SlideShare a Scribd company logo
I. LATAR BELAKANG

       Pembangunan Sumber Daya Manusia bertujuan untuk mewujudkan

Sumber Daya Manusia berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik,

mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi. Untuk mewujudkan hal

tersebut, telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah (Depkes RI, 1995) yang

selanjutnya diteruskan oleh pemerintah tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.

       Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan masyarakat yang

optimal dapat terwujud, bila diimbangi dengan pembangunan sumber daya

manusia.

       Masalah merokok dewasa ini telah menjadi masalah kesehatan

masyarakat, karena menyangkut sebagian besar masyarakat terkena dampaknya

yang negative. Konsumsi tembakau khususnya perilaku merokok aktif di

Indonesia meningkat termasuk kaum muda dan perempuan. Sementara itu,

perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok dari

perokok aktif seperti bayi dan anak-anak memiliki tingkat kerentanan tinggi

apabila tidak memperoleh perlindungan yang memadai.

       Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi

perhatian dunia, namun kenyataannya pemaparan rokok semakin hari semakin

bertambah akibat meningkatnya jumlah perokok. Menurut WHO diperkirakan

tahun 2030 tingkat kematian dunia akibat konsumsi rokok akan mencapai 10 juta




                                                                              1
orang setiap tahunnya dan sekitar 70% terjadi di negara berkembang termasuk

Indonesia.

       Kebiasaan merokok akan memperbesar faktor risiko penyakit degenerative

seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, gangguan kehamilan

dan risiko terjadinya gangguan fungsi reproduksi.

       Data WHO Januari 2004 menyebutkan angka kematian akibat merokok

sudah mendekati 5 juta kasus tiap tahunnya. Indonesia merupakan negara kelima

diantara negara yang terbanyak mengkonsumsi rokok dengan tingkat kematian

mencapai 57.000 kasus tiap tahun.

       Konsumsi rokok di Indonesia pada tahun 2001 adalah 127,4 trilyun rupiah

atau sekitar 7,5 kali lipat penerimaan cukai tembakau yang sebesar 16,5 trilyun

rupiah pada tahun yang sama. Pada tahun 2002 tingkat konsumsi rokok mencapai

182 milyar batang. Keadaan ini menunjukkan total perokok aktif di Indonesia

70% dari jumlah penduduk. Sehingga orang disekitarnya yang tidak merokok

menjadi perokok pasif dan sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat akibat

pencemaran udara akibat asap rokok.

       Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan

masyarakat terhadap resiko gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap

rokok. Dengan demikian penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu

diselenggarakan berbagai tatanan yaitu tempat umum, tempat kerja, angkutan

umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, tempat proses belajar mengajar

dan tempat pelayanan kesehatan. Selama ini telah banyak diupayakan oleh

berbagai pihak baik lembaga/institusi pemerintah maupun swasta dan masyarakat.




                                                                             2
Namun kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal

dibandingkan dengan penjualan, periklanan/promosi dan atau penggunaan rokok.

Sebagaimana telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Peraturan

Daerah no. 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas

Merokok.

       Hal diatas menjadi perhatian mahasiswa pascasarjana PKIP IKM Unair,

sehingga kami menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya No. 5 tahun 2008

tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Analisis ini kami

lakukan juga untuk memenuhi tugas residensi sebagai salah satu mata kuliah yang

haus kami tempuh. Sebagai wujud dari kegiatan tersebut, kami telah

melaksanakan beberapa kegiatan, mulai dari diskusi dengan Dinas Kesehatan

Kota Surabaya, pengambilan data dengan Fokus Grup Diskusi dan wawancara

terhadap semua SKPD, sampai dengan puncak kegiatan dalam bentuk seminar

sehari dengan tema “Menggalang Komitmen Menuju Surabaya Sehat”. Kegiatan

seminar sehari kami laksanakan setelah mendapatkan hasil dari kegiatan

sebelumnya, dimana pada saat pengambilan data kami menyimpulkan bahwa

perlu digalang kembali kommitmen bersama menuju Surabaya sehat. Hasil dari

masing-masing kegiatan tersebut secara rinci kami lampirkan di bagian akhir dari

laporan ini.




