Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Jamur adalah organisme eukariotik yang tergabung dalam kingdom Fungi. Jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, bersifat heterotrof, dan berperan sebagai decomposer. Jamur dapat hidup sebagai parasit, saprofit, atau membentuk simbiosis dengan organisme lain seperti mikoriza dan liken.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sistem akar pada tumbuhan. Sistem akar terdiri atas akar primer dan akar sekunder yang berfungsi untuk penyerapan air dan mineral, penyangga tumbuhan, penyimpanan cadangan makanan, dan produksi hormon. Struktur akar terdiri atas epidermis, korteks, dan silinder pusat yang berperan dalam penyerapan dan transportasi air serta mineral.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Jamur adalah organisme eukariotik yang tergabung dalam kingdom Fungi. Jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, bersifat heterotrof, dan berperan sebagai decomposer. Jamur dapat hidup sebagai parasit, saprofit, atau membentuk simbiosis dengan organisme lain seperti mikoriza dan liken.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sistem akar pada tumbuhan. Sistem akar terdiri atas akar primer dan akar sekunder yang berfungsi untuk penyerapan air dan mineral, penyangga tumbuhan, penyimpanan cadangan makanan, dan produksi hormon. Struktur akar terdiri atas epidermis, korteks, dan silinder pusat yang berperan dalam penyerapan dan transportasi air serta mineral.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang membentuk organisme baru bernama lichenes atau lumut kerak. Lichenes dapat hidup di berbagai habitat dan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, seperti sebagai vegetasi perintis dan indikator tingkat pencemaran udara. Jamur dan ganggang saling menguntungkan dalam simbiosis ini.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Dokumen tersebut merangkum pengertian etologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku hewan, serta tokoh-tokoh penting dalam bidang etologi seperti Karl Ritter von Frisch, Konrad Zacharias Lorenz, dan Nikolas Tinbergen. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan tingkah laku hewan berdasarkan proses belajar, genetika, dan lingkungan, serta pola-pola perilaku umum pada hewan seperti reproduksi, mencari makan,
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena yang berbeda ukuran dan struktur. Arteri merupakan pembuluh terbesar yang memiliki dinding tebal dan mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan kapiler merupakan pembuluh terkecil.
Kelas Amphibia merupakan hewan perintis kehidupan di darat dengan memiliki siklus hidup awal di perairan dan kedua di darat. Perpindahan habitat tersebut menyebabkan perubahan organ pernafasan dari insang menjadi paru-paru dan alat gerak dari ekor menjadi kaki.
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Setiap hewan memiliki ciri khusus untuk bertahan hidup, seperti cecak yang memiliki perekat pada kakinya untuk merayap, bebek yang memiliki kaki berselaput untuk berenang, dan kelelawar yang menggunakan ekolokasi untuk berburu di malam hari.
Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan kelebihan masing-masing untuk bertahan hidup. Dokumen ini menjelaskan ciri khas delapan jenis makhluk hidup yakni cicak, bunglon, kelelawar, unta, bebek, burung hantu, gajah, dan ikan pemanah.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang membentuk organisme baru bernama lichenes atau lumut kerak. Lichenes dapat hidup di berbagai habitat dan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, seperti sebagai vegetasi perintis dan indikator tingkat pencemaran udara. Jamur dan ganggang saling menguntungkan dalam simbiosis ini.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Dokumen tersebut merangkum pengertian etologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku hewan, serta tokoh-tokoh penting dalam bidang etologi seperti Karl Ritter von Frisch, Konrad Zacharias Lorenz, dan Nikolas Tinbergen. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan tingkah laku hewan berdasarkan proses belajar, genetika, dan lingkungan, serta pola-pola perilaku umum pada hewan seperti reproduksi, mencari makan,
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena yang berbeda ukuran dan struktur. Arteri merupakan pembuluh terbesar yang memiliki dinding tebal dan mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan kapiler merupakan pembuluh terkecil.
Kelas Amphibia merupakan hewan perintis kehidupan di darat dengan memiliki siklus hidup awal di perairan dan kedua di darat. Perpindahan habitat tersebut menyebabkan perubahan organ pernafasan dari insang menjadi paru-paru dan alat gerak dari ekor menjadi kaki.
