SlideShare a Scribd company logo
jdih.pakpakbharatkab.go.id
BUPATI PAKPAK BHARAT
PROVINSI SUMATERA UTARA
PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PAKPAK BHARAT,
Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi
individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif
maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan
perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan;
b. bahwa untuk udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap
orang, begitu pula pentingnya kenyamanan dalam
melakukan aktivitas, maka diperlukan kesadaran,
kemauan, kemampuan aparatur dan masyarakat untuk
mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung
maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksudkan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak
Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4272);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5589);
jdih.pakpakbharatkab.go.id
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 36, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4276);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 dan Nomor 7
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 49).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
3. Bupati adalah Bupati Pakpak Bharat.
4. Pimpinan atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan hukum
yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas
kegiatan dan/atau usaha di tempat atau kawasan yang ditetapkan
sebagai kawasan dilarang merokok baik milik pemerintah maupun
swasta.
5. Masyarakat adalah orang perorangan dan/atau kelompok ‘’orang.
6. Pencemaran udara di ruang tertutup adalah pencemaran udara yang
terjadi di dalam ruang dan/atau angkutan umum akibat paparan sumber
pencemaran yang memiliki dampak kesehatan kepada manusia.
7. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.
8. Derajat Kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi
kesehatan yang tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat sesuai
dengan kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang
atau masyarakat dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara
terus menerus.
9. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman bicotiana tobacum, nicotiana
rustica dan spesies lainya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar
dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan.
10. Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan
atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau
mempromosikan produk tembakau.
11. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa
menghisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
jdih.pakpakbharatkab.go.id
12. Tempat atau ruangan adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang
berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan dan/atau usaha.
13. Tempat umum adalah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
pemerintah daerah termasuk gedung perkantoran, gedung pertemuan,
ruang rapat, ruang kerja, ruang proses belajar mengajar, ruang
pelayanan kesehatan, taman bermain, tempat ibadah dan tempat
pelayanan umum lainnya.
14. Gedung Kantor adalah gedung kantor yang berada di Kompleks
Perkantoran Panorama Indah Sindeka, seluruh kantor Camat, seluruh
Kantor Kepala Desa, seluruh kantor pelayanan kesehatan, seluruh kantor
tempat proses belajar mengajar dan gedung kantor yang digunakan untuk
pelayanan terhadap masyarakat lainnya yang berada di wilayah
kabupaten Pakpak Bharat.
15. Tempat kerja adalah ruang tertutup yang bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja dan
tempat sumber-sumber bahaya termasuk kawasan pabrik, perkantoran,
ruang rapat, ruang sidang/seminar, dan sejenisnya.
16. Tempat ibadah adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan
keagamaan, seperti mesjid termasuk mushola, gereja termasuk kapel,
pura, wihara, dan kelenteng.
17. Arena kegiatan anak-anak adalah tempat atau arena yang diperuntukan
untuk kegiatan anak-anak, seperti Tempat Penitipan Anak (TPA), tempat
pengasuhan anak, arena bermain anak-anak, atau sejenisnya.
18. Tempat proses belajar mengajar adalah tempat proses belajar-mengajar
atau pendidikan dan pelatihan termasuk perpustakaan, ruangan praktik
atau labolatorium, museum, dan sejenisnya.
19. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan
masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Polindes, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang
farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan
lainya, antara lain pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin,
balai kesehatan ibu dan anak (BKIA).
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 2
Tujuan penetapan kawasan tanpa rokok, adalah :
a. melindungi kesehatan secara umum dari dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung;
b. mewujudkan ruang dan lingkungan serta kualitas udara yang sehat dan
bersih, bebas dari asap rokok;
c. mewujudkan rasa nyaman dalam bekerja dan melakukan aktivitas lainnya;
d. menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;
e. mewujudkan generasi muda yang sehat.
Pasal 3
Sasaran kawasan tanpa rokok adalah gedung kantor dan tempat kerja, tempat
proses belajar mengajar, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-
anak dan tempat ibadah milik Pemerintah.
jdih.pakpakbharatkab.go.id
BAB III
PIMPINAN DAN ATAU PENANGGUNG JAWAB
Pasal 4
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat atau Kawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok.
(2) Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
secara teknis ditetapkan oleh pimpinan dan/atau penanggung jawab
tempat yang bersangkutan.
(3) Pimpinan dan/atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), wajib memasang larangan merokok di tempat yang dinyatakan
“Kawasan Tanpa Rokok”.
Pasal 5
(1) Pimpinan dan/ atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 harus memberi contoh dan teladan ditempat yang menjadi
tanggung jawab di kawasan tanpa rokok.
(2) Pimpinan dan/atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dapat menampilkan data dan informasi bahaya rokok kepada
masyarakat di Kawasan Tanpa Rokok.
BAB IV
KAWASAN TANPA ROKOK
Bagian Kesatu
Bangunan Gedung dan Tempat Kerja
Pasal 6
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja,
wajib melarang kepada staf dan/atau pegawainya untuk tidak merokok di
wilayah bangunan gedung tempat kerja.
(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung tempat kerja,
wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan
apabila terbukti staf dan/atau pegawainya merokok di sekitar bangunan
gedung dan tempat kerja.
(3) Staf dan/atau karyawan dapat memberikan teguran atau melaporkan
kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, apabila ada
yang merokok di sekitar bangunan gedung dan tempat kerja.
(4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja,
wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna
tempat dan/atau pengunjung sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja,
dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok sebagai kawasan
merokok.
Bagian Kedua
Tempat Proses Belajar Mengajar
Pasal 7
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar,
wajib melarang kepada peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur
sekolah lainya untuk tidak merokok di tempat proses belajar mengajar.
jdih.pakpakbharatkab.go.id
(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat belajar mengajar, wajib
menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan kepada
peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainya apabila
terbukti merokok di tempat belajar mengajar.
(3) Peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainya dapat
memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau
penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, apabila terbukti ada
yang merokok di tempat proses belajar mengajar.
(4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar,
wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh peserta
didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).
Bagian Ketiga
Tempat Pelayanan Kesehatan
Pasal 8
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib
melarang kepada setiap pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis
dan non medis untuk tidak merokok di tempat pelayanan kesehatan.
(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib
menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila
terbukti kepada pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non
medis merokok di tempat pelayanan kesehatan.
(3) Pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis dapat
memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau
penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, apabila ada yang merokok
di tempat pelayanan kesehatan.
(4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses pelayanan
kesehatan, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh
pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis yang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).
Bagian Keempat
Arena Kegiatan Anak-anak
Pasal 9
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, wajib
melarang kepada pengguna dan/atau pengunjung untuk tidak merokok di
arena kegiatan anak-anak.
(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena anak-anak, wajib menegur
dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti
pengguna dan/atau pengunjung merokok di arena kegiatan anak-anak.
(3) Pengguna dan/atau pengunjung dapat memberikan teguran atau
melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan
anak-anak, apabila ada yang merokok di arena kegiatan anak-anak.
(4) Pimpinan dan/atau penanggung arena kegiatan anak-anak, wajib
mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna
dan/atau pengunjung yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).
jdih.pakpakbharatkab.go.id
Bagian Kelima
Tempat Ibadah
Pasal 10
(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib melarang
kepada masyarakat atau jemaahnya untuk tidak merokok di tempat
ibadah.
(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib menegur
dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti
masyarakat atau jemaahnya merokok di tempat ibadah.
(3) Masyarakat atau jemaahnya dapat memberikan teguran atau melaporkan
kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, apabila ada
yang merokok di tempat ibadah.
(4) Pimpinan dan/atau penanggung tempat ibadah jawab tempat, wajib
mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh masyarakat atau
jemaahnya yang sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB IV
PENANDAAN
Pasal 11
(1) Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, wajib dilengkapi dengan Penandaan atau
petunjuk.
(2) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa :
a. Kawasan Dilarang Merokok atau;
b. Kawasan Merokok.
(3) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan tidak mengganggu
keindahan tempat.
(4) Setiap orang yang berada di Kawasan Tanpa Rokok dilarang melakukan
kegiatan :
a. menggunakan/mengkonsumsi rokok,
b. memproduksi atau membuat rokok,
c. menjual rokok,
d. menyelenggarakan iklan rokok dan/atau,
e. mempromosikan rokok.
Pasal 12
(1) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2),
berupa :
a. tulisan yang ditulis dengan huruf timbul atau huruf lain yang dapat dan
mudah di baca dan atau di lihat;
b. gambar dan/atau tanda dan/atau symbol yang mudah dilihat dan/atau
dimengerti.
(2) Penandaan atau petunjuk berupa tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, di tempat yang dinyatakan tidak boleh merokok adalah
“KAWASAN DILARANG MEROKOK”.
(3) Penandaan atau petunjuk berupa tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, di tempat khusus untuk berupa “KAWASAN MEROKOK”.
jdih.pakpakbharatkab.go.id
BAB V
TEMPAT KHUSUS/KAWASAN MEROKOK
Pasal 13
(1) Tempat khusus atau Kawasan merokok harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. berupa ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan
udara luar sehingga udara dapat bersikuasi dengan baik;
b. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan/atau ruang lain yang
digunakan untuk beraktivitas;
c. jauh dari pintu masuk dan/atau pintu keluar;
d. jauh dari tempat orang berlalu lalang;
e. memiliki sirkulasi udara yang baik dan/atau tidak tertutup;
f. memilik atap dan/atau tanpa atap;
g. dilengkapi dengan asbak atau tempat pembangunan abu dan puntung
rokok.
h. dapat dilengkapi dengan data dan informasi bahaya merokok bagi
kesehatan.
i. diberi tanda/simbol tempat merokok.
(2) Tempat khusus merokok terlarang bagi :
a. Ibu hamil,
b. Anak-anak dibawah usia 18 tahun,
c. Anak-anak yang mengenakan seragam sekolah.
Pasal 14
(1) Tanda/simbol tempat merokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(1) huruf i memuat gambar batang rokok yang dinyalakan di dalam
lingkaran merah;
(2) Tanda/simbol sebagaimana dimaksud ayat (1) dipasang pada tempat yang
mudah dilihat dan tidak mengganggu keindahan keindahan tempat.
BAB VI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 15
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (4) diberikan sanksi berupa :
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis.
(2) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
dilakukan oleh pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat sebagaimana
dimaksud dalam asal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10.
(3) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan
oleh berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
jdih.pakpakbharatkab.go.id
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pakpak
Bharat.
Ditetapkan di Salak
pada tanggal 12 Maret 2015
BUPATI PAKPAK BHARAT,
ttd
REMIGO YOLANDO BERUTU
Diundangkan di Salak
ada tanggal 12 Maret 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT,
ttd
HOLLER SINAMO
BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2015 NOMOR 5

