SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
GELOMBANG (Percobaan Melde)
Untuk menyelesaikan tugas laporan praktikum fisika
sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Disusun oleh :
Dian Anggun Kusumaningtyas
XI Aksel I/12
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SURAKARTA
Jalan Monginsidi no.40 Telp. (0271)652975
Tahun Ajaran 2009/2010
1
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
GELOMBANG (Percobaan Melde)
Guru Pengampu : Kurota’ayun,S.Pd
Praktikan : Dian Anggun Kusuamningtyas
Hari Praktikum : Rabu
Tanggal Praktikum : 10 Februari 2010
Waktu Praktikum : 11.30-12.30 WIB
Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika
SMA Negeri 1 Surakarta
2
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul.......................................................................................1
2. Halaman Pelaksanaan Praktikum........................................................2
3. Daftar Isi.................................................................................................3
4. Laporan Praktikum...............................................................................4
A. Tujuan..........................................................................................4
B. Alat dan Bahan............................................................................4
C. Konsep Fisis.................................................................................4
D. Landasan Teori............................................................................6
E. Cara Kerja.................................................................................11
F. Hasil Pengamatan......................................................................12
G. Analisa Data...............................................................................13
H. Analisa Grafik...........................................................................14
I. Kesimpulan................................................................................16
5. Daftar Pustaka......................................................................................17
6. Lampiran
3
GELOMBANG (Percobaan Melde)
A. Tujuan
1. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali
2. Menentukan panjang gelombang yang terjadi
3. Menentukan frekuensinya
B. Alat dan Bahan
1. Rangkaian Listrik AC
2. Tali
3. Beban
4. Katrol
5. Neraca
6. Meja
7. Mistar
8. Kertas HVS
9. Pensil atau Bolpoint
C. Konsep Fisis
Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang
diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan
tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada
pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara
memukul garputala tersebut.
2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan
tersebut diberi gangguan.
3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar.
4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber
bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat
dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita
berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik
setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada
genangan air tadi.
6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat
sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum
gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap gangguan yang diberikan kepada suatu benda akan menimbulkan getaran
pada benda tersebut dan getaran ini akan merambat dari suatu tempat ke tampat lain
melalui suatu medium tertentu (medium = perantara). Peristiwa perambatan getaran
dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu medium tertentu disebut gelombang.
Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri
merupakan sumber gelombang.
4
Ketika melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang
tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Atau ketika melihat gelombang laut
bergerak ke pantai, mungkin berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke
pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya setiap partikel air tersebut berosilasi
(bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Untuk memperjelas dapat melakukan
percobaan kecil yaitu, letakan benda yang bisa terapung di atas air yang bergelombang,
amati benda tersebut bergerak naik turun pada tempat yang sama. Hal ini menujukkan
bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air,
maka benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi air hanya berfungsi sebagai medium
bagi gelombang untuk merambat. Apabila berenang di laut tubuh akan terhempas oleh
aliran laut karena di laut terjadi gelombang maka seakan-akan tubuh terdorong, selain di
laut terjadi juga saat berenang di kolam renang maupun mengguncangkan kolam ikan
sampai airnya bergelombang, tubuh akan terdorong mengikuti gerakan walaupun
efeknya lebih kecil dari air laut. Selain itu, contoh lain yaitu saat misalnya A
memegang ujung sebuah tali, dan B memegang ujung yang satunya. Lalu A
mengerakkan tali tersebut naik turun secara kuat, maka akan terbentuk gelombang, jika
tali itu mengenai bagian tubuh maka akan terasa sakit. Kesimpulannya setiap
gelombang selalu membawa energi dari suatu tempat ke tempat lain. Ketika mandi di
laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada
gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut bisa bersumber dari angin.
Ketika mengguncangkan tangan di dalam air kolam, sebenarnya sedang memindahkan
energi pada air. Demikian juga ketika seseorang menggerakan tali, pada saat itu juga
terjadi perpindahan energi dari tangan ke tali, yang kemudian membawanya sepanjang
tali tersebut. Sakit yang dirasakan ketika salah satu ujung tali mengenai tubuh
disebabkan karena energi pada tali dipindahkan pada bagian tubuh yang bersentuhan
dengan tali.
Suatu bandul/pendulu yang di gantungkan dan di tarik dalam suatu derajat lalu
di lepaskan, maka bandul tersebut akan berayun. Ayunan bandul tersebut berlangsung
secara periodik sehingga menimbulkan periode ayunan bandul tersebut.
5
Begitu juga dengan peer pegas, apabila di tarik maka dengan panjang tertentu,
lalu dilepaskan maka peer tersebut akan bergerak memantul dengan posisi terpendek,
terpanjang maupun setimbang (dalam keadaan awal sebelum peer di tarik).
Untuk menciptakan suatu gelombang dapat dilakukan dengan memegang salah
satu ujung tali dan ujung yang satunya diikatkan pada tali, lalu di gerakkan naik turun.
Percobaan ini juga yang dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat
gelombang transversal pada tali. Jika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi
beban lewat katrol serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan
terbentuk gelombang transversal yang stasioner (diam).
D. Landasan Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang
akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi
gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium
(yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di
mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada
lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen, yaitu tidak ada
perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi
tertentu.
Suatu medium disebut:
1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa
dijumlahkan,
2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
Gelombang di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-
partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi
getaran)
Macam gelombang
Menurut arah getarnya :
- gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelombang
cahaya, dll.
- gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit
dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.
Menurut amplitudo dan fasenya :
- gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik
yang dilalui gelombng.
- gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah
(tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Menurut medium perantaranya :
- gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan
6
medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Persamaan Umum Gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki
oleh getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo isotropik jika
ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda. Ada satu besaran yang dimiliki oleh
gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk
menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak
antara A dan B)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (V) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Dengan persamaan :
V= λ.f
V= λ.
T
1
Keterangan :
V = Kecepatan gelombang (m/s)
λ= Panjang gelombang (m)
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (sekon)
Contoh Soal :
Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya
30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm,
hitunglah cepat rambat gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm , λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
Jawab : v = λ.f = 1.30 = 30 m/s
1. Gelombang Berjalan
Jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya digetarkan terus
menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali. Jika titik P
berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t,
maka titik P telah bergetar selama t-
V
x
Persamaan umum gelombang berjalan :
7
y = A sin θ
y = A sin ω.t
y = A sin 2π f.t
Persamaan gelombang berjalaan di titik P :
sinAyp
= ω.tp
sinAyp
= (ω.t ±kx)
tp = t-
V
x
(+) jika gelombang merambat dari kanan ke kiri
(- ) jika gelombang merambat dari kiri ke kanan
Keterangan :
y = simpangan getar (m atau cm)
yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ = panjang gelombang ( m atau cm )
Contoh Soal:
Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100π t – 2π x), dimana y dan x
dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, dan cepat
rambat gelombang tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : y = 0,2 sin (100π t – 2π x)
Ditanya : A = …?, T = …?, f = ..?, λ = ..?, v = ..?
Jawab :
y = 0,2 sin (100π t – 2π x) ………( 1 )
y =A sin (ω.t - kx)......................(2)
Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa :
Amplitudonya adalah : A = 0,2 m
Periode =100π = , sehingga T = s
Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu 2π f = ω
sehingga f = 50Hz
Panjang gelombang =2π / k
=2π/2π = 1 meter
Dari hasil f dan λ, maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = λ.f = 50.1 = 50 m/s
2. Gelombang Interferensi
Paduan atau jumlahan 2 gelombang yang merambat pada medium yang sama.
y = 2 A cos (1/2 kx) sin (ωt-1/2kx)
3. Gelombang stasioner (diam)
Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan
dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul. Pantulan gelombang
yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantulan dengan
ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul
merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu
8
terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda
fase 180O) terhadap gelombang datang.
a.) Pada ujung bebas
y = 2 A cos kx sin ωt
1.) Letak Titik Perut
x = n.1/2 λ
n = 0,1,2,3,…
2.) Letak Titik Simpul
x = (2n+1)1/4 λ
n = 0,1,2,3,…
b.) Pada ujung tetap
y = 2 A sin kx cos ωt
1.) Letak Titik Perut
x = (2n+1)1/4 λ
n = 0,1,2,3,…
2.) Letak Titik Simpul
x = n.1/2 λ
n = 0,1,2,3,…
4. Percobaan Melde
Jika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol serta
ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang transversal
yang stasioner (diam). Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk
menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali. Dari hasil percobaannya
Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada tali adalah :
V =
µ
F
µ=
l
m
F=W
W=m.g
Keterangan :
F = gaya (Newton)
W =gaya berat (Newton)
m =massa tali (kg)
g =gaya gravitasi (m/s²)
l =panjang tali (meter)
V =kec gelombang (m/s)
µ =massa per satuan panjang tali (kg/m)
Contoh Soal :
Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 5 N dan salah satu ujungnya digetarkan
dengan frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang sebanyak 5 buah. Massa per satuan
panjang tali 0,05 gr. Jika panjang tali 4 m, hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
massa tali tersebut !
Penyelesaian :
9
Diketahui : l = 4 m, F = 5 N, f = 40 Hz, n=5
Ditanya :
a.) V = ..?
b.)m = ..?
Jawab :
a.) λ = f
V
λ =
5
4
V = λ.f = 4/5.40 = 32 m/s
b.) m= l. µ
= 4. 0,05.10 3−
= 0,0002 kg/m
E. Cara Kerja
I. Variasi Massa Beban
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Hubungkan aliran listrik dengan stabilizer
3. Timbang massa tali dan massa beban dengan menggunakan neraca
4. Ambil tali dan kaitkan ujung satu dengan beban dan ujung lain dengan vibrator
5. Hubungkan kabel pada stabilizer dengan aliran listrik AC dan ujung yang
satunya pada vibrator
6. Ambil katrol dan letakkan di bagian ujung meja salah satu sisi lalu kaitkan tali
pada katrol di bagian yang di bebani beban
7. Ukur panjang tali di mulai dari penghubung sampai katrol (tali sisa yang di
gantungi beban setelah katrol tidak di ukur)
8. Usahakan panjang tali setelah membentuk gelombang dapat di amati dengan
jelas untuk semua variasi massa
9. Tenangkan tali yang di gantungi massa beban
10. Setelah tali sisa tenang dan beban tidak bergerak lagi, nyalakan stabilizer dengan
menekan tombol ON
11. Amati gelombang yang terjadi (jangan terlalu lama karena dapat menyebabkan
alat rusak, jika merasa gelombang yang terjadi jelas dan sudah di hitung jumlah
gelombang yang terbentuk cepat matikan stabilizer dengan menekan tobol OFF)
12. Hitung berapa jumlah gelombang yang terbentuk
13. Catat pada tabel pengamatan
14. Ulangi lagi dengan variasi massa beban dengan panjang tali tetap.
II. Variasi Panjang Tali
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Hubungkan aliran listrik dengan stabilizer
