SlideShare a Scribd company logo
5. LANGKAH – LANGKAH UNTUK MENGAWALI KONSULTASI GIZI DENGAN
ATLET
a. Mengadakan hubungan dengan atlet
Kunci utama dari beberapa wawancara yang baik adalah membangun hubungan yang
baik dengan atlet diawal sesi pertemuan. Seorang konsultan gizi perlu membangun
suatu hubungan yang baik dengan atlet dan harus mempunyai pengetahuan yang
banyak mengenai olahraga, sehingga akan lebih mudah berkomunikasi dengan atlet
tersebut. Perilaku, bahasa tubuh dan gaya bicara seorang ahli gizi juga harus
diperhatikan karena dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dengan atlet. Tujuan
dari hal tersebut yaitu agar mereka merasa lebih nyaman dan diharapkan lebih terbuka
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Selain itu nada bicara,
kontak mata, ekspresi wajah, dan lingkungan juga perlu diperhatikan.
b. Menjelaskan alasan pentingnya konsultasi gizi pada atlet
Setelah membangun hubungan yang baik diawal peretemuan dengan atlet,
mengajukan pertanyaan yang spesifik pada atlet tentang tujuan atlet akan membantu
menjelaskan pentingnya memperbaiki status gizi, apa saja yang diperlukan agar dapat
meningkatkan kebutuhan zat gizi, berat badan dan kesehatan atau status performa
olahraga. Dengan hal tersebut dapat membantu ahli gizi dalam merencanakan
pengaturan makan untuk atlet tersebut.
c. Melengkapi penilaian gizi atlet (antropometri, analisis rancangan makanan,
penilaian latihan)
Antropometri data merupakan tahap yang penting dalam perencanaan
pengembangan gizi atlet, caranya dengan menganalisis asupan zat gizi mereka dan
membandingkannya dengan berat badan dan komposisi tubuhnya. Untuk
mendapatkan data antropometri, ahli gizi mengukur tinggi badan, berat badan dan
komposisi tubuh atlet diawal kunjungan. Pengukuran ini dimaksud agar mendapatkan
data yang lebih akurat daripada hanya mengandalkan informasi dari atlet saja.
BMI (Body Mass Index) dapat diketahui dari tinggi dan berat badan, sedangkan
komposisi tubuh harus diukur dengan alat ukur spesifik. Alat yang dapat digunakan
untuk mengukur komposisi tubuh yaitu skinfold callipers atau bioelectric impedence
analyser (BIA). Membandingkan berat badan dari waktu ke waktu dibutuhkan karena
dapat digunakan untuk menentukan apakah asupan energynya sesuai atau tidak.
Asupan gizi yang konsisten dan seimbang serta berat badan yang stabil dapat
diperoleh dari asupan makan dengan jumlah kalori yang cukup setiap harinya untuk
pemenuhan kebutuhan energi. Mengajukan pertanyaan seputar perubahan berat
badan, fluktuasi energi, kelelahan, atau penurunan performa disaat yang berbeda
selama latihan dan kompetisi membantu ahli gizi dan atlet menghubungkan antara
kekonsistensian asupan gizi dengan berat badan dan pencapaian latihan.
Meninjau dan menganalisis asupan makan atlet dapat dilakukan dengan metode
food record maupun recall 24 hour. Penilaian antropometri, asupan makan, dan
olahraga akan digunakan bersamaan untuk menentukan apakah kebutuhan energy
yang tepat dapat membatu dalam perancanaan menu untuk atlet.
Tinjauan ulang mengenai kapan dan seberapa sering atlet berlatih dapat
membarikan informasi tentang pengeluaran energi. Pertanyaan tambahan seharusnya
diajukan mengenai keseluruhan aktifitas atlet diluar latihan.
d. Kesiapan untuk merubah kebiasaan dan nutrisi
Kesiapan untuk merubah kebiasaan dan nutrisi pada atlet merupakan bagian yang
penting untuk mengawali konseling gizi. Hanya atlet dengan tingkat kesiapan yang
baik yang akan mendapatkan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian
keberhasilan.
1. Pre Contemplation
Seorang atlet berada di tahap pra kontemplasi jika ia tidak memiliki niat
untuk merubah perilakunya (dalam 6 bulan kedepan). Individu yang berada di
tahap ini bisa saja sudah mendapat informasi atau belum mendapat informasi
tentang konsekuensi perilakunya. Atau dia sudah pernah mencoba untuk
