SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1. Kriptografi
Dalam kriptografi ada kriptografi klasik dan krriptografi modern dimana keduanya memiliki
perbedaan dalam penekanan kerahasiaan untuk kriptografi klasiik jangan sampai orang
mengetahui algoritma yang digunakan sedangkan untuk kriptografi modern kerahasian pada
kunci yang digunakan.
Teknik enkripsi tahapan dalam Cryptography/Kriptografi yang digunakan untuk mengamankan
data/pesan dari ganguan. Kriptografi/Cryptography merupakan seni dan keahlian mengamankan
pesan/data menghasilkan suatu pesan/data yang asli tidak dikenali lagi(Murdowo,2014). Dalam
definisi lain Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menyandikannya suatu pesan menjadi
bentuk pesan yang sulit diartikan. Dalam perkembangannya Kriptografi bukan sebatas
menyandikan pesan(message), juga menambahkan fungsi keamanan(security). Sehingga menurut
Schneier makna dari kriptografi(cryptography) adalah ilmu dan seni dalam membuat
pesan(message) menjadi aman(secure) ,“art and science to keep message secure”(Munir, 2006).
2. Prinsip Dalam Kriptografi
Prinsip-prinsip yang dianut dalam kriptografi adalah sebagai berikut : (Fairuzabadi,2010)
i. Privacy/Confidentiality, menjaga dari orang lain untuk mengakses.
ii. Integrity, menjaga keutuhan data maupun sistem dari perubahan.
iii. Originality/Authentication, menjaga keaslian data yang dikirim ke penerima.
iv. Availability, ketersediaan data dan sistem saat dibutuhkan.
3. Istilah Dalam Kriptografi
Berikut ini sebutan pengenal dalam kriptografi sebagai berikut :
i. Teks Normal/Plaintext(M) adalah pesan yang dikirim.
ii. Teks Penyandian/Ciphertext(C) adalah pesan yang sudah disandikan
iii. Enkripsi/Encryption(E) adalah fungsi yang digunakan mengubah plaintext
menjadi ciphertext.
iv. Dekripsi/Description(D) adalah fungsi yang digunakan
untuk mengembalikan Teks Penyandian/ciphertext
menjadi Teks Normal/plaintext, sehingga berupa data awal/asli.
v. Kunci/key adalah suatu bilangan rahasia yang ditambahkan saat
enkripsi/Encryption dandikurangkan saat melakukan dekripsi/Description.
Kriptografi/ cryptography memiliki kegiatan penyandian(enkripsi/Encryption) dan membalikan
sandi kembali normal(enkripsi/Encryption). Dari
penjelasan disampaikan, proses
menyandikan(enkripsi/Encryption) Teks Normal/plaintext menghasilkan pesan yang sudah
disandikan(ciphertext dengan menambahkan suatu kunci tertentu) sehingga isi dari suatu pesan
tersebut menjadi sukar dipahami selain yang berhak untuk menerimanya. Untuk proses
kriptografi dapatdiilustrasikan pada gambar 1, mekanisme kriptografi.
4. Vigenere Chiper
Vigenere Chiper dikategorikan sebagai cipher abjad-ganda/majemuk (polyalphabetic
substitution Chiper) tahun 1586 diperkenalkan oleh Blaise de Vigenere (kriptanalis). Vigenere
Chiper/Code berupa deretan sandi Caesar yang digunakan untuk menyandikan pesan dengan
menambahkan kata kunci pada huruf-huruf pesan. (Munir, 2006)
Vigenere Chiper Huruf untuk menyandikan menggunakan tabel dengan bentuk seperti tabel 1,
terdiri dari huruf alfabet dituliskan dalam bentuk A-Z (ada 26 baris), untuk kunci berada di
kolom paling kiri dan untuk plaintext di baris paling atas. Pertemuan dari kolom (ditarik ke
kanan) dan baris (ditarik ke bawah) menjadi chipertextnya.
Misalnya Plainteks SUGENG dengan Kunci : oke, maka Chipertext menggunakan Vigenere
Chipper
prosesnya sebagai berikut :
Plaintext : S U G E N G
Kunci : O k e o k e
Menggunakan bujursangkar Vigenere Chiper Plaintext S dan Kunci o maka pertemuannya
menjadichipertext G. Kemudaian lanjut pencarian untuk Plaintext U dan kunci k, chipertext E dan
seterusnya.
Chipertext : G E K S X K
Untuk proses dekripsi dilakukan dengan cari huruf kunci kemudian cari huruf chiper
kemudian tarikkearah plaintext.
Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher).
Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada
abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk
pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru
dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu
perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate
Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan
oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008).
Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan
diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan menggunakan
substitusi angka maupun bujursangkar vigènere. Teknik susbtitusi vigènere dengan
menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan
kode geser. Contoh:
Gambar 1 Contoh Tabel Substitusi Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher
Plaintext: PLAINTEXT
Kunci: CIPHER
Gambar 2 Contoh Tabel Kriptografi dengan Algoritma Vigenere Cipher
Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas, diperoleh bahwa teks asli
(PLAINTEXT) memiliki kode angka (15,11, 0, 8, 13, 19, 4, 23, 19), sedangkan kode angka
untuk teks kunci (CIPHER) yaitu (2, 8, 15, 7, 4, 17). Setelah dilakukan perhitungan, maka
dihasilkan kode angka ciphertext (17, 19, 15, 15, 17, 10, 6, 5, 8). Jika diterjemahkan kembali
menjadi huruf sesuai urutan awal, maka menjadi huruf RTPPRKGFI.
Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode vigènere cipher yaitu
menggunakan tabula recta (disebut juga bujursangkar vigènere).
Gambar 3 Contoh Tabula Recta Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher
Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris
paling atas menyatakan huruf-huruf plaintext. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan
huruf-huruf ciphertert yang diperoleh dengan Caesar cipher, yang mana jumlah pergeseran huruf
plaintext ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut (yaitu, a=0, b=1, c=2, …, z=25). Sebagai
contoh, huruf kunci c (=2) menyatakan huruf-huruf plaintext digeser sejauh 2 huruf ke kanan
(dari susunan alfabetnya), sehingga huruf-huruf ciphertext pada baris c adalah:
Gambar 4 Potongan Tabula Recta Baris ke-C
Bujursangkar vigènere digunakan untuk memperoleh ciphertert dengan menggunakan
kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plaintext, maka
kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya
dikatakan m. Sebagai contoh, jika plaintext adalah THIS PLAINTEXT dan kunci adalah sony,
maka penggunaan kunci secara periodik sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Untuk mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext pertama
T, ditarik garis vertikal dari huruf T dan ditarik garis mendatar dari huruf s, perpotongannya
adalah pada kotak yang berisi huruf L. Dengan cara yang sama, ditarik garis vertikal dari huruf H
dan ditarik garis mendatar pada huruf o, perpotongannya adalah pada kotak yang juga berisi
berisi huruf V. hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Ciphertext : LVVQ HZNGFHRVL
Variasi-variasi vigènere cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara
membentuk tabel atau cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak
berbeda dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai berikut:
1. Full Vigènere Cipher
Pada varian ini, setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi
merupakan permutasi huruf-huruf alfabet. Misalnya, pada baris a susunan huruf-huruf alfabet
adalah acak seperti di bawah ini:
Gambar 5 Contoh Potongan Tabula Recta Full Vigenere Cipher
2. Auto-Key Vigènere cipher
Idealnya kunci tidak digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika
panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung dengan plaintext
tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA PENGHASIL MINYAK dengan kunci
INDO, maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang kunci menjadi
sama dengan panjang plaintext:
Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK
Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI
3. Running-Key Vigènere cipher
Pada varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada
vigènere cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks
bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD 1945, terjemahan ayat di
dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL
MINYAK dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN YANG
ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi dilakukan seperti biasa. (Munir,
2006)

