Dokumen ini membahas tentang rekonsiliasi konflik berdasarkan ajaran Alkitab. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mengenai prinsip-prinsip Alkitab dalam menyelesaikan konflik, akar-akar ketidakpuasan yang menyebabkan konflik, dan pentingnya memaafkan serta bersikap vulnerable untuk mencapai rekonsiliasi. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh konflik dan delapan langkah untuk tum
Semua orang percaya adalah garam dan terang yang mempunyai potensi menularkan hidup kepada orang lain.
Kita dapat menular dengan efektif dengan menjadi diri sendiri dan membiarkan Tuhan bekerja melalui gaya kepribadian unik yang telah dirancangkan-Nya bagi kita masing-masing.
6 Gaya Kepribadian Menular:
Tantangan/Direct: Petrus
Diskusi/Intellectual: Paulus
Kesaksian/Testimonial: Orang buta
Hubungan/Interpersonal): Matius
Undangan/Invitational: Perempuan Samaria
Pelayanan/Serving: Dorkas
Semua orang percaya adalah garam dan terang yang mempunyai potensi menularkan hidup kepada orang lain.
Kita dapat menular dengan efektif dengan menjadi diri sendiri dan membiarkan Tuhan bekerja melalui gaya kepribadian unik yang telah dirancangkan-Nya bagi kita masing-masing.
6 Gaya Kepribadian Menular:
Tantangan/Direct: Petrus
Diskusi/Intellectual: Paulus
Kesaksian/Testimonial: Orang buta
Hubungan/Interpersonal): Matius
Undangan/Invitational: Perempuan Samaria
Pelayanan/Serving: Dorkas
Sebuah khotbah Misi yang mendorong jemaat untuk memperbaiki tujuan dan arah hidup. Adakah jemaat sudah berjalan pada arah yang Tuhan kehendaki? Khotbah ini menolong jemaat untuk segera mengevaluasi prioritas dalam menjalani kehidupan sebagai orang Percaya. Ini adalah sebuah refleksi dari kisah Yunus yang mendapat tugas dari Tuhan untuk pergi menyeruhkan berita pertobatan kepada bangsa Niniwe. Namun Yunus tidak mau pergi, malah lari ke tempat lain.
Pengampunan adalah membebaskan, menyembuhkan manusia dari segala macam perasaan yang merugikan, seperti marah, kecewa, benci, sakit hati dan perasaan-perasaan negatif lainnya.
Dendam adalah keinginan keras untuk membalas kejahatan seseorang.
Sebuah khotbah Misi yang mendorong jemaat untuk memperbaiki tujuan dan arah hidup. Adakah jemaat sudah berjalan pada arah yang Tuhan kehendaki? Khotbah ini menolong jemaat untuk segera mengevaluasi prioritas dalam menjalani kehidupan sebagai orang Percaya. Ini adalah sebuah refleksi dari kisah Yunus yang mendapat tugas dari Tuhan untuk pergi menyeruhkan berita pertobatan kepada bangsa Niniwe. Namun Yunus tidak mau pergi, malah lari ke tempat lain.
Pengampunan adalah membebaskan, menyembuhkan manusia dari segala macam perasaan yang merugikan, seperti marah, kecewa, benci, sakit hati dan perasaan-perasaan negatif lainnya.
Dendam adalah keinginan keras untuk membalas kejahatan seseorang.
Loving the truth 3 pengantar injil lukas (mencari dan menyelamatkan yang hi...Togar Sianturi
Injil Lukas ini adalah injil yang paling disukai dan paling banyak dipakai, tetapi sangat mengherankan bagaimana banyak bagian yang orang tidak tahu dari Injil Lukas. Alasannya adalah karena kita hanya melihat bagian yang ada dalam Injil Matius, lalu selebihnya kita abaikan.
Loving the truth 1 pengantar injil matius (a tale of the two kingdoms)Togar Sianturi
Matius menulis kitab ini secara khusus untuk orang-orang Yahudi, itu tampak jelas. Ia memulai dengan silsilah, itu adalah penunjuk identitas seorang Yahudi. Dan dalam pembagian silsilah itu, ia menghitung 3 kali 14 generasi. Mengapa 14?
Loving the truth 2 pengantar injil markus (melayani dan berkorban)Togar Sianturi
Yohanes Markus setidaknya telah menjadi Asisten Pribadi kepada 3 atau 4 pemimpin besar dalam masa gereja mula-mula. Kepada Barnabas, Paulus, Lukas dan Petrus. Dan yang menarik adalah bagaimana Allah memakai orang yang selalu rela menjadi Asisten Pribadi ini menuliskan Injil yang pertama.