merubahnya dan menjadi tidak peduli tentang hal tersebut. Para atlet umumnya
tidak termotivasi. Sehingga peran ahli gizi dalam konseling yaitu memberikan
penjelasan yang jelas tentang mengapa perubahan pola makan sangat penting dan
dibutuhkan dan menjelaskan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka merubah
ke perilaku yang positif. Kemudian memberikan edukasi kepada atlet tentang
pentingnya kebiasaan makan yang tepat yang dapat menunjang keberlangsungan
dalam berolahraga.
2. Contemplation
Seorang atlet dikatakan sedang dalam tahap kontemplasi jika dia telah
menyatakan niatnya untuk membuat suatu perubahan dalam diet tertentu dalam 6
bulan kedepan . perubahan pada tahap ini yaitu pola makan. Di tahap ini atlet
memiliki kesadaran untuk merubah perilaku namun mereka belum membentuk
komitmen untuk segera mengubah perilaku lamanya. Peran ahli gizi disini
menyadari sepenuhnya manfaat yang akan diperolah bila melakukan perubahan.
Ditahap kontempalsi atlet masih menimbang-nimbang pro dan kontra dalam
mengubah perilakunya agar menjadi lebih sehat.
3. Preparation
Seorang atlet dikatakan sedang dalam persiapan jika ia telah menyatakan
niatnya untuk berubah dalam bulan selanjutnya. Atlet – atlet telah mengambil
langkah – langkah untuk bersiap menghadapi perubahan. Atlet dapat lanjut pada
tahap selanjutnya ketika mereka telah menetapkan rencananya dan yakin bahwa
dia dapat mengikutinya.
4. Action
Atlet dikatakan sedang dalam tahap tindakan, ketika mereka mampu
membuat modifikasi spesifik dalam perilakunya dalam 6 bulan terakhir. Tindakan
memerlukan komitmen waktu dan energy untuk dapat benar-benar mengubah
perilakunya.Termasuk dalam menghentikan perilaku lama dan memodifikasi gaya
hidup serta lingkungan yang bisa membuatnya kembali ke perilaku lamanya.
5. Maintenance
Di tahap ini para atlet sedang berupaya untuk mencegah kekambuhan.
Fase ini mengutamakan self efficacy dan keyakinan bahwa mereka tidak akan
mengulangi kebiasaan yang lama (sebuah proses yang dapat bertahan dari 6 bulan
hingga beberapa tahun), di tahap ini dorongan harus selalu diberikan untuk
membuat perubahan yang sesuai dengan gaya hidup atlet.
6. Termination
Atlet yang telah mencapai tahap ini memiliki kepercayaan diri100% dan
terhindar dari godaan. Pada tahapan ini mereka yakin bahwa mereka tidak akan
kembali ke gaya hidup tidak sehat sebagai salah satu cara coping. Sekalipun
merekaberada disituasi atau lingkungan yang membuat mereka beralih ke
kebiasaan lama. Seolah-olah, perilaku baru mereka telah menjadi suatu kebiasaan.
Namun ahli gizi harus menyadari bahwa jarang ada atlet yang mengalami
terminasi. Oleh karena itu atlet harus dilengkapi dengan alat dan sumber daya
yang konstan sehingga mereka tetap berada di tahap ini sebagai tujuan akhir.
e. Menetapkan tujuan gizi
Atlet harus menetapkan tujuannya baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek
berhubungan dengan nutrisinya. Pencapaian hasil tujuan jangka panjang dapat
membantu atlet dan ahli gizi untuk mengembangkan dan mengubah rancangan nutrisi
yang dibutuhkan serta melanjutkan perubahan kebiasaan untuk pencapaian hasil.
Sedangkan tujuan jangka pendek yang berorientasi pada prosesnya dapat membantu
atlet mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang sederhana.
f. Memberikan pendidikan untuk mencapai tujuan
Atlet yang sudah mempunyai edukasi tentang gizi akan lebih mudah untuk
mengawali konseling gizi. Oleh karena itu pendidikan gizi sangat dibutuhkan oleh
para atlet untuk membantu dalam pencapaian mereka di cabang olahraga yang
mereka dalami.
g. Rekapan dan penutupan
Rekapan pencapaian atlet, perencanaan makanan dan klarifikasi asupan makan serta
pertanyaan yang diajukan oleh atlet akan mambantu dalam perancangan untuk sesi
yang lebih jauh.
DAPUS : BUKU SPORT NUTRITION
Heather Hedrick Fink, MS,RD, et.all. Practical Aplication in Sport Nutrition Third
Edition. Higher education : Cathleen Sether.2012