More Related Content

Similar to Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf

Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSLaporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSSaenun Sugiyo
 
Permen no.07 2011
Permen no.07 2011Permen no.07 2011
Permen no.07 2011Nafis Ahmad
 
Pengaman rokok bagi kesehatan
Pengaman rokok bagi kesehatanPengaman rokok bagi kesehatan
Pengaman rokok bagi kesehatanrahasst
 
ppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.pptppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.ppt
putri241500
 
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
puskesmas37
 
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008bemfh
 
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan SekolahPermendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
AnitaGoAnn
 
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptxKAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
rizkiprasetyo15
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdfExpose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
ArRiv1
 
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptx
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptxExpose Pendahuluan UKL UPL.pptx
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptx
ArRiv1
 
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptxMateri Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
diyon4
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Dickdick Maulana
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
relin yesika
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)martinwibowo
 
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
edosblsby
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthjamestravolta
 

Similar to Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf (20)

Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CSLaporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
Laporan Residensi Mahasiswa Choirn CS
 
Permen no.07 2011
Permen no.07 2011Permen no.07 2011
Permen no.07 2011
 
Pengaman rokok bagi kesehatan
Pengaman rokok bagi kesehatanPengaman rokok bagi kesehatan
Pengaman rokok bagi kesehatan
 
ppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.pptppt perda KTR new.ppt
ppt perda KTR new.ppt
 
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
5. materi Sosis Perda Kawasan Tanpa Rokok.pptx
 
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
 
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan SekolahPermendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
Permendikbud 64/2015 - Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
 
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
2021-11-03 FAKTA - Pengendalian Tembakau dlm mengimplementasikan KTR dan UBM....
 
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptxKAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
KAWASAN_TANPA_ROKOK_SEKOLAH_fix.pptx
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
 
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdfExpose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
Expose Pendahuluan UKL UPL RS Nias-1a.pdf
 
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptx
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptxExpose Pendahuluan UKL UPL.pptx
Expose Pendahuluan UKL UPL.pptx
 
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptxMateri Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
Materi Sosialisasi Ormas, Toga, Kader dlm Implementasi KTR.pptx
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
 
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
Materi Pengendalian Pencemaran Udara 2023
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
 

Recently uploaded

Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 

Recently uploaded (16)

Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 

Perbup 5 tahun 2015 ttg KTR.pdf

  • 1. jdih.pakpakbharatkab.go.id BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan; b. bahwa untuk udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, begitu pula pentingnya kenyamanan dalam melakukan aktivitas, maka diperlukan kesadaran, kemauan, kemampuan aparatur dan masyarakat untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudkan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kawasan Tanpa Rokok. Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
  • 2. jdih.pakpakbharatkab.go.id 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4276); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. 3. Bupati adalah Bupati Pakpak Bharat. 4. Pimpinan atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan hukum yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha di tempat atau kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan dilarang merokok baik milik pemerintah maupun swasta. 5. Masyarakat adalah orang perorangan dan/atau kelompok ‘’orang. 6. Pencemaran udara di ruang tertutup adalah pencemaran udara yang terjadi di dalam ruang dan/atau angkutan umum akibat paparan sumber pencemaran yang memiliki dampak kesehatan kepada manusia. 7. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis. 8. Derajat Kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. 9. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman bicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies lainya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan. 10. Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau. 11. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
  • 3. jdih.pakpakbharatkab.go.id 12. Tempat atau ruangan adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan dan/atau usaha. 13. Tempat umum adalah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah daerah termasuk gedung perkantoran, gedung pertemuan, ruang rapat, ruang kerja, ruang proses belajar mengajar, ruang pelayanan kesehatan, taman bermain, tempat ibadah dan tempat pelayanan umum lainnya. 14. Gedung Kantor adalah gedung kantor yang berada di Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka, seluruh kantor Camat, seluruh Kantor Kepala Desa, seluruh kantor pelayanan kesehatan, seluruh kantor tempat proses belajar mengajar dan gedung kantor yang digunakan untuk pelayanan terhadap masyarakat lainnya yang berada di wilayah kabupaten Pakpak Bharat. 15. Tempat kerja adalah ruang tertutup yang bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja dan tempat sumber-sumber bahaya termasuk kawasan pabrik, perkantoran, ruang rapat, ruang sidang/seminar, dan sejenisnya. 16. Tempat ibadah adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti mesjid termasuk mushola, gereja termasuk kapel, pura, wihara, dan kelenteng. 17. Arena kegiatan anak-anak adalah tempat atau arena yang diperuntukan untuk kegiatan anak-anak, seperti Tempat Penitipan Anak (TPA), tempat pengasuhan anak, arena bermain anak-anak, atau sejenisnya. 18. Tempat proses belajar mengajar adalah tempat proses belajar-mengajar atau pendidikan dan pelatihan termasuk perpustakaan, ruangan praktik atau labolatorium, museum, dan sejenisnya. 19. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainya, antara lain pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, balai kesehatan ibu dan anak (BKIA). BAB II TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 Tujuan penetapan kawasan tanpa rokok, adalah : a. melindungi kesehatan secara umum dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung; b. mewujudkan ruang dan lingkungan serta kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok; c. mewujudkan rasa nyaman dalam bekerja dan melakukan aktivitas lainnya; d. menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula; e. mewujudkan generasi muda yang sehat. Pasal 3 Sasaran kawasan tanpa rokok adalah gedung kantor dan tempat kerja, tempat proses belajar mengajar, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak- anak dan tempat ibadah milik Pemerintah.
  • 4. jdih.pakpakbharatkab.go.id BAB III PIMPINAN DAN ATAU PENANGGUNG JAWAB Pasal 4 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat atau Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok. (2) Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara teknis ditetapkan oleh pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat yang bersangkutan. (3) Pimpinan dan/atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib memasang larangan merokok di tempat yang dinyatakan “Kawasan Tanpa Rokok”. Pasal 5 (1) Pimpinan dan/ atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus memberi contoh dan teladan ditempat yang menjadi tanggung jawab di kawasan tanpa rokok. (2) Pimpinan dan/atau penggung jawab tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat menampilkan data dan informasi bahaya rokok kepada masyarakat di Kawasan Tanpa Rokok. BAB IV KAWASAN TANPA ROKOK Bagian Kesatu Bangunan Gedung dan Tempat Kerja Pasal 6 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja, wajib melarang kepada staf dan/atau pegawainya untuk tidak merokok di wilayah bangunan gedung tempat kerja. (2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung tempat kerja, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti staf dan/atau pegawainya merokok di sekitar bangunan gedung dan tempat kerja. (3) Staf dan/atau karyawan dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat kerja, apabila ada yang merokok di sekitar bangunan gedung dan tempat kerja. (4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna tempat dan/atau pengunjung sebagaimana dimaksud pada ayat (3). (5) Pimpinan dan/atau penanggung jawab bangunan gedung dan tempat kerja, dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok sebagai kawasan merokok. Bagian Kedua Tempat Proses Belajar Mengajar Pasal 7 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, wajib melarang kepada peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainya untuk tidak merokok di tempat proses belajar mengajar.