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Setiap hewan memiliki ciri khusus untuk bertahan hidup, seperti cecak yang memiliki perekat pada kakinya untuk merayap, bebek yang memiliki kaki berselaput untuk berenang, dan kelelawar yang menggunakan ekolokasi untuk berburu di malam hari.
Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan kelebihan masing-masing untuk bertahan hidup. Dokumen ini menjelaskan ciri khas delapan jenis makhluk hidup yakni cicak, bunglon, kelelawar, unta, bebek, burung hantu, gajah, dan ikan pemanah.
Adaptasi tingkah laku pada hewan adalah cara yang dilakukan oleh hewan untuk beradaptasi/menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi pada hewan juga bisa digunakan untuk melindungi diri dari pemangsa (hewan yang akan memangsanya).
Bunglon melakukan adaptasi tingkah laku dengan mengubah warna kulitnya sesuai lingkungan. Dengan demikian, bunglon dapat terlindungi dari pemangsa dan menangkap mangsanya dengan mudah. Hewan lain seperti tupai melakukan pura-pura mati untuk mengelabui musuh, sementara paus harus sesekali ke permukaan untuk bernapas karena paru-parunya membutuhkan udara, bukan oksigen dalam air. Berbagai
1. Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan alam dan lingkungan untuk siswa SD/MI kelas 3. Terdiri dari 8 bab yang membahas tentang makhluk hidup, perubahan pada makhluk hidup, lingkungan sehat dan tidak sehat, benda padat cair dan gas, gerak benda dan energi, penerapan konsep energi gerak, permukaan bumi dan cuaca, serta sumber daya alam dan pelestariannya.
Dokumen tersebut membahas ciri khas delapan jenis makhluk hidup yaitu cicak, bebek, kelelawar, semut, kucing, landak, cumi-cumi, dan unta. Di antara ciri-ciri yang disebutkan adalah kemampuan menempel pada cicak, kaki berselaput pada bebek, ekolokasi pada kelelawar, keluarnya bau khusus pada semut, dan punuk untuk menyimpan lemak pada unta.
1. Simpanse bekerja sama dalam kelompok untuk berburu monyet Colobus dengan membagi peran sebagai pengemudi, penghadang, dan penyergap. Kerja sama ini memungkinkan mereka berburu dengan strategi.
2. Laba-laba Amourobius ferox betina mengajarkan anak-anaknya cara berburu dengan memberi contoh dan makanan. Anak laba-laba belajar menjadi pemangsa secara naluri.
3. Anak k
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan melalui adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi tersebut memungkinkan hewan dapat memperoleh makanan, melindungi diri dari musuh, dan bertahan hidup. Beberapa contoh adaptasi pada hewan dijelaskan seperti paruh dan kaki burung yang berbeda sesuai makanannya, kantung air unta, dan perubahan warna kulit bunglon.
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri bergerak, memerlukan makanan dan air, bernapas, mengalami pertumbuhan, dan berkembang biak. Buku ini menjelaskan pentingnya kebutuhan dasar makhluk hidup seperti makanan, air, udara, cahaya matahari, dan tempat tinggal bagi kelangsungan hidupnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ilmu etologi yang mempelajari tingkah laku hewan di lingkungan alaminya, termasuk istilah-istilah yang terkait dengan berbagai jenis tingkah laku hewan seperti makan, berlindung, agonistik, dan lainnya.
2. Teori-teori penting dalam ilmu ini diantaranya dikemukakan oleh Pavlov, Thorndike, McDougall, dan Jennings.
3. Contoh-contoh percobaan
Burung hantu Tyto alba memiliki ukuran tubuh besar yang memungkinkannya membunuh 2-3 tikus setiap malam, dengan kemampuan berburu dan menangkap mangsanya yang tinggi. Burung ini juga mampu beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga cocok dibudidayakan untuk mengendalikan hama tikus. Metode konservasi burung hantu adalah dengan mendirikan rumah burung hantu dan menghindari penggunaan pestisida berlebi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucing
1. LAPORAN PRAKTIKUM 5
TINGKAH LAKU KUCING (Felis silvestris catus)
Penyusun:
Kelompok 5
Kukuh Budi Sampurno (2013184205B0034)
Yussi Tri Achir Wulan (2011184205B0058)
Sofi Safitri (2013184205B0008)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI JEMBER
2015
2. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap mahluk hidup akan melakukan interaksi baik dengan sesamanya
maupun dengan lingkungan sejak dia dilahirkan kajian perilaku hewan dapat
dijadikan suatu kunci untuk memahami bagaimana hewan itu dapat terus
bertahan hidup.