Nehemiah 6 - Lesson #8. Learn How to Finish StrongTogar Sianturi
Kebanyakan kita tidak punya masalah dalam memulai sesuatu, yang sering bermasalah adalah bagaimana menyelesaikannya. Dan, sayangnya yang menentukan di dalam kekristenan bukan bagaimana kita mengawalinya, tetapi bagaimana kita mengakhirinya.
Ibadah Pentakosta 2015 - The Power of the Holy SpiritTogar Sianturi
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Roma 8:11
Belajar mengenal Tuhan dengan benar membuat kita mampu menjalani hubungan yang indah dengan Tuhan. Dan sangat penting kita mengerti bagaimana caranya agar Tuhan Yesus tidak mengatakan "Saya tidak pernah mengenal kamu.." kepada kita pada akhir zaman.
7 Langkah Menyelesaikan Konflik dan Memulihkan HubunganTogar Sianturi
7 Langkah yang sangat praktis dalam menyelesaikan setiap konflik dan memulihkan hubungan. Kita tidak pernah diajari bagaimana melakukan ini di sekolah atau dalam keluarga kita. Kita mesti belajar prinsipnya dari firman Tuhan.
Proses pemuridan kita harus menunjukkan progres.
Ultimate goal dari pemuridan adalah kesempurnaan dalam Kristus Yesus, ke sanalah kita semua mesti menuju.
Khotbah dari Takeshi Yamazaki, pemimpin gereja Kristus Tokyo. Pahami tentang arti kegagalan dan keberhasilan lebih mendalam. Sangat menguatkan dan menantang!
Alkitab mencatat tiga hal ini yang dapat kita lakukan pada setiap awal tahun yang sebenarnya juga benar untuk kita lakukan pada awal setiap hari-hari kita.
2. Kejadian 4:23-24 Berkatalah Lamekh kepada kedua
isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku:
hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu
kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh
seorang laki-laki karena ia melukai aku,
membunuh seorang muda karena ia memukul aku
sampai bengkak; 24 sebab jika Kain harus
dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh
puluh tujuh kali lipat."
3. Matius 18:21-22 Kemudian datanglah Petrus
dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?
Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata
kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:
Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali.
4. Lukas 17:4-5 Bahkan jikalau ia berbuat dosa
terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh
kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku
menyesal, engkau harus mengampuni dia." 5
Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan:
"Tambahkanlah iman kami!"
6. i) Prinsip-prinsip Alkitab tentang apa
yang dapat dikompromikan?
Akal budi membuat seseorang panjang
sabar dan orang itu dipuji karena
memaafkan pelanggaran. (Amsal 19:11)
9. Contoh-Contoh:
• Seringnya dating,
• Metode penginjilan,
• Melewatkan pertemuan
tengah minggu/pdg,
• Saat Teduh,
• Persembahan,
• Jenis-jenis lagu,
• Membangun/menyewa gedung
gereja,
• Jadwal kerja staf/pemimpin
gereja yang tidak etis,
• Gaya berkhotbah,
• Menerima masukan,
• Pernikahan yang buruk,
• Parenting yang buruk,
• Perpecahan,
• Gosip,
• Kasih untuk orang-orang
miskin,
• Lebih menghargai kerahasiaan
daripada bahaya terhadap diri/
orang lain,
• Tuduhan yang tidak beralasan,
• Permintaan maaf yang lebih
baik untuk hal-hal yang tidak
serius.
10. ii) Akar Ketidakpuasan
• Kurangnya kesadaran atau Titik Buta (Blind Spot)
• Luka-luka Terdahulu yang Tidak Terselesaikan
• Agenda/ Ambisi Pribadi
• Kebutuhan Emosional Inti tidak terpenuhi, dan mimpi-mimpi
yang tidak terwujud.
Telusuri dan bantulah memperbaiki kesalahpahaman yang terjadi
dantidak adanya azas praduga tak bersalah. Kita perlu
mendengarkan dan berempati. Memperhatikan danmerenungkan.
11. iii) Menyelesaikan masalah dengan
cepat
Ibrani 12:14-15 Berusahalah hidup damai dengan
semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa
kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 15
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan
diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh
akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan
yang mencemarkan banyak orang.
12. Matius 5:23-24 Sebab itu, jika engkau
mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang
ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah
itu dan pergilah berdamai dahulu dengan
saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu.
13. iv) Waspada terhadap Bias
Menugaskan orang yang tepat untuk menilai kasus tersebut
Amsal 18:17 Pembicara pertama dalam suatu
pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah
orang lain dan menyelidiki perkaranya.
14. 1 Korintus 6:1-6 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih
dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak
benar, dan bukan pada orang-orang kudus? 2 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman
dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus
perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita
akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa
dalam hidup kita sehari-hari. 4 Sekalipun demikian, jika kamu harus
mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada
mereka yang tidak berarti dalam jemaat? 5 Hal ini kukatakan untuk
memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat,
yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya? 6 Adakah
saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru
pada orang-orang yang tidak percaya?