                                                                              3
II. TUJUAN

Tujuan Umum:

       Menggalang komitmen menuju Surabaya sehat dengan mengacu pada

Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan

Kawasan Terbatas Merokok.

Tujuan khusus:

1. Menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang

  Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan Pemerintah kota Surabaya

2. Menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang

  Kawasan Terbatas Merokok di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya

3. Menggalang komitmen dilingkungan Pemerintah Kota Surabaya tentang

  implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa

  Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok.

4. Menggalang komitmen dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada

  di wilayah Kota Surabaya tentang implementasi Perda Kota Surabaya no.5

  tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok



III.SASARAN

       Sasaran Seminar ini adalah semua Instansi di lingkungan Pemerintah Kota

Surabaya, Instansi terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada di wilayah

Kota Surabaya serta Tempat-Tempat Umum yang ada di wilayah Kota Surabaya.




                                                                              4
IV. WAKTU DAN TEMPAT

   1. Hari/Tanggal       :      Jum’at/ 12 Maret 2010

       Pukul             :      07.30 – 11.30 WIB

   2. Tempat             :      Aula Bappeko Ruang Pola Lanatai III,

                                Jl. Pacar No. 8 Surabaya



V. HASIL

       Berdasarkan seminar yang telah kami laksanakan, kami mendapatkan
bahwa perlunya suatu kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapan dan
sosialisasi perda rokok mulai dari staf yg paling bawah hingga staf yg paling
tinggi sehingga tidak ada alasan untuk tidak mentaati perda rokok. Hal ini
disampaikan oleh Bapak Baktiono dari DPRD Kota Surabaya Komisi D. Terkait
dengan biaya, beliau mengharapkan agar APBD bisa menganggarkannya
sedangkan SKPD perlu melakukan inovasi-inovasi agar biaya bisa ditekan.
       Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam presentasinya
yang berjudul ”Implementasi Perda KTM dan KTR”, menyampaikan terkait
dengan evaluasi pasca pengesahan perda. Bahwa perda mulai digagas tanggal 1
Januari 2007, diserahkan kepada DPR pada Raperda tanggal 7 Juni 2007.
Kemudian dilakukan assesment di beberapa tempat untuk menggali tentang
seandainya dibentuk perda ini kira-kira disetujui ataukah tidak oleh masyarakat.
Hasilnya 80% masyarakat yang menjadi sample setuju tentang ide pembentukan
perda tersebut. Perda kemudian disahkan pada tanggal 22 Oktober 2008. Sebelum
masuk ke DPR rancangan perda harus sudah disosialisasikan ke DPR dengan
masa sosialisasi dilakukan pada semua instansi yang tercantum dalam perda.
Menurut beliau peran serta masyarakat dalam penerapan perda rokok perlu
digelorakan terus. Sebab jika masyarakat tidak berperan serta maka implementasi
perda sangat tidak mungkin dilakukan. Perlu dijelaskan juga pada masyarakat
agar tidak takut dalam menegur orang yang merokok di tempat umum karena
mereka dilindungi oleh perda.