3. Timbang massa tali dan massa beban dengan menggunakan neraca
4. Ambil tali dan kaitkan ujung satu dengan beban dan ujung lain dengan vibrator
5. Hubungkan kabel pada stabilizer dengan aliran listrik AC dan ujung yang
satunya pada vibrator
10
6. Ambil katrol dan letakkan di bagian ujung meja salah satu sisi lalu kaitkan tali
pada katrol di bagian yang di bebani beban
7. Ukur panjang tali di mulai dari penghubung sampai katrol (tali sisa yang di
gantungi beban setelah katrol tidak di ukur)
8. Tenangkan tali yang di gantungi massa beban
9. Setelah tali sisa tenang dan beban tidak bergerak lagi, nyalakan stabilizer dengan
menekan tombol ON
10. Amati gelombang yang terjadi (jangan terlalu lama karena dapat menyebabkan
alat rusak, jika merasa gelombang yang terjadi jelas dan sudah di hitung cepat
matikan stabilizer dengan menekan tobol OFF)
11. Hitung berapa jumlah gelombang yang terbentuk
12. Catat pada tabel pengamatan
13. Ulangi lagi dengan variasi panjang tali dengan massa beban tetap
14. Vibrator jangan terlalu jauh dari stabilizer karena aliran listrik sulit untuk
mengalir (walupun kabel masih cukup)
15. Apabila ingin melakukan pengamatan dengan panjang tali yang pendek maka
selain dekatkan vibrator juga dekatkan stabilizer.
F. Hasil Pengamatan
Massa tali = 2,4 gr l= 65 cm
λ=
n
l
Tabel I (variasi massa beban)
No. Massa beban (gr) n ‫ג‬ (cm)
1 28,8 1,5 43,3
2 33,8 1,25 52
3 38,8 1,125 57,7
4 43,8 1 65
5 48,8 0,875 74,2
6 53,8 0,75 86,6
Keterangan :
n = banyaknya gelombang
‫ג‬ = panjang gelombang
Massa beban = 28,8 gr λ=
n
l
Tabel II (variasi panjang tali)
No. l (cm) n ‫ג‬ (cm)
1 85 2 42,5
2 80 1,875 42,6
3 75 1,75 42,8
4 70 1,625 43,07
5 65 1,5 43,3
6 60 1,375 43,6
7 55 1,25 44
8 50 1,125 44,4
9 45 1 45
10 40 0,875 45,71
G. Analisa Data
11
1. Tentukan kecepatan rambat gelombang pada tali dari percobaan yang di dapatkan!
I. Variasi massa
V =
µ
F
1. F = m.g
= 28,8.10 = 288 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
288
−
= 77.837,838 m/s
2. F = m.g
= 33,8.10 = 338 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
338
−
= 91.351,351 m/s
3. F = m.g
= 38,8.10 = 388 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
388
−
= 104.864,86 m/s
4. F = m.g
= 43,8.10 = 438 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
438
−
= 118.378,37 m/s
5. F = m.g
= 48,8.10 = 488 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
488
−
= 131.891,89 m/s
6. F = m.g
=53,8.10 = 538 N
µ =
l
m
µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0,0037 kg/m
V = 4
10.37
538
−
= 145.405,4 m/s
II. Variasi panjang tali
µ =
l
m
F = m.g
= 28,8.10 = 288 N
1. µ = 2
3
10.85
10.4,2
−
−
= 0,0028 kg/m
V = 4
10.28
288
−
= 102.857,14 m/s
2. µ = 2
3
10.80
10.4,2
−
−
= 0,003 kg/m
V = 4
10.30
288
−
= 96.000 m/s
12
3. µ = 2
3
10.75
10.4,2
−
−
= 0,0032 kg/m
V = 4
10.32
288
−
= 90.000 m/s
4. µ = 2
3
10.70
10.4,2
−
−
= 0,0034 kg/m
V = 4
10.34
288
−
= 84.705,882 m/s
5. µ = 2
3
10.65
10.4,2
−
−
= 0.0036 kg/m
V = 4
10.36
288
−
= 80.000 m/s
6. µ = 2
3
10.60
10.4,2
−
−
= 0.004 kg/m
V = 4
10.40
288
−
= 72.000 m/s
7. µ = 2
3
10.55
10.4,2
−
−
= 0,0044 kg/m
V = 4
10.44
288
−
= 65.454,45 m/s
8. µ = 2
3
10.50
10.4,2
−
−
= 0.0048 kg/m
V = 4
10.48
288
−
= 60.000 m/s
9. µ = 2
3
10.45
10.4,2
−
−
= 0.0052 kg/m
V = 4
10.52
288
−
= 55.384,615 m/s
10. µ = 2
3
10.40
10.4,2
−
−
= 0.006 kg/m
V = 4
10.60
288
−
= 48.000 m/s
2. Tentukan pula frekuensinya!
I. Variasi massa
f = V/‫ג‬
1. f = V/‫ג‬
=
m2
10.3,43
m/s77.837,838
−
= 179.764,06 Hz
2. f = V/‫ג‬
=
m2
10.52
m/s91.351,351
−
= 175.675,675 Hz
3. f = V/‫ג‬
=
m2
10.7,57
m/s104.864,86
−
= 181.741,525 Hz
4. f = V/‫ג‬
=
m2-
65.10
m/s118.378,37
= 182.120,57 Hz
5. f = V/‫ג‬
=
m2-
74,2.10
m/s131.891,89
= 177.751,87 Hz
6. f = V/‫ג‬
=
m2-
86,6.10
m/s145.405,4
= 167.904,618
II. Variasi panjang tali
1. f = V/‫ג‬
=
m2
10.5,42
m/s102.857,14
−
= 242.016,8 Hz
2. f = V/‫ג‬
=
m2
10.6,42
m/s96.000
−
= 225.352,11 Hz
3. f = V/‫ג‬
=
m2-
42,8.10
m/s90.000
= 210.280,37 Hz
4. f = V/‫ג‬
=
m2-
43,07.10
m/s84.705,882
= 196.670,26 Hz
5. f = V/‫ג‬
13
=
m2-
43,3.10
m/s80.000
= 184.757,5 Hz
6. f = V/‫ג‬
=
m2-
43,6.10
m/s72.000
= 165.137,61 Hz
7. f = V/‫ג‬
=
m2
10.44
m/s65.454,45
−
= 148.760,11 Hz
8. f = V/‫ג‬
=
m2-
44,4.10
m/s60.000
= 135.135,135 Hz
9. f = V/‫ג‬
=
m2
10.45
m/s55.384,615
−
= 123.076,92 Hz
10. f = V/‫ג‬
=
m2-
45,71.10
m/s48.000
= 105.009,84 Hz
H. Analisa Grafik
3. Buktikan rumus dari Melde dengan membuat grafik hubungan antara
V dan l (panjang tali)
No. V (m/s) Panjang Tali (cm)
1 102.857,14 85
2 96.000,00 80
3 90.000,00 75
4 84.705,88 70
5 80.000,00 65
6 72.000,00 60
7 65.454,45 55
8 60.000,00 50
9 55.384,62 45
10 48.000,00 40
Hubungan Kecepatan dan Panjang Tali
40 45 50 55 65 70 75 80 85
48000
55384 60000
65454
72000
80,000.0084705
96000
102857
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Panjang
Tali
Kecepata
n
Grafik 1.1
Dari hasil percobaan dan penggambaran grafik tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin panjang suatu tali, maka kecepatan (cepat rambat)
gelombang semakin cepat.
V dan m (massa tali)
Semakin berat massa tali maka kecepatannya semakin lambat, karena massa tali
berbanding lurus dengan miu(µ), dan miu berbanding terbalik dengan cepat rambat
gelombang.
V dan F
14
No. V (m/s) F (Newton)
1 77.837,838 288
2 91.351,351 338
3 104.864,86 388
4 118.378,37 438
5 131.891,89 488
6 145.405,4 538
Hubungan Gaya dan Kecepatan
288 338 388 438 488 538
77,838
91351
104865
118378
131892
145405
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
Gaya
Kecepatan
Grafik 1.2
Dari hasil percobaan dan penggambaran grafik tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin besar gaya yang di berikan, maka cepat rambat gelombang
semakin cepat.
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan kelompok kami di laloratorium fisika SMA Negeri 1
Surakarta diperoleh hasil bahwa :
1. Jika beban semakin berat maka jumlah gelombang yang terbentuk semakin
sedikit, dan panjang gelombang (‫)ג‬ semakin panjang.
2. Jika tali semakin panjang maka jumlah gelombang yang terbentuk semakin
banyak, dan lamda (panjang gelombang) semakin pendek.
3. Semakin berat beban maka cepat rambat gelombang semakin cepat.
4. Jika gaya semakin besar maka cepat rambat gelombang semakin cepat.
5. Semakin panjang suatu tali atau medium maka cepat rambat gelombang semakin
cepat.
6. Untuk variasi massa beban frekuensi tak tentu, walaupun cepat rambat
gelombang dan lamda keduanya dipercepat autaupun diperpanjang.
7. Untuk variasi panjang tali semakin lambat cepat rambat gelombang dan semakin
panjang lamda, maka frekuensinya semakin kecil.
8. Dan semakin berat massa tali maka kecepatannya semakin lambat, karena massa
tali berbanding lurus dengan miu(µ), dan miu berbanding terbalik dengan cepat
rambat gelombang.
15
Surakarta, 10 Februari 2010
Pembimbing Praktikan
Kurrota’ayun,S.Pd Dian Anggun Kusumaningtyas
Daftar Pustaka
AndiSatrio.blogspot.co.id/Sun/14Feb/4p.m
Suryo.bolgspot.com/Sun/14Feb/4p.m.
www.wikipedia.com/Sun/14Feb/4p.m.
16