15. v) Waspada terhadap Sikap Suka
Menghukum
Kejadian 4:23-24 – dunia menghukum
vs
Matius 18:21-22 – Yesus mengampuni
16. vi) Waspada terhadap Abuse dari
Atas ke Bawah dan Reverse Abuse
dari Bawah ke Atas
Dulu yang terjadi adalah yang pertama,
sekarang yang kedua juga lazim terjadi.
17. vii) Mengenali Perbedaan Antara
Pengampunan dan Rekonsiliasi
• Pengampunan adalah antara Anda dan Tuhan
• Rekonsiliasi adalah antara dua orang dan hanya
dapat terjadi jika kedua pihak menerima
tanggung jawab. Rekonsiliasi takkan mungkin
kecuali pengampunan diberikan oleh kedua
pihak.
18. viii) Belajar untuk bersikap Vulnerable
saat memasuki Rekonsiliasi
Berusaha keraslah untuk rekonsiliasi, tetapi
jika pihak yang lain tidak mau, maka
selesaikan dengan pengampunan dan
nantikan peluang lainnya.
19. Sikap VULNERABLE
• Menceritakan kelemahan dan
ketakutan kita,
• Menceritakan perasaan kita
dengan respek,
• Menceritakan kebutuhan kita,
• Meminta maaf saat diperlukan.
20. • Lihat sesama kita sebagai pribadi yang membutuhkan kita dan
yang kebutuhannya dapat kita penuhi,
• Sesama kita adalah manusia dan punya kelemahan, sama seperti
kita,
• Sesama kita memiliki perasaan sakitnya sendiri, mari kita berbelas
kasihan,
• Kita harus menerima satu dengan yang lain sebagaimana adanya,
• Berubah dan menjadi seperti anak kecil..: sikap vulnerable dapat
membawa air mata kelegaan.. Mengalami kesatuan dan kedekatan
baru,
• Sampaikan semua vulnerability kita dengan hormat dan intonasi
lembut.
VULNERABLE, ingat:
21. 1. Daftarkan nama orang-orang yang pernah menyakiti hati Anda lalu doakanlah
kebaikan untuk mereka,
2. Sampaikan permintaan maaf pada seseorang yang Anda tahu telah merasa Anda sakiti,
3. Temukanlah satu “blind spot” Anda dengan bertanya pada 3 orang terdekat Anda ,
4. Buatlah satu ‘draft’ (naskah) dengan konsep vulnerable (ekspresikan kelemahan,
perasaan, kebutuhan dan minta maaf) untuk satu konflik yang sedang Anda hadapi,
5. Minta pendapat dari pembimbing rohani Anda mengenai ‘draft’ vulnerable tersebut,
bacalah berulang-ulang draft Anda yang sudah di-edit itu,
6. Sampaikanlah ungkapan vulnerable itu kepada yang bersangkutan (jika tidak
memungkinkan bertemu, telepon atau kirim teks via email atau messenger),
7. Di hadapan Allah, catatlah pelajaran baru yang Anda dapat dalam rekonsiliasi konflik,
8. Berikan hadiah untuk seseorang yang pernah mengalami konflik dengan Anda.
8 hari bertumbuh dalam REKONSILIASI KONFLIK:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
22. 1. Daftarkan nama orang-orang yang pernah
menyakiti hati Anda lalu doakanlah kebaikan
untuk mereka,
2. Sampaikan permintaan maaf pada seseorang
yang Anda tahu telah merasa Anda sakiti,
3. Temukanlah satu “blind spot” Anda dengan
bertanya pada 3 orang terdekat Anda ,
4. Buatlah satu ‘draft’ (naskah) dengan konsep
vulnerable (ekspresikan kelemahan, perasaan,
kebutuhan dan minta maaf) untuk satu konflik
yang sedang Anda hadapi,
8 hari bertumbuh dalam REKONSILIASI KONFLIK:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
23. 5. Minta pendapat dari pembimbing rohani Anda
mengenai ‘draft’ vulnerable tersebut, bacalah
berulang-ulang draft Anda yang sudah di-edit itu,
6. Sampaikanlah ungkapan vulnerable itu kepada
yang bersangkutan (jika tidak memungkinkan
bertemu, telepon atau kirim teks via email atau
messenger),
7. Di hadapan Allah, catatlah pelajaran baru yang
Anda dapat dalam rekonsiliasi konflik,
8. Berikan hadiah untuk seseorang yang pernah
mengalami konflik dengan Anda.
8 hari bertumbuh dalam REKONSILIASI KONFLIK:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”