                                                                              5
Pembicara dari Plaza Marina mengataka bahwa mereka membuat sendiri
media larangan merokok yg digantung di setiap counter. Akan tetapi kendalanya,
pemilik counter, pembeli, dan pelayan masih ada yang melanggar. Kemudian
pihak manajemen Plaza Marina memasukkan aturan perda dalam kontrak yaitu
jika pemilik counter, pembeli, dan pelayan melanggar, maka kontrak batal.
Ternyata penerapan perda tersebut memberi dampak pada menurunnya omzet
pedagang pada awal penerapan. Masih ada kendala-kendala lain, akan tetapi
hingga saat ini masih bisa dicarikan solusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
perjanjian kontrak dan pembuatan media merupakan inovasi baru bagi Plaza
Marina dalam mengimplementasikan perda rokok.
        Pembicara dari Departemen Kesehatan mengatakan bahwa Kabupaten/
kota sehat merupakan salah satu prioritas kesehatan dan merupakan instruksi dari
presiden untuk diteruskan. Jawa Timur telah berusaha untuk mengaplikasikan
program tersebut dalam bentuk perda KTR KTM             tersebut (khususnya Kota
Surabaya). Beliau menghimbau agar penerapan perda rokok terkait implikasinya
dengan ketersediaan smooking area untuk diperhatikan. Hal yang penting juga
menurut beliau adalah jangan sampai dengan adanya tempat khusus merokok,
maka makin banyak pula orang yang merokok karena misalnya ketersediaan
smooking area yang bagus fasilitasnya mendorong individu untuk merokok ke
tempat tersebut, juga mendorong individu yang tidak merokok menjadi merokok
karena ingin masuk ke ruangan tersebut untuk menikmati fasilitas yang
menyenangkan tersebut.


VI. KESIMPULAN

1.              Perlunya suatu kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapan dan

     sosialisasi perda rokok mulai dari staf yg paling bawah hingga staf yg paling

     tinggi sehingga tidak ada alasan untuk tidak mentaati perda rokok.

2.              SKPD perlu melakukan inovasi-inovasi agar biaya bisa ditekan.




                                                                                6
3.              Peran serta masyarakat dalam penerapan perda rokok perlu

     digelorakan terus,    sebab jika masyarakat tidak berperan serta maka

     implementasi perda sangat tidak mungkin dilakukan.

4.              Untuk penerapan di tempat umum seperti mall, masih terdapat

     beberapa kendala, teapi akhirnya perjanjian kontrak dan pembuatan media

     merupakan inovasi baru bagi Plaza Marina dalam mengimplementasikan

     perda rokok.

5.              Jangan sampai dengan adanya tempat khusus merokok, maka

     makin banyak pula orang yang merokok karena fasilitasnya yang bagus.

6.              Ada hubungan yang sinergis antara program Depkes dengan

     Dinkes Propvinsi Jawa Timur (khususnya Kota Surabaya), yaitu melalui

     Program Kab/Kota Sehat dengan Perda KTR KTM. Untuk itu aplikasi

     program tersebut dapat diteruskan di beberapa kab/kota yang lain. Sehingga

     capaian indikator untuk kab/kota sehat dapat segera tercapai.




                                                                             7

More Related Content

What's hot

Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utaraAksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
David Rajagukguk
 
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukaiSambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
ShintaDevi11
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokok
drcellica
 
Presentasi ks kota payakumbuh 1 ok
Presentasi ks kota payakumbuh 1 okPresentasi ks kota payakumbuh 1 ok
Presentasi ks kota payakumbuh 1 ok
Wawan Sofianto
 
Bahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatanBahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Media Indonesia 15 Maret 2014
Media Indonesia 15 Maret 2014Media Indonesia 15 Maret 2014
Media Indonesia 15 Maret 2014
hastapurnama
 
Bahan seminar di bnn agustus 2010
Bahan seminar di bnn agustus 2010Bahan seminar di bnn agustus 2010
Bahan seminar di bnn agustus 2010
Herrupribadi77
 

What's hot (8)

Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utaraAksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
 
Penyalahgunaan narkoba di kabupaten muna
Penyalahgunaan  narkoba di kabupaten munaPenyalahgunaan  narkoba di kabupaten muna
Penyalahgunaan narkoba di kabupaten muna
 
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukaiSambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokok
 
Presentasi ks kota payakumbuh 1 ok
Presentasi ks kota payakumbuh 1 okPresentasi ks kota payakumbuh 1 ok
Presentasi ks kota payakumbuh 1 ok
 
Bahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatanBahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatan
 
Media Indonesia 15 Maret 2014
Media Indonesia 15 Maret 2014Media Indonesia 15 Maret 2014
Media Indonesia 15 Maret 2014
 
Bahan seminar di bnn agustus 2010
Bahan seminar di bnn agustus 2010Bahan seminar di bnn agustus 2010
Bahan seminar di bnn agustus 2010
 

Viewers also liked

Mengenal power point
Mengenal power pointMengenal power point
Mengenal power point
ALIZA9H
 
Presentase pengolahan semen
Presentase pengolahan semenPresentase pengolahan semen
Presentase pengolahan semenNinolia Kazudari
 
Group Group Youth Drop-In Centre 2013
Group Group Youth Drop-In Centre 2013Group Group Youth Drop-In Centre 2013
Group Group Youth Drop-In Centre 2013
ggypinchercreek
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
arsh13aug
 
DJ Service
DJ ServiceDJ Service
Modul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusuModul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusu
Adawiyah Hassan
 
Uploaded file 130214982228372400
Uploaded file 130214982228372400Uploaded file 130214982228372400
Uploaded file 130214982228372400
Gustavo Beltran
 
Cimigo net citizens-2012
Cimigo net citizens-2012Cimigo net citizens-2012
Cimigo net citizens-2012
Novusmedia
 
Modul 3-1-ikan
Modul 3-1-ikanModul 3-1-ikan
Modul 3-1-ikan
Adawiyah Hassan
 
Proses manajemen
Proses manajemenProses manajemen
Proses manajemen
Ninolia Kazudari
 
Ali Akay Portfolyo
Ali Akay PortfolyoAli Akay Portfolyo
Ali Akay Portfolyo
Ali Akay
 
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
Novusmedia
 
Kultur styvmodern
Kultur   styvmodernKultur   styvmodern
Kultur styvmodern
hellokittysucks
 
resume 2016
resume 2016resume 2016
resume 2016
Tevin Cotton
 
retail_sell_it_faster
retail_sell_it_fasterretail_sell_it_faster
retail_sell_it_faster
Mehul Patel
 
CV
CVCV

Viewers also liked (18)

Mengenal power point
Mengenal power pointMengenal power point
Mengenal power point
 
Presentase pengolahan semen
Presentase pengolahan semenPresentase pengolahan semen
Presentase pengolahan semen
 
Group Group Youth Drop-In Centre 2013
Group Group Youth Drop-In Centre 2013Group Group Youth Drop-In Centre 2013
Group Group Youth Drop-In Centre 2013
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
DJ Service
DJ ServiceDJ Service
DJ Service
 
Modul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusuModul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusu
 
Uploaded file 130214982228372400
Uploaded file 130214982228372400Uploaded file 130214982228372400
Uploaded file 130214982228372400
 
Cimigo net citizens-2012
Cimigo net citizens-2012Cimigo net citizens-2012
Cimigo net citizens-2012
 
Modul 3-1-ikan
Modul 3-1-ikanModul 3-1-ikan
Modul 3-1-ikan
 
Proses manajemen
Proses manajemenProses manajemen
Proses manajemen
 
Ali Akay Portfolyo
Ali Akay PortfolyoAli Akay Portfolyo
Ali Akay Portfolyo
 
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
Social, Digital and Mobile in vietnam October 2012
 
Kultur styvmodern
Kultur   styvmodernKultur   styvmodern
Kultur styvmodern
 
resume 2016
resume 2016resume 2016
resume 2016
 
παρουσίαση θ3 π3 - ηλιού
παρουσίαση   θ3 π3 - ηλιούπαρουσίαση   θ3 π3 - ηλιού
παρουσίαση θ3 π3 - ηλιού
 
retail_sell_it_faster
retail_sell_it_fasterretail_sell_it_faster
retail_sell_it_faster
 