More Related Content

What's hot

Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
FitriHastuti2
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Annisa Icha
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
umammuhammad27
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
Mukhsinah PuDasya
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
KLOTILDAJENIRITA
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
shfdr
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
umammuhammad27
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Rezki Amaliah
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
Widya arsy
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Tifa Fauziah
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
Nandz Iu
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
Posoagoes Rom
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Nurul Hanifah
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
jajakustija
 

What's hot (20)

Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 

Viewers also liked

Distribution
DistributionDistribution
Distribution
rosapeck1
 
resume
resumeresume
Prezentacija interni radio
Prezentacija interni radioPrezentacija interni radio
Prezentacija interni radio
MikiMix-bl
 
P5 zamoranoinma
P5 zamoranoinmaP5 zamoranoinma
P5 zamoranoinma
teresa estepa
 
ExposicionEquipo1
ExposicionEquipo1ExposicionEquipo1
ExposicionEquipo1
Gerardo Quiroz
 
La antigua roma trabajo de carlos arroyo
La antigua roma trabajo de carlos arroyoLa antigua roma trabajo de carlos arroyo
La antigua roma trabajo de carlos arroyo
arroyouniandes
 
Peters_Resume2
Peters_Resume2Peters_Resume2
Peters_Resume2
Cole Peters
 
Blog & Content Tips
Blog & Content TipsBlog & Content Tips
Blog & Content Tips
Michael Spencer
 
Social Media Listening Strategy - How To Start?
Social Media Listening Strategy - How To Start?Social Media Listening Strategy - How To Start?
Social Media Listening Strategy - How To Start?
✔ Antony Slabinck
 
Product Launch Promotion
Product Launch Promotion Product Launch Promotion
Product Launch Promotion
Michael Spencer
 
Estadística Descriptiva. Medidas de posicion
Estadística Descriptiva. Medidas de posicionEstadística Descriptiva. Medidas de posicion
Estadística Descriptiva. Medidas de posicion
Juan González Díaz
 
Apache Hadoop Now Next and Beyond
Apache Hadoop Now Next and BeyondApache Hadoop Now Next and Beyond
Apache Hadoop Now Next and Beyond
DataWorks Summit
 
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemasMatemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
JUAN ANTONIO GONZALEZ DIAZ
 
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
Pacc UAB
 
Sab longaniza calab
Sab longaniza calabSab longaniza calab
Sab longaniza calab
Tricohi SRL
 
Aula 4 - Teste de mesa
Aula 4 - Teste de mesaAula 4 - Teste de mesa
Aula 4 - Teste de mesa
Pacc UAB
 
Pros and cons of diesel engine trucks
Pros and cons of diesel engine trucksPros and cons of diesel engine trucks
Pros and cons of diesel engine trucks
Used Commercial Trucks
 

Viewers also liked (17)

Distribution
DistributionDistribution
Distribution
 
resume
resumeresume
resume
 
Prezentacija interni radio
Prezentacija interni radioPrezentacija interni radio
Prezentacija interni radio
 
P5 zamoranoinma
P5 zamoranoinmaP5 zamoranoinma
P5 zamoranoinma
 
ExposicionEquipo1
ExposicionEquipo1ExposicionEquipo1
ExposicionEquipo1
 
La antigua roma trabajo de carlos arroyo
La antigua roma trabajo de carlos arroyoLa antigua roma trabajo de carlos arroyo
La antigua roma trabajo de carlos arroyo
 
Peters_Resume2
Peters_Resume2Peters_Resume2
Peters_Resume2
 
Blog & Content Tips
Blog & Content TipsBlog & Content Tips
Blog & Content Tips
 
Social Media Listening Strategy - How To Start?
Social Media Listening Strategy - How To Start?Social Media Listening Strategy - How To Start?
Social Media Listening Strategy - How To Start?
 