Kekayaan spesies fauna di dunia sangatlah banyak jumlahnya. Kucing
Felis silvestris catusadalah sejeniskarnivora.Kucing telah berbaur dengan
kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau
Siprus. Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing
yanggaris keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur
murni( pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing merupakan hewan
yang sangat lekat dengan kehidupanmanusia baikdalam kehidupan liar maupunyang
dipelihara. Meski kucing sudah mengalami domestikasiribuan tahun yang lalu,
kucing merupakan hewan soliter dan dalammelakukan proses reproduksi masih
membutuhkan kondisi kehidupanalamiah. Oleh sebab itu pemahaman tingkah
laku kucing baik dalam melakukanaktivitas perkawinan, perilaku memangsa
hewan lain dan lain sebagainnya.
1.2 Tujuan
1. Mengamati aktivitas kucing (Felis silvestris catus)
2. Mengamati perilaku mangsa kucing (Felis silvestris catus)
1.3 Hipotesis
Kucing adalah salah satu hewan karnivora yang ada disekitar kita
dan dengan pratikum ini kami memiliki hipotesis bahwa kucing akan
memburu mangsa yang sudah kami siapkan sampai kena .
3. BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Kucing ( Felis silvestris catus )
Kucing memiliki nama latin Felis silvestris catus ini merupakan salah satu
jenis hewan karnivora yang masih satu family dengan kucing-kucing yang lainya
seperti Harimau, Singa tetapi kucing lebih kecil dari ukuran morfologi tubuh nya
dan kucing ini sudah banyak beradaptasi untuk hidup disekitar manusia.
Karakteristik ini bisa dilihat dari bentuk fisiknya, gerakannya yang diam,
pandangan malam, giginya yang tajam, kumisnya yang mendeteksi arus udara,
getaran, dan benda padat semuanya merupakan karakteristik predator.
Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk
menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil
panen. (Siscawati..2012: 1)
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di
dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies. Tetapi
karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia.
Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip
dengan singa dan harimau, menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam
sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan
napas dengan merusak tenggorokan. Kucing dianggap sebagai "karnivora yang
sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan
molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja
efektif seperti gunting untuk merobek daging. Kucing hanya memakan daging
biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan
dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam
amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan.
Naluri berburu merupakan sebuah hal atau kebiasaan yang bersifat alami
dan mutlak dimiliki oleh setiap kucing, pada saat mereka dengan penuh kesabaran
dan kewaspadaan mengejar mangsanya dan kemudian mereka bergerak mendekati
mangsanya serta dengan konsentrasi penuh mengamati mangsanya sampai pada
saat dan jarak yang tepat kucing-kucing tersebut baru menerkam sasaran atau
4. mangsanya tersebut. Kucing cukup mampu memilih makanan, karena mereka
memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai
organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu
jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.Kedua
mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi
besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang
lemah.Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan
menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan
arah dan menjadi alat indera tambahan. Misal dapat mendeteksi perubahan angin
yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di
sekitarnya tanpa melihat. Fungsi utama dari kumis kucing adalah untuk bekerja
sebagai sistem pemindaian (scanning) lingkungan. Kucing tidak perlu menyentuh
objek dengan kumis mereka untuk mendeteksi objek. Saraf di dasar kumis bahkan
cukup sensitif untuk mendeteksi gerakan kecil udara yang menggetarkan kumis.
Kucing begitu sensitif, kucing bahkan dapat mendeteksi gerakan udara dalam
ruangan seperti udara yang mengalir di sekitar perabotan yang memungkinkan
kucing tahu ada objek di sana bahkan ketika keadaan sedang gelap gulita.