Zvaigzdes
ZvaigzdesZvaigzdes
Zvaigzdes
 
CV
CVCV
CV
 

Similar to Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS

Kawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptxKawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptx
StasiunBesarAGambir
 
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdfHIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
taty38478
 
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
AnitaGoAnn
 
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPPenanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Kasmiah Ali
 
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdfPerbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
Herlita5
 
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegonImplementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
ADMINISTRASI PUBLIK
 
Program Direktorat Pemberdayaan
Program Direktorat PemberdayaanProgram Direktorat Pemberdayaan
Program Direktorat Pemberdayaan
Pekerja Sosial Masyarakat
 
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSOPERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
Pemdes Wonoyoso
 
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
Pemdes Wonoyoso
 
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk KesehatanPanduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Cut Ampon Lambiheue
 
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fixPkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
Wegiarti Sikalak
 
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legalSambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
ShintaDevi11
 
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdfPRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
nihongoMantapu
 
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptxPPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
ningsih widari
 
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docxSK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
BagasTorinSubiyantor
 
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptxIMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
Zakiah dr
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
Irhariandi20
 
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptxMateri Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
diyon4
 
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGPaparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Zarianis anis
 

Similar to Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS (20)

Kawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptxKawasan Tanpa Rokok.pptx
Kawasan Tanpa Rokok.pptx
 
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdfHIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
HIRES_15x21 PETUNJUK TEKNIS KAWASAN TANPA ROKOK (KTR).pdf
 
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
 
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPPenanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
 
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdfPerbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf
 
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegonImplementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
 
Program Direktorat Pemberdayaan
Program Direktorat PemberdayaanProgram Direktorat Pemberdayaan
Program Direktorat Pemberdayaan
 
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSOPERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA  ROKOK  DESA WONOYOSO
PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG KAWAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
 
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSOPERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
PERDES KAWASAN TANPA ROKOK DESA WONOYOSO
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
 
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk KesehatanPanduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
 
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fixPkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix
 
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legalSambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi metrologi legal
 
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdfPRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
 
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptxPPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
 
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docxSK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
SK LARANGAN MEROKOK DI SEKOLAH-2022.docx
 
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptxIMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
 
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptxMateri Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
 
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGPaparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Paparan proporsal diklat pim iv an.ZARIANIS DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
 

Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS

  • 1. I. LATAR BELAKANG Pembangunan Sumber Daya Manusia bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah (Depkes RI, 1995) yang selanjutnya diteruskan oleh pemerintah tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud, bila diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia. Masalah merokok dewasa ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena menyangkut sebagian besar masyarakat terkena dampaknya yang negative. Konsumsi tembakau khususnya perilaku merokok aktif di Indonesia meningkat termasuk kaum muda dan perempuan. Sementara itu, perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok dari perokok aktif seperti bayi dan anak-anak memiliki tingkat kerentanan tinggi apabila tidak memperoleh perlindungan yang memadai. Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi perhatian dunia, namun kenyataannya pemaparan rokok semakin hari semakin bertambah akibat meningkatnya jumlah perokok. Menurut WHO diperkirakan tahun 2030 tingkat kematian dunia akibat konsumsi rokok akan mencapai 10 juta 1
  • 2. orang setiap tahunnya dan sekitar 70% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Kebiasaan merokok akan memperbesar faktor risiko penyakit degenerative seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, gangguan kehamilan dan risiko terjadinya gangguan fungsi reproduksi. Data WHO Januari 2004 menyebutkan angka kematian akibat merokok sudah mendekati 5 juta kasus tiap tahunnya. Indonesia merupakan negara kelima diantara negara yang terbanyak mengkonsumsi rokok dengan tingkat kematian mencapai 57.000 kasus tiap tahun. Konsumsi rokok di Indonesia pada tahun 2001 adalah 127,4 trilyun rupiah atau sekitar 7,5 kali lipat penerimaan cukai tembakau yang sebesar 16,5 trilyun rupiah pada tahun yang sama. Pada tahun 2002 tingkat konsumsi rokok mencapai 182 milyar batang. Keadaan ini menunjukkan total perokok aktif di Indonesia 70% dari jumlah penduduk. Sehingga orang disekitarnya yang tidak merokok menjadi perokok pasif dan sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara akibat asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan masyarakat terhadap resiko gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Dengan demikian penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan berbagai tatanan yaitu tempat umum, tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, tempat proses belajar mengajar dan tempat pelayanan kesehatan. Selama ini telah banyak diupayakan oleh berbagai pihak baik lembaga/institusi pemerintah maupun swasta dan masyarakat. 2
  • 3. Namun kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan, periklanan/promosi dan atau penggunaan rokok. Sebagaimana telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Peraturan Daerah no. 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Hal diatas menjadi perhatian mahasiswa pascasarjana PKIP IKM Unair, sehingga kami menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya No. 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Analisis ini kami lakukan juga untuk memenuhi tugas residensi sebagai salah satu mata kuliah yang haus kami tempuh. Sebagai wujud dari kegiatan tersebut, kami telah melaksanakan beberapa kegiatan, mulai dari diskusi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pengambilan data dengan Fokus Grup Diskusi dan wawancara terhadap semua SKPD, sampai dengan puncak kegiatan dalam bentuk seminar sehari dengan tema “Menggalang Komitmen Menuju Surabaya Sehat”. Kegiatan seminar sehari kami laksanakan setelah mendapatkan hasil dari kegiatan sebelumnya, dimana pada saat pengambilan data kami menyimpulkan bahwa perlu digalang kembali kommitmen bersama menuju Surabaya sehat. Hasil dari masing-masing kegiatan tersebut secara rinci kami lampirkan di bagian akhir dari laporan ini. 3
  • 4. II. TUJUAN Tujuan Umum: Menggalang komitmen menuju Surabaya sehat dengan mengacu pada Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Tujuan khusus: 1. Menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan Pemerintah kota Surabaya 2. Menganalisis implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Terbatas Merokok di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya 3. Menggalang komitmen dilingkungan Pemerintah Kota Surabaya tentang implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. 4. Menggalang komitmen dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada di wilayah Kota Surabaya tentang implementasi Perda Kota Surabaya no.5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok III.SASARAN Sasaran Seminar ini adalah semua Instansi di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, Instansi terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada di wilayah Kota Surabaya serta Tempat-Tempat Umum yang ada di wilayah Kota Surabaya. 4