More Related Content

What's hot

Leaflet rom hitam putih
Leaflet rom   hitam putihLeaflet rom   hitam putih
Leaflet rom hitam putihaskep33
 
Buku panduan segak
Buku panduan segakBuku panduan segak
Buku panduan segakJimmy Siow
 
Buku panduan SEGAK
Buku panduan SEGAKBuku panduan SEGAK
Buku panduan SEGAK
ezdiani abdul rahaman
 
Buku panduan segak
Buku panduan segakBuku panduan segak
Buku panduan segakJimmy Siow
 
Konsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisiKonsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
Yohanes Kristianto
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
pjj_kemenkes
 

What's hot (7)

Leaflet rom hitam putih
Leaflet rom   hitam putihLeaflet rom   hitam putih
Leaflet rom hitam putih
 
Buku panduan segak
Buku panduan segakBuku panduan segak
Buku panduan segak
 
Buku panduan SEGAK
Buku panduan SEGAKBuku panduan SEGAK
Buku panduan SEGAK
 
Buku panduan segak
Buku panduan segakBuku panduan segak
Buku panduan segak
 
Konsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisiKonsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisi
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 

Similar to Langkah langkah koseling gizi atlet

Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
SalamatunNF
 
Healthy eating & living program
Healthy eating & living programHealthy eating & living program
Healthy eating & living program
Kevin Setiadharma
 
Tahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konselingTahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konseling
Ratnawati Sigamma
 
proposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehatproposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehat
Apriani Rahayu
 
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptx
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptxPenilaian-kebugaran-jasmani.pptx
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptx
najibrendra
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
Yuniar_
 
TM1_DL_Peran AG.pptx
TM1_DL_Peran AG.pptxTM1_DL_Peran AG.pptx
TM1_DL_Peran AG.pptx
TiaraKumalaPutri
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
 
Pedoman kesorga
Pedoman kesorgaPedoman kesorga
Pedoman kesorga
ambar yuliati
 
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
AlyLiah
 
Gagal langsing karena produk diet
Gagal langsing karena produk dietGagal langsing karena produk diet
Gagal langsing karena produk diet
Pranowo Budi Sulistyo
 
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
DoniTraeser
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
SyahrilSyamsuddin3
 
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Tugasan  2 qgj 3053   prinsip latihanTugasan  2 qgj 3053   prinsip latihan
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Ahmad NazRi
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
cikgujamil
 
103 maulana david 2020_c
103 maulana david 2020_c103 maulana david 2020_c
103 maulana david 2020_c
maulanadavid
 
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimiaPemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
elfinamaharani99
 

Similar to Langkah langkah koseling gizi atlet (20)

Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
 
Healthy eating & living program
Healthy eating & living programHealthy eating & living program
Healthy eating & living program
 
Tahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konselingTahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konseling
 
proposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehatproposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehat
 
Gaya hidup sihat
Gaya hidup sihatGaya hidup sihat
Gaya hidup sihat
 
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptx
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptxPenilaian-kebugaran-jasmani.pptx
Penilaian-kebugaran-jasmani.pptx
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
TM1_DL_Peran AG.pptx
TM1_DL_Peran AG.pptxTM1_DL_Peran AG.pptx
TM1_DL_Peran AG.pptx
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
 
Pedoman kesorga
Pedoman kesorgaPedoman kesorga
Pedoman kesorga
 
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
 
Gagal langsing karena produk diet
Gagal langsing karena produk dietGagal langsing karena produk diet
Gagal langsing karena produk diet
 
Intensiti
IntensitiIntensiti
Intensiti
 
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
 
Tentang Kami
Tentang KamiTentang Kami
Tentang Kami
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
 
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
Tugasan  2 qgj 3053   prinsip latihanTugasan  2 qgj 3053   prinsip latihan
Tugasan 2 qgj 3053 prinsip latihan
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
 
103 maulana david 2020_c
103 maulana david 2020_c103 maulana david 2020_c
103 maulana david 2020_c
 
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimiaPemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
 

Recently uploaded

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Langkah langkah koseling gizi atlet

