Garis panduan telah dibangunkan oleh barisan Panel Penilai Akreditasi Program yang telah dilantik oleh MQA dan kesemua maklumat yang disalurkan di dalam garis
panduan ini adalah bertepatan dengan amalan akreditasi program MQA iaitu Code of Practice for Programme Accreditation (COPPA) dan Code of Practice for Institutional Audit (COPIA). Jawatankuasa Akreditasi Program PSP yang telah dilantik oleh Pengarah Politeknik Seberang Perai (PSP) akan menggunakan buku garis panduan ini bertujuan untuk;
i. Memahami fungsi dan peranan sebagai Juruaudit Dalaman Akreditasi Program Politeknik Seberang Perai.
ii. Memahami 9 kriteria standard kod amalan Akreditasi Program.
iii. Melakukan proses pengauditan akreditasi program untuk kesedaran awal staf akademik dan bukan akademik di PSP.
iv. Menilai dan menganalisis laporan akreditasi setiap program yang ditawarkan di Politeknik Seberang Perai.
v. Membuat keputusan terhadap permohonan samada memperoleh Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan, iaitu memberi, menolak, mengekal atau membatalkan Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan.
vi. Melaporkan perkara-perkara di cadangan penambaikan dan perkara yang perlu
diberi perhatian supaya dapat didedahkan dan langkah penyelesaian dapat
diatasi segera sebelum audit akreditasi program MQA yag sebenar dilakukan.
vii. Membentangkan hasil penemuan kepada umum agar kesemua pemegang kepentingan/unit dapat mengetahui keadaan sebenar proses audit akreditasi program ini yang berlaku dan cuba mengatasi kelemahan yang sedia ada.
viii. Membuat laporan awal dan laporan akhir akreditasi program.
Garis panduan telah dibangunkan oleh barisan Panel Penilai Akreditasi Program yang telah dilantik oleh MQA dan kesemua maklumat yang disalurkan di dalam garis
panduan ini adalah bertepatan dengan amalan akreditasi program MQA iaitu Code of Practice for Programme Accreditation (COPPA) dan Code of Practice for Institutional Audit (COPIA). Jawatankuasa Akreditasi Program PSP yang telah dilantik oleh Pengarah Politeknik Seberang Perai (PSP) akan menggunakan buku garis panduan ini bertujuan untuk;
i. Memahami fungsi dan peranan sebagai Juruaudit Dalaman Akreditasi Program Politeknik Seberang Perai.
ii. Memahami 9 kriteria standard kod amalan Akreditasi Program.
iii. Melakukan proses pengauditan akreditasi program untuk kesedaran awal staf akademik dan bukan akademik di PSP.
iv. Menilai dan menganalisis laporan akreditasi setiap program yang ditawarkan di Politeknik Seberang Perai.
v. Membuat keputusan terhadap permohonan samada memperoleh Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan, iaitu memberi, menolak, mengekal atau membatalkan Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan.
vi. Melaporkan perkara-perkara di cadangan penambaikan dan perkara yang perlu
diberi perhatian supaya dapat didedahkan dan langkah penyelesaian dapat
diatasi segera sebelum audit akreditasi program MQA yag sebenar dilakukan.
vii. Membentangkan hasil penemuan kepada umum agar kesemua pemegang kepentingan/unit dapat mengetahui keadaan sebenar proses audit akreditasi program ini yang berlaku dan cuba mengatasi kelemahan yang sedia ada.
viii. Membuat laporan awal dan laporan akhir akreditasi program.
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
LAPORAN PROGRESS PENELITIAN.pptx
1. “STRATEGI PENINGKATAN LAYANAN
KEMAHASISWAAN MENGHADAPI
AKREDITASI PROGRAM STUDI DI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO”
OLEH :
IDHAM HALID LAHAY, ST., M.SC - 0022107405
2. LATAR BELAKANG
- BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI (BAN-PT), KEINGINAN
MASYARAKAT KEPADA PERGURUAN TINGGI MELIPUTI QUALITY ASSURANCE,
QUALITY CONTROL, DAN QUALITY IMPROVEMENT).
- SISTEM PELAYANAN AKADEMIK MERUPAKAN HAL YANG PERLU UNTUK
DIPERHATIKAN OLEH PERGURUAN TINGGI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
TERBAIK KEPADA MAHASISWA.
3. METODE YANG DIGUNAKAN
Metode servqual adalah suatu kuesioner
yang digunakan untuk mengukur kualitas
jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada
tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman
& Berry, dan telah digunakan dalam
mengukur berbagai kualitas jasa. service
quality adalah salah satu pendekatan yang
paling berpengaruh dalam pengukuran
kualitas dan masih digunakan di banyak
aplikasi dan pengembangan dibidang
kualitas layanan.
Metode kano adalah metode yang difokuskan
untuk mengatagorikan atribut-atribut produk
dalam perusahaan atau jasa, dan untuk
mengukur seberapa baik produk atau jasa
mampu memuasakan pelanggannya. Metode
Kano ini di kembangkan oleh Noriaki Kano
(Kano, 1984)
5. SERVQUAL
FOKUS PERBAIKAN LAYANAN KEMAHASISWAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO SEBAIKNYA MENGAMBIL DARI DIMENSI TANGIBLE DIANTARANYA IALAH
(5) Bidang kemahasiswaan telah membagikan informasi tentang magang serta lowongan kerja;
(7) Perpustakaan sudah mempunyai bermacam judul serta buku yang menunjang dalam proses penyusunan Skripsi/tugas
akhir;
(18) Sarana toilet berfungsi dengan baik dan bersih;
(20) Aplikasi yang ada di Laboratorium Komputer telah penuhi keinginan mahasiswa;
(26) Peralatan kuliah seperti papan tulis, spidol, LCD tersedia di ruangan kuliah.
6. KANO
DARI HASIL KLASIFIKASI LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO, DIPEROLEH
HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN KEPUASAN PELANGGAN ATAU COSTUMER SATISFACTION
COEFFICIENT, MENUNJUKKAN BAHWA NILAI YANG PALING TINGGI DAN YANG
BERPENGARUH PADA KEPUASAN KONSUMEN TERDAPAT PADAATRIBUT NOMOR:
UNTUK ATRIBUT YANG BERPENGARUH PADA KETIDAKPUASAN ATAU BERPENGARUH PADA
PENURUNAN KEPUASAN KONSUMEN DENGAN NILAI IF WORSE THAN (IWT) -0.69 TERDAPAT
PADAATRIBUT NOMOR :
(66) fasilitas bimbingan konseling selain oleh pembimbing akademik (PA)
tersedia dan mudah diperoleh dengan nilai if better than (IBT) sebesar
0.38.
(1) penguasaan dosen pada materi kuliah. dengan nilai if worse than
(IWT) -0.69