  • 5. IV. WAKTU DAN TEMPAT 1. Hari/Tanggal : Jum’at/ 12 Maret 2010 Pukul : 07.30 – 11.30 WIB 2. Tempat : Aula Bappeko Ruang Pola Lanatai III, Jl. Pacar No. 8 Surabaya V. HASIL Berdasarkan seminar yang telah kami laksanakan, kami mendapatkan bahwa perlunya suatu kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapan dan sosialisasi perda rokok mulai dari staf yg paling bawah hingga staf yg paling tinggi sehingga tidak ada alasan untuk tidak mentaati perda rokok. Hal ini disampaikan oleh Bapak Baktiono dari DPRD Kota Surabaya Komisi D. Terkait dengan biaya, beliau mengharapkan agar APBD bisa menganggarkannya sedangkan SKPD perlu melakukan inovasi-inovasi agar biaya bisa ditekan. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam presentasinya yang berjudul ”Implementasi Perda KTM dan KTR”, menyampaikan terkait dengan evaluasi pasca pengesahan perda. Bahwa perda mulai digagas tanggal 1 Januari 2007, diserahkan kepada DPR pada Raperda tanggal 7 Juni 2007. Kemudian dilakukan assesment di beberapa tempat untuk menggali tentang seandainya dibentuk perda ini kira-kira disetujui ataukah tidak oleh masyarakat. Hasilnya 80% masyarakat yang menjadi sample setuju tentang ide pembentukan perda tersebut. Perda kemudian disahkan pada tanggal 22 Oktober 2008. Sebelum masuk ke DPR rancangan perda harus sudah disosialisasikan ke DPR dengan masa sosialisasi dilakukan pada semua instansi yang tercantum dalam perda. Menurut beliau peran serta masyarakat dalam penerapan perda rokok perlu digelorakan terus. Sebab jika masyarakat tidak berperan serta maka implementasi perda sangat tidak mungkin dilakukan. Perlu dijelaskan juga pada masyarakat agar tidak takut dalam menegur orang yang merokok di tempat umum karena mereka dilindungi oleh perda. 5
  • 6. Pembicara dari Plaza Marina mengataka bahwa mereka membuat sendiri media larangan merokok yg digantung di setiap counter. Akan tetapi kendalanya, pemilik counter, pembeli, dan pelayan masih ada yang melanggar. Kemudian pihak manajemen Plaza Marina memasukkan aturan perda dalam kontrak yaitu jika pemilik counter, pembeli, dan pelayan melanggar, maka kontrak batal. Ternyata penerapan perda tersebut memberi dampak pada menurunnya omzet pedagang pada awal penerapan. Masih ada kendala-kendala lain, akan tetapi hingga saat ini masih bisa dicarikan solusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa perjanjian kontrak dan pembuatan media merupakan inovasi baru bagi Plaza Marina dalam mengimplementasikan perda rokok. Pembicara dari Departemen Kesehatan mengatakan bahwa Kabupaten/ kota sehat merupakan salah satu prioritas kesehatan dan merupakan instruksi dari presiden untuk diteruskan. Jawa Timur telah berusaha untuk mengaplikasikan program tersebut dalam bentuk perda KTR KTM tersebut (khususnya Kota Surabaya). Beliau menghimbau agar penerapan perda rokok terkait implikasinya dengan ketersediaan smooking area untuk diperhatikan. Hal yang penting juga menurut beliau adalah jangan sampai dengan adanya tempat khusus merokok, maka makin banyak pula orang yang merokok karena misalnya ketersediaan smooking area yang bagus fasilitasnya mendorong individu untuk merokok ke tempat tersebut, juga mendorong individu yang tidak merokok menjadi merokok karena ingin masuk ke ruangan tersebut untuk menikmati fasilitas yang menyenangkan tersebut. VI. KESIMPULAN 1. Perlunya suatu kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapan dan sosialisasi perda rokok mulai dari staf yg paling bawah hingga staf yg paling tinggi sehingga tidak ada alasan untuk tidak mentaati perda rokok. 2. SKPD perlu melakukan inovasi-inovasi agar biaya bisa ditekan. 6
  • 7. 3. Peran serta masyarakat dalam penerapan perda rokok perlu digelorakan terus, sebab jika masyarakat tidak berperan serta maka implementasi perda sangat tidak mungkin dilakukan. 4. Untuk penerapan di tempat umum seperti mall, masih terdapat beberapa kendala, teapi akhirnya perjanjian kontrak dan pembuatan media merupakan inovasi baru bagi Plaza Marina dalam mengimplementasikan perda rokok. 5. Jangan sampai dengan adanya tempat khusus merokok, maka makin banyak pula orang yang merokok karena fasilitasnya yang bagus. 6. Ada hubungan yang sinergis antara program Depkes dengan Dinkes Propvinsi Jawa Timur (khususnya Kota Surabaya), yaitu melalui Program Kab/Kota Sehat dengan Perda KTR KTM. Untuk itu aplikasi program tersebut dapat diteruskan di beberapa kab/kota yang lain. Sehingga capaian indikator untuk kab/kota sehat dapat segera tercapai. 7