Kucing memiliki pendengaran yang sangat peka lebih dari pada manusia
dan anjing. Kelebihan pendengaran kucing yaitu kucing mampu mendengar suara
yang sangat pelan, tetapi juga suara sangat tinggi yang tak dapat didengar
manusia. Daun telinga lebar dan dapat berputar 180 derajat ke arah sumber
bunyi.Kucing mampu mencari suara serangga yang berasal dari balik tembok
sekalipun, kemampuan ini sangat penting bagi kucing untuk mengetahui
mangsanya berada
5. BAB 3. METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
1. Mangsa (tikus, burung, dan ikan)
2. Kandang untuk tikus
3. Sangkar burung
4. Ember/Baskom/toples untuk ikan
5. Kamera
3.2 Cara Kerja
1. Siapkan mangsa kucing (tikus, burung, dan ikan)
2. Letakkan mangsa sedemikian rupa agar terlihat jelas oleh kucing
3. Pastikan kucing dalam keadaan belum makan/lapar, oleh karena itu lakukan
pada pagi hari, siang hari dan sore hari dengan mangsa yang berbeda-beda.
4. Rekam menggunakan kamera dan catat aktivitas dan pola-pola tingkah laku
kucing yang akan memangsa
6. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 TABULASI DATA
Mangsa I (Tikus)
Perilaku Kucing
Perilaku Dilakukan Keterangan
Mengamati + Kucing mengamati tikus
yang diletakkan didalam
keranjang.
Mengendus Bau + Kucing yang pada
awalnya agak jauh dan
semakin mendekat dan
mencium toples berisi
tikus.
Mengejar + Kucing tidak melainkan
memdekati stoples.
Berusaha Menangkap - Kucing tidak menangkap
tikus tapi, hanya
menggutik toples.
7. Ekspresi Kucing
Yang Diamati Keterangan
Telinga Mengarah kedepan
Hidung Mengendus-endus
Kumis Mengarah kedepan
Mata Cangar telinganya
Mangsa II (Burung)
Perilaku Kucing
Perilaku Dilakukan Keterangan
Mengamati + Kucing mengamati burung
yang diletakkan didalam
sangkar
Mengendus bau - Kucing tidak mengendus
melainkan hanya diam
mengamati.
Mengejar - Kucing tidak mengejar mangsa
tetapi malah pergi dan terlihat.
Berusaha menangkap - Kucing tidak berusaha
menangkap mangsa melainkan
malah meninggalkan.
Ekspresi kucing
Yang Diamati Keterangan
Telinga Menyamping
Hidung Mengendus sekali sekali
Kumis Mengarah kebelakang
Mata Memfokuskan ke mangsa
8. Mangsa III (Ikan)
Perilaku Kucing
Perilaku Dilakukan Keterangan
Mengamati + Kucing mengamati ikan
yang diletakkan didalam
wadah plastik.
Mengendus bau - Kucing tidak mengendus
ikan.
Mengejar - Kucing tidak mendekati
ikan.
Berusaha menangkap - Kucing tidak berusaha
menangkap ikan yang
berada diwadah.
Ekspresi kucing
Yang Diamati Keterangan
Telinga Mengarah kesamping
Hidung Membesarkan lubangnya
Kumis Mengarah kedepan
Mata Membesar dari biasanya
Keterangan :
(+) bila objek melakukan hal yang disebutkan di dalam tabel.
(-) bila objek tidak melakukan hal yang disebutkan di dalam tabel.
Jenis kucing yang dipakai praktikum : Kucing Rumahan
Sifat yang dimiki kucing Kucing rumahan.
1. Manut kepada orang yang sudah dikenal.
2. Mudah beradaptasi diberbagai tempat.
3. Suka bermain.
4. Takut kepada orang yang tidak dikenal.
9. 4.2 Pembahasan
1. Percobaan Pertama (Mangsa Tikus)
Pada percobaan pertama dengan mangsa tikus kami melakukan nya pagi
hari , dari percobaan itu prilaku kucing pertama kali terlihat diam mengamati
mangsa yaitu tikus yang berada di dalam wadah prilaku ini termasuk mengamati
mangsa prilaku ini terjadi selama 2 menit , lalu kucing mendekati mangsa dan
berusaha mengendus mangsa yang sudah disiankan dan berusaha merubuhkan
wadah , untuk mengambil kucing .