Product Launch Promotion
Product Launch Promotion Product Launch Promotion
Product Launch Promotion
 
Estadística Descriptiva. Medidas de posicion
Estadística Descriptiva. Medidas de posicionEstadística Descriptiva. Medidas de posicion
Estadística Descriptiva. Medidas de posicion
 
Apache Hadoop Now Next and Beyond
Apache Hadoop Now Next and BeyondApache Hadoop Now Next and Beyond
Apache Hadoop Now Next and Beyond
 
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemasMatemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
Matemáticas Financieras. Ley financiera de capitalización compuesta. problemas
 
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
Aula 3 - Algoritmos computacionais - parte 2
 
Sab longaniza calab
Sab longaniza calabSab longaniza calab
Sab longaniza calab
 
Aula 4 - Teste de mesa
Aula 4 - Teste de mesaAula 4 - Teste de mesa
Aula 4 - Teste de mesa
 
Pros and cons of diesel engine trucks
Pros and cons of diesel engine trucksPros and cons of diesel engine trucks
Pros and cons of diesel engine trucks
 

Similar to Laporan praktikum-fisika

makalah gejala gelombang
makalah gejala gelombangmakalah gejala gelombang
makalah gejala gelombang
annisnuruli
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
Reynes E. Tekay
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
1habib
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
Rahmat Iqbal
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
1habib
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
NurulAridha
 
Getaran gelombang
Getaran gelombangGetaran gelombang
Getaran gelombang
steven chrisdeo
 
Pergel 3716100002 tugas01
Pergel 3716100002 tugas01Pergel 3716100002 tugas01
Pergel 3716100002 tugas01
farhanagoel
 
Bab 8 Gelombang Mekanik.pdf
Bab 8 Gelombang  Mekanik.pdfBab 8 Gelombang  Mekanik.pdf
Bab 8 Gelombang Mekanik.pdf
HamdahSyarif
 
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara TradisionalPemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Komarudin Muhamad Zaelani
 
sifat umum gelombang
sifat umum gelombangsifat umum gelombang
sifat umum gelombang
annisnuruli
 
BAB 1.ppt
BAB 1.pptBAB 1.ppt
BAB 1.ppt
RahmiSyukraini1
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan GelombangGetaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
Lia Letifah
 
Materi text mulmed
Materi text mulmedMateri text mulmed
Materi text mulmed
Riska Mardiana
 
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdf
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdfBab 9 Gelombang Berjalan.pdf
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdf
nurulaufa12
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
Operator Warnet Vast Raha
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
Operator Warnet Vast Raha
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Laporan praktikum-fisika (20)

makalah gejala gelombang
makalah gejala gelombangmakalah gejala gelombang
makalah gejala gelombang
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Getaran gelombang
Getaran gelombangGetaran gelombang
Getaran gelombang
 
Pergel 3716100002 tugas01
Pergel 3716100002 tugas01Pergel 3716100002 tugas01
Pergel 3716100002 tugas01
 
Bab 8 Gelombang Mekanik.pdf
Bab 8 Gelombang  Mekanik.pdfBab 8 Gelombang  Mekanik.pdf
Bab 8 Gelombang Mekanik.pdf
 
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara TradisionalPemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
 
sifat umum gelombang
sifat umum gelombangsifat umum gelombang
sifat umum gelombang
 
BAB 1.ppt
BAB 1.pptBAB 1.ppt
BAB 1.ppt
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan GelombangGetaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Materi text mulmed
Materi text mulmedMateri text mulmed
Materi text mulmed
 
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdf
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdfBab 9 Gelombang Berjalan.pdf
Bab 9 Gelombang Berjalan.pdf
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
 
Teori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombangTeori dasar cepat rambat gelombang
Teori dasar cepat rambat gelombang
 

