Dokumen tersebut membahas tentang dampak pembangunan terhadap perubahan iklim dan pencemaran lingkungan. Beberapa aktivitas pembangunan seperti penebangan pohon, konstruksi gedung, dan pengolahan limbah dapat menyebabkan perubahan iklim dan pencemaran. Solusi yang dibahas antara lain menggunakan analisis dampak lingkungan, tebang pilih dan reboisasi, merancang bangunan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah konstruksi secara
2. MAKNA PEMBANGUNAN
Definisi : Pembangunan merupakan kegiatan mengkonstruksikan
bangunan, infrastruktur atau sarana prasarana untuk suatu tujuan.
Contoh : Pembangunan pabrik, jembatan, jalan tol, tambang dsb
3. MAKNA PERUBAHAN IKLIM DAN
PENCEMARAN
Definisi perubahan iklim: Perubahan iklim adalah perubahan sigifikan pada iklim, suhu
udara dan curah hujan. Hal ini disebabkan oleh naiknya temeratur bumi akibat dari
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer bumi.
Definisi pencemaran: Pencemaran adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat
adanya perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas
ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
4. AKTIFITAS DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PEMICU
PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN
1. Penebangan pohon
Dalam pembangunan, penebangan pohon diperlukan guna membuka lahan
baru maupun memasok material bangunan. Ketika kita menebang pohon,
proses penyerapan karbon dioksida terhenti. Hal ini mengakibatkan terlalu
banyak karbon dioksida di udara. Selain itu, karbon dioksida akan dilepaskan
ke udara ketika pohon dibakar atau membusuk, dan juga ketika tanah
gambut digali, dikeringkan atau dibakar.
5. AKTIFITAS DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PEMICU
PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN
2. Konstruksi gedung-gedung pencakar langit
Adanya pembangunan yang pesat, seperti gedung-gedung tinggi di seluruh
Indonesia khususnya di daerah Jakarta, secara langsung maupun tidak
langsung akan merubah karakteristik permukaan fisik tanah. Pembangunan
gedung-gedung yang menjulang tinggi akan mempengaruhi sirkulasi udara
dan menghambat gerakan angin. Hal ini menyebabkan terjadinya olakan dan
turbulensi yang bergerak naik. Angin yang bergerak keatas ini akan
membawa partikel-partikel (polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya)
ke atmosfer permukaan.
6. AKTIFITAS DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PEMICU
PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN
3. Konstruksi bangunan dengan banyak kaca
Tidak sedikit bangunan arsitektural modern menggunakan material kaca dengan jumlah besar sebagai
dinding untuk menambah kesan minimalis dan modern. Pembangunan gedung-gedung yang
berdinding kaca juga akan memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung
ini akan mengalami peningkatan panas. Kota-kota besar pada umumnya menjadi penyebab terjadinya
partikel-partikel halus atau asap industri dan asap kendaraan bermotor ke dalam lapisan atmosfer.
Beberapa gas buangan yang diemisikan ke dalam atmosfer akan bertindak sebagai gas rumah kaca
yang transparan dengan radiasi gelombang pendek matahari dan menyerap radiasi gelombang
panjang bumi sehingga meningkatkan pemanasan bumi. Akibatnya suhu udara di kawasan perkotaan
naik seiring perkembangan kota.
7. AKTIFITAS DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PEMICU
PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN
4. Limbah pembangunan menyebabkan pencemaran
Limbah semen, puing bangunan, beton, kayu, baja dsb merupakan limbah pembangunan yang
bila dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengolahan limbah
industri yang buruk dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, entah itu pencemaran air,
tanah, maupun udara. Akibatnya, warga yang tinggal di lingkungan sekitar akan ikut tercemar dan
terserang berbagai macam penyakit. Tak hanya masyarakat, hewan dan tumbuhan pun akan ikut
terpapar dampak buruk polusi tersebut. Pembuangan dan pengolahan limbah yang tepat akan
mengurangi dampak negatif satu ini.
8. AKTIFITAS DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PEMICU
PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN
5. Pembangunan memicu kurangnya daerah resapan air
Tidak hanya menimbulkan bencana, pembangunan yang dilakukan di huta dan perbukitan akan
mengurangi daerah resapan air. Sebab, keduanya adalah daerah resapan air yang mampu
menyerap air dalam jumlah banyak. Bila daerah ini tandus atau rusak, maka air–dalam hal ini air
hujan–tidak akan bisa ditampung dalam jumlah banyak dan akan menimbulkan banjir.