2. Percobaan Kedua
Pada percobaan kedua ini kami menggunakan burung sebagai umpanya pada
percobaan kali ini kami lakukan pada pagi hari, Menurut Shabab (2012) bahwa
naluri berburu merupakan sebuah hal atau kebiasaan yang bersifat alami dan
mutlak dimiliki oleh setiap kucing, pada saat mereka dengan penuh kesabaran dan
kewaspadaan mengejar mangsanya dan kemudian mereka bergerak mendekati
mangsanya serta dengan konsentrasi penuh mengamati mangsanya sampai pada
saat dan jarak yang tepat kucing-kucing tersebut baru menerkam sasaran atau
mangsanya tersebut.Namun dalam percobaan kami kali ini kucing terlihat hanya
sekejap saja mengamati mangsanya lalu pergi meninggalkan ini terjadi karena
kucing yang kami gunakan adalah kucing rumahan yang sudah terbiasa dengan
adanya burung yang berada dalam jangkauannya namun ketika akan ditangkap
malah dipukul oleh pemilik burung . ini menunjukan bahwa kucing dapat dilatih
untuk tidak menunjukan sifat alamiah nya terhadap mangsa tertentu.
10. 3. Percobaan Ketiga
Pada percobaan ketiga ini kami menggunakan mangsa ikan yang telah kami
letakan kedalam toples bening yang bisa dilihat oleh kucing , namun pada
percobaan kali ini terlihat kucing sangat tidak antusia melainkan merasa santai
bahakan diam saja ketika mangsa ikan di dekatkan kepada kucing itu dan akhirnya
kucing malah meningglakan mangsa ikan tanpa menyentuhnya, sesuai faktanya
banhwa kucing sangat takut dan karena tidak lapar-lah yang menyebabkan kucing
tidak tertarik terhadap kucing yang kami jadikan umpan
Antara teori dengan percobaan terdapat perbedaan menurut teori cara kucing
menangkap mangsanya adalah kucing dengan penuh kesabaran dan kewaspadaan
mengejar mangsanya dan kemudian mereka bergerak mendekati mangsanya serta
dengan konsentrasi penuh mengamati mangsanya sampai pada saat dan jarak
yang tepat kucing-kucing tersebut baru menerkam sasaran atau mangsanya
tersebut. Pada percobaan kucing mengendus mangsanya setelah dia mengamati
lebih dekat, ini dikarenakan hewan yang digunakan sebagai mangsa berada dalam
pengawasan atau dilindungi menyebabkan kucing tidak dapat langsung menerkam
mangsanya. Dalam hal ini kucing melakukan adaptasi tingkah laku yaitu
penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
11. BAB 5
KESIMPULAN
Percobaan pertama dengan mangsa tikus perilaku yang dilakukan kucing
mengamati dan mengendus bau, sedangkan ekspresi wajah yang dikeluarkan
kucing telinga kedepan, hidung mengendus-endus, kumis mengarah kedepan dan
mata Fokus lebih dari biasanya.Percobaan kedua dengan mangsa berupa burung
perilaku yang dikelurkan kucing hanya mengamati tanpa melakukan tidak lanjuta
atau mengendus dan berusaha menangkap malah kucing meninggalkanya begitu
saja. Percobaan ketiga dengan mangsa berupa ikan perilaku yang dikeluarkan
kucing hanya mengamati membuang pandanganya dan cenderung acuh bahakan
ketika mangsa ikan di dekatkan pun kucing terlihat diam tanpa berusaha
menagkapnya . Sedangkan ekspresi wajah yang dikeurkan kucing dengan telinga
mengarah kesamping, hidung , kumis mengarah kebelakang, dan mata lebih
terlihat normal.
Tingkah laku pada kucing rumahan sudah ada sedikit perbedaan dengan
sebagaimana umumnyanya sebagai binatang karnivora, ini terbukti ketika kucing
sudah sering dipukul ketika berusaha memakan burung kucing ini mengacuhkan
burung .
12. DAFTAR PUSTAKA
Rendi, Sudrajat. 2013.Karnivora dan Keluarganya. Jakarta ; Jakarta Press
http://entnemdept.ufl.edu/creatures/urban/file/felidae_HTM diakses tanggal 10
desember 2015
Shahab, Fairuz Hilwa. 2012. Kucing Memiliki Pendengaran Sangat Peka.
Siscawati, Evy. 2012. Perilaku Kucing Dilihat Dari Perspektif Evolusi.