Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Peraturan Menteri PUPR No. 02/2015 mengatur tentang Bangunan Gedung Hijau, yang didefinisikan sebagai bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau. Peraturan ini mengatur lingkup pengaturan, persyaratan, dan pelaksanaan bangunan gedung hijau.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengkaji Teknis dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan setelah ditetapkan PP No. 16 Tahun 2021.
2. Pengkaji Teknis adalah orang perorangan atau badan usaha yang memiliki sertifikat kompetensi untuk melakukan pengkajian teknis kelayakan fungsi bangunan.
3. Sertifikat Laik Fungsi diperlukan untuk menyatakan kelayakan fungsi bangunan sebelum
Dokumen tersebut membahas agenda konstruksi berkelanjutan Indonesia dengan menjelaskan latar belakang, konsep, aspek, dan pengukuran keberlanjutan serta tantangan penerapannya. Dokumen ini juga menjelaskan peran Kementerian Pekerjaan Umum dalam mengembangkan kebijakan dan instrumen untuk mencapai konstruksi berkelanjutan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Peraturan Menteri PUPR No. 02/2015 mengatur tentang Bangunan Gedung Hijau, yang didefinisikan sebagai bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau. Peraturan ini mengatur lingkup pengaturan, persyaratan, dan pelaksanaan bangunan gedung hijau.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengkaji Teknis dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan setelah ditetapkan PP No. 16 Tahun 2021.
2. Pengkaji Teknis adalah orang perorangan atau badan usaha yang memiliki sertifikat kompetensi untuk melakukan pengkajian teknis kelayakan fungsi bangunan.
3. Sertifikat Laik Fungsi diperlukan untuk menyatakan kelayakan fungsi bangunan sebelum
Dokumen tersebut membahas agenda konstruksi berkelanjutan Indonesia dengan menjelaskan latar belakang, konsep, aspek, dan pengukuran keberlanjutan serta tantangan penerapannya. Dokumen ini juga menjelaskan peran Kementerian Pekerjaan Umum dalam mengembangkan kebijakan dan instrumen untuk mencapai konstruksi berkelanjutan di Indonesia.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen ini berisi tentang rencana detail atap bangunan dan macam-macam komponennya seperti kuda-kuda, balok, dan ikatan angin. Juga dijelaskan tahapan penggambaran rencana atap mulai dari menggambar garis bantu, metebalkan garis, hingga penambahan keterangan gambar. Ukuran komponen atap disesuaikan dengan panjang bentangan atapnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembangunan gedung lima lantai, mulai dari persiapan lahan, pembangunan pondasi menggunakan tiang pancang, pembangunan kolom dan plat lantai, pembangunan tembok, scaffolding, dan replikasi proses pada lantai-lantai selanjutnya. Tahap terakhir adalah pemasangan utilitas seperti tangga, pintu, kamar mandi, sistem elektrikal dan plambing, hing
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
Peraturan Menteri ini mengatur pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara yang mencakup persyaratan, tahapan, pembiayaan, pelaksanaan, pendaftaran, dan pengawasan pembangunan. Tujuannya agar bangunan gedung negara memenuhi standar fungsionalitas, keselamatan, dan efisiensi sesuai peraturan.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Laporan ini membahas pengawasan pekerjaan atap pembangunan gedung kuliah baru Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 30 hari untuk memahami proses pembangunan atap gedung dari persiapan material hingga pemasangan. Tujuan PKL adalah mendapatkan pengalaman lapangan dan mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang dipelajari.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi gambar teknis perencanaan drainase, termasuk ketentuan gambar, jenis garis, skala, simbol bahan, dan tujuan standarisasi untuk memudahkan perencanaan, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan sistem drainase."