  • 1. 5. LANGKAH – LANGKAH UNTUK MENGAWALI KONSULTASI GIZI DENGAN ATLET a. Mengadakan hubungan dengan atlet Kunci utama dari beberapa wawancara yang baik adalah membangun hubungan yang baik dengan atlet diawal sesi pertemuan. Seorang konsultan gizi perlu membangun suatu hubungan yang baik dengan atlet dan harus mempunyai pengetahuan yang banyak mengenai olahraga, sehingga akan lebih mudah berkomunikasi dengan atlet tersebut. Perilaku, bahasa tubuh dan gaya bicara seorang ahli gizi juga harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dengan atlet. Tujuan dari hal tersebut yaitu agar mereka merasa lebih nyaman dan diharapkan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Selain itu nada bicara, kontak mata, ekspresi wajah, dan lingkungan juga perlu diperhatikan. b. Menjelaskan alasan pentingnya konsultasi gizi pada atlet Setelah membangun hubungan yang baik diawal peretemuan dengan atlet, mengajukan pertanyaan yang spesifik pada atlet tentang tujuan atlet akan membantu menjelaskan pentingnya memperbaiki status gizi, apa saja yang diperlukan agar dapat meningkatkan kebutuhan zat gizi, berat badan dan kesehatan atau status performa olahraga. Dengan hal tersebut dapat membantu ahli gizi dalam merencanakan pengaturan makan untuk atlet tersebut. c. Melengkapi penilaian gizi atlet (antropometri, analisis rancangan makanan, penilaian latihan) Antropometri data merupakan tahap yang penting dalam perencanaan pengembangan gizi atlet, caranya dengan menganalisis asupan zat gizi mereka dan
  • 2. membandingkannya dengan berat badan dan komposisi tubuhnya. Untuk mendapatkan data antropometri, ahli gizi mengukur tinggi badan, berat badan dan komposisi tubuh atlet diawal kunjungan. Pengukuran ini dimaksud agar mendapatkan data yang lebih akurat daripada hanya mengandalkan informasi dari atlet saja. BMI (Body Mass Index) dapat diketahui dari tinggi dan berat badan, sedangkan komposisi tubuh harus diukur dengan alat ukur spesifik. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur komposisi tubuh yaitu skinfold callipers atau bioelectric impedence analyser (BIA). Membandingkan berat badan dari waktu ke waktu dibutuhkan karena dapat digunakan untuk menentukan apakah asupan energynya sesuai atau tidak. Asupan gizi yang konsisten dan seimbang serta berat badan yang stabil dapat diperoleh dari asupan makan dengan jumlah kalori yang cukup setiap harinya untuk pemenuhan kebutuhan energi. Mengajukan pertanyaan seputar perubahan berat badan, fluktuasi energi, kelelahan, atau penurunan performa disaat yang berbeda selama latihan dan kompetisi membantu ahli gizi dan atlet menghubungkan antara kekonsistensian asupan gizi dengan berat badan dan pencapaian latihan. Meninjau dan menganalisis asupan makan atlet dapat dilakukan dengan metode food record maupun recall 24 hour. Penilaian antropometri, asupan makan, dan olahraga akan digunakan bersamaan untuk menentukan apakah kebutuhan energy yang tepat dapat membatu dalam perancanaan menu untuk atlet. Tinjauan ulang mengenai kapan dan seberapa sering atlet berlatih dapat membarikan informasi tentang pengeluaran energi. Pertanyaan tambahan seharusnya diajukan mengenai keseluruhan aktifitas atlet diluar latihan.
  • 3. d. Kesiapan untuk merubah kebiasaan dan nutrisi Kesiapan untuk merubah kebiasaan dan nutrisi pada atlet merupakan bagian yang penting untuk mengawali konseling gizi. Hanya atlet dengan tingkat kesiapan yang baik yang akan mendapatkan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian keberhasilan. 