Presentasi mengenai pengenalan singkat akan Suku Karo kepada anak-anak Remaja GBKP Rg. Sp. Selayang, digunakan pada saat Seminar Budaya di Retreat Remaja (2013).
Berisi rangkuman dari beberapa sumber (mohon maaf sumber tidak dicantumkan).
Semoga bermanfaat.
^.^
Teks tersebut membahas tentang budaya dan masyarakat. Ia menjelaskan konsep budaya dan elemen-elemen penting budaya seperti bahasa, norma, dan nilai yang membentuk cara hidup masyarakat. Teks tersebut juga membincangkan proses sosialisasi dan difusi budaya antara masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, mulai dari masa kerajaan hingga masa Orde Baru. Dokumen tersebut juga menjelaskan latar belakang dan tujuan pendidikan Pancasila serta konsep etika politik berdasarkan Pancasila.
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaMahyuddin Khalid
Dokumen tersebut membahas konsep hubungan etnik di Malaysia, termasuk definisi ras, etnik, budaya, integrasi, dan perpaduan serta bagaimana Islam mendukung keragaman etnik."
Teks tersebut membahas tentang budaya dan masyarakat. Ia menjelaskan konsep budaya dan elemen-elemen penting budaya seperti bahasa, norma, dan nilai yang membentuk cara hidup masyarakat. Teks tersebut juga membincangkan proses sosialisasi dan difusi budaya antara masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, mulai dari masa kerajaan hingga masa Orde Baru. Dokumen tersebut juga menjelaskan latar belakang dan tujuan pendidikan Pancasila serta konsep etika politik berdasarkan Pancasila.
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaMahyuddin Khalid
Dokumen tersebut membahas konsep hubungan etnik di Malaysia, termasuk definisi ras, etnik, budaya, integrasi, dan perpaduan serta bagaimana Islam mendukung keragaman etnik."
Keberagaman dan Kesetaraan Manusia, Kemajuan dalam Dinamika SosialCecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Materi utama mencakup keragaman dan kesetaraan manusia, kemajemukan dalam dinamika sosial budaya, dan keragaman sebagai kekayaan budaya. Dokumen ini juga membahas tentang struktur masyarakat Indonesia yang majemuk, perubahan-perubahan sosial dan budaya, serta macam-macam perubahan bentuk budaya seperti alkulturasi, asimilasi, dan difusi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan, multikulturalisme, prejudis dan diskriminasi. Kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas pengetahuan, kepercayaan, kesenian dan nilai-nilai yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pentingnya relativisme budaya dan menghindari prejudis serta stereotipe yang dapat menyebabkan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dan kepribadian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang seperti warisan biologis, lingkungan alam, sosial, pengalaman kelompok dan unik. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara kebudayaan dan kepribadian di mana kebudayaan yang baik akan mempengaruhi kepribadian yang baik pula.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakter bangsa Indonesia yang mencakup nilai-nilai kebangsaan seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, dan semangat kebangsaan.
2. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan sejak usia dini melalui pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan berbagai strategi seperti sosialisasi, pendidikan, dan pemberdayaan.
3. Implementasi nilai-nilai ke
Dokumen tersebut membahas tentang konsep budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi, termasuk pola konsumsi pangan, fungsi sosial pangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan seperti faktor ekonomi, sosial budaya, dan religi.
Identitas nasional sebagai karakter bangsaDAYURIKA
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia, termasuk konsepnya, faktor-faktor yang membentuk identitas nasional, dan Pancasila sebagai identitas nasional. Dokumen juga membahas proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia serta politik identitas.
Dokumen tersebut membahas tentang tata krama dalam berbagai aspek kehidupan. Tata krama diperlukan dalam berinteraksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia secara sopan santun. Tata krama mencakup tata cara berbicara, berpenampilan, bertamu, menggunakan fasilitas umum, serta menghargai privasi dan hak-hak orang lain.
Tradisi dan budaya lokal Gorontalo memiliki nilai-nilai kearifan yang relevan dengan pemikiran pendidikan Kusumohadiwardoyo (KHD). Tradisi Tahuli, Tahuda, dan Huyula mendorong solidaritas, akhlak mulia, serta perilaku yang bertanggung jawab. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik. Tantangan adalah bagaimana melestarikan budaya lokal di tengah
Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara budaya Sunda dan budaya Jawa, di antaranya:
1. Kedua budaya berasal dari Pulau Jawa namun memiliki perbedaan dalam hal warna kulit, ekspresi wajah, dan sifat kepribadian.