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
Dokumen ini membahas perencanaan sistem drainase perkotaan yang meliputi rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknik terinci. Rencana induk merupakan kerangka dasar pengembangan sistem drainase kota untuk 25 tahun ke depan, studi kelayakan menilai kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan proyek, sedangkan perencanaan teknik terinci menghasilkan desain rinci prasarana drainase.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen ini berisi tentang rencana detail atap bangunan dan macam-macam komponennya seperti kuda-kuda, balok, dan ikatan angin. Juga dijelaskan tahapan penggambaran rencana atap mulai dari menggambar garis bantu, metebalkan garis, hingga penambahan keterangan gambar. Ukuran komponen atap disesuaikan dengan panjang bentangan atapnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembangunan gedung lima lantai, mulai dari persiapan lahan, pembangunan pondasi menggunakan tiang pancang, pembangunan kolom dan plat lantai, pembangunan tembok, scaffolding, dan replikasi proses pada lantai-lantai selanjutnya. Tahap terakhir adalah pemasangan utilitas seperti tangga, pintu, kamar mandi, sistem elektrikal dan plambing, hing
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
Peraturan Menteri ini mengatur pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara yang mencakup persyaratan, tahapan, pembiayaan, pelaksanaan, pendaftaran, dan pengawasan pembangunan. Tujuannya agar bangunan gedung negara memenuhi standar fungsionalitas, keselamatan, dan efisiensi sesuai peraturan.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Laporan ini membahas pengawasan pekerjaan atap pembangunan gedung kuliah baru Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 30 hari untuk memahami proses pembangunan atap gedung dari persiapan material hingga pemasangan. Tujuan PKL adalah mendapatkan pengalaman lapangan dan mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang dipelajari.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi gambar teknis perencanaan drainase, termasuk ketentuan gambar, jenis garis, skala, simbol bahan, dan tujuan standarisasi untuk memudahkan perencanaan, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan sistem drainase."
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
Dokumen ini membahas perencanaan sistem drainase perkotaan yang meliputi rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknik terinci. Rencana induk merupakan kerangka dasar pengembangan sistem drainase kota untuk 25 tahun ke depan, studi kelayakan menilai kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan proyek, sedangkan perencanaan teknik terinci menghasilkan desain rinci prasarana drainase.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
Green building adalah bangunan yang dirancang ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan energi dan material yang tidak ramah lingkungan. Tujuannya untuk mencegah pemanasan global dan mengurangi limbah. Ada beberapa kriteria untuk green building seperti pengolahan lahan, penggunaan air dan energi, serta kualitas material dan ruangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan berbagai bidang teknologi hijau seperti energi terbarukan, bangunan hijau, kimia hijau, dan teknologi nano hijau yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxblenda9
Dokumen tersebut membahas tentang dampak pembangunan terhadap perubahan iklim dan pencemaran lingkungan. Beberapa aktivitas pembangunan seperti penebangan pohon, konstruksi gedung, dan pengolahan limbah dapat menyebabkan perubahan iklim dan pencemaran. Solusi yang dibahas antara lain menggunakan analisis dampak lingkungan, tebang pilih dan reboisasi, merancang bangunan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah konstruksi secara
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip arsitektur hijau (green architecture) dan karakteristiknya. Prinsip-prinsip tersebut meliputi hemat energi, memanfaatkan iklim alami, menghormati tapak bangunan, memperhatikan pengguna, meminimalkan sumber daya baru, dan pendekatan holistik. Dokumen juga menjelaskan pengukuran dan standar penilaian tingkat hijaunya seperti BREEAM dan LEED.
Kajian mengenai bangunan hijau melalui evolusi teknologi digital menjadi perhatian penting di peringkat global. Pelaksanaan strategi reka bentuk bangunan hijau telah membawa kepada manfaat tertentu sepanjang hayat bangunan seperti penjimatan tenaga dan air, menjamin kesihatan dan produktiviti penghuni, serta mengurangkan sampah dan pencemaran.
081218010789, Jasa Renovasi Kantor, Jasa Renovasi Kantor Jakarta Pusat, Jasa Renovasi Kantor Jakrta Timur, Jasa Renovasi Kantor Jakarta Barat, Jasa Renovasi Kantor Jakarta Utara, Jasa Renovasi Kantor Jakarta Selatan, Jasa Renovasi Kantor Depok, Jasa Renovasi Kantor Murah.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lingkungan khususnya bangunan hemat energi dan peduli lingkungan. Dibahas mengenai pengertian lingkungan, pengaruh faktor lingkungan dan desain bangunan terhadap perencanaan bangunan hemat energi, serta contoh penerapan desain bangunan hemat energi pada Sinarmas Land Plaza Office di BSD, Serpong.
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxRifqahNuurul
Tugas studio perancangan tapak oleh Alfiansyah membahas tiga poin utama:
1. Tinjauan penerapan green building pada perkantoran di Makassar
2. Konsep dan manfaat green building serta beton hijau
3. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Losari di Makassar
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang ekologi arsitektur yang berfokus pada perancangan bangunan hemat energi dan berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan desain berbasis lingkungan dan alam seperti pemanfaatan vegetasi, cahaya alami, dan sistem ventilasi alami.