Recently uploaded

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

Laporan praktikum-fisika

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA GELOMBANG (Percobaan Melde) Untuk menyelesaikan tugas laporan praktikum fisika sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Disusun oleh : Dian Anggun Kusumaningtyas XI Aksel I/12 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SURAKARTA Jalan Monginsidi no.40 Telp. (0271)652975 Tahun Ajaran 2009/2010 1
  • 2. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA GELOMBANG (Percobaan Melde) Guru Pengampu : Kurota’ayun,S.Pd Praktikan : Dian Anggun Kusuamningtyas Hari Praktikum : Rabu Tanggal Praktikum : 10 Februari 2010 Waktu Praktikum : 11.30-12.30 WIB Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Surakarta 2
  • 3. DAFTAR ISI 1. Halaman Judul.......................................................................................1 2. Halaman Pelaksanaan Praktikum........................................................2 3. Daftar Isi.................................................................................................3 4. Laporan Praktikum...............................................................................4 A. Tujuan..........................................................................................4 B. Alat dan Bahan............................................................................4 C. Konsep Fisis.................................................................................4 D. Landasan Teori............................................................................6 E. Cara Kerja.................................................................................11 F. Hasil Pengamatan......................................................................12 G. Analisa Data...............................................................................13 H. Analisa Grafik...........................................................................14 I. Kesimpulan................................................................................16 5. Daftar Pustaka......................................................................................17 6. Lampiran 3
  • 4. GELOMBANG (Percobaan Melde) A. Tujuan 1. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali 2. Menentukan panjang gelombang yang terjadi 3. Menentukan frekuensinya B. Alat dan Bahan 1. Rangkaian Listrik AC 2. Tali 3. Beban 4. Katrol 5. Neraca 6. Meja 7. Mistar 8. Kertas HVS 9. Pensil atau Bolpoint C. Konsep Fisis Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala tersebut. 2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut diberi gangguan. 3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar. 4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut. 5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. 6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap gangguan yang diberikan kepada suatu benda akan menimbulkan getaran pada benda tersebut dan getaran ini akan merambat dari suatu tempat ke tampat lain melalui suatu medium tertentu (medium = perantara). Peristiwa perambatan getaran dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu medium tertentu disebut gelombang. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang. 4
  • 5. Ketika melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Atau ketika melihat gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Untuk memperjelas dapat melakukan percobaan kecil yaitu, letakan benda yang bisa terapung di atas air yang bergelombang, amati benda tersebut bergerak naik turun pada tempat yang sama. Hal ini menujukkan bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi air hanya berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk merambat. Apabila berenang di laut tubuh akan terhempas oleh aliran laut karena di laut terjadi gelombang maka seakan-akan tubuh terdorong, selain di laut terjadi juga saat berenang di kolam renang maupun mengguncangkan kolam ikan sampai airnya bergelombang, tubuh akan terdorong mengikuti gerakan walaupun efeknya lebih kecil dari air laut. Selain itu, contoh lain yaitu saat misalnya A memegang ujung sebuah tali, dan B memegang ujung yang satunya. Lalu A mengerakkan tali tersebut naik turun secara kuat, maka akan terbentuk gelombang, jika tali itu mengenai bagian tubuh maka akan terasa sakit. Kesimpulannya setiap gelombang selalu membawa energi dari suatu tempat ke tempat lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut bisa bersumber dari angin. Ketika mengguncangkan tangan di dalam air kolam, sebenarnya sedang memindahkan energi pada air. Demikian juga ketika seseorang menggerakan tali, pada saat itu juga terjadi perpindahan energi dari tangan ke tali, yang kemudian membawanya sepanjang tali tersebut. Sakit yang dirasakan ketika salah satu ujung tali mengenai tubuh disebabkan karena energi pada tali dipindahkan pada bagian tubuh yang bersentuhan dengan tali. Suatu bandul/pendulu yang di gantungkan dan di tarik dalam suatu derajat lalu di lepaskan, maka bandul tersebut akan berayun. Ayunan bandul tersebut berlangsung secara periodik sehingga menimbulkan periode ayunan bandul tersebut. 5
  • 6. Begitu juga dengan peer pegas, apabila di tarik maka dengan panjang tertentu, lalu dilepaskan maka peer tersebut akan bergerak memantul dengan posisi terpendek, terpanjang maupun setimbang (dalam keadaan awal sebelum peer di tarik). Untuk menciptakan suatu gelombang dapat dilakukan dengan memegang salah satu ujung tali dan ujung yang satunya diikatkan pada tali, lalu di gerakkan naik turun. Percobaan ini juga yang dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali. Jika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang transversal yang stasioner (diam). D. Landasan Teori Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen, yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu. Suatu medium disebut: 1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa dijumlahkan, 2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas 3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda Gelombang di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel- partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran) Macam gelombang Menurut arah getarnya : - gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelombang cahaya, dll. - gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas. Menurut amplitudo dan fasenya : - gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombng. - gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang. Menurut medium perantaranya : - gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan 6