  • 5. jdih.pakpakbharatkab.go.id (2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat belajar mengajar, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan kepada peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainya apabila terbukti merokok di tempat belajar mengajar. (3) Peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainya dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, apabila terbukti ada yang merokok di tempat proses belajar mengajar. (4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh peserta didik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Bagian Ketiga Tempat Pelayanan Kesehatan Pasal 8 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib melarang kepada setiap pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis untuk tidak merokok di tempat pelayanan kesehatan. (2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti kepada pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis merokok di tempat pelayanan kesehatan. (3) Pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, apabila ada yang merokok di tempat pelayanan kesehatan. (4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses pelayanan kesehatan, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3). Bagian Keempat Arena Kegiatan Anak-anak Pasal 9 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, wajib melarang kepada pengguna dan/atau pengunjung untuk tidak merokok di arena kegiatan anak-anak. (2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena anak-anak, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti pengguna dan/atau pengunjung merokok di arena kegiatan anak-anak. (3) Pengguna dan/atau pengunjung dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, apabila ada yang merokok di arena kegiatan anak-anak. (4) Pimpinan dan/atau penanggung arena kegiatan anak-anak, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna dan/atau pengunjung yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).
  • 6. jdih.pakpakbharatkab.go.id Bagian Kelima Tempat Ibadah Pasal 10 (1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib melarang kepada masyarakat atau jemaahnya untuk tidak merokok di tempat ibadah. (2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila terbukti masyarakat atau jemaahnya merokok di tempat ibadah. (3) Masyarakat atau jemaahnya dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, apabila ada yang merokok di tempat ibadah. (4) Pimpinan dan/atau penanggung tempat ibadah jawab tempat, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh masyarakat atau jemaahnya yang sebagaimana dimaksud pada ayat (3). BAB IV PENANDAAN Pasal 11 (1) Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib dilengkapi dengan Penandaan atau petunjuk. (2) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa : a. Kawasan Dilarang Merokok atau; b. Kawasan Merokok. (3) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan tidak mengganggu keindahan tempat. (4) Setiap orang yang berada di Kawasan Tanpa Rokok dilarang melakukan kegiatan : a. menggunakan/mengkonsumsi rokok, b. memproduksi atau membuat rokok, c. menjual rokok, d. menyelenggarakan iklan rokok dan/atau, e. mempromosikan rokok. Pasal 12 (1) Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), berupa : a. tulisan yang ditulis dengan huruf timbul atau huruf lain yang dapat dan mudah di baca dan atau di lihat; b. gambar dan/atau tanda dan/atau symbol yang mudah dilihat dan/atau dimengerti. (2) Penandaan atau petunjuk berupa tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, di tempat yang dinyatakan tidak boleh merokok adalah “KAWASAN DILARANG MEROKOK”. (3) Penandaan atau petunjuk berupa tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, di tempat khusus untuk berupa “KAWASAN MEROKOK”.
  • 7. jdih.pakpakbharatkab.go.id BAB V TEMPAT KHUSUS/KAWASAN MEROKOK Pasal 13 (1) Tempat khusus atau Kawasan merokok harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. berupa ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersikuasi dengan baik; b. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan/atau ruang lain yang digunakan untuk beraktivitas; c. jauh dari pintu masuk dan/atau pintu keluar; d. jauh dari tempat orang berlalu lalang; e. memiliki sirkulasi udara yang baik dan/atau tidak tertutup; f. memilik atap dan/atau tanpa atap; g. dilengkapi dengan asbak atau tempat pembangunan abu dan puntung rokok. h. dapat dilengkapi dengan data dan informasi bahaya merokok bagi kesehatan. i. diberi tanda/simbol tempat merokok. (2) Tempat khusus merokok terlarang bagi : a. Ibu hamil, b. Anak-anak dibawah usia 18 tahun, c. Anak-anak yang mengenakan seragam sekolah. Pasal 14 (1) Tanda/simbol tempat merokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf i memuat gambar batang rokok yang dinyalakan di dalam lingkaran merah; (2) Tanda/simbol sebagaimana dimaksud ayat (1) dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan tidak mengganggu keindahan keindahan tempat. BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 15 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) diberikan sanksi berupa : a. teguran lisan; b. teguran tertulis. (2) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilakukan oleh pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat sebagaimana dimaksud dalam asal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10. (3) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
  • 8. jdih.pakpakbharatkab.go.id BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Ditetapkan di Salak pada tanggal 12 Maret 2015 BUPATI PAKPAK BHARAT, ttd REMIGO YOLANDO BERUTU Diundangkan di Salak ada tanggal 12 Maret 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT, ttd HOLLER SINAMO BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2015 NOMOR 5