Similar to Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) (20)
1. SUSTAINABLE CONSTRUCTION
Oleh : Partahi Lumbangaol
". . . creating and operating a healthy built
environment based on resource efficiency and
ecological design."
2. Sustainable Construction adalah :
Penerapan “sustainable development” dalam
industri konstruksi
memenuhi kebutuhan generasi
sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi
yang akan datang
3 pilar
sustaina
ble
develop
ment
3. Konsep Sustainable Construction secara resmi muncul
dalam forum resmi CIB Conseil International du
Batiment pada tahun 1994 (Chairman Charles J. Kibert)
Konsep ini memiliki tujuan merancang dan
mengoperasikan bangunan yang sehat atas dasar
efisiensi sumber daya dan konsep ekologis
4. Latar Belakang
• Konstruksi menyumbang 12 % GDP dunia.
Kegiatannya meliputi seluruh pembangunan
infrastruktur jalan, gedung, pelabuhan, bendungan,
saluran air, reklamasi pantai, dll
5. • Industri konstruksi adalah pengguna terbesar sumber
sumber alam sekaligus penghasil terbesar limbah padat
• Produksi bahan bangunan bersifat “energy intensive”
sehingga menjadi penyumbang besar CO2
6. • Industri konstruksi merupakan konsumen
kayu terbesar sehingga merupakan
kontributor dominan hilangnya hutan
7. • 30% soil degradation termasuk
landconversion, deforestation dan
urbanisation terkait dengan kegiatan
konstruksi
9. Terkait konsumsi energy
• Produksi bahan bangunan membutuhkan
banyak energy
• Penggunaan bangunan membutuhkan
banyak energy
• Perubuhan bangunan menggunakan banyak
energy
• Besarnya energy yang dihabiskan gedung /
bangunan dipengaruhi oleh rancangan
(design) bangunan
14. perancang bangunan (designer), sangat berperan dalam
mengurangi konsumsi energi melalui :
• Minimalisasi penggunaan material
• Pemilihan material dan type struktur yang
“low-energy”
• Penggunaan bahan baku dari “recycled
material” ataupun “second hand material”
• Rancangan yang dapat berumur panjang
serta mudah untuk dimodifikasi untuk
penggunaan yang berbeda
15. Terkait pencemaran udara :
• Kegiatan konstruksi dan produksi bahan
bangunan (beton, baja, batubata, dll)
menghasilkan 8 hingga 20% emisi CO2 total.
• Konstruksi merupakan penyebab tingginya
kadar debu (particulate matter) di kota-kota
yang ada di negera berkembang
• Penggunaan energi saat operasional
bangunan juga menambah lebih banyak lagi
emisi CO2
16. Emisi CO2 dan kontribusi konstruksi untuk beberapa
negara tahun 1989 (Spence dan Mulligan 1995)
Negara Produksi
CO2
(x 1000
ton)
Dari
Konstru
ksi (%)
Dari
pabrik
semen
(%)
Operasio
nal
Gedung
(%)
India 651.936 17,5 3,2 18
Argentina 118.157 7,6 1,9 39
Kenya 5.192 11,9 11,7 25
Germany 641.398 11,8 2,1 51
17. Terkait limbah padat
• Banyaknya penggunaan bahan baku menyebabkan tidak
kecilnya volume limbah padat yang dihasilkan.
• Bossink dan Brouwer (1996) memperkirakan 15 hingga 30%
limbah padat yang dibuang ke landfill merupakan limbah
konstruksi. Beberapa tahun kemudian survey yang
dilakukan oleh Wilson et al (2001) mengindikasikan lebih
dari separuh limbah padat yang dikelola pada 11 kota besar
di Eropah merupakan limbah konstruksi.
