Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaSekar Kim
[PLEASE READ THE DESCRIPTION]
Hello.
I'm used another font (I downloaded from many website, and i forgot it lol),
that not exist on Microsoft PowerPoint.
So i'm sorry for the text fall apart on that.
Don't forget to like if you used this Presentation
I'm glad if you get helped from this ppt.
Thank you!
[and sorry for my bad eng lol]
There are some Background Sound [Cropped Surah] and a Video
SMA [Pendidikan Agama dan Budi Pekerti]
Kurikulum 2013
Sekar H
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaSekar Kim
[PLEASE READ THE DESCRIPTION]
Hello.
I'm used another font (I downloaded from many website, and i forgot it lol),
that not exist on Microsoft PowerPoint.
So i'm sorry for the text fall apart on that.
Don't forget to like if you used this Presentation
I'm glad if you get helped from this ppt.
Thank you!
[and sorry for my bad eng lol]
There are some Background Sound [Cropped Surah] and a Video
SMA [Pendidikan Agama dan Budi Pekerti]
Kurikulum 2013
Sekar H
Bab 12 - ZINA Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan ZinaShafira Hany
Bab 12 ZINA kelas X Semester 1
Cara Mengindari Pergaulan Bebas dan Zina
oleh Kelompok IV - X MIA A
SMAN 1 Probolinggo
Soekarno Hatta 137, Probolinggo, Jawa Timur
MAKALAH POLIGAMI DAN POLI ANDRI yang Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kegiatan pondok Romadhon siswa-siswi Madrasah Aliyah Tahun Ajaran 2011-2012.
Info lebih lengkap bisa mengunjungi blog : www.rurohma.com
Bab 12 - ZINA Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan ZinaShafira Hany
Bab 12 ZINA kelas X Semester 1
Cara Mengindari Pergaulan Bebas dan Zina
oleh Kelompok IV - X MIA A
SMAN 1 Probolinggo
Soekarno Hatta 137, Probolinggo, Jawa Timur
MAKALAH POLIGAMI DAN POLI ANDRI yang Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kegiatan pondok Romadhon siswa-siswi Madrasah Aliyah Tahun Ajaran 2011-2012.
Info lebih lengkap bisa mengunjungi blog : www.rurohma.com
Gaul Sehat, Anti Maksiat!
sekarang aturan yang dijadikan landasan di era akhir zaman oleh para remaja yakni aturan main orang orang barat yang menganut paham sekuler/pemisahan agama dari kehidupan.
mereka mengajarkan hubungan pacaran, seks bebas, hiup bebas, dll.
Remaja islam seharusnyalah mengambil aturan pedoman yang haq dari sang pencipta yaqni alquran dan assunnah rasulullah saw. yang akan memberikan keberkahan hidup dunia dan akhirat.
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
(TQS at-Taubah [9] : 71)
PANDANGAN MASYARAKAT KOTA BANJARMASIN
TENTANG KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN
DOSEN PENGAMPU : Drg.Zahroh.S,MPH,PhD
Oleh
Nana Noviana
KAJIAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN HIV/AIDS
PROGRAM MAGISTER PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2011
1. KONDOMISASI BUKAN SOLUSI
Perilaku seks bebas di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu indikasinya
adalah semakin meningkatnya jumlah aborsi pertahunnya. Menurut BKKBN, setiap
tahun diperkirakan ada 2,5 juta nyawa tak berdosa melayang sia-sia akibat
aborsi. Angka ini terhitung besar, sebab jumlahnya separuh dari jumlah kelahiran
di Indonesia, yaitu 5 juta kelahiran per tahun. Dari 2,5 jutaan pelaku aborsi
itu, 1-1,5 juta di antaranya adalah remaja.
Masih data dari BKKBN pada 2010, menunjukkan 51 persen remaja di Jabodetabek
telah melakukan seks pranikah. Dengan kata lain, dari 100 remaja, 51 orang sudah
tidak perawan. Dari data itu juga disebutkan, penyebaran wilayah remaja yang
sudah melakukan seks pranikah terjadi di sejumlah kota besar. Misalnya di
Surabaya tercatat 54 persen, di Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan.
(Majalah Detik, edisi 30, 25/06/12)
Dari kenyataan ini, banyak pihak kemudian berupaya mengeluarkan solusi. Salah
satu solusinya adalah dengan penggalakan penggunaan kondom. Program kampanye
penggunaan kondom untuk hubungan seksual beresiko dikeluarkan oleh Nafsiah Mboi,
tak lama setelah pengangkatannya sebagai menteri kesehatan. Hal ini menuai
kontroversi dan protes di berbagai media dan dari ormas serta tokoh-tokoh Islam.