2. Secara umum, masyarakat Jawa dianggap lebih ulet dan dewasa sedangkan Sunda lebih santai dan manja.
3. Terdapat perbedaan dalam hal penampilan fisik wanita ant
BAB 1 membahaskan konsep asas hubungan etnik termasuk definisi etnik, ras, budaya, integrasi, dan pluraliti etnik di Malaysia. Ia juga menjelaskan ciri-ciri masyarakat dan bagaimana budaya dibentuk serta dipengaruhi. Bab ini memberikan gambaran umum tentang konsep kunci dalam kajian hubungan etnik.
1. Struktur-dalam kebudayaan mengandung keyakinan-keyakinan penting yang membentuk cara pandang terhadap realitas.
2. Keluarga, negara, dan agama adalah institusi utama yang mentransmisikan struktur-dalam kebudayaan melalui sejarah.
3. Sejarah tidak hanya peristiwa tetapi juga makna yang diberikan, dan mempengaruhi pembentukan identitas budaya.
Dokumen tersebut membahas berbagai prinsip kesantunan menurut Leech dan contoh-contoh penerapannya dalam masyarakat di Malaysia. Prinsip-prinsip kesantunan menurut Leech meliputi rendah hati, kekeluargaan, unggah-ungguh, berbudi pekerti, beradap sopan, bijaksana, dan simpatik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh-contoh kesantunan dalam berinteraksi yang d
Bagaimana perbedaan budaya, Komunikasi dan Bahasa, Pakaian dan Penampilan, Makanan dan kebiasaan makanan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan pengakuan, hubungan-hubungan, nilai dan norma, rasa diri dan ruang, proses mental dan belajar, kepercayaan dan sikap.
Keberagaman dan Kesetaraan Manusia, Kemajuan dalam Dinamika SosialCecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Materi utama mencakup keragaman dan kesetaraan manusia, kemajemukan dalam dinamika sosial budaya, dan keragaman sebagai kekayaan budaya. Dokumen ini juga membahas tentang struktur masyarakat Indonesia yang majemuk, perubahan-perubahan sosial dan budaya, serta macam-macam perubahan bentuk budaya seperti alkulturasi, asimilasi, dan difusi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan, multikulturalisme, prejudis dan diskriminasi. Kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas pengetahuan, kepercayaan, kesenian dan nilai-nilai yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pentingnya relativisme budaya dan menghindari prejudis serta stereotipe yang dapat menyebabkan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dan kepribadian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang seperti warisan biologis, lingkungan alam, sosial, pengalaman kelompok dan unik. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara kebudayaan dan kepribadian di mana kebudayaan yang baik akan mempengaruhi kepribadian yang baik pula.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakter bangsa Indonesia yang mencakup nilai-nilai kebangsaan seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, dan semangat kebangsaan.
2. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan sejak usia dini melalui pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan berbagai strategi seperti sosialisasi, pendidikan, dan pemberdayaan.
3. Implementasi nilai-nilai ke
Dokumen tersebut membahas tentang konsep budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi, termasuk pola konsumsi pangan, fungsi sosial pangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan seperti faktor ekonomi, sosial budaya, dan religi.
Identitas nasional sebagai karakter bangsaDAYURIKA
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia, termasuk konsepnya, faktor-faktor yang membentuk identitas nasional, dan Pancasila sebagai identitas nasional. Dokumen juga membahas proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia serta politik identitas.
Dokumen tersebut membahas tentang tata krama dalam berbagai aspek kehidupan. Tata krama diperlukan dalam berinteraksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia secara sopan santun. Tata krama mencakup tata cara berbicara, berpenampilan, bertamu, menggunakan fasilitas umum, serta menghargai privasi dan hak-hak orang lain.
Tradisi dan budaya lokal Gorontalo memiliki nilai-nilai kearifan yang relevan dengan pemikiran pendidikan Kusumohadiwardoyo (KHD). Tradisi Tahuli, Tahuda, dan Huyula mendorong solidaritas, akhlak mulia, serta perilaku yang bertanggung jawab. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik. Tantangan adalah bagaimana melestarikan budaya lokal di tengah
Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara budaya Sunda dan budaya Jawa, di antaranya:
1. Kedua budaya berasal dari Pulau Jawa namun memiliki perbedaan dalam hal warna kulit, ekspresi wajah, dan sifat kepribadian.