  • 7. medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik. - Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio. Persamaan Umum Gelombang Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda. Ada satu besaran yang dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak antara A dan B) Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (V) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Dengan persamaan : V= λ.f V= λ. T 1 Keterangan : V = Kecepatan gelombang (m/s) λ= Panjang gelombang (m) f = Frekuensi (Hz) T = Periode (sekon) Contoh Soal : Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah cepat rambat gelombang tersebut! Penyelesaian : Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm , λ = 100 cm = 1 m Ditanya : v = ..? Jawab : v = λ.f = 1.30 = 30 m/s 1. Gelombang Berjalan Jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali. Jika titik P berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t, maka titik P telah bergetar selama t- V x Persamaan umum gelombang berjalan : 7
  • 8. y = A sin θ y = A sin ω.t y = A sin 2π f.t Persamaan gelombang berjalaan di titik P : sinAyp = ω.tp sinAyp = (ω.t ±kx) tp = t- V x (+) jika gelombang merambat dari kanan ke kiri (- ) jika gelombang merambat dari kiri ke kanan Keterangan : y = simpangan getar (m atau cm) yp = simpangan getar di P ( m atau cm ) A = Amplitudo ( m atau cm ) ω = kecepatan sudut ( rad/ s ) t = waktu ( s ) k = bilangan gelombang ( /m ) x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm ) λ = panjang gelombang ( m atau cm ) Contoh Soal: Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100π t – 2π x), dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, dan cepat rambat gelombang tersebut ! Penyelesaian : Diketahui : y = 0,2 sin (100π t – 2π x) Ditanya : A = …?, T = …?, f = ..?, λ = ..?, v = ..? Jawab : y = 0,2 sin (100π t – 2π x) ………( 1 ) y =A sin (ω.t - kx)......................(2) Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa : Amplitudonya adalah : A = 0,2 m Periode =100π = , sehingga T = s Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu 2π f = ω sehingga f = 50Hz Panjang gelombang =2π / k =2π/2π = 1 meter Dari hasil f dan λ, maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = λ.f = 50.1 = 50 m/s 2. Gelombang Interferensi Paduan atau jumlahan 2 gelombang yang merambat pada medium yang sama. y = 2 A cos (1/2 kx) sin (ωt-1/2kx) 3. Gelombang stasioner (diam) Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul. Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantulan dengan ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu 8
  • 9. terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase 180O) terhadap gelombang datang. a.) Pada ujung bebas y = 2 A cos kx sin ωt 1.) Letak Titik Perut x = n.1/2 λ n = 0,1,2,3,… 2.) Letak Titik Simpul x = (2n+1)1/4 λ n = 0,1,2,3,… b.) Pada ujung tetap y = 2 A sin kx cos ωt 1.) Letak Titik Perut x = (2n+1)1/4 λ n = 0,1,2,3,… 2.) Letak Titik Simpul x = n.1/2 λ n = 0,1,2,3,… 4. Percobaan Melde Jika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang transversal yang stasioner (diam). Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali. Dari hasil percobaannya Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada tali adalah : V = µ F µ= l m F=W W=m.g Keterangan : F = gaya (Newton) W =gaya berat (Newton) m =massa tali (kg) g =gaya gravitasi (m/s²) l =panjang tali (meter) V =kec gelombang (m/s) µ =massa per satuan panjang tali (kg/m) Contoh Soal : Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 5 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang sebanyak 5 buah. Massa per satuan panjang tali 0,05 gr. Jika panjang tali 4 m, hitunglah: cepat rambat gelombang pada tali tersebut ! massa tali tersebut ! Penyelesaian : 9
  • 10. Diketahui : l = 4 m, F = 5 N, f = 40 Hz, n=5 Ditanya : a.) V = ..? b.)m = ..? Jawab : a.) λ = f V λ = 5 4 V = λ.f = 4/5.40 = 32 m/s b.) m= l. µ = 4. 0,05.10 3− = 0,0002 kg/m E. Cara Kerja I. Variasi Massa Beban 1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Hubungkan aliran listrik dengan stabilizer 3. Timbang massa tali dan massa beban dengan menggunakan neraca 4. Ambil tali dan kaitkan ujung satu dengan beban dan ujung lain dengan vibrator 5. Hubungkan kabel pada stabilizer dengan aliran listrik AC dan ujung yang satunya pada vibrator 6. Ambil katrol dan letakkan di bagian ujung meja salah satu sisi lalu kaitkan tali pada katrol di bagian yang di bebani beban 7. Ukur panjang tali di mulai dari penghubung sampai katrol (tali sisa yang di gantungi beban setelah katrol tidak di ukur) 8. Usahakan panjang tali setelah membentuk gelombang dapat di amati dengan jelas untuk semua variasi massa 9. Tenangkan tali yang di gantungi massa beban 10. Setelah tali sisa tenang dan beban tidak bergerak lagi, nyalakan stabilizer dengan menekan tombol ON 11. Amati gelombang yang terjadi (jangan terlalu lama karena dapat menyebabkan alat rusak, jika merasa gelombang yang terjadi jelas dan sudah di hitung jumlah gelombang yang terbentuk cepat matikan stabilizer dengan menekan tobol OFF) 12. Hitung berapa jumlah gelombang yang terbentuk 13. Catat pada tabel pengamatan 14. Ulangi lagi dengan variasi massa beban dengan panjang tali tetap. II. Variasi Panjang Tali 1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Hubungkan aliran listrik dengan stabilizer 3. Timbang massa tali dan massa beban dengan menggunakan neraca 4. Ambil tali dan kaitkan ujung satu dengan beban dan ujung lain dengan vibrator 5. Hubungkan kabel pada stabilizer dengan aliran listrik AC dan ujung yang satunya pada vibrator 10