• Limbah konstruksi tidak jarang masih bercampur dengan
bahan kimia beracun saat dibuang ke landfill
• Akibatnya kapasitas landfill yang sangat terbatas menjadi
semakin berkurang
26. • Adanya GBCI (Green Building Council
Indonesia) yang bekerjasama dengan
Kementrian Lingkungan Hidup
• Permen PUPR no 02/PRT/M/2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau
• PerGub DKI Jakarta no 38 / 2012 tentang
Bangunan Gedung Hijau
• PerWali Bandung no 1023/2016 tentang
Bangunan Gedung Hijau
27. Peraturan peraturan ini bertujuan untuk
mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung
hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi
persyaratan bangunan gedung hijau, baik
persyaratan administratif maupun persyaratan
teknis
28. • Pengurangan penggunaan sumber daya (reduce)
• Pengurangan timbulan limbah
• Penggunaan kembali sumber daya yang telah digunakan
(reuse)
• Penggunaan sumber daya hasil siklus ulang (recycle)
• Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
pelestarian
• Mitigasi risiko keselamatan , kesehatan , perubahan
iklim , dan bencana
• Orientasi kepada siklus hidup (life cycle analysis)
• Orientasi kepada pencapaian mutu yang diinginkan
• Inovasi teknologi untuk perbaikan yang berlanjut
• Peningkatan dukungan kelembagaan , kepemimpinan ,
29. Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut
persyaratan Bangunan Gedung Hijau
(Luas Minimum)
GBCI Pergub DKI
38/2012
KepMen PUPR
02/2015
2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2
30. Persyaratan bangunan gedung hijau terdiri atas persyaratan pada setiap tahap
penyelenggaraan bangunan yaitu:
a. persyaratan tahap pemrograman;
b. persyaratan tahap perencanaan teknis;
c. persyaratan tahap pelaksanaan konstruksi;
d. persyaratan tahap pemanfaatan; dan
e. persyaratan tahap pembongkaran.
31. persyaratan tahap pemrograman
a. kesesuaian tapak;
b. penentuan objek bangunan gedung yang akan ditetapkan sebagai
bangunan gedung hijau ;
c. kinerja bangunan gedung hijau sesuai dengan tingkat kebutuhan;
d. metode penyelenggaraan bangunan gedung hijau; dan
e. kelayakan bangunan gedung hijau.
32. persyaratan tahap perencanaan teknis
a. pengelolaan tapak;
b. efisiensi penggunaan energi;
c. efisiensi penggunaan air;
d. kualitas udara dalam ruang;
e. penggunaan material ramah lingkungan;
f. pengelolaan sampah; dan
g. pengelolaan air limbah.
33. persyaratan tahap pelaksanaan konstruksi
Proses Konstruksi Hijau
• Metode pelaksanaan
konstruksi hijau
• Optimasi penggunaan
peralatan
• Manajemen
pengelolaan limbah
konstruksi
• Konservasi air dan
energi
Praktik Perilaku Hijau
• Penerapan SMK3
• Penerapan perilaku
ramah lingkungan
Rantai Pasok Hijau
• Penggunaan material
konstruki
• Pemilihan pemasok
dan subkontraktor
• Konservasi energi
34. persyaratan tahap pemanfaatan
Penerapan manajemen pemanfaatan untuk :
a. organisasi dan tata kelola pemanfaatan bangunan gedung
hijau;
b. standar operasional dan prosedur pelaksanaan pemanfaatan;
dan
c. penyusunan panduan penggunaan bangunan gedung hijau
untuk
penghuni/pengguna.
35. persyaratan tahap pembongkaran
1) Pembongkaran bangunan gedung hijau dilakukan melalui pendekatan
dekonstruksi.
(2) Pendekatan dekonstruksi sebagaimana dimaksud diatas dilakukan
dengan cara mengurai komponen bangunan dengan tujuan meminimalkan sampah konstruksi dan
meningkatkan nilai guna material.
(3) Persyaratan tahap pembongkaran bangunan gedung hijau harus memperhatikan kesesuaian dengan
rencana teknis pembongkaran yang terdiri atas:
a. prosedur pembongkaran, termasuk dokumentasi keseluruhan material
konstruksi bangunan, struktur dan/atau bagian bangunan yang akan
dibongkar, dan material dan/atau limbah yang akan dipergunakan
kembali; dan
b. upaya pemulihan tapak lingkungan, yang terdiri atas upaya pemulihan
tapak bangunan dan upaya pengelolaan limbah konstruksi, serta upaya
peningkatan kualitas tapak secara keseluruhan.
36. • Beberapa gedung mengalami penurunan
penggunaan energy (dihitung kWh/m2)
• Daur ulang sampah dan material sebagai bahan
bangunan
• Daur ulang air untuk kebutuhan taman / non-
sanitasi
• Pengelolaan air hujan yang memungkinkan lebih
banyak air meresap kedalam tanah