2. Secara umum, masyarakat Jawa dianggap lebih ulet dan dewasa sedangkan Sunda lebih santai dan manja.
3. Terdapat perbedaan dalam hal penampilan fisik wanita ant
BAB 1 membahaskan konsep asas hubungan etnik termasuk definisi etnik, ras, budaya, integrasi, dan pluraliti etnik di Malaysia. Ia juga menjelaskan ciri-ciri masyarakat dan bagaimana budaya dibentuk serta dipengaruhi. Bab ini memberikan gambaran umum tentang konsep kunci dalam kajian hubungan etnik.
1. Struktur-dalam kebudayaan mengandung keyakinan-keyakinan penting yang membentuk cara pandang terhadap realitas.
2. Keluarga, negara, dan agama adalah institusi utama yang mentransmisikan struktur-dalam kebudayaan melalui sejarah.
3. Sejarah tidak hanya peristiwa tetapi juga makna yang diberikan, dan mempengaruhi pembentukan identitas budaya.
Dokumen tersebut membahas berbagai prinsip kesantunan menurut Leech dan contoh-contoh penerapannya dalam masyarakat di Malaysia. Prinsip-prinsip kesantunan menurut Leech meliputi rendah hati, kekeluargaan, unggah-ungguh, berbudi pekerti, beradap sopan, bijaksana, dan simpatik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh-contoh kesantunan dalam berinteraksi yang d
Bagaimana perbedaan budaya, Komunikasi dan Bahasa, Pakaian dan Penampilan, Makanan dan kebiasaan makanan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan pengakuan, hubungan-hubungan, nilai dan norma, rasa diri dan ruang, proses mental dan belajar, kepercayaan dan sikap.
2. BENARKAH AKU BANGGA
MENJADI ORANG KARO???
•
•
•
•
Pernahkah aku tahu sejarah Karo?
Apakah aku tahu tentang kebudayaan Karo?
Tahukah aku cara “ertutur”?
Dapatkah aku mengerti dan mengucapkan bahasa
Karo selama ini?
• Tahukah aku beberapa tokoh Karo yang dikenal
secara Nasional?
• Pedulikah aku dengan budayaku?
3. • Kata “KARO” berasal dari “ARU” yakni kerajaan yang berdiri pada abad
14-15 di Sumatera Utara
• Pada jaman keemasannya kekuasaan Kerajaan Aru/Karo mulai dari Aceh
Besar sampai sungai Siak di Riau. Eksistensi Aru/Karo di Aceh dapat
dipastikan dengan beberapa desa di sana yang berasal dari bahasa Karo
1. Kuta Raja atau Banda Aceh sekarang
2. Kuta Binjei di Aceh Timur
3. Kuta Karang, Kuta Alam
4. Kuta Lubok
5. KutaLaksamana Mahmud
6. Kuta Cane
• Dan terdapat suku karo di Aceh Besar yang dalam logat Aceh disebut
Karee.
4. Adat
adalah satu bagian dari kebudayaan
Dalam “Budaya Karo (Sebelum Mengenal Kristen)”,
terdapat 3 pemahaman :
1. Adat Aturan
2. Cakap Bahasa/komunikasi sesuai adat
3. Kiniteken (Keyakinan) Agama Pemena
Karena kepercayaan kita telah mengimani Yesus Kristus dan
juga dipengaruhi oleh pola pikir dan pendidikan yang
baik, maka cara pikir masyarakat suku Karo semakin
DEWASA Dapat membedakan mana adat, tutur kata,
dan keyakinan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
5. Unsur Universal Kebudayaan
1. SISTEM DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ADAT)
2.SISTEM RELIGI DAN UPACARA-UPACARA KEAGAMAAN
3. BAHASA/ LISAN DAN TULISAN
4. SISTEM PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PERALATAN LOKAL
5. SISTEM MATA PENCAHARIAN DAN PENGERTIAN EKONOMI LOKAKARYA
6. KESENIAN
7. FILOSOSOFI MENGENAI PENGERTIAN-PENGERTIAN AZASI PADA SETIAP SUKU BANGSA
a.
b.
c.
d.
e.
Cinta Kasih
Kesengsaraan
Pandangan Hidup
Keindahan
Keadilan
f.
g.
h.
i.