9. SOLUSI
1. AMDAL
AMDAL merupakan suatu alat atau cara yang digunakan dalam mengendalikan perubahan
lingkungan sebelum suatu tindakan kegiatan pembangunan dilaksanakan. Hal ini dilakukan
karena setiap kegiatan pembangunan selalu menggunakan pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan hidupnya, sehingga secara langsung (otomatis) akan terjadi perubahan lingkungan.
Dengan demikian perlu pengaturan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, serta cara mengeliminer dampak, supaya pembangunan-pembangunan yang lainnya dan
berikutnya dapat tetap dilakukan. Pembangunan suatu proyek tanpa menggunakan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) tentu sangat merugikan banyak masyarakat disekitar Areal. Misal, mengalami banjir saat hujan,
kelangkaan air sumur, bising akibat proyek konstruksi, karena letak atau lokasi proyek berada ditengah permukiman.
10. SOLUSI
2. Melakukan Tebang Pilih dan Reboisasi
Menebang pohon untuk memasok material dan membuka lahan baru terkadang
merupakan “pilihan terakhir” yang terpaksa diambil karena kebutuhan. Memang
benar dampak yang nantinya dihasilkan sangat besar, namun dapat diminimalisir
dengan cara melakukan tebang pilih, yaitu suatu tindakan guna mengatasi
kerusakan hutan, dengan cara menebang pohon yg sudah siap di produksi untuk
menjadi kayu (pohon besar) dan membiarkan pohon masih muda tidak di tebang,
ataupun melakukan reboisasi, yaitu penanaman kembali guna melestarikan
lingkungan.
11. SOLUSI
3. Mendesain produk konstruksi ramah lingkungan
Sebagai seorang arsitek atau desainer dalam sebuah proyek, penting untuk
selalu mengutamakan kelestarian lingkungan. Hal paling mendasar yang
dapat dilakukan adalah dengan mendesain bangunan atau infrastruktur
ramah lingkungan yang memiliki kriteria seperti efisiensi ruang, material
yang mudah diperbaharui, menggunakan energi solar, menghemat air,
menggunakan produk lokal yang berkualitas, menghemat listrik dan
menggunakan bahan bangunan yang tahan lama.
12. SOLUSI
4. Melakukan pengelolaan limbah konstruksi
Reduce, reuse, recycle dan landfilling sangat penting untuk dilakukan dalam sebuah konstruksi.
• Reduce merupakan cara terbaik dan efisien dalam meminimasi limbah yang dihasilkan. Reduce limbah
konstruksi dibagi menjadi dua cara, yaitu :
Prevention (pencegahan), metode yang digunakan untuk mengatasi penggunaan material yang dapat
menghasilkan limbah. Contohnya dengan penggunaan beton pracetak, meminimalisir over ordering, dan
pemakaian half slab pada desain.
Minimalization (minimalisasi), merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi limbah konstruksi dengan
cara mempersiapkan rencana penanganan limbah konstruksi. Contohnya dengan membuang limbah
konstruksi ke tempat khusus ataupun menjualnya.
13. SOLUSI
• Reuse ialah pemanfaatan ulang dari limbah konstruksi yang masih layak pakai. Untuk
memudahkan dalam penggunaan kembali, pemisahan material konstruksi berdasarkan
jenis pekerjaannya harus deilakukan.
Misalnya pemisahan kayu bekisting sisa pengecoran. Penggunaan kembali dapat
menghemat biaya pemakaian material baru baik dalam proyek yang sama ataupun proyek
yang akan datang.
• Recycle yaitu teknik pengelolaan ulang limbah konstruksi agar menjadi material konstruksi
yang memiliki kualitas yang mirip dengan material yang baru. Misalnya teknologi daur
ulang beton.
14. SOLUSI
• Landfilling merupakan membuang ketempat penampungan akhir adalah alternatif terakhir
dalam proses pengelolaan limbah konstruksi. Landfilling dilakukan jika alternatif yang lain
sudah tidak dapat dilakukan.
16. 1. Apakah syarat agar suatu bangunan dapat dikatakan sebagai
bangunan ramah lingkungan? Andi Setiawan
2. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia
dan berikan contohnya dalam lingkungan masyarakat serta
solusinya? Rening Vaizni
3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran lingkungan yg disebabkan
oleh limbah pabrik? Putri
Editor's Notes
Insert a map of your country.
Insert a picture illustrating a season in your country.
Insert a picture of one of the geographic features of your country.
Insert a picture of one of the geographic features of your country.
Insert a picture of one of the geographic features of your country.
Insert a picture of one of the geographic features of your country.
Insert a picture of one of the geographic features of your country.