1. Pre Contemplation Seorang atlet berada di tahap pra kontemplasi jika ia tidak memiliki niat untuk merubah perilakunya (dalam 6 bulan kedepan). Individu yang berada di tahap ini bisa saja sudah mendapat informasi atau belum mendapat informasi tentang konsekuensi perilakunya. Atau dia sudah pernah mencoba untuk merubahnya dan menjadi tidak peduli tentang hal tersebut. Para atlet umumnya tidak termotivasi. Sehingga peran ahli gizi dalam konseling yaitu memberikan penjelasan yang jelas tentang mengapa perubahan pola makan sangat penting dan dibutuhkan dan menjelaskan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka merubah ke perilaku yang positif. Kemudian memberikan edukasi kepada atlet tentang pentingnya kebiasaan makan yang tepat yang dapat menunjang keberlangsungan dalam berolahraga. 2. Contemplation Seorang atlet dikatakan sedang dalam tahap kontemplasi jika dia telah menyatakan niatnya untuk membuat suatu perubahan dalam diet tertentu dalam 6 bulan kedepan . perubahan pada tahap ini yaitu pola makan. Di tahap ini atlet memiliki kesadaran untuk merubah perilaku namun mereka belum membentuk komitmen untuk segera mengubah perilaku lamanya. Peran ahli gizi disini
  • 4. menyadari sepenuhnya manfaat yang akan diperolah bila melakukan perubahan. Ditahap kontempalsi atlet masih menimbang-nimbang pro dan kontra dalam mengubah perilakunya agar menjadi lebih sehat. 3. Preparation Seorang atlet dikatakan sedang dalam persiapan jika ia telah menyatakan niatnya untuk berubah dalam bulan selanjutnya. Atlet – atlet telah mengambil langkah – langkah untuk bersiap menghadapi perubahan. Atlet dapat lanjut pada tahap selanjutnya ketika mereka telah menetapkan rencananya dan yakin bahwa dia dapat mengikutinya. 4. Action Atlet dikatakan sedang dalam tahap tindakan, ketika mereka mampu membuat modifikasi spesifik dalam perilakunya dalam 6 bulan terakhir. Tindakan memerlukan komitmen waktu dan energy untuk dapat benar-benar mengubah perilakunya.Termasuk dalam menghentikan perilaku lama dan memodifikasi gaya hidup serta lingkungan yang bisa membuatnya kembali ke perilaku lamanya. 5. Maintenance Di tahap ini para atlet sedang berupaya untuk mencegah kekambuhan. Fase ini mengutamakan self efficacy dan keyakinan bahwa mereka tidak akan mengulangi kebiasaan yang lama (sebuah proses yang dapat bertahan dari 6 bulan hingga beberapa tahun), di tahap ini dorongan harus selalu diberikan untuk membuat perubahan yang sesuai dengan gaya hidup atlet. 6. Termination
  • 5. Atlet yang telah mencapai tahap ini memiliki kepercayaan diri100% dan terhindar dari godaan. Pada tahapan ini mereka yakin bahwa mereka tidak akan kembali ke gaya hidup tidak sehat sebagai salah satu cara coping. Sekalipun merekaberada disituasi atau lingkungan yang membuat mereka beralih ke kebiasaan lama. Seolah-olah, perilaku baru mereka telah menjadi suatu kebiasaan. Namun ahli gizi harus menyadari bahwa jarang ada atlet yang mengalami terminasi. Oleh karena itu atlet harus dilengkapi dengan alat dan sumber daya yang konstan sehingga mereka tetap berada di tahap ini sebagai tujuan akhir. e. Menetapkan tujuan gizi Atlet harus menetapkan tujuannya baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek berhubungan dengan nutrisinya. Pencapaian hasil tujuan jangka panjang dapat membantu atlet dan ahli gizi untuk mengembangkan dan mengubah rancangan nutrisi yang dibutuhkan serta melanjutkan perubahan kebiasaan untuk pencapaian hasil. Sedangkan tujuan jangka pendek yang berorientasi pada prosesnya dapat membantu atlet mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang sederhana. f. Memberikan pendidikan untuk mencapai tujuan Atlet yang sudah mempunyai edukasi tentang gizi akan lebih mudah untuk mengawali konseling gizi. Oleh karena itu pendidikan gizi sangat dibutuhkan oleh para atlet untuk membantu dalam pencapaian mereka di cabang olahraga yang mereka dalami.
  • 6. g. Rekapan dan penutupan Rekapan pencapaian atlet, perencanaan makanan dan klarifikasi asupan makan serta pertanyaan yang diajukan oleh atlet akan mambantu dalam perancangan untuk sesi yang lebih jauh. DAPUS : BUKU SPORT NUTRITION Heather Hedrick Fink, MS,RD, et.all. Practical Aplication in Sport Nutrition Third Edition. Higher education : Cathleen Sether.2012