Keadilan
Kegelisahan
Tanggung Jawab
Pengharapan
6. 1. WUJUD IDEAL
Berupa adat istiadat dan norma-norma yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang
mengatur dan memberi arahan kepada kelakuan dan perbuatan dalam warga
masyarakat Karo
7. PERKADEKADEN
SEPULUHDUA
MERGA SILIMA
1. Ginting
(16)
2. Karo-karo
(18)
3. Perangin-angin (18)
4. Sembiring
(19)
5. Tarigan
(13)
JUMLAH =
84
RAKUT SITELU
1. Sukut
2. Kalimbubu
3. Anak Beru
TUTUR SIWALUH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sembuyak
Senina
Kalimbubu
Puang Kalimbubu
Puang Ni Puang
Anak Beru
Anak Beru Menteri
Anak Beru Pengapit
1.
2.
3.
4.
Sembuyak
Senina
Senina Sipemeren
Senina
Siparibanen
5. Senina Sipengalon
6. Kaimbubu
7. Kalimbubu
8. Puang Kalimbubu
9. Puang Nipuang
10. Amak Beru
11. Anak Beru Menteri
12. Anak Beru
Pengapit
8. ERKITEKEN DARAH
1. Merga Warisan Bapak
2. Binuang Warisan Nenek (Mamak
dari Bapak)
3. Kampah Warisan Mamak
dari
Bapaknya Bapak
4. Entah Warisan Mamak dari
Mamaknya Bapak
5. Bere-bere Warisan Mamak
6. Kempu Warisan Nenek (Mamak dari
Mamak)
7. Ente
Warisan
Mamak dari
Bapaknya Mamak
8. Soler
Mamak dari Mamaknya
Mamak
ERKITEKEN
PERJABUN
(URAT)
Banyak pernikahan
dalam 1 keturunan
disebut Nggo Gedang
Uratna (Nggo Enterem
Sangkep Nggeluh)
10. 1. WUJUD IDEAL
Berupa adat istiadat dan norma-norma yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang
mengatur dan memberi arahan kepada kelakuan dan perbuatan dalam warga
masyarakat Karo
2. WUJUD KELAKUAN
Berupa interaksi setiap suku bangsa dalam sistem sosial.
11. 1. MEHAMAT man KALIMBUBU
2. MEDES man SEMBUYAK
3. METAMI man ANAK BERU
12. • Sifat dan perwatakan manusia Karo yang berwujud pada perilaku
atauperbuatan dan pola pikirnya, yang masih melekat pada anggota
masyarakat Karo pada umumnya
- Jujur
- Tegas dan Berani
- Percaya diri
- Iri (cian)
- Pemalu
- Tidak serakah
- Tahu akan hak
- Mudah tersinggung
- Pendendam
- Berpendirian tetap dan pragmatis
- Sopan
- Susah Melihat orang Senang dsb (Anceng)
- Rasional dan Kritis
- Jaga nama keluarga dan harga diri
- Bicarakan orang (cekurak)
- Mudah menyesuaikan diri
- Tabah
- Beradat
- Suka menolong dan Pengasih
- Gigih mencari ilmu
- Hemat
- Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
13. 1. WUJUD IDEAL
Berupa adat istiadat dan norma-norma yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang
mengatur dan memberi arahan kepada kelakuan dan perbuatan dalam warga
masyarakat Karo
2. WUJUD KELAKUAN
Berupa interaksi setiap suku bangsa dalam sistem sosial.
3. WUJUD PHISIK
Berupa benda yang merupakan hasil karya pemilik kebudayaan tersebut.
18. GURU
PATIMPU
S
Bermarga Sembiring Pelawi, Pendiri Kota Medan
(1 Juli 1590)
DJAMIN
GINTING
Seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan
Hindia Belanda di Tanah Karo dengan pangkat Mayor Jendral.
Dipenghujung masa baktinya, Djamin Ginting mewakili
Indonesia sebagai seorang Duta Besar untuk Kanada.
DJAGA
DEPARI
Seorang Komponis Nasional, pemain biola, karyanya tertuang
dalam lagu yang bernafaskan perjuangan rakyat Karo (Erkata
Bedil, Kemerdekaannta, Piso Surit, Tanah Karo Simalem),
mengiringi lagu Indonesia Raya, mendapat piagam dari
Presiden RI dan Gubernur Sumut (1979).
PUTRI
HIJAU
Permaisuri Raja Aru yang cantik (dengan nama asli Seh
Ngenana Br Sembiring Meliala) yang membuat Raja Aceh jatuh
cinta dan akhirnya menimbulkan perang antara Kerajaan Aru
dan Samudra Pasai.