Ketika ditanya melalui wawancara di salah satu media online bahwa bukankah
kebijakan tersebut sama saja mengizinkan remaja melakukan seks bebas, Ibu
Menteri menjawab, “Oh tidak, karena mereka sudah melakukan seks bebas. Tapi kita
kurangi risiko, jadi kita mencegah mudarat yang lebih besar.“
Kampanye pemakaian kondom (save sex) terhadap remaja tidak lain hanyalah upaya
pelegalan seks bebas. Dengan memakai kondom, seolah ingin dikatakan “Jangan
takut melakukan free sex. Tidak perlu nikah dulu untuk bisa melakukan seks.
Tidak perlu takut kena penyakit kelamin atau AIDS. Kan sudah pake kondom.“ Yang
cowok jadi merasa tenang dan damai melakukan seks bebas karena selain slogan
save sex tadi, mereka juga tidak takut pacarnya akan hamil di luar nikah.
Sedangkan bagi yang cewek juga sama saja. Kondom menjadi alat pembenar untuk
melakukan seks dengan pacar karena resiko hamil jadi kecil. Yang terjadi adalah
rusaknya generasi baik-baik menjadi sekumpulan generasi hobi berzina di
masyakarat. Naudzubillah.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh perilaku zina ini dalam kehidupan masyarakat
sangatlah besar. Perzinaan adalah kejahatan yang sangat besar dalam Islam.
Hukuman bagi pelaku zina adalah dicambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun
bagi pelaku yang belum pernah menikah, namun bagi pelaku yang sudah pernah
menikah (muhshon) maka hukumannya dicambuk 100 kali dan dirajam.
Di dalam negara kita yang dihuni oleh mayoritas muslim ini seharusnya kejahatan
ini paling tidak disejajarkan dengan tindak kriminal lainnya. Ini adalah soal
penjagaan generasi yang akan memimpin bangsa ini ke depan. Jika saat ini moral
mereka sudah rusak maka kejahatan lainpun akan mudah mereka lakukan. Perilaku
mereka tak harusnya “dipelihara“ dengan solusi yang parsial dan setengah-setengah.
Selama ini kita melihat upaya terbesar adalah mengurangi dampak dari
perilaku ini, salah satunya adalah dengan kampanye kondom itu. Jadi, pelaku
kejahatan ini dibuatkan alat (baca: kondom) dan dikampanyekan kepada mereka
untuk menggunakan alat tersebut agar dampak kejahatan yang mereka lakukan tidak
terlalu besar!
Harusnya perhatian kita terpusat pada pencegahan yang lebih menyeluruh.
Bagaimana agar perzinaan itu tidak merebak di tengah masyarakat. Sebagaimana
Islam dengan prinsip saddud dzariah (menutup celah)-nya telah mengajarkan kita
untuk tidak mendekati zina. Bahkan seorang muslim dituntut untuk menghindari
jalan-jalan yang mengarahkan ke perbuatan keji tersebut, seperti kewajiban untuk
menundukkan pandangan terhadap lawan jenis, tidak ber-khalwat (berdua-duaan)
dengan wanita bukan mahram, ikhtilat (bercampur baur) dalam pergaulan, tidak
bersentuhan dengan yang bukan mahram, kewajiban menutup aurat, dilarangnya
memakai parfum bagi wanita jika keluar rumah, dilarangnya safar tanpa mahram
2. bagi wanita, dianjurkan berpuasa bagi pemuda yang belum mampu menikah, dan bagi
laki-laki untuk mendatangi istrinya jika timbul syahwat dalam dirinya, seorang
istri harus segera memenuhi 'ajakan' suami selama tidak melanggar batasan
syariat dan masih banyak lagi aturan dalam Islam yang menutup rapat-rapat jalan
menuju perzinaan. H
Setidaknya ada beberapa cara yang harusnya dilakukan dan dikampanyekan untuk
mengikis seks bebas dan segala dampak yang ditimbulkan seperti HIV, kehamilan di
luar nikah dan aborsi:
Pertama: Pendidikan Agama yang Intensif
Jauhnya dari ajaran agama adalah pangkal dari kemaksiatan. Remaja-remaja muslim
seharusnya diarahkan untuk giat mempelajari ilmu-ilmu agama yang berasal dari
al-Qur'an dan sunnah. Dengan mengenal agama dengan baik maka keinginan untuk
melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama dapat diredam.
Manusia adalah makhluk yang lemah terhadap syahwatnya, sebagaimana dalam firman
Allah Ta'ala (yang artinya) :
“Allah hendak memberikan keringanan bagi kalian dan manusia itu diciptakan
dalam kondisi lemah.“ (QS. An-Nisa: 28).
Ayat ini merupakan pesan pungkasan setelah Allah menjelaskan tentang beberapa
aturan nikah dari ayat 19- 28 di surat An-Nisa. Oleh karena itu, para ahli
tafsir menegaskan, yang dimaksud lemah dalam ayat tersebut adalah lemah dalam
urusan syahwat, lemah dalam urusan wanita. Laki-laki begitu mudah hilang akal
dan sangat mudah tergoda dengan wanita. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 2:267)
Hanya dengan keimanan yang kuat syahwat yang menggoda itu bisa dikalahkan.