  • 11. 6. Ambil katrol dan letakkan di bagian ujung meja salah satu sisi lalu kaitkan tali pada katrol di bagian yang di bebani beban 7. Ukur panjang tali di mulai dari penghubung sampai katrol (tali sisa yang di gantungi beban setelah katrol tidak di ukur) 8. Tenangkan tali yang di gantungi massa beban 9. Setelah tali sisa tenang dan beban tidak bergerak lagi, nyalakan stabilizer dengan menekan tombol ON 10. Amati gelombang yang terjadi (jangan terlalu lama karena dapat menyebabkan alat rusak, jika merasa gelombang yang terjadi jelas dan sudah di hitung cepat matikan stabilizer dengan menekan tobol OFF) 11. Hitung berapa jumlah gelombang yang terbentuk 12. Catat pada tabel pengamatan 13. Ulangi lagi dengan variasi panjang tali dengan massa beban tetap 14. Vibrator jangan terlalu jauh dari stabilizer karena aliran listrik sulit untuk mengalir (walupun kabel masih cukup) 15. Apabila ingin melakukan pengamatan dengan panjang tali yang pendek maka selain dekatkan vibrator juga dekatkan stabilizer. F. Hasil Pengamatan Massa tali = 2,4 gr l= 65 cm λ= n l Tabel I (variasi massa beban) No. Massa beban (gr) n ‫ג‬ (cm) 1 28,8 1,5 43,3 2 33,8 1,25 52 3 38,8 1,125 57,7 4 43,8 1 65 5 48,8 0,875 74,2 6 53,8 0,75 86,6 Keterangan : n = banyaknya gelombang ‫ג‬ = panjang gelombang Massa beban = 28,8 gr λ= n l Tabel II (variasi panjang tali) No. l (cm) n ‫ג‬ (cm) 1 85 2 42,5 2 80 1,875 42,6 3 75 1,75 42,8 4 70 1,625 43,07 5 65 1,5 43,3 6 60 1,375 43,6 7 55 1,25 44 8 50 1,125 44,4 9 45 1 45 10 40 0,875 45,71 G. Analisa Data 11
  • 12. 1. Tentukan kecepatan rambat gelombang pada tali dari percobaan yang di dapatkan! I. Variasi massa V = µ F 1. F = m.g = 28,8.10 = 288 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 288 − = 77.837,838 m/s 2. F = m.g = 33,8.10 = 338 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 338 − = 91.351,351 m/s 3. F = m.g = 38,8.10 = 388 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 388 − = 104.864,86 m/s 4. F = m.g = 43,8.10 = 438 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 438 − = 118.378,37 m/s 5. F = m.g = 48,8.10 = 488 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 488 − = 131.891,89 m/s 6. F = m.g =53,8.10 = 538 N µ = l m µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0,0037 kg/m V = 4 10.37 538 − = 145.405,4 m/s II. Variasi panjang tali µ = l m F = m.g = 28,8.10 = 288 N 1. µ = 2 3 10.85 10.4,2 − − = 0,0028 kg/m V = 4 10.28 288 − = 102.857,14 m/s 2. µ = 2 3 10.80 10.4,2 − − = 0,003 kg/m V = 4 10.30 288 − = 96.000 m/s 12
  • 13. 3. µ = 2 3 10.75 10.4,2 − − = 0,0032 kg/m V = 4 10.32 288 − = 90.000 m/s 4. µ = 2 3 10.70 10.4,2 − − = 0,0034 kg/m V = 4 10.34 288 − = 84.705,882 m/s 5. µ = 2 3 10.65 10.4,2 − − = 0.0036 kg/m V = 4 10.36 288 − = 80.000 m/s 6. µ = 2 3 10.60 10.4,2 − − = 0.004 kg/m V = 4 10.40 288 − = 72.000 m/s 7. µ = 2 3 10.55 10.4,2 − − = 0,0044 kg/m V = 4 10.44 288 − = 65.454,45 m/s 8. µ = 2 3 10.50 10.4,2 − − = 0.0048 kg/m V = 4 10.48 288 − = 60.000 m/s 9. µ = 2 3 10.45 10.4,2 − − = 0.0052 kg/m V = 4 10.52 288 − = 55.384,615 m/s 10. µ = 2 3 10.40 10.4,2 − − = 0.006 kg/m V = 4 10.60 288 − = 48.000 m/s 2. Tentukan pula frekuensinya! I. Variasi massa f = V/‫ג‬ 1. f = V/‫ג‬ = m2 10.3,43 m/s77.837,838 − = 179.764,06 Hz 2. f = V/‫ג‬ = m2 10.52 m/s91.351,351 − = 175.675,675 Hz 3. f = V/‫ג‬ = m2 10.7,57 m/s104.864,86 − = 181.741,525 Hz 4. f = V/‫ג‬ = m2- 65.10 m/s118.378,37 = 182.120,57 Hz 5. f = V/‫ג‬ = m2- 74,2.10 m/s131.891,89 = 177.751,87 Hz 6. f = V/‫ג‬ = m2- 86,6.10 m/s145.405,4 = 167.904,618 II. Variasi panjang tali 1. f = V/‫ג‬ = m2 10.5,42 m/s102.857,14 − = 242.016,8 Hz 2. f = V/‫ג‬ = m2 10.6,42 m/s96.000 − = 225.352,11 Hz 3. f = V/‫ג‬ = m2- 42,8.10 m/s90.000 = 210.280,37 Hz 4. f = V/‫ג‬ = m2- 43,07.10 m/s84.705,882 = 196.670,26 Hz 5. f = V/‫ג‬ 13
  • 14. = m2- 43,3.10 m/s80.000 = 184.757,5 Hz 6. f = V/‫ג‬ = m2- 43,6.10 m/s72.000 = 165.137,61 Hz 7. f = V/‫ג‬ = m2 10.44 m/s65.454,45 − = 148.760,11 Hz 8. f = V/‫ג‬ = m2- 44,4.10 m/s60.000 = 135.135,135 Hz 9. f = V/‫ג‬ = m2 10.45 m/s55.384,615 − = 123.076,92 Hz 10. f = V/‫ג‬ = m2- 45,71.10 m/s48.000 = 105.009,84 Hz H. Analisa Grafik 3. Buktikan rumus dari Melde dengan membuat grafik hubungan antara V dan l (panjang tali) No. V (m/s) Panjang Tali (cm) 1 102.857,14 85 2 96.000,00 80 3 90.000,00 75 4 84.705,88 70 5 80.000,00 65 6 72.000,00 60 7 65.454,45 55 8 60.000,00 50 9 55.384,62 45 10 48.000,00 40 Hubungan Kecepatan dan Panjang Tali 40 45 50 55 65 70 75 80 85 48000 55384 60000 65454 72000 80,000.0084705 96000 102857 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 Panjang Tali Kecepata n Grafik 1.1 Dari hasil percobaan dan penggambaran grafik tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin panjang suatu tali, maka kecepatan (cepat rambat) gelombang semakin cepat. V dan m (massa tali) Semakin berat massa tali maka kecepatannya semakin lambat, karena massa tali berbanding lurus dengan miu(µ), dan miu berbanding terbalik dengan cepat rambat gelombang. V dan F 14
  • 15. No. V (m/s) F (Newton) 1 77.837,838 288 2 91.351,351 338 3 104.864,86 388 4 118.378,37 438 5 131.891,89 488 6 145.405,4 538 Hubungan Gaya dan Kecepatan 288 338 388 438 488 538 77,838 91351 104865 118378 131892 145405 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 Gaya Kecepatan Grafik 1.2 Dari hasil percobaan dan penggambaran grafik tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar gaya yang di berikan, maka cepat rambat gelombang semakin cepat. I. Kesimpulan Dari hasil percobaan kelompok kami di laloratorium fisika SMA Negeri 1 Surakarta diperoleh hasil bahwa : 1. Jika beban semakin berat maka jumlah gelombang yang terbentuk semakin sedikit, dan panjang gelombang (‫)ג‬ semakin panjang. 2. Jika tali semakin panjang maka jumlah gelombang yang terbentuk semakin banyak, dan lamda (panjang gelombang) semakin pendek. 3. Semakin berat beban maka cepat rambat gelombang semakin cepat. 4. Jika gaya semakin besar maka cepat rambat gelombang semakin cepat. 5. Semakin panjang suatu tali atau medium maka cepat rambat gelombang semakin cepat. 6. Untuk variasi massa beban frekuensi tak tentu, walaupun cepat rambat gelombang dan lamda keduanya dipercepat autaupun diperpanjang. 7. Untuk variasi panjang tali semakin lambat cepat rambat gelombang dan semakin panjang lamda, maka frekuensinya semakin kecil. 8. Dan semakin berat massa tali maka kecepatannya semakin lambat, karena massa tali berbanding lurus dengan miu(µ), dan miu berbanding terbalik dengan cepat rambat gelombang. 15
  • 16. Surakarta, 10 Februari 2010 Pembimbing Praktikan Kurrota’ayun,S.Pd Dian Anggun Kusumaningtyas Daftar Pustaka AndiSatrio.blogspot.co.id/Sun/14Feb/4p.m Suryo.bolgspot.com/Sun/14Feb/4p.m. www.wikipedia.com/Sun/14Feb/4p.m. 16