. NB: success story bisa jadi ajang belajar bagi ayng belum i. REGION Watch Terminal Region: a. Sumut, NAD, Sumbar, Kep. Riau, Riau (Nanang dan Alex) b. Bengkulu, Lampung, Sumsel, Jambi, Babel (Beka dan Budi) c. Jawa Barat, DKI, Banten (Ari, Arif) d. Jateng, DIY, Jatim ( Hadi dan Alief) e. Bali ( Wawan) f. NTT ( Paul) g. Papua (FOKER/ Ister Burako)
  • 9. h. NTB ( Aida) i. Sulawesi ( Ewin) j. UP DATE DATABASE WT Data base 1. Kebutuhan dan penawaran (questioner/ form, penyebaran, update, raker-- July) 2. Advokat ( Wawan) 3. GOWAS (semua) 4. Donor ( GTZ) 5. Lembaga pemerintahan ( mitra strategis -- Ari dan Arif) 6. Peraturan ( Arif) 7. Pelaksanaan PP, dll di wilayah Tindak Lanjut Tindak lanjut dari pertemuan Review dan Lessons Learned Watch Terminal : 1. Kursus singkat “Strategi Menghadapi Pengadilan Kasus Korupsi bagi Organisasi Pengawasan” di Madiun pada minggu kedua bulan Juli 2006. Madiun Corruption Watch menyediakan akomodasi dan konsumsi gratis bagi 50 peserta. Bali Corruption Watch menjadi penghubung untuk pembicara Prof. Pandyo, Zen Bajeber dan Wayan Sudite. Peserta berswadaya untuk membiayai transportasi masing-masing. Akan diusulkan kepada GTZ-SfGG supaya sebagian Local Subsidy dipergunakan untuk membantu peserta dari luar Jawa yang tidak memiliki biaya. 2. Bekerja sama dengan DPD dan BCW, mengundang organisasi pengawasan untuk hadir pada rapat umum antara DPD, Kejaksanaan dan Masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur 3. Kampanye Pengawasan Dana Bencana, mendorong lahirnya UU Penanganan Bencana, mempublikasikan press release di berbagai wilayah. 4. Up date database (j) di bulan Juli dengan sekaligus menguji coba kinerja region. 5. Memperbaiki saluran komunikasi melalui mailing list dan sms 6. Memperbaiki website Watch Terminal supaya mudah diakses 7. Memperkenalkan Watch Terminal kepada calon anggota potensial dan mengajak mereka bergabung dengan Watch Terminal Dilaporkan oleh Metta Yanti Yogyakarta, 16 Juni 2006