Keimanan hanya dapat disuburkan dengan ilmu agama dari al-Qur'an dan as-Sunnah
yang shahih. Maka sudah sepatutnya kegiatan-kegiatan menuntut ilmu agama yang
dilakukan oleh remaja muslim didukung dengan baik.
Kedua: Pendampingan Orang Tua
Orang tua memegang peranan penting dalam mendidik anaknya. Meski anaknya telah
dimasukkan dalam sekolah namun pengawasan terhadap anak tetap menjadi kewajiban
orang tua, bukan pihak sekolah. Bagaimana pun sibuknya dalam mencari nafkah,
orang tua yang baik akan tetap meluangkan waktu untuk memberikan perhatian
kepada anaknya. Membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang mereka hadapi. Mengarahkan mereka dalam pergaulan yang baik dan kegiatan-kegiatan
yang positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang mendapat perhatian dari
kedua orang tuanya cenderung mencari perhatian yang lebih di luar rumah. Mereka
lebih percaya kepada temannya daripada kedua orang tuanya. Anak dalam kondisi
seperti ini rentan untuk salah pergaulan, apalagi jika mereka mendapatkan teman
yang buruk.
Anak adalah amanah dari Allah bagi orang tua, tidak sepatutnya ia disia-siakan
dengan bermasa bodoh terhadap pendidikan dan masa depan anak. Selama ini kita
sering mendengar tentang anak yang durhaka kepada orang tuanya. Namun para orang
tua seharusnya berhati-hati, jangan sampai mereka juga termasuk orang tua
durhaka kepada anaknya, karena lalai dari amanah yang telah diberikan kepadanya.
Ketiga: Menutup tempat-tempat Maksiat
Tempat-tempat maksiat seperti lokalisasi pelacuran atau rumah bordil sudah
seharusnya ditutup oleh pemerintah. Pembiaran tempat tersebut sangat paradoks
(bertentangan) dengan program pemerintah untuk mengurangi jumlah penderita
HIV/Aids dan penyakit lain yang diakibatkan oleh seks bebas. Ibarat ingin
membasmi hama namun sumber hama malah dilokalisir, dipelihara, dijaga bahkan
mengambil keuntungan dari situ.
3. Kita berharap ada suara dari Menteri Kesehatan jika memang peduli dengan
penyebaran HIV/Aids untuk kampanye penutupan tempat-tempat pelacuran di seluruh
Indonesia.
Keempat: Memudahkan pernikahan
Menikah adalah salah satu cara yang efektif dalam menutup pintu zina. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk
menikah, maka segeralah menikah, karena nikah akan lebih menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kehormatan.“ (Muttafaqun alaihi)
Menikah dapat menundukkan pandangan pemuda dan mengurangi gejolak hasratnya
serta memelihara kesuciannya. Menikah juga melapangkan rezeki, Allah Ta'ala
berfirman (yang artinya):
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.“ (QS. An-
Nur: 32)
Demikian juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan Allah. Yaitu seorang
mujahid fi sabilillah, seorang budak yang hendak menebus dirinya supaya merdeka
dan seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya.“ (HR. Ahmad)
Sayangnya, sekarang ini kebanyakan orang terdoktrin dengan pikiran bahwa menikah
akan menghambat karir, menikah baru bisa ketika kehidupan sudah mapan, membuat
langkah mereka surut dan takut untuk menikah. Keyakinan mereka terhadap janji
yang telah Allah Ta'ala Firmankan dan Rasulullah janjikan pun memudar. Belum
lagi kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi ledakan penduduk sedikit banyak
mempengaruhi pemuda agar tidak menikah di usia muda.
Selain itu menikah pun dipersulit dengan mahalnya biaya pernikahan sebagaimana
adat di beberapa daerah. Padahal dalam Islam, menikah hendaknya dipermudah.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang
kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi
kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.“ (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Jadi yang menjadi tolok ukur adalah agama dan akhlaknya, bukan berapa besar uang
pana'i-nya (uang belanja) untuk resepsi pernikahan.
Penutup
Kampanye pemakaian kondom sejatinya bukanlah solusi yang tepat untuk menghindari
dampak buruk seks bebas. Bahkan justru sebaliknya, kampanye ini akan menjadi
peluang besar bagi pecandu syahwat untuk semakin bebas dalam menyalurkan
syahwatnya. Dalam semua permasalahan, Islam telah memberikan solusi total dan
menyeluruh. Kitapun harus mengakui bahwa betapa sempurnanya aturan Allah Ta'ala
dan betapa lemahnya aturan manusia yang terbatas akal pikirannya. Wallahu
Musta'an.[]
Oleh: Zainal Lamu
Sumber: <http://wimakassar.org/wp/2012/07/02/kondomisasi-bukan-solusi/#
ixzz20MrEvphj>