More Related Content

Similar to Kriptografi Klasik dan Vigenere.docx

03 01 algoritmakriptografiklasik
03 01 algoritmakriptografiklasik03 01 algoritmakriptografiklasik
03 01 algoritmakriptografiklasikwiwarizkinovian
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar KriptografiRoziq Bahtiar
 
Kriptografi Affine dengan Pseudoinvers
Kriptografi Affine dengan PseudoinversKriptografi Affine dengan Pseudoinvers
Kriptografi Affine dengan PseudoinversNandaz zulhija
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherHelmaKurniasari
 
Caesar cipher kel1
Caesar cipher kel1Caesar cipher kel1
Caesar cipher kel1ibnu_antiko
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyptionahmad haidaroh
 
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...abed4
 
Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
Kriptografi, Enkripsi dan DekripsiKriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
Kriptografi, Enkripsi dan DekripsiFarichah Riha
 
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)Bambang
 
Kriptografi - Stream Cipher
Kriptografi - Stream CipherKriptografi - Stream Cipher
Kriptografi - Stream CipherKuliahKita
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 2
Nota ulangkaji mte3114   topik 2Nota ulangkaji mte3114   topik 2
Nota ulangkaji mte3114 topik 2LeeChing Tan
 

Similar to Kriptografi Klasik dan Vigenere.docx (20)

03 01 algoritmakriptografiklasik
03 01 algoritmakriptografiklasik03 01 algoritmakriptografiklasik
03 01 algoritmakriptografiklasik
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
Jaringan Komputer dan Internet 13
Jaringan Komputer dan Internet 13Jaringan Komputer dan Internet 13
Jaringan Komputer dan Internet 13
 
T-37.pdf
T-37.pdfT-37.pdf
T-37.pdf
 
Enkripsi
EnkripsiEnkripsi
Enkripsi
 
Kriptografi Affine dengan Pseudoinvers
Kriptografi Affine dengan PseudoinversKriptografi Affine dengan Pseudoinvers
Kriptografi Affine dengan Pseudoinvers
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
 
Caesar cipher kel1
Caesar cipher kel1Caesar cipher kel1
Caesar cipher kel1
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
ikh323-03
ikh323-03ikh323-03
ikh323-03
 
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...
Vigenere cipher adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh...
 
Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
Kriptografi, Enkripsi dan DekripsiKriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
 
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)
MK Keamanan Komputer - Sesi 6 : Kriptografi (Introduction)
 
Modul 8 kriptologi
Modul 8   kriptologiModul 8   kriptologi
Modul 8 kriptologi
 
Kriptografi - Stream Cipher
Kriptografi - Stream CipherKriptografi - Stream Cipher
Kriptografi - Stream Cipher
 
Ns 3
Ns 3Ns 3
Ns 3
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 2
Nota ulangkaji mte3114   topik 2Nota ulangkaji mte3114   topik 2
Nota ulangkaji mte3114 topik 2
 

Kriptografi Klasik dan Vigenere.docx

  • 1. 1. Kriptografi Dalam kriptografi ada kriptografi klasik dan krriptografi modern dimana keduanya memiliki perbedaan dalam penekanan kerahasiaan untuk kriptografi klasiik jangan sampai orang mengetahui algoritma yang digunakan sedangkan untuk kriptografi modern kerahasian pada kunci yang digunakan. Teknik enkripsi tahapan dalam Cryptography/Kriptografi yang digunakan untuk mengamankan data/pesan dari ganguan. Kriptografi/Cryptography merupakan seni dan keahlian mengamankan pesan/data menghasilkan suatu pesan/data yang asli tidak dikenali lagi(Murdowo,2014). Dalam definisi lain Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menyandikannya suatu pesan menjadi bentuk pesan yang sulit diartikan. Dalam perkembangannya Kriptografi bukan sebatas menyandikan pesan(message), juga menambahkan fungsi keamanan(security). Sehingga menurut Schneier makna dari kriptografi(cryptography) adalah ilmu dan seni dalam membuat pesan(message) menjadi aman(secure) ,“art and science to keep message secure”(Munir, 2006). 2. Prinsip Dalam Kriptografi Prinsip-prinsip yang dianut dalam kriptografi adalah sebagai berikut : (Fairuzabadi,2010) i. Privacy/Confidentiality, menjaga dari orang lain untuk mengakses. ii. Integrity, menjaga keutuhan data maupun sistem dari perubahan. iii. Originality/Authentication, menjaga keaslian data yang dikirim ke penerima. iv. Availability, ketersediaan data dan sistem saat dibutuhkan. 3. Istilah Dalam Kriptografi Berikut ini sebutan pengenal dalam kriptografi sebagai berikut : i. Teks Normal/Plaintext(M) adalah pesan yang dikirim. ii. Teks Penyandian/Ciphertext(C) adalah pesan yang sudah disandikan iii. Enkripsi/Encryption(E) adalah fungsi yang digunakan mengubah plaintext menjadi ciphertext. iv. Dekripsi/Description(D) adalah fungsi yang digunakan untuk mengembalikan Teks Penyandian/ciphertext menjadi Teks Normal/plaintext, sehingga berupa data awal/asli. v. Kunci/key adalah suatu bilangan rahasia yang ditambahkan saat enkripsi/Encryption dandikurangkan saat melakukan dekripsi/Description. Kriptografi/ cryptography memiliki kegiatan penyandian(enkripsi/Encryption) dan membalikan sandi kembali normal(enkripsi/Encryption). Dari penjelasan disampaikan, proses menyandikan(enkripsi/Encryption) Teks Normal/plaintext menghasilkan pesan yang sudah disandikan(ciphertext dengan menambahkan suatu kunci tertentu) sehingga isi dari suatu pesan tersebut menjadi sukar dipahami selain yang berhak untuk menerimanya. Untuk proses kriptografi dapatdiilustrasikan pada gambar 1, mekanisme kriptografi.
  • 2. 4. Vigenere Chiper Vigenere Chiper dikategorikan sebagai cipher abjad-ganda/majemuk (polyalphabetic substitution Chiper) tahun 1586 diperkenalkan oleh Blaise de Vigenere (kriptanalis). Vigenere Chiper/Code berupa deretan sandi Caesar yang digunakan untuk menyandikan pesan dengan menambahkan kata kunci pada huruf-huruf pesan. (Munir, 2006) Vigenere Chiper Huruf untuk menyandikan menggunakan tabel dengan bentuk seperti tabel 1, terdiri dari huruf alfabet dituliskan dalam bentuk A-Z (ada 26 baris), untuk kunci berada di kolom paling kiri dan untuk plaintext di baris paling atas. Pertemuan dari kolom (ditarik ke kanan) dan baris (ditarik ke bawah) menjadi chipertextnya. Misalnya Plainteks SUGENG dengan Kunci : oke, maka Chipertext menggunakan Vigenere Chipper prosesnya sebagai berikut : Plaintext : S U G E N G Kunci : O k e o k e Menggunakan bujursangkar Vigenere Chiper Plaintext S dan Kunci o maka pertemuannya menjadichipertext G. Kemudaian lanjut pencarian untuk Plaintext U dan kunci k, chipertext E dan seterusnya. Chipertext : G E K S X K Untuk proses dekripsi dilakukan dengan cari huruf kunci kemudian cari huruf chiper kemudian tarikkearah plaintext.
  • 3. Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008). Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan menggunakan substitusi angka maupun bujursangkar vigènere. Teknik susbtitusi vigènere dengan menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan kode geser. Contoh: Gambar 1 Contoh Tabel Substitusi Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher Plaintext: PLAINTEXT Kunci: CIPHER Gambar 2 Contoh Tabel Kriptografi dengan Algoritma Vigenere Cipher Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas, diperoleh bahwa teks asli (PLAINTEXT) memiliki kode angka (15,11, 0, 8, 13, 19, 4, 23, 19), sedangkan kode angka untuk teks kunci (CIPHER) yaitu (2, 8, 15, 7, 4, 17). Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan kode angka ciphertext (17, 19, 15, 15, 17, 10, 6, 5, 8). Jika diterjemahkan kembali menjadi huruf sesuai urutan awal, maka menjadi huruf RTPPRKGFI. Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode vigènere cipher yaitu menggunakan tabula recta (disebut juga bujursangkar vigènere).
  • 4. Gambar 3 Contoh Tabula Recta Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plaintext. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf ciphertert yang diperoleh dengan Caesar cipher, yang mana jumlah pergeseran huruf plaintext ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut (yaitu, a=0, b=1, c=2, …, z=25). Sebagai contoh, huruf kunci c (=2) menyatakan huruf-huruf plaintext digeser sejauh 2 huruf ke kanan (dari susunan alfabetnya), sehingga huruf-huruf ciphertext pada baris c adalah: Gambar 4 Potongan Tabula Recta Baris ke-C Bujursangkar vigènere digunakan untuk memperoleh ciphertert dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plaintext, maka kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya dikatakan m. Sebagai contoh, jika plaintext adalah THIS PLAINTEXT dan kunci adalah sony, maka penggunaan kunci secara periodik sebagai berikut:
  • 5. Plaintext : THIS PLAINTEXT Kunci : sony sonysonys Untuk mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext pertama T, ditarik garis vertikal dari huruf T dan ditarik garis mendatar dari huruf s, perpotongannya adalah pada kotak yang berisi huruf L. Dengan cara yang sama, ditarik garis vertikal dari huruf H dan ditarik garis mendatar pada huruf o, perpotongannya adalah pada kotak yang juga berisi berisi huruf V. hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut: Plaintext : THIS PLAINTEXT Kunci : sony sonysonys Ciphertext : LVVQ HZNGFHRVL Variasi-variasi vigènere cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara membentuk tabel atau cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak berbeda dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai berikut: 1. Full Vigènere Cipher Pada varian ini, setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan permutasi huruf-huruf alfabet. Misalnya, pada baris a susunan huruf-huruf alfabet adalah acak seperti di bawah ini: Gambar 5 Contoh Potongan Tabula Recta Full Vigenere Cipher 2. Auto-Key Vigènere cipher Idealnya kunci tidak digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung dengan plaintext tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA PENGHASIL MINYAK dengan kunci INDO, maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang kunci menjadi sama dengan panjang plaintext: Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI 3. Running-Key Vigènere cipher Pada varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigènere cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD 1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL MINYAK dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi dilakukan seperti biasa